Punya Sinta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rangkuman -Pencatatan (Akuntansi) Terhadap Transaksi Antar Perusahaan Afiliasi dan Penjabaran Rekening-rekening yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing A. Pencatatan (akuntansi) Terhadap Transaksi Antar Perusahaan Afiliasi Pengertian Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) adalah : Suatu perusahaan yang berada dalam suatu sistem perusahaan induk. Suatu Perusahaan dikatakan sebagai Perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) dengan perusahaan lain apabila :  Salah satu atau lebih direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, ternyata juga menjabat sebagai direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris di perusahaan lain.  Salah satu atau lebih direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, ternyata juga mempunyai hubungan keluarga dengan direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris di perusahaan lain.  Salah satu pihak perusahaan dapat memberhentian direktur atau pejabat setingkat dibawah direktur atau komisaris suatu perusahaan, maka dua atau lebih perusahaan tersebut dikatakan mempunyai hubungan afiliasi atau sebagai perusahaan afiliasi.  Salah satu pihak perusahaan dapat mengendalikan perusahaan lainnya. Peraturan baru itu adalah Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-521/BL/2008 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang diterbitkan pada Jumat (12/12/2008). Seperti dikutip detikFinance dari situs Bapepam, Sabtu (13/12/2008), aturan baru tersebut merupakan penyempurnaan dari Peraturan Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.



Contoh: PT. Yogya Silver” yang bertempat kedudukan di Yogyakarta, membeli seluruh modal saham “Lion Souvenir Corporation” yang bertempat kedudukan di Singapura pada saat perusahaan yang di sebut terakhir ini didirikan yaitu pada tanggal 1 Januari 1977. Lion Souvenir Corporation mengeluarkan 1000 lembar saham biasa, nominal S $ 10.000 per lembar. PT. Yogya Silver membeli saham – saham Lion Souvenir Corporation dengan harga sebesar nominalnya. Berikut ini neraca PT. Yogya Silver pada tanggal 1 Januari 1997, sebelum terjadinya pembelian saham – saham Lion Souvenir Corporation tersebut. PT. Yogya Silver Neraca, per 1 Januari 1997



Aktiva Kas & Bank Piutang Dagang Persd. Barang Dagang Aktiva Tetap Rp 5.000.000,00 Akm.Peny Aktiva Tetap Rp 250.000,00



Rp 2.500.000 Rp 3.250.000 Rp 4.500.000



Hutang & Modal Rp Hutang Dagang 2.500.000 Rp Modal : 10.000.000 Rp Modal Saham 2.500.000 Laba yang Ditahan



Rp 4.750.000 Jumlah Aktiva



Rp 15.000.000



Jumlah Hutang & Modal



Rp 15.000.000



Dibawah ini adalah ikhtisar transaksi serta jurnal pembukuan yang terjadi dalam tahun 1977 dari kedua perusahaan tersebut, jika PT. Yogya Silver menggunakan metode harga perolehan (cost method) terhadap pencatatan(akuntansi) atas investasi saham – sahamnya. Transaksi



PT. Yogya Silver (dlm rupiah)



Lion Souvenir Corporation (dalam $ Singapore)



1. PT.Yogya Silver membeli 1.000 lembar saham – saham Lion Souvenir Corp. Dengan harga sebesar nominal. Pembayaran dilakukan dengan wesel check . kurs yang berlaku pada saat itu adalah S $1,00 = Rp 160,00



Investasi saham – saham Lion Souvenir Corp, Singapore (D) Rp 1.600.000,00 Kas,Bank (K) Rp 1.600.000,00



Kas & Bank (D) 10.000,00 Modal Saham (K) 10.000,00



2. Lion Corp. Membeli aktiva tetap dengan harga S $ 2.500,00 (Kurs yang ---



berlaku pada saat tersebut



Aktiva Tetap (D) 2.500,00 Kas dan Bank (K)



adalah S $ 1,00 = Rp



2.500,00



165,00) 3. Pembelian barang dagangan secara kredit: PT.Yogya Silver= Rp 5.000.000,00



Lion



Pembelian (D) Rp 5.000.000,00 Hutang Dagang (K) Rp 5.000.000,00



Pembelian (D) 7.500,00 Hutang Dagang (K)



7.500,00



Corp = S $ 7,500



4. Penjualan Kredit : PT.Yogya Silver = Rp



Piutang Dagang (D) Rp 10.000.000,00



Piutang Dagang (D) 17.500,00



10.000.000,00



Hasil Penjualan (K) Rp 10.000.000,00



Hasil Penjualan (K)



750.000,00. Pada saat



Piutang Dagang (Lion Corp) (D) Rp



Pembelian (D) 5.000,00



barang diterima kurs yang



750.000,00



Hutang Dagang, PT Yogya Silver (K)



17.500,00



Lion Corp = Rp 17.500,00



5. Penjualan oleh PT. Yogya Silver kepada Lion Corp secara kredit sebesar Rp



berlaku adalah S $ 1 = Rp



Hasil Penjualan (K) Rp 750.000,00



5.000,00



150,00 (penjualan kepada Lion Corp sesuai dengan harga pokoknya 6. Dibayar macam –



macam



biaya usaha : Pt. Yogya Silver = Rp 500.000,00 Lion Crop = S $2.250,00



Macam–macam biaya (D) Rp 500.000,00 Kas & Bank (K) Rp 500.000,00



Macam – macam biaya (D) 2.250,00 Kas & Bank (K)



2.250,00



7.



Diterima pembayaran dari langganan : PT. Yogya Silver = Rp 10.500.000,00



Kas & Bank (D) Rp 10.500.000,00 Piutang Dagang (K) Rp 10.500.000,00



Kas & Bank (D)



15.000,00



Piutang Dagang (K)



15.000,00



Lion Corp = S $15.000,00 8.



Diterima pembayaran atas barang – barang dagangan yang dibeli oleh Lion Corp melalui wesel check sebesar : S $ 2.500,00. Kurs yang berlaku pada saat wesel



Kas & Bank (D) Rp 375.000,00 Piutang Dagang Rp 375.000,00



Hutang Dagang PT. Yogya Silver (D) 2.500,00 Kas & Bank 2.500,00



diterima oleh PT. Yogya Silver adalah S $ 1= Rp 150,00



Kas & Bank (D) Rp 10.500.000,00 9.



Dibayar hutang dagang:



Piutang Dagang (K) Rp 10.500.000,00



Kas & Bank (D)



5.500,00



Piutang Dagang (K)



5.500,00



PT. Yogya Silver = Rp 5.250.000,00 Lion Corp = S$ 5.500,00



10.



Pembagian dan pembayaran deviden oleh Lion Crop sebesar : S $ 5.000. jumlah tersebut dikirim via wesel check , sedang kurs yang berlaku pada saat wesel yang diterima oleh : PT. Yogya Silver adalah S $ 1= Rp 150,00



Kas & Bank (D) Rp 750.000,00 Penghasilan Deviden (K) Rp 750.000,00



Deviden yang dibagi (D) 5.000,00 Kas & Bank (K)



5.000,00



11.



Mencatat biaya penyusutan



Macam – macam biaya (D) Rp250.000,00



aktiva tetap, masing –



Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap



masing :



(K) Rp 250.000,00



Macam – macam biaya (D) 250,00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap (K)



250,00



PT. Yogya Silver = Rp 250.000,00 Lion Corp = S$250



Apabila kemudian pada akhir periode tahun buku 1997, disusun laporan keuangan tersebut, maka harus terlebih dahulu dibuat jurnal penutup untuk menutup rekening – rekening penghasilan dan biaya – biaya ke rekening laba – ruginya.



Adapun jurnal penutup, pada masing – masing perusahaan itu adalah sebagai berikut : Keterangan a. Menutup saldo rekening persediaan awal ke laba rugi



PT Yogya Silver (dalam Lion Souvenir Corp (dalam rupiah) $ Singapore) Rugi – Laba(D) Rp 4.500.000,00 Persediaan



barang



-



dagangan



1Januari 1997(K) Rp 4.500.000,00



b. Mencatat persediaan akhir barang Persediaan BarangDagangan, 31 Persediaan BarangDagangan, 31 dagangan: Desember 1997 (D) Rp Desember 1997 (D) 5.000,00 PT. Yogya Silver = Rp 3.750.000,00 Rugi – Laba(K) 5.000,00 3.750.000,00 Lion Corp = S$ 5.000,00 Rugi – Laba(K) Rp 3.750.000,00 *) Terdiri dari : Di beli dari luar: S $ 3.000,00 Dibeli dari PT Yogya Silver: S$ 2.000,00



c. Menutup rekening – rekening penghasilan dan biaya – biaya ke laba-rugi



d. Memindahkan saldo laba ke laba yang



ditahan



dan



menutup



Hasil penjualan(D) Rp 10.750.000,00 Penghasilan Deviden(D) Rp 750.000,00 Macam – macam biaya(K) Rp 750.000,00 Pembelian(K) Rp 5.000.000,00 Rugi – Laba (K) Rp 5.750.000,00



Rugi – Laba (D) Rp 500.000,00 Laba yang ditahan (K) Rp 500.000,00



rekening deviden yang dibagi ke rekening laba yang ditahan



Hasil Penjualan (D) 17.500,00 Macam –macam Biaya(K) 2.500,00 Pembelian (K) 12.500,00 Rugi – Laba(K) 2.500,00



Rugi – Laba (D) 7.500,00 Laba yang ditahan (K) 7.500,00 Laba yang ditahan (D) 5.000,00 Deviden yang dibagi (K) 5.000,00



Sedang laporan laba rugi untuk periode tahun buku 1977, dari masing – masing perusahaan seperti tersebut di bawah ini : Rekening – rekening pendapatan dan biaya biaya



PT Yogya Silver (dalam rupiah)



Lion Souvenir Corp ( dalam $ Singapore)



10.750.000,00



Hasil Penjualaln



17,500



Harga Pokok Penjualan: Presiden Barang Dagangan 1 Januari



4.500.000,00



-



1997 Pembelian



5.000.000,00



12,500



Barang yang tersedia untuk dijual : Persediaan Barang Dagangan, 31



9.500.000,00



12,500



Desember 1977 3.750.000,00



5,000



Laba Kotor Penjualan 5.750.000,00 5.000.000,00



Biaya Usaha: Macam – macam biaya



7,500 10,000



Laba Usaha 750.000,00



Penghasilan & biaya di luar usaha :



4.250.000,00



Penghasilan Deviden



2,500



Laba Bersih 7,500



5.000.000,00



750.000,00 5.000.000,00 -7,500 7,500



Rekening-rekening Neraca



PT Yogya Silver (dalam rupiah)



Liom Souvenir Corp.



(dalam $ Singapore) Aktiva Kas & Bank Piutang Dagang (neto) Piutang Dagang – Nova Corp Persediaan Barang Dagangan Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Investasi Saham-saham Nova Souvenir Corp (Cost Method)



6.775.000,00 2.750.000,00 375.000,00 3.750.000,00 5.000.000,00 (500.000,00) 1.600.000,00



7.250 2.500 5000 2.500 (250) -



Jumlah Aktiva



19.750.000,00



17.000



Hutang & Modal Hutang Dagang Hutang Dagang – PT Yogya Silver Modal Saham Laba Yang Ditahan



2.250.000,00 10.000.000,00 7.500.000,00



2.000 2.500 10.000 2.500



Jumlah Hutang & Modal



19.750.000,00



17.000



(2) Penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi – perusahaan anak di luar negeri Penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi antara perusahaan induk dengan perusahaan anaknya, yang bertempat kedudukan di luar negeri dilakukan melalui 2 (dua) tahap sebagai berikut : a. Tahap pertama adalah menjabarkan saldo rekening-rekening yang ada pada laporan keuangan perusahaan anak yang dinyatakan dalam mata uang asing ke dalam mata uang dalam negeri (rupiah). Penjabaran rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing ke dalam mata uang mata uang dalam negeri , biasanya dilakukan dengan bertitik tolak dari saldo rekeningrekening didalam neraca sisa setelah penyesuaian (Adjusted Trial Balance) b. Tahap kedua setelah penjabaran rekening-rekening didalam neraca sisa (setelah penyesuaian) tersebut, adalah melakukan eliminasi terhadap saldo hak-hak pemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak, saldo rekening-rekening hutang-piutang serta (laba) dari hasil transaksi antar kedua perusahaan afiliasi tersebut, sesuai dengan metode pencatatan yang dipakai (terhadap investasi saham-saham pada perusahaan anak) dan bagian pemilikannya.



B.



Penjabaran rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing.



Proses ulangan rekening mata uang asing anak perusahaan ke dalam mata uang yang setara (biasanya mata uang pelaporan perusahaan induk), untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi dalam mata uang asli dari perusahaan induk. Penjabaran mata uang asing, dalam arti yang paling sederhana, adalah setiap perhitungan yang melibatkan mengungkapkan jumlah uang dalam satu mata uang dalam satuan mata uang yang berbeda. Menentukan berapa banyak Yen Jepang (JPY) $ 100 Dolar AS (USD) akan membeli adalah contoh dari penjabaran mata uang asing langsung. Dalam bisnis, bagaimanapun, terjemahan mata uang sering jauh lebih rumit. Ketika perusahaan melakukan bisnis lintas batas, atau aset pembelian atau pasokan luar negeri, mereka sering harus terlibat dalam praktik akuntansi khusus penjabaran mata uang asing. Translations biasanya harus dilakukan dalam beberapa langkah sesuai dengan pedoman tertentu dan hukum nasional. Penjabaran mata uang adalah bagian penting dari lanskap perdagangan global. Bagaimana uang dari satu negara yang dihargai di negara lain menginformasikan banyak keputusan bisnis yang berbeda, dari waktu impor dan ekspor ke lokasi kantor di luar negeri. Nilai tukar berfluktuasi terus-menerus. Perubahan harian biasanya minimal, tetapi tergantung pada berapa banyak uang yang dipertaruhkan, bahkan perubahan terkecil dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap bottom line perusahaan. Praktek mata uang yang akurat dan seragam asing terjemahan sesuai sangat penting. Sebagian besar pemerintah nasional – dan beberapa pemerintah daerah, serta – mengharuskan perusahaan dalam perbatasan mereka untuk membuat pengungkapan rutin dan pernyataan publik menilai aset mereka. Aturan pelaporan biasanya berlaku untuk setiap perusahaan dengan kehadiran, tidak peduli di mana perusahaan yang bermarkas. Perusahaan yang bertransaksi banyak bisnis di luar negeri, serta perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh entitas asing, biasanya harus terlibat dalam cukup banyak penjabaran mata uang asing untuk menyampaikan laporan keuangan yang mencerminkan semua pendapatan dan kerugian, tetapi mata uang tunggal. Bisnis harus hampir selalu melaporkan transaksi keuangan asing dalam mata uang lokal. Hal ini biasanya melibatkan penjabaran laporan keuangan asing dan rekening mata uang asing serta penjabaran nilai perusahaan secara keseluruhan. Pengungkapan biasanya harus dibuat dalam bentuk laporan keuangan konsolidasian, yang merupakan pernyataan tunggal yang berisi daftar semua transaksi perusahaan. Terjemahan mata uang asing dalam konteks perusahaan biasanya melibatkan identifikasi dari tiga mata uang yang berbeda. Akuntan melakukan terjemahan mata uang biasanya mulai dengan mengisolasi "mata uang dari buku-



buku dan catatan," adalah yang mata uang bahwa perusahaan induk digunakan untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Mata uang terkait kedua adalah "mata uang fungsional," yang merupakan mata uang utama transaksi luar negeri. Akhirnya, "mata uang pelaporan" adalah mata uang yang harus digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi. Mata uang pelaporan sering sama baik sebagai mata uang dari buku-buku dan catatan atau mata uang fungsional, tetapi tidak selalu. Penjabaran rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing ke dalam rupiah berlaku ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur di dalam Prinsip Akuntansi Indonesia seperti tertera pada Prinsip 1.3. yang menyatakan : Perkiraan anak-anak perusahaan atau bagian perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di luar negeri, harus dijabarkan dalam rupiah dengan kurs pertukaran yang sesuai. Kurs pertukaran supaya dicantumkan salam laporan keuangan. Adapun ketentuan penjabaran tersebut adalah sebagai berikut : a. 1.



Ketentuan penjabaran terhadap rekening-rekening neraca Aktiva Lancar Kas, piutang jangka pendek dan aktiva lancar lainnya dijabarkan dalam rupiah dengan kurs pada saat pembuatan neraca, terkecuali ada perjanjian khusus dalam tukar-mnukar dengan uang asing termaksud. Persediaan barang-barang harus mengikuti ketentuanketentuan umum (standard rule) untuk memilih “harga terendah antara harga pokok dengan harga pasar” (Cost or market whichever is lower). Apabila persediaan barang-barang tidak dijabarkan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat penyusunan neraca, maka harus diberikan alasan mengenai prosedur lain yang diikutinya itu. ‘



2.



Aktiva Tetap Aktiva tetap, investasi yang permanen dan piutang-piutang jangka panjang harus dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs pada saat aktiva yang bersangkutan diperoleh. Penyusutan aktiva tetap di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasi harus dihitung atas dasar jumlah-jumlah yang sudah dinyatakan (dijabarkan) dalam rupiah. 3. Hutang jangka pendek (Hutang lancar Hutang-hutang jangka pendek yang harus dibayar dengan uang asing harus dijabarkan dalam rupiah, dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. 4. Hutang jangka panjang Hutang-hutang jangka panjang yang dinyatakan dalam mata uang asing harus dijabarkan dalam rupiah, dengan kurs yang berlaku pada saat trjadinya (timbulnya) hutang yang bersangkutan.



5. Modal yang disetor (Modal saham) Modal yang disetor (modal saham) yang dinyatakan dalam suatu uang asing harus dijabarkan dalam rupiah, dengan kurs yang brlaku pada saat (modal) saham yang bersangkutan dikeluarkan. b.



Ketentuan penjabaran terhadap rekening-rekening penghasilan dan biaya-biaya



Rekening-rekening penghasilan dan biaya-biaya harus dijabarkan dengan kurs rata-rata yang berlaku dalam tahun buku yang berjalan. Apabila dalam tahun buku yang berjalan terdapat fluktuasi yang besar dalam nilai kurs, maka dipakai kurs rata-rata per bulan atau jika dimungkinkan dapat disadarkan atas nilai kurs rata-rata tertimbang (weighted average) Dengan adanya ketentuan-ketentuan mengenai nilai kurs mata uang yang harus dipakai di dalam menjabarkan saldo rekening-rekning pembukuan perusahaan anak di luar negeri tersbut, maka terdapat empat (4) macam nilai kurs yang harus dipakai yang mungkin satu sama lain berbeda-beda. Sebagai akibat penjabaran kedalam rupiah dengan nilai kurs yang berbeda-beda itu terhadap laporan keuangan (untuk periode tahun buku tertentu), sangat dimungkinkan saldo-saldo rekening yang ada setelah dijabarkan secara keseluruhan menjadi tidak seimbang. Dalam hal neraca sisa yang dijabarkan, jumlah seluruh rekening-rekening dengan saldo debit tidak sama dengan jumlah seluruh rekening-rekening yang mempunyai saldo kredit. Apabila hal ini terjadi, maka selisih antara jumlah debit dan kreditnya untuk sementara ditampung dalam rekening “Selisih Penyesuian Kurs” Saldo selisih penyesuaian Kurs pada akhirnya akan disajikan dalam laporan rugi-laba (yang dikonsolidasi).



a. b.



c.



d.



Adapun keempat macam nilai kurs yang mungkin dipakai, seperti dikemukakan tersebut di atas adalah : Nilai kurs yang berlaku pada tanggal penyusunan neraca, atau disingkat (N) Nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tertentu, misalnya kurs pada saat (modal) saham dikeluarkan, kurs pada saat aktiva tetap dibeli, kurs Historis atau disingkat (H). Nilai kurs yang dipakai untuk mnjabarkan saldo rekening-rkning pada buku-buku perusahaan induk dari hasil transaksi-transaksi trtentu, misalnya untuk transfer modal kerja dari perusahaan induk atau untuk rekening-rekening timbal balik disingkat (T). Nilai kurs rata-rata yang telah dihitung, misalnya kurs rata-rata per bulan, rata-rata tertimbang atau disingkat (R).



Adapun penjabaran rekening-rekening laporan keuangan (yang telah diubah menjadi neraca sisa) dari Lion Souvenir Corporation pada contoh sebelumnya, sesuai dengan ketentuanketentuan yang dimaksud dan dengan anggapan-anggapan seperti dibawah ini, adalah sebagai berikut : (1) Kurs rata-rata yang berlaku dalam tahun 1977 (dianggap) S $ 1 = Rp. 160,00 (2) Kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 1977 (pada tanggal neraca) (dianggap) S $ 1 = Rp. 162, 50



Lion Souvenir Corporation Neraca Sisa yang dijabarkan dalam Rupiah Rekening-rekening Pembukuan



Kas & Bank Piutang Dagang (neto) Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Hutang Dagang Hutang - PT Yogya Silver Modal Saham Deviden Yang Dibagi Pembelian : dari luar dari PT Yogya Silver Macam-macam Biaya Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Hasil Penjualan



Neraca Sisa (Setelah Penyesuaian) (S $) D K S $ 7,250 2,500 2,500 250



Kurs Penjabaran



(N) – 162,50 (N) – 162,50 (H) – 165,00 (H) – 165,00



Neraca Sisa (Setelah Penyesuaian) (Rp) D K 1.178.125,00 406.250,00 412.500,00 41.250,00



(N) – 162,50 (T) Rp. 375.000,00 (H) – 160,00 (T) Rp. 750.000,00 (R) – 160,00 (T) Rp. 750.000,00 (R) – 160,00 (H) – 165,00



750.000,00 1.200.000,00 750.000,00 360.000,00 41.250,00



5,000 7,500 5,000 2,250 250



2,000 2,500 10,000 -



(R) – 160,00



S $ 32.250



17,500 S $ 32.250



2.800.000,00 5.098.125,00 5.141.250,00 43.125,00 5.141.250,00 5.141.250,00



S $ 3,000



S $ 3,000



(N) – 162,50



487.500,00



Selisih Penyesuaian Kurs Persediaan Barang Dagangan 31 Desember 1977 : Dibeli dari luar



325.000,00 375.000,00 1.600.000,00 -



487.500,00



Dibeli dari PT Yogya Silver



2,000 S $ 5,000



2,000 S $ 5,000



(H) – 150,00



300.000,00 787.500,00



300.000,00 787.500,00



Per 31 Desember 1977 Tahap kedua, eliminasi terhadap hak pemilikan perusahaan induk dan saldo hutang-piutang antar perusahaan afiliasi. Seperti biasanya penyusunan laporan keuangan ini untuk mempermudah proses eliminasinya dimulai denagan menyusun daftar lajur. Proses eliminasi dalam daftar lajur selanjutnya tergantung dari metode pencatatan yang dipakai terhadap investasi saham-saham pada perusahaan anak. Oleh karena itu pada contoh ini hak kontrol perusahaan induk diperoleh pada saat perusahaan anak didirikan, maka eliminasi terhadap hak-hak pemilikan di dalam daftar lajur rlatip sederhana. Penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi selanjutnya diselenggarakan seperti biasa. Berikut ini akan diberikan contoh penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi masingmasing apabila metode harga perolehan (Cost method) dan metode equity dipakai, dari data yang ada pada contoh sebelumnya. Metode Harga Perolehan (Cost Method) Apabila metode harga perolehan (cost method) dipakai berarti dari data yang tersedia sudah siap disusun laporan keuangan yang dikonsolidasi. Adapun jurnal-jurnal eliminasi yang dirlukan, apabila metode harga perolehan dipakai adalah sebagai berikut : A. Eliminasi terhadap hak pemilikan PT Yogya Silver pada Lion Corporation Modal Saham, Lion Corporation Rp. 1.600.000,00 Investasi Saham-saham Lion Corporation Rp. 1.600.000,00 B. Eliminasi terhadap saldo hutang-piutang yang timbul dari transaksi jual-beli barangbarang dagangan Hutang PT Yogya Silver (Lion Corporation) Rp. 375.000,00 Piutang Lion Corporation (PT Yogya Silver) Rp. 375.000,00 C. Eliminasi terhadap penghasilan deviden atas deviden yang dibagikan oleh Lion Corporation Penghasilan deviden (PT Yogya Silver) Rp. 750.000,00 Deviden yang dibagi (Lion Corporation) Rp. 750.000,00 D. Eliminasi terhadap transaksi jual-beli barang dagangan antara PT Yogya Silver dengan Lion Corporation Hasil penjualan (PT Yogya Silver) Rp. 750.000,00 Pembelian (Lion Corporation) Rp. 750.000,00



Metode Equity Pada metode equity laba (rugi) usaha perusahaan anak secara periodic dianggap sebagai penghasilan bagi perusahaan induk dan dilaporkan dalam laporan laba ruginya. Di lain pihak deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak tidak lagi dianggap sebagai penghasilan bagi perusahaan induk, melainkan merupakan realisasi atas penghasilan yang telah dicatat sebelumnya. Jika perusahaan anak berada diluar negeri , maka bagian laba yang menjadi hak perusahaan induk dihitung dari jumlah laba (rugi) setelah penjabaran kedalam rupiah (mata uang dalam negeri).