11 0 389 KB
RANGKUMAN PELAJARAN 1 – 3
Dalam bahasa Latin, perubahan akhiran kata benda yang harus menunjukkan jabatan kata benda itu dalam kalimat disebut CASUS. Dalam kalimat bahasa Latin ada enam buah casus, yang dapat dilakukan oleh kata benda itu. Namun perubahan akhiran kata benda tersebut juga menunjukkan apakah kata benda itu tunggal (Singularis) atau jamak (Pluralis); karena itu terdapat 12 buah casus: 6 untuk tunggal (singularis) dan 6 untuk jamak (pluralis). Enam casus yang dapat diduduki oleh sebuah kata benda dalam kalimat bahasa Latin, yakni: 1. NOMINATIVUS: menunjukkan Subyek/Pokok kalimat Latin; casus ini dapat ditunjukkan dengan angka 1. 2. GENETIVUS: menunjukkan Pemilik; casus ini dapat ditunjukkan dengan angka 2 Terjemahannya diikuti kata dari; milik dari, kepunyaan 3. DATIVUS: menunjukkan objek Pelengkap Penyerta; casus ini dapat ditunjukkan dengan angka 3. Terjemahannya diikuti dengan kata kepada, bagi, untuk 4. ACCUSATIVUS: menunjukkan objek Pelengkap Penderita; casus ini dapat ditunjukkan dengan angka 4 5. VOCATIVUS: (kerap kali didahului kata o = hai, wahai): menunjukkan yang dipanggil atau ditegur; casus ini dapat
ditunjukkan dengan angka 5. Akhirannya hampir selalu sama dengan akhiran Nominativus. 6. ABLATIVUS: menunjukkan keterangan alat (dengan), sebab, pelaku, tempat dan waktu (kerap kali didahului kata depan seperti "in" - di dalam, "e(x)" – keluar dari); dapat ditunjukkan dengan angka 6
Perubahan akhiran pada kata benda atau akhiran kata kerja yang disesuaikan dengan posisi/peran/jabatan kata tersebut dalam kalimat, dalam bahasa Latin, disebut TASRIF
Tasrif kata benda R O S A, -AE : B U N G A M A W A R SINGULARIS
PLURALIS
NOMINATIVUS
ros-a
ros-ae
GENETIVUS
ros-ae
ros-árum
DATIVUS
ros-ae
ros-is
ACCUSATIVUS
ros-am
ros-as
VOCATIVUS
ros-a
ros-ae
ABLATIVUS
ros-a
ros-is
Tasrif kata kerja kalimat aktif: INFINITIVUS : L A U D A R E → M E M U J I
TUNGGAL
JAMAK
KATA GANTI ORANG I
SAYA
LAUD-O
II
ENGKAU LAUDA-S
KALIAN/KAMULAUDA-TIS
III
IA/DIA
MEREKA
LAUDA-T
KAMI/KITA
LAUDA-MUS
LAUDA-NT
INGAT!!! DATIVUS PLURALIS dan ABLATIVUS PLURALIS dari: FÍLIA (=putri)
→ FÍLIABUS
DEA (=dewi)
→ DEABUS
EQUA (=kudabetina)
→ EQUABUS
Tidak semua kata benda dalam bahasa Latin akhirannya sama. Ada 5 penggolongan kata benda dalam dalam bahasa Latin. Masing-masing golongan kata benda itu mempunyai tasrifnya sendiri. Golongan kata benda yang akhirannya sama dalam enam casus dalam bahasa Latin disebut dengan DECLINATIO.
Tasrif declinatio (golongan) pertama pada contoh: R O S A, -AE : B U N G A M A W A R
Dalam menerjemahkan kalimat dalam bahasa Latin, perhatikan selalu: •
Kata kerja/predikat dalam kalimat yang ditasrifkan
• Kata kerja/predikat dalam kalimat yang ditasrifkan itu posisi/jabatannya sebagai Subjek atau bukan •
Jika bukan Subjek dalam kalimat itu berarti kata benda
•
Kemudian cari Objek dalam kalimat
Perhatikan tasrif kata kerja dalam kalimat pasif bahasa Latin: contoh INFINITIVUS pada kata L A U D A R E → M E M U J I menjadi pasifnya → D I P U J I TUNGGAL
JAMAK
KATA GANTI ORANG I
SAYA
LAUD-OR
II
ENGKAU LAUDÁ-RIS
KALIAN/KAMULAUDÁ-MINI
III
IA/DIA
MEREKA
LAUDÁ-TUR
KAMI/KITA
LAUDÁ-MUR
LAUDÁ-NTUR
Dalam bahasa Latin juga dikenal apa yang disebut dengan PELENGKAP PELAKU, yakni apa yang dibuat terhadap subjek.Pelengkap pelaku dinyatakan dengan casus ABLATIVUS (A/AB+ABLATIV). Kalau pelengkap pelakunya orang maka di depan kata benda (pelengkap pelaku) ditambahkan “a” bila kata bendanya dimulai dengan huruf mati; kalau pelengkap pelakunya orang maka di depan kata benda (pelengkap pelaku) ditambahkan “ab” bila kata bendanya dimulai dengan huruf hidup atau huruf “h”.
Kalau pelengkap pelakunya kata ganti orang (pronomina personalia), dinyatakan dengan: a me
= olehku; oleh saya
a te
= olehmu; oleh engkau
ab eo
= olehnya; oleh dia
a nobis
= oleh kami; oleh kita
a vobis
= olehmu; oleh kamu; oleh kalian
ab eis
= oleh mereka
Kalimat PERINTAH dalam bahasa Latin disebut dengan IMPERATIVUS. Perintah dalam bahasa Latin dinyatakan dengan akar kata tanpa diberi akhiran, jika yang diperintahkan hanya satu
orang, tetapi jika yang diberi perintah lebih dari satu orang (beberapa orang) diberi akhiran “-te”
Untuk menterjemahkan kata “dengan” dalam bahasa Latin bisa menggunakan hal-hal sebagai berikut: 1. Casus Ablativus, kalau menyatakan Keterangan Alat, seperti dalam kalimat: hasta pugnat: ia berperang/bertempur dengan tombak 2. Diikuti kata “cum + ablativus”, ketika menyertakan orang atau sesuatu yang lain, seperti dalam kalimat: cum puélla ambulat: ia berjalan (bersama) dengan gadis 3. Diikuti kata “cum + ablativus”, ketika berlawanan, seperti dalam kalimat: cum béstia pugnat: ia berperang/bertempur dengan (melawan) binatang 4. Atau menggunakan kata “contra + accusativus”, seperti dalam kalimat: contra béstiam pugnat: ia berperang/bertempur melawan binatang
Dalam bahasa Latin, kita masih ingat dengan istilah INFINITIVUS, yakni: bagian/bentuk yang tetap (tidak mengalami perubahan) dari setiap kata kerja. Coba perhatikan kalimat-kalimat berikut ini: Aráre terram agrícolam deléctat: membajak tanah itu menyenangkan petani
Paráre cenam puéllam deléctat: menyediakan makan malam itu menyenangkan gadis Líberári íncolas deléctat: dibebaskan itu menyenangkan para penduduk Amári ab íncola fíliam deléctat: dikasihi/dicintai oleh penduduk itu menyenangkan anak perempuan
Kata-kata kerja dalam kalimat-kalimat di atas (membajak, menyediakan, dibebaskan, dan dikasihi) berfungsi sebagai SUBJEK. Jelaslah kata-kata kerja bahasa Latin itu (aráre, paráre, líberári, dan amári) tetap/tidak mengalami perubahan dan tidak diberikan akhiran persona tertentu (saya, engkau, dia, kami/kita, kamu/kalian, dan mereka) hanya saja yang musti diingat bahwa akhiran “-re” menyatakan kata kerja itu “aktif”dan akhiran “-ri” menyatakan kata kerja itu “pasif”. Karenanya, kata kerja yang belum diberikan akhiran oknum/persona itu disebut “TIDAK SELESAI” dan dalam bahasa Latin bentuk seperti ini juga disebut INFINITIVUS. Singkatnya bahwa INFINITIVUS (dalam konteks ini) merupakan BENTUK KATA KERJA YANG TIDAK DIBERIKAN AKHIRAN OKNUM/PERSONA DAN AKHIRANNYA (-RE; -RI) HANYA MENERANGKAN BAHWA KATA KERJA ITU AKTIF ATAU PASIF.
Coniugatio dalam bahasa Latin berarti golongan dari semua kata kerja. Coniugatio yang kita pelajari sekarang adalah coniugatio pertama, berakhiran “áre”dalam infinitivus aktif. Contoh tasrif coniugatio pertama: LAUDÁRE → MEMUJI ACTIVUM
PASSIVUM
saya
LAUD-O
LAUD-OR
engkau
LAUD-AS
LAUD-ÁRIS
ia/dia
LAUD-AT
LAUD-ÁTUR
kami/kita
LAUD-AMUS LAUD-ÁMUR
kamu/kalian LAUD-ATIS
LAUD-ÁMINI
mereka
LAUD-ANT
LAUD-ÁNTUR
INFINITIVUS
LAUD-ÁRE
LAUD-ÁRI
IMPERATIVUS SINGULARIS PLURALIS
LAUD-A LAUD-ÁTE
TASRIF DECLINATIO II pópulus,-i
: bangsa; rakyat
Singularis
signum,-i
: tanda
Pluralis
Singularis
Pluralis
nom. pópulus
pópuli
signum
signa
gen. pópuli
pópulórum
signi
signórum
dat. pópulo
pópulis
signo
signis
acc. pópulum
pópulos
signum
signa
voc. pópule
pópuli
signum
signis
abl. pópulo
pópulis
signo
signis
PERHATIKAN! Declinatio kedua ialah golongan semua kata benda Latin, yang dalam GENETIVUS berakhiran “-i”, sedangkan dalam NOMINATIVUS kata benda itu berakhiran “-us” atau “-um”
TASRIF DECLINATIO II Deus,-i
: Allah
deus,-i
: dewa
Singularis
Pluralis
nom. deus
dii atau di
gen. dei
deórum
dat. deo
diis atau dis
acc. deum
deos
voc. deus
dii atau di
abl. deo
diis atau dis
PERHATIKAN! Vocativus Singularis dari fílius = fili Deus (dengan “D”) berarti Allah; sedangkan deus (dengan “d”) berarti dewa
Tasrif Declinatio Kedua Berakhiran “-er” dan “-ir” ager = ladang
puer = anaklelaki
Singularis
Pluralis
Singularis
Pluralis
nom. ager
agri
puer
pueri
gen. agri
agrórum
pueri
puerórum
dat. agro
agris
puero
pueris
acc. agrum
agros
puerum
pueros
voc. ager
agri
puer
pueri
abl. agro
agris
puero
pueris
vir = orang lelaki [dewasa] Singularis
Pluralis
nom. vir
viri
gen. viri
virórum
dat. viro
viris
acc. virum
viros
voc. vir
viri
abl. viro
viris