"Perencanaan Sistem Persediaan Bahan Baku Guna [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PADA COFFEE SHOP KOPI JANJI JIWA 768 CIBINONG.”



Proposal Penelitian



Diajukan oleh: Hendro Samuel Limbong 021118044



FAKULTAS EKONOMI Dan Bisnis UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR Juni 2021



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Tanpa pertolongannya mungkin penulis belum sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam terlimpah curahkan kepada baginda kita tercinta yakni Nabi Muhammad SAW. Proposal Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Manajemen di Universitas Pakuan yang berjudul “PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PADA COFFEE SHOP KOPI JANJI JIWA 768 CIBINONG.”. Penyelesaian Proposal Penelitian ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, doa, dukungan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Pak Herdiyana S.E,M.M. selaku dosen Metodologi Penelitian Bisnis. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap agar Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.



Universitas Pakuan, Bogor, Juni 2021 Penulis



DAFTAR ISI JUDUL.................................................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................................ ii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv DAFTAR TABEL.................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. Vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah................................................................ 1.2.1 Identifikasi Masalah................................................................................... 1.2.2 Perumusan Masalah................................................................................... 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................................ 1.3.1 Maksud Penelitian...................................................................................... 1.3.2 Tujuan Penelitian....................................................................................... 1.4 Kegunaan Penelitian.........................................................................................



7 7 7 7 7 8



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu………………………………………………………….. 9 2.2 Landasan Teori………………………………………………………………. 10 2.2.1 Definisi Persediaan………………………………………………………



10



2.2.2 Pentingnya Persediaan…………………………………………………... 10 2.2.3 Jenis-Jenis Persediaan……………………………………………………...10 2.2.4 Fungsi Persediaan…...……………………………………………………..10 2.3 Metode Pengendalian Bahan Baku Menggunakan (EOQ) 2.3.1 Economic Order Quantity (EOQ)………………………………………….11 2.3.2 Persediaan Pengaman (Safety Stock)………………………………………12 2.3.3 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point/ROP)…………………………..12



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan di era globalisasi ini, manusia didorong untuk semakin berinovatif dalam menjalankan usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat seseorang harus lebih teliti dalam memanfaatkan peluang usaha dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Salah satu cara yang dilakukan adalah pengendalian Persediaan yang optimal agar dapat mengefisiensi biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam penyimpanan bahan baku. Namun, dalam prosesnya perusahaan akan dihadapkan dengan situasi mengenai keputusan pengendalian persediaan. Salah satu bidang usaha yang terus berinovasi sampai sekarang adalah coffee shop. Dalam konteks Nusantara, biji-biji kopi pertama kali dibawa oleh orangorang Belanda pada tahun 1690. Tujuan Belanda membawa bibit-bibit kopi ke Nusantara ialah untuk meruntuhkan monopoli kopi dunia yang pada waktu itu dipegang oleh bangsa Arab. Pertama kali bibit kopi ditanam oleh orang-orang Belanda di sekitar daerah Batavia (Jakarta) dengan jenis arabika. Karena semakin hari minat pasar terhadap kopi semakin meningkat, maka pemerintah kolonial Belanda membuka perkebunan-perkebunan kopi di wilayah Jawa Timur, Jawa



Tengah, dan Jawa Barat. Kopi yang ditanam oleh Belanda di Nusantara bukan hanya untuk dijual di pasaran dunia, melainkan dijual di pasaran domestik Hindia Belanda. Berdasarkan riset independen Toffin, jumlah kedai kopi di Indonesia hingga Agutus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016, yang hanya 1.000 gerai. Di mana market value yang dihasilkan mencapai Rp4,8 triliun market. (Sumber: https://www.inews.id/) Di Kabupaten Bogor sendiri memiliki berbagai macam coffee shop dengan memiliki lebih dari 150 kedai kopi. Kedai kop yang terkenal di Kabupaten Bogor antara lain: Kopi Janji Jiwa, Rumah Ngopi, Kopi Palsu, Anthology Coffee and Tea, Palladium Coffee, Groots Coffee, Rumah Seduh, Coffee Chio, dll. Hal ini menjadikan trend baru bagi kalangan muda di Kabupaten Bogor. Kopi yang terkenal dan digandrungi di Kabupaten Bogor salah satunya adalah Kopi Janji Jiwa. Kopi Janji Jiwa sendiri memiliki beberapa outlet di Kabupaten Bogor, salah satunya outlet Kopi Janji Jiwa 768 yang berlokasi di Jalan Raya Bogor KM.43. Kopi Janji Jiwa ini menawarkan banyak varian coffee dan noncoffee, antara lain menu yang disajikan adalah .



Tabel 1.1 Varian Rasa Coffee and Non-Coffee di Kopi Janji Jiwa 768 Cibinong Tahun 2021 NO 1.



Kopi Susu



MENU



NO 16.



2.



Kopi Hitam Susu



17.



3. 4.



Kopi Pokat Kopi Coklat



18. 19.



5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.



Soy Coffee Late Caramel Macchiato Caramel Latte Hazelnut Latte Vanilla Latte Kopi Dolce Latte Americano Kopi Milo Kopi Milo Macchiato Milo Macchiato



20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.



MENU Brown Sugar Milk Tea With Cofffe Jelly Brown Sugar Milk Tea With Cincau Early Grey Tea Brown Sugar Earl Grey Milk Tea Susu Coklat Coklat Berry Madu Yuzu Yoghurt Yuzu Susu Cincau Susu Kopi Jelly Susu Matcha Susu Matcha Latte Soy Matcha Latte Teh Dolce Es Soya Pandan



Dari berbagai varian diatas memiliki bahan baku yang berbeda-beda juga, Varian memiliki cita rasa yang berbeda dengan kalangan muda mulai dari yang suka coffee maupun non-coffee. Untuk memilih bahan bukan perkara sepele,untuk membuat kopi



yang enak dimulai dari bahan yang tepat. dalam hal ini adalah metode, biji kopi, dan bahan lain yang digunakan untuk harus sesuai dengan jenis minuman yang ingin dibuat. Untuk membuat Coffee yang berkualitas kita harus memperhatikan Jenis kopinya, arabika atau robusta, Kualitas biji kopinya, Ukuran giling yang digunakan, Single origin atau blend, Kualitas bahan pelengkap seperti susu, cokelat, atau krimmer. Menurut Rusdiana (2014) menyatakan bahwa Pengendalian persediaan merupakan aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dihendaki. Sedangkan bahan baku menurut Sofjan Assauri (2016) adalah semua bahan baku termasuk semua bahan yang digunakan dalam perusahaan manufaktur, kecuali untuk bahan yang secara fisik dikombinasikan dengan produk yang diproduksi oleh perusahaan manufaktur ini. Menurut Heizer dan Render (2015) menyatakan bahwa efisiensi adalah persentase dari kapasitas yang efektif yang benar-benar dicapai. Bergantung pada bagaimana tempat fasilitas dipergunakan dan dikelola, mungkin akan menjadi sulit atau tidak mungkin untuk mencapai 100% efisiensi. Dalam pembuatan menu coffee dan non-coffee memerlukan bahan baku yang berbeda-beda setiap jenisnya dengan bahan baku yang berkualitas dan terbaik serta untuk mencukupi pesanan yang untuk dijual ke konsumen harus selalu memantau persediaan yang ada. Berikut merupakan data untuk bahan baku di kedai Kopi Janji Jiwa : Tabel 1.2 Persediaan Bahan Baku (kg) Kopi Janji Jiwa 768 Cibinong Tahun 2018-2020 NO



Bahan Baku



Tahun 2018



2019



2020



1.



Biji Kopi Robusta



20



21



15



2.



Gula



30



32



25



3.



Susu



20



22



15



4.



The



20



22



17



5.



Coklat



15



20



14



6.



Gula Merah Sisir Halus



10



15



10



7.



Biji Kopi Arabica



20



24



15



8.



Susu Kedelai



15



20



14



9.



Kopi Expresso



20



22



16



170



198



141



Total



Dari data diatas setiap tahun mengalami naik turunnya persediaan barang baku yang dipergunakan. Persediaan nahan baku yang digunakan pada 2018 terbilang mencukupi dari awal adanya kedai Kopi Janji Jiwa ini, dan pada tahun



2019 kedai Kopi Janji Jiwa ini sedang banyak digandrumi oleh masyarakat luas dilihat dari data diatas untuk persediaan bahan baku mengalami kenaikan yang terbilang sukses, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sedikit dari tahun sebelumnya dikarenakan terkena adanya sebuah wabah Covid 19 yang melanda Indonesia, sehingga sebagian kedai yang lainnya termasuk kedai Kopi Janji Jiwa terkena imbasnya, dan adanya peraturan lockdown yang menjadi pengambat dari Supplier bahan baku mengalami kendala dengan adanya kewajiban dari peraturan pemerintah yang mengaruskan adanya pembatasan sosial di sekitarmya. Pemasok bahan baku Kopi Janji Jiwa ini ada 5 supplier yang terbanyak dari biji kopi yang terdiri dari beberapa daerah di Indonesia. Tabel 1.3 Biaya Bahan Baku Kopi Janji Jiwa Periode 2018-2020 Tahun 2018 2019 2020



Harga Bahan Baku Rp 2.000.000 Rp 2.700.000 Rp 1.500.000 Total



Biaya Bahan Baku Rp 340.000.000 Rp 534.600.000 Rp 211.500.000 Rp 1.086.100.000



Dari data diatas, biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku diatas sebesar Rp. 2.000.000 untuk tahun 2018 dikarenakan awal buka kedai Kopi Janji Jiwa masih beranggapan pengunjung masih relatif mengtahui tentang kedai kopi ini, untuk 2019 mengalami kenaikan dari sektor biaya mengalami kenakain yang sangat signifikan sebesar Rp. 2.700.000 dari tahun sebelumnya sudah banyak pengunjung yang mengetahui tentang kedai Kopi Janji Jiwa ini, dan pada tahun 2020 untuk biaya membeli bahan baku mengalami penurunan sebesar Rp. 1.500.000 disebabkan oleh Covid 19 serta lockdown yang diajukan oleh pemerintah sehingga biaya untuk membeli bahan baku mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sehingga daripada merugi mending dikurangi biaya bahan baku untuk mencari aman. Dari data diatas, Peneliti tertarik untuk meneliti di kedai Kopi Janji Jiwa 768 Cibinong dikarenakan kedai kopi ini terkenal dan menjadi minuman favorite dikalangan anak-anak, Muda, dan Orang Tua. Serta pelayanan yang ada di kedai Kopi Janji Jiwa ini terbilang cukup memuaskan dengan rata-rata pelayan yang cepat umtuk menyajikaan minuman terhadap pengunjung. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang hasilnya disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul “PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI PADA COFFEE SHOP KOPI JANJI JIWA 768 CIBINONG.” 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Kopi Janji Jiwa menggunakan metode perhitungan secara manual, terjadi ketidakstabilan bahan baku yang ada, terkadang menumpuk berlebih namun terkadang juga mengalami kekurangan. Sehingga dalam pengelolaan persediaan



bahan baku kurang efisien, maka diperlukan metode baru dalam pengendalian persediaan bahan baku seperti model Economic Order Quantity (EOQ). 1.2.2 Perumusan Masalah Bagaimana penerapan model Economic Order Quantity (EOQ) dalam pengendalian persediaan bahan baku di Kedai Kopi Janji Jiwa 768 Cibinong. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui data mengenai dari kedai Kopi Janji Jiwa 768, untuk melakukan proses penerapan model dari Economic Order Quantity (EOQ). 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model Ecoomic Order Quantity (EOQ) untuk pengendalian persediaan bahan baku pada kedai Kopi Janji Jiwa. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Praktisi Memberikan masukan bagi kedai Kopi Janji Jiwa 768 Cibinong mengenai penerapan model Economic Order Quantity (EOQ) guna meningkatkan efisiensi bahan baku dan meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi Cekopi untuk menjadikan model Economic Order Quantity sebagai model pengendalian persediaan bahan baku di dalam operasionalnya. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai model Economic Order Quantity (EOQ), dan juga dapat memberikan kontribusi terhadap penerapan model Economic Order Quantity sehingga dapat mengefisiensi biaya operasional di Kedai Kopi Janji Jiwa 786 Cibinong.



II. Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Mubiru (2013), bertujuan untuk melakukan pengembangan pendekatan baru dengan harapan mengoptimalkan persediaan bahan baku untuk periode tertentu dengan permintaan stokastik. Model pendekatan yang diadopsi untuk penelitian ini adalah model keputusan Markov. Model tersebut digunakan karena menunjukkan kemungkinan perbedaan yang terjadi pada jumlah persediaan bahan baku. Proses pengambilan keputusan tersebut dilakukan dengan



menggunakan dynamic programming dengan hasil empiris yang menunjukkan bahwa EOQ optimal tergantung dari item dan kebijakan pemesanan secara optimal serta sesuai dengan biaya total persediaan per item. Pada penelitian yang dilakukan oleh Akinpelu dan Mufutau (2013), membahas tentang pembelian dan MRP didapatkan hasil bahwa bahan yang digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan jadwal produksi dan penggunannya dalam jangka panjang. Jadi pembelian harus dilakukan sesuai kebutuhan dan dalam waktu yang tepat. Dari kedua penelitian tersebut ditemukan persamaan bahwa persediaan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Tingkat perusahaan sangat berpengaruh terhadap proses yang menentukan bagaimana tingkat pendpatan yang diterima oleh perusahaan.



2.1 Landasan Teori



2.2.1 Konsep Dasar Persediaan



Pada dasarnya persediaan dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memperlancar kegiatan produksi, serta pemasaran untuk memperlancar kegiatan produksi. Menurut pengertian dari Rangkuti (2007), persediaan adalah suatu aktiva yang terdiri dari barang-barang yang dimiliki perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual pada suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih akan diproses atau dikerjakan, ataupun bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan pada suatu proses produksi. Pada dasarnya persediaan bertujuan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya manajemen operasi perusahaan yang dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi suatu barang.