Puisi Potongan Cerita Karya Muh Syarifful [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Potongan Cerita Oleh Muh. Syarifful



Alkisah ada seorang pemuda desa, dibesarkan dengan keluarga yang AMAT sederhana. Namanya juga sederhana, yang jelas tidak kaya berduit juta-juta Hidup sederhana, ada- ada saja ceritanya Yang banyak hutanglah Yang kurang gizi lah, boro-boro gizi makan saja susah Yang kurang pendidikanlah , dan banyak masalah yang lain Terus kenapa? MENGELUH? Tidak tidak tidak sekali lagi tidak Bukannya mengeluh, pemuda ini justru tumbuh jadi pemuda yang amat TANGGUH Bukan jadi anak yang RAPUH , dikit-dikit ngeluh, dikit-dikit ngeluh Pemuda ini belajar menghargai setiap tetesan peluh terjatuh Peluh iya peluh orang tuanya memangnya siapa lagi Singkat cerita pemuda ini tumbuh dewasa Mulai membangun CITA-CITA, sebenar-benarnya cita-cita Cita-cita yang BERMANFAAT untuk sesama, bukan hanya mengenyangkan perut semata Bukan hanya menyenangkan keluarga dan kolega, apalagi ISTRI MUDA Cita-cita untuk INDONESIA, Iya Indonesia Akhirnya singkat cerita ia merantau IBUKOTA Tak seperti teman sedesa, yang bekerja sebagai sopir Kopaja, Pedagang Kaki Lima, atau Juga Asisten Rumah Tangga Ia bekerja dengan sebutan yang agak berbeda, bahkan asing di desanya , yaitu MAHASISWA Menjadi salah satu Mahasiswa di Universitas terkemuka Ibukota Lalu BAGAIMANA? Dia langsung sukses, jadi kaya, punya banyak harta, membangun desa? Atau cari Istri tua dan Muda?



Tidak tidak tidak sekali lagi TIDAK Tuhan memang penulis Skenario terhebat, tidak mengizinkan hidup manusia lempeng lempeng saja bak serial drama. Pemuda ini DITAMPAR dengan kerasnya kehidupan kota, dibuat gila dengan tingkah jahilliyah berkedok budaya Dipertemukan dengan serigala-serigala berbulu domba, diperlihatkan kebesaran Tuhan dengan skenario-Nya. Sudah 1 ,5 tahun dia di Ibukota, bukan lupa dengan cita-citanya namun ia sedang mencari jalan menuju kesana Di kiri Ia menemukan berbagai kekisruhan, dari perang CICAK VS BUAYA sampai serial drama orang orang yang dulunya dipilih oleh kita Di kanan ia melihat ribuan bahkan jutaan rakyat yang tak peduli dengan apa yg sedang mereka-mereka kerjakan dikiri Boro-boro beragumentasi, makan NASI saja susah apalagi berharap audiensi Lah kok semakin ribet, jadi gimana? Entahlah, kita tunggu saja Episode berikutnya dari TUHAN