Ragam Dan Tingkatan Efek Komunikasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RAGAM DAN TINGKATAN EFEK KOMUNIKASI



DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 Azis Muslim (1910112110018) M. Tarmiji Tahir (1910112110016) Nor Aisyah (1910112220002) Nur Anisa (1910112220003) Nurhidayah (1910112220001) Riko Naufal Pebrianto (1910112110002)



UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2020/2021 i



Kata Pengantar Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kasihnya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Ragam dan Tingkatan Efek Komunikasi”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kami menyadari adanya berbagai kekurangan yang terdapat dalam makalah ini sebagai keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Sehubungan dengan hal tersebut, kami selalu membuka diri untuk menerima koreksi atau kritik yang konstruktif dari berbagai pihak sebagai upaya penyempurnaan makalah ini. Koreksi atau kritik tersebut tidak saja berguna untuk memperbaiki karya tulis ini, tetapi juga berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang kami geluti selama ini. Selama menyusun Makalah ini, penulis telah banyak menerima bantuan, kerjasama, dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.



Banjarmasin, 3 Oktober 2020



Kelompok 7



ii



Daftar Isi



Cover...........................................................................................................................................i Kata Pengantar...........................................................................................................................ii Daftar Isi...................................................................................................................................iii BAB I Pendahuluan....................................................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan................................................................................................................1 BAB II Pembahasan...................................................................................................................2 A. Pengertian..........................................................................................................................2 B. Ragam Efek Komunikasi...................................................................................................3 1. Efek Kognitif..................................................................................................................3 2. Efek Afektif....................................................................................................................3 3. Efek Behavioral..............................................................................................................3 C. Tingkatan Efek Komunikasi..............................................................................................4 1. Komunikasi Intrapersonal...............................................................................................4 2. Komunikasi Antarpribadi...............................................................................................4 3. Komunikasi Kelompok...................................................................................................5 4. Komunikasi Organisasi...................................................................................................6 5. Komunikasi Massa..........................................................................................................7 BAB III Kesimpulan dan Saran.................................................................................................8 A. Kesimpulan........................................................................................................................8 B. Saran..................................................................................................................................8 Daftar Pustaka............................................................................................................................9



iii



BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam



bidang



informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Kata atau istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminilogis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud efek komunikasi ? 2. Apa saja Ragam efek komunikasi ? 3. Apa saja tingkatan efek komunikasi ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian efek komunikasi 2. Untuk mengetahui apa saja ragam efek komunikasi 3. Untuk mengetahui apa saja tingkatan efek komunikasi



1



BAB II Pembahasan A. Pengertian Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience akibat keterpaan pesan-pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata. Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan perubahan sikap biasanya didahului oleh perubahan pengetahuan. Efek diketahui melalui tanggapan khalayak (response audience) yang digunakan sebagai umpan balik (feed back). Jadi, umpan balik merupakan sarana untuk mengetahui efek. Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut dijelaskan secara efektif oleh Effendy bahwa para ahli komunikasi sering mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyannya, The Structure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel to Whom with What Effect? Paradigma Laswell menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu: •Komunikator (siapa yang mengatakan?) •Pesan (mengatakan apa?) •Media (melalui saluran apa?) •Komunikan (kepada siapa?) •Efek (efek apa?) Jadi, berdasarkan paradigma Laswell, secara sederhana prosese komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu. Disadari atau tidak, tujuan komunikasi memang untuk menyampaikan pesan agar terjadi perubahan perasaan dan tingkah laku pada komunikan . Efek dalam komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pada komunikan setelah pesan disampaikan oleh komunikator, atau secara, atau secara mudahnya dapat dipahami sebagai suatu pengaruh yang ditimbulkan sehingga adanya perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan juga dilakukan oleh komunikan atau penerima pesan setelah mendapat pesan yang disampaikan. Efek sendiri memberikan pengaruh terhadap komunikan atau penerima pesan, pengaruh tersebut bisa berubah perubahan pengetahuan, tata kelakuan atau tingkah laku, dan lain sebagainya sesuai dengan pesan yang disampaikan. Jadi bisa dikatakan bahwa efek dalam komunikasi lebih berpengaruh terhadap komunikan atau penerima pesan.



2



B. Ragam Efek Komunikasi Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini berupa efek psikologis yang terdiri dari tiga hal: 1. Efek Kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, seseorang dapat memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung. (Karlinah, 1999). Menurut Mc. Luhan (Antoni, 2004), media massa adalah perpanjangan alat indera kita (sense extention theory; teori perpanjangan alat indera) (Rakhmat, 2007). Dengan media massa seseorang memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah relaitas yang sudah diseleksi. Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. 2. Efek Afektif Efek ini memiliki kadar yang lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, melainkan lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya (Karlinah, 1999). Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya efek afektif dari komunikasi massa. 1. Suasana emosional; respons kita terhadap sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi, akan dipengaruhi oleh suasana emosional seseorang; 2. Skema kognitif; merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa; 3. Situasi terpaan (setting of exposure); seseorang akan sangat ketakutan menonton film horor, misalnya, bila menontontonnya sendirian di rumah tua, ketika hujan lebat, dan tiangtiang rumah berderik; 4. Faktor predisposisi individual; Faktor ini menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa. 3. Efek Behavioral Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan 3



menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara memasak, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resep-resep baru, dan lain sebagainya. C. Tingkatan Efek Komunikasi 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi Intrapersonal berasal dari 3 kata yaitu Komunikasi, Intra dan Personal atau pribadi. Komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku”. Intra menurut KKBI diartikan dengan “bentuk terikat di dalam; bagian dalam”. Sedangkan Personal diartikan sebagai “bersifat pribadi atau perseorangan”. Menurut Blake dan Harodlsen, Komunikasi intrapribadi atau dikenal juga dengan istilah komunikasi intrapersonal adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang. Bagaimana setiap orang mengkomunikasikan dirinya atau berbicara pada dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan setiap orang dapat menjadi objek bagi dirinya sendiri melalui penggunaan simbol-simbol yang digunakan dalam proses komunikasi. Melalui simbol-simbol ini apa yang dikatakan seseorang kepada orang lain dapat memiliki arti yangsama bagi dirinya sendiri sebagaimana berarti bagi orang lain. Hafied Cangara mendefinisikan Komunikasi Intrapersonal sebagai proses komunikasi yang terjadi didalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi diluar maupun di dalam diri seseorang. 2. Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antar-pribadi (interpersonal communication) pada hakikatnya adalah interaksi antara seorang individu dan individu lainnya tempat lambang -lambang pesan secara efektif digunakan, terutama dalam hal komunikasi antar-manusia menggunakan bahasa. Komunikasi inter-personal didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan -pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika (the process of sending and receiving messages between two persons, or among a small group of person, with some eff ects and some immidiate feedback).



4



Komunikasi antarpribadi lebih efektif berlangsung jika berjalan secara dialogis, yaitu antara dua orang saling menyampaikan dan memberi pesan secara timbal balik. Dengan komunikasi dialogis , berarti terjadi interaksi yang hidup karena masing-masing dapat berfungsi secara bersama, baik sebagai pendengar maupun pembicara. Keduanya memasukkan pesan dan informasi , keduanya saling memberi dan menerima. Kemungkinan munculnya pengertian bersama (mutual understanding ) dan empati lebih besar karena keduanya saling berada berdekatan, bisa melihat mimik muka, tatapan mata, serta bahasa tubuh. Karena kedekatan ini, juga terjadi empati dan rasa saling menghormati—bukan karena perbedaan ekonomi, melainkan masing-masing adalah manusia yang tampak di hadapan mata. Meskipun demikian, suasana komunikasi dialogis tidak selalu sesuai yang diharapkan bahwa akan selalu terjadi kesetaraan dan saling memberi menerima secara adil. Umumnya, akan terjadi keakraban dan kesederajatan di antara orang-orang yang memiliki kesamaan— yang disebut Wilbur Schramm sebagai frame of reference (kerangka referensi )—yang kadang-kadang juga disebut kesamaan bidang pengalaman (fi eld of experience). Misalnya, kesamaan dalam bidang pendidikan (sesama mahasiswa), pekerjaan, hobi, ideologi, dan lainlain. 3. Komunikasi Kelompok Umumnya, disepakati bahwa jika jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi kelompok kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok saja. Sedangkan, komunikasi kelompok besar biasa disebut sebagai komunikasi publik atau komunikasi massa . Jumlah manusia pelaku komunikasi dalam komunikasi kelompok, besar atau kecilnya, tidak ditentukan secara matematis, tetapi tergantung pada ikatan emosional antaranggotanya. Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan , dan demikian juga antarkomunikan. Bentuk komunikasi kelompok kecil , misalnya pertemuan, rapat, dan lainlain. Komunikasi kelompok kecil pasti melibatkan komunikasi antarpribadi sehingga teori komunikasi antarpribadi juga berlaku di sini. Umpan balik yang dapat diterima dengan segera menentukan penyampaian pesan berikutnya. Namun, pesan relatif lebih terstruktur daripada komunikasi antarpribadi, bersifat formal maupun informal. Komunikasi kelompok sering kita temui dalam keluarga, tetangga, teman dan kerabat, atau kelompok diskusi. Komunikasi kelompok dapat terjadi di dalam kelompok dan juga antar-kelompok.



5



Sekelompok orang yang menjadi komunikan itu bisa sedikit, bisa juga banyak. Jika jumlah orang dalam kelompok itu sedikit, berarti kelompok itu kecil. Maka, komunikasi yang terjadi disebut sebagai komunikasi kelompok kecil (small group communication). Jika jumlahnya banyak, yang berarti kelompoknya besar, dinamakan komunikasi kelompok besar (large group communication). Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi yang ditujukan kepada kognisi komunikan , misalnya dalam kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan lain-lainnya. Dalam komunikasi ini, logika berpikir memiliki peranan yang sangat penting. Komunikan dapat menilai logis dan tidaknya uraian komunikator . Prosesnya juga terjadi secara dialogis, tidak linear, tetapi sirkular. Dalam proses ini, terjadi umpan balik karena komunikan dapat menanggapi uraian yang disampaikan komunikator, boleh bertanya jika tidak mengerti, serta dapat menyanggah jika tidak setuju. Sedangkan, komunikasi kelompok besar lebih cenderung ditujukan pada afeksi (perasaan) komunikan , jadi tidak pada pikiran logis komunikan, misalnya rapat raksasa di lapangan. Rapat yang dibanjiri oleh massa dengan semangat meluap dan ingin mendengarkan orasi seorang tokoh yang diidolakan yang diharapkan akan memberikan semangat. 4. Komunikasi Organisasi Dalam konteks komunikasi, peran dan tanggung jawab organisasi diteliti, terutama berkenaan dengan bentuk-bentuk formal dari perilaku organisasi, yang meliputi spesifikasi dan determinasi peran-peran, rekrutmen (seleksi dan promosi) orangorang yang mendukung peran (desired behaviour), dan perkembangan organisasi. Tidak ada yang meragukan bahwa proses komunikasi organisasi tergantung pada jaringan komunikasi (communication network) yang dibuatnya. Jaringan komunikasi merupakan struktur hubungan antarindividu, bagian-bagian (devisions, units), dan kelompok (clique) dalam satu organisasi yang menunjukkan struktur kekuasaan, kekuatan, pengaruh, kewenangan, dan otoritas dalam organisasi. Fungsi penting komunikasi organisasi, menurut Brent D. RaRuben, antara lain: Mengoordinasikan aktivitas individu, kelompok , atau unitunit lain dalam organisasi; Memberikan pengarahan organisasi secara keseluruhan; Memfasilitasi pertukaran informasi dalam organisasi; dan Menjamin adanya arus timbal balik (two-way flow information) antara organisasi dan lingkungan eksternal (luar) organisasi.



6



5. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses tempat suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Dengan merangkum definisi-definisi yang diberikan oleh para ahli, Jalaluddin Rakhmat mengartikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa dibedakan dengan jenis komunikasi lainnya karena komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus dari populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan sosial. Komunikasi massa tak dapat dilepaskan dari media massa dan massa sebagai kumpulan masyarakat yang jumlahnya banyak. Oleh karena itulah, peranan media massa sebagai penyalur pesan dan informasi menjadi objek kajian yang tak terhindarkan. Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografi s yang luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama. Oleh karena itu, agar pesan dapat diterima serentak pada waktu yang sama, digunakan media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, atau televisi . Dalam komunikasi massa , umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda. Hal ini terjadi karena banyaknya jumlah massa dan media komunikasi yang membutuhkan proses persiapan dan teknik penyampaian pesan . Komunikator cenderung sulit mengetahui umpan balik komunikan dengan segera. Untuk mengetahuinya, biasanya harus dilakukan survei atau penelitian. Di dalam komunikasi massa, terjadi pula komunikasi organisasi , komunikasi kelompok besar ataupun kecil, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi intrapribadi. Dalam tataran komunikasi ini, komunikator dan komunikan serta antarkomunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim, dan sangat heterogen. Komunikator dapat berbentuk organisasi (misal, tim redaksi media atau lembaga swadaya masyarakat/LSM yang menyatakan protes terhadap sesuatu). Pesan -pesannya yang disampaikan bersifat umum, disampaikan secara serentak dan sangat terstruktur.



7



BAB III Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Efek komunikasi kita artikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan, yaitu kognitif (seseorang menjaditahu tentang sesuatu), afektif (sikap seseorang terbentuk, misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu), dan behavioral (tingkah laku, yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu). Tingkatan efek komunikasi berawal dari komunikasi Intrapribadi yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, selanjutnya komunikasi Antarpribadi yaitu komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain, berikutnya komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang berlangsung antara anggota suatu kelompok, kemudian komunikasi organisasi yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi, terakhir adalah komunikasi massa yang merupakan suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audiens yang tersebar. B. Saran Komunikasi berdampak pada pemikiran individu,kelompok dan masyarakat. seperti merubah pandangan terhadap suatu masalah. Perubahan pemikiran tergantung pada budaya, social, dan individu itu sendiri. Dampak dari komunikasi tersebut tidak bisa diangap hal biasa. Banyak masyarakat, kelompok bahkan individu yang sangat terpenganruh akan dampak dari kominikasi yang ada. Dampak tersebut ada dampak yang baik dan ada juga dampak yang tidak bagus. Dan kita harus pintar-pintar dalam mengunakan komunikasi dan mengusahakan agar selalu mengambil dampak positif dari komunikasi tersebut dan selalu mengupayakan agar terhindar dari dampak komunikasi yang buruk.



8



Daftar Pustaka Onong, uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit Remaja Rosda Karya. Soyomukti, Nurani. 2012. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Budi, Rayudaswati. 2010. PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. Makassar: Kretakupa Print.



9