Rangkuman Modul Seni 1-12 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • arief
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL 1 WAWASAN SENI



Kegiatan Belajar 1 Hakekat Seni



Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity). Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha). Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles). Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya. Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni. Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater



dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan simbol. Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni terapan. Seni murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu diluar fungsi sebenarnya. Menurut Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Akhdiat K. Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitas (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya. Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia. Hanya saja terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian dari ekspresi seni yang alami.



Kegiatan Belajar 2 Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat A. FUNGSI DALAM MASYARAKAT TRADISONAL Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan. Konotasi inilah yang harus kta perjelas tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih kompeks. Dapat diartikan sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada didalam istana (kraton). Soedarsono mengungkapkan bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk kepentingan acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3) sebagai penyajian estetis atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada delapan, yaitu:



1. Pemujaan / Ritual Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih sangat terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik, busana, dan gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini. Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik atau bentuk. Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana, baik dari aspek musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun penggunaan dekorasi sebagai setting pertunjukan. 2. Tuntunan Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang sebagai contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada didalam kotak wayangnya. 3. Tontonan / Hiburan Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni untuk hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.



B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyrakat modern yang sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen dan situasi kehidupan. Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas. Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan simak paparan berikut. 1. Ekspresi / Aktualisasi Diri Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi seni dalm penampilannya. Kebebasan disini lebih menekankan pada



pencapaian tujuan tertentu yang diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya. 2. Pendidikan Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi pekerti seseorang. 3. Industri Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan aatau kepentingan tertentu untk mendukung suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk yang ditawarkan. 4. Seni Terapi Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin seseorang yang sedang men derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya, akan terobati. 5. Komersial/Instant Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke untungan (entertainment) ini bisa di buat menurut keperluan dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal mampu memenuhi keinginan pembeli tidak yang masalah, walaupun kadang-kadang harus menimpa pada norna estestis yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena permintaan yang paling banyak. Dunia pariwisata membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.



Kegiatan Belajar 3 Jenis – jenis Seni • Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok : 1) Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati oleh penonton pada saat bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan berakhir. 2) Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan dihadapan penonton dan di hayati sepanjang masa. 3) Seni sastra : seperti prosa dan puisi Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal barat” dikatakan demikian karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab barat yang naturlisperspektif-momenopname(NPM): “ gambar yang diambil hanya dari satu arah,satu tempat,satu waktu,seperti memotret sebuah objek pada satu titik waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam sebuah bingkai. • Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena memiliki unsure waktu selain unsure ruang dan datar. • Dalam system RWD bidang datar bermakna tiga:panjang-lebar-waktu • Secara garis besar seni rupa memiliki 3 cabang yakni: 1) Seni lukis,seni patung,seni kriya(sni murni0 2) Seni terapan meliputi semua desain. 3) Gambar termasuk seni lukis JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI: 1) Apresiasi : upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas. 2) Apresiasi secara pasif : dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau melihatt pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan maupun pameran yang dilihat. 3) Apresiasi secara aktif : melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu. Misal : seorang ikut menari.



Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan 3 hal : 1. seni dengan alam mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni. 2. seni dengan ekspresi seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung. Seni di dalamnya adalah ekspresi sebaliknya dalam membicrakan ekspresi tidak akan lepas dari cabang seni tertentu. 3. seni dengan lingkungan v memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.



Terdapt 4 jenis seni : a. Tari: 1) Tari tunggal :koreografi yang di buat atau dirancang untuk di bawakan oleh seorang penari.dipentaskan lebih dari 1 orang penari. Contoh : tari golek,ponggawa. 2) Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema bermacam-macam. Contoh : tari srikandi mustokoweni 3) Tari kelompok :ini dirancang secara khusus memang untk dibawakan oleh lebih dari 2 orang penari. Contoh : tari kelompok bedaya.



b. Seni drama 1.



pengertian dramaturgi 



dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.







Kata



DRAMA



berasal



dari



kata



yunani



draomai



yang



berarti



berbuat,berlaku,bertindak,dsby. 



Drama berarti perbuatan atau tindakan.







Formula dramaturi menganut 4 prinsip M:



1) Mengkhayalkan:untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yg bersumber dari inspirasi. 2) Menuliskan : pengarang menyusun kisah yg sama dg ide yg sama ke dalam tulisan. 3) Memainkan : pelaku memainkan kisah yg sama untuk ketiga kalinya. 4) Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung. SEJARAH TEATER INDONESIA 



Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas







Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun pentas panggungnya berbingkai.







Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan amatir.







Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan penampilan drama menggunakan naskah.







Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali naskah







Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan pengarang,penyadur atau penyalinnya.



ISTILAH DRAMA a) Teater • Sebagian orang mengartikan sbg gedung pertunjukkan ada pula yg mengartikan sbg panggung. • Secara etimologi ; gedung pertunjukkan. • Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak ( wayang orang,ketoprak,ludruk,lenong ) • Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yg diceritakan di atas pentas dan di saksikan oleh orang banyak. b) Drama/sandiwara/toneel • Istilah sandiwara diketemukam oleh KGPA Mangunegoro VII sbg pengganti istilah toneel yg dipakai orang belanda. • Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi ,situasi,dan acting. MUSIK • Apresiasi musik dpt di definisikan : sbg dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik dg penuh pengertian. • Unsure seni musik : 1. composer (pabrikan ) 2. pemain (para pekerja ) 3. pendengar (consumer ) • Unsur mekanis : 1) Medium : segala musik dipergelarkan melalui unsure mekanik atau unsure fisik 2) Publikasi : langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik



MODUL 2 Pengetahun Dasar Seni KEGIATAN BELAJAR 1 UNSUR-UNSUR MUSIK             Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur tersebut. A.  BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,  suatu seni yang di dasarkan pada pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna suara, dan durasi. 1.    Pitch Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch. Getaran frekuensi diukur  dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik. Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih tinggi  dari pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua nad akan berbunyi berbeda jika  mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip. Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak antara nada tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan pitch range



2.    Dinamika Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan  lebih keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada instrumen – instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau bertahap. Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai elemen  musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.



3.      Warna Suara Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri. Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu. Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada dalam pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah instrumen atau suara yang menghasilkan melodi.



4.        Ritme Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di dalm tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan. Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan.  Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan intensitasnya. Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut penjelasan dari ketiganya.



a.       Ketukan (beat) Beat  (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap  



  detik. Kadang-



kadang  terdengar begitu kuat dan mudah untk mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah mengambang atau tanpa tujuan. Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang berbeda-beda.  Kadang beat diketukkan secara  jelas dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata terdengar, misalnya pada alunan melodipermainan biola. Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari satu beat.



b.    Birama



Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu atau lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan birama. Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung  1-2,1-2,1-2, dan seterusnya. Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama waltz mempunyai birama triple. Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga  hanya saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-34, 1-2-3-4, dan seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai  birama quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi dari duple meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple  meter sering membuat rasa aliran yang halus. Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut menggabungkan duple meter dan triple meter.



c.       Aksen dan Sinkop (syncope) Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul diantara dua ketukan. Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.



d.      Tempo



Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah dalam tempo menggunakan bahasa itali.



LARGO           sangat lambat, melebar Grave               sangat lambat, khidmat Adagio             lambat Andante           agak lambat Moderato         sedang Allgreto            cepat sedang Allegro             cepat Vivace             dengan hidup Presto               sangat cepat Prestissimo      secepat mungkin



Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto (tidak terlalu cepat).



5.        Melodi Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi  adalah serangkaian nada-nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar



dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan. Kebanyakan melodi tersusun  atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa (phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan melodi pembuka  yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.



KEGIATAN BEALAJAR  2 UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI UNSUR - UNSUR DASAR TARI Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.



1.        GERAK Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.



2. UNSUR TENAGA Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi : a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga. 3.UNSUR RUANG Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat. Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka. 4. UNSUR WAKTU Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai                                      B.   Elemen Komposisi Tari Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.



1. Gerak Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari adalah gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.  Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras. Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.



2.    Tema Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan. Ada beberapa karakteristik tema antara lain: 1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain. 2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan semua pemikirannya. 3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat



3.    Desain Atas Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya  dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut sebagai berikut.



a. Desain Datar Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran. b. Desain Dalam Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut. c. Desain Vertikal Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah. d. Desain Horisontal Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke garis horisontal. e. Desain Kontras Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.



f. Desain Murni Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras. g. Desain Statis Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan walaupun bagian badan yang lain bergerak. h. Desain Lurus Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso, dan lengan i. Desain Lengkung Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis lengkung. j. Desain Bersudut Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendisendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku. k. Desain Spiral Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota badan. l. Desain Tinggi Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas. m. Desain Medium Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari.



n. Desain Rendah Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari sampai lantai. o. Desain Terlukis Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu. p. Desain Lanjutan Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup menggerakkan lengan dan mengacungkan jari menunjuk pintu. q. Desain Tertunda Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya. r. Desain Simetris Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama. s. Desain Asimetris Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kiri berlainan dengan yang kanan. 4.    Desain Lantai Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.



Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat. .Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung. a. Garis lurus Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal. Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan. b. Garis lengkung Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya. c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat 5.    Desain Musik Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulangulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.



a.    Musik Internal  Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali. b.    Musik Eksternal Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau di Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.



Adapun fungsi musik dalam dalam tari 1)Sebagai iringan tari 2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari 3)Sebagai ilustrasi 6.    Desain Kelompok Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih. c.Kolosal 50 lebih d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari



Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selangseling, terpecah. 1)Serempak (Unison)  Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus maupungaris lengkung.  2) Berimbang (balance) Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda. 3) Berturutan/bergantian (canon) Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian. Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat hitungan. 4) Selang-seling (alternate) Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan penari dengan pengolahan level. 5) Terpecah (broken) Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya 7.    Dinamika Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.



8.    Tata Panggung Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak. KEGIATAN BELAJAR 3 Unsur dan Prinsip Seni Rupa A. Unsur-unsur Seni Rupa Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. 1. Garis Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti: -       Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan; -       Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak; -       Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan; -       Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan. Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi: - Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.



- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang Warna Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer. Contoh: ·         merah + kuning : jingga ·         biru + kuning     : hijau ·         merah + biru      : ungu Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder. Contoh: ·         kuning + hijau    : kuning kehijau-hijauan ·         biru + ungu        : ungu kebiruan ·         jingga + merah   : jingga kemerahan Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam. Tekstur Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.



Ruang Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan. Bidang Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. B. Prinsip Seni Rupa Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:  Kesatuan (unity) Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.  Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.  Irama (rhytm) Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.



 Penekanan (kontras) Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton. Proporsi Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya. Keselarasan (harmony) Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.



MODUL 3



KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD



Kegiatan Belajar 1 Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu : 1. Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada cara – cara berfikir seseorang. 2. Perkembangan personal, marupakan perubahan – perubahan yang terjadi yang berkaitan dengan kepribadian. 3. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya. 4. Perkembangan fisik, perubahan – perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.



Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu : Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada individu secara alamiah dan spontan. 1. Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. 2. Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.



A. KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu : 1. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.



2. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak. 3. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain. 4. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.



B. KONDISI EMOSIONAL ANAK Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka. Emosi sebagai aspek psikologis  mempunyai ciri-ciri yang khsa, yaitu : 1. Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya. 2. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi. 3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra. Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : 1) Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh. 2) Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan, perasaan intelektual,  perasaan sosial., perasaan estesis, dan perasaan spiritual. C. KONDISI SOSIAL ANAK Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur  mulai menyadari  bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok.



Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.



D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK Perseptual mengandung pengertian  kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah  diketahuinya. E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik.



Kegiatan – kegiatan  fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka. F. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya. G.  KONDISI KREATIF ANAK Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat setiap anak berbeda – beda.



KEGIATAN BELAJAR 2 Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar



A.       KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya A. Karakteristik Suara Anak Usia SD Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbedabeda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia. Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya: Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada juga yang bersuara rendah Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih terdengar jernih dan ringan



B. KARAKTERISTIK MUSIK ANAK Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni



(rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah: 1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari. 2. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat 3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya. 4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.



C. KARAKTERISTIK GERAK ANAK Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.



D. KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni; 1. Aspek tipologi seni rupa anak 2. Aspek karakteristik seni rupa anak 3. Aspek periodisasi seni rupa anak 4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.



E. PERIODISASI SENI RUPA ANAK



Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh 1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10 tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas). 2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme / pseudo naturalistic  (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).



MODUL 4 PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI



KEGIATAN BELAJAR 1 Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni



1 . ISTILAH TEKNOLOGI Teknologi adalah suatu area studi tentang peralatan untuk mengubah harfiah menjadi fungsional melalui studi ilmu pengetahauan yang sistematis. Suatu karya seni mempunyai struktur,wujud atau kontur (contour) isi (content),dan tata laku (context) pamadhi ,(2000).wujud atau kontur karya seni merupakan bentuk visual karya,berupa :rupa , gerak, suara yang berfungsi sebagai penampung gagasan dan ide.untuk mewujudkan ide dan gagasan,seorang pencipta karya seni membutuhkan teknik,pendekatan,prinsip serta ketrampilan berkarya. Isi adalah muatan pesan,cerita gagasan, imajinasidalam karya seni.isi dikembangkan dalam karya seni untuk memberi tekanan,nuansa,spirit,dan bobot penampilan karya seni. Ketiga struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain ketika proses penciptaan berlangsung, sebagai contoh, ketika seorang akan menciptakan sebuah tari hendakanya dia memperhatikan sebagai berikut. 1 .Bentuk tarian yang akan diciptakan 2 .Tarian tersebut mempunyai misi tertentu 3 .Kenapa seseorang tersebut tertarik 2 .CAKUPAN TEKNOLOGI Koentjaraningrat (1981) meletakkan teknologin kedalam deretan hasil budaya manusia. 1 .Sistem religi dan upacara keagamaan 2 .sistem dan organisasi kemasyarakatan 3 .sistem pengetahuan



4 .bahasa 5 .kesenian 6 .sistem pencaharian hidup 7 .sistem teknologi dan peralatan



3 .MODEL PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM KARYA SENI Pendidikan kesenian adalah mendidik anak supaya kreatif. Pembinaannya melalui pelatihan berapresiasi terhadap keindahan objek. Kreatif mengandung unsur ,yaitu kemampuan bertahan,berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan masalah dengan sempurna. Jalan berlatih ulet adalah keberanian mengutarakan (berekspresi). Prinsip keteknikan dapat digolomgkan menjadi tiga yaitu: a .Pemanfaatan teknologi kerajinan dalam penciptaan karya seni b .Pemanfaatan teknologi rekayasa dalam penciptaan karya seni c .pemanfaatan teknologi pengolahan dalam penciptaan seni KEGIATAN BELAJAR 2 Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi Untuk menjelaskan cakupan teknologi pada Kegiatan Belajar 1 telah diutarakan secara konseptual, dimana teknolgi secara ideal mempunyai dampak, peran dan manfaat kepada masyarakat dan akhirnya masyarakat ikut memasuki dunia teknologi. 1.



Teknologi Sederhana Berenergi Manusia



Ada 3 jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana yaitu :



a.



Teknologi Putar



Contoh : jam tangan



b.



Teknologi Tarik



Contoh : sepeda c.



Teknologi Pukul



Contoh : genderang 2.



Teknologi Berenergi Alam



Teknologi ini masih menggunakan prinsip tarik, dorong dan putaran, karya teknologi ini dapat bergerak karena bantuan udara atau angin . a.



Penggerak Berenergi Angin



Fungsi angin tersebut mengubah benda menjadi dapat bergerak, sehingga menimbulkan gerakan gerakan dalam karya manusia. Contoh : kipas angin b.



Pemggerak Berenergi Air



Kinerja motor di gerakkan oleh air Contoh : kincir air 3.



Teknologi Tinggi



a.



Teknologi Penggerak Bernergi Listrik



b.



Teknologi Digital



Merupakan teknologi untuk membentu manusia mempercepat kinerja dan memperpendek jarak komunikasi sebagai pengganti kinerja manusia secara otomatis. Contoh : komputer Penggunaan teknologi komputer dalam karya seni rupa melalui : 1.



Program Freehand drawing.



Berfungsi untuk menggambar



2.



Program Corell draw.



Berfungsi untuk menggambar tetapi lebih banyak untuk memberi fasilitas 3.



Program Adobe Photoshop.



Untuk mengubah foto dari segi bentuk wajah, warna maupun potongan dari masing – masing elemen, program ini menyediakan fasilitas pemindahan foto kepada gambar baru dengan menambah latar belakang gambar yang berbeda. 4.



Program Makromedia Animasi.



Program ini membeberi fasilitas seorang desainer membuat gambar yang dapat bergerak, membuat game anak sering juga digunakan untuk menyempurnakan tampilan di film dan videoclipping. 5.



Program Power Point.



Menyediakan fasilitas menggerakkan gambar maupun huruf walaupun tidak sebebas program animasi, biasanya untuk presentasi mengajar. 6.



Program Editing.



KEGIATAN BELAJAR 3 Rencana dan Laporan Kerja Bentuk karya seni tidak lagi berupa seni rupa melainkan berupa kombinasi ( terpadu ), yang ditambah dengan teknik pukul, tarik maupun putar yang dihubungkan sehingga menimbulkan bunyi – bunyian. Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan teknologi sederhana dapat dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide tersebut dan apa manfaat dari karya tersebut. Selain itu dalam rancangan perlu dijelaskan bagaiman teknik dan cara kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk mewujudkan ide atau gagasan tersebut. Bahan apa yang



digunakan, bagaimana karakteristik juga perlu di buat dalam rancangan tersebut dan kesulitan yang diperkirakan akan di temukan.



MODUL  5 OLAH MUSIK



KEGIATAN BELAJAR 1 Bernyanyi A. BERNYANYI Tehnik pernapasan sebagai salah satu modal dasar dalam memproduksi suara yang baik. Tehnik bernyanyi mencakup artikulasi, resonansi dan beberapa yang berhubungan penguasaan lagu serta penampilan. 1. Pernafasan Pernafasan yang sangat baik sangat diperlukan saat bernyanyi karna bernyanyi merupakan suatu peristiwa bergetarnya pita suara oleh udara. Jadi udara lah yang menggetarkan pita suara. Udara dalam paru-paru dihasilkan dari proses pernafasan. Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu : a) Pernafasan perut, yang mengembang setelah menghirup udara adalah bagian perut. b) Pernafasan dada, ciri utama pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya pundak saat menghirup udara. c) Pernafasan diafragma (sekat rongga badan), pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi bernafas dengan cara ini badan terhindar dari ketegangan yang berlebihan dan memiliki daya yang cukup untuk menghasilkan dan mempertahankan cadangan udara saat bernyanyi. Cara bernafas diafragma : 1) Berdiri dengan rileks 2) Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (dua hitungan) 3) Pertahankan beberapa saat (dua hitungan) 4) Keluarkan udara melalui mulut ( empat hitungan) 5) Kendorkan otot (relaksasi dua hitungan) Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhalasi), menahan (suspensasi), mengeluarkan (ekshalasi), menahan (relaksasi) lalu di ulang lagi.



2. Tehnik bernyanyi



Suara manusia dibagi menjadi dua yaitu suara anak-anak dan suara dewasa. Suara anak-anak dibedakan menjadi dua suara tinggi dan suara rendah. Suara dewasa dibagi dua suara wanita dan suara pria, jenis suara pria dan wanita dewasa dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi menjadi 4 jenis yaitu : sopran, alto, tenor, dan bas. Suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran) suara wanita rendah (alto). Suara pria tinggi (tenor) suara pria sedang (baritone) suara pria rendah (bas). Suara anak-anak tinggi dan rendah. Hal penting dalam latihan ini adalah anda mengenal register atau ambitus suara anda sendiri a. Artikulasi Dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat music secara nyata dan jelas.  Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah, dan rongga mulut, dengan cara membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping. b. Pembentukan suara Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik yaitu : 1) Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin 2) Mulut di buka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup 3) Resonansi Maksudnya adalah pernafasan rongga-rongga kepala, leher, dan  dada. Ruang resonansi yang paling utama terdapat dibagian kepala. Ruang ini apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan. Latihan-latihan untuk membentuk resonator yang baik. 1.      Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan 2.      Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku 3.      Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk 4.      Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar 5.      Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin 3. Penampilan Bernyanyi yang baik tidaklah seperti yang kita saksikan setiap hari melalui televisi yang kurang memperhatikan kostum dan gerakan-gerakan yang berkenaan dengan lagunya. Gerkan tubuh yang benar adalah gerakan yang mendukung ungkapan music yang hendak disampaikan kepada



pendengar gerakan tangan dan kaki dilakukan dengan wajar karena bernyanyi lebih mengutamakan unsur vokal (audio) dibandingkan dengan unsur gerak atau visual. Busana sopan dan wajar sangat baik dikenakan pada acara pementasan musik. Perkembangan audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone. Seorang penyanyi perlu berlatih menggunakan microphone dan berkonsultasi kepada ahli audio tentang microphone mana yang paling sesuai untuk jenis suaranya disaat hendak bernyanyi. KEGIATAN BELAJAR 2 Mendireksi A. MENDIREKSI Aba-aba sangat penting dalam permainan kelompok musik seperti paduan suara Ansambel maupun orkes. Aba-aba selain memperlihatkan irama dan tempo lagu juga memberikan tandatanda ekspresi. Dalam permainan musik pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conductor). Jiwa suatu lagu sangat tergantung dari seorang dirigen atau konduktor dalam membawakannya oleh karena itu aba-aba perlu dipelajari lebih mendalam. 1.      Jenis aba-aba a.       Aba-aba satu pukulan Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertnggi kemudian turun kebawah langsung membentuk gerakan melingkar kesamping luar sebelah kanan lalu naik kembali ketitik awal.  Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan ba-aba ini adalah : 1) Tujuh belas Agustus, ciptaan H.Mutahar 2) Apuse (Papua) 3) Helarotan (Maluku) 4) Potong Bebek Angsa b.      Aba-aba dua pukulan Gerakan aba-aba ini dimulai sama dengan gerakan satu pukulan. Jadi, mulai dari titik awal (setinggi mars), kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar keluar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu. c.       Aba-aba tiga pukulan



Setelah kita belajar dan menguasai aba-aba satu dan dua pukulan kini kita lanjutkan pada irama terner yaitu dalam satu birama terdapat tiga ketukan. Dalam irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan. Untuk membedakan ketukan kuat dan lemah dalam memberi aba-aba pada umumnya ditunjukkan oleh gerakan yang lebih tegas. d.      Aba-aba empat pukulan Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner. Oleh karena itu dalam memberi aba-abanya pun seolah-olah ada dua pukulan berat yaitu hitungan satu dan tiga serta dua pukulan ringan pada hitungan dua dan empat. e.       Aba-aba enam pukulan Gerakan aba-aba ini pengembangan dari irama dua atau jenis birama susun. Dikatakan demikian karena dalam satu birama terdapat dua pukulan kuat yang jatuh pada hitungan pertama dan keempat dengan demikian dalam gerakan aba-abanya ketukan kuat itu harus diayunkan lebih kuat atau panjang dibandingkan dengan ketukan lainnya. 2.      Sikap Badan Mulailah berlatih pada sikap berdiri pada kedua kaki anda posisi kaki kiri sedikit lebih maju daripada kaki kanan. Pandangan lurus dan menyeluruh ke depan kemudian angkat kedua tangan hingga sejajr dengan mata lalu turunkan. Kepala tegak jangan kaku namun penuh percaya diri dan berwibawa tangan dan jari-jari harus bebas dan luwes. 3.      Tehnik Aba-aba Tehnik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri. a.       Aba-aba permulaan 1) Sikap siap 2) Gerakan pendahuluan 3) Saat memulai atau insetting b.      Sikap siap Sikap siap di sini adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain musik konsentrasi seta menegnal tempo, dinamik, dan ekspresi lagu.



c.       Gerakan Pendahuluan



Setelah penyanyi atau pemain musik berkonsentrasi dengan aba-aba persiapan maka berikutnya adalah aba-aba atau gerakan pendahuluan jadi aba-aba pendahuluan dilakukan di antara aba-aba persiapan dan insetting. d.      Aba-aba Penutup Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Baru pada hitungan berikutnya aba-aba dihentikan. Menghentikan aba-aba ini adalah dengan menambahkan sedikit gerakan lingkaran kecil persis setelah gerkan aba-aba nada terakhir selesai. KEGIATAN BELAJAR 3 Bermusik A. BERMUSIK 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik atau pluck ditinjau dari fungsinya maka gitar dapat digolongkan sebagai alat music tunggal (solo), maupun sebagai alt music pengiring. a.       Bagian- bagian alat music gitar yaitu, kepala, leher, badan, frets, kotak suara, penala, fingerboard, lubang suara, bridge. b.      Sikap Bermain 1) Gunakan kursi tanpa sandaran samping dan tinggi kursi sesuaikan dengan tinggi pemain. 2) Letakkan foot stool di depan sebelah kiri pemain sehingga jika kaki kiri diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik. 3) Lekuk badan diletakkan di paha kiri secara vertical dan paha kanan menyangga badan gitar sebelah bawah. 4) Siku tangan kanan diletakkan pada badan gitar sebelah kanan atas. 5) Untuk dapat bermain gitar dengan baik dan mampu bergerak dengan bebas maka gitar harus terletak atau bersandar pada paha kiri, dada, paha kanan, dan siku tangan kanan. c.       Sistem Penataan gitar 1) Dengan suling kunci nada (stempluit) 2) Dengan garputala



d.      Penjarian Sebelum berlatih bermain gitar terlebih dahulu harus memperhatikan istilah-istilah jari yang akan digunakan untuk bermain gitar. 1) Tangan kiri, telunjuk 1, jari tengah 2, jari manis 3, kelingking 4. 2) Tangan kanan, ibu jari p (pulgar), telunjuk i(indicio), jari tengah m(medio), jari manis a(anular). e.       Tehnik Petikan Pada Gitar 1) Apoyando (tehnik bersandar) Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya dengan menyandarkan jari pada dawai diatas/dibawah dawai yang dipetik. 2) Tirando (petikan bebas) Tehnik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya tidak menyentuh ( lepas ) dawai yang berada dibawah/diatas dawai yang dipetik. 3) Strumming Tehnik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau bersifat iringan. f.       Gitar solo Dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan. Untuk menjadi seorang pemain gitar solo yang professional perlu mempelajari tehnik-tehnik ketrampilan jari sehingga mampu bermain secara baik dan benar. g.      Gitar iringan Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain, maka peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi sedangkan melodi pokok telah dimainkan ataupun dinyanyikan oleh pemain lain.         2. Instrumen Ritme              Alat music yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber bunyi membrane dan idiom (alat/bendanya), dapat dikelompokkan menjadi : a. Perkusi tak bernada, antara lain : 1) Castagnet (baca: kastanyet) 2) Wood black 3) Triangle 4) Guiro



5) Maracas 6) Cabassa 7) Tambourine 8) Bass drum, side drum, tom-tom, floor tom-tom,cymbal, dan hi-hat, termasuk dalam drum set b. Perkusi bernada, antara lain : 1) Piano 2) Glockenspiel 3) Xylophone 4) Vibraphone 5) Chimes 6) Timpani         3. Instrumen Suling Suling atau rekoder (recorder) termasuk dalam keluarga alat music tiup. Sikap bermain :         Posisi duduk 1) Pemain duduk di ujung bagian depan kursi 2) Badan tegap dan rileks 3) Pandangan lurus ke depan 4) Posisi berdiri : 5) Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki 6) Kaki agak terbuka (tidak rapat) 7) Badan tegap, tetapi rileks 8) Pandangan lurus ke depan a.       Cara bernafas Gunakanlah cara bernafas diafragma, seperti Anda telah pelajari pada Kegiatan Belajar 3.1. Karena, dengan bernafas diafragma anda akan memiliki pernafasan yang cukup untuk meniup rekorder. b.      Cara Meniup 1) Letakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya. 2) Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuu”



3) Lakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup rekorder c.       Cara memegang 1)      Posisi tangan Tangan kiri memegang bagian atas recorder, dan tangan kanan memegang bagian bawah recorder. 2)      Posisi jari Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada lubang ketiga. Jari-jari tangan kanan berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada,  dengan ibu jari menahan badan rekorder, telunjuk untuk menutup lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis pada lubang keenam, dan jari kelingking pada lubang ketujuh yang terdiri dari 2 buah lubang kecil. 3)      Bentuk jari Usahakan bentuk jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak kaku/tegang. 4)      Cara menekan Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian tengah dari ujung jari.                     d.   Cara menala             Sebelum kita memainkan sebuah alat music, maka hal pertama yang perlu   dilakukan adalah menyamakan nada (menala) dengan sebuah patokan standar (concert pitch/diapason normal), yaitu a’= 440 Hz.



MODUL 6 PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu menciptakan karya musik untuk anak SD dengan benar. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : Mahasiswa akan mampu : 1.      Menciptakan nyanyian untuk anak SD 2.      Menciptakan lagu instrumentalia sederhana untuk anak SD KEGIATAN BELAJAR 1 Penciptaan Nyanyian untuk Anak SD A.  Karakteristik Lagu AnakA 1.      Melodi  Jangkauan suara anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis suara anak yaitu suara tinggi dan suara rendah, bukan berdasarkan jenis kelamin. Anak-anak yang bersuara tinggi memiliki jangkauan antara nada c ’- f’’ ; sedangkan suara rendah anak berkisar antara nada a – d’’. Melodi yang dinyanyikan oleh anak sebaiknya diciptakan dalam jarak satu oktaf saja.             Dalam penciptaan nyanyian untuk anak SD digolongkan berdasarkan kelas.  Kelas I,II dan sebagian kelas III luas wilayah suaranya hanya sekitar 5-6 nada. Kelas IV – V sudah dapat menyanyikan melodi hingga 8 nada atau lebih. 2.      Ritme Ritme nyanyian anak SD sebaiknya mudah dinyanyikan. Ritme melodi yang memiliki nilai not yang hampir sama akan lebih mudah dinyanyikan dibandingkan dengan ritme yang nilai-nilai notnya berbeda jauh (kompleks). Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan nyanyian untuk anak, di antaranya : a.         Pembuatan Tema Lagu



            Tema lagu dapat dikatakan sebagai ide dasar menguasai seluruh jiwa lagu. Tema ini yang membedakan antara nyanyian yang satu dengan lainnya. Tema lagu anak pada umumnya bersifat gembira. Urutan proses penemuan ide dasar musical atau tema pembuatan nyanyian anak SD : 1.      Amati dan tangkap perasaan anak-anak (langsung maupun tidak langsung). 2.      Jelaskan perasaan anak tersebut mengendap sehingga menjadi milik diri sendiri. 3.      Ubah dalam bentuk ungkapan-ungkapan musical. 4.      Catat ide dasar tersebut. Pada sebagian pencipta lagu, proses di atas tidaklah selalu dalam urutan yang sama. Namun proses tersebut akan terjadi pula walau hanya dalam pikiran atau imajinasi. b.         Pengembangan Tema Lagu (sebagai melodi)             Ada beberapa cara yang harus dipelajari terlebih dahulu untuk mengolah atau mengembangkan suatu motif : 1) Repetisi (pengulangan) 2) Adalah membuat motif baru dengan mengulang motif sebelumnya persis sama. 3) Sekuens (Pengulangan pada tingkat yang berbeda) 4) Adalah pengulangan suatu motif pada tingkat yang lebih tinggi (naik) atau lebih rendah (turun) dari motif asli. Contohnya, lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” 5) Augmentasi (Pembesaran) 1.      Interval Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga dengan cara memperbesar intervalnya. 2.      Nilai Yaitu dengan merubah irama dari suatu motif.  Diminusi (Pengecilan interval) 1.      Interval Motif yang terdiri dari beberapa nada dapat dikembangkan juga dengan cara memperkecil intervalnya. 2.      Nilai Caranya adalah merubah irama motif.



  Inversi (Pembalikan) Motif asli menunjukkan alur melodi naik, maka untuk mengembangkannya dapat dibuat dengan merubah alur melodi menjadi turun. Pembalikan alur melodi pada pengembangan motif dapat merupakan pembalikan murni dari interval. c.         Penentuan Teks Lagu             Teks disusun berdasarkan cerita, pikiran, perasaan yang hendak diungkapkan. Dalam teks lagu anak SD masih berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan bahasa yang realistis dan kongkrit. KEGIATAN BELAJAR 2 Penciptaan Iringan Lagu Anak SD 1.   Pembuatan Pola Ritmik Penciptaan music instrumental, memiliki persamaan dan perbedaan dengan music vocal kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain. Secara umum persamaannya sama-sama bermula dari suatu gagasan atau ide. Adapun perbedaannya terletak pada medium yang digunakan, yaitu vokal menggunakan suara manusia sedangkan instrumentalia menggunakan bunyi dari alat music buatan manusia. Dalam penyusunan music instrumental, kit perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain : a.       Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument b.      Tingkat kesulitan teknik permainan intrumen tersebut c.       Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrument yang digunakan d.      Instrumen natural atau transpose 2.     Pengembangan pola ritmik Mengmbangkan pola irama dapat saja dilakukan dengan berbagai macam variasi dan inilah yang menjadikan music tetap berkembang. Namun, dalam mengembangkan pola irama untuk anak SD, pertimbangkan faktor-faktor teknis terutama keterampilan anak untuk memainkan pola irama tersebut. 3.    Pemilihan Instrumen Pemilihan instrument dapat dikelompokkan ke dalam instrument bernada instrument tidak bernada.



MODUL 7 Penciptaan Tari Anak SD Kegiatan Belajar 1 : Proses penciptaan Tari Pada pokok bahasan kali ini kita akan membicarakan tentang langkah awal seseorang dalam proses penyusunan gerak tari diantaranya : 1.



Eksplorasi Eksplorasi adalah tahap seseorang untuk menyusun dari dalam proses penyusunan karya tari. Tahap eksplorasi ini meliputi berpikir, berimajinasi, merasakan dan merespon alam sekitar, lingkungan fisik,dunia binatang, tumbuhan, kejadians sekarang maupun masa lalu atau suatu ceritera.



2.



Improvisasi Improvisasi adalah kebebasan dalam mengungkapkan ekspresi gerak. improvisasi ditandai dengan gerak spontanitas.



Ciri dari



Improvisasi memacu kreativitas dan



member kesadaran bahwa gerak itu bersifat ekspresif. 3.



Evaluasi Evaluasi atau pemilihan gerak didasarkan pad aide yang meliputi tema, ceritera, watak gerak, dan gerak-gerak yang menjadi cirri ide dasarnya.



4.



Forming (Pembentukan Gerak/Komposisi) Salah satu hasildalam pengalaman berkreasi tari adalah menyusun gerak tari. Proses ini diseut composing atau forming (membuat komposisi).



Kegiatan Belajar 2 Konsep Garapan Tari a.



Judul Karya Tari Garapan karya tari diberi judul yang sesuai dengan tema atau ceritera yang dipilih. Judul tari hendaknya harus sesuai atau identik dengan tari ataupun gerak tari yang dibuat karena dengan membaca judul tari, maka orang lain ataupun penonton akan dapat memperoleh gambaran umum tentang gerak tarinya.



b. Sumber Garapan 1.



Auditif Auditif adalah sumber-sumber yang diperoleh dari hal-hal yang didengar misalnya dongeng dari ibu,ceritera dari radio atau kaset.



2. Kinestetik Gerak tersebut dapat diperolehdari melihat pertunjukan tari, gerak sehari-hari, gerak binatang atau gerak apa saja yang rangsang awalnya berasal dari gerak pernah dilihat, baik dari pertunjukan langsung maupun media elektronik (TV,video, VCD). 3. Idea Sumber garapan yang bermula dari ide yang berasal dari semua aspek kehidupan kita, lingkungan alam, satwa dan fauna. 4. Tertulis Sumber garapan ini merupakan rangsang awal yang berasal dari sumber tertulis, misalnya buku ceritera, komik, puisi, cerpen dan lain-lain. c.



Tipe Tari 1. Dramatari Dramatari adalah suatu karya tari yang mengungkapkan suatu ceritera yang didalamnya terdapat beberapa tokoh yang kehadirannya memiliki arti, punya peranan yang bersifat kausal atau sebab akibat, seperti dramatari dengan ceritera Malin Kundang. 2. Dramatik Dramatik adalah karya tari yang mengandung unsure ceritera meskipun didalamnya tidak menggambarkan tokoh-tokoh tertentu. Misalnya tari Tenun atau tari Batik. 3. Komik Komik adalah suatu garapan tari yang bersifat komikal. 4. Abstrak Abstak adalah suatu garapan tari yang pengungkapannya tidak diekspresikan secara jelas.



Karya-karya tari tersebut biasanya karya kontemporer atau karya tari non



traditional.



d. Mode Penyajian 1. Simbolik Simbolik maksudnya bahwa garapan tersebut pengungkapannya diekspresikan dengan symbol-simbol, baik dalam gerak, kostum maupun pola lantai. 2. Reprentasional Karya tari tersebut diungkapkan dengan jelas, baik ceritera dan tokohnya diungkapkan secara jelas, sehingga penonton mudah memahami. Contoh ceritera Malin Kundang. e.



Konsep Gerak Didalam penggarapan gerak, pasti aka nada transisi yaitu perpindahan dari pola lantai (posisi) satu kr pola lantai berikutnya.



f.



Konsep Iringan/Musik Kesimpulannya adalah bahwa untuk membuat iringan tari dapat dilakukan dengan alat yang sederhana oleh karenanya, jangan merasa takut atau khawatir untuk membuat music iringan tari.



g.



Konsep Tata Teknik Pentas Tata teknik pentas mengangkut tempat pertunjukan yang akan digunakan, penataan tata letak panggung, dekor, properti, tata lampu dan sebagainya yang berhubungan dengan hal-hal artistik dipanggung.



Kegiatan Belajar 3 Sumber Tema a.



Tema Ceritera Sumber-sumber yang dapat dipakai sebagai materi tema tari adalah sebagai berikut : 1. Binatang 2. Alam 3. Kegiatan sehari-hari 4. Suasana hati 5.



b. Tema Gerak Gerak tubuh dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu gerak kaki, gerak tangan, gerak badan dan gerak kepala. Kegiatan Belajar 4 Menyusun Karya Tari 1.



Langkah 1 : Melalui tahap eksplorasi sampi dengan forming dan susunan gerak yang dibuat sudah menjadi satu bentuk tari utuh.



2.



Langkah 2 : Menentukan waktu durasi yang sudah ditentukan.



3.



Langkah 3 : Setelah tari tampak bentuknya, mulailah memilih dan merancang music yang akan digunakan.



4.



Langkah 4 : Merancang rias dan busana (kostum) yang akan digunakan dalam karya tari tersebut.



MODUL 8 Penciptaan Karya Seni Rupa Anak SD Kegiatan Belajar 1 : Mencipta Karya Seni Rupa Dwimatra A. URAIAN Karya seni rupa Dwimatra atau dua dimensi adalah jenis karya seni rupa yang ditandai dengan ukuran (dimensi) luas, yaitu panjang dan lebar oleh karenanya bentuk karya ini berupa bidang datar. 1. Menggambar Menggambar adalah memindahkan objek dengan mencoret dalam medium dua dimensi, berupa kertas, kanvas, atau media datar. Karakteristik dan teknik menggambar : a.



Menggambar alam benda artinya still life drawing, yaitu menggambar objek yang berupa benda-benda disekeliling dan digambar secara langsung berbentuk realis.



b.



Menggambar Model Menggambar model merupaka istilah untuk menggambar manusia, baik dalam posisi diam maupun bergerak ; contoh gambar foto atau lukis potret.



c. Menggambar Binatang Perupa sebaiknya memulai dengan membuat sket global seperti menggambar alam benda. Selanjutnya mulai bagian kepala, turun menuju kaki, kelengkapan gambar sesuai dengan teknik. d. Menggambar Ilustrasi Beberapa pakar seni menggolongkan ilustrasi sebagai gambar tematik.



Gambar



tematik adalah gambar yang mempunyai tema. Fungsi ilustrasi dalam perkembangannya menjadi bermacam-macam bentuk serta ujudnya : 1. Ilustrasi Komik yaitu menjelaskan cerita baik fiksi maupun realita. 2. Ilustrasi Vignette yaitu gambar pengisi ruang kosong diantara tulisan satu dengan yang lain.



3. Ilustrasi Grafis yaitu gambar yang dibuat untuk menyertakan maupun menjelaskan ide dan isi karangan seperti majalah, kulit buku atau gambar ilustrasi. 4. Ilustrasi Karikatur yaitu merupakan gambar sindiran terhadapperistiwa kini (yang sedang ngetop) saat ini. 5. Ilustrasi Kartun (Cartoon) merupakan gambar sindiran yang bernuansa kelucuan. e. Menggambar Pemandangan Adalah



gambar



yang



mengungkapkan



objek



berupa



pemandangan,



objek



pemandangan sendiri dapat berupa lam bebas (gunung, sawah dan lainnya).



f. Menggambar Teknik Menggambar teknik merupakan sebutan menggambar dengan bantuan peralatan mistar.



Tujuan menggambat teknik adalah untuk merekontruksikan objek, oleh



karenanya agar lebih menggunakan peralatan mistar. g. Menggambar Ornamen atau Hias Fungsi gambar ornament untuk menghias salah satu benda atau objek. Karya-karya seno ornament dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : 1. Ornament primitife merupakan ornamen geometris karena mendapat inspirasi dalam bentuk-bentuk bumi. 2. Ornament Tradisional merupakan ornament hasil peninggalan dari suku atau bangsa yang telah melembaga membentuk kelompok masyarakat. 3. Ornamen Modern, yaitu ornament yang menggunakan dasar penciptaannya tidak mengikuti pola tradisi (simbolik) melainkan berdasarkan atas rasional kemanfaatannya. Dilihat dari segi kemanfaatannya, ornament mempunyai fungsi : a. Hiasan b. Simbolik c. Konstruktif Ornament sebagai karya seni dapat mengambil ide dasarnya dari beberapa hal :



a. Tumbuh-tumbuhan b. Hewani c. Alam (natural) d. Buatan (artificial) e. Geometris 2.



Melukis Melukis mempunyai sifat lebih bebas daripada menggambar, keterikatan mencurahkan perasaan diperbolehkan sehingga objek yang dilihat seolah-olah sebagai dorongan untuk mencipta karya seni. Berdasarkan sifat kebebasan ini, melukis dapat dimanfaatkan untuk mendidik anak mengungkapkan kreativitas misalnya : a. Finger Painting Artinya seseorang mengganti kuas dengan jari-jari tangan secara langsung. b. Teknik Tutup Merupakan teknik campuran antara teknik basah dengan teknik kering. c. Teknik Gores Pada hakikatnya teknik melukis dengan teknik tumpang. d. Teknik Campur Warna Kering dan Basah Teknik ini melalui dua proses yang bersifat tidak terduga. e. Teknik Geser Benang Teknik ini memerlukan persiapan banyak yaitu mewarnai masing-masing benang dengan warna yang dikehendaki. f. Melipat atau Folder Print Prinsip teknik ini adalah membuat gambar atau lukisan dengan secara tidak langsung yaitu menera dan mengecap. g. Menempel Membuat gambar dengan cara menempelkan pada kertas. 3. Menera Menera atau mencetak adalah membuat gambar secara tidak langsung, yaitu memindahkan gambar dengan bantuan teknik atau alat tera atau klise (istilah percetakan).



Kegiatan Belajar 2 : Mencipta Karya Seni Rupa Trimatra A. URAIAN Penciptaan karya trimatra, yaitu karya yang mempunyai nilai ruang dan isi ; karya ini ditandai oleh ukuran panjang x tinggi x lebar. Sedangkan bentuknya bervariasi seperti bentuk teratur maupun bentuk tidak beraturan, sesuai dengan rancangannya. 1. Membentuk Membentuk dapat dilakukan dengan berbagai cara memahat, mengukir maupun merakit dan melipat. Untuk karya rupa dengan medium liat dengan tiga cara diantaranya : a. Membuat lempengan benda liat kemudian dibentuk menjadi karya; b. Membuat bentuk global kemudian dibutir; c. Membuat pilin atau uliran tali kemudian dibentuk menjadi utuh; 2. Memahat Relief dan Ukir Memanfaatkan teknik pahat yaitu membentuk dengan memahat. Medium yang dipahat antara lain kayu, batu, atau yang dapat dipahat. 3. Merakit dan Membangun Merakit yaitu menyusun benda-benda yang sudah dibentuk terlebuh dahulu maupun benda yang belum dibentuk menjadi susunan dan arti baru dari benda tersebut. Misalnya susunan patung dari bahan korek api dengan menggunakan lem. 4. Melipat dan Menempel Maksud dari teknik melipat diperlukan untuk membentuk benda dasar seperti kotak, kerucut maupun silindris. Teknik temple hampir sama dengan teknik kolase yang telah diuraikan didepan , tempelan kertas yang dimaksudkan adalah menempel dalam rangka membentuk.



Kegiatan Belajar 3 Menyusun Tugas Mencipta Karya Seni Rupa Untuk Anak SD Model Pengembangan Materi Berkarya Rupa Untuk Anak SD No 1.



Aspek yang dikembangkan Ungkapan jiwa



Materi



Bentuk pelatihan



Melukis, menggambar objek Menceritakan pilihan



kejadian



yang



pernah dialamu Membebaskan memilih objek dan modelnya Melukis komik Menggambar situasi dikelasku Menyusun potongan gambar dan foto



deselesaikan



dengan



pewarnaan sesuai dengan selera Finger painting



anak Memilih berbagai media yang cocok, baik dari kertas, karton



Membentuk



maupun gerabah Membuat patung dari kertas remasan, merakit benda-benda limbah Membentuk dengan benda liat Menempel bebas Membuat karya patung



2.



Pembentukan Karakter



Melukis dan menggambar



kelompok Keadaan rumah tematis untuk keluarga Menggambar kelompok Menggambar sosok temanku yang kucintai Menggambar ornament Menggambar meneruskan gambar temannya Menggambar dikeluargaku



kehidupan



Menerjemahkan ide temannya membentuk



lewat gambar Membuat patung kelompok



dengan



secara berbagai



teknik merakit, memahat dan 3.



Pengembangan



Menggambar



Intelektual



menempel bersama-sama Melukis cita-cita Menggambar dunia yang akan dating Menggambar keramaian dipasar dan jalan Membuat



karya



persfektif,



kontruksi



bersifat dan



ketepatan teknik Menggambar potret atau wajah Menggambar peta Menggambar bentuk transfaran untuk diterangkan kepada orang lain Menggambar ornament Mrenggambar komik Menera dengan teknik cukil Membentuk dengan merakit



4.



Pendidikan kemanusiaan



harkat melukis Menggambar



(relief) Menggambar konstruksi Menempelkan benda-benda berdasarkan presisi (ketepatan) Mengambil tema alam sekitar Menggambar model diaroma Menggambar kelompok Menerjemahkan atau menginterpretasikan surat yang dibuat teman kepada dirinya serta ditunjukn kepada orang lain Menggambar komik Menggambar meneruskan ide orang lain



5.



Pembinaan rasa sosial menggambar



Menggambar meneruskan ide



dan kebersamaan



orang lain Menggambar komik Menggambar kelompok Menggambar model diaroma Menerjemahkan atau menginterpretasikan surat yang dibuat teman kepada dirinya serta ditunjukan kepada orang lain Menggambar



poster



untuk



bingkisan temannya yang ulang tahun Menggambar wajah keluarga : kaka, adik, ibu, saudara, yang jauh tempat tinggalnya maupun Melukis



hubungan kekeluargaannya Mengungkapkan keadaan dikampung Mengungkapkan peristiwa yang



Membentuk



pernah dialami Membuat kado ulang tahun temannya dengan mengisikan wajahnya



MODUL 9 APRESIASI MUSIK DAN TARI



KEGIATAN BELAJAR  1 APRESIASI MUSIK ANAK Mendengarkan berarti melakukan kegiatan pengamatan melalui indra pendengaran dengan penuh perhatian pada bunyi yang menjadi focus perhatian sedangkan mendengar berarti tanpa/ kurang perhatian pada bunyi yang sedang terdengar.Proses mendengarkan yang baik adalah mengingat yang lalu, mendengarkan yang sedang terjadi dan mengembangkan imajinasi akan kemana musik itu hendak mengalun. Mendengarkan auditif artinya menangkap bunyi lewat indera pendengaran kita. Mendengarkan imajinatif adalah tidak ada bunyi yang sesungguhnya lewat pendengaran kita, tetapi bunyi musiknya ditangkap lewat membaca notasi musik. Apresiasi terhadap karya musik dapat dilakukan melalui proses berikut ini :



1.            mendengarkan musik 2.            mengdengarkan sambil membaca notasi musik 3.            membaca latar belakang penciptaan karya seni 4.            membaca biografi pencipta Ciri-ciri lagu anak pada umumnya sederhana dan riang. Syair lagu-lagu anak SD biasanya berisi tentang kehidupan anak itu sendiri maupun lingkungannya, seperti lagu : -          Lihat kebunku -          Balonku Lagu anak ada juga yang berupa kekaguman akan ciptaan Tuhan, seperti lagu : -          Pelangi -          Twinkle-twinkle little star Syair yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah juga digunakan untuk menjelaskan suatu konsep atau menghafal sesuatu. Contoh : -          Satu di tambah satu ( pelajaran berhitung) -          ABC (pelajaran mengenal huruf)



Bentuk Musik : Motif dan Frase Suatu matif adalah unsure-unsur melodi pendek, ritme atau harmoni yang digunakan secara berulang-ulang sampai membentuk suatu bagian.  Kalimat atau frase musik merupakan pengembangan dari motif. Lagu yang terdiri dari satu kalimat pertanyaan dan satu kalimat jawaban, bentuknya disebut lagu satu bagian. Karya musik yang paling sederhana, biasanya terdiri dari dua bagian kalimat yang disebut  dengan bentuk binair (A  B) maksudnya, adalah bahwa karya tersebut memiliki bentuk kalimat A sebagai kalimat pertama dab kalimat B yang merupakan kontras dari kalimat pertama. Selain



bentuk lagu dua bagian adalah lagu dengan tiga bagian yang disebut dengan ternair (A  B  A), ini merupakan bentuk kalimat yang mirip dengan bantuk binary, hanya pada bentuk ini, sesudah kalimat B kembali mengulang bagian kalimat pertama.



A.          KARYA MUSIK INDONESIA 1.            Musik Tradisional Lagu-lagu tradisional di Indonesia umumnya tidak menggunakan tangganada diatonis tetapi tangganada penatonis. Di daerah jawa lagu jenis ini banyak ditemukan, contohnya : a. Gundul Pacul (satu bagian) b. Gambang suling (satu bagian) c. Manuk dalali (A  A’  B  A) 2.            Musik Mancanegara Beberapa lagu mancanegara yang telah dikenal di Indonesia dapat dianalisi bentuknya, contoh : a. “Happy birthday” ( satu bagian ) b. “Twinkle-twinkle little star” ( satu bagian) c. “Dohremi” ( dua bagian ) B.           KOMPONIS LAGU ANAK 1.            Komponis lagu Indonesia a.       Ibu Sud Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya : -          Burung Kutilang -          Kereta Apiku -          Kampung Halamanku



-          Menanam Jagung -          Berkibarlah Benderaku b.      A.T Mahmud Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya : -          Pelangi -          Ombak -          Kupu-kupu -          Larilah Kudaku -          Awan Putih c.       Pak Dal Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya : -          Tahun Baru -          Berlabuh -          Teka-teki d.      WR Supratman Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya : -          Ibu Kita Kartini -          Di Timur Matahari -          Parindra -          Mars Kepanduan Bangsa Indonesia e.       C. Simanjutak Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya : -          Tanah Tumpah Darahku



-          Indonesia Merdeka -          Maju Tak Gentar -          O, Angin f.       Ismail Marzuki Adapun lagu ciptaan beliau yang terkenal, diantaranya : -          Rayuan Pulau Kelapa -          Selendang Sutra -          Sepasang Mata Bola -          Melati di Tapal Batas -          Gugur Bunga



2.            Komponis Lagu Tradisional Komponis lagu tradisional Indonesia jarang dikenal karena lagu tradisional umumnya berkembang dengan sendirinya secara lisan dan turun temurun di lingkungan daerah tertentu.



3.            Komponis Lagu Asing a.       Zoltan Kodaly Menurut Kodaly, latihan-latihan musik dapat menjadi dorongan yang besar terhadap kecerdasan dan perkembangan emosi anak. b.      John Spencer Curwen Menurut Cowen. Dalam pelajaran musik sebaiknya yang dibayangkan oleh anak-anak ialah bunyinya bukan notasinya



MODUL 10: APRESIASI SENI RUPA ANAK KB 1    Manfaat Belajar Seni Rupa Bagi Anak Usia SD Secara garis besar manfaat belajar seni rupa bagi anak sebagai berikut: 1.    Seni rupa sebagai bahasa visual Proses komunikasi yang terjadi ketika anak menggambar sebenarnya adalah komunikasi intrapersonal dimana semua kejadian ingin disatukan dalam gambar anak. Komunikasi ini sebagai bahasa rupa (visual), dimana angan dan pkiran diungkapkan lewat bentuk-bentuk. Dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan bahwa prilaku anak dekat dengan kegiatan berkesenian, tiada hari tanpa gambar atau seni. Berseni merupakan kebutuhan anak dalam:  Mengutarakan pendapat, Berkhayal-berimajinasi, Bermain, Belajar, Memahami bentuk yang ada disekitar anak, Merasakan: Kegembiraan, Kesedihan, dan Rasa Keagamaan. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menanggapi lingkungan. Berarti pelajaran seni adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat segabai habasa visual.



2.    Seni rupa membantu pertumbuhan mental Sebagaimana contoh di atas seni rupa sebagai bahasa visual merupakan perkembangan simbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang dipikirkan, dirasakan atau dibayangkan melalui karya seni rupanya. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada dasarnya perkembangan emosi anak usia dini ditandai oleh perkembangan keseniannya. Dari hasil karya seni seorang anak kita mampu melihat pertumbuhan mentalnya secara abstrak. Sekitar usia 7 sd 8 tahun (antara kelas 1 dan 2) merupakan usia perkembangan penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya, terdapat anak yang kuat penalarannya atau kuat perasaannya. Biasanya tipe anak yang kuat penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan, maka figur atau obyek lukisan ditampilkan lebih relaistik. Sedangkan, anak bertipe perasaan (emosional), ditunjukkan dalam gambar berupa blok-blok warna yang kuat, dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari pada yang lain. Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi oleh faktor lingkungan (teori behavioral) seperti teman-teman disekelilingnya, guru kelas, atau pun orang tua saja, melainkan juga berasal dari faktor instink sebagai internal faktor (teori psikoanalisis). Biasanya, kedua faktor tersebut berjalan saling mempengaruhi secara berimbang. Misalnya: fisik, intelektual, emosional, dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor, yang mempengaruhi belajar dan motivasi belajar. Psikoanalisis sendiri menyatakan bahwa dalam jiwa manusia berkembang kognisi, afeksi dan psikomotorik. Barangkali perkembangan ketiga ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan mental dan selanjutnya berpengaruh terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi humanistik sendiri merupakan cabang Psikologi yang memfokuskan pandangannya tentang teori persepsi, respon terhadap kebutuhan internal individu, dan dorongan aktualisasi diri, atau menjadi apapun yang di inginkan (Maslow, dalam Eggen & Kauchak, 1997). Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional maupun persepsi dapat dikategorikan sebagai perkembangan mental. Proses ini bisa dianalisa, bahwa dalam proses berkarya, kinerja anak dikoordinasi oleh otak dan otak sendiri akan bekerja karena skema dari mata. Mata mencari bentuk yang mungkin bisa diserahkan kepada otak untuk diubah, dari bentuk menuju memori dan diungkapkan menjadi gambar. Anak yang mempunyai kecerdasan emosional kinerja tangan



lebih terampil dan tanpa takut mengembangkan ke dalam bentuk tugas sehari-hari yang rutin. Dengan demikian proses menggambar merupakan kinerja bersama dari otak kanan maupun kiri. Kecerdasan visual yang ada dalam pelajaran seni rupa sebenarnya dibutuhkan oleh anak dalam menganggapi lingkungan. Berarti belajar seni rupa adalah upaya untuk memahami sekeliling melalui latihan daya ingat. Proses memahami lingkungan yang berkaitan dengan otak melalui citra-citra asosiatif dilakukan komunikasi secara metaforis-simbolis. Sebab, di dalam otak terdapat beberapa pikiran yang dikelilingi asosiasi. 3.    Seni rupa membantu dibidang yang lain Kemampuan anak dalam mengaktualisasikan apa yang dilihat menjadi sebuah karya seni, akan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak pada bidang yang lain. Dalam mendidik dan membimbing anak diperlukan pengembangan kecerdasan, yang berupa: lingusitik (bahasa), matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik mengembangkan kenberanian tampil mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan. Kemampuan seni rupa yang dimiliki seorang anak akan membantu melatih bidang-bidang yang lain, sebagai contoh. Anak yang mampu mengatualisasikan karya seninya dengan baik, sudah tentu akan mampu mengungkapkan perasaaannya berupa linguistik (bahasa) yang baik. Dari karya seni rupa yang dihasilkan secara tidak langsung juga akan melatih kemampuan matematika anak agar dapat menghasilkan karya yang baik.



KB2    Karakteristik Seni Rupa Anak 1.    Istilah Menggambar dan Melukis Pengertian menggambar atau melukis tidaklah memiliki arti yang sama. Melukis ialah kegiatan menggambar dengan lebih mengutamakan pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang pelukis dengan daya kreasinya sendiri atau tidak memiliki media yang sudah ada. Seorang pelukis dalam berkarya seni lukis tidak hanya meniru kepada karya yang sudah ada atau jadi atau obyek yang sudah ada, tetapi muncul spontan dari gagasan dan coretannya sendiri. Ide atau



gagasan tersebut telah diungkapkan melalui media kertas atau kanvas. Melukis bisa dilakukan oleh siapa saja, yang mempunyai bakat sejak dini sampai pelukis atau seniman ulung sekalipun dan di dalam melukis seniman biasanya diwarnai oleh karakter masingatau ciri khas masing seniman. Dengan demikian setiap seniman mempunyai ciri watak kepribadian dalam pengungkapan idenya secara kreatif. Menggambar ialah sederhana yang bisa meniru suatu benda di dalam bentuk dua dimensi tanpa banyak melibatkan emosi atau ekspresi dari penciptanya secara berlebihan. Dengan kata lain pengungkapan ekspresi pencipta yang dibatasi. Sebuah gambar yang lebih mengutamakan tema, cerita, atau gagasan penciptanya, sedangkan di dalam melukis pembuat bisa mengekspresikan obyek lukis sesuai daya kreatifnya. Praktek melukis tidak sulit, karena di dalam melukis yang paling penting terdapat pada keberanian dan kemauan di dalam mencoretkan atau memulaskan garis dengan memakai berbagai media yang telah ada, media yang dipakai dalam melukis antaranya sebagai berikut : pena, pensil, kuas, pastel, tinta, krayon, cat minyak, cat air, cat poster dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bidang menggambar yang dipakai bisa berupa kertas, kanvas atau yang lain. 2.    Tema Karya Seni Rupa Anak Istilah tema berasal dari bahasa Latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut demikian karena tema merupakan Inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema merupakan ide pokok atau makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Menurut Keraf, tema merupakan suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis lewat karangan atau pun karya sastranya. Secara garis besar tema seni rupa dapat dibedakan menjadi enam jenis yaitu: a.    Manusia dan dirinya sendiri Dirinya sendiri dapat dijadikan objek perwujudan ungkapan cita rasa keindahan. Contoh : Pelukis Ekspresionis nusantara Affandi menjadikan dirinya  sebagai objek lukisan dengan judul “Potret Diri”. b.    Hubungan manusia dengan manusia lain. Manusia dalam mengekspresikan cita rasa keindahan  orang-orang sekitar  sebagai objek lukisan. Misal : Istrinya, anak, orang tua, saudara. c.    Hubungan manusia dengan alam sekitarnya



Alam yang ada disekitar kita dapat juga dijadikan objek karya seni rupa d.    Hubungan Manusia dengan Kegiatannya Manusia dalam kehidupan sehari - hari selalu melakukan aktifitas  atau kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya e.    Manusia dengan alam benda Alam benda yang dijadikan obyek karya seni rupa bermacam-macam, seperti bentuk silindris, kubistis, atau bentuk bebas. f.    Manusia dengan alam khayal Dialam pikiran manusia sering muncul gagasan-gagasan, imajinasi atau khayalan. Bahkan khayalan yang ada dalam benak kita sering muncul dalam mimpi. Untuk mewujudkan khayalan  itu manusia mengekspresikan melalui karya seni rupa. Sehingga sering kita melihat karya seni rupa yang menampilkan alam yang tidak kita jumpai. 3.    Ciri Umum Lukisan Anak terdiri dari: a.    Gaya wiracerita (heroisme) Yaitu lukisan yang menggambarkan cerita kepahlawanan, kepatriotan. Pada kesempatan ini anaka akan mengungkapkan jiwa patriot misalnya: penokohan seseorang yang ditandai dengan tema perkelahiaan. b.    Gaya dekoratif Yaitu lukisan yang ditandai dengan munculnya bentuk-bentuk konturistik (berupa garis) dan jka warna yang dipilih berupa blok warna dengan sedikit nuansa (teknik menguraikan warna). c.    Gaya komik Gaya komik adalah ilustrasi gambar yang bersambung dari satu panel ke panel berikutnya. Dengan kata lain ilustrasi yang penuh gambar. d.    Gaya potret Gaya potret adalah ciri lukisan yang menggambarkan wajah seseorang, baik tokoh idola maupun tokoh yang sering bergaul dalam kehidupan sehari-hari. Gaya potret mengangkat objek dalam posisi bentuk wajah ¾ badan, kepala saja, dan utuh seluruh tubuh. 4.    Komposisi karya seni rupa anak



a.    Posisi tumpang tindih Gambar Tumpang Tindih antara satu objek dengan objek-objek yang lainnya. Ada objek berada didepan yang menghalangi keberadaan objek-objek yang berada dibelakangnya atau sebaliknya. Pada tahap ini anak mulai ada pemahaman terhadap adanya unsur ruang dalam gambar. b.    Bertumpu pada garis dasar Unsur visual garis adalah dasar dari semua gambar. Ini adalah yang pertama dan paling serbaguna dari elemen-elemen visual. Garis dalam sebuah karya seni dapat digunakan dalam berbagai cara. Hal ini dapat digunakan untuk membuat bentuk, pola, struktur, pertumbuhan, kedalaman, jarak, irama, gerakan dan berbagai emosi dalam komposisi dalam seni rupa. Sebagai contoh garis vertikal menunjukkan kekuatan dan kepemimpinan. Garis horizontal dapat memberitahu Anda tentang jarak dan ketenangan. Garis diagonal biasanya berarti tindakan dan yang akan akan terjadi. c.    Rebahan Sifat  ini  merupakan  peristiwa  yang  lucu  namun  logis  buat  anak-anak. Disebut juga sifat tegak lurus atau sifat rabatemen. Benda apa saja yang berdiri tegak pada suatu garis dasar akan dilukis tegak lurus pada garis dasar  tersebut  meskipun  garis  dasar  itu  berbelok  atau  miring  arahnya. Akibatnya semua benda tampak rebah atau malah terjungkir d.    Stereo type Komposisi Stereo type disebut juga komposisi ritmis adalah susunan elemen bentuk yang diulang-ulang, sebagai contoh gambar padi pada kotak sawah. e.    X-Ray atau transparent X-Ray  (transparan),  misalnya ditunjukkan dengan  gambar  bunga  dan  pohon  yang seharusnya  akar-akarnya  berada  di dalam  tanah  atau  tidak  terlihat,  tetapi pada gambar ini tetap diperlihatkan 5.    Tipe gambar anak a.    Haptic Gambar  anak  yang memiliki  tipe haptik menunjukkan kecenderungan  ke arah  kebentukan  yang  lebih  visual-emosional  atau  upaya  penggambaran  secara subyektif  yang  berisi  tentang  ekspresi  pribadi  dalam  merespon  lingkungannya. Benda  yang  digambarkam  merupakan  reaksi  emosional  melalui  perabaan  dan penghayatannya  di  luar  pengamatan 



visual.  Biasanya  benda  yang  dianggap penting  digambarkan  lebih  penting  dibuat  dengan  ukuran  lebih  besar dibandingkan dengan benda yang kurang penting. Dalam  gaya  lukisan,  gambar  anak  yang  bertipe  haptik  dapat  disamakan dengan  lukisan  bergaya  ekspresionisme.  Lukisan  ekspresionisme  adalah  karya lukis yang memperlihatkan ungkapan rasa secara spontan, dan sebagai pernyataan obyektif  dari  dalam  diri  pelukisnya  ( inner  states) . Lukisan yang bersifat ekspresionistis nampak berkesan sangat subyektif dari kebebasan pribadi masingmasing pelukisnya. b.    Non-haptic Non-haptic disebut juga tipe visual  yaitu  gambar  yang  mudah diidentifikasi oleh orang lain dan bentuk disusun  sesuai  dengan  cerita/hanya sekedar  menyusun  bentuk  sederhana.



KB.3    Periodisasi Gambar Anak 1.    Periode gambar anak berdasarkan usia a.    Masa coreng menyoreng (usia 1-4 tahun) Pada  awalnya,  coretan  hanya  mengikuti  perkembangan  gerak motorik.  Biasanya,  tahap  pertama  hanya  mampu  menghasilkan  goresan  terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal  ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik  anak  yang  masih  mengunakan  motorik  kasar.  Kemudian,  pada perekembangan  berikutnya  penggambaran  garis  mulai  beragam  dengan  arah  yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar. Periode ini  terbagi ke dalam  tiga tahap, yaitu: 1)    Corengan Tak Beraturan, Ciri  gambar yang dihasilkan anak pada tahap  corengan tak beraturan  adalah bentuk  gembar  yang  sembarang,  mencoreng  tanpa  melihat  ke  kertas,  belum  dapat membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi. 2)    Corengan Terkendali, dan Corengan  terkendali  ditandai  dengan  kemampuan  anak  menemukan  kendali  visualnya  terhadap  coretan  yang  dibuatnya.  Hal  ini  tercipta  dengan  telah  adanya kerjasama  antara  koordiani  antara  perkembangan  visual  dengan  perkembamngan motorik.  Hal  ini  terbukti 



dengan  adanya  pengulangan  coretan  garis  baik  yang  horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran. 3)    Corengan Bernama. Corengan  bernama  merupakan  tahap  akhir  masa  coreng  moreng.  Biasanya terjadi  menjelang  usia  3-4  tahun,  sejalan  dengan  perkembangan  bahasanya  anak  mulai  mengontrol  goresannya  bahkan  telah  memberinya  nama,  misalnya:  “rumah”, “mobil”,  “kuda”.  Hal  ini  dapat  digunakan  oleh  orang  tua  atau  guru  pada  jenjang pendidikan  usia  dini  (TK)  dalam  membangkitkan  keberanianan  anak  untuk mengemukakan  kata-kata  tertentu  atau  pendapat  tertentu  berdasarkan  hal  yang digambarkannya. b.    Masa prabagan (preschematik) usia 4-7 tahun Kecenderungan  umum  pada    tahap  ini,  objek  yang  digambarkan  anak biasanya  berupa  gambar  kepala-berkaki.  Sebuah  lingkaran  yang  menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki.  Ciri-ciri  yang  menarik  lainnya  pada  tahap  ini  yaitu  telah  menggunakan bentuk-bentuk  dasar  geometris  untuk  memberi  kesan  objek  dari  dunia  sekitarnya. Koordinasi  tangan  lebih  berkembang.  Aspek  warna  belum  ada  hubungan  tertentu dengan  objek,  orang  bisa  saja  berwarna  biru,  merah,  coklat  atau  warna  lain  yang disenanginya. Penempatan  dan  ukuran  objek  bersifat  subjektif,  didasarkan  kepada kepentingannya. Ini  dinamakan  dengan  “perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini. c.    Masa bagan (schematic) usia 7-9 tahun Pada tahap ini konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Gambar      masih  tetap  berkesan  datar  dan  berputar  atau  rebah  (tampak  pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan, bagian  kiri  rebah  ke  kiri,  bagian  kanan  rebah  ke  kanan).  Pada  perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line). Penafsiran  ruang  bersifat  subjektif,  tampak  pada  gambar  “tembus  pandang” (contoh:  digambarkan  orang  makan  di  ruangan,  seakan-akan  dinding  terbuat  dari kaca).  Gejala  ini  disebut  dengan  idioplastis  (gambar  terawang,  tembus  pandang). Misalnya  gambar  sebuah  rumahyang  seolah-olah  terbuat  dari  kaca  bening,  hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas.



d.    Masa realisme awal (drawing realism) Pada  periode  Realisme  Awal,  karya  anak  lebih  menyerupai  kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan  objek  dalam  lingkungan.  Perhatian  kepada  objek  sudah  mulai rinci.  Namun  demikian,  dalam  menggambarkan  objek,  proporsi  (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya.  Pemahaman  warna  sudah  mulai disadari. Penguasan konsep  ruang mulai  dikenalnya sehingga  letak  objek  tidak lagi  bertumpu  pada  garis  dasar,  melainkan  pada  bidang  dasar  sehingga  mulai ditemukan  garis  horizon.  Selain  dikenalnya  warna  dan  ruang,  penguasaan  unsur  desain seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada  perbedaan  kesenangan  umum,  misalnya:  anak  laki-laki  lebih  senang kepada menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga. e.    Masa realisme semu (pseudo Realism) usia 11-14 tahun Pada masa ini, gambar yang dibuat sesuai dengan obyek yang dilihatnya, sehingga timbul minat terhadap naturalisme, terutama pada anak yang bertipe visual. Anak menjadi kritis terhadap karyanya sendiri. Ia mulai memperhitungkan kualitas tiga dimensi (perspektif). Mereka mampu menyerap apa yang mereka lihat, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti dari bukubuku komik, kalender, bahkan dari media visual lainnya (televisi, majalah, Koran dan lain-lain). Oleh karenanya, alangkah lebih baiknya apabila sebagai orang tua kita mau mengambil langkah pertama, membuat suatu perubahan dalam membebaskan kreatifitas anak “Membebaskan” anak menggambar sama dengan membebaskan anak dalam menuangkan imajinasi dan mengungkapkan dirinya melalui gambar. Melalui menggambar, secara tanpa disadari anak dapat belajar memecahkan persoalan yang dihadapi. Dengan menggambar anak dapat bermain dan berekspresi dengan sepuas-puasnya. Jadi, tugas guru dan orang tua sebaiknya tidak mengajarkan konsep pendidikan seperti di masa lalu, dimana anak dianggap sebagai mahluk yang lemah, serba tidak tahu. Tugas orang dewasa hanyalah mengembangkannya secara alami.



MODUL 11 KONSEP PENDIDIKAN SENI Kegiatan Belajar 1 Konsep Pendidikan Seni di Sekolah Dasar A. Seni Membantu Pengembangan Daya Pikir, Rasa, dan Karsa 1. Seni Membantu Pelatihan Pengembangan Daya Pikir Proses seni membentuk kesatuan kerja antara fungsi rasa dan pikir menyatu untuk menggerakkan dorongan berkarya. 2. Seni Membantu Pelatihan Kepekaan Rasa Semakin anak diberikan rasa estetik semakin mampu mengutarakan pendapatnya kepada orang lain, namun sebaliknya semakin anak mempelajari seni secara mendalam maka kepekaan rasa pun akan tinggi dan dalam. 3. Pelatihan Produksi Seni membangkitkan Karsa Anak Ketika seorang anak mendapatkan tugas membuat kreasi seni baik tari, musik maupun seni rupa, maka karsa anak akan bergerak menuju imajinasi tentang kreasi tersebut.



B. Seni Membantu Belajar Memahami Materi Pelajaran Lain Peranan seni dalam pembelajaran antara lain:



1. Seni membantu meningkatkan persepsi siswa dalam belajar 2. Seni membantu siswa berasosiasi terhadap bentuk yang lain seperti korelasinya dengan mata pelajaran yang lain. 3. Seni membantu berimajinasi dari yang abstrak menuju konkrit atau sebaliknya dari yang konkrit menuju yang abstrak.



Kegiatan Belajar 2 Fungsi Pendidikan Seni 1. Seni sebagai Media Ekspresi Pendidikan Seni melatih anak mengungkap isi hati dan pikiran yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Seni memberi kesempatan mengungkapkan yang dirasakan, gagasan dan pikiran anak melalui rangkaian nada, tarian maupun gambar. 2. Seni sebagai Media Komunikasi Pendidikan seni sebenarnya adalah pelatihan berkomunikasi lewat karya seni. Melalui seni anak dilatih menyusun keindahan kata-kata dengan halus budinya, dilatih berperilaku sopan ketika akan menjawab pertanyaan, demikian pula akan memberikan kesan yang senang, damai, indah dan menarik. 3. Seni sebagai Media Pembinaan Kreativitas Pada dasarnya pendidikan seni adalah pendidikan kreatif, yaitu pendidikan untuk memberikan kesempatan anak untuk berkembang sesuai dengan naluri dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari hari dengan mandiri. Pelatihan kreativitas anak melalui pendidikan seni dapat dicapai dengan: a. Kemampuan perseptual yang meliputi kepekaan inderawi terhadap, bunyi, rupa, dan gerak dan perpaduannya serta karya kerajinan dan teknologi. b. Pengetahuan yang meliputi pemahaman, analisis, dan evaluasi.



c. Apresiasi yang meliputi kepekaan rasa, estetika, kesesuaian fungsi bentuk,artistik serta memiliki sikap menghargai dan menghayati. d. Produksi mencakup kreativitas dalam berkarya dan berimajinasi. 4. Seni sebagai Model Pelatihan Pengembangan Hobi dan Bakat. Kegiatan Belajar 3 Ruang Lingkup Pendidikan Seni 1. Pengetahuan Seni Ketika seorang guru mengajar praktek berkarya sebenarnya di dalamnya tergambarkan pengetahuan berkarya sekaligus arti berkarya seni. 2. Apresisasi Apresiasi seni adalah menilai dengan melalui proses menghargai dan bertujuan untuk menghargai dan mengerti maupun memahami karya orang lain. Menurut Primadi, apresiasi seni terdiri dari beberapa tahapan yaitu: Kejutan, empati, rasa estetika, reaksi psikologis, etis, pesona/haru. 3. Pengalaman Kreatif Adalah pengetahuan yang apikatif yang diperoleh dari berperilaku seni. Kegiatan Belajar 4 Karakteristik Pendidikan Seni di SD A. Model Pembelajaran Seni 1. Pendekatan Belajar Seni a. Pendekatan deskriptif digunakan guru jika menjelaskan karakteristik gerakan b. Pendekatan partisipatif digunakan guru untuk kegiatan membuat syair puisi yang diisi dengan irama dan nada sehingga menjadi sebuah nyanyian.



c. Pendekatan eksploratif jika guru meminta siswanya mencari referensi tentang karakteristik gerak binatang. 2. Model Pembelajaran Seni a. Model bermain b. Model pendidikan kreatif c. Model pendidikan integratif



MODUL 12 Pembelajaran Seni Terpadu KB 1 Dasar-Dasar Pembelajaran Terpadu 1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Pembelajaran Terpadu adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa dalam bentuk informasi yang utuh. Karakteristik pembelajaran terpadu yang paling menonjol adalah memadukan materi beberapa mata pelajaran ( sesuai dengan topik dan tema yang ada dalam kurikulum ) berdasarkan sifat dan fungsinya. 2. Prinsip Pembelajaran Terpadu Belajar pada prinsipnya adalah usaha mencari tahu sesuatu lewat kinerja tersistem maupun tidak. Pada hakikatnya peristiwa belajar adalah perilaku mencari tahu terhadap permasalahan, dimana permasalahan merupakan jarak antara tahu dengan belum tahu. Pengembangan materi dalam pembelajaran terpadu dapat bersifat Vertikal dan Horizontal a. Pembelajaran Terpadu Vertikal Pengembangan materi secara vertikal pada pembelajaran terpisah mempunyai arah materi yang dikemas secara mendalam tanpa melihat keterkaitan dengan materi pelajaran lain.



b. Pembelajaran Terpadu Horizontal Pengembangan materi pembelajaran terpadu horizontal dilakukan oleh guru dengan cara menggabungkan beberapa mata pelajaran seperti perbedaan materi dalam lintas bidang sesuai dengan akselerasi belajar siswa. 3. Model Pembelajaran Terpadu Mengenai pembelajaran terpadu ada sepuluh alternatif pengembangan dalam kurikulum maupun strategi pembelajaran di kelas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu : a. Terpadu Prinsip, dilaksanakan terpisah dalam mata pelajaran, model ini dilaksanakan secara - fragmented - connected dan - nested b. Terpadu Materi yang disinggungkan ( across several disciplines) yang termasuk di dalamnya adalah : - sequenced



- threaded



- shared



- Integrated



- webbed



c. Terpadu Pengelolaan Kelas ( within and across learners ), yang berkecenderungan pada pengaturan kelompok belajar siswa dan struktur kelas. Yang termasuk di dalamnya adalah model : - immersed - networked KB 2 Prinsip Pembelajaran Seni



1. Arah Pembelajaran Pendidikan Seni Secara garis besar jiwa kurikulum seni memiliki cakupan : 1. Kurikulum Akademis ( academic curriculum ) yang mengantarkan anak memiliki pengetahuan akademis dibidangnya. 2. Kurikulum Praktis ( practical curriculum of instrumental ) dirancang untuk memberi bekal pengetahuan praktis melalui keterampilan hidup. 3. Kurikulum Humanistic ( cultural curriculum ) dirancang untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya. 2. Substansi Pendidikan Kesenian Dilihat dari substansi kependidikan, pendidikan kesenian merupakan hasil tumpuan ( common ground ) dua disiplin keilmuan, yaitu pendidikan dan berkesenian. 3. Pendekatan Partisipatif Produksi Seni Pendeketan partisipatif adalah salah satu model pembelajaran seni dimana siswa harus aktif berkarya/berproduksi seno. 4. Pendekatan Tematis Pembelajaran Produksi Seni Tema merupakan hal pokok yang menjadi dasar berfikir dan bertindak atau sebagai motivasi penciptaan karya seni. 5. Pendekatan Medium Produksi Seni 6. Bentuk Pembelajaran Terpadu Kesenian Terdapat 3 keterpaduan dalam pembelajaran seni : 1. Keterpaduan kurikulum 2. Keterpaduan Pembelajaran 3. Keterpaduan Kelas.



B3 Merancang Pembelajaran Seni Terpadu



1. Rancangan Pembelajaran Terpadu a. Indikator b. Pelaksanaan Kegiatan - Pendahuluan - Kegiatan Inti - Penutup



2. Aplikasi Pembelajaran Terpadu Seni a. Keterpaduan Murni b. Keterpaduan Topik Guru dapat merancang pembelajaran terpadu dengan menentukan satu topik terlebih dahulu pada hari itu; bisa saja topik itu diangkat dari satu mata pelajaran yang diselenggarakan paling pagi, misalknya : topik dilaksanakan oleh pelajaran seni tari c. Keterpaduan Konsep Keterpaduan konsep sebenarnya lebih dekat dengan pengertian kelas rangkap dengan satu materi pelajaran seni. d. Keterpaduan Kelas Dalam Satu Mata Pelajaran Seorang guru mengajar kesenian lebih dari satu kelas sehingga terpaksa menyatukan beberapa kelas dalam jam pelajaran yang sama.