22 0 81 KB
INFOHPMURAH
× type to search
HOME › KUMPULAN KATA KATA › KUMPULAN PUISI › PUISI 32+ Kumpulan Puisi Perpisahan Paling Berkesan (Sekolah, Guru, Sahabat) 17.08
Daftar Isi (Sembunyikan)
NB : Klik judul puisi dibawah untuk loncat menuju kebagian puisi Puisi Perpisahan Sekolah Puisi Perpisahan dengan Guru Puisi Perpisahan dengan Sahabat Puisi Perpisahan dengan Orang Tua
Puisi Perpisahan - Dibalik pertemuan pasti akan terjadi perpisahan. Kata kata ini memang sering kita dengar. Memang benar jika kita bertemu dengan seseorang suatu saat kita akan berpisah dengan mereka, seperti dengan guru, pacar, sahabat, ataupun teman. Perpisahan memang sangat menyedihkan, namun kita harus yakin jika dibalik perpisahan itu ada hikmah yang terselip.
Nah, bagi kalian yang sedang mencari puisi perpisahan sekolah, perpisahan dengan guru atau perpisahan dengan sahabat. Saya sudah menyediakan 32 macam puisi bertema perpisahan lengkap yang bisa digunakan untuk tugas sekolah maupun untuk diberikan kepada seseorang yang kamu sayangi. Berikut adalah kumpulan puisi perpisahan lengkap.
Baca Juga 25+ Kumpulan Puisi Guru Tercinta Yang Menyentuh Hati 17+ Contoh Puisi Pendidikan dan Sekolah 22 Kumpulan Puisi Ayah yang Menyentuh Hati 47 Kumpulan Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati Untuk Bunda 32 Contoh Puisi Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Google Images 1. Puisi Perpisahan Sekolah
Kenangan Di Sekolahku Tercinta Hari demi hari begitu cepat berganti bersama mentari Pagi hari yang cerah menjadi persaksian aku semangat sekolah Siang hari yang terik menjadi teman dalam indahnya memetik Bunga-bunga ilmu itu merekah menggoda sang penuntut
Penuh semangat bergandengan dengan kawan seperjuangan Menyatu dalam genggamaan asa terangkan masa depan Pantang untuk menyerah dengan alasan kata bermakna lelah Terus menyelami air berilmu sampai menemukan itu
Sungguh sekolah ini menjadi cerita sendiri dalam dinding hati Tidak akan terlupakan walau tersiram sebongkah debu Kisahnya sesejuk embun pagi yang bening di dedaunan Memberi kesejukan pada insan yang berbalut turut merasakan
Sekarang kenangan hanya tinggal kenangan, Kenangan di sekolahku tercinta Terimakasih telah menjadi tempat sebaik-baiknya rumah Persinggahan untuk hari tua Terimakasih telah melindungi anak negeri dari terik mentari Terimakasih sekolahku, engkau tempat terbaik menuntut ilmu
Semua akan kami tinggalkan untuk meneruskan perjuangan Gerbang-gerbang kesuksesan telah menunggu kami di sana Akan kami kencangkan pacuan dengan cemerlang kecerdasan Sampai bertemu kembali di pintu-pintu teraih kemenangan
Tiba Waktunya Perpisahan Selama 3 tahun kita menyelami telaga ilmu di sini Mengukir pendidikan untuk masa depan yang gemilang Segala diraih hingga indah diperaduan prestasi Tertanam di dalam hati sanubari dan terkenang dimemori
Sekolah engkaulah tempat berteduh kami dari heningnya kebodohan Tempat menempa diri dengan senjata ujung tinta pena yang menjadi saksi
Dinding-dinding ruang belajar menghiasi kata-kata motivasi setiap hari Menjadi cerita tersendiri tersimpan dalam peti berisi prestasi
Teman simpan baik-baik kenangan ini dalam sejarah hidupmu Teruskan perjuangan untuk bangsa, negara, dan agama demi Indonesia tercinta Jangan sampai terhenti melihat dalamnya jurang perjuangan Terus lewati hingga mampu menyebrangi tanpa kata lelah
Perpisahan hanya kata peninggalan sejenak dari tempat peraduan ilmu Tidak ada alasan jiwa untuk saling melupakan kenangan Kebersamaan akan terus terajut dalam naungan persaudaraan Erat tidak akan terlepas sampai meraih bersama kesuksesan
Teman jadikan perpisahan ini bukan untuk mengakhiri sebuah pertemuan Jangan kau jadikan alasan untuk saling mengsombongkan Tapi jadikan sebuah perpisahan termanis ini adalah Momen besar untuk saling bertemu dan menggenggam keberhasilan bersama
Selamat berpisah teman … Kehadiranmu aku tunggu dipuncak kesuksesan
Detik Perpisahan Disini kita bertemu…. Disini pula kita kan berpisah Semua kenangan seakan berlalu….
Segala yang kami lalui begitu cepat Begitu berharga Detik detik yang berganti hari ini….. Seakan mempercepat pertemuan kita
Ada harapan disetiap hati kami Ada keinginan yang begitu besar Cita cita yang akan merenda masa nanti Untuk mencari langkah langkah yang pasti Menggapai cita dan martabat yang tinggi
Selamat tinggal…… Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta Do’akan kami agar meraih cita cita yang nyata Kini kami kan menggapainya Terimalah salam dari kami…… Untukmu guru dan adik adikku…
Doakan Kami Bahagia, haru, sedih menyelimuti kemeriahan ini Menumpahkan segala rasa Mengenang segala kisah Memohon panjatan do'a
Waktu berlalu begitu cepat tanpa kita sadari
Tanpa terasa kita kan berpisah Ikatan emosi selama ini kan terlepas Tiada daya untuk mengingkarinya
Kebahagiaan ini telah tertebus dengan jerih payah selama ini Belajar tlah kami rengkuh dengan segala daya dan upaya Bimbingan tlah kami dapatkan dengan ketulusanmu Guruku Ilmu yang bermanfaat telah terpatri dalm benak kami
Tibalah saatnya kami undur diri Tuk menggapai asa yang lebih tinggi Tuk Menghadapi tantangan masa depan Mencapai cita-cita mulia di hadapan
Kesalahan, kekhilafan, kenakalan, kecerobohan, dan ketidaksopanan kami Tiada maksud kami untuk menyakiti Penyesalan atas kebodohan kami Ribuan maafmu kami harapkan
Waktumu, Ilmumu, bimbinganmu telah menyejukkan hati kami Petunjukmu telah menuntun kami Nasehatmu telah menyelamatkan kami Tiada yang dapat kami berikan sebagai balasan selain ucapan terima kasih kami yang tulus dari lubuk sanubari terdalam
Tersisa satu harap
Guruku, Do'a mu kutunggu Restumu kunanti Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku
Semoga do'amu kan selalu menyertaiku
Sepucuk Sajak Perpisahan Tangis berderu menghiasi alam perpisahan ini Bunga-bunga layu di taman hingga enggan bermekaran Seolah enggan membuka kuncup disuasana perpisahan Tangkai merunduk turut merasakan kesedihan
Ditelaga yang penuh ilmu ini akan kami tinggalkan Meneruskan dan menyelami lautan ilmu disebrang Bersama asa dan temani kemerlip bintang Akan ku petik terhiasi dinding-dinding perjuangan
Tertoreh indah di kertas pengalaman jasa para pahlawan pendidikan Yang telah menaburkan sebongkah kilauan ilmu berpadu Menunaikan dan memenuhi pada benak yang menggebu-gebu hadirnya ilmu Engkau tuangkan perlahan di gelas kosong hingga penuh pengetahuan
Harapan itu seolah enggan pergi dari indahnya suasana Ingin segera dijemput dengan penuntut ilmu yang berkereta kencana Berparas menawan menegukkan banyak perhatian
Mengais pendidikan kemudian minggir ketepian untuk diberikan
Perpisahan tidak menyurutkan kekuatan yang seutuhnya Kami bebas berjalan di lingkungan yang telah ditetapkan Berada di bawah langit yang sama warnanya Membuatku menepis bayang perpisahan dengan sebuah kenyataan Sepucuk sajak perpisahan aku curahkan …
Kini Tibanya Kita Berpisah Wahai kawan-kawanku … Kini tibanya kita akan berpisah dari sekolah Tiada lagi tawa kita yang menghiasi suasana Bermain dan belajar bersama mengukir cita Kita berbagi bersama dalam suka dan duka
Sekarang jarak akan memisahkan raga kita Tiada lagi seragam merah putih yang terpakai rapi Semua akan berubah menjadi kebanggaan negeri Merajut cita-cita bangsa untuk menata masa depan
Kawan … Hari ini kita akan berpisah dari tempat yang penuh sejarah ini Kita memulai langkah baru lagi dipelosok negeri Dengan berbekal ilmu dari masa Sekolah Dasar ini Akan kita curahkan pada dunia yang penuh berisi
Kawan … Sungguh sedih terngiang dalam ingatan kata berpisah Tiada lagi tegur dan sapa di tempat yang indah ini Tempat menggali ilmu sampai kita banyak mengetahui materi Dari mulai coretan tak berbentuk hingga kini pandai mengukir bentuk
Semua perjalanan ini akan tersimpan dalam buku kenangan Berisi kenakalan kita dan tangisan jail dari kawan Indah tersimpan dalam lembar-lembar berisi cerita jenaka Akan terabaikan dalam naungan awan biru yang mengusik pilu Selamat jalan kawanku
Sebentar Lagi Karya: Rayhandi
Sebentar lagi kita akan berpisah Berpencar menempuh tujuan demi masa depan Kita akan berpisah Dan mungkin takkan berjumpa lagi
Wahai kawan Di depan mata perpisahan itu berada Kebersamaan kita akan menjadi kenangan hati Kebersamaan kita akan jadi cerita
Tawa kita Canda kita Marah kita Semua emosi kita dulu hanya beku jadi kenangan infah
Kita berpisah demi segenggam impian Impian yang berbeda juga jalan yang berbeda Semuanya untuk masa depan yang kita cita citakan
Hari ini kita berada di sini Di ruang kotak ini Semua cerita dan tokoh di mulai Ada tawa ada tangis ada kebersamsan Yang takkan mungkin terlupa begitu saja
Semua cerita tentang kelas kita Beserta penghuninya adalah kita Kebersamaan yang tercipta tiga tahun Takkan mungkin terhapus permanen hanya karena raga kita jauh
Mencontek Mengobrol di kelas Berisik jika tak ada guru Tertawa
Sebentar lagi itu hanya akan jadi cerita
Ruang sederhana ini Jadi saksi di sudut memori Di ruang ini kita menulis kenangan indah Kita merajut kebersamaan dengan teman
Wahai teman Aku ingin kita bertemu kembali di sma Meski kutahu semua takkan sama lagi Meski kutahu pasti ada yang hilang.
Akhir dari sebuah Awal Masih ingat ketika pertama melangkah di pintu ini? seragam merah putih awal kita bertemu Kini, Kita terpisah dengan seragam - seragam baru Dengan impian - impian baru
Di rumah ilmu ini, Kita berjuang menggali pengetahuan yang tercecer di lisan guru Tersembunyi di buku - buku
Di rumah ini,
Kita merasakan marah, Menahan benci dan dengki Seringkali menahan tangis Tak terkecuali tertawa ria
Masih ingatkah kawan? tentang impian cita kita? Dokter, guru, pengusaha atau penyanyi? Inilah akhir dari sebuah awal Pintu terakhir menuju dunia baru Semangat wahai para pejuang Kita bertemu sebagai pemenang
Puisi Untuk Sekolahku Puisi sederhana ini untukmu Ku persembahkan untuk sekolahku Tempat sederhana di mana aku belajar.
Tempat di mana aku mengenal teman Bermain berpacaran jatuh cinta belajar Semuanya menjadi satu.
Puisi ini ku tulis saat pelajaran matematika Berbekal otak sekarat Ku coba rajut bait dengan baris.
Puisi ini bercerita tentang sekolah dan semuanya Tentang sepenggal cinta Persahabatan Jati diri dan masa muda.
Jika kau sempat bacalah sajak ini Di dalamnya penuh dengan bangkai bangkai kenangan Kenangan yang dulunya hidup kita terbaring mati.
Kenangan Bersama Sekolah Kenangan Masih ingatkah dikau? Saat kita di hukum karena memanjat pagar? Saat kita tidak membuat PR Saat kita berbicara saat pelajaran Saat kita tidur di jam pelajaran Ingatkah di kau?
Kenangan Aku hanya bisa menangis Aku hanya bisa tersenyum Aku hanya bisa membayangkan Aku hanya bisa memikirkan Aku hanya bisa mengingat
Aku hanya bisa membayangkan Saat semua kenangan sekolah kita menjadi maya.
Kenangan Ingin rasanya ku berteriak Melampiaskan rindu yang suri Bertarung hingga putus Terbang tanpa sayap Berjalan tanpa kaki Menangis tanpa airmata.
Kenangan Tuhan terima kasih Untuk sahabat yang luar biasa Untuk sahabat yang sangat setia Untuk sahabat yang sangat peduli Untuk sahabat yang sangat mengerti Untuk sahabat yang sangat mencintaiku Terima kasih.
Kenangan Di sini kita bertemu untuk pertama Membarter nama dan berjabat tangan Kau sahabatku dan aku sahabatmu Di sekolah ini kita bertemu
Di sekolah ini juga kita tumbuh dewasa.
Waktu Waktu.... Waktu berjalan cepat Bagai daun di tiup angin Raib di telan hilang.
Waktu.... Sudah terlalu lama kita beku terpaku Pucat di bawah kebersamaan Kebersamaan yang perlahan hilang.
Waktu.... Kita bersama kita berjalan Di bawah rasa sepi kita berteduh Menunggu sang waktu menerkam.
Waktu.... Kawan kita jauh melangkah Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas Kita bermain bersama hujan kering.
Waktu.... Masa sekolah teramat indah
Semua warna bercampur menjadi bahagia Bersama kita menari.
Waktu.... Sekarang kita adalah langit yang jauh Hitam biru menjadi saksi Saksi bahwa waktu tidak akan beku.
Saat Saat Bersama Saat saat bersama Kita lalui dengan banyak cerita panjang Kita ukir dengan kenangan.
Saat saat bersama Di sekolah ini Kita merasakan pahit manis dunia sekolah Kita tertawa dan menangis.
Saat saat bersama Saat kita di hukum Saat kita ujian Saat kita terlambat.
Saat saat bersama Pernahkah terbayang di kau?
Semua waktu bersama kita terlalu indah? Terlalu berharga untuk di lupa.
Saat saat bersama Waktu telah membekukan kita Sebentar lagi kita berpisah Perpisahan itu tinggal menunggu bulan Lalu hilang di makan air mata.
Kenangan Kita Kenangan kita Semua terjadi di gedung kotak bernama sekolah Kita bersama merangkak mengutip ilmu.
Kenangan kita Kita bersama tertawa Bersama menangis Bersama bermain.
Kenangan kita Sebentar lagi semua itu fiksi Kenangan yang kita lalui hilang di telan waktu Semua cerita kita tamat di pucuk kertas.
Kenangan kita
Kawan aku tidak ingin berpisah Aku ingin kita saling menggenggam Ingin cerita kita tiada usai.
Kenangan kita Kita akan jauh nanti Terbang menggapai bintang Menempuh jalan panjang.
Kenangan kita Saat nanti kita tiada bersama lagi Aku ingin kita berjanji pada hati Berjanji untuk tidak pernah melupakan Melupakan semua kenangan kita kawan.
2. Puisi Perpisahan dengan Guru
Bait-Bait Maaf Di Hari Perpisahan Segala pertemuan sejatinya pasti akan menemukan perpisahan Kesatuan bertahan tidak akan tercerai-berai dengan kata perpisahan Sungguh suatu hal yang sulit terungkap kadang mengundang lara Semua akan menjadi indah bersama kesalahan buruk yang termaafkan
Guruku Engkau pahlawan penerang dalam batin yang masih kosong Tiada arti dan tak mengerti bagaimana harus dijalani Tanpamu mungkin kami akan bersama gelapnya asa kehidupan Dengan hadirmu membawa kemerlapan cahaya sukses sesungguhnya
Guruku Tak jarang kami sengaja membuatmu kesal dan kecewa Kenakalan yang terus kami lakukan tak pernah kami sadarkan Teguran terhiraukan dengan sulitnya tingkat keangkuhan Nasehat tidak pernah kami dengarkan tertutup dengan kepuasan
Guruku Maafkan segala perlakuan kami yang selalu mengganggu tenang batinmu Kebiasaan yang suka tidak memperhatikan pengajaran Gaduh mengusik suasana kelas saat belajar bersama Badung selalu tak taat aturan yang ada dan berlaku
Dulu kami tiada lagi mengenal sikap disiplin pada diri Sesuka hati demi kepuasan untuk memenuhi diri sendiri Tiada lagi kebaikan yang dimunculkan semua tertutupi dengan kenakalan Sungguh tiada lagi selain kata penyesalan sekarang yang terjadi
Wahai guruku terimakasih atas semua jasa dan baktimu Telah mencerdaskan kami dengan berbagai macam ilmu
Semua baktimu akan terukir indah dikalbu Perpisahan ini akan selalu mengandung rindu
Untuk Guruku Hari ini tak adalagi Puisi yang ku tulis untukmu Hari ini tiada lagi Kata-kata indah yang ku ungkapkan padamu Semua terdiam dan termangu Hanya air mata yang menetetes di pipimmu Oh guruku, hapuslah air matamu Kutaksanggup melihat semua itu Sungguh aku sayang,,,,
Padamu kuucapkan sejuta terimakasih Karenamu tinggalkan kenangan Yang tak terhapuskan Kaulah pelipur hati disaat lara Guruku, disaat suka dan duka Sejuta kenangan indah Kala canda tawa….
Bersamamu
Aku belajar untuk membaca
Kepadamu aku berlatih tentang asa Kau lukiskan indahnya mega Kau tuturkan tulusnya surya Kini kau berada didepan kami Kau harus melangkah meninggalkan kami Untuk teruskan perjalanan . . . . . . .
Ku tak kuasa melihat semua ini Kutak mampu melihat airmatamu Yang terus menetes Hingga luluhkan hatiku Haruskah kuteteskan airmata ini Haruskan kupeluk kau dan tak pernah Kulepas lagi Hanya kaulah teladanku. . .. . .
Hati yang dulu mampu tersenyum.. Kini hanya terharu dan pilu Mengapa ini semua Begitu cepat berlalu
Masa depan yang cerah Itu harapanku Mengejar cita, itu perintahmu Sungguh begitu tulus kasihmu
Begitu besar pengorbananmu Meski aku sering menentangmu Walau aku selalu menyangkalmu Kau tetap berdiri didepan Untuk mengajariku Kau tetap bercerita Tentang indahnya dunia. . . .
Kekayaan yang paling berharga dihatiku Adalah aku pernah memilikimu Dan kebahagiaan yang paling indah dalam hidupku Adalah saat ku menatap wajahmu Jangan menangis guruku Janganlah kau bersedih hati Dan biarlah kau hanya menjadi Bayang indah yang harus kukenang Pergi, kita semua harus pergi Untuk lepaskan kebersamaan ini
jati dirimu pancarkan cahaya ilmu yang menuntunku disetiap waktu yang mengiringi disetiap langkahku yang menerangi didalam kehidupanku dan hanya terimakasih yang mampu ku ucapkan padamu
Biarkanlah kami melangkah pergi Untuk teruskan perjalanan ini Semua kisah yang pernah terjadi Tetap kenanglah didalam Hati.
Salam Hormatku Saat engkau telah sabar mengajarku Saat engkau tegar menghadapiku Dan saat engkau ihlas mendidikku Kini apa yang dapat kulakukan Untuk membalas semua kebaikanmu
Wahai guruku.. Sungguh mulia kedudukanmu Engkau mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa Engkau bersabar dan tanpa mengenal putus asa Kini tinggal kenangan dan kesedihan Mengenangmu sungguh luar biasa Mengorbananmu tiada tara
Ketika hari ini diriku usai dalam pendidikan Sungguh berat meninggalkanmu Kini hatiku sedih dan merasa enggan Bila terucap kata perpisahan
Sungguh diriku tak mampu menahan kesedihan Bila harus pergi meninggalkan engkau dan teman-teman
Ketika hari ini terucap kata perpisahan Hati ini penuh dengan kesedihan Berat untuk mengucapkan kerelaan Air mata terus bercucuran Berdoa agar tak hanya sampai disini kita jumpa
Saat guru tersenyum Kebahagianku kini selalu terasa riang Namun ketika engkau meneteskan air mata Diriku bingung diam tanpa kata Apa yang dapat kulakukan untuk mengembalikan senyuman
Tidak hanya sebatas angan Walau jarak semakin membentang Walaupun berbeda keadaan Semua tentangmu akan selalu kukenang
Terima Kasih Guruku Pujaan Hatiku Pagi hari ini seperti tak biasa Berkumpul membaur sebanyak rasa Haru...sedih....bahagia menjadi satu... Satu nuansa tanpa rekayasa
Kebahagiaan kami tertumpah di sini Berhasil melewati ujian akhir tahun ini Lalu... menjadi haru mengiris hati... Teringat kisah kasih selama ini Kisah suka duka persahabatan kami, Dan kasihmu wahai guru-guru yang kami cintai
Sedih..akhir dari perasaan kami Kala menyadari perpisahan harus terjadi Setelah kesan dan pesan terlanjur terpatri Menjadikan kami murid yang berprestasi tinggi
Bahagia ...sedih..dan haru... Menyatu karna kemurnian sentuhanmu Membuat lidah kami terasa kaku Untuk sekadar berucap padamu... Thanks you for all and good by guru Hanya itu yang kami mampu... Oh pagi ini begitu sayu
Isyarat Hati Guruku, Apakah gerangan ilmu itu Benarkah ia mampu membantuku
Kala mengeja adalah hal yang sulit bagiku Apalah lagi menghitung satu demi satu
Guruku, Harus bagaimanakah aku nantinya Jika kutemui raut wajah dunia yang kian menua Seolah letih merawat putera-puterinya Kian hari yang kian rusak sikapnya
Guruku, Tanyaku adalah isyarat hati Yang takut pada keburukan di depan nanti Saat kau tak lagi di sisi Menuntunku melewati hari
Guruku, Kini aku yakin dan tahu Bahwa segala darimu cukup bagiku Untuk tak perlu lagi ragu Menatap dunia, dengan bekal ilmu
Guru Terhebatku Ku suka …… tegasmu…… disiplinmu …..
rendah hatimu…. bijaksanamu….. kemandirianmu….
Entah tak tau mengapa disaat pertama kali aku mengenalmu…. kau mampu memberikan semua hal tentang dirimu…
Kau lah penyemangat hidupku….. motivasiku……… inspirasi ku…….
Terima kasih tuhan kau telah mengenalkanku pada guru terhebat ku ini yang mampu merubah semua tentang diriku……..
Satu Harapan Guru Engkau bagaikan cahaya Yang menerangi jiwa Dari segala gelap dunia
Guru Engkau adalah setetes embun Yang menyejukan hati Hati yang ditikam kebodohan
Guru Dalam benak kami yang dalam Kami sadar akan kesalahan Kami menyesal atas kebodohan
Bapak……..ibu ……………Guruku Tersisa satu harap Ribuan maafmu kami panjatkan Keikhalsan do’a kami pintakan Restumu kan kami nantikan Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku
Selamat Tinggal Guru Guru… Ijinkan kami meneteskan embun dimata ini. Ijinkan kami menggenggam ketabahanmu. Ijinkan kami memahami keihlasanmu. Ijinkan pula, kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini.
Guru… Dengan lengan kecil ini, kami belajar menulis huruf satu demi satu. Dengan hati ini, kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurna. Kini.. Kami baru mengerti arti ketulusanmu. Ketulusan yang tak terbayarkan dengan apapun itu.
Guru… Tanpamu, kami bukanlah siapa, kami bukanlah apa. Disudut dada kiri kami, namamu telah membeku menjadi satu.
Guru… Maafkan kesalahanku Maafkan kasalahan kami Maafkan kesalahan temanteman kami Maafkan kesalahan adikadik kelas kami Do’akan kami agar menjadi anak yang berbakti.
Guru… Terimakasih atas segala keihlasanmu. Terimakasih atas segala perhatianmu. Terimakasih atas segala kasih sayangmu. Terimakasih atas segala yang telah engkau berikan kepada kami.
Guru… Terimalah Salam Hormat kami Terimalah Salam Takdzim kami Terimalah Salam maaf kami Biarlah Do’a kami yang memelukmu dari jauh
Kata Terakhir Sang Guru Hari ini purna sudah tugasmu
Menanti saat terakhir Aku sebagai muridmu Tertunduk tenggelam dalam kenangan Wahai Pahlawan pendidikan
Engkau yang seringkali kami takuti Engkau yang kadang melucu Pun Engkau yang kadang menasihati Adalah Engkau Guru - guru kami
Sajak tentangmu takan pernah surut Kata yang mengalir tak mampu mengurai Tak seterang lilin yang kan terbakar Kau tetap terang hingga perpisahan
Maafkan kami Atas kebodohan nafsu kami Atas nasihat yang kami langgar Atas perintah yang tak kami lakukan
Jasamu Jiwaku Tetesan keringat jerih payahmu.. Jemari-jemarinya luluh lantakan meja.. Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi… Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta.. Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada.. Jiwanya memberikan pengorbananya..
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya.. Lembaran pun tersobek-sobek singgasana.. Suaranya menggemakan dunianya… Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..
Ku haturkan terima kasih kepadanya… Wahai guruku…jiwaku… Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit Permata indah, indahkan cinta… Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..
3. Puisi Perpisahan dengan Sahabat
Persahabatan Tidak Akan Terpisahkan Perjuangan di bangku Sekolah Menengah Pertama ini telah usai waktunya Semua akan menyerbu ilmu-ilmu baru di tempat yang telah ditentukan Akan berpisah dari tempat satu bernaung menuntut ilmu Kini bermengembala ria dilahan-lahan subur hijau berpengetahuan
Seragam putih biru akan berubah menjadi putih abu-abu Masa remaja semakin menentang harapan masa depan Berlari dengan kesungguhan yang kencang sampai menemukan
Menerjang ombak di lautan dengan kekuatan bom atom yang terpecahkan
Sejauh mata memandang persahabatan tidak akan terlekang Nama-namamu terlukis cerah selalu dalam memori ingatan Sahabat yang rela menolong saat tubuh ini terjebak dalamnya jurang Dengan seutuhnya mampu mendirikan sampai tingginya semangat
Akan terjatuh kita terpisahkan dengan perpisahan ini Bergandengan erat tangan yang enggan melepaskan persahabatan Tanpamu tiadalah kekuatan muncul pada jiwaku Tanpamu tiadalah arti dalam cerita menyongsong mimpi-mimpi seindah pelangi
Sahabat walau raga kita jauh tak lagi ada temu Biarkan awan yang sama menyapa kita semua dengan bahagia Biarkan dunia yang yang sama bercengkrama dengan bahasa mereka Dan biarkan hembusan angin-angin menyampaikan rasa rindu di dada
Sungguh seorang mulia engkau yang ku punya di dunia Sosokmu tak akan pernah tergantikan oleh siapapun Saat kita berpisah biarkan dunia yang penuh sandiwara ini mempertemukan Dengan keadaan yang telah kita punya masing-masih biarkan mereka bicara Bahwa kita telah bahagia selamanya
Sahabat Bagiku Sobat engkau teman setiaku
Engkau ada dikala suka maupun duka Diriki tak sanggup jika harus jauh Pergi tak tau tanpa arah
Membekas kenangan tentangmu Diriku kan selalu merindukanmu Dirimu yang baik dan terkadang lucu Selalu membuatku tersenyum tanpa rasa ragu
Anganku untuk bisa bertemu Harapku kita selalu bersama Tidak hanya kenangan Tapi sampai putuh rambutkupun ki ingin tetap bersamamu
Sobat..... Diriku semakin berani karena motivasimu Ketika mata ini tak mampu melihat Engkaulah cahayaku
Ketika kaki ini rapuh Engkaulah tongkat yang membantuku berjalan Terimaksih sobat Engkau penyemangat hidupku Semoga engkau selalu bahagia selamanya
Mutiara Kebersamaan Sahabat, kehidupan ini tak lain adalah hamparan samudera luas Kita renangi dan kita selami kedalamannya Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan
Dengan bahtera tulus kebersamaan kita berlayar Untuk saling menjaga dan saling percaya Dan saat ini.. Saat dimana kita harus lalui waktu Waktu dimana kita harus mulai maju Maju untuk sesuatu harapan baru
Mungkin saat ini kita akan berpisah Namun semua itu hanyalah sementara Karena aku akan kembali dan harus kembali Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat Puing-puing masa lalu bersama mu Namun karena di sini lah tanah kelahiranku Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku
Oleh : Ali Athi Ullah
Hal Perpisahan Ini Mata yang berkaca-kaca… Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa Menyiksa dirimu dan diriku Waktu yang terasa lambat berputar Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui waktu dimana kita tak bersama-sama lagi
Kini semua hanya tinggal kenangan, kenangan indah yang tlah kita lalui Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan. Aku mengerti kau begitu sakit saat ini Terpisah dan terpenjara sepi disana Namun ketahuilah sobat… Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini
Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini Maafkanlah…cobalah tuk mengerti dan memahami ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon… Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya
Ketahuilah sobatku, aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa tentang apa yang harus memisahkan kita Kenanglah sobat……
Oleh : Chinvaru
Celotehan Pena Dalam puing-puing dedaunan. Terbawa lamunan nan jauh ke sukma , menebar harum dalam setiap makna. Jauh ku arungi arti dari sebuah perjumpaan, dalam butiran do’a. Mencoba untuk bangkit dan terus melangkah tuk mencarinya-sebuah perjumpaan. Denyut nadi tak bisa berhenti. Berhenti dalam goresan dan peluh rasa ingin tahu. Dari sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu-lalang. Itulah seumpamanya.
Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan, Yap…lebih tepatnya sebuah keakraban. Lajur kehidupan memang di takdirkan untuk berputar, begitu pula alur cerita ini-perjumpaan. Sekian Lama tinggal di bukit suka.
Kini aku terjatuh, jatuh ke dalam lembah duka yang penuh kesakitan. Dari rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak bersahabat itu-duka dan sakit. Tertatih, tapi bukan seras pedih Selayaknya mentari yang selalu menyinari, aku masih terus berfikir. Akankah sebuah perjumpaan akan menemui sebuah perpisahan? Suara hati mengerutkan fikiranku untuk terus berlalu membawa angan.
Malam berlalu… Angin pun ikut terbawa oleh suasana hatiku , angin bagaikan bahagiaku. Tatkala suara petir membentak jantungku menghentikan serasa denyut nadi ini,petir bagaikan dukaku. Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun, hujan bagaikan tangisanku. Bagian dari suasana hatiku.
Hujan berhenti…Tahukah kau bintang…? Tersadar akan ini, tak perlu terluka dalam nestapa, bahagiaku dengan manja. Aku merasa cukup dengan semua itu-perjumpaan dan keakraban. Walau manakala kata “perpisahan" mengglegar di telingaku, aku mencoba tuk tetap tersenyum walau dalam paksaan.
Namun…Kini ku menyadari… Di dunia ini… Sebuah perjumpaan sangatlah mustahil tuk tetap abadi, Begitu pula sebaliknya… Sebuah perpisahan juga sangat mustahil tuk tetap abadi. Awal adalah akhir Dan akhir adalah awal. Semua yang berawal adalah akhir Dan semua yang berakhir adalah awal
Maafkan Sahabat Nafas ini tersengal menjerit Diredam sedih dekap kerinduan Tak peduli khalayak ramai Perpisahan selalu menjadi bingkai perih
menghitung waktu ketika kita tak lagi bertemu Sesering dulu saat kita berseragam abu - abu Tak ada canda menertawai sang guru Tak ada tawa menggunjing pemuda
Wahai sahabat perjuangan Disini kita kan selalu ingat Ada sahabat yang menuntun kita Menuju kedewasaan
Diantara kemarahan kita ada kedewasaan yang tersirat Diantara kebersamaan kita Ada kasih Tuhan yang tersurat
Maaf atas lisan yang tak bertuan Maaf atas sikap yang tak berkelakuan Maaf atas fikir yang tek tertentukan
Kita tetap dalam naungan persahabatan
Selamat Tinggal Sahabat Sahabat kau teramat berarti untukku Kau selalu menjadi tempat di mana aku selalu di mengerti Kau selalu menjadi warna.
Wahai sahabat Perpisahan sudah di depan mata Sebentar lagi kita akan saling melepaskan Kita tidak akan bertatap wajah.
Waktu berjalan begitu cepat Kemarin rasanya ku tahu namamu Kemarin rasanya kita menjadi teman sekelas.
Mengenalmu adalah anugerah bagiku Anugerah karena langit telah memberiku bintang yang selalu bercahaya Kau adalah bintang yang indah.
Pada akhirnya kita harus berpisah Sebagaimana dulu kita bertemu Bukankah perpisahan itu terjadi karena ada pertemuan?
Aku harus ikhlas
Ikhlas melepaskanmu Ikhlas bukan berarti melupakan Karena jujur aku tidak pernah berniat untuk mengusirmu dari pikiranku.
Di sekolah ini kita bertemu Juga di sekolah ini kita berpisah Kita bertemu karena takdir Berpisah juga karena takdir.
Salam Perpisahan Kini, hatiku tergores kesedihan Ketika terucap salam perpisahan Walau air mataku tak berlinang Bukan berarti suatu kerelaan Saat-saat langkah terayun Jarak kita-pun semakin membentang Akankah semuanya jadi terkenang Atau hanyut terbawa gelombang Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini Akan tetap membekas suatu kenangan Kau sungguh baik, supel dan komunikatif Siapapun mengenalmu pasti akan merindu Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
4. Puisi Perpisahan dengan Orang Tua
Untuk Kedua Orang Tuaku disana Tidak terasa dunia pendidikan telah menghantarkanku sampai sejauh ini Sungguh sangat bahagia terasa dalam persembunyian hati kecil Tersimpan teduh perasaan suka bersama keberhasilan yang ada Tiada ucapan syukur terhadap jalan kemudahan yang telah diberikan
Semua teraih karena dukungan kedua orang tuaku di sana Selalu mendukung setiap perjalanan liku tertempuh Kasih dan sayang selalu tercurah sampai melimpah ruah Doa-doanya terus mengiringi dan menerangi dalam melangkah
Terimakasih wahai engkau ibu dan ayahku Karena cucuran keringatmu aku menjadi semakin kaya ilmu Membuka kelopak-kelopak bunga yang kuncup Dan membangunkan tangkai-tangkai yang layu Sangat berarti sekali hidup dalam dekapan hangat yang bernama ilmu Dunia terhiasi dengan indah mengubah warna jiwa-jiwa yang kelabu
Karena tanpa ilmu mungkin aku tiada lagi menggenggam harapan Pupus tertelan dengan udara malam dan mencekam Kini sudut-sudut hati telah terpenuhi dengan semangat prestasi Menjadi kebanggaan diri sendiri dan negeri yang aku tinggali
Ayah dan ibu keberhasilanku kelak hanya kupersembahkan untukmu Pahlawan yang telah berhasil membimbing dan membesarkanku Engkau segalanya dalam pelengkap kesuksesan nyata itu Terus dukung kaki-kaki yang lemah akan jalan berliku
Ayah dan ibu sungguh sangat terimakasih atas jasamu Engkau telah berhasil menyekolahkan aku sampai sejauh ini Di hari perpisahan yang bahagia ini Izinkan aku mencium tanganmu sebagai tanda berbakti Dan izinkan aku memelukmu untuk mengucapkan aku sungguh Mencintaimu
Baca juga : Contoh Puisi Anak SD
Nah, itulah kumpuan puisi perpisahan yang paling berkesan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk membaca artikel puisi lainnya yang bisa kalian cari di blog saya ini. Sekian dan terimakasih.
BAGIKAN ARTIKEL TERKAIT
6+ Contoh Puisi Hari Anak Penuh Kasih Sayang
76+ Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar
6+ Puisi Tentang Pendidikan, Peringatan Hardiknas
43+ Kumpulan Puisi Karya Emha Ainun Najib (Cak Nun) Posting Lebih BaruPosting Lama
IKLAN
ARTIKEL POPULER
33+ Contoh Puisi Bahasa Jawa (Geguritan) Lengkap
200+ Contoh Pantun Jenaka, Cinta, Teka-Teki, Nasehat, Bijak, Bahasa Jawa
111+ Quotes Kata Kata Bijak Cinta Romantis Menyentuh Hati (Lengkap)
40+ Puisi Kehidupan Penuh Makna dan Harapan Penyemangat Hidup
LABEL #BUKAINSPIRASI (2)ADVAN (13)APPLE (1)ASUS (4)AUTOMO (1)CONTOH PANTUN (20)DANA DESA (1)FESTIVAL KARIMUNJAWA 2018 (1)HUAWEI (2)HYDROGEN ATOM (1)INDONESIA SEHAT (1)KATA KATA BIJAK (4)KATA KATA ROMANTIS (1)KATA MOTIVASI (1)KUMP (1)KUMPULAN KATA KATA (84)KUMPULAN PANTUN (20)KUMPULAN PUISI (71)NOKIA (1)OPPO (1)PANTUN (22)PENCEGAHAN STUNTING (1)PUISI (71)QUOTES (3)SAMSUNG (2)SMARTPHONE IDAMAN (1)SONY (1)VIVO (1)WIRAUSAHA (1)XIAOMI (1) DMCA.com Protection Status ARSIP BLOG Desember (9) November (6) Oktober (16) September (3) Agustus (14) Juli (5) April (3) Maret (13) Februari (7) Januari (1) November (2) Oktober (5) September (5) Agustus (13) Juli (12) Juni (1) Mei (15) April (8) FANSPAGE
About Sitemap Contact Privacy Policy Disclaimer Copyright 2018 Infohpmurah