Rangkuman Modul 3 Strategi Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Tutor



: Dr Riskan Qadar, M.Si



Mata Kuliah



: PDGK 4105 (Strategi Pembelajaran Di SD)



Nama Mahasiswa



: Farikha Ulynuha



NIM



: 858415149



Program Studi



: BI-PGSD



Kelompok



: Satu



RANGKUMAN MODUL 3 Model-Model dan Rumpun Pembelajaran Kegiatan Belajar 1 Model-model Belajar Model pembelajaran diartikan sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu, dalam pola tersebut dapat terlihat kegiatan guru dan siswa, serta sumber belajar yang digunakan didalam mewujudkan kondisi belajar atau sistem lingkungan yang memungkinkan siswa mampu belajar. Didalam model pembelajaran terdapat karakteristik urutan tahapan kegiatan guru dan siswa dalam peristiwa pembelajaran yang dikenal



dengan



sintaks. 



A. Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning) 1. Hakikat Belajar Kolaboratif Belajar kolaboratif adalah suatu kegiatan belajar antara dua orang atau lebih yang dilakukan secara bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah guna mencapai tujuan tertentu. Inti dari belajar kolaboratif yatu adanya kerja sama antara dua orang siswa atau lebih, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Ada dua unsur penting dalam belajar kolaboratif yaitu tujuan yang sama dan rasa ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tertentu setiap siswa harus bekerja sama dengan teman untuk menentukan



strategi



pemecahan



masalah



yang ditugaskan



oleh



guru.serta



mempunyai rasa ketergantungan yang positif maksudnya setiap anggota kelompok akan berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggotanya bekerja sama



Dalam menerapkan belajar kolaboratif ini, harus memperhatikan prinsipprinsip belajar sebagai berikut: a. Mengajarkan keterampilan kerja sama, mempraktikkan, dan balikan diberikan dalam hal seberapa baik keterampilan-keterampilan digunakan. b. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif. c. Individu-individu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan perilaku masing-masing. 2. Manfaat Belajar Kolaboratif Manfaat dari belajar kolaboratif, yaitu: a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok. b. Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok. c. Memupuk rasa kebersamaan antar siswa. d. Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk pemecahan masalah bagi setiap individu yang diarahkan.  e. Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan bersama. f. Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa memiliki tanggung jawab. B. Belajar Kuantum (Quantum Learning) 1. Hakikat Belajar Kuantum Model belajar ini muncul untuk menanggulangi masalah yang paling sukar di sekolah, yaitu “kebosanan”. Istilah Kuantum secara harfiah berarti “kualitas sesuatu”, mekanis (yang berkenaan dengan gerak). Pembelajaran kuantum mengedepankan unsur-unsur kebebasan, santai, menakjubkan,



menyenangkan,



dan



menggairahkan.



Indikator



keberhasilan



pembelajaran kuantum adalah siswa sejahtera. Siswa dikatakan sejahtera kalau aktivitas belajarnya menyenangkan dan menggairahkan. 2.



Prinsip-prinsip Utama Pembelajaran Kuantum Prinsip utama dari pembelajaran kuantum, yaitu: a. Segalanya berbicara. b. Segalanya bertujuan. c. Beraangkat dari pengalaman.



d. Hargai setiap usaha. e. Rayakan setiap keberhasilan. 3. Manfaat Belajar Kuantum Manfaat dari belajar kuantum, yaitu: a. Suasana menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar. b. Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sebagai pendorong belajar. c. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing. d. Apa pun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.



C. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning) 1. Hakikat Belajar Kooperatif Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang lain. Usaha-usaha kooperatif menghasilkan participant yang berusaha saling menguntungkan. 2.



Prinsip Utama Belajar Kooperatif Prinsip utama dari belajar kooperatif, yaitu: a. Kesamaan tujuan Tujuan yang sama pada anak-anak dalam kelompok membuat kegiatan belajar lebih kooperatif. b. Ketergantungan positif Prinsip kedua dari belajar kooperatif adalah ketergantungan positif. Beberapa orang direkrut sebagai anggota kelompok karena kegiatan hanya dapat berhasil jika anggota dapat bekerja sama.



3.



Manfaat Belajar Kooperatif Manfaat belajar kooperatif, di antaranya: a. Meningkatkan hasil belajar pebelajar. b. Meningkatkan hubungan antar kelompok. c. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.



d. Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar berpikir. e. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan. f. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas. g. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk menerapkannya. 4.



Keterbatasan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif mempunyai keterbatasan, antara lain: a. Memerlukan waktu yang cukup bagi setiap siswa untuk bekerja dalam tim. b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim. c. Model belajar kooperatif yang diterapkan harus sesuai dengan pembahasan materi ajar.  d. Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda. e. Memerlukan kemampuan khusus bagi guru untuk mengkaji berbagai teknik pelaksanaan belajar kooperatif.



D. BELAJAR TEMATIK 1. Hakikat Belajar Tematik Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang studi (mata pelajaran) yang berkaitan dengan tema. 2. Prinsip Belajar Tematik  Belajar tematik menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang berlangsung. Semua kegiatan belajar dipusatkan sekitar tema tersebut. Meinbach (1995) mengatakan bahwa pembelajaran tematik mengkombinasikan struktur, urutan dan strategi yang diorganisasikan dengan baik. 3. Karakteristik Pembelajaran Tematik Barbara Rohde dan Kostelnik, et.al. mengemukakan karakteristik pembelajaran tersebut sebagai berikut. a. Memberikan pengalaman langsung  dengan objek-objek yang nyata bagi pebelajar untuk menilai dan memanipulasinya. b. Menciptakan kegiatan di mana anak menggunakan semua pemikirannya. c. Membangun kegiatan sekitar minat-minat umum pebelajar.



d. Membantu pebelajar mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru yang didasarkan pada apa yang telah mereka ketahui dan kerjakan. e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan fisik. f. Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan kegiatan fisik, interaksi sosial, kemandirian, dan harga diri yang positif. g. Memberikan kesempatan bermain untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam pengertian. h. Menghargai perbedaan individu, latar belakang budaya, dan pengalaman di keluarga yang dibawa pebelajar ke kelasnya. i. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga pebelajar. 4.



Perlunya Pembelajaran Tematik, Khususnya di SD a. Pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh, global/tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu. b. Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif, semua unsur kecerdasan ingin dikembangkannya sehingga muncul konsep pentingnya multiple intelligent untuk dikembangkan. c. Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis. d. Ada konteksnya. e. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar satu konsep secara utuh, akan sulit mengajar sub-subkonsep secara terpisah-pisah.



5. Manfaat Belajar Tematik Belajar tematik juga memberi kesempatan yang nyata kepada pebelajar untuk membentuk latar belakang informasi sendiri dalam rangka membangun pengetahuan baru.



Kegiatan belajar 2 Rumpun model mengajar



Rumpun model pembelajaran adalah hal yang menyangkut untuk di ajarkan kepada anak didiknya berupa,sikap,pengetahuan,pola pikir dan intelektual maupun kretifitas anak. A.



Rumpun Model Sosial Pada model ini lebih menekankan usaha dan mengembangkan kemampuan peserta didik. Di sini guru harus berpandai-pandai dalam meng aplikasikan model pembelajaran agar mampu menunjang kemampuan siswa dan cara siswa belajar dengan hasil yang baik dan tidak menimbulkan masalah. Rumpunan modelnya: 1. Partner dalam Belajar Membantu pelajar bekerja secara efektif, dan membuat pelajar belajar secara lintas bidang studi dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa solidaritas serta untuk memperoleh informasi dan keterampilan melalui inkuiri dari suatu akademik . 2. Investigasi Kelompok Investigasi kelompok menekankan rencana pada pengaturan kelas umum atau konvensional. Rencana tersebut meliputi pendalaman materi terpadu secara kelompok, diskusi, dan perencanaan proyek. 3. Bermain Peran Bermain peran itu adalah guru mengajak siswa untuk memahami prilaku sosial, peranannya dalam interaksi sosial dengan cara-cara yang lebih efektif atau membuat pelajar menorganisasikan informasi isu-isu sosial. 4. Inkuiri Yurispedensi Inkuiri Yurispedensi ini mengajak pelajar berpikir atas isu-isu sosial mengenai masyarakat suatu Negara, di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan model ini untuk mempelajari kasus – kasus yang ada kemudian dikaitkan dengan kebijakankebijakan public. 5. Keperibadian dan Gaya Belajar Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan seorang guru harus yakin bahwa semua dapat dikembangkan, perkembangan dapat terjadi secara optimal apabila lingkungan menyediakan cara kerja secara konseptual. 6. Inkuiri social Model ini dirancang untuk mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berfikir, studi tentang nilai-nilai sosial dengan menghubungkan aspek konitif dan sosial



B.



Rumpun Model Pemrosesan Informasi Model ini menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya.Jadi pada model ini siswa dapat memberi tanggapannya tentang apa hal baru yang ia temukan atau ia rasa ada perubahan yang ada di sekitarnya. Contohnya saja mereka mengenal HP dan media lainnya,apakah berdampak baik atau buruknya bagi se usia mereka.Dan disini guru mengajarkan dan memberi tahu bagaimana hal yang baik kita menemukan hal yang baru pada lingkungan hidup kita Contoh rumpunan modelnya: 1. Berpikir Positif Model ini adalah cara belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendiskripsikan hubungan di antara serangkaian data. 2. Pencapaian Konsep 3. Model ini adalah cara berpikir yang efektif untuk penyajian informasi yang terorganisasi dan topik-topik yang berskala luas kepada pebelajar pada setiap tahap perkembangan. 4. Inkuiri Ilmiah Model belajar yang membawa pebelajar ke proses ilmiah dan dibantu mengumpulkan dan menganalisis data, meengecek hipotesis dan teori serta mencerminkan hakikat pembentukan pengetahuan. 5. Latihan Inkuiri 6. Yaitu model yang memberikan rancangan untuk mengajar pebelajar menghubungkan alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam mengajukan pertanyaan, membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya. 7. Mnemonik Merupakan strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi. 8.  Sinektika Yaitu model yang dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah dan menulis kegiatan-kegiatan serta menambahkan  pandangan-pandangan baru pada topik-topik dari suat bidang ilmu yang luas. 9. Pengorganisasi awal Model yang dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada pebelajar untuk memahami materi melalui kuliah, membaca, dan media yang lain.



10. Penyesuaian dengan Pebelajar Yaitu model yang membantu menyesuaikan pembelajaran pada suat tahap kematangan pebelajar secara individual dan merancang serta meningkatkan perkembangan pebelajar. C.



Rumpun Model Personal Merupakan



model



rumpunan



pengajaran



yang



menekankan



pada



proses



pengembbangan kepribadian individu peserta didik dengan memerhatikan kepribadian individu. Maka disini guru menekankan proses yang lebih baik lagi agar pencapaian pribadi yang baik bagi anak didik.guru mrncontohkan hal yang baik di tiru anak didik nya agar mereka termotivasi untuk itu. Contoh rumpunannya: 1. Pengajaran Nondirektif Yaitu model yang menekankan kerja sama antara guru dan murid. 2. Peningkatan harga diri 3. Yaitu model yang digunakan untuk membimbing suat program dalam  hal rasa harga diri dan kemampuan aktualisasi diri. D.



Rumpun Model Sistem Perilaku Pada model ini peserta didik di bimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar melalui penguraian prilaku ke dalam jumlah kecil dan berurutan. 1. Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram Yaitu suatu model pembelajaran yang mempelajari materi yang dipecah menjadi unitunit dari yang sederhana hingga ke yang kompleks. Materi tersebut dipelajari hingga tuntas. 2. Pembelajaran langsung Yaitu suatu model pembelajaran yang disusun dari studi tentang perbedaan antara guru  mengajar yang lebih efektif dan kurang efektif  serta dari teori belajar sosial. 3. Belajar melalui simulasi : latihan dan latihan mandiri Yaitu model pembelajaran yang menggabungkan informasi tentang keterampilan dengan demonstrasi, praktik, balikan, dan latihan sampai suatu  keterampilan  dikuasai.



Jadi  dapat di simpulkan bahwa model belajar itu adalah bentuk atau cara yang digunakan oleh seorang pendidik untuk mengaplikasikan pembelajaran kepada anak didiknya. Sedangkan rumpun pembelajaran itu adalah suatu hal yang nantinya di ajarkan dalam proses perubahan belajar baik itu berupa sikap maupun pengetahuan ataupun pola pikir.