PT Vitapharm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN PT.VITAPHARM SURABAYA



DISUSUN OLEH :



TINGKAT 3 REGULER B



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SUTOPO TAHUN AJARAN 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan kujungan di PT. VITAPHARM SURABAYA. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Heru Sulistijono selaku Dosen mata kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Laporan ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kekurangan. Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di laporan kami selanjutnya.



Surabaya, 29 Agustus 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii BAB I....................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.......................................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah..................................................................................................................2



1.3



Tujuan....................................................................................................................................2



1.3.1



Tujuan Umum................................................................................................................2



1.3.2



Tujuan Khusus...............................................................................................................2



1.4



Manfaat..................................................................................................................................2



BAB II...................................................................................................................................................4 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................4 2.1



Sejarah PT Vitapharm............................................................................................................4



2.2



Profil PT Vitapharm...............................................................................................................6



2.3



Visi dan Misi..........................................................................................................................7



2.4



Tujuan Perusahaan.................................................................................................................8



2.5



Pengertian Analisis SWOT....................................................................................................8



2.6



Ruang Lingkup dan Tujuan....................................................................................................9



2.7



Faktor-Faktor Analisis SWOT.............................................................................................13



2.8



Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT..........................................................................13



2.9



Metode Survey.....................................................................................................................16



2.10



Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT.....................................................................17



BAB III................................................................................................................................................19 PEMBAHASAN.................................................................................................................................19 3.1



Identifikasi Swot..................................................................................................................19



3.2



Rekomendasi.......................................................................................................................20



3.3



Tanya Jawab Mahasiswa......................................................................................................20



BAB IV...............................................................................................................................................22



ii



PENUTUP...........................................................................................................................................22 4.1



Kesimpulan..........................................................................................................................22



4.2



Saran....................................................................................................................................22



LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN......................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................27



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Dalam produk kecantikan pada saat ini telah berkembang pesat, dengan seiringnya perkembangan kehidupan sehari-hari yang semakin canggih dalam teknologi serta pendapatan masyarakat yang meningkat. Sehingga mempengaruhi pola hidup dalam produk kecantikan menjadi kebutuhan pokok setiap hari yang di dapat dari canggihnya perkembangan informasi dari teknologi. Sebagian yang menggunakan produk kecantikan adalah wanita, sehingga wanita dengan kecantikan tidak dapat dipisahkan, karena wanita selalu ingin menjaga kecantikan dan keindahan yang sangat menarik yang dimiliki wanita, salah satunya untuk melengkapi kebutuhan perawatan kecantikan tersebut adalah produk kosmetik dalam perawatan kecantikan. Dengan perkembangan produk kosmetik



di Indonesia ini maka salah satu



perusahaan di Surabaya yaitu PT VITAPHARM menciptakan produk-produk kosmetik yang digunakan oleh wanita, di PT VITAPHARM dapat memenuhi kebutuhan wanita dalam perawatan kecantikan sehingga dapat kepercayaan dari konsumen. Dalam industry maka ada persaingan perusahaan satu dengan perusahaan lain yang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, PT VITAPHARM merupakan perusahaan kosmetik yang berlogo bunga merah selama 57 tahun ini, PT VITAPHARM selama lebih dari 49 tahun senantiasa melakukan inovasi dengan teknologi tinggi untuk menghasilkan trend kosmetik terkini yang sesuai dengan kulit wanita di daerah tropis. Juga senantiasa mengutamakan kualitas untuk memaksimalkan manfaat setiap produknya sehingga dapat memberikan yang terbaik dan kepuasan bagi wanita Indonesia. Kesetiaan wanita Indonesia pada produk kosmetik dalam negeri adalah suatu kebanggan hingga berbuah perhargaan The Best Indonesian Brand in Cosmetik category Tahun 2004 dan Indonesian Best Brand Award dalam kategori : Milk Cleanser, Face Tonic dan Face Powder.



1



1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kebijakan PT.VITAPHARM dalam menanggulangi kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh faktor manusia(kelelahan, kebosanan dalam bekerja)? 2. Bagaimana strategi pemasaran PT.VITAPHARM agar dapat menyeimbangi persaingan dengan produk lain? 3. Bagaimana PT.VITAPHARM dalam mengolah limbah plasik dan trobosan apa yang digunakan untuk mengurangi limbah plastik kedepanya? 4. Bagaimana strategi perusahaan dalam mengetahui masalah dan mengatasinya sesuai operasional perusahaan? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui bagaimana proses serta strategi perusahaan dalam mengolah produk. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.



Mengidentifikasi kebijakan PT.VITAPHARM dalam menanggulangi kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh faktor manusia(kelelahan, kebosanan



2.



dalam bekerja). Mengidentifikasi strategi pemasaran PT.VITAPHARM agar dapat



3.



menyeimbangi persaingan dengan produk lain. Mengetahui PT.VITAPHARM dalam mengolah limbah plasik dan trobosan



apa yang digunakan untuk mengurangi limbah plastik kedepanya. 4. Mengidentifikasi strategi perusahaan dalam mengetahui masalah dan mengatasinya sesuai operasional perusahaan.



1.4 Manfaat Manfaat dari penulisan laporan kunjungan ini adalah : A. Bagi penulis 1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Strategi Pemasaran yang dapat berguna bagi penulis dalam penerapan di lapangan. 2. Mengetahui secara langsung profil perusahaan,



serta



mekanisme



kerja perusahaan baik dari sisi manajemen operasional, SDM , dan pemasaran. 3. Untuk membandingkan teori yang telah didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada. B. Bagi Prodi D3 Keperawatan Kampus Sutopo 1. Sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan bagi mahasiswa dan pembaca.



2



2. Memperoleh masukkan terkait isu-isu terkini dalam dunia kerja serta usaha sebagai bahan pengembangan penelitian dan pendidikan. 3. Meningkatkan dan memperluas jaringan kerjasama (network) dengan institusi bisnis baik swasta, BUMN, dan sebagainya. C. Bagi industri 1. 2. 3. 4.



Dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa. Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi mahasiswa dan dosen. Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya industri kepada mahasiswa. Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Sejarah PT Vitapharm Pada akhir tahun 1961, Haji Muhammad Husein Alhamid, Nehemia pesik, Drs. Wim Kalona Apt, Drs. Estefanus Looho Apt, Drs. Grouw Soen Hok Apt telah bersepakat untuk mendirikan suatu pabrik Farmasi di Surabaya. Untuk mewujudkan tekad mereka, didirikan PT. General Indonesian Producing Centre di Jalan Karet 8086, Surabaya, yang di kukuhkan di muka notaris Mr. Oe Siang Djie pada tanggal 30 april 1962. Kemudian dalam bulan juni 1962 telah diperluas dengan ikut sertanya Dr. Tio Tiong Hoo, yang khusus memimpin pembuatan kosmetik. Kemudian dua tahun kemudian, pada tanggal 13 juni 1964, nama perusahaan diganti menjadi PT. Pabrik Pharmasi "Vita". Mengapa menggunakan nama "Vita"? Karena berhubungan dengan Vitamin, karenanya pada mulanya yang menjadi 8 produksi utama adalah obat – obatan, sementara Viva Kosmetik masih merupakan produk sampingan. Perusahaan semakin besar dan berkembang, modal pun selalu bertambah. Tetapi, di akhir tahun 1966 pemerintah mengambil suatu tindakan tegas di bidang moneter. Seribu rupiah menjadi satu rupiah. Walaupun modal menjadi kecil, namun produksi terus meningkat, pemasaran berkembang dan produk mulai bergeser, sehingga kosmetik menjadi produk utama PT. Paberik Pharmasi “Vita”. Produksi PT. Paberik Pharmasi “VITA” dalam perkembangannya mendapat tempat di hati masyarakat, dan permintaan pun semakin meningkat. Bagaimana mengatasi hal ini? Diambil langkah positif, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN. Penanaman modal ini terwujud dalam pembangunan pabrik baru PT. Paberik Pharmasi “VITA”/VIVA Cosmetics pada pertengahan tahun 1973 di Jalan Panjang Jiwo Rungkut, Surabaya. Dengan luas tanah 4,8 ha, serta dilengkapi mesin-mesin baru dan peralatan lain yang dibutuhkan, PT. Paberik Pharmasi “VITA” mengembangkan produk-produk unggulannya saat itu seperti Viva Milk Cleanser&Face Tonic, Viva Hand and Body Lotion, Viva Face Powder dan lain-lain.



4



Pemindahan dari pabrik lama ke pabrik baru ini telah berlangsung sejak bulan Juni 1974. Bukan hanya mesin-mesin yang perlu ditambah, tapi faktor manusia pun perlu mendapat perhatian, dalam rangka perusahaan ikut berpartisipasi memperluas kesempatan kerja, sehingga jumlah seluruh pekerja meningkat menjadi 500 orang lebih. Tepat pada hari Kamis, 24 Juli 1975, oleh M. Yusuf sebagai Menteri Perindustrian Republik Indonesia bersama R. P. Mohammad Noer yang menjadi 9 Gubernur K.D.H. Tk I Jawa Timur saat itu, PT. Paberik Pharmasi “VITA” diresmikan beroperasi di pabrik yang baru di Jalan Panjang Jiwo, Rungkut, Surabaya. Situasi ini turut berpengaruh pada struktur permodalan PT. Paberik Pharmasi “VITA”, namun karena komitmen para pendiri dan pemiliknya yang terus berupaya melangsungkan usaha ini, maka persoalan tersebut dapat teratasi. Pada tahun 1983 dengan bergabungnya Djoenaedi Joesoef yang juga pemilik PT. Konimex, Solo menjadi pemegang saham terbesar, PT. Paberik Pharmasi “VITA” semakin menguatkan langkahnya untuk menjadi produsen kosmetika yang berjaya di tanah air ini. Perubahan itu ditandai pula dengan perubahan pengurus PT. Paberik Pharmasi “VITA”, dimana melalui rapat pemegang saham tanggal 21 September 1984, telah ditetapkan susunan Komisaris dan Direksi sebagai berikut : Komisaris : Djoenaedi Joesoef Direktur I : Masmuin Kuntjoro Direktur II : Drs. Hendro Sutanto Direktur III : Hendro Santoso Tiada yang abadi selain perubahan, karena itu sebagai proses alih generasi untuk menyambut berbagai perkembangan dan perubahan di dunia bisnis maka pada tahun 1998, sekali lagi perusahaan berganti nama menjadi PT. VITAPHARM, dengan susunan pengurus: Komisaris : Djoenaedi Joesoe, Ichwan Wahyudi, dan dr. Masmuin Kuntjoro Komisaris Independen : Jos Gustama Direktur : Susanto Nugroho Selain perubahan pada unsur manajemen, perkembangan perusahaan ditandai pula dengan perkembangan sarana dan prasarana produksi. Perkembangan dalam bidang ketenagakerjaan menuntut proses pengelolaan yang baik karena dengan demikian akan tercipta suasana kerja serta iklim usaha yang harmonis, untuk itu Perusahaan memberikan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan karyawan antara lain: 1. Gaji/upah yang disesuaikan dengan ketetapan pemerintah maupun kondisi pasar tenaga kerja. 2. Pemberian tunjangan beras. 3. Tunjangan hari raya. 5



4. Bantuan pengobatan yang terdiri dari dokter, rawat jalan maupun rawat inap. 5. Gratifikasi tahunan, sesuai dengan kemampuan perusahaan. 6. Penghargaan masa kerja 15 tahun yang dirupakan dalam bentuk medali emas, sejumlah uang dan piagam penghargaan. Disamping itu, perusahaan juga mendukung pendirian koperasi karyawan dan menyediakan sarana musholla. Untuk memudahkan masyarakat dalam mengenal dan mendapatkan produk kosmetik, maka melalui distributor dan agen yang tersebar diseluruh Indonesia, produk PT. VITAPHARM hingga saat ini disebarluaskan di pusatpusat perdagangan, baik melalui pasar tradisional maupun modern, baik di kota maupun di pelosokpelosok desa. Dan untuk meningkatkan kepuasan konsumen serta memperkenalkan lebih dekat tentang produk-produk PT. VITAPHARM, sekaligus menghimpun masukanmasukan berharga dari para konsumen, PT. VITAPAHRM menyediakan pusat-pusat perawatan kecantikan, serta menyelenggarakan penyuluhan kepada konsumen dan pada calon konsumen tentang cara-cara penggunaan konsumen yang benar. Saat ini PT. VITAPHARM telah menghasilkan produk yang meliputi merk Viva Cosmetics, Viva Queen Cosmetics, Red-A Cosmetics dan Viva White Cosmetics, dengan produk perawatan rambut, wajah, badan dan tata rias. 2.2 Profil PT Vitapharm A. B. C. D.



Nama Perusahaan : PT Vitapharm Alamat : Jalan panjang jiwo. No.42 Rungkut, Surabaya. Berdiri pada tahun 1947 Penghargaan yang diraih : 1) Top Brand Award Kategori eyebrow pencil 2) Top Brand Awardnkategori face clenser 3) Top Brand Award kategori face powder 4) Beauty choice awad 2016 viva queen 5) Bazaar Beaty Award 2016 viva cosmetic eyebrow pencil 6) BPOM “Cara Pembuatan Obat dan Makanan Yang baik” 7) MUI “Halal” 8) Indonesia Living Legend Brand “Viva Cosmetic” 9) Indonesia Best Brand Award “Platinum Viva” Kategori cleansing milk pada 2016 10) Indonesia Best Brand Award “Platinum Viva” Kategori Face Tonic 11) Female Daily Best of Beauty Award 2015 Kategori Viva cosmetic milk celanser bengkoang 12) Female Daily Best of Beauty Award 2015 Kategori viva eyeborw pencil



6



2.3 Visi dan Misi Visi : MENJADI



PERUSAHAAN



KOSMETIK



TROPIS



TERKEMUKA



DAN



PRODUKSINYA DIPERCAYA OLEH MASYARAKAT GLOBAL. Misi : 1. BEKERJA SAMA DALAM PENELITIAN, DAN MENGOLAH BAHAN DASAR KOSMETIKA SEHINGGA MAMPU MENGHASILKAN PRODUKPRODUK KOSMETIK YANG MEMPUNYAI KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN BERKHASIAT UNTUK MENGIMBANGI DAMPAK NEGATIF DARI IKLIM TROPIS SERTA MENGIKUTI PERKEMBANGAN GAYA HIDUP. 2. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KARYAWAN UNTUK: a. MENGHASILKAN PRODUK BERKUALITAS. b. MENGGALANG KEMITRAAN DENGAN



PIHAK-PIHAK



SEIRING DENGAN VISI PERUSAHAAN. c. MEMELIHARA KESINAMBUNGAN USAHA. 3. MENYEDIAKAN PRODUK, JASA PERAWATAN



DAN



YANG



INFORMASI



KOSMETIKA YANG SESUAI, MUDAH TERJANGKAU BAGI WANITA DAN MEREKA YANG INGIN MEMILIKI WAJAH DAN KULIT TUBUH YANG TERAWAT BAIK. 4. IKUT MEMELIHARA



KELESTARIAN



LINGKUNGAN



DENGAN



MEMATUHI KETENTUAN-KETENTUAN YANG BERLAKU. 2.4 Tujuan Perusahaan Kekayaan alam Indonesia telah menginspirasi Viva Cosmetic untuk merawat dan memelihara kecantikan alami wanita Indonesia. 2.5 Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.



7



Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian seperti yang SerbaSeru.Com kutip dari laman Wikipedia Indonesia.



2.6 Ruang Lingkup dan Tujuan Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia dengan kebudayaannya. Di antara jenis lingkungan yang paling pesat berkembang adalah manusia dengan kebudayaannya. Perkembangan jenis lingkungan inilah terutama yang memberi tantangan bagi para manajer lembaga pendidikan dalam mengubah struktur organisasi. Perubahan lingkungan pendidikan indonesia yang menonjol ialah : 1) 2) 3) 4)



perubahan ilmu dan teknologi dunia, perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat, penyempurnaan pelaksanaan pendidikan, peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi



dan, 5) pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan. Para manajer pendidikan harus responsif terhadap perubahan-perubahan itu dan berusaha menjawab tantangan-tantangan itu dengan cara mengubah atau menyesuaikan struktur organisasinya, membentuk struktur baru yang cocok untuk peningkatan pendidikan yang lebih tepat dengan tuntutan zaman. Demikian tak terkecuali bagi pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia juga mempunyai tanggung jawab terhadap 8



perubahan dan rekayasa sosial. Karena memiliki model pendidikan dan cara belajar santri, pesantren selayaknya menjadi lembaga tafaqquh fiddin dalam arti luas bukan hanya dimaknai menjadi lembaga pendidikan fiqih. Dalam kaitannya dengan respon keilmuan pesantren terhadap dinamika modernitas, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan. Dimana keduanya merupakan upaya kultural keilmuan pesantren, sehingga keilmuan pesantren tetap menemukan relevansinya dengan perkembangan kontemporer. Penentuan arah pengembangan suatu lembaga sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah suatu kekuatan yang berada di luar lembaga dimana lembaga tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja lembaga. Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam rangka menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit kerja.Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa penting dalam pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga pendidikan. Yang pertama organisasi atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat dan yang kedua pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat mempengaruhi kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah lembaga. Dalam



melakukan



analisa



eksternal,



perusahaan



menggali



dan



mengidentifikasikan semua opportunity (peluang) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu serta treath (ancaman) dari para pesaing. Sedangkan analisa internal lebih menfokuskan pada identifikasi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) dari perusahaan. Telaah lingkungan internal (PLI) adalah mencermati (scanning) kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi sendiri yang dapat dikelola manajemen meliputi antara lain: a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya. b. Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi termasuk efektivitas komunikasi internal. c. Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat pemberdayaan sumber daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya manusianya. d. Biaya operasional berikut sumber dananya. e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan



dukungan



terhadap



proses



kinerja/misi organisasi yang sudah ada, maupun yang secara potensial dapat 9



muncul di lingkungan internal organisasi seperti teknologi yang telah digunakan sampai saat ini. Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning) peluang dan tantangan yang ada di lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat dikelola manajemen) yang meliputi berbagai faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek. a. Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi organisasi seperti: Klien, Konsumen, Stakeholder, pesan Pelanggan. b. Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting seperti Ekonomi, Teknologi, Sosial Budaya, Politik. 1) Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan organisasi, dan analisisnya paling sulit dilakukan, karena menyangkut ekonomi tingkat nasional. Misalnya, masalah keuangan negara, tingkat inflasi, suku bunga, dan sebagainya. 2) Technological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan economic environment. Kemajuan teknologi yang dapat sangat pesat pada saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti perubahan teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 3) Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and values). Transparasi/keterbukaan merupakan suatu tuntutan baru, terutama terhadap pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan, dan adanya tuntutan akan peningkatan ”quality of life”yang semakin gencar. 4) Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang pada efektivitas organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang bidang kegiatannya telah diatur oleh pemerintah (termasuk administrasi dan organisasi publik sebagai aparat pemerintah), karena organissasi organisasi ini akan tergantung pada kehidupan politik pemerintah. Dari analisa lingkungan internal dan eksternal inilah akan menghasilkan isu-isu strategik dalam suatu organisasi atau lembaga. Disamping itu dari identifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan kendala tersebut akan diambil langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk kemajuan dan berkembangnya organisasi atau lembaga.



10



Hampir semua lembaga maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga maupun pengamat bisnis, untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu di tempuh perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya. Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terkhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989). Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) .Pengujian eksternal dan internal yang struktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan. Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan harus memastika bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.



11



Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembagalembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.



2.7 Faktor-Faktor Analisis SWOT Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu: 1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. 3. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. 4. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.



12



Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat. 2.8 Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktorfaktor yang lebih bisa dikendalikan. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang dan ancaman : a. Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan / strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan institusi tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar. b. Peluang



dan



Ancaman.



Peluang



adalah



faktor



yang



di



dapatkan



denganmembandingkan analisa internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth danweakness)



dengan



analisa



internal



dari



kompetitor



lain. Sebagaimana



kekuatanpeluang juga harus diranking berdasarkan success probbility, sehingga 13



tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi institusi. Peluang dapatdikatagorikan dalam tiga tingkatan : 



Low,



jika



memiliki



daya



tarik



dan



manfaat



yang



kecil



dan



peluangpencapaiannya juga kecil. 



Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namunpeluang pencapaian kecil atau sebaliknya.







Best,



jika



memiliki



daya



tarik



dan



manfaat



yang



tinggi



serta



peluangtercapaianya besar. c. Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga dapat dikatagorikan : 



Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinanterjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusiuntuk mengantisipasi.







Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknyakecil dan kemungkinan terjadinya kecil.







Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tingginamun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.



Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat dijelaskan bahwa : 



Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki majoropportunity yang besar dan major threats yang kecil.







Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity danthreats pada saat yang sama.







Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat.







Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan highthreats.



Tujuan penetapan visi antara lain adalah : 1) mencerminkan apa yang akan dicapai 2) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas 3) menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik 4) memiliki orientasi terhadap masa depan. 14



Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di antaranya adalah : 1) Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi 2) Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi 3) Memungkinkan untuk dicapai 4) Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis 5) Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan perkembangan zaman 6) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi. Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai visi. Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara aplikatif akan terlihat dalam strategi. 2.9 Metode Survey Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang bisa memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan dengankomprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders. Karena sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif pemilihan responden yang credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari analisa SWOT sehingga hendaknya harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi. 2. Pembuatan



kuesioner



SWOT



berdasarkan



informasi



yang



telah



dikumpulkan dalam FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut : 



Penilaian



faktor



internal



dan



eksternal.



Di



sini



responden



membrikanpreferensi opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi pada saat ini dan perkiraan di masa mendatang. 



Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat urgensifaktor tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan 15



skalaprioritas dalam menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yangtercermin melalui faktor-faktor yang dinilai. Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau kelemahan (dari analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal) : 



Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan denganmeranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas median(atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengan”kekuatan” pada analisa internal dan ”peluang” pada analisa eskternal.Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai penilaian di bawah median disebutdengan ”kelemahan” pada analisa internal dan ”ancaman” pada analisaeksternal.







Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok yangmenjelaskan posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-peluang (S-O), kekuatan-ancaman (S-T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-ancaman (W-T). Sebelummenentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensidari pengolahan kuesioner SWOT.







Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian Kuadran.Prioritas strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan denganmenjalankan kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan keyang paling besar. Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk mengatasiseluruh faktor yang paling lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih padakombinasi strategi yang telah memiliki indeks baik/tinggi. Dari contoh di atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi akan bergerak dari WT_ ST_WO_ SO.



2.10 Langkah-Langkah Penerapan Analisis SWOT Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT   



SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit. Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok. Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen



  



pelayanan yang akan dianalisa. Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh. Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok. Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.



Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan 16







Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah







kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart. Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada flipchart.



Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman 



Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa berupa latihan, tenaga baru,







peraturan baru dan seterusnya. Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan masalah.



Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang 



Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan







peluang. Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan ancaman dan peluang.



Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan  



Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT. Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di



   



atas, yang kurang besar di bawah. Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan. Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom. Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman. Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang







paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada. Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus







dihindari. Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk mengurangi kelemahan atau ancaman.



17



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Identifikasi Swot A. Strength (kekuatan) a. Produk PT. VITAPHARM memiliki banyak variant produk kecantikan yang lengkap selain produk bedak b. Bedak viva banyak jenisnya dan memiliki tingkatan warna kulit. c. Viva merupakan salah satu merek yang terkenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah dengan harga terjangkau d. Produk Viva diakui dan mendapat penghargaan Top Brand Award 2010 e. Penyebarluasan produk sampai pada pelosok daerah dan memiliki mitra yang luas dalam penyebaran produknya, sehingga produk Viva mudah di dapatkan f. Kegiatan kampanye produk yang terus menerus dan dapat ditemui dengan mudah dan Viva terkenal dengan kosmetik untuk kulit tropis B. Weakness (kelemahan) a. Lambannya inovasi Viva dibandingkan pesaing modern lainnya b. Kemasan produk viva sudah modern tapi desain dan bentuknya terlihat kaku dan kurang menarik c. Produk pembersih wajah Viva lebih terkenal daripada bedak atau maskernya d. Bedak Viva tidak memiliki banyak fungsi selain merias wajah C. Opportunity (peluang) a. Dengan beragam jenisnya viva dapat terus memperluas inovasi produk yang lebih banyak b. Viva dapat dengan mudah memperluas pasar dengan jalur distribusi pada tokotoko yang semakin banyak D. Threat (Ancaman) a. Viva memiliki persaingan yang ketat dengan produk lain yang lebih modern b.



dan menarik Beragam inovasi dari produk modern yang semakin berkembang dan cepat



3.2 Rekomendasi Untuk memperbaiki kelemahan yang ada di PT.Vitapharm manajemen SDM harus membenahi antara lain sebagai berikut : A. Menciptakan poduk baru dengan harga yang terjangkau sesuai kebutuhan masyarakat asia B. Mengupdate kemasan produk yang lebih fleksibel dan modern C. Harga yang kompetitif menginggat pesaing P.T Vitapharm yang banyak D. Memperluas distribusi produk dan memasarkan produk dengan cara yang berbeda 18



E. PT



VITAPHARM



Distributor



diharapkan



untuk



lebih



agresif



dalam



memgkomunikasikan produk brand VIVA agar perusahaan dapat mencapai konsumen atau pelanggan sebanyak-banyaknya melalui berbagai event atau acara yang diadakan, media komunikasi langsung serta media elektronik jika dibutukan F.



agar perusaahan selaku Distributor dinilai sangat baik dalam promosi produk Dalam Menjaga Kredibilitas perusahaan PT VITAPHARM dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan, terutama dalam pembelian produk agar lebih



dperhatikan sikap pembelian mereka G. Pemasaran strategis yang dilaksanakan perusahaan sebaiknya mengkondisikan dengan perubahan dalam lingkup pasar, karena konsumen pada dasarnya tertarik akan sesuatu yang baru dan berbeda



3.3 Tanya Jawab Mahasiswa 1) Pertanyaan dari (Noer Isti’anah,Tingkat 3 reguler B) : Bagaimana kebijakan PT. VITAPHARM dalam menanggulangi kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh faktor manusia (kelelahan, kebosanan dalam bekerja)? 2) Pertanyaan dari (Ade Irma R,Tingkat 3 reguler B) : Bagaimana startegi pemasaran PT.VITAPHARM agar dapat menyeimbangi persaingan dengan produk lain? 3) Pertanyaan dari (Robby Bagus P,Tingkat 3 reguler B) : Bagaimana PT.VITAPHARMdalam mengolah limbah plastik dan trobosan apa yang digunakan untuk mengurangi limbah plastik ke depannya? 4) Bagaimana startegi perusahaan dalam mengetahui masalah dan mengatasinya sesuai opersional perusahaan? JAWABAN: 1) Untuk menanggulangi faktor penyebab kecelakaan kerja dari faktor manusia karena kelelahan, kebosanan dalam bekerja, maka pihak PT.VITAPHARM membuat suatu kegiatan yang dilakukan dalam setahun sekali yaitu rekreasi bersama seluruh karyawan perusahaan 2) Untuk dapat menyeimbangi persaingan dengan produk lain PT.VITAPHARM mempunyai strategi yaitu 4P: a. Produk Melakukan renovasi dan inovasi.Dimana renovasi dilakukan untuk menggati kemasan produk mengikuti perkembangan teknologi agar tidak monoton.Untuk inovasi dilakukan dengan pembaharuan produk sesuai kebutuhan di masyarakat agar dapat mengikuti perkembangan zaman. 19



b. Price Harga disesuaikan dengan tingkat perekonomian konsumen dan kualitas produk c. Promosi Menggunakan media elektronik, sistem online agar mempermudah konsumen mendapatkan informasi dari produk PT.VITAPHARM d. Place Distributor produk dilakukan di setiap wilayah strategis di seluruh Indonesia 3) Dalam mengolah limbah plastik PT.VITAPHARM bekerja sama dengan pihak ketiga agar limbah plastik dapat di daur ulang dan tidak mencemari lingkungan, sedangkan untuk trobosan PT.VITAPHARM belum memiliki trobosan kemasan yang ramah lingkungan. Pihak PT.VITAPHARM akan merencanakan trobosan yang ramah lingkungan untuk mengurangi limbah plastik ke depannya. 4) Strategi perusahaan PT.VITAPHARM menggunakan analisis SWOT seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan awal



20



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Dalam produk kecantikan pada saat ini telah berkembang pesat, dengan seiringnya perkembangan kehidupan sehari-hari yang semakin canggih dalam teknologi serta pendapatan masyarakat yang meningkat. Sehingga mempengaruhi pola hidup dalam produk kecantikan menjadi kebutuhan pokok setiap hari yang di dapat dari canggihnya perkembangan informasi dari teknologi. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan laporan Analisis SWOT dari suatu perusahaan yang sudah dibuat.



4.2 Saran Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan diatas masih terdapat kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan kegiatan tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat di pertanggungjawabkan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan laporan kegiatan dalam kesimpulan di atas.



\



21



LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN



22



23



24



25



DAFTAR PUSTAKA



RUSYDA, FAZA. Laporan KKL PT VItapharm. 2017. https://www.academia.edu/13159017/Laporan_KKL_PT_VItapharm (accessed 08 2019, 2019). VITAPHARM, PT. Viva Cosmetics. 2016. http://vivacosmetic.com/ (accessed 08 29, 2019). Unknown. Analisis Manajemen Strategik PT. VITAPHARM. Mei 16, 2016. http://myanajemenstrategik.blogspot.com/2016/05/analisis-manajemen-strategikpt.html?m=1 (accessed 08 29, 2019).



26