Puisi Bila Ramadhan Memanggil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PUISI BILA RAMADHAN MEMANGGIL Adzan maghrib telah terdengar. Kita berbuka terasa segar. Akhir malam makan sahur. Tak lupa kita bersyukur.



Bila Ramadhan memanggilmu Mengetuk pintu hidupmu Sambut ia sepenuh rindumu Dekap ia sepenuh cinta Dan biarkan jemari indahnya Merengkuhmu dalam ampunan-Nya



PUISI TAUBAT DI BULAN RAMADHAN Dulu tidak serajin ini Shalat lima waktu, Mengaji tadarus, Melengkapi dengan shalat sunah Hingga berdzikir disela kesibukan Dulu acuh tak acuh Bermain sampai lelah Tidur pulas hingga pagi Meninggalkan serangkaian shalat Hingga mengucap kata-kata tak pantas Sekarang berbeda Bulan ramadhan mendapat berkah Telapak tangannya dicuci bersih Mulutnya dikumur bersih Kotoran hidungnya mengilang bersih Wajahnya cerah bersinar Lengannya lembab bersih Rambutnya basah dan segar Telinganya terbasuh sejuh Hingga kakinya dingin bersih… Dan kembali ke jalan Allah Di bulan suci Ramadhan ini



Bila Ramadhan memanggilmu Sambutlah ia bak tamu istimewa Kenaglah kelopak hari-hari Yang telah luruh berguguran Kenanglah seumpama pertanda Bagi engkau sang penerus pejalanan Bersiaplah menjemput giliran Bila tak lagi kau jumpai ia Ramadhan di tahun depan Bila ramadhan memanggilmu Bersihkan hati dari segala dengki Sucikan jiwa dari segala prasangka Bersihkan raga dari segala dosa Bila Ramadhan memanggilmu Berlarilah menjemput panggilan-Nya PUISI TENTANG PUASA DI BULAN RAMADHAN Bila Ramadhan telah tiba. Berubahlah semua suasana. Semua muslim bersuka ria. Menerima bulan Ramadhan yang mulia.



PUISI RAMADHAN SEDIH Buku menangis kala para pembaca yang baru mencicipi sedikit ilmu sudah merasa lebih pintar dari Tuhannya Lalu berusaha merubah aturan pada kitab suci dan mencoba membuat hukum sendiri yang dirasanya lebih manusiawi yang dianggapnya sesuai jaman kiwari Padahal dia hanya berbekal sejimpit ilmu tanpa bekal pengetahuan agama yang memadai beraninya buat aturan sendiri menganggap Tuhan hanya tahu masalalu dan ayat-ayat sucinya tidak sesuai masakini. Jadilah agama ditafsirkan sekehendak hati,



Siang hari harus ditahan lapar dan dahaga. Sore hari boleh kita berbuka. Malam hari didirikan shalat malam. Tiada hentinya orang membaca Al-Qur’an. Bulan Ramadhan bulan mulia. Sungguh beruntung orang yang pandai mengisinya. Dapat mencapai kesucian dirinya. Memperoleh pahala berlipat ganda. Berpuasa sungguh mulia. Walaupun berat dirasa. Menahan makan sejak fajar. Menahan diri dengan hati sabar. 1



tanpa landasan yang jelas untuk dikaji, malapetaka bagi seluruh negeri bila ajaran mereka diikuti



Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah Karena dengan lapar dan haus Kita lebih bias menyadari bahwa kita tak berpunya Bias lebih memahami Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu Diantara keMaha luasan-Nya Ia sepantasnya dirindukan Karena ia lebih



PUISI RAMADHAN Ya Allah Kau datanglah lagi Ramadhan buatku Ketika kku masih saja tak mampu mensyukuri Ramadhan-Mu yang lalu Hari-hari-Mu masih saja ku lalui Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Bahkan dengan sikap takabur Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkau penentu Kadang kami masih merasa kebenaran itu hanya punyaku Yang lain bukan makhluk-Mu Yang lain bukan umat-Mu



PUISI RAMADHAN CINTA KARENA ALLAH Jangan memuji kecantikan pelangi Tapi pujilah Allah Yang menciptakan langit dan bumi Jangan percaya Dengan kata-kata bijak Tapi percayalah firman Allah yang Maha Benar Jangan masukkan namaku dihatimu Tapi masukkan nama Allah hingga hatimu tenang



Dalam doaku Sering ku memaksa Seolah ku yang lebih tahu dari-Mu Sang Maha Tahu Doaku bukan harapan, tapi keharusan Dan ketika ada satu yang tak Kau kabulkan Seolah hilang seluruh nikmat yang kau limpahkan



Jangan sedih jika cintamu didustakan Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair Tapi mintalah kepada Allah Yang memiliki cinta yang sejati nan abadi



PUISI INDAH RAMADHAN Ya Allah Yang Maha Rahman dan Rahhim Jangan jadikan hatiku batu yang engeras Hingga lupa akan rahmatmu .



Ada sekuntum hari Wanginya mengharumi bumi Saat itulah kemurahan sang Khalik berlimpah Menyatu pada segala inti hidup



PUISI RAMADHAN USAHA DAN DOA



Adalah Ramadhan Ia bertelaga bening Airnya mutiara maghfirah Gerincingnya dzikir dan tadarus Tepiannya doa lemah lembut, llirih dan pasrah Siapa tak ingin jadi ikannya? Mari berenang dengan kesunyian nafsu Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia



Bila kiamat telah tiba Ditanganmu masih tergenggam bibit kurma, Tak usah ragu menanamnya Karena Allah tak melihat hasilnya Tetapi melihat usaha yang kita kerahkan Karena Allah menghargai daya upaya Asal sesuai dengan petunjuk-Nya Kekang nafsu dengan puasa Disiplin diri jalani aturan-Nya Sebagai bukti usaha keras kita Untuk tunduk pada perintah-Nya



Ia rahasia Tak sekedar lapar dahaga Tapi itulah sesungguhnya hakikat cinta 2



PUISI RAMADHAN KUNANTI HARI FITRI Lantunan doa mengalir sekujur darah Melekat sungguh lekat Pejamkan mata menyusup makna Resapi bagian terkecil kehidupan Teringat setitik hina dan seluas pandangan dosa Terkeruk pasrah sucikan diri Aduhai ringan tubuh ini Melayang lepas tinggalkan bait-bait pahit Malam hilang terbitlah sang fajar Mencerahkan gelap dengan dinginnya embun Kunanti hari fitri itu Penuh harap kan fitrah diri



PUISI RAMADHAN CITA CITA DAN HARAPAN Ketika semua gelap Segala upaya telah dilakukan Otak lelah dipera habis-habisan Kerja keras hingga kaki terasa jadi tangan Dan tangan terasa jadi kaki Tapi hasil tak kunjung beremi Secerca harapan tak jungan mengunjungi Semua terasa sia-sia Dan kehancuran terasa di depan mata Disitulah iman kita dicoba Tidak akan berputus asa Atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa Kecuali orang-orang yang imannya sirna Teguh berharap Rahmat Allah Yang Esa Bagi orang yang imannya tertancap kuat di dada



3