RAPBS CorryMonesty [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Corry
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Mutu dan Pembiayaan Pendidikan.



Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Makhdalena, SE., M.Si., Ak., CA**)



Disusun oleh : Corry Monesty Alfikheir (1910247782)



PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS RIAU PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2020



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 3 1.1



LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................................. 3



1.2



RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 3



1.3



TUJUAN ................................................................................................................................... 4



BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 5 2.1 KONSEP RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) ........................ 5 2.2 TEORI RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) ........................... 5 2.3 DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) ............ 6 2.4 FUNGSI DAN MANFAAT RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) ............................................................................................................................................................ 7 2.5 PERBEDAAN BELANJA SEKOLAH DAN BIAYA SEKOLAH ................................................................. 7 2.5.1 BIAYA SEKOLAH ...................................................................................................................... 7 2.5.2 BELANJA SEKOLAH................................................................................................................. 8 2.6 STRATEGI PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) .......................................................................................................................................................... 11 BAB III KESIMPULAN.............................................................................................................................. 15 BAB IV REFERENSI ................................................................................................................................. 17



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 162/13/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Pasal 9 ayat (2), dijelaskan bahwa aspek penilaian kepala sekolah atas dasar tugas dan tanggung jawab kepala sekolah salah satunya adalah sebagai administrator. Berbagai kompetensi harus dimiliki kepala sekolah di antaranya yaitu kompetensi profesional yang di dalamnya dijelaskan bahwa seorang kepala sekolah harus berperan sebagai administrator, di mana unit kompetensinya yaitu mengelola ketatausahaan dan mengelola keuangan sekolah, dalam proses ini kepala sekolah posisinya sebagai pemegang kewenangan dalam manajemen keuangan sekolah. Selanjutnya, kepala sekolah sebagai administrator dengan subkompetensi pengelolaan keuangan, maka dalam mekanisme pengelolaan keuangan tersebut ada tahapan di mana kepala sekolah diwajibkan menyiapkan/menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Menurut Suparlan, berkenaan dengan manajemen keuangan dan pembiayaan ini, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) menjadi masalah terpelik yang biasa terjadi di sekolah. Karena RAPBS merupakan sebuah rencana tahunan yang setiap tahunnya wajib disusun oleh setiap sekolah dan hampir di setiap penyusunannya terdapat dinamika. Sehingga dibutuhkan kerjasama di antara banyak pihak untuk dapat menyusunnya secara logis dan sistematis, meskipun kewenangan utamanya tetap berada di kepala sekolah.



1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa konsep rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 2. Apa teori rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 3. Apa dasar hukum rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 4. Apa fungsi dan manfaat rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 5. Apa perbedaan belanja sekolah dan biaya sekolah 6. Bagaimana strategi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS)



3



1.3 TUJUAN 1. Mengetahui konsep rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 2. Mengetahui teori rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 3. Mengetahui dasar hukum rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 4. Mengetahui fungsi dan manfaat rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) 5. Mengetahui perbedaan belanja sekolah dan biaya sekolah 6. Mengetahui strategi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS)



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 KONSEP RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Penganggaran diambil dari kata dasar anggaran, dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dana/uang untuk suatu kegiatan atau program dalam suatu organisasi. Governmental Accounting Standards Board (GASB) mendefinisikan anggaran sebagai rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu. Sedangkan menurut Sonny Yuwono, dkk., anggaran merupakan titik fokus dari persekutuan antara proses perencanaan dan pengendalian. Jadi intinya, anggaran merupakan keseluruhan rincian biaya mengenai pendapatan dan belanja yang umumnya disusun rutin setiap tahun oleh suatu organisasi, sebagai alat perencanaan maupun pengendalian. Penganggaran menjadi tahap yang sangat penting dalam sebuah organisasi, pun dalam lembaga pendidikan seperti sekolah. Menurut Nanang Fattah, penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget atau penganggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, setiap organisasi pada umumnya melaksanakan penyusunan anggaran untuk kebutuhannya pada jangka waktu tertentu.



2.2 TEORI RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Perencanaan (planning) pada dasarnya adalah menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan (Fattah, 2004). Rencana adalah formulasi atau rumusan dari perencanaan. Sedangkan penganggaran (budgeting) merupakan salah satu langkah perencanaan dan juga sebagai instrumen perencanaan. Anggaran dapat diartikan sebagai suatu rencana operasi dari suatu kegiatan atau proyek yang mengandung perincian pengeluaran biaya untuk suatu periode tertentu. Anggaran (budget) adalah formulasi perencanaan untuk periode tertentu yang membutuhkan sejumlah dana (Koonts, 1982, dalam Fattah, 2004). Penganggaran merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Anggaran adalah merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu (Fattah, 2002). 5



Anggaran adalah rencana operasional yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang digunakan sebagai pedoman dalam seluruh kegiatan organisasi untuk mewujudkan rencana yang telah ditetapkan (Kamars, 2004). Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah untuk jangka waktu tertentu (periode), serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian aktivitas (Depdiknas, 2002) Jadi, rencana anggaran dapat dipahami sebagai formulasi dari rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang (rupiah misalnya) yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Kalau dihubungkan dengan pendapatan dan belanja sekolah, maka rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) adalah formulasi dari rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang (rupiah) yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga pendidikan (sekolah) dalam kurun waktu tertentu.



2.3 DASAR HUKUM RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) 1. Instruksi bersama Menteri Pemdidikan dan Kebudayaan dengan Menteri Dalam negeri No. 29 tahun 1974/01 tentang pembentukan Badan Pembantu Penyelenggara 2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 293/102.F/0/1986, tentang petunjuk pelaksanaan dan penggunaan sumbangan BP3 3. Surat edaran Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat 4. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat No. 835/102/Kep/B/1994 tanggal 28 Oktober 1994.



6



2.4 FUNGSI DAN MANFAAT RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Secara garis besar, manfaat RAPBS dilakukan agar rencana penerimaan dan pengeluaran dana sekolah dapat dikontrol dengan baik. Adapun secara rinci, RAPBS berfungsi untuk:1 1. Pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya 2. Menggali dana secara kreatif dan maksimal 3. Menggunakan dana secara jujur dan terbuka 4. Mengembangkan dana secara produktif 5. Mempertanggung-jawabkan dana secara objektif Bila sikap ini benar-benar dilaksanakan oleh manajer sekolah yang dalam hal ini kepala sekolah, maka RAPBS ini akan membantu kemajuan lembaga pendidikan yang dipimpin tersebut. Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada. Dengan cara ini, setiap program sekolah sudah terback up dalam RAPBS tersebut.



2.5 PERBEDAAN BELANJA SEKOLAH DAN BIAYA SEKOLAH 2.5.1 BIAYA SEKOLAH Biaya sekolah adalah sesuatu baik berupa uang, jasa, maupun barang yang digunakan untuk operasional sekolah. Biaya sekolah diterima dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyrakat serta orang tua siswa. Atau bias dikatan biaya sekolah dalah sumber-sumber pendanaan. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah (sekolah negeri) sumber pendapatan utama berasal dari pemerintah dan siswa. Sedangkan untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat sumber pendapatan biasanya berasal dari yayasan penyelenggaranya, siswa, dan pemerintah. Pendapatan dari masing-masing sumber tersebut biasanya masih dirinci lagi menjadi beberapa jenis anggaran



7



Sumber Pendapatan Sekolah* Anggaran Pemerintah APBN APBD Propinsi APBD Kabupaten/Kota Orang Tua Siswa/Komite Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan (SPP) Sekolah Bantuan Pengembangan Pendidikan (BPP) Biaya Pendaftaran Murid Baru Biaya Ujian Akhir Semester Biaya Ujian Akhir Sekolah Iuran Ekstra Kurikuler Iuran Perpustakaan Bantuan-bantuan lain yang ditentukan sekolah Yayasan Penyelenggara Biaya Operasional Sekolah Biaya Pengembangan Sekolah Donatur Bantuan sukarela masyarakat umum insidental Bantuan sukarela masyarakat umum rutin Bantuan alumni Hasil Usaha Sekolah Kantin Sekolah Koperasi Sekolah Unit Usaha sekolah Penyewaan gedung dan fasilitas milik sekolah Lain-lain Bunga tabungan sekolah Sesuai dengan kebijakan dan ketentuan sekolah maisngmasing 2.5.2 BELANJA SEKOLAH Menurut Pasal 62 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan biaya pendidikan di sekolah meliputi biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya operasi sekolah meliputi: (1) gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, (2) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan (3) biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Dari tiga macam biaya tersebut, dua diantaranya harus dicantumkan dalam setiap RAPBS yang disusun sekolah.



8



1. Biaya Investasi Sekolah Anggaran investasi dapat juga diartikan sebagai alokasi anggaran yang dibutuhkan sekolah untuk meningkatkan pelaksanaan misinya melalui perbaikan atau peningkatan kinerjanya. Anggaran ini biasanya digunakan untuk meningkatkan kapasitas (kemampuan) sumber daya yang dimiliki sekolah dalam mendukung peningkatan atau perbaikan kegiatan pendidikan. Berikut ini beberapa contoh mata anggaran yang termasuk dalam anggaran pengembangan sekolah. a. Peningkatan kapasitas dan kompetensi guru dan staf sekolah: pelatihan, MGMP, PKG, magang, seminar. b. Peningkatan sarana dan prasarana sekolah: pengadaan sarana atau prasarana baru, peningkatan kapasitas sarana-prasarana yang telah ada, renovasi fasilitas fisik untuk merubah atau meningkatkan fungsi atau kapasitasnya. c. Pengadaan bahan-bahan referensi untuk siswa maupun guru. d. Pengembangan sistem atau perangkat lunak sekolah: pengembangan KTSP, penngembangan kebijakan, aturan, atau sistem baru dalam rangka peningkatan kinerja sekolah, pengembangan model-model pembelajaran yang baru melalui PTK atau PTS, dan lain-lain. e. Biaya operasional manajemen dan bahan habis pakai untuk mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan di atas. 2. Biaya Operasi atau Biaya Rutin Biaya



operasi



adalah



alokasi



biaya



yang



dibutuhkan



sekolah



agar



dapat



mempertahankan atau meningkatkan sedikit-demi sedikit pelaksanaan misi utamanya melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sehari-hari. Dalam Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 biaya operasi didefinisikan sebagai bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Anggaran operasional ini dapat mencakup:



9



a. Gaji guru dan pegawai tetap b. Honorarium guru/pegawai tidak tetap atau tenaga pendukung lainnya. c. Biaya operasional, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan sarana-prasarana sekolah sehingga dapat berfungsi secara normal. d. Biaya pengadaan bahan habis pakai pendukung kegiatan sekolah yang bersifat rutin. e. Biaya tagihan berlanggaran: listrik, air, telepon, sambungan internet. f. Biaya operasional pimpinan dan staf sekolah 1. 1.1 1.1a 1.1b 1.1c 1.2 1.2a



1.2b 1.2c 1.2d



1.3 1.3a 1.3b 1.3c 1.3d 1.4



1.4a 1.4b



Biaya Operasi Gaji dan TunjanganTunjangan Tunjangan Jabatan Kasek Tunjangan Wakasek Honor lembur Bahan Habis Pakai Bahan Pembelajaran dalam kelas (kapur tulis, spidol, dsb) Bahan pembelajaran di lab ATK Minuman harian guru/pegawai Biaya Tak Langsung (rekening-rekening) Listrik Air Telepon Internet Pemeliharaan dan perawatan saranaprasarana Pengecatan Gedung ruang kelas Perbaikan komputer dst. 10



Program



Biaya Investasi  Pengembangan Staf 



Peralatan







Bahan ajar







Renovasi Gedung







Mebelair







Biaya PTK untuk guru







Beasiswa



 



Promosi sekolah Dll



2.6 STRATEGI PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Pada tahap perencanaan, analisis kebutuhan pengembangan sekolah dalam kurun waktu tertentu menjadi fokus utama yang perlu diperhatikan. Kebutuhan dalam satu tahun anggaran, lima tahun, sepuluh tahun, bahkan dua puluh lima tahunan. Perencanaan dibuat oleh kepala sekolah guru, staf sekolah dan pengurus komite sekolah. Mereka mengadakan pertemuan untuk menentukan kebutuhan dan menentukan kegiatan sekolah dalam waktu tertentu. Berdasarkan analisis ini diperoleh banyak kegiatan yang perlu dilakukan sekolah dalam satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun. Untuk itu perlu diurutkan tingkat kebutuhan kegiatan dari yang paling penting sampai kegiatan pendukung yang mungkin bisa ditunda pelaksanaannya. Hal ini terkait dengan tersedianya waktu, keberadaan tenaga dan jumlah dana yang tersedia atau yang bisa diupayakan ketersediaannya. Analisis sumber-sumber dana dan jumlah nominal yang mungkin diperoleh, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan. Perpaduan analisis kegiatan dan sumber dana serta menyangkut waktu



11



pelaksaannya ini seringkali menghasilkan apa yang dinamakan Rencana anggaran Pendapatan dan Belanja sekolah (RAPBS). Dachnel Kamars (2004) menjelaskan bahwa anggaran yang dalam prakteknya sudah termasuk dalam rencana, perlu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) harus jelas siapa yang berwenang dan bertanggung jawab; (2) harus ditentukan dari semula cara-cara akuntansinya; dan (3) harus dipatuhi oleh semua pihak mulai dari atasan sampai bawahan tentang pelaksanaan anggaran itu. Nanang Fattah (2002) menyebutkan ada empat prinsip penyusunan anggaran, yaitu: (1) adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi; (2) adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran; (3) adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi; dan (4) adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RAPBS adalah : a. Asas Kecermatan : anggaran harus diperkirakan secara cermat, baik dalam hal penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian sehingga dapat efektif terhindar dari kekeliruan dalam perhitungan. b. Asas Terinci : anggaran harus dirinci secara baik sehingga dapat dilihat rencana kerja yang jelas serta dapat membantu unsure pengawasan c. Asas Keseluruhan : anggaran yang disusun mencakup semua aktivitas keuangan dari suatu organisasi secara menyeluruh dari awal tahun hingga akhir tahun anggaran. d. Asas Keterbukaan : semua pihak yang telah ditentukan oleh peraturan atau pihak yang terkait dengan sumber pembiayaan sekolah dapat memonitor aktivitas yang tertuang dalam penyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya. e. Asas Periodik : pelaksanaan anggaran mempunyai batas waktu yang jelas. f. Asas Pembebanan : Dasar pembukuan terhadap pengeluaran dan penerimaan anggaran perlu diperhatikan. Kapan suatu anggaran pengeluaran



12



dibebankan kepada anggaran ataupun suatu penerimaan menguntungkan anggaran perlu diperhitungkan secara baik.



Langkah-langkah penyusunan RAPBS : 1. Inventarisasi kegiatan untuk tahun yang akan datang, baik kegiatan rutin maupun kegiatan pembangunan/ pengembangan berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun sebelumnya, analisis kebutuhan tahun berikutnya, dan masukan dari seluruh warga sekolah maupun Komite sekolah. 2. Inventarisasi sumber pembiayaan baik dari rutin maupun pengembangan. 3. Penyusunan Rencana Kegiatan sekolah (RKS) yang lengkap berdasarkan Langkah poin (1) dan (2). Kepala sekolah membuat tabel RKS yang terdiri dari kolom-kolom nomor urut, uraian kegiatan, sasaran, kolom-kolom perincian dana dari berbagai sumber, dan kolom jumlah. Tabel tersebut diisi sesuai kolom yang ada. 4. Penyusunan RAPBS, Kepala sekolah membuat tabel RAPBS yang terdiri dari kolomkolom, yaitu kolom rencana penerimaan dan jumlahnya, kolom rencana pengeluaran dan jumlahnya. Tabel tersebut diisi kemudian ditandatangani oleh Kepala sekolah dan Ketua komite sekolah dan diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat. Secara sederhana, strategi dapat didefinisikan sebagai keputusan atau tindakan dalam usaha untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi itu sendiri dipengaruhi oleh misi organisasi atau lembaga (sekolah) dan lingkungannya. Dalam hubungan ini, penyusunan RAPBS memerlukan analisis masa lalu organisasi dan lingkungan eksternal yang mencakup kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) (Fattah, 2002). Dunia pendidikan (sekolah) sangat terpengaruh oleh berbagai perubahan, baik dalam aspek politik, sosial budaya, ekonomi, teknologi, industri maupun informasi. Pembaharuan dalam aspek-aspek tersebut menuntut para pengambil kebijakan pendidikan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Dengan demikian, dalam penyusunan RAPBS penting diperhatikan berbagai peluang pembiayaan pendidikan. Pada dasarnya, ada enam konsep strategi yang dapat diterapkan dalam penyusunan RAPBS. 1. Suatu pola keputusan yang integrity, coherent, dan menyatu di antara setiap komponen.



13



2. Menentukan dan mengembangkan tujuan lembaga yang dinyatakan dalam sasaran jangka pendek, jangka panjang, jangka menengah, program dan prioritasisasi dari alokasi sumbersumber daya pendidikan. 3. Memilih jenis kemampuan, keterampilan, pengetahuan apa saja yang mungkin akan diperlukan oleh masyarakat di masa yang akan datang, 4. Merespon dengan cepat semua peluang dan ancaman, kelemahan dan keunggulan yang ada di bidang lembaga pendidikan. 5. Membangun komitmen dari semua pihak, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah, unitunit Depdiknas sampai pada internal sekolah (kepala sekolah-siswa) untuk bersama-sama meningkatkan mutu sekolah. 6. Menentukan tingkat kontribusi dari setiap input pendidikan yang bermuatan biaya terhadap mutu pendidikan atau prestasi belajar siswa (efisiensi internal) dan angka permintaan masyarakat terhadap lulusan sekolah (efisiensi eksternal) (Fattah, 2002).



14



BAB III KESIMPULAN



1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) adalah perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah guru, staf sekolah dan pengurus komite sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja sekolah dalam satu tahun ajaran yang berlandaskan dengan visi misi sekolah. 2. Biaya sekolah adalah suatu uang, jasa, maupun barang yang digunakan untuk operasional sekolah. Biaya sekolah diterima dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyrakat serta orang tua siswa. Atau bias dikatan biaya sekolah dalah sumber-sumber pendapatan sekolah. Seperti contoh BOS, APBN, SPP,CSR, Hibah atau wakaf dari masyarakat. 3. Sedangkan



belanja



sekolah



adalah



anggaran



yang



dikeluarkan



untuk



keberlangsungan sekolah meliputi biaya investasi, biaya operasi. Biaya operasi sekolah meliputi: (1) gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, (2) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan (3) biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. 4. Strategi dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) dasarnya, ada enam konsep strategi yang dapat diterapkan dalam penyusunan RAPBS : 



Suatu pola keputusan yang integrity, coherent, dan menyatu di antara setiap komponen.







Menentukan dan mengembangkan tujuan lembaga yang dinyatakan dalam sasaran jangka pendek, jangka panjang, jangka menengah, program dan prioritasisasi dari alokasi sumber-sumber daya pendidikan.







Memilih jenis kemampuan, keterampilan, pengetahuan apa saja yang mungkin akan diperlukan oleh masyarakat di masa yang akan datang,







Merespon dengan cepat semua peluang dan ancaman, kelemahan dan keunggulan yang ada di bidang lembaga pendidikan.



15







Membangun komitmen dari semua pihak, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah, unit-unit Depdiknas sampai pada internal sekolah (kepala sekolah-siswa) untuk bersama-sama meningkatkan mutu sekolah.







Menentukan tingkat kontribusi dari setiap input pendidikan yang bermuatan biaya terhadap mutu pendidikan atau prestasi belajar siswa (efisiensi internal) dan angka permintaan masyarakat terhadap lulusan sekolah (efisiensi eksternal) (Fattah).



16



BAB IV REFERENSI 1. http://cintailmu22.blogspot.com/2016/11/rapbs-rencana-anggaran-pendapatandan.html?m=1 2. https://suaidinmath.wordpress.com/2012/07/20/penyusunan-rencana-operasional-rapbsproposal-dan-kerangka-acuan-kegiatan-dalam-pengembangan-sekolah-dasar/ 3. https://www.academia.edu/19791045/Rencana_Anggaran_Pendapatan_dan_Belanja_Sekol ah 4. https://radarkepri.com/strategi-pembiayaan-pendidikan/ 5. file:///C:/Users/Win%207/Downloads/Achmad%20Suhandi%20Watermark.pdf 6. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131476798/pendidikan/apbs.pdf 7. https://www.asikbelajar.com/3-tugas-pokok-kepala-sekola/ 8. Fattah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012



17