Puisi Lama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Puisi lama adalah jenis yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya jumlah kata dalam satu baris, jumlah dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata setiap baris, dan irama. Jenis jenis puisi lama dan pengertian lengkap – Puisi lama terbagi menjadi tujuh macam, yakni mantra, pantun, karmina, gurindam, syair, sloka, dan taliban. Masing-masing jenis-jenis puisi lama dan pengertian lengkap akan dijabarkan di bawah ini. Jenis-Jenis Puisi Lama Dan Pengertian Lengkap 1. Mantra Mantra adalah sejenis puisi tua yang keberadaannya dianggap memiliki kekuatan gaib sebagaimana doa. Pada mulanya mantra bukan bagian dari karya sastra, melainkan bagian dari adat atau kepercayaan. Tetapi, setelah mengalami penelitian mantra memiliki ciri umum sebuah karya sastra. Contoh mantra: a) Sihir lontar pinang lontar Terletak di ujung bumi Setan buta jembalang tua Aku sapa tidak berbunyi b) Assalamu’alaikum putry satulung besar Yang beralun beriling simayang Mari kecil, kemari Aku menyanggul rambutmu Aku membawa sadap gading Aku membasuh mukamu 2. Pantun Pantun adalah puisi lama yang mempunyai tiga ciri. Pertama, terdiri atas empat baris yang berpola ab-ab. Kedua setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata. Ketiga, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris berikutnya sebagai isi. Kata “pantun” berasal dari kata patutun dalam bahasa Minangkabau yang berarti penuntun. Sejak kemunculannya, pantun biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai alat untuk memlihara bahasa dan mengakrabkan pergaulan antarsesama. Contoh pantun: a) Burung merpati burung dara Terbang menuju angkasa luas Hati siapa takkan gembira Karena aku telah naik kelas. b) Asam kandis asam gelugur Ketiga asam si riang-riang



Menangis mayat di pintu kubur Teringat badan tidak sembahyang. 3. Karmina Karmina adalah jenis pantun pendek yang hanya terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran, sementara baris kedua merupakan isi. Dalam budaya Betawi, karmina sangat dikenal sebagai pantun pendek yang sering digunakan dan disajikan dalam acara-acara penting, seperti lamaran, pernikahan, pesta budaya, dll. Contoh karmina: a) Satu dua tiga empat Kakek tua pakai tongkat b) Burung perkutut terbang melayang Abang kentut tidak bilang-bilang 4. Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang mempunyai tiga ciri. Pertama, setiap bait terdiri dari dua baris dengan rima yang sama (a-a atau b-b atau c-c). Kedua, jumlah suku kata dalam baris antara 1014 suku kata. Ketiga, hubungan antar baris satu dan dua membentuk kalimat majemuk yang mempunyai hubungan sebab- akibat. Contoh gurindam: a) Barang siapa tiada memegang agama Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama b) Tahu pekerjaan tidak baik, tetapi dikerjakan Bukannya manusia, itulah setan. 5. Syair Syair adalah jenis puisi lama yang berirama yang berasal dari daerah arab dan mempunyai empat ciri. Pertama, setiap bait terdiri dari empat baris dan bersajak a-a-a-a. Kedua, setiap baris mempunyai makna yang paling berkaitan dengan baris-baris sebelumnya. Ketiga, kebanyakan syair ,menceritakan kisah yang mengandung nasihat/ petuah. Keempat, setiap baris terdiri dari 812 suku kata. Contoh syair: a) Pada zaman dahulu kala Tersebutlah sebuah cerita Sebuah kerajaan yang aman sentosa Dipimpin sang raja nan bijaksana



b) Paras elok amat sempurna Petak majelis bijak laksana



Memberi hati bimbang gulana Kasih kepadanya mulia dan hina. 6. Seloka Seloka adalah jenis puisi melayu klasik yang mempunyai bentuk mirip pantun dan mengandung senda gurau, kejenakaan, sindirian, bahkan ejekan. Kata “seloka” diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti bahasa terkait yang bentuk maupun peranannya mirip seperti pantun. Seloka biasanya ditulis dalam empat baris, tetapi ada juga yan ditulis lebih dari empat baris. Contoh seloka : a) Sudah bertemu kasih sayang Duduk termangu malam siang Hingga setampak tiada renggang Tulang sendi habis terguncang b) Warna merah menghias buku Indah nian kian kupandang Anak kecil menangis sendu Seharian ia tak makan 7. Talibun Talibun adalah jenis pantun panjnag yang terdiri dari lebih dari empat baris yang kesemuanya berjumlah genap, antara lain enam, delapan, sepuluh, dua belas baris, dan seterusnya. Tetapi, dari banyaknya talibun yang ditemui, biasanya terdiri dari enam atau delapan baris, dua belas, dan seterusnya, meskipun talibun dengan jumlah baris seperti itu tetap ada. Apabila talibum terdiri dari enam baris maka tiga baris pertama dikategorikan sebagai sampiran, sementara tiga baris kedua dikategorikan sebagai isi. Apabila talibun terdiri dari delapan belas baris maka empat baris pertama dikategorikan sebagai sampiran semetara empat baris kedua dikategorikan sebagai isi. Contoh taliban: a) Penakik pisau seraut Ambil alah batang lintabung Selodang ambilkan niru Yang setetes jadikan laut Alam terkembang jadikan gunung