Puskesmas Dan PHN Kelompok 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PUSKESMAN DAN Public Health Nursing (PHN).



DISUSUN OLEH : KELOMPOK V ADELYA PRATIWI RAHIM



2118023



RUSDIMAN MAE



2118024



ALPIN MARHABA



2118019



ALAN YUSUF



2118020



STEVANUS METE



2118022



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWTAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GEMA INSAN AKADEMIK MAKASSAR 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa maupun para pembaca untuk bidang ilmu pengetahuan. Makalah ini sendiri di buat guna memenuhi salah satu tugas kuliah Keperawatan Medikal Bedah I dengan judul “PUSKESMAS DAN PHN”. Dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1. Puskesmas.......................................................................................................... 2. PHN................................................................................................................... B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1. Puskesmas ......................................................................................................... 2. PHN .................................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian ................................................................................................................ a. Puskesmas ......................................................................................................... 1. Fungsi puskesmas........................................................................................ 2. Visi puskesmas............................................................................................ 3. Misi puskesmas............................................................................................ 4. Strategi puskesmas....................................................................................... 5. Kegiatan pokok puskesmas.......................................................................... 6. Peran puskesmas.......................................................................................... 7. Wilayah kerja puskesmas............................................................................. 8. Fasilitas puskesmas...................................................................................... 9. Kedudukan puskesmas................................................................................. 10. Struktur organisasi....................................................................................... 11. Tata kerja puskesmas................................................................................... b. PHN................................................................................................................... 1. Tujuan ......................................................................................................... 2. Dasar hokum perkesmas.............................................................................. 3. Sasaran perkesmas....................................................................................... BAB III PENUTUP A. kesimpulan ............................................................................................................... a. PHN................................................................................................................... b. Puskesmas ......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang 1. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semula sebagai tempat untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearah kesatuan upaya pelayanan untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pusat Kesehatan Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Di



Indonesia



Pusat



Kesehatan



Masyarakat



merupakan



tulang



punggung



pelayanankesehatan tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatudaerah dengan jumlah penduduk 30.000 - 50.000 jiwa. Puskesmas adalah salah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat ini pemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah. Menurut Depkes RI upaya kesehatan di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan masih rendah tercatat jumlah Puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 7.237 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit, Puskesmas Keliling (Pusling) 6.392unit. Penyebaran sarana dan prasarana kesehatan belum merata. Rasio sarana danprasarana kesehatan terhadap jumlah penduduk diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa hanya saja keadaan transportasi diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa. Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti Puskesmas telah terdapat disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh tiga puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh masyarakat. Indonesia masih



menghadapi



permasalahan



pemerataan



dan



keterjangkauan



pelayanan



kesehatan,diperkirakan hanya 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional menunjukkan sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas, sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskesmas tersebut mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur, pengetahuan, status pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku



petugas kesehatan, kebutuhan kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan Puskesmas. Menurut Abbas dan Kristiani faktor biaya menjadi alasan masyarakat tidak memanfaatkan pelayanan bidan didesa. Elfiatri, Kusnanto dan Lazuardi menyebutkan bahwa faktor keterpencilan, sulit dan mahalnya transportasi merupakan hambatan untuk menjangkau sarana kesehatan. Nurcahyani menyimpulkan ada hubungan antara biaya berobat, biaya transportasi, jarak dan lama waktu terhadap pemanfaatan pelayanan. Didalam tata pandangan masyarakat secara sosiologis kuntjaningrat menyatakan bahwa aspek kesehatan bagi masyarakat traditional, masih merupakan sesuatu hal yang relatif kehadirannya sudah diterima lama di tengah-tengah masyarakat untuk berbagai jenis kesehatan. Kebutuhan kesehatan sebagai kebutuhan fisik minimum sejak lama diakui oleh masyarakat traditional sebagaimana yang pernah kita rasakan terhadap peranan ibu bidan atau pak mantri. Oleh karena itu kami membuat makalah tentang puskesmas untuk lebih memahami tentang konsep tentang puskesmas. 2. PHN (public healt nursing) Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya dan perubahan paradigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan preventif. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem upaya kesehatan yang terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM). UKM terutama diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peran serta aktif masyarakat dan swasta, sedang UKP dapat diselenggarakan oleh masyarakat, swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh,



terarah,



terencana,



terpadu,



berkelanjutan,



terjangkau,



berjenjang,



profesional dan bermutu. Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota



yang



bertanggungjawab



menyelenggarakan



sebagian



tugas



pembangunan kesehatan di Kabupaten / Kota. Upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.



Kinerja Puskesmas, sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan masyarakat sangat menentukan kinerja Kabupaten/Kota untuk mewujudkan masyarakat sehat di wilayahnya. Prinsip penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh, terpadu, terjangkau dan bermutu merupakan prinsip yang seharusnya diterapkan di Puskesmas, sehingga kinerja Puskesmas lebih optimal. Saat ini permasalahan kesehatan yang dihadapi cukup kompleks, upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun Puskesmas telah ada di setiap kecamatan yang rata-rata ditunjang oleh tiga Puskesmas Pembantu. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup serta angka kematian ibu yaitu 307 per 100.000 kelahiriran hidup, Masalah kesehatan lainnya adalah munculnya penyakit-penyakit (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Chickungunya, dan meningkatnya kembali penyakit penyakit menular (re-emerging diseases) seperti TBC, malaria, serta penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi. Sementara itu untuk penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah, juga terjadi peningkatan. Keadaan ini semakin dipersulit dengan masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Rasio tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk masih rendah, seperti halnya tenaga perawat. Produksi perawat setiap tahun sekitar 40.000 perawat baru, dengan demikian rasio terhadap jumlah penduduk 1 : 2850 Upaya keperawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan Puskesmas termasuk dalam upaya kesehatan wajib (Promosi kesehatan, Kesehatan lingkungan, KIA/KB, P2M, Gizi dan Pengobatan) tetapi dapat juga sebagai upaya kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu. Dengan terintegrasinya upaya Perkesmas ke dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan. Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat. Perawat Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. B. Rumusan Masalah 1. Puskesmas Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut:



apakah ada hubungan antara kualitas pelayanan pegawai dengan kepuasan pasien dan minat kunjungan ulang pada pasien rawat jalan di Puskesmas Nguter? 2. PHN PHN (public health nursing)?



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian a. Puskesmas Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Menurut Departemen Kesehatan RI pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok. Menurut Departemen Kesehatan RI. 1) Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya. 2) Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya. Menurut Departemen Kesehatan RI puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas menurut pedoman kerja puskesmas didefinisikan sebagai suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok. 1. Fungsi puskesmas Menurut Mubarak ada 3 fungsi puskesmas, yaitu : 1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. 2) Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat



termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan



pelayanan



kesehatan



tingkat



pertama



secara



menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah : a) Pelayanan kesehatan perorangan Pelayananan kesehatan



kesehatan



yang



bersifat



perorangan pribadi



adalah



dengan



pelayanan



tujuan



umum



menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit. b) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan



kesehatan



serta



mencegah



penyakit



tanpa



mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara : 1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. 2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. 3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan. 4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program puskesmas. 2. Visi puskesmas Menurut visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat



kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator utama “Kecamatan Sehat” adalah sebagai berikut: 1) Lingkungan sehat 2)



Perilaku sehat



3)  Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu 4)



Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan



3. Misi puskesmas Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah: 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat. 2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dlan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat. 3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. 4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. 4. Strategi puskesmas Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan antara lain : 1) Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health care service). 2) Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic approach). 5. Kegiatan pokok puskesmas Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru, terdapat 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Namun, pelaksanaannya sangat bergntung pada faktor tenaga, sarana dan prasarana, biaya tersedia, serta kemampuan manajemen dari tiap – tiap puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas antara lain sebagai berikut: a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)



1) Pemeliharaan



kesehatan



ibu



hamil,



melahirkan



dan



menyusui, serta bayi, anak balita, dan anak prasekolah. 2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan guna mencegah gizi buruk. 3) Imunisasi 4) Pemberian pendidikan kesehata tentang perkembangan anak dan cara menstimulasinya. b. Upaya Keluarga berencana (KB) 1) Mengadakan kursus Keluarga Berecana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA. 2) Mengadakan khursus keluarga berencana kepada dukun yang akan bekerja sebagai penggerak calon peserta Keluarga Berencana. 3) Memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara pemasangan IUD, cara –cara penggunaan pil, kondom, dan alat – alat kontrasepsi lainnya. c. Upaya Perbaikan Gizi 1) Mengenali penderita – penderita kekeurangan gizi. 2) Mengenalkan program perbaikan gizi. 3) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat. 4) Upaya Kesehatan lingkungan 5) Penyehatan air bersih. 6) Penyehatan pembuangan kotoran. 7) Penyehatan lingkungan perumahan. 8) Penyehatan limbah. 9) Pengawasan sanitasi tempat umum. 10) Penyehatan makanan dan minuman. 11) Pelaksanaan peraturan perundangan. d. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 1) Mengumpulkan dan menganalisis data penyakit. 2) Melaporkan kasus penyakit menular. 3) Menyelidiki benar atau tidaknya laporan yang masuk. 4) Melakukan tindakan permulaan untuk mencegah penyebaran penyakit menular. 5) Menyembuhkan penderita, sehingga tidak lagi menjadi sumber infeksi. 6) Memberi imunisasi.



7) Pemberantasan vektor. 8) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. e. Upaya pengobatan 1) Melaksanakan



diagnosis



sedini



mungkin



melalui



:



pengumpualan informasi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan membuat diagnosis. 2) Melaksanakan tindakan pengobatan. 3) Melakukan upaya rujukan. f.



Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat 1) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah , dan kelompok – kelompok masyarakat. 2) Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di tingkat kabupaten terdapat tenaga – tenaga koordinator penyuluhan kesehatan. 3) Kesehatan olahraga. 4) Kesehatan masyarakat. 5) Kesehatan kerja.



g. Kesehatan gigi dan mulut. h. Kesehatan mata. i.



Kesehatan jiwa.



j.



Laboratorium sederhana.



k. Pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan. l.



Kesehatan usia lanjut.



m. Pembinaan pengobatan tradisional. n. Kesehatan remaja o. Dana sehat 6. Peran puskesmas Menurut mubarak



dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas



mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu.



7. Wilayah kerja puskesmas Kecamatan Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis, dan keadaan infrastuktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi 8. Fasilitas penunjang Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan, puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana, antara lain sebagai berikut : 1) Puskesmas pemabantu Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan adalah unit pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang dan membantu pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. 2) Puskesmas keliling Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. 3) Bidan desa Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa ditetapkan untuk tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan.bidan



desa



bertanggung



jawab



langsung



kepada



kepala



puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan jumlah penduduk rata – rata 3.000 jiwa.



9. Kedudukan puskesmas Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain : a) Sistem kesehatan nasional Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai sarana



pelayanan



kesehatan



strata



pertama



yang



bertanggungjawab



menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. b) Sistem kesehatan kabupaten/kota



Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah sebagai



unit



pelaksana



teknis



dinas



kesehatan



kabupaten/kota



yang



bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya. c) Sistem pemerintahan daerah Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan. d) Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagal sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan, berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina. 10. Struktur organisasi Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masingmasing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut: a. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan mengawasi kegiatan puskesmas. b. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan. c. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta perbaikan gizi. d. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit. e. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut. f.



Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga, dll.



g. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyuluhan kepada masyarakat. h. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap. i.



Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.



11. Tata kerja puskesmas 1. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas wajib mengkoordinasi, integrasi dan sinkronisasi yankes baik didalam maupun diluar gedung puskesmas. 2. Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bimbingan teknis yang ditetapkan oleh dinkes. 3. Ka PKM bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan semua unsur dalam lingkungan PKM. 4. Setiap unsur di PKM wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada PKM. b. PHN (public healt nursing) Keperawatan kesehatan masyarakat, merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang sudah ada sejak konsep Puskesmas di perkenalkan. Perawatan Kesehatan Masyarakat sering disebut dengan PHN (Public Health Nursing) namun pada akhir-akhir ini lebih tepat disebut CHN (Community Health



Nursing).



Perubahan istilah public menjadi community, terjadi di banyak negara karena istilah “public” sering kali di hubungkan dengan bantuan dana pemerintah (government subsidy atau public funding), sementara keperawatan kesehatan masyarakat dapat dikembangkan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat atau swasta, khususnya pada sasaran individu (UKP), contohnya perawatan kesehatan individu di rumah (home health nursing). Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Menurut WHO Perkesmas merupakan lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna



meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. 1. Tujuan Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian



masyarakat



dalam



mengatasi



masalah



keperawatan



kesehatan



masyarakat yang optimal. Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat–sakit dengan mempertimbangkan seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga, dan kelompok maupun masyarakat.



a. Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.



b. Tujuan khusus 1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat. 2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan



3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan



4) Tertanganinya



kelompok



masyarakat



khusus/rawan



yang



memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandi dan di masyarakat



5) Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah



6) Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas



7) Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal. 2. DASAR HUKUM PERKESMAS Adapun dasar hukum pelaksanaan Perkesmas yaitu : a. UU no 23 th 1992 tentang kesehatan b. UU no 32/2004 tentang pemerintahan daerah



c. Kepmenkes no 1575 /menkes/sk/xi/2005 tentang organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan Republik Indonesia d. Kepmenkes no 1239/2001 tentang registrasi dan praktik perawat e. Kepmenkes no 1457/menkes/sk/ x/ 2003 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota f.



Kepmenkes no 128/menkes/sk/ii/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat



g. Kepmenkes



836/2005



tentang



pengembangan



manajemen



kinerja



perawatan/bidan h. Kepmenkes no 279/2006 tentang pedoman upaya penyelenggaraan Perkesmas di Puskesmas. 3. Sasaran Perkesmas Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, kelompok beresiko tinggi termasuk kelompok/ masyarakat penduduk di daerah kumuh, terisolasi, berkonflik, dan daerah yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan. Sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat factor ketidak tahuan, ketidak mauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah, terutama : a. Belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas serta jaringannya) b. Sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan tetapi memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah.



Sasaran terdiri dari : 1. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (a.l TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia), penderita penyakit degeneratif. 2. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :



a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat. b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular. c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan



prioritas



serta



belum



memanfaatkan



sarana



pelayanan kesehatan 3. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi. a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal. b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas). 4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai : 



Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain







Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain







Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain



b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah, dll) c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya



d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil, daerah perbatasan e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah transmigrasi. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu : a. Di



dalam



unit



pelayanan



kesehatan



(Rumah



Sakit,



Puskesmas, dll) yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap 1. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan. 2. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan 3. Di tempat kerja/industri Perawat



dapat



melakukan



kegiatan



perawatan



langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan perokok serta pengawasan makanan. 1. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental. 2. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok terlantar.



Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan kasus penyakit. 3. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (Lapas). 4. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat perlakukan kekerasan b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS Fokus



utama



kegiatan



pelayanan



keperawatan



kesehatan



masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,



membimbing dan mendidik individu,



keluarga,



kelompok, masyarakat untuk menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya.



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan a. PHN Setelah membaca isi dari pembahasan makalah diatas maka kami menarik suatu kesimpulan : 1. Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan merupakan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan dalam meningkatkan dedrajat kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, dan ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. 2. Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk kelompok risiko tinggi, antara lain: orang yang tinggal di daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh, dll. a. Puskesmas Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).



DAFTAR ISI



Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika.



Global Health Initiative (2008). Why Global Health Matters . Washington, DC: FamiliesUSA. Permenkes no 26 tahun 2019 UU 38 2014 tentang keperawatan pasal 1