Putri Proposal - Terbaikk-3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF MENGGUNAKAN PLATFORM WIZER.ME DENGAN METODE 4D PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023



PROPOSAL PENELITIAN



Diajukan untuk Seminar Proposal Penelitian dalam Rangka Penyusunan Tugas Akhir Skripsi



Oleh:



Putri Romauli Hutasoit NIM 4193141031 Program Studi Pendidikan Biologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN DESEMBER 2022



PROPOSAL PENELITIAN



PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF MENGGUNAKAN PLATFORM WIZER.ME DENGAN METODE 4D PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023



Nama NIM Program Studi Jurusan



: Putri Romauli Hutasoit : 4193141031 : Pendidikan Biologi : Biologi



Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi



Drs. Puji Prastowo, M.Si NIP. 197109132005011002



Mengetahui: Jurusan Biologi Ketua,



Program Studi Pendidikan Biologi Ketua,



Khairiza Lubis, S.Si., M.Sc., Ph.D NIP. 198105242008012014



Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd., M.Pd NIP. 1988083020140410001



Tanggal Ujian :



i



DAFTAR ISI



Lembar Pengesahan ..........................................................................



i



Daftar Isi ..........................................................................................



ii



Daftar Gambar .................................................................................



iv



Daftar Tabel .....................................................................................



v



Daftar Lampiran ..............................................................................



vi



BAB I



PENDAHULUAN .............................................................



1



1.1



Latar Belakang Masalah .....................................................



1



1.2



Identifikasi Masalah ...........................................................



4



1.3



Ruang Lingkup Masalah ....................................................



4



1.4



Rumusan Masalah .............................................................



4



1.5



Batasan Masalah ...............................................................



5



1.6



Tujuan Penelitian ..............................................................



5



1.7



Manfaat Penelitian ............................................................



6



1.8



Defenisi Operasional .........................................................



6



BAB II



TINJAUAN PUSTAKA ...................................................



8



Kerangka Teoritis .............................................................



8



2.1.1 Lembar Kerja Peserta Didik ......................................



8



2.1.2 Pendekatan Belajar Discovery Learning .....................



11



2.1.3 Pembelajaran Berbasis Platform ................................



13



2.1.4 Aplikasi Pembelajaran Wizer.me ................................



14



2.1.5 Metode Pengembangan LKPD (4-D) .........................



16



2.1.6 Materi Ekosistem .....................................................



17



2.2



Penelitian yang Relevan ...................................................



21



2.3



Kerangka Berpikir ............................................................



21



BAB III



Metode Penelitian ...........................................................



23



3.1



Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................



23



3.2



Populasi dan Sampel ........................................................



23



3.3



Jenis Penelitian ...............................................................



23



3.4



Teknik Pengumpulan Data ..............................................



24



3.5



Teknik Analisis Data .......................................................



33



2.1



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................



37



LAMPIRAN ...................................................................................



43



ii



DAFTAR GAMBAR iii



Gambar 2.1



Tampilan Awal Wizer.me ................................................



15



Gambar 2.2.



Fitur aktivitas Wizer.me ...................................................



15



Gambar 2.3.



Model Penelitian Pengembangan 4-D .............................



25



DAFTAR TABEL



iv



Tabel 3.1.



Kisi-Kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Materi ..............



Tabel 3.2.



Tabel 3.4.



Kisi-Kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Pembelajaran ................................................................... Kisi-Kisi Instrumen Angket Validasi Oleh Ahli Desain ............................................................................. Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Guru Biologi ............



Tabel 3.5.



Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ...................................................



Tabel 3.6.



Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Skala Likert .............................................................................. Presentase Penilaian dan Kelayakan LKPD Oleh Materi, Ahli Pembelajaran, Ahli Desiain ......................................



Tabel 3.3.



Tabel 3.7. Tabel 3.8.



Kriteria Presentase Indikator LKPD Untuk Angket Respon Guru Biologi ...................................................................



Tabel 3.9



Klasifikasi Penilaian Ketuntasan Belajar ...........................



DAFTAR LAMPIRAN



v



25 25 26 27 29 35 35 36 38



Lampiran 1.



Instrumen Wawancara ...............................................................



40



Lampiran 2.



Silabus Kegiatan Pembelajaran .................................................



43



Lampiran 3.



Instrumen Tes Hasil Belajar Pada Materi Ekosistem ............



47



Lampiran 4.



Angket Penilaian Kelayakan Materi terhadap LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me Oleh Validator  Ahli Materi ................................................................................ Angket Penilaian Kelayakan Materi Terhadap LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me Oleh Validator Ahli Pembelajaran ..................................................................... Angket Penilaian Kelayakan Materi Terhadap LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me Oleh Validator Ahli Desain .......................................................................... Angket Tanggapan Guru Biologi Terhadap LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me .............................



Lampiran 5.



Lampiran 6.



Lampiran 7.



vi



60



62



64 67



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang tidak pernah luput dalam memajukan suatu



bangsa. Dimana pendidikan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengembangkan kemampuan potensi yang ada dan mampu bersaing di era kemajuan teknologi sekarang. Akan tetapi kondisi pendidikan saat ini hanya menekankan praktek yang menyangkut pada kegiatan belajar mengajar dengan dalih untuk mencapai target penyelesaian materi tanpa memikirkan karakteristik siswa yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Faktor yang mempengaruhinya kondisi tersebut yaitu terjadinya kesenjangan dalam sarana dan prasarana pendidikan yang berpengaruh besar terhadap hasil belajar yang akan diperoleh siswa tersebut. Pembelajaran yang monoton akan membuat siswa merasa malas dan bosan pada saat pembelajaran (Wiriani, 2021). Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan antara guru dengan siswa yang berlangsung secara edukatif untuk mencapai tujuan suatu pembelajaran. Salah satunya adalah pelajaran biologi, biologi merupakan mata pelajaran yang menghubungkan kehidupan mahkluk hidup dengan alam semesta serta permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dimana salah satunya adalah materi ekosistem. Namun, materi ekosistem sulit dipahami karena kurangnya rasa keingintahuan siswa terhadap pembelajaran yang cenderung hanya mendengarkan ceramah dari guru tanpa memacu siswa untuk lebih berfikir kritis. Seperti yang dikatakan oleh Azmi et al., (2018) dalam penelitiannya yang berjudul analisis kesesuaian LKPD Biologi kelas X yang digunakan MAN Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu mengatakan bahwa siswa sulit memahami materi pelajaran dan kreativitas siswa menurun disebabkan karena pendidik hanya memberikan pembelajaran terlalu monoton yang membuat kreativitas siswa menjadi kurang dan tidak aktif pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Padahal



1



2



abad ke-21 disebut abad globalisasi yang berarti kehidupan akan mengalami perubahan-perubahan mendasar yang berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Dimana siswa harus memiliki keterampilan dalam berfikir kritis, kreatif, dan bersikap ilmiah. Guru juga harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada demi meningkatkan pengalaman belajar siswa. Namun, guru kurang kreatif dalam memanfaatkan dan mengembangkan bahan ajar yang menarik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang. Guru hanya menggunakan bahan ajar yang telah ada seperti buku cetak dan lembar kerja siswa yang sudah disediakan oleh penerbit yang membuat peserta didik hanya berpatokan pada buku cetak saja (Sofiatin, et al., 2016). Sehingga guru masih membutuhkan kreatifitas dalam mengembangkan bahan ajar yang sudah tersedia. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru biologi pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 11 Medan, bahwa selama ini proses pembelajaran menggunakan bahan ajar berupa buku cetak dan LKPD sederhana yang dibuat oleh guru dengan penyampaiannya metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. LKPD yang digunakan hanya memuat soal-soal yang harus dijawab oleh siswa. Akan tetapi, siswa lebih menyukai membuka smartphone dibandingkan dengan buku pelajaran dan lebih senang mencari informasi melalui smartphone dibanding membaca dari media yang sudah dicetak. Namun, guru hanya mengajak siswa menggunakan smartphone pada saat pembelajaran untuk mencari materi yang sulit dengan bantuan akses internet. Padahal dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini guru dapat mengembangkan berbagai bahan ajar berupa LKPD yang lebih kreatif yang membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami materi pembelajaran, terutama pada materi ekosistem. LKPD merupakan bahan ajar yang menjadi alat sarana dalam membantu dan mempermudah kegiatan proses belajar mengajar sehingga interaksi antara guru dan siswa menjadi efektif serta dapat meningkatkan aktifitas peserta didik dalam peningkatan prestasi belajarnya. Namun, LKPD selama ini dikenal dalam bentuk lembaran tertulis yang berisikan materi singkat dan soal yang membuat pembelajaran monoton dan tidak menarik. Seiring berkembangnya zaman, LKPD tidak hanya berbentuk lembaran saja tetapi dapat di inovasi menjadi LKPD yang disajikan dalam bentuk interaktif berbasis digital yang bisa digunakan dimana dan



3



kapan pun dengan menggunakan teknologi seperti komputer atau gawai yang tersambung dengan internet. LKPD dengan basis digital dapat menyajikan materi, gambar, audio, animasi, video, dan berbagai aktivitas lainnya yang lebih menarik seusai dengan kebutuhan siswa di masa kini sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ekosistem (Indriani dan Lazulva, 2020). Dalam membuat LKPD interaktif banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan seperti wizer.me, liveworksheet dan googleform. Wizer.me adalah platform pembelajaran dengan layanan website gratis, praktis, dan mudah digunakan untuk membuat lembar kerja interaktif. Guru dapat menuangkan ide kreatif dalam pembuatan Lembar Evaluasi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan materi. Dalam kurikulum 2013, metode belajar discovery learning merupakan kegiatan belajar dengan cara membangun pemahaman siswa atas ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dimiliki. Salah satu materi yang menganjurkan pembelajaran discovery learning adalah materi ekosistem



yang membahas



mengenai keadaan lingkungan sekitar dengan kehidupan mahkluk hidup. Penyelesaian pokok bahasan tersebut, membutuhkan pemikiran dan pemecahan masalah yang kompleks, sehingga mendorong siswa untuk berfikir kritis dan menemukan konsep sendiri terhadap suatu pengetahuan tersebut. Maka dari itu, materi ekosistem akan menjadi materi yang digunakan dalam pengembangan terhadap LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me (Putri dan Indrawati, 2021). Berdasarkan tahap analisis kebutuhan siswa, ternyata keberadaan LKPD interaktif sebagai perangkat pembelajaran sangatlah penting. Melalui LKPD interaktif, siswa menjadi sering mengerjakan berbagai bentuk soal untuk memahami kemampuan kognitifnya apalagi dibumbuhi dengan sentuhan teknologi yang membuat siswa merasa tertarik dan tidak jenuh dengan pembelajaran. Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan Fransiska et al., (2021) mengenai pengembangan LKPD berbasis multimedia menunjukkan bahwa layak digunakan dengan persentasi 81,7 % dengan kategori sangat kuat. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Pengembangan LKPD Interaktif



Menggunakan Platform Wizer.me Dengan



4



Metode 4D Pada Materi Ekosistem di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pelajaran 2022/2023”. 1.2



Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat



diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan teknik metode ceramah dan menjawab soal-soal sebagai tagihan wajib bagi siswa serta cara mengajar guru yang masih berpusat pada guru. 2. Siswa memanfaatkan smartphone hanya untuk mencari beberapa materi sulit yang membutuhkan internet saja pada saat pembelajaran berlangsung. 3. Pendidik belum menyediakan LKPD interaktif



menggunakan platform



Wizer.me pada materi ekosistem dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. 1.3



Ruang Lingkup Masalah Berdasarkan



identifikasi



pengembangan LKPD interaktif



masalah,



penelitian



ini



difokuskan



pada



menggunakan platform Wizer.me. LKPD yang



dikembangakan adalah LKPD interaktif pada materi Ekosistem di SMA Negeri 11 Medan menggunakan platform Wizer.me. 1.4



Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka yang jadi



rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kelayakan LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me dengan metode 4D pada materi ekosistem di SMA Negeri 11 Medan menurut ahli materi, ahli pembelajaran, dan ahli media? 2. Bagaimana respon guru biologi terhadap LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me yang dikembangkan oleh peneliti pada materi ekosistem di SMA Negeri 11 Medan?



5



3. Bagaimana keefektifan LKPD menggunakan platform Wizer.me pada materi ekosistem jika dilihat dari uji Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK)? 1.5



Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyinggung dari tujuan penelitian maka perlu



dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Pengembangan produk LKPD dikembangkan dengan menggunakan metode R & D dengan model 4D yang meliputi tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (disseminate). Pada penelitian ini dibatasi hingga tahap disseminate dengan uji lapangan terbatas. 2. LKPD yang dirancang dalam penelitian ini merupakan LKPD pada materi ekosistem menggunakan platform Wizer.me untuk peserta didik di SMA Negeri 11 Medan. 3. Penilaian produk LKPD interaktif yaitu penilaian oleh ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain, respon guru biologi, dan tes hasil belajar menggunakan uji ketuntasan belajar klasikal peserta didik terhadap LKPD yang dikembangkan oleh peneliti. 1.6



Tujuan Penelitian Berdasarkan batasan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat kelayakan LKPD Interaktif menggunakan platform Wizer.me dengan metode 4D pada materi ekosistem di Negeri 11 Medan menurut ahli materi, ahli pembelajaran, dan ahli media. 2. Untuk mengetahui respon guru terhadap LKPD interaktif



menggunakan



platform Wizer.me yang dikembangkan oleh peneliti pada materi ekosistem di SMA Negeri 11 Medan. 3. Untuk mengetahui keefektifan LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me pada materi ekosistem dengan menggunakan uji ketuntasan belajar klasikal siswa.



6



1.7



Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian di atas, diharapkan dapat membuat manfaat kepada



berbagai pihak: 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan contoh untuk mendorong penyediaan bahan ajar berupa LKPD interaktif yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 2. Bagi guru, LKPD yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai pedoman guru dalam mengajar untuk menerapkan pembelajaran biologi. 3. Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam menjalani proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me 4. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dan menambah wawasan untuk mengembangkan



LKPD



pada



pembelajaran



menggunakan



platform



Wizer.me. 5. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dalam upaya mengembangkan LKPD menggunakan platform Wizer.me dan referensi untuk penelitian sejenisnya. 1.8



Defenisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara



operasional sebagai berikut: 1. Penelitian pengembangan adalah kegiatan mengembangkan atau membuat suatu produk atau menyempurnakan produk yang sudah ada. 2. LKPD interaktif adalah salah satu instrumen dalam perangkat pembelajaran yang berisi lembaran disusun secara sistematis mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan untuk menuntun peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran aktif. 3. Wizer.me adalah sebuah platform digital yang digunakan dalam bentuk website untuk membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif



7



dengan membutuhkan bantuan teknologi komputer dan internet untuk mengaksesnya. 4. Kelayakan LKPD adalah cara untuk menilai suatu produk yang telah dikembangkan oleh peneliti dan dinilai oleh para ahli bidang tertentu dengan tujuan untuk menentukan layak atau tidak suatu produk tersebut dikembangkan dan digunakan. 5. Metode 4D adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk dengan mengikuti proses tahapan yang meliputi tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (disseminate). 6. Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) adalah salah satu alat untuk mengukur keberhasilan belajar siswa di kelas dengan menggunakan produk yang sudah dikembangkan dengan syarat mencapai ketuntasan belajar.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Kerangka Teoritis



2.1.1



Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan bahan ajar berisi materi, ringkasan dan petunjuk pelaksanaan yang harus memenuhi kompetensi dasar, indikator, tujuan, dan evaluasi pencapaian peserta didik (Istiqomah, 2021). Ketersediaan LKPD sebagai bahan ajar dapat mengurangi paradigma pembelajaran yang berfokus pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered) (Anggraini et, al 2016). LKPD juga merupakan salah satu sumber belajar yang mendukung dan memfasilitasi kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi interaksi yang efektif antara peserta didik dan guru serta meningkatkan aktifitas siswa untuk meningkatkan hasil belajar. LKPD dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan analisis situasi kegiatan yang dihadapi pada proses belajar mengajar. Penggunaan LKPD diharapkan membuat peserta didik menjadi aktif karena aktifitas peserta didik bertambah, tidak hanya mendengarkan dan melihat tapi juga ikut berperan dalam kegiatan yaitu menulis. LKPD dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu: 1) LKPD yang membantu siswa untuk menemukan suatu konsep, 2) LKPD



yang



membantu



siswa



untuk



menerapkan



dan



mengintegrasikan konsep yang telah ditemukan, 3) LKPD yang digunakan sebagai pedoman belajar, 4) LKPD yang digunakan sebagai penguatan pada pembelajaran, dan 5) LKPD digunakan sebagai



penuntun



praktikum.



Sedangkan 8



LKPD



yang



9



dikembangkan peneliti merupakan LKPD yang membantu siswa untuk menemukan suatu konsep, LKPD yang membantu siswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan suatu konsep yang telah ditemukan. Adapaun tujuan dan manfaat dari LKPD, yaitu: 1) Mengaktifkan peserta didik



dalam



proses



pembelajaran,



2) Membantu



peserta



didik



dalam



mengembangkan konsep, 3) Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan proses pembelajaran, 4) Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran, 5) Membantu peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari (Dermawati, et.al.,2019). Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam membuat LKPD sebagai bahan ajar yang baik, yaitu: 1) Syarat didaktik, yaitu syarat dasar sebagai bentuk sarana berlangsungnya proses dalam pembelajaran yang efektif yang terdiri dari: mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran, memberikan penekanan pada proses dalam menemukan konsep pada materi, menstimulasi siswa melalui media dan kegiatan siswa sesuai dengan kurikulum 2013, dapat mengembangkan moral dan etika siswa dengan ketermpilan komunikasi serta emosional siswa tersebut, pengalaman belajar bagi siswa dalam mengembangkan pribadinya. 2) Syarat kontruksi, yaitu syarat dalam penggunaan dan penyesuaian bahasa, kosa kata dalam menyusun kalimat serta tingkat kesukaran serta kejelasan LKPD agar siswa mudah mengerti kejelasan maksud dari LKPD tersebut. Adapun yang perlu diperhatikan dalam ketentuan kontruksi yaitu: bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat kematangan siswa, struktur kalimat yang jelas, mencantumkan tujuan yang jelas dari apa yang dipelajari, penggunaan kalimat yang tidak berbelit-belit, memiliki identitas untuk memudahkan dalam administrasi seperti nama, kelas, topik, mata pelajaran. 3) Syarat teknis, yaitu cara penyajian LKPD berupa tulisan, gambar, tampilan LKPD yang harus diperhatikan agar siswa lebih tertarik dan secara keseluruhan LKPD tersebut harus dilengkapi dengan evaluasi seperti pengetahuan, batasan waktu yang telah ditentukan. Dalam menyiapkan LKPD, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Analisis kurikulum yang merupakan tahapan dam menentukan materi yang memerlukan



10



bahan ajar Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Dalam menentukan materi tersebut, terlebih dahulu materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang diajarkan serta kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik. 2) Membuat peta kebutuhan LKPD, peta kebutuhan LKPD diperlukan guna untuk mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis atau urutan LKPD yang disusun. Dalam menyusun peta kebutuhan diambil dari hasil analisis kurikulum dan kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah pembelajaran sesuai dengan hasil analisis. 3) Menentukan judul-judul LKPD, judul LKPD ditentukan berdasarkan komptensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), materi pokok atau pengalaman belajar dalam kurikulum yang sudah dianalisis. 4) Penyusunan LKPD, dalam penulisan



LKPD



memiliki



langkah-langkah



dalam



penyusunannya, yaitu: a) Merumuskan KD, b) Menentukan alat penliaian, c) Menyusun materi tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari peserta didik tentang hal-hal yang seharusnya peserta didik dapat melakukannya, d) Memperlihatkan struktur LKPD meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi yang dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja, serta penliaian. Penyajian LKPD saat ini tidak hanya disajikan dalam bentuk media cetak atau lembaran-lembaran kertas. Akan tetapi LKPD juga dapat disajikan dalam bentuk interaktif yang dibantu dengan internet. LKPD interaktif adalah suatu media yang memanfaatkan elektronik sebagai altenatif untuk menunjang suatu kegiatan proses pembelajaran yang terdiri dari materi dan latihan soal dengan bantuan komputer untuk menjalakannya sehingga memungkinkan untuk meningkatkan wawasan serta pemahaman mengenai suatu materi permbelajaran secara mandiri (Herawati, et al.,



2016).



LKPD



interaktif



mempunyai



manfaat



dalam



pembelajaran karena dilengkapi dengan gambar, animasi dan



11



video selain materi dan soal-soal yang membuat siswa dalam mempelajari



suatu



materi



pelajaran



lebih



kuat



untuk



memahaminya. LKPD interaktif memiliki kelebihan dibandingkan LKPD cetak, antara lain: 1) Dapat diakses dengan gratis; 2) Penggunaanya lebih praktis karena tidak perlu dilakukan pencetakan; 3) Dapat diakses dengan menggunakan smartphone, laptop dan komputer; 4) Dapat diakses dimana saja selagi terhubung dengan koneksi internet; 5) Tidak memakan ruang penyimpanan karena hanya menggunakan link website untuk masuk (F., et al., 2022). Pada LKPD interaktif ada beberapa platform yang dapat digunakan untuk membuat LKPD interaktif, yaitu Google form, Liveworksheet.com, Wizer.me. Platform Google form adalah salah satu aplikasi yang model tampilan formulir yang digunakan sebagai kertas kerja baik itu bersifat perorangan atau kelompok dan biasa digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Google form dikembangkan oleh perusahaan Google LLC pada tahun 2008 (Situmeang, et al.,2021). Selanjutnya, Liveworksheet yang dikembangkan oleh perusahaan Kreatic Web Development SL. Pada tahun 20016 dimana Liveworsheet merupakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan guru untuk mengubah LKPD dalam bentuk online baik itu doc, pdf, ataupun jpg dimana fitur soal pada aplikasi tersebut masih terbatas seperti soall pilihan ganda, menjodohkan,



isian



singkat



dan



mengisi



kolom



gambar



(Nirmayani, 2022). Platform lain yang dapat digunakan untuk membuat LKPD interaktif adalah Wizer.me yang dikembangkan oleh perusahaan Wizer.me L.S pada tahun 2019. Wizer.me merupakan suatu platform lembar kerja siswa online gratis yang memiliki pilihan soal yang lebih beragam dan tampilannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran (Safitri dan Mulyani, 2022).



12



Tampilan



LKPD



yang



menarik



bermanfaat



untuk



meningkatkan daya inovasi serta mambantu siswa untuk memahami inti dari materi yang telah dipelajari. Sehingga kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar dapat berkurang. LKPD interaktif dilengkapi dengan pengontrol yang dipergunakan oleh penggunanya sehingga saat pengguna melakukan tindakan, maka aplikasi tersebut akan merespon tindakan dari penggunanya. Dapa disimpulkan bahwa LKPD interaktif adalah suatu alternatid yang mampu dieprgunakan dalam proses pembelajaran yang memuat materi, soal-soal serta dilengkapi dengan tampilan dan fitur-fitur produk menarik berbasis komputer. 2.1.2



Pendekatan Belajar Discovery Learning Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pembelajaran dengan



menggunakan



model



discovery



learning.



Belajar



merupakan teknik mentransfer ilmu untuk mencapai suatu tujuan. Dalam belajar juga tidak hanya proses mentransfer ilmu, akan tetapi juga dapat mengingat suatu informasi dan mengaitkannya dengan pengalaman dalam hidup dan lingkungannya. Gani mengatakan dalam Costadena, et al., (2022) bahwa discovery learning dapat digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dan mengarahkan dirinya sendiri dalam menemukan konsep serta refleksi dalam melalui berbagai informasi atau data yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan. Adapun kelebihan dari metode belajar discovery learning yaitu adanya tahapan-tahapan yang harus diikuti oleh peserta didik untuk mendorong dalam berfikir untuk memecahkan permasalahan (Puspitasari dan Handziko, 2018). Ciri dari model discovery learning adalah pembelajaran berpusat pada peserta didik, mengekplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menghubungkan pengetahuan, dan



13



menggabungkan pengetahuan baru dengan pengetahhuan yang sudah ada. Adapun langkah-langkah penggunaan model belajar discovery learning adalah 1) Menentukan tujuan pembelajaran; 2) Melakukan analisis karakteristik siswa; 3) Menentukan materi pelajaran; 4) Menentukan topik yang akan dipelajari siswa; 5) mengembangkan bahan berupa contoh, ilustrasi, tugas yang akan dipelajari siswa; 6) Membuat topik pelajaran dari yang sederhana sampai kompleks; 7) Membuat penilaian proses dan hasil belajar siswa. Model belajar discovery learning mempunyai tahapan yaitu pemberian rangsangan, identifikais masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan (Cintia, et al., 2018). 2.1.3



Pembelajaran Berbasis Platform Abad ke 21 atau abad globalisasi merupakan perubahan kehidupan manusia dengan kehidupan sebelumnya. Dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu berdampingan secara terus-menerus dan mendorong upaya pembaharuan-pembaharuan untuk memanfaatkan teknologi dalam proses belajar. Perkembangan dari IPTEK sekarang sudah dimanfaatkan oleh berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan. Teknologi digital tersebut digunakan sebagai alat informasi, sarana untuk mendukung suatu pembelajaran maupun alat penunjang suatu kegiatan pembelajaran dan tugas (Mulyani dan Haliza, 2021). Saat ini banyak wujud dari IPTEK yang disalurkan dalam berbagai bentuk seperti benda yang dapat dipakai langsung seperti mesin, alat komunikasi maupun dalam bentuk software seperti aplikasi, website, dan perangkat lunak lainnya.



Salah



perkembangan



satu teknologi



yang



sering



adalah



dimanfaatkan



aplikasi.



Aplikasi



dalam adalah



perangkat lunak yang digabungkan dari beberapa fitur dan dapat diakses oleh pengguna yang berfungsi menjalankan suatu perintah



14



untuk mendapatkan sasaran yang dituju (Juansyah, 2015). Guru saat ini dituntut untuk mampu mengelola dan memanfaatkan alatalat yang disediakan sekolah upaya untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapakan. Kehadiran media interaktif dalam pembelajaran



akan



memudahkan



suatu



pembelajaran



dan



membantu siswa dalam memahami konsep materi. Dalam dunia pendidikan, pembelajaran berbasis platform dengan sudah sering digunakan pada saat pembelajaran seperti aplikasi Zoom, Google Classroom, Google Meet, Chrome, Kahoot dan aplikasi lainnya. Selain dapat membantu pendidik dalam pengajaran, platform pembelajaran tersebut memiliki kemenarikan tersendiri dibanding dengan media cetak yang tersedia yaitu dapat membangkitkan rasa semangat dan motivasi belajar siswa karena fitur-fitur didalam aplikasi tersebut. adapun manfaat dari pembelajaran berbasis aplikasi yaitu: 1) Menjadi alat interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan sumber belajar sehingga pembelajaran tersebut menjadi



lebih komunikatif atau mudah



untuk dimengerti. 2) Dapat menjadi alat sarana guru dalam menyampaikan materi ajar dalam pembelajaran baik itu tatap muka atau tidak dilakukan secara tatap muka. 3) Dapat mendorong inovasi baru dalam pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan. 4) Membuat pekerjaan menjadi efektif dan efisien dan baik digunakan dalam produk untuk menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran. 5) Aplikasi tersebut tidak hanya sebagai alat dalam pembelajaran akan tetapi dapat sebagai strategi dan metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan suatu pembelajaran (Jediut, et al., 2021). 2.1.4



Platform Pembelajaran Wizer.me Wizer.me adalah sebuah perangkat lunak atau platform online dalam pendidikan yang dapat digunakan secara gratis dengan fungsionalitas dasar. Pemanfaatan website wizer.me dapat



15



membantu guru dalam pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat membuat pengalaman dan kreativitas bagi seorang guru dimana dengan membuat berbagai lembar kerjanya dengan cepat dan efisien sesuai dengan kreativitas dan kebutuhan materi. Dalam fitur lembar kerja tersebut dapat dicantumkan berupa pertanyaan terbuka, pertanyaan pilihan ganda, memasangkan pasangan yang cocok dalam suatu pernyataan, mengisi bagian yang kosong, mengisi gambar dan tabel (Kaliappen, et al.,2021). Daya tarik visual lembar kerja Wizer.me, anak-anak belajar lebih banyak dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan penuh perhatian (Simanjuntak, et al., 2022). Soal pada platform Wizer.me harus terhubung pada jaringan Wizer.me, sehingga peserta didik perlu tautan atau link untuk masuk pada soal yang dibuat di platform Wizer.me sehingga peserta didik tidak perlu mengunduh soal lagi dan cukup hanya mengerjakan soal yang ada pada situ Wizer.me. Soal yang dikerjakan oleh peserta didik akan tersimpan secara otomatis dengan sendirinya oleh sistem dan peserta didik tidak perlu takut jika lupa menyimpan jawaban ataupun kehilangan koneksi internet. Adapun kelebihan dari penggunaan website Wizer.me sebagai berikut: 1) Pada saat proses pengembangan bahan ajar interaktif lebih efektif; 2) Kajian dari produk yang dihasi lkan menunjukkan adanya respon yang baik dari siswa; 3) Siswa akan lebih aktif dan tidak hanya monoton pada penjelasan guru; 4) Dapat diakses dimana saja selagi masih terhubung dengan koneksi internet baik melalui smartphone, tablet, komputer maupun laptop. Namun, disamping kelebihannya dalam penggunaan website Wizer.me sebagai alat dalam pengembangan bahan ajar website ini juga memiliki kekurangan, yaitu berbayar jika ingin menggunakan fitur premium yang dimiliki Wizer.me dan langsung



16



terhubung dengan Google-Classroom (Safitri dan Mulyani, 2022). Lembar kerja pada Wizer.me secara visual menarik dan mendorong siswa untuk belajar lebih banyak dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk terlibat dalam menyelesaikan setiap pertanyaan-pertanyaan yang tersedia. Lembar kerja Wizer.me sangat bagus dan efektif untuk digunakan dan memungkinkan guru dapat memilih berbagai latar belakang latar belakang dan tema yang cocok sesuai dengan LKPD yang diinginkan. Dengan menggunakan website Wizer.me dapat mengkombinasikan lembar kerja dalam bentuk video, audio, ataupun gambar. Dengan menggunakan video pada lembar kerja juga dapat melibatkan pikiran untuk mempelajari atau melatih keterampilan baru dan menjadi lebih kreatif dalam membuat suatu lembar kerja. Selain itu, pada fitur Wizer.me dapat membantu pendidik dalam memeriksa dan menilai secara otomatis pada hasil kerja peserta didik tersebut. Guru dapat melakukan proses belajar-mengajar yang personalisasi di kelas dan melihat siswa aktif dalam melakukan kegiatannya. Berikut tampilan website Wizer.me yang dapat dikombinasikan teks, suara, gambar, animasi dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat dikontrol secara interaktif. Berikut tampilan awal dari platform Wizer.me.



17



Gambar 2.1 Tampilan awal Wizer.me



Dalam platform Wizer.me menyediakan fitur-fitur yang menarik sehingga pendidik mudah untuk menggunakan dan membuat jenis pertanyaan-pertanyaan. Adapun jenis pertanyaan yang disediakan, yaitu open question (esai), multiple choice (pilihan ganda), blanks (soal isian), fill on image (memberi label pada gambar), matching (mencocokkan), table (soal isian tabel), sorting (soal mengurutkan), draw (menggambar), discussion (diskusi), reflection (refleksi), word search puzzle (mencocokkan kata). Wizer.me juga menyediakan ruang untuk guru menyisipkan teks, video, dan link.



Gambar 2.2 Fitur aktivitas Wizer.me



2.1.5



Metode Pengembangan LKPD (4D) Metode dan tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembagan 4D menurut Thiagarajan (1974), model pengembangan 4D terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) Pendefesian (define), (2) Tahap perancangan (Design), (3) Tahap pengembangan



(Develop),



dan



(4)



Tahap



penyebaran



(Disseminate) (Trianto, 2011). Berikut penjelasan tahapantahapan model pengembangan 4D



18



1.



Tahap pendefenisian (define); tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan diawali dengan analisis tujuan dan batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkahlangkah yang digunakan: 1) Analisis awal-akhir, 2) Analisis siswa, 3) Analisis materi, 4) Analisis konsep, dan 5) Perumusan tujuan pembelajaran.



2.



Tahap perancangan (design); tujuan tahap ini adalah menyiapkan protipe perangkat pembelajaran. Tahap ini meliputi 3 langkahlangkah yang digunakan: 1) Pemilihan materi, merupakan langkah awal dalan mengubungkan tahap pendefenisian dengan tahap desain. 2) Pemilihan format, dilakukan untuk mengkaji format-format perangkat yang sudah ada dan yang akan dikembangkan. 3) Pemilihan instrumen penelitian, langkah ini dilakukan supaya produk yang dikembangkan dapat divalidasi oleh ahli materi, ahli pembelajaran dan ahli desain sebelum produk digunakan.



3.



Tahap pengembangan (develop); tujuan tahap ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan saran dan masukan oleh validator. Tahap ini meliputi langkah-langkah yang digunakan: 1) Validasi bahan ajar oleh ahli materi; 2) Validasi bahan ajar oleh ahli pembelajaran; 3) Validasi bahan ajar oleh ahli desain; 4) Penilaian guru biologi. Setelah dilakukan validasi terhadap produk, mak dapat produk akhir dari pengrmbangan tersebut.



4.



Tahap penyebaran (disseminate); tujuan tahap ini adalah tahap penggunaan perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator akan disebarkan kepada peserta didik. Tahap penyebaran ini akan diketahui efektivitas penggunaan perangkat dalam proses pembelajaran.



19



2.1.6



Materi Ekosistem Ekosistem merupakan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dimana terjadi interaksi antara komponen yang satu dengan yang lain, baik itu makhluk hidup maupun tidak hidup. Hubungan antar komponen ekosistem tersebut saling ketergantungan sehingga terbentuk suatu ekosistem yang dinamis dalam keseimbangan lingkungan. Berdasarkan struktur dasar ekosistem komponen ekosistem dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen abiotik dan komponen abiotik. Komponen abiotik adalah komponen dalam ekosistem yang sifat fisik dan kimiawinya tidak hidup. Komponen abiotik meliputi:



1.



Tanah; tanah merupakan tempat habitat sebagian mahkluk hidup. Tanah terbentuk karena adanya proses pelapukan dan pembusukan senywa iirganik serta pembentukan mineral. Komponen utama dari tanah, yaitu mineral, bahan organik, air dan udara.



2.



Air; air merupakan komponen penting dalam mahkluk hidup. Air mengandung berbagai unsur atau senyawa kimia dalam jumlah yang bervariasi, contohnya natrium, nitrit, nitrat dan fosfat. Dalam tubuh hewan dan manusia, air berfungsi untuk pelarut makanan, sarana transportasi zat dan bagi tumbuhan air juga berperan dalam fotosintesis, transportasi zat, membanut pertumbuhan sel-sel.



3.



Udara; udara merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Dalam atmosfer bumi berbagai macam gas dan partikel-partikel debu, dimana terdapat 78% gas nitrogen, 21% gas oksigen, 1% gas argon dan 0,035% gas CO2, sisanya berupa uap air.



4.



Sinar matahari; sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh kehidupan di bumi. Dalam ekosistem, sinar matahari



20



dapat dialirkan dari suatu tingkat trofik ketingkat trofik berikkutnya yang dialirkan dalam bentuk transformasi energi. 5.



Suhu; suhu merupakan derajat energi panas yang berasal dari radoasi sinar terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara dalam ekosistem berbeda tergantung ketinggian tempat (altitude) dan letak garis lintang (latitude). Setiap mahkluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai agar dapat melakukan aktivitas hidup dengan optimum.



6.



Kelembapan; kelembapan merupakan persentase jumlah uap air di udara. Kelembapan suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari, angin dan curah hujan. Semakin tinggi kadar uap air di udara maka tingkat kelembapan udaranya juga akan semakin tinggi.



7.



Derajat keasaman (pH); keadaan pH tanah dapat mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik jika PH optimunnya berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan upuk, aktivitas akar tanaman serta penguraian mineral tanah (Subardi, et al., 2009). Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang sifatnya hidup. Komponen tersebut, yaitu bakteri, jamur, ganggang, lumut dan hewan vertebrata termasuk manusia. Berdasarkan tingkat trofik atau nutrisi, komponen biotik dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen autotrof (produsen), kompponen heterotrof (konsumen).



1.



Komponen autotrof (produsen); organisme autotrof merupakan organisme



yang



memiliki



klorofil



sehingga



mampu



menghasilkan atau membentuk makanan sendiri, misalnya fitoplanton, ganggang, tumbuhan, lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. 2.



Komponen



heterotrof



(konsumen);



organisme



heterotrof



merupakan organisme yang memnafaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai bahan makanan.



21



Detritivor hidup dengan cara memakan serpihan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, seperti rayap, cacing tanah dan hewan kaku



seribu.



Setelah



itu



terjadi



dekomposer



dimana



mikroorganisme yang menguraikan zat organik sisa tumbuhan atau hewan (detritus) selulosa atau kitin menjadi zat yang lebih sederhana. Contohnya, yaitu bakteri dan jamur. Organisme berkelompok



tidak



untuk



dapat



hidup



sendiri



menempati



suatu



ruang



melainkan dan



saling



berinteraksi. Ada beberapa tipe interaksi antarspesies, yaitu: 1.



Netral adalah interaksi antar dua atau lebih spesies dimana masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi yang berarti tidak ada yang dirugikan dan diuntungkan.



2.



Kompetisi (persaingan) adalah interaksi anar dua atau lebih spesies yang saling bersaing. Dalam kompetisi terdapat dua interaksi, yaitu kompetisi intraspesifik (persaingan antar individu dengan spesies yang sama) dan kompetisi interspesifik (persaingan antar individu dengan spesies yang berbeda).



3.



Simbiosis adalah hubungan antar dua atau lebih spesies yang berbeda dimana memiliki hubungan yag erat. Simbiosis terdapat 3 jenis, yaitu simbiosis mutualisme (hubungan antar spesies yang



saling



menguntungkan),



simbiosis



komensalisme



(hubungan antar spesies yang menguntungkan salah satu pihak, tapi pihak lain tidak dirugikan), dan simbiosis parasitisme (hubungan antar spesies yang menguntungkan salah satu pihak, tapi pihak lain dirugikan). 4.



Predasi (pemangsaan) adalah terjadinya makan memakan antarorganisme dan pada umumnya tubuh predator lebih besar daripada mangsa. Energi merupakan kemampuan dalam melakukan suatu kerja atau aktivitas. Sifat energi dalam ekosistem sesuai dengan hukum termodinamika dimana enegri tidak dapat dipisahkan dan



22



tidak dapt dimusnahkan, akan tetapi dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain. Dalam sistem ekologi, organisme merupakan komponen pengubah energi. Aliran energi dan siklus dalam ekosistem terjadi melalui dua jenis, yaitu: 1.



Rantai makanan; rantai makanan adalah jalur pemindahan energi dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya melalui persitiwa makan dan dimakan. Tingkat trofik dalam suatu ekosistem terdiri dari produsen dimana terdapat dua jenis rantai makanan, yaitu rantai makanan perumput dan rantai makanan dentritus. Rantai makanan perumput dimulai dari organisme produsen (tumbuhan hijau). Contoh rantai makanan perumut, yaitu padi  belalang  katak  ular. Rantai makanan dimulai dari dentritus (serpihan organisme yang sudah mati) disebut rantai makanan dentritus. Contohnya, serpihan daun (sampah)  cacing tanah  itik  manusia.



2.



Jaring-Jaring Makanan; jaring-jaring makanan merupakan gabungan



dari



berbagai



rantai



makanan



yang



saling



berhubungan dan kompleks. Dalam suatu ekosistem, sebuah makanan saling berhubungan dengan rantai makanan lainnya, semakin kompleks jaringan makanan yang terbentuk maka semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem. Ekosistem dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu: 1) Ekosistem air; Ekosistem air meliputi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Kedua ekosistem air tersebut dipengaruhi oleh suhu, cahaya, oksigen, dan kandungan garam. Ekosistem air tawar dibagi menjadi ekosistem air tenang (lentik) dan ekosistem air mengalir (lotik). Ekosistem air laut memiliki ciri kadang garam yang tinggi dengan kandungan ion Cl¯ mencapai 55% terutama di daerah laut tropis. Ekosistem air laut dapat dibedakan menjadi estuari, zona intertidal, zona neritic, zona laut terbuka, dam zona laut dalam (pelagik); 2) Ekosistem darat, ekosistem darat adalah



23



ekosistem yang lingkungan fisiknya adalah daratan. Beberapa contoh ekosistem yang termasuk dalam ekosistem darat adalah hutan hujan tropis, hutan gugur, tundra, taiga, padang rumput, dan gurun; 3) Ekosistem buatan, ekosistem yang sengaja dibuat sesuai dengan kebutuhan manusia. Beberapa contohnya bendungan atau waduk, hutan tanaman, agroekosistem (Kristinah dan Lestari, 2009). 2.2



Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan adalah pembahasan tentang penelitian-penelitian terdahulu seputar masalah yang diteliti. Kajian



penelitian



yang



dilakukan



sebagai



acuan



dalam



mengembangkan penelitian sebelumnya. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1.



Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Simanjuntak et al,. (2022) dengan judul “The Use of Wizer.me As A Media to Stimulate Students’ Motivation in Writing Descriptive Text in SMA Swasta HKBP Doloksanggul”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Wizer.me unik, mudah digunakan dan memiliki umpan balik antara siswa dan guru terkait penulisan teks deskritif. Hal ini juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan motivasinya dan merasa tidak bosan saat belajar di kelas.



2.



Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmadani dan Putri (2021) dengan judul "Pengembangan Lembar Kerja Siswa Interaktif Menulis Deskritive Text Menggunakan Media Wizer.me dalam Mempromosikan Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk Siswa Kelas 8 di MTSN 2 Medan". Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LKS Interaktif yang telah dimodifikasi untuk mengembangkan keterampilan berpikir



24



tingkat tinggi layak digunakan dan kategorinya sangat baik dengan skor rata-rata 4,5. 2.3



Kerangka Berpikir Kurikulum yang diterapkan di Indonesia menekankan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan metode belajar discovery learning. Salah satu untuk menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 yaitu penggunaan media dan sumber belajar dalam pembelajaran yang dilakukan seperti LKPD. Berdasarkan analisis kebutuhan dengan guru biologi SMA Negeri 11 Medan menunjukkan bahwa salah satu permasalah dalam pembelajaran biologi adalah penggunaan LKPD cetak yang terlalu sederhana yang hanya berisi materi singkat dan soal-soal. LKPD yang diberikan kepada siswa hanya bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban siswa tersebut yang harus dikerjakan. Sehingga siswa merasa bosan dan tidak memacu untuk berfikir lebih kritis.



Disamping itu, perlu diadakan suatu cara



pembelajaran dengan bahan ajar yang inovatif yang bertujuan untuk memotivasi siswa belajar biologi terutama pada materi ekosistem. Ketika kegiatan pembelajaran biologi di sekolah, pendidik dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat dan layak supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Langkah yang dapat dilakukan adalah menggunakan bahan ajar untuk pembelajaran yang bervariatif seperti LKPD interaktif. Berdasarkan permasalah dan didukung dengan penelitian yang relevan maka peneliti menggunakan LKPD interaktif dengan menggunakan platform Wizer.me untuk mengatasi permasalahan tersebut. LKPD menggunakan platform Wizer.me ini merupakan salah satu LKPD interaktif yang dapat digunakan, diakses oleh siapa pun dan dimana saja selama terhubung dengan koneksi internet. Penggunaan LKPD interaktif menggunakan platform



25



Wizer.me ini diharapkan menjadi sebuah perangkat pembelajaran yang valid pada materi ekosistem kelas X.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



3.1



Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengembangan LKPD menggunakan platform Wizer.me akan



dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan yang berlokasi di Jalan Pertiwi No. 93 Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini direncanakan dari bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Maret 2023. 3.2



Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditark kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Adapun populasi dalam penitian ini adalah dosen ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain, guru, dan siswa kelas X IPA SMA Negeri 11 Medan. Sampel adalah bagian dari jumlah populasi (Sugiyono, 2017). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 1 orang ahli materi, 1 orang ahli pembelajaran, 1 orang ahli desain, 2 orang guru bidang studi biologi kelas X serta 30 orang siswa kelas X IPA 7. Pengambilan sampel dilakukan



dengan



cara



simple



random



sampling



yaitu



pengundian. 3.3



Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dimana bertujuan



untuk menghasilkan suatu produk dan memvalidasi produk yang akan digunakan dalam pembelajaran dan pendidikan (Sugiyono, 2017). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) mengacu pada model 26



27



pengembangan 4D menurut Thiagarajan (1972). Tahapan model pengembangan 4D meliputi tahap define (pendefenisian), tahap design (perancangan), tahap develop (pengembangan) dan tahap disseminate (penyebaran). Penelitian pengembangan ini merupakan



penelitian



yang



menunjukkan



langkah-langkah



dari



proses



pengembangan produk. Pengembangan produk dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif berbasis Wizer.me pada materi ekosistem (Trianto, 2011). 3.4



Teknik Pengumpulan Data Kualitas pengumpulan data mempengaruhi hasil data yang diperoleh dari suatu penelitian (Sugiyono, 2017). Kualitas pengumpulan data sejalan dengan bagaimana cara memperoleh data tersebut. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik observasi, wawancara dengan



guru biologi,



penyebaran



angket



atau kuisioner.



Wawancara dilakukan secara langsung dengan guru biologi di SMA Negeri 11 Medan. 3.4.1



Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan



data (Sugiyono, 2017). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket validasi berupa lembar dengan skala likert dan tes hasil belajar siswa. Angket yang digunakan adalah: 1) Angket validasi ahli LKPD yaitu untuk mendapatkan data validasi dari validator yang terdiri dari ahli materi, ahli pembelajaran dan ahli desain; 2) Angket respon dari guru biologi 1.



Instrumen Angket Validasi Ahli Materi Penilaian LKPD interaktif yang dikembangkan, akan melalui



tahap validasi yang dilakukan oleh ahli materi. Kisi-kisi instrumen angket validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Materi A



Indikator



I



28



s p e k Y a n g D i n i l a i K e l a y a k a n P e n y a j i a n M a t e r i K e b a h a s



t e m S o a l



Kesesuaian materi dengan kompetensi inti Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar Kejelasan penyajian materi Kedalaman materi Kualitas penjabaran materi Keterkaitan soal latihan dengan materi Kualitas gambar, video dan artikel yang digunakan sesuai dengan materi Ketepatan dalam menyajikan ilustrasi Kebenaran konsep LKPD sesuai dengan langkah pembelajaran Discovery learning Kesesuaian LKPD dengan materi yang sesuai dengan discovery learning



1



Penggunaan kalimat mudah dipahami Penggunaan bahasa



1 2 1 3



2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1



29



a n 2.



Diadaptasi dan dimodifikasi dari Rosa & Susantini (2020)



Instrumen Angket Validasi Ahli Pembelajaran Penilaian LKPD yang dikembangkan, akan



melalui tahap



validasi yang dilakukan oleh ahli pembelajaran. Kisi-kisi instrumen angket validasi ahli pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Pembelajaran A s p e k



Indikator Butir



S o a l



Y a n g D i n i l a i K e l a y a k a n I s i K e l a



I t e m



Penuangan ide atau gagasan Desain penyajian isi Penyusunan LKPD Adanya ruang bagi peserta didik untuk menuliskan ide atau gagasannya Kemuktakhiran permasalahan dalam LKPD Kesusaian LKPD dalam materi dengan perkembangan ilmu pengetahuan



1 2 3 4



Membangkitan minat, motivasi/minat dan rasa ingin tahu Kesesuaian gambar dengan materi Kesesuaian komponen belajar



7



5 6



8 9



30



y a k a n



discovery learning (identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan) Mendorong siswa untuk berdiskusi



P e n y a j i a n 3.



1 0



Diadaptasi dan dimodifikasi dari Harahap, et al (2017)



Instrumen Angket Validasi Ahli Desain Penilaian



LKPD



interaktif



menggunakan



platform



Wizer.me



yang



dikembangkan, akan melalui tahap validasi yang di lakukan oleh ahli desain. Kisikisi instrumen angket validasi ahli desain dapat dilihat pada tabel 3.3.



Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Desain A s p e k



Indikator



S o a l



Y a n g d i n i l a i T a m



I t e m



Tampilan media bahan ajar LKPD interaktif menggunakan website Wizer.me menarik



1



31



p i l a n M e d i a



B a h a s a



Tata letak komponen: judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, petunjuk pengerjaan dan variasi soal jelas.



2



Relevam dengan tujuan pembelajaran siswa kelas X komponen belajar discovery learning (identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan) Kemudahan dalam menggunakan LKPD interaktif Terdapat petunjuk dan penggunaan media mudah dipahami Media memotivasi belajar siswa Pemilihan dan penggunaan warna untuk font sudah tepat Keterbacaan dan ukuran font jelas Ketepatan tata letak tulisan Gambar, audio ditampilkan cukup jelas Bahasa yang digunakan mudah dipahami Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dipahami



3



4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2



Diadaptasi dan dimodifikasi dari Safitri & Mulyani (2022) 4.



Instrumen Angket Respon Guru Biologi Instrumen angket respon guru biologi dibuat untuk mengetahui bagaimana respon guru biologi SMA Negeri 11 Medan terhadap kelayakan LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me yang telah dikembangkan. Kisi-kisi instrumen angket guru dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Guru Biologi I n d i k



Pernyataan



I t e m



32



a t o r T a m p i l a n L K P D K e l a y a k a n I s i



K e l a y a k a n P e n y a



Desain media bahan LKPD interaktif Desain penyajian isi Penyusunan LKPD



S o a l 1 2 3



Kesesuaian materi pokok dengan Kompetensi Inti Kesesuaian materi pokok dengan Kompetensi Dasar Kualitas penjabaran materi Keterkaitan soal latihan dengan materi Memotivasi siswa berpikir kritis, analisis dan tepat dalam mengidentifikasi dan memahami materi pembelajaran



4



Kemudahan dalam menggunakan LKPD interaktif Membangkitan minat, motivasi/minat dan rasa ingin tahu Memotivasi siswa untuk belajar sesuai dengan komponen belajar discovery learning (identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan) Mendorong siswa untuk berdiskusi



9



5 6 7 8



1 0 1 1



1 2



33



j i a n K e b a h a s a a n



5.



Penggunaan bahasa



1 3 1 4



Keterbacaan



Diadopsi dan dimodifikasi dari Azizah (2016)



Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar dilakukan untuk melihat kemampuan



penguasaan yang diperoleh siswa terhadap materi ekosistem yang telah diajarkan



dengan



menggunakan



LKPD



interaktif



yang



telah



dikembangkan. Tes tersebut berbentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal yang memiliki opsi jawaban (a, b, c, d, e). Setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan setiap jawaban salah akan diberi skor 0. Kisi-kisi soal tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Materi Ekosistem N o .



1.



Indikator



Mengiden tifikasi



Aspek Kognitif C C C C 1 2 3 4



1 ,



7



17



C 5



15



C 6



J u m l a h S o a l 5



34



2.



3.



4.



5.



kompone n penyusun ekosistem Menjelask an kompone n biotik dan abiotik yang terdapat pada suatu ekosistem Menjelask an hubungan antar kompone n biotik dan abiotik dalam ekosistem Mengiden tifikasi interaksi antar kompone n ekosistem Menjelask an mekanism e aliran energi pada suatu ekosistem Jumlah



4



1 1



2



3



3



12



5



4



1



18



8



4



13 , 16



10



6



2



6 , 7



1 4



2



5



9



4



Diadaptasi dan dimodifikasi dari Diela (2020) 3.4.2



Prosedur Penelitian



20



4



1



2 0



35



Prosedur penelitian dilakukan untuk menghasilkan LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me pada materi ekosistem kelas X semester genap mengacu pada model pengembangan 4D. Tahapan yang dilakukan dalam pengembangan ini terdiri dari tahapan: tahap pendefenisian (Define), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Develop) dan tahap penyebaran (Disseminate) yang dijabarkan dengan menggunakan peta konsep sesuai dengan Trianto (2011) pada gambar 3.1 sebagai berikut:



Pendefenisian (Define)



Analisis Kurikulum



Analisis Masalah



Analisis Siswa



Analisis Konsep



Analisis Tujuan Pembelajaran



Pemilihan Format



Pemilihan Media



Penyusunan Instrumen Tes 36



Review Dosen Pembimbing Draft I



Analisis Konsep



Pengembangan (Develop)



Pemilihan Media



Perancangan (Design) Validasi Ahli Materi, Pembelajaran, dan Desain Pemilihan Format



Instrumen Angket



Revisi Draft I Review Dosen Pembimbing Draft II LKPD



Respon Guru Uji Efektifitas LKPD di Lapangan Terbatas Analisis Hasil Efektifitas



Produk Akhir



Penyebaran (Disseminate)



Gambar 3.1Model Penelitian Pengembangan 4-D yang Dimodifikasi Oleh Peneliti (Trianto, 2011)



37



1.



Tahap Pendefinisian (Define) Tahap pendefenisisan adalah tahap awal dalam menetapkan syarat-syarat



pembelajaran serta mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: a.



Analisis kurikulum; analisis kurikulum dilakukan sebagai dasar dalam penyusunan bahan ajar yang akan dikembangakan. Untuk menghasilkan bahan ajar yang baik harus memperhatikan kurikulum yang berlaku. Sebagai mana diketahui bahwa syarat dalam menyusun bahan ajar yang baik tidak terlepas dari kurikulum yang diguunakan oleh sekolah.



b.



Analisis masalah; analisis masalah dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan permasalahan dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada materi ekosistem. Perancangan LKPD sebagai bahan ajar akan memberikan manfaat dalam keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Dari tahap ini, didapatkan gambaran fakta



,



harapan



serta



alternatif



untuk



menyelesaikan



permasalahan yang terjadi, yang memudahkan dalam penentuan dan pemilihan bahan ajar yang dikembangkan. c.



Analisis siswa; analisis siswa dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari peserta didik sesuai dengan perancangan perangkat pembelajaran. Analisis ini meliputi latar belakang pengetahuan, keterampilan peserta didik, pengalaman peserta didik baik secara individu maupun kelompok.



d.



Analisis konsep; analisis konsep yaitu berisi prosedur untuk menentukan isi dari LKPD yang akan disusun secara merinci pada isi materi ekosistem.



e.



Spesifikasi



tujuan



pembelajaran;



yaitu



bertujuan



untuk



merumuskan kompetensi dasar pada materi ekosistem kemudian menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dipahami siswa setelah melewati kegiatan pembelajaran.



38



2.



Tahap Perancangan (Design) Tahap perancangan bertujuan untuk menentukan rancangan perangkat



pembelajaran yaitu LKPD yang akan dikembangkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu: a.



Pemilihan format; pemilihan format dilakukan untuk mendesain atau merancang isi LKPD yang menarik, sehingga membantu dan memudahkan dalam proses pembelajaran yang meliputi desain layout, gambar dan tulisan.



b.



Pemilihan materi; pemilihan materi merupakan langkah yang relevan sesuai dengan karakteristik LKPD. Pemilihan materi ini berupa materi, soal dan gambar yang bertujuan untuk menyesuaikan LKPD dengan kebutuhan dan karakteristik penggunaanny di kelas selama pelajaran materi ekosistem.



c.



Penyusunan instrumen tes; dasar dari penyusunan instrumen tes ini yaitu hasil dari analisis spesifikasi tujuan pembelajaran. Tes yang dimaksud adalah tes kemampuan belajar pokok bahasan materi ekosistem.



d.



Review dosen pembimbing; pada tahap ini, peneliti membuat rancangan bahan ajar LKPD yang akan diberi masukan dan koreksi dari dosen pembimbing. Masukan yang diberikan oleh dosen pembimbing akan digunakan sebagai perbaikan terhadap bahan ajar LKPD yang akan divalikan kepada validator dan melanjutkan tahap selanjutnya untuk produksi LKPD pada materi ekosistem.



e.



Draft I; setelah LKPD selesai direvisi sesuai dengan masukan dengan masukan dosen pembimbing maka di dapat draft I dari LKPD yang dikembangkan peneliti.



39



3.



Tahap Pengembangan (Develop) Tahap pengembangan adalah tahap menghasilkan produk LKPD sebagai bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu:



a.



Validasi ahli; validasi ahli merupakan tahap penilaian terhadap LKPD yang dikembangkan untuk memperoleh gambaran yang lengkap terhadap kualitas LKPD dalam proses pembelajaran. Validasi dilakukan oleh 3 ahli, yaitu: ahli materi untuk memvalidasi



materi



pokok,



ahli



pembelajaran



untuk



memvalidasi produk sesuai standar pembelajaran, dan ahli media untuk memvalidasi media yang digunakan dalam produk LKPD. b.



Revisi awal; setelah dilakukan validasi oleh beberap ahli terhadap LKPD yang telah dikembangkan oleh peneliti. maka peneliti akan memperbaiki dan menyusun produk LKPD sesuai dengan masukan yang dicantumkan oleh ahli validator. Tujuan dari revisi ini adalah untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan sesuai dengan standar kebutuhan dalam pembelajaran.



c.



Draft II; setelah peneliti memperbaiki produk LKPD yang dikembangkan sesuai dengan masukan dari ahli materi, ahli pembelajaran dan ahli media maka didapatlah hasilnya berupa draft II.



d.



Respon guru bidang studi; Pada tahap ini, peneliti memberikan LKPD yang telah dikembangkan kepada guru bidang studi biologi untuk mengetahui bagaimana respon guru terhadap LKPD yang telah dikembangkan. Tujuan diberikan LKPD ini yaitu untuk mengetahui apakah produk tersebut sudah layak untuk digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran. Pada tahap ini, guru memberikan saran dan masukan terhadap LKPD yang dikembangkan oleh peneliti untuk menjadikan LKPD lebih baik dan layak untuk digunakan.



40



e.



Produk akhir, setelah dilakukan proses tahapan tersebut maka didapatkan produk akhir yang merupakan LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me pada materi Ekosistem sebagai bahan ajar. Kemudian akan disebarkan dan diterapkan dalam pembelajaran untuk mengetahui kelayakan dari produk tersebut akan dilakukan uji ketuntasan belajar klasikal siswa.



4.



Tahap Penyebaran (Disseminate) Pengujian pada tahap ini hanya dilakukan sampai tahap uji lapangan terbatas dan peneliti melakukan pengujian untuk melihat keefektifan dari produk LKPD yang dikembangkan dengan menggunakan Ketuntasan Pembelajaran Klasik (KBK). Produk LKPD tersebut digunakan langsung pada kegiatan belajar mengajar (KBM). Adapun langkah yang dilakukan, yaitu:



a.



Uji Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK); ketuntasan belajar terdiri dari penguasaan isi dan ketuntasan pembelajaran dalam konteks periode pembelajaran, penguasaan konten adalah penguasaan pembelajaran KD.



b.



Analisis Uji Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK); analisis ini dilakukan untuk melihat persentase keefektifan dari LKPD interaktif



menggunakan



platform



Wizer.me



pada



materi



ekosistem yang telah dikembangkan oleh peneliti. Kefektifan LKPD tersebut diukur menggunakan analisis tes pada akhir kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Soal akan diberikan kepada peserta didik dan akan dikerjakan oleh peserta didik dan diberi skor penilaian. 3.5



Teknik Analisis Data Teknik analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data



kuantitatif berupa skor penilaian dari tim ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain, dan guru biologi. Sedangkan data kualitatif berupa saran dan komentar pada lembar



41



validasi yang di isi oleh validator, guru terhadap LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me pada materi ekosistem di SMA Negeri 11 Medan. 3.5.1



Analisis Data Hasil Validasi Ahli dan Guru Biologi Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif yang diperoleh berupa check list yang dirangkum dalam bentuk tabel skala Likert untuk ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain, dan guru. Skala Likert dijadikan alat ukur karena memudahkan dalam menilai dalam suatu angket. Skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat atau persepsi para ahli terhadap perencanaan produk. Tanggapan responden yang diperoleh berupa data kuantitatif, dinyatakan kedalam bentuk rentang jawaban mulai dari 1 sampai 4 (Sugiyono, 2017). Berikut langkah-langkah menganalisis data hasil validasi dan respon:



1)



Data yang telah diperoleh yaitu berupa daftar check list yang dirangkum dalam bentuk skala likert yang telah diberi skor seperti terlihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Skala Likert N o.



1.



J a w a b a n S a n g a t L a y a k



S k o r



4



42



2.



L a y a k K u r a n g L a y a k T i d a k L a y a k



3.



4.



3



2



1



(Sugiyono, 2017)



2) Menghitung tingkat kelayakan dengan rumus berikut: P=



Ʃf × 100% N



Keterangan: P



= Presentase kategori



Ʃf



= Jumlah skor jawaban



N



= Total skor ideal



Penentuan kriteria validasi ditentukan dengan cara sebagai berikut: a. Menentukan skor terendah, yait: Skor terendah = Bobot terendah x Jumlah indikator b. Menentukan skor tertinggi, yaitu: Skor tertinggi = Bobot tertinggi x Jumlah indikator



43



c. Menentukan rentang skala, yaitu: Rentang skala =



m(n−1) n



Keterangan : m = jumlah indikator; n = jumlah alternatif jawaban 3) Dari hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, dihasilkan angka dalam bentuk persen yang ditafsirkan secara kualitatif. Penafsiran penilaian dan kelayakan untuk ahli materi, ahli pembelajaran, ahli desain dan respon guru dapat dilihat pada tabel 3.7. Selanjutnya, menarik kesimpulan dari kedua tabel bahwa LKPD interaktif menggunakan platform Wizer.me yang telah dikembangkan layak untuk digunakan jika berada pada kriteria yang “Layak” atau “Sangat Layak”. Tabel 3.7 Presentase Penilaian dan Kelayakan LKPD untuk Ahli Materi, Ahli Pembelajaran, Ahli Desain I n t e r v a l P r e s e n t a s i ( 1 0 0 % ) 8 1



K r i t e r i a



Kualifikasi



S a



Produk LKPD siap digunakan



44



, 2 5 ≤ s k o r



n g a t L a y a k



dilapangan sebenarnya untuk kegiatan pembelajaran/tanpa revisi



≤ 1 0 0 6 2 , 5 ≤



L a y a k



Produk LKPD dapat digunakan dilapangan untuk kegiatan pembelajaran tetapi ada sedikit revisi.



K u r a n g



LKPD direvisi dengan meneliti kembali secara rinci dan mencari kelemahan produk untuk disempurnakan.



s k o r ≤ 8 1 , 2 4 4 3 , 7 5 ≤ s k o r ≤



L a y a k



45



6 2 , 4 2 5 ≤ s k o r ≤



T i d a k



Produk gagal, dan melakukan revisi terhadap LKPD secara menyeluruh.



L a y a k



4 3 , 7 4 (Sari & Lepiyanto, 2016) Tabel 3.8 Presentase Indikator LKPD Untuk Angket Respon Guru Biologi I n t e r v a l P r e s e n t a s i (



K r i t e r i a



Kualifikasi



46



1 0 0 % ) 8 1 , 2 5 ≤ s k o r



S a n g a t L a y a k



Produk LKPD siap digunakan dilapangan sebenarnya untuk kegiatan pembelajaran/tanpa revisi



≤ 1 0 0 6 2 , 5 ≤



L a y a k



Produk LKPD dapat digunakan dilapangan untuk kegiatan pembelajaran tetapi ada sedikit revisi.



K u r a n g



LKPD direvisi dengan meneliti kembali secara rinci dan mencari kelemahan produk untuk



s k o r ≤ 8 1 , 2 4 4 3 , 7 5



47



≤ s k o r



L a y a k



disempurnakan.



≤ 6 2 , 4 2 5 ≤ s k o r ≤



T i d a k



Produk gagal, dan melakukan revisi terhadap LKPD secara menyeluruh.



L a y a k



4 3 , 7 4 (Sari & Lepiyanto, 2016)



3.5.2



Analisis Keefektifan Produk LKPD Untuk melihat keefektifan produk LKPD dapat dilihat dari hasil ketuntansan



belajar siswa (klasikal). Pencapaian hasil belajar dapat dilihat secara individu maupun klasikal. Peserta didik dikatakan tuntas atau berhasil apabila memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan nilai KBM dimana nilai lebih besar sama dengan nilai KBM. Pembelajaran dikatakan berhasil secara klasikal jika minimal 85% peserta didik mencapai ketuntasan.



48



Ketuntasan Belajar Klasikal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: KBK =



siswa yang mencapai KKM × 100% Jumlah total siswa



Dimana : KB = Ketuntasan Belajar Klasikal (Trianto, 2011) Maka dalam penelitian ini sesuai dengan KBM mata pelajaran biologi di SMA Negeri 11 Medan, ketuntasan individual adalah 75 dan ketuntasan secara klasikal adalah 85%. Berikut klasifikasi penilaian ketuntasan belajar pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Klasifikasi Penilaian Ketuntasan Belajar Persentase



Klasifikasi



81 % - 100 %



Tinggi sekali



61 % - 80 %



Tinggi



41 % - 60 %



Cukup



21 % - 40 %



Rendah



0 % - 20 %



Sangat rendah



(Akurinto, 2006)



DAFTAR PUSTAKA Anggraini, W., Anwar, Y., & Madang, K. (2016). Pengembangan LKPD Berbasis Learning Cycle 7E Materi Sistem Sirkulasi Pada Manusia Untuk Kelaas XI SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi, 3(1):49-57. Arikunto, S. (2006). Metode Penellitian Kualitatif. Jakarta : Bumi Aksara. Azizah, A. N. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) Berbasis Pendekatan Kosep Untuk Kelas XI Semester II, Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan. Azmi, N., Prastowo, P., & Maslena. (2018). Analisis Kesesuaian Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Biologi Kelas X Yang Digunakan MAN Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu. Jurnal Pelita Pendidikan, 6(2): 065-070. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelita/article/view/ 10140 Cintia, N. I., Keristin, F., & Anugraheni, I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Hasil Belajar Siswa. JurnalnPerspektif Ilmu Pendidikan, 32(1): 69-77. Costadena, N. M. M. P., & Suniasih, N. W. (2022). E-LKPD Interaktif Berbasis Discovery Learning Pada Muatan IPA Materi Ekosistem. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 6(2): 180-190. Dermawati, N., Suprapta., & Muzakkir. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika, 7(1): 74-78. https://journal3.uinalauddin.ac.id/index.php/PendidikanFisika/article/view/3143 F., I. A. N., Roesminingsih, M. V., & Yani, M. T. (2022). Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheet untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Sekolah Dasar Jurnal Basicedu, 6(5): 8154-8162. Fransiska, D., Yenis, L. F., & Titin. (2021). Pengembangan LKPD berbasisMultimedi Interaktif pada Materi Kingdom Monera. Journal of Biology Learning, 3(1): 09-17.



49



50



Harahap, A.V., Simatupang, Z., & Susanti, E. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Disdik (LKPD) Pada Materi Pokok Eubacteria Berbasis Pendekatan Ilmiah. Jurnal Pelita Pendidikan, 5(3): 55-78. Herawati, E. P., Gulo, F., & Hartono. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif untuk Pembelajaran Konsep Mol Di Kelas X SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, 3(2): 168-178. Indriani, N., & Lazulva. (2020). Desain dan Uji Coba LKPD Interaktif dengan Pendekatan Scaffolding pada Materi Hidrolisis Garam. Journal of Natural Science and Integration, 3(1): 87-105. Istiqomah., E. (2021). Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sebagai Bahan Ajar Biologi. ALVEOLI: Jurnal Pendidikan Biologi, 2(1): 1-15. Kaliappen, N., Ismail, W. N. A., Ghani, A. B. A., & Sulisworo, D. (2021). Wizer.me dan Socrative Sebagai Alat Metode Pengajaran inovatif: Mengintegrasika TPACK dan Teori Pembelajaran Sosial. Jurnal Internasional Evaluasi dan Penelitian dalam Pendidikan (IJERE), 10(1): 1028-1037. Kristinah, I., & Lestari, E. S. (2009). Biologi: Mahkluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jediut, M., Sennen, E., & Ameli, C. V. (2021). Manfaat Media Pembelajaran Digital Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Literasi pendidikan Dasar, 2(2): 1-5. Juansyah, A. (2015). Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-Global Positioning System (A-GPS) Dengan Platform Android. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA), 1(1): 1-8. https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/673/jbptunikompp-gdlandijuansy-33648-11-20.unik-a.pdf Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis Perkembangan IPTEK Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 3(1): 101-109.



51



Nirmayani, L. H. (2022). Kegunaan Aplikasi Liveworksheet Sebagai LKPD Interaktif Bagi Guru-Guru SD di Masa Pembelajaran Dari Pandemi Covid 19. EDUKASI: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(1): 9-16. Puspitasari, A., & Handziko, R. C. (2018). Pengembangan LKPD Mobile Learning Guided Discovery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kompetensi Dasar Ekosistem Kurikulum 2013. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 4(1): 83-97.



Putri, V. A. R., & Indrawati, D. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Bilangan Berpangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga Berbantuan Wizer.me Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru SD, 9(10): 3542-3550. Rahmadani, E., & Putri, F. A. (2021). Pengembangan LKS Interaktif Media Deskriptive Text Menggunakan Media Wizer dalam Mempromosikan HOTS untuk Siswa Kelas 8 di MTSN 2 Medan. Jurnal BAHAS, 32(1): 27-38. Rosa, W. F., & Susantini, E. (2020). Validitas Pengembangan LKS Berbasi CTL Pada Materi Ekosistem Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA. Jurnal Bioedu, 9(3): 397-4015. Sari, A.P.P., & Lepiyanto, A. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Siswa Kelas X pada Materi Fungi. Jurnal Pendidikan Biologi, 7(1): 5-13. Safitri, O. N., & Mulyani. (2022). Pengembangan Media Bahan Ajar E-LKPD Interaktif Menggunakan Website Wizer.me pada Pembelajaran IPS Mater Berbagai Pekerjaan Tema Kelas IV SDN Tanah Kalikedinding II. JPGSD, 10(1): 86-97. Simanjuntak, M. A., Manurung, R. A., Sitorus, N., & Pangaribuan, M. (2022). The Use of Wizer.me As A Media to Stimulate Students’ Motivation in Writing Descriptive Text in SMA Swasta HKBP Doloksanggul. Jurnal Kewarganegaraan,. 6(3): 5197-5208. http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/7666



52



Situmeang, M., Hani, S., Rini., Mahuli, J. I., & Tampubolon, M. (2021). Sosialisasi Penggunaan Google Form Dalam Penunjang Zkegiatan Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid 19 di Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen (LEMKOMINDO-Indonesia). Journal Liaison Academia and Society, (J-LAS), 1(2): 29-38. Sofiatin, S., Azmi, N., & Roviati, E. (2016). Penerapan Bahan Ajar Biologi Berbasis Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Pada Materi Perubahan Lingkkungan dab Daur Ulang Limbah (Studi Eksperimen Kelas X MIPA di SMAN 1 Plumbon). Jurnal Sains dan Pedidikan Sains, 5(1): 15-24. Subardi., Nuryani., & Pramono, S. (2009). Biologi: Untuk Kleas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media. Wiriani, W. T. (2021). Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Siwa Pada Pembelajaran Online. Jurnal Ilmiah Matematika Realistik (JI-MR), 2(1): 57-63.



Lampiran 1 INSTRUMEN WAWANCARA GURU Nama



: Rohani Regina Sagala, S.Pd



Pendidikan Terakhir : S1 Masa Kerja



: 22 Tahun



Golongan



: IV A



Petunjuk: 1. Tujuan wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi awal sehubungan dengan penelitian “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me Dengan Metode 4D Pada Materi Ekosistem di SMA Negeri 11 Medan”. 2. Informasi yang diterima digunakan sebagai sumber data untuk melengkapi penelitian . 3. Data yang diterima untuk kepentingan penelitian untuk itu, anda tidak perlu ragu dalam memberikan jawaban pada wawancara ini. 4. Partisipasi anda dalam memberikan informasi sangat diperlukan. 5. Atas partisipasi yang anda berikan, diucapkan terimakasih. Pertanyaan: 1. Menurut Ibu apakah sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran? Jawab: Iya benar bahwasannya pembelajaran disekolah ini menerapkan kurikulum 2013 2. Bagaimana menurut Ibu mengenai proses pembelajaran dengan kurikulum 2013? Jawab: Pembelajaran dengan kurikulum 2013 ini lebih menuntut peserta didik untuk lebih aktif ketika proses pembelajaran berlangsung, sedangkan guru disini hanya sebagai fasilitator untuk mengarahkan peserta didik di kelas. 3. Metode apa yang sering ibu gunakan dalam proses pembelajaran berlangsung? 53



54



Jawab : untuk metode saat ini yang sering saya gunakan adalah metode ceramah dan diskusi tanya jawab dengan mengarahkan peserta didik untuk aktif bertanya. 4. Pada saat mengajar, apa saja yang ibu gunakan dalam kegiatan pembelajran? Jawab : Biasanya ibu menggunakan buku paket Biologi penerbit Grasindo, LKS dan kadang menggunakan power point. 5. Metode apa yang sering ibu gunakan dalam proses pembelajaran Biologi di kelas? Jawab: Untuk saat ini metode yang sering digunakan adalah metode ceramah dan diskusi tanya jawab dibantu dengan mengarahkan peserta didik untuk aktif bertanya. 6. Bagaimana respon peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung? Jawab: Respon yang diberikan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung baik dikarenakan pembelajaran yang dilakukan tidak monoton. 7. Apakah Ibu pernah mendengar dan mengetahui mengenai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)? Jawab: Iya, Ibu pernah mendengar tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau LKS 8. Darimanakah LKPD yang Ibu gunakan diperoleh? Apakah dibuat sendiri oleh Ibu atau dari penerbit? Jawab: LKPD yang digunakan diambil langsung dari penerbit dan dibuat sendiri yang isinya soal-soal. 9. Apakah ibu pernah menggunakan LKPD dengan basis online atau interaktif? Jawab : Tidak, saya biasanya menggunakan LKPD cetak dan kadang saya foto langsung untuk dikirimkan melalui group Whatsapp kelas. 10. Apakah disekolah siswa dapat menggunakan Handphone pada saat pembelajaran? Jawab : Ya, diizinkan memakai handphone dan biasanya saya menyuruh siswa untuk mencari materi sulit melaui handphone langsung.



55



SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan



: SMA



Kelas



: X



KI 1



:



1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya



KI 2



:



2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia



KI 3



:



3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah



KI 4



:



4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan



56



KOMPETENSI DASAR 3.9



Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya.



   



4.9



Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan hasilnya dalam berbagai bentuk media.



MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN POKOK 9. Ekologi: ekosistem, aliran energi, dan interaksi dalam ekosistem Ekologi Mengamati Tugas Komponen  Mengamati ekosistem dan  Melakukan ekosistem komponen yang menyusunnya penanaman Aliran energi pohon di  Mengamati video terbentuknya Daur lingkungan hujan dari proses penguapan. biogeokimia. sekitar sekolah Interaksi dalam  Membuat poster Menanya ekosistem tentang  Apa saja komponen ekosistem pelestarian dan bagaimana hubungan antar lingkungan komponen? (Penghijauan,  Bagaimana terjadi aliran energi di penghematan alam? energy, air,  Siklus apa yang berlangsung di pengelolaan alam untuk menjaga sampah, dll) keseimbangan? Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)  Melakukan pengamatan ekosistem di lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi komponen-komponen yang menyusun ekosistem  Menganalisi hubungan antara



Observasi  Portofolio  Tes  Pemahaman tentang berbagai



ALOKASI WAKTU



MEDIA, ALAT, BAHAN



4 minggu x  Alam 4 JP sekitar  Gambar/ model ekosistem  Charta daur biogeokimi a  Alat-alat yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan



57



KOMPETENSI DASAR



MATERI POKOK



PEMBELAJARAN







  



komponen biotik dan abiotik serta hubungan antara biotik dan biotik dalam ekosisten tersebut dan mengaitkannya dengan ketidakseimbangan lingkungan Mendiskusikan kemungkinan yang dilakukan berkaitan dengan pemulihan ketidak seimbangan lingkungan Mengamati adanya interaksi dalam ekosistem dan aliran energi Mendiskusikan daur biogeokimia menggunakan baga/chaerta Mendiskusikan ketidakseimbangan lingkungan dan memprediksi kemungkinan proses yang tidak seimbang



Mengasosiasikan  Mendiskusikan data berbagai komponen ekosistem dan mengaitkannya dengan keseimbangan ekosistem yang ada  Mendiskusikan dan menyimpulkan bahwa di alam terjadi keseimbangan antara



PENILAIAN istilah baru dalam ekosistem  Pemahaman tentang komponen ekosistem, interaksi, aliran energi, dan siklus biogeokimia



ALOKASI WAKTU



MEDIA, ALAT, BAHAN



58



KOMPETENSI DASAR



MATERI POKOK



PEMBELAJARAN komponen dan proses biogeokimia  Menyimpulkan bahwa di alam jika terjadi ketidak seimbangan komponen ekosistem harus dilakukan upaya rehabilitasi agar keseimbangan proses bisa berlangsung Mengkomunikasikan  Menjelaskan secara lisan komponen ekosistem, proses biogeokimia, ketidak seimbangan ekosistem dan aliran energi



PENILAIAN



ALOKASI WAKTU



MEDIA, ALAT, BAHAN



59



Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar Pada Materi Ekosistem Indikator



Soal



Mengidentifikasi



Faktor-faktor yang merupakan lingkungan fisik suatu organisme



komponen



adalah…



penyusun ekosistem



Tingkat



No.



Kognitif



Soal



C1



1



C1



4



C2



7



a. Air, tanah, temperatur, udara, dan detritivor. b. Tanah, air, suhu, kelembapan, dan mikroba c. Air, udara, cahaya matahari, temperature, dan tanah d. Air, udara, cahaya matahari, temperature, dan mikroba e. Air, cahaya, detritivor, dan mikroba Diantara makhluk hidup berikut ini yang termasuk komponen detritivor adalah…



a. Bakteri dan jamur b. Manusia c. Tumbuhan hijau d. Cacing tanah dan luing e. Elang Berikut gambar sebuh ekosistem dan karakteristiknya



60



1)







Sepanjang tahun hujan dan



suhu



hangat 



Tanah miskin unsur hara







Banyak jenis organisme



2)







Musim dingin panjang, musim panas pendek







Banyak pohon cemara







Tanah miskin unsur hara



61



3)







Suhu hangat di



musim



panas,



dan



basah



di



musim dingin 



Banyak sumbuhan kecil







Sedikit jenis tumbuhan



4)







Sedikit curah hujan







Tanah kering







Banyak jenis organisme



5)







Musim panas



dan



musim dingin 



Curah hujan sedang







Tanah kaya unsur hara



Gambar yang menunjukkan ekosistem hutan hujan tropis yaitu ....



62



a. 5) b. 4) c. 3) d. 2) e. 1)



Perhatikan gambar berikut ini!



C5



1) Bak akuarium berisi air



5) Ikan hias 1



2) Hiasan Batu



6) Tanaman air



3) Ikan hias 2



7) Lampu akuarium



4) Ikan Koi



8) Airator



Berdasarkan gambar di atas, komponen akuarium yang tidak tepat menyusun sebuah ekosistem adalah ....



a. 1), 2), 3), 6), dan 7 b. 1), 4), 5), 6), dan 7) c. 1), 5), 6), 7), dan 8)



15



63



d. 1), 2), 3), 7), dan 8) e. 1), 3), 4), 6), dan 7) Perhatikan komponen penyusun sebuah akuarium berikut ini!



1) Bak akuarium berisi air



2) Hiasan Batu



5) Ikan hias 1



6) Tanaman air



3) Ikan hias 2



7) Lampu akuarium



4) Ikan Koi



8) Airator



Berdasarkan gambar di atas, komponen biotik yang menyusun akuarium tersebut adalah....



a. 1), 2), 3), dan 4) b. 2), 3), 4), dan 5) c. 3), 4), 5), dan 6) d. 2), 6), 7), dan 8) e. 1), 2), 7), dan 8)



C3



17



64



Menjelaskan komponen dan



abiotik



Contoh ketergantungan komponen biotik terhadap komponen biotik yang



terdapat pada suatu ekosistem



C3



2



C5



3



C2



11



abiotik adalah....



a. Tanah yang tandus digemburkan dan diberi pupuk oleh manusia b. Manusia melakukan penghijauan pada tanah yang gundul c. Manusia membutuhkan air dan oksigen d. Manusia membuat sengkedan tanah yan gmiring e. Manusia menanam tanaman pelindung Pada suatu daerah terdapat lahan yang tidak subur, sehingga tumbuhan yang tumbuh kurang baik, hewan pemakan tumbuhan (Herbivor) juga mengalami kekurangan makanan sehingga banyak yang tidak mampu bertahan hidup dan akhirnya mati. Hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh bakteri. Pernyataan yang paling tepat sesuai dengan kejadian di atas tentang hubungan antara komponen abiotik dan komponen biotik adalah...



a. Kesuburan tanah di pengaruhi oleh dekomposer yang terdapat di alam b. Tumbuhan tidak berpengaruh terhadap keadaan tanah sebagai komponen abiotik c. Herbivor tidak terpengaruh keadaan tumbuhan yang menyusun sebuah ekosistem\ d. Kesuburan



tanah



dan



dekomposer



berpengaruh terhadap tumbuhnya tumbuhan e. Herbivor



dipengaruhi



dekomposer



yang



merupakan organisme pengurai Mikroorganisme pengurai memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Jika semua mikroorganisme pengurai di bumi dimatikan, kemungkinan yang akan terjadi adalah .... a. Tumbuhan menjadi subur b. Sampah-sampah menumpuk



65



c. Tanah menjadi gembur d. Siklus nitrogen dan karbon stabil e. Produsen memperoleh zat hara Menjelaskan



Di kebun sekolah, terdapat pohon mangga yang rimbun. Di



hubungan



antar



bawahnya terdapat pohon jeruk yang tampak tumbuh meninggi,



komponen



biotik



tetapi batangnya kecil, daunnya jarang serta berwarna pucat.



dan abiotik dalam ekosistem



C2



6



C2



7



C4



12



Interaksi antara pohon mangga dan jeruk tersebut adalah....



a. Kompetisi untuk mendapatkan unsur hara. b. Kompetisi untuk mendapatkan cahaya c. Kompetisi untuk mendapatkan ruang tumbuh d. Netral karena tidak ada interaksi langsung e. Parasitisme karena pohon mangga merugikan pohon jeruk Mikroorganisme pengurai memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Jika semua mikroorganisme pengurai di bumi dimatikan, kemungkinan yang akan terjadi adalah ....



a. Tumbuhan menjadi subur b. Sampah-sampah menumpuk c. Tanah menjadi gembur d. Siklus nitrogen dan karbon stabil e. Produsen memperoleh zat hara Bagja melakukan sebuah percobaan, dia meletakkan masingmasing ikan ke dalam akuarium A dan B yang berisi air. Pada akuarium A diberi hidrilla, sedangkan pada akuarium B tidak. Diketahui bahwa setelah beberapa hari kemudian pada akuarium B ikan mati meskipun setiap hari diberi makan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang paling tepat untuk percobaan tersebut adalah ....



a. Ketersediaan oksigen mempengaruhi kehidupan ikan b. Adanya pengaruh hidrilla terhadap penyediaan makanan bagi ikan



66



c. Adanya pengaruh hidrilla terhadap kelimpahan karbon dioksida d. Ketersediaan hidrilla mempengaruhi kebutuhan hidup ikan e. Adanya



pengaruh



hidrilla



terhadap



ketersediaan oksigen bagi ikan Ibu Yuyun ingin menanam berbagai macam tanaman anggrek



C5



5



C5



8



tetapi tidak memiliki perkarangan yang luas. Ibu Yuyun berinisiatif menanam anggrek dengan menempelkannya di pohon mangga. Apakah ide yang diambil Ibu Yuyun tersebut sudah tepat?



a. Ya,



karena



anggrek



dan



pohon



mangga



merupakan hubungan netral b. Ya, karena keduanya merupakan hubungan simbiosis komensalisme c. Tidak, karena terjadi simbiosis parasitisme oleh anggrek terhadap pohon mangga d. Tidak, karena terjadi kompetisi antara anggrek yang ternaungi oleh pohon mangga e. Ya, karena bersimbiosis mutualisme, keduanya saling menguntungkan Mengidentifikasi interaksi



Perhatikan skema jaring-jaring makanan berikut ini!



antar



komponen ekosistem



Akibat yang dapat terjadi apabila populasi katak habis diburu manusia adalah ....



67



a. Populasi elang berkurang b. Populasi tikus tidak terpengaruh c. Populasi sawi bertambah banyak d. Populasi ulat bertambah banyak e. Populasi belalang terpengaruh Perhatikan skema jaring-jaring makanan berikut!



C4



18



C3



19



E



B D



A



F C Skema di atas merupakan gambaran suatu jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem. Tanda panah menunjukkan aliran energi dan huruf menandakan komponen biotik yang berbeda. Penenmpatan peranan spesies dalam skema jaringjaring makanan yang tepat yaitu.... Produ



Pengur



Kons



Konsu



Predat



sen



ai



umen



men



or



Prime



Prim



Sekun



Utama



r



er



der



a.



A



F



B



D



E



b.



A



E



C



B



F



c.



E



A



D



F



B



d.



A



B



C



D



F



e.



D



A



C



D



B



Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut ini!



68



Organisme yang diberi tanda X dan Y secara urut berperan sebagai....



a. Keduanya merupakan konsumen tingkat 1 b. Konsumen tingkatn1ndan konsumen tingkat 2 c. Konsumen tingkat2 dan konsumen tingkat 1 d. Konsumen tingkat 2 dan konsumen tingkat 3 e. Konsumen tingkat 3 dan konsumen tingkat 1 Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut ini!



Organisme yang berperan sebagai predator utama pada jaringjaring makanan diatas adalah....



a. Kelinci dan tikus b. Burung dan serangga herbivora c. Rubah dan burung elang d. Ular dan rubah e. Serangga predator dan rubah



C2



14



69



Menjelaskan mekanisme



Berikut ini merupakan pernyataan yang berkaitan dengan proses aliran



energi pada suatu ekosistem



C5



10



C3



13



C6



20



makan dimakan antar makhluk hidup, yaitu:



(1) Dalam proses makan dan dimakan, populasi pemakan adalah populasi dominan (2) Semakin kompleks jaring-jaring makan dan dimakan perpindahan energi semakin besar (3) Semakin panjang rantai pemakan dan dimakan, energi yang dialirkan semakin kecil (4) Karnivora puncak merupakan spesies yang rawan mengalami kepunahan (5) Proses makan dan dimakan terhenti apabila konsumen 3 mengalami kepunahan (6) Rantai



makanan



yang



terputusakan



mengakibatkan munculnya organisme yang baru Pernyataan yang tidak tepat mengenai proses makan dan dimakan yaitu....



a. (1),(2),dan(3) b. (2),(3),dan(4) c. (3),(4),dan(5) d. (1),(5),dan(6) e. (2),(5),dan(6) Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen dan diubah menjadi energi kimia. Organisme yang memiliki peran mengubah energi tersebut adalah....



a. Hewan herbivora b. Hewan karnivora c. Pengurai d. Konsumen e. Tumbuhan hijau Eceng gondok merupakan tanaman air yang berperan sebagai produsen pada ekosistem air tawar.Pada kondisi tertentu



70



pertumbuhan tanaman ini menajdi sangat pesat karna adanya limbah dari pupuk tanaman yang terbawa aliran air kesungai sehingga dapat menyebabkan berkurangnyaoksigen dibawah permukaan air, akibatnya ikan-ikan yang ada didasar perairan mati. Dibawah inimanakah cara yang paling efektif untuk menanggulangi pesatnya pertumbuhan eceng gondokdiperairan agar ikan tidak mati karena kekurangan oksigen . . . . .



a. Manfaatkan eceng gondok untuk kerajinan tangan pada masyarakat sekitar sungai b. Mengangkat eceng gondok secara langsung dari perairan kemudian dimanfaatkan untuk kompos atau biogas. c. Menambah



predator



disungai



seperti



ikan



pemakan akar eceng gondok. d. Menggunakan herbisida agar eceng gondok tersebut mati dan tidak lagi mengganggu perairanterutama ikannya. e. Mengurangi penggunaan pupuk pada tanaman dan mencegah sisa pupuk tersebut mengalir kesungai



Perhatikan skema peredaran materi dan energi berikut ini!



Kesimpulan yang tepat berdasarkan skema peredaran materi dan energi di atas adalah ....



a. Materi dan energi akan mengalami siklus di



C4



10



71



dalam ekosistem b. Materi dan energi mengalami satu aliran menuju dekomposer c. Materi mengalami siklus, energi mengalami aliran d. Materi mengalami aliran, energi mengalami siklus e. Aliran materi dan energi berakhir di dekomposer Energi cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen dan diubah menjadi energi kimia. Organisme yang memiliki peran mengubah energi tersebut adalah....



a. Hewan herbivora b. Hewan karnivora c. Pengurai d. Konsumen e. Tumbuhan hijau



C3



16



72



Lampiran 4 Instrumen Validasi Ahli Materi Lembar Validasi LKPD Interaktif Menggunakan Platfom Wizer.me Pada Materi Ekosistem Oleh Ahli Materi Judul



: LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me pada Materi Ekosistem



Mata Pelajaran



: Biologi



Penulis



: Putri Romauli Hutasoit



Validator



:



Petunjuk Pengisian 1. Insstrumen ini dibuat untuk mengetahui penilaian dan pendapat dari Bapak/Ibu tentang LKPD yang telah disusun. 2. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian pada kolom yang telah tersedia. 3. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan cara tanda checklist () pada kolom skor dengan makna angka skala penilaian sebagai berikut: 1 = Tidak Layak



3 = Layak



2 = Kurang Layak



4 = Sangat Layak



4. Mohon Bapak/Ibu berkenan menuliskan saran di tempat yang tersedia apabila Bapak/Ibu menganggap perlu revisi. 5. Atas ketersediaan Bapak/Ibu dalam menilai LKPD ini, saya ucapkan terimakasih. Aspek Yang Dinilai



Indikator



Skor 1 1



2 2



3 3



4 4



73



Kelayakan Penyajian Materi



Kebahasan



Kesesuaian materi dengan kompetensi inti Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar Kejelasan penyajian materi Kedalaman materi Kualitas penjabaran materi Keterkaitan soal latihan dengan materi Kualitas gambar, video dan artikel yang digunakan sesuai dengan materi Ketepatan dalam menyajikan ilustrasi Kebenaran konsep LKPD sesuai dengan langkah pembelajaran Discovery learning Kesesuaian LKPD dengan materi yang sesuai dengan discovery learning Penggunaan rumusan kalimat yang mudah dipahami Penggunaan bahasa



Kesimpulan dan Saran ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ....................................................................................................................



Rekomendasi: a. Valid



b. Valid perlu revisi



c. Tidak valid perlu revisi



Medan, .. ....... .... Validator



NIP:



74



Lampiran 5 Instrumen Validasi Ahli Pembelajaran Lembar Validasi LKPD Interaktif Menggunakan Platfom Wizer.me Pada Materi Ekosistem Oleh Ahli Pembelajaran Judul



: LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me pada Materi Ekosistem



Mata Pelajaran



: Biologi



Penulis



: Putri Romauli Hutasoit



Validator



:



Petunjuk Pengisian 1. Insstrumen ini dibuat untuk mengetahui penilaian dan pendapat dari Bapak/Ibu tentang LKPD yang telah disusun. 2. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian pada kolom yang telah tersedia. 3. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist () pada kolom skor dengan makna angka skala penilaian sebagai berikut: 1 = Tidak Layak



3 = Layak



2 = Kurang Layak



4 = Sangat Layak



4. Mohon Bapak/Ibu berkenan menuliskan saran di tempat yang tersedia apabila Bapak/Ibu menganggap perlu revisi. 5. Atas ketersediaan Bapak/Ibu dalam menilai LKPD ini, saya ucapkan terimakasih.



75



Aspek Yang Dinilai Kelayakan Isi



Kelayakan Penyajian



Indikator Butir



Skor 1 1



2 2



3 3



3 4



Penuangan ide atau gagasan Desain penyajian isi Penyusunan LKPD Adanya ruang bagi peserta didik untuk menuliskan ide atau gagasannya Kemuktakhiran permasalahan dalam LKPD Kesusaian LKPD dalam materi dengan perkembangan ilmu pengetahuan Membangkitan minat, motivasi/minat dan rasa ingin tahu Kesesuaian gambar dengan materi Kesesuaian komponen belajar discovery learning (identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan) Mendorong siswa untuk berdiskusi



Kesimpulan dan Saran ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ....................................................................................................................



Rekomendasi: a. Valid



b. Valid perlu revisi



c. Tidak valid perlu revisi



Medan, .. ....... .... Validator



76



NIP:



Lampiran 6 Instrumen Validasi Ahli Desain Lembar Validasi LKPD Interaktif Menggunakan Platfom Wizer.me Pada Materi Ekosistem Oleh Ahli Desain Judul



: LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me pada Materi Ekosistem



Mata Pelajaran



: Biologi



Penulis



: Putri Romauli Hutasoit



Validator



:



Petunjuk Pengisian 1. Insstrumen ini dibuat untuk mengetahui penilaian dan pendapat dari Bapak/Ibu tentang LKPD yang telah disusun. 2. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian pada kolom yang telah tersedia. 3. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist () pada kolom skor dengan makna angka skala penilaian sebagai berikut: 1 = Tidak Layak



3 = Layak



2 = Kurang Layak



4 = Sangat Layak



4. Mohon Bapak/Ibu berkenan menuliskan saran di tempat yang tersedia apabila Bapak/Ibu menganggap perlu revisi. 5. Atas ketersediaan Bapak/Ibu dalam menilai LKPD ini, saya ucapkan terimakasih. Aspek Yang Dinilai



Indikator Butir



Skor 1



2



3



3



77



1 Tampilan



Media



Bahasa



2



3



Tampilan media bahan ajar LKPD interaktif menggunakan website Wizer.me menarik Tata letak komponen: judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, petunjuk pengerjaan dan variasi soal jelas. Relevam dengan tujuan pembelajaran siswa kelas X komponen belajar discovery learning (identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan) Kemudahan dalam menggunakan LKPD interaktif Terdapat petunjuk dan penggunaan media mudah dipahami Media memotivasi belajar siswa Pemilihan dan penggunaan warna untuk font sudah tepat Keterbacaan dan ukuran font jelas Ketepatan tata letak tulisan Gambar, audio ditampilkan cukup jelas Bahasa yang digunakan mudah dipahami Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dipahami



Kesimpulan dan Saran ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ....................................................................................................................



Rekomendasi: a. Valid



b. Valid perlu revisi



c. Tidak valid perlu revisi Medan, .. ....... .... Validator



4



78



NIP:



Lampiran 7 Instrumen Angket Respon Guru Biologi Lembar Angket Respon Guru Biologi Terhadap LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me Pada Materi Ekosistem Judul



: LKPD Interaktif Menggunakan Platform Wizer.me pada Materi Ekosistem



Mata Pelajaran



: Biologi



Penulis



: Putri Romauli Hutasoit



Validator



:



Petunjuk Pengisian 1. Insstrumen ini dibuat untuk mengetahui penilaian dan pendapat dari Bapak/Ibu tentang LKPD yang telah disusun. 2. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian pada kolom yang telah tersedia. 3. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist () pada kolom skor dengan makna angka skala penilaian sebagai berikut: 1 = Tidak Layak



3 = Layak



2 = Kurang Layak



4 = Sangat Layak



4. Mohon Bapak/Ibu berkenan menuliskan saran di tempat yang tersedia apabila Bapak/Ibu menganggap perlu revisi. 5. Atas ketersediaan Bapak/Ibu dalam menilai LKPD ini, saya ucapkan terimakasih. Indikator



Pernyataan



Skor 1



2 2



2 3



3 4



79



Tampilan LKPD



Desain media bahan LKPD interaktif



Desain penyajian isi Penyusunan LKPD Kelayakan Kesesuaian materi pokok dengan Isi Kompetensi Inti Kesesuaian materi pokok dengan Kompetensi Dasar Kualitas penjabaran materi Keterkaitan soal latihan dengan materi Memotivasi siswa berpikir kritis, analisis dan tepat dalam mengidentifikasi dan memahami materi pembelajaran Kelayakan Kemudahan dalam menggunakan Penyajian LKPD interaktif Membangkitan minat, motivasi/minat dan rasa ingin tahu Memotivasi siswa untuk belajar sesuai dengan komponen belajar discovery learning (identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan) Mendorong siswa untuk berdiskusi Kebahasaan Penggunaan bahasa Keterbacaan Kesimpulan dan Saran ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ....................................................................................................................



Rekomendasi: a. Valid



b. Valid perlu revisi



c. Tidak valid perlu revisi Medan, .. ....... .... Validator



80



NIP: