Rangkuman Teks Fabel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGERTIAN TEKS FABEL   



Cerita fabel adalah cerita mengenai kehidupan binatang yang berprilaku layaknya seperti manusia (prilakunya menyerupai tingkah manusia). Cerita fabel tergolong kedalam jenis cerita fiksi (cerita fiksi adalah suatu cerita yang bukan berasal dari kehidupan yang nyata atau disebut juga dengan cerita fiktif). Cerita fabel disebut juga dengan cerita moral, hal tersebut dikarenakan pesan yang terdapat didalam cerita fabel sangat erat kaitannya dengan moral kehidupan.



CIRI-CIRI TEKS FABEL Didalam fabel juga memiliki ciri ciri seperti dibawah ini:          



Tokoh yang berperan adalah binatang Tema dari cerita fabel tersebut biasanya tentang hubungan sosial Perwatakan yang digambarkan pada fabel menyerupai karakter manusisa misalnya baik, buruk, egois, cerdik,atau lainnya. Jadi, tokoh fabel atau (binatang) bisa berpikir, melakukan komunikasi serta bertingkah laku layaknya yang dilakukan oleh manusia. Sudut pandangnya ialah sudut pandang dari orang ketiga. Alur cerita fabel memakai alur maju. Di dalam fabel juga ada konflik yang mencakup permasalahan dalam dunia hewan yang mirip dengan dunia manusia. Cerita fabel juga lengkap dengan latar tempat, waktu, sosial maupun latar emosional. Selanjutnya ciri bahasa yang dipakai pada fabel sifatnya naratif/berurutan. Bahasanya menggunakan kalimat langsung antar tokoh dan menggunakan katakata sehari-hari. Didalamnya juga mengandung amanat ataupun pesan untuk pembacanya.



Unsur Unsur Fabel Selain memiliki cirri khusus, fabel juga memiliki unsur unsur yang harus ada didalamnya. Diantaranya: unsur tema, latar, tokoh, karakter/ perwatakan, amanat untuk pembaca, alur (umumnya alurnya maju), cara penceritaan/ sudut pandang, dan tujuan komunikasi fabel sendiri (menginsoirasi, menghibur, atau mendidik).



Jenis-jenis Teks Fabel Menurut asal serta ruang lingkupnya, cerita fabel dapat dibagi menjadi 3 jenis:   



Fabel lokal atau kedaerahan. Yakni fabel yang asalnya dari daerah serta penyebarannya juga terbatas hanya di ruang lingkup daerahnya sendiri. Fabel Nusantara, ialah fabel yang asalnya dari daerah serta sudah menyebar sampai ke semua plosok nusantara. Fabel internasional, ialah fabel yang asalnya dari sebuah negara serta sudah menyebar di seluruh dunia.



Menurut penggunaan latar serta perwatakannya, fabel dibagi menjadi 2 jenis:  



Fabel alami ialah fabel yang menyandarkan watak atau sifat para tokoh menurut karakter aslinya. Fabel adaptasi yakni fabel yang menyandarkan watak atau sifat para tokoh yang berbeda dengan karakter aslinya.



Menurut kemunculan pesannya, fabel dibagi menjadi 2 jenis:  



Fabel koda, fabel yang menampilkan pesan secara jelas (eksplisit) di akhir cerita. Fabel tanpa koda, merupakan fabel yang tak menampilkan pesan secara jelas pada akhir cerita tapi hanya tersirat didalam cerita saja.



Menurut isi serta kandungan ceritanya, fabel dibagi menjadi 4 jenis:    



Jenis pertama ialah fabel jenaka ialah fabel yang didalamnya mengandung cerita lucu atau mengundang tawa bagi pembacanya. Yang kedua adalah fabel tragedy. Jenis fabel ini didalamnya mengandung cerita sedih sehingga mengundang keprihatinan bagi para pembacanya. Yang ketiga adalah fabel romantika. Jenis fabel ini mengandung kisah romantis atau kisah percintaan tokoh fabelnya. Terakhir adalah fabel heroic. Jenis fabel ini ialah fabel yang didalamnya mengandung cerita tentang kepahlawanan serta perjuangan dari tokohnya.



Struktur Teks Fabel Didalam teks cerita fabel ada beberapa struktur diantaranya:



Orientasi Struktur orientasi ialah bagian permulaan sebuah cerita fabel yang isinya pengenalan cerita fabel diantaranya pengenalan tokoh, latar tempat & waktu, background/ tema maupun pengenalan lainnya.



Komplikasi Struktur berikutnya adalah komplikasi yang merupakan klimaks suatu cerita yang berisi tentang puncak masalah yang telah dialami maupun yang dirasakan oleh tokoh disini berupa binatang.



Resolusi Struktur yang selanjutnya adalah resolusi ialah bagian teks yang isinya pemecahan masalah yang telah dialami atau yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita fabel.



Koda Struktur terakhir adalah koda yang merupakan bagian terakhir dari teks cerita fabel yang berisi tentang pesan-pesan maupun amanat. Contoh : Judul fabel : Singa dan Beruang



Orientasi Pada suatu hari, seekor singa mengajak beruang berburu bersama. Beruang pun setuju sebab dia juga sangat lapar. Mereka pun segera menuju ke tengah hutan di padang rumput yang luas karena di sana terdapat banyak sekali mangsa. Setibanya di padang rumput, beruang dan singa bersembunyi di balik semak-semak. Dan mereka pun mengincar mangsa yang hendak mereka kejar.



Komplikasi Ketika mereka mengamati mangsa masing masing, singa dan beruang pun keluar dari persembunyiannya secara bersamaan. Keduanya mengejar mangsa masing masing. Tidak disadarinya, ternyata keduanya mengejar mangsa yakni rusa yang ternyata incaran keduanya adalah rusa yang sama. Sehingga dengan mudah sekali rusa tersebut ditangkap. Akhirnya singa dan beruang pun bertengkar untuk memperebutkan rusa incaran mereka. “Ini Mangsaku. Aku yang menangkapnya pakai gigitanku yang sangat kuat,” kata seekor singa. Beruang pun tak mau kalah, “Bukan, ini rusaku. Aku pun menangkapnya.” Keduanya terus memperebutkan rusa yang sama. Ketika hari sudah mulai sore, beruang dan singa akhirnya berhenti memperebutkan binatang buruan mereka. Keduanya capek dan Cuma bisa duduk tanpa bisa menggerakan tubuh mereka. Ternyata dari tadi seekor serigala mengamati pertengkaran kedua binatang buas itu. Mengetahui saat ini beruang dan singa telah lelah. “Ah, inilah kesempatanku untuk merebut buruan tersebut,” pikir serigala itu. Serigala pun langsung berlari serta merebut rusa itu. “Terima kasih ya “ kata srigala. Kalian baik sekali telah memberiku rusa yang nikmat ini,” ucap serigala sambil tertawa.



Resolusi Menggunakan sisa tenaga mereka, beruang dan singa pun berusaha merebut lagi mangsa mereka. Tapi, mereka sudah sangat lelah, hingga rusa itu dibawa serigala kabur.



Koda “Semuanya salah kita. Jika saja kita tadi mau berbagi, tentu kita sama-sama kenyang saat ini,” ucap mereka dengan wajah menyesal.



Kaidah kebahasaan teks fabel Kaidah kebahasaan (dengan kata lain unsur kebahasaan) adalah ciri-ciri berdasarkan dari bahasa yang digunakan pada sebuah teks cerita fabel. Berikut ini adalah #4 unsur kebahasaan (kaidah kebahasaan) pada teks cerita fabel yaitu sebagai berikut : 1. Kata kerja Kata kerja adalah satu dari beberapa unsur (kaidah) kebahasaan pada teks cerita fabel. Adapun didalam kata kerja pada teks cerita fabel dibagi menjadi dua bagian. Adapun #2 bagian kata kerja yang dimaksud yakni : a. Kata kerja aktif transitif Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif transitif adalah memegang, mengangkat, memikul, mengendarai mendorong dan lain sebagainya. b. Kata kerja aktif intransitif Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung, berfikir dan lain sebagainya. 2. Penggunaan kata sandang si dan sang Didalam teks cerita fabel sangat sering dijumpai dan ditemukan penggunaan kata sandang si dan kata sandang sang. Adapun penjelasan mengenai penggunaan kata sandang si dan kata sandang sang didalam teks cerita fabel akan dijelaskan secara lengkap dengan contohnya sebagai berikut : Contoh kata sandang Si dan Sang a. Sang kerbau berkeliling hutan sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada dihutan tersebut. b. Sang kerbau mengejek kepompong yang buruk yang tidak dapat pergi kemana-mana. c. Sang kerbau selalu membanggakan dirinya yang dapat pergi ketempat yang dia sukai. d. Si kepompong hanya dapat berdiam saja saat mendengarkan ejekan itu. e. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. Berdasarkan contoh diatas maka kaidah pada penulisan si dan sang yakni secara terpisah dengan kata-kata yang mengikuti ataupun kata-kata yang di ikuti serta ditulis dengan menggunakan huruf kecil. Setelah kalian menyimak dan memperhatikan contoh seperti yang telah dijelaskan diatas, maka coba kalian bedakan dengan beberapa contoh dibawah :



a. “Mengapa si kecil menjadi sangat pemalu?” tanya ayah. b. Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil adalah orang yang terpandang di kampungnya. Perhatikan pada kata “kecil” didalam kalimat nomor 1 diatas yang dituliskan dengan menggunakan huruf kecil saja, hal tersebut dikarenakan bukan sebuah nama. Dan kemudian perhatikan pada kalimat kedua dalam kata “Kecil dan Kancil” yang dituliskan dengan menggunakan huruf kapital (besar), hal tersebut dikarenakan guna sebagai sebuah panggilan dan atau dengan kata lain disebut juga nama julukan. 3. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu Untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel, biasanya selalu menggunakan kata keterangan tempat dan juga kata keterangan waktu. Pada keterangan tempat sering menggunakan kata depan “Di” dan pada keterangan waktu sering menggunakan kata depan “Pada, Informasi waktu dan lain-lain”. Contoh kata keterangan tempat dan waktu a. b. c. d.



Diceritakan pada suatu malam yang gelap gulita, ada seekor harimau berburu di hutan. Pada suatu malam sang harimau kembali berburu ke hutan tersebut. Karena cuaca sedang turun hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur dan air. Si kelinci mengangkat wortel tersebut dan menaruhnya ditempat yang tinggi yang lebih aman. Kamu hanya bisa menaruh wortel tersebut di pohon itu.



4. Penggunaan kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata tersebut sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai penghubung intra-kalimat. Berbeda dengan kata “akhirnya” yang sering digunakan dalam penyimpulan serta pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks, baik itu teks cerita fabel ataupun teks cerita lainnya. Contoh kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya a. Setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, Aisyah berlari dengan cepat, kemudian menghampirinya, lalu memeluk ibunya dengan erat karena telah lama tidak berjumpa. b. Lalu, sang gajah menginjak ranting pohon tersebut. c. Kemudian, sang semut berlari tanpa arah karena takut dipijak. d. Akhirnya, sang semut memanjat sebuah pohon besar yang sekiranya aman.