Rangkuman Modul 4 Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KELOMPOK 4 RANGKUMAN MODUL 4 PDGK4101 KATERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA SD MODUL 4 Keterampilan Membaca KEGIATAN BELAJAR 1 Keterampilan Membaca Permulaan Membaca permulaan dapat diartikan sebagai kegiatan pengenalan lambang bunyi bahasa serta pelafalannya menjadi bunyi-bunyi yang bermakna. A.PENGERTIAN MEMBACA PERMULAAN Membaca permulaan sering diversuskan dengan membaca lanjut. Yang dimaksud dengan pembaca pemula adalah siswa kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Di lihat dari tingkat kliterasiannya, masyarakat kita terbagi atas tiga kelompok, yakni kelompok iliterat (buta aksara), aliterat (malas membaca), dan literat (bisa dan biasa membaca). Pengajaran membaca permulaan, menurut Ngurah Oka (1983:71), lebih ditujukan pada pembinaan dasar-dasar mekanisme membaca. Dasar-dasar yang dimaksud yakni : (a) kemampuan mengasosiasikan huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang diwakilinya, (b) membina gerak mata dari kiri ke kanan, (c) membaca kata-kata dan kalimat-kalimat sederhana. B.TUJUAN MEMBACA PERMULAAN Tujuan pembelajaran membaca permulaan adalah “melek huruf”. Istilah ini sering diversuskan dengan “melek wacana”. Melek huruf diartikan sebagai kemampuan mengenali lambang-lambang bahasa tulis dan kemampuan membunyikannya atau melafalkan dengan benar. Melek wacana diartikan sebagai kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah lambang-lambang tulisan menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang-lambang tersebut. C.FUNGSI MEMBACA PERMULAAN Membaca permulaan berfungsi sebagai peletak dasar atau fondasi bagi keberhasilan seseorang dalam semua aspek kehidupannya kelak. Melek huruf merupakan jembatan bagi melek wacana. Melek wacana merupakan jendela untuk melongok/melihat dunia. Upaya pemberantasan buta huruf pada sektor informal/nonformal memang bukanlah hal yang mudah. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pemberantasan buta huruf yaitu (1) budaya masyarakat, (2) motivasi penduduk, (3) sarana ketenagaan, (4) peran dan partisipasi masyarakat.



D.JENIS-JENIS MEMBACA PERMULAAN



Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian sub-sub keterampilan yang lebih kecil. Jenis membaca yang cocok ditanamkan pada pembaca permulaan adalah jenis membaca nyaring (membaca bersuara) dan membaca teknis. 1. Membaca nyaring ( membaca bersuara) Membaca nyaring pada kelas permulaan dimaksudkan untuk mengukur tingkat ketercapaian melek huruf si pembelajarannya. Pada pembelajaran membaca permulaan terdapat dua pendekatan utama yang mendasari pembelajarannya, yakni (1) pendekatan usuriah (2) pendekatan Gestalt (Global). Metode yang dilahirkan dari pendekatan ini, antara lain : metode bunyi (eja), metode alfabet, dan metode suku kata (silaba). 2. Membaca teknis Membaca teknis merupakan membaca permulaan yang diajarkan di kelas rendah. Pada membaca jenis ini, anak sudah mulai dibimbing ke arah pembacaan teks secara tepat menurut pelafalan dan intonasinya.



KEGIATAN BELAJAR 2 Keterampilan Membaca Lanjut A. PENGERTIAN MEMBACA LANJUT Pengertian membaca lanjut sebagai keterampilan membaca yang ditunjukan untuk pembaca lanjut dengan sasaran melek wacana, yakni kemampuan memahami dan memetik makna yang tersurat maupun makna yang tersirat. Menurut Tarungan, (1979) ketrampilan membaca dibangu oleh dua aspek penting, yaitu: a. Keterampilan yang bersikap mekanis, merupakan sasarandari pembelajaran mambaca permulaan. b. Keterampilan yang bersifat pemahaman, meliputi memahami pengertian sederhana (leksikal,gramatikal,retoritikal, memahami signifikasi/makna (maksud dan tujuan pengarang,relevasinya dengan kebudayaan, reaksi pembaca), kemampuan mengevaluasi,baik terhadap isi maupun bentuk,dan kecepatan membaca fleksibel yang disesuaikan denga keadaan. B. TUJUAN MEMBACA LANJUT Waples (1967) sebagaimana dikutip oleh Nurhadi (1987) mengelompokkan tujuan membaca ke dalam beberapa keperluan berikut ini. 1. Mendapat alat tertentu, yaitu membaca memperoleh sesuatu yang bersifat praktis. 2. Mendapat hasil yang berupa prestige,yaiti membaca untuk mendapat rasa lebih dari orang lain.



3. Memperkuat nilai-nilai kepribadian atau keyakinan atas suatu pilihan, yang berkaitan dengan aspek religiulitas(keagamaan),politik,falsafat hidup,dan lain-lain. 4. Mendapatkan pengalaman estetik malalui penikmatan emosional. 5. Membaca untuk menghadiri diri dari kesulitan,ketakutam,atau kekhawatiran tertentu. Adapun tujuan-tujuan khusus membaca itu dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. 1. 2. 3. 4. 5.



Membaca untuk memperoleh informasi faktual. Membaca untuk memperoleh informasi khusus Membaca untuk membeikan pertimbangan atau penilaian. Membaca untuk memenuhi kepuasan dan kenikmatan emosi Membaca untuk mengisi waktu luang



C. FUNGSI DAN MANFAAT MEMBACA LANJUT Fungsi utama dari kegiatan membaca lanjut adalah kunci bagi pembuka berbagai ilmu, pengetahuan, dan teknologi dalam membuka dan meluaskan cakrawala wawasan pembacanya. Kegiatan membaca lanjut, dilihat dari sasaran pembacanya,terbagi ke dalam tiga kategori,yakni: (a) membaca lanjut tingkat dasar, untuk kelas 3-6 SD; (b) membaca lanjut tingkat menengah, untuk siswa SMP; dan (c) membaca lanjut tingkat mahir,untuk siswa SMA ke atas. D. MEMBACA JENIS LANJUT Aspek yang harus dikembangkan dalam membaca lanjut adalah pemahaman isi bacaan dan kecepatan membaca. Ditinjau dari sudut cara membacanya dikenal dua jenis membaca,yakni membaca nyaring dan membaca dalam hati. E. MENGIMPLEMENTASIKAN 1. Membaca Naskah Pidato Sebelum berpidato, terdapat dua metode persiapan yakni: Cara pertama, dapat dilakuan dengan hanya mencatat garis besar materi yang akan di sampaikan dalam sebuah pidato. Cara kedua, melakuan persiapan pidato dengan menyiapkan naskah pidato secara lengkap. Dalam membaca naskah pidato harus tahu dimana harus memberikan penekanan-penekanan tertentu, menggunakan nada tinggi atau nada datar-datar saja, serta dimana harus menggunakan tempo suara agak lambat atau cepat. Dengan kata lain ketika membacakan naskah pidato ataupu naskah berita, harus memanfaatkan kemampuan dalam mengolah suara, yang meliputi intonasi,tekanan,tempo,volume,dan bila memungkinkan juga”warna” suara. Hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam membaca naskah pidato di depan public atau televisi adalah Bahasa tubuh, terutama kontak mata dengan pendengar. 2. Membaca Wacana Informatif dari Internet Internet adalah salah satu media informasi dalam masyarakat modern. Melalui internet, setiap hari disebarkan beragam informasi yang melimpah, mulai dari informasi ringan,hingga informasi yang kompleks. Dalam membaca wacana informasi dari internet ini kita juga melakukan scanning guna menemukan topik yang kita cari



3. Menikmati Karya Sastra Untuk dapat memahami bacaan berupa karya sastra ada 3 jenis kode yang harus kita kuasai. Ketiga kode yang dimaksud adalah kode Bahasa,kode budaya,dan kode sastra (Teeuw,1991:12-17). Dalam hal ini kita harus menguasai Bahasa yang dipakai sebagai media suatu karya sastra, memahami budaya masyarakat tempat karya sastra tersebut dihadirkan,dan memahami kode sastra yang menjadi konvensi masyarakatnya.