Refleksi Kasus Lenny [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BAYI M USIA 9 BULAN DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS SEBA TAHUN 2021



REFLEKSI KASUS UNTUK MEMENUHI TUGAS STASE BAYI BALITA ANAK PRASEKOLAH



`



Oleh : Lenny Cresna Djami Hau



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA



2021 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah mengizinkan dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah management asuhan kebidanan ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi M Usia 9 Bulan Dengan Imunisasi Campak Di Puskesmas Seba NTT ‘’ tak lupa salawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita yakni nabi besar Muhammad SAW. Dalam penyusunan tugas stase Bayi Balita dan anak Prasekolah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada : 1. Dr. Retno Widowati, selaku Dekan FIKES Universitas Nasional. 2. Dr. Rukmaini, S.ST, M.Keb, selaku Wakil Dekan, dan Dosen Pembimbing Stase Persalinan FIKES Universitas Nasional. 3. Sri Dinengsih, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Prodi Profesi Kebidanan Universitas Nasional dan Dosen Tim Penagajar Stase Bayi Balita dan anak prasekolah 4. Dr Vivi Silawati,SST,SKM,MKM selaku Koordinator dan dosen Pembimbing Stase bayi balita dan anak prasekolah 5. Dr Triana Indrayani SST.,SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Stase Bayi Balita dan anak prasekolah 6. Dr. Siti Syamsiah, S.ST, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Stase bayi Balita dan anak prasekolah 7. Teman - teman seangkatan dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan masukkan dalam penyelesaian tugas Stase Ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas Stase Bayi Balita anak prasekolah ini masih jauh dari sempurna. Pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas Stase Bayi Balita anak prasekolah ini.Akhir kata penulis berharap semoga tugas Stase Bayi Balita Anak Prasekolah dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya. Kupang, 25 Maret 2021



1



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR…………………………………………………..



1



DAFTAR ISI…………………………………………………………….



2



BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….



3



1.1 Latar belakang………………………………………………………..



4



1.2 Tujuan …………………………………………………………….....



4



1.3 Manfaat ……………………………………………………………...



4



1.4 Tempat dan Waktu ………………………………………………….



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..……



5



2.1 imunisasi................……………………………………….......................



6



BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………….. 3.1 Data subjektif…………………………………………………….. 3.2 Data objektif……………………………………………………… 3.3 Analisa/diagnose/masalah………………………………………... 3.4 Penatalaksanaan …………………………………………………. BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………….. BAB V PENUTUP……………………………………………………. 5.1 Simpulan…………………………………………………………… 5.2 Saran ………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



2



11 11 13 14 14 16 16 17 17 18



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), diantaranya tuberculosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak, dan hepatitis B. Dari data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan 294.000 (20%); tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%). Indonesia sendiri, UNICEF mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia setiap tahun meninggal karena serangan campak. Jumlah kasus campak di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 terdapat sebanyak 3.614 kasus. Ini berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia meninggal karena campak Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang menjadi penyebab penyakit yang bersangkutan, yang telah dilemahkan atau dimatikan atau diambil sebagian atau tiruan dari kuman penyebab penyakit, yang sengaja dimasukkan ke dalam tubuh seseorang atau kelompok orang yang bertujuan untuk merangsang timbulnya zat anti penyakit tertentu pada orang-orang tersebut. Penyakit campak secara klinik dikenal dengan memiliki 3 stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi (keluar bercak-bercak) dan stadium konvalesensi. Penyebab penyakit campak adalah virus yang masuk ke dalam genus Morbillivirus dan keluarga Paramyxoviridae. Penyakit ini merupakan penyakit yang bersifat akut dan menular lewat udara melalui system pernafasan, terutama percikan ludah (cairan yang keluar ketika seseorang berson batuk atau berbicara) seorang penderita. 1.2 Tujuan 1. Tujuan umum Mampu memahami dan menerapkan asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021. 3



2. Tujuan khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021 b. Mampu melakukan pemeriksaan secara subjektif dan objektif mengenai asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021. c. Mampu melakukan Analisa dan menegakkan diagnose pada kasus asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021. d. Mampu melaksanakan asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021 e. Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021 3.



Manfaat 1. Manfaat Bagi Puskesmas Dapat menjadi sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pengelola program Kesehatan dalam menangani asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021 2. Manfaat Bagi Bidan Laporan refleksi ini merupakan pengalaman yang sangat berharga karena meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang asuhan Kebidanan bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.



1.3 Waktu dan Tempat Pengkajian pada tanggal 25 Maret 2021 di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4



2.1 Konsep Imunisasi 2.1.1 Pengertian Pertahanan tubuh merupakan suatu sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari suatu sistem interaksi yang komplek mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi adanya mikroba yang masuk ke dalam tubuh (antigen). Tubuh manusia setelah kemasukan suatu mikroorganisme akan mengadakan suatu perlawanan yang disebut respon imun. Di dalam tubuh akan berkembang sistem imun yang menghasilkan molekul protein di sebut antibodi. Antibodi bersifat spesifik utuk sel tertentu dan mempunyai tujuan fasilitas eliminasi benda asing. Mikroba masuk kedalam tubuh individu, tubuh akan mengadakan suatu pertahanan tubuh spesifik. Di dalam tubuh manusia terdapat dua sistem pertahanan yaitu sistem pertahanan tubuh hormonal dari sistem pertahanan celuler. Sistem pertahanan tubuh hormonal terdiri dari sistem immunoglobulin terdiri dari Ig A, Ig M, Ig G, Ig E, Ig D, yang akan menghasilkan cell memory. Sistem pertahanan celluler terdiri dari lymphicyt B dan Lymphocyt T. dengan pemberian imunisasi di harapkan tubuh menghasilkan cell memory, sehingga individu akan terhindar dari penyakit / bila terkena tidak separah di bandingkan dengan individu yang tidak mendapatkan imunisasi. 2.1.2 Tujuan Pemberian Imunisasi



Mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentuApabila terjadi penyakti, tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat dan kematian. 2.1.3 Sasaran Dan Jadwal Imunisasi



5



6



BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI M USIA 9 BULAN DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS SEBA TAHUN 2021



No Register/Rekam Medik



: 53256



Tanggal Masuk/Tanggal Kunjungan : 25 Maret 2020 Jam Pengkajian



: 10.00 WIT



Pengkaji



: Lenny C Djami Hau



Tempat Praktik



: Puskesmas Seba



BIODATA Identitas Anak Nama



: An M



Umur



: 9 bulan



Anak Ke



: Pertama



Jenis Kelamin : Perempuan Alamat



: Kupang



Identitas orang Tua Nama : Ny A



Nama : Tn T 7



Umur : 28 Tahun



Umur : 30 Tahun



Agama : Kristen



Agama : Kristen



Pendidikan : SMA



Pendidikan :SMA



Pekerjaan : IRT



Pekerjaan : wiraswasta



Golongan Darah : A



Golongan Darah : O



Alamat : Kelapa lima Kupang



Alamat : Kelapa lima Kupang



DATA SUBJEKTIF ALASAN PERIKSA



: Ibu Mengatakan ingin Mengimunisasikan anaknya



Keluhan Utama



: Ibu Mengatakan Tidak Ada Keluhan



RIWAYAT IMUNISASI



Hepatitis B



Sudah dilakukan



Bcg



Sudah dilakukan



Dpt 1



Sudah dilakukan



Dpt 2



Sudah dilakukan



Dpt 3



Sudah dilakukan



Polio 1



Sudah dilakukan



Polio 2



Sudah dilakukan



Polio 3



Sudah dilakukan



Polio 4



Sudah dilakukan



Campak



Ibu



Mengatakan



ingin



Mengimunisasikan anaknya



RIWAYAT PENYAKIT LALU Ibu mengatakan anak pernah menderita sakit batuk, pilek dan demam seminggu yang lalu, tetapi dapat sembuh setelah diberi obat dari bidan



8



RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit keturunan,



ataupun penyakit yang



menular. RIWAYAT NUTRISI Ibu mengatakan Ibu mengatakan sejak lahir sampai umur 6 bulan anaknya hanya diberi ASI eksklusif saja, setelah umur 6 bulan anaknya mulai diberi makanan pendamping seperti bubur susum, kacang hijau, selain ASI ibu juga memberikan susu formula dan setelah umur 9 bulan diberi makan tambahan Mpasi dan sayuran hijau. RIWAYAT AKTIFITAS Ibu mengatakan anaknya tidur siang + 3 jam, Ibu mengatakan anaknya tidur malam + 8 jam dan Ibu mengatakan anaknya sangat aktif jika diajak bermain. DATA OBJEKTIF A. KEADAAN UMUM B. KESADARAN



: Baik



: Composmentis



C. TANDA-TANDA VITAL : Nadi



: 104 kali permenit



Respirasi



: 49 kali permenit



Suhu



: 36,60C



D. BB sekarang : 8 kg LK



TB : 70 cm



: 43 CM



LLA :



E. PEMERIKSAAN FISIK 



KEPALA Rambut



: warna: hitam, bersih, tidak ada benjolan, dan tidak ada lesi.



Muka



: Tidak ada oedema,tidak pucat



Mata



: Konjungtiva Merah muda dan tidak pucat dan sklera putih



Hidung



: Tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pengeluaran



Telinga



: Tidak ada benjolan, tidak ada pengeluaran, bersih, fungsi pendengeran baik.



Mulut



: Bibir berwarna merah muda, tidak ada stomatitis, mulut tampak terbuka untuk bernafas, gusi tidak bengkak/ berdarah, 9



mulut tidak berbau. 



DADA



: Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.



 EKSTERMITAS Ekstermitas



:



Dapat bergerak bebas, jari-jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada



kelainan



PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak Dilakukan. ANALISA : 1. Diagnosa / masalah



:



Bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak Dasar



:



Ibu Mengatakan Melahirkan anaknya 15 Juni 2020 dan ingin mengimunisasikan bayinya. 2. Antisipasi masalah



: Tidak Ada



Kebutuhan



: Tidak Ada



PENATALAKSANAAN 1. Melakukan Informed consent. 2. Memberitahukan ibu Hasil Pemeriksaan TTV dalam batas normal 3. memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak, yaitu suatu upaya untuk memberi kekebalan secara aktif terhadap virus campak, yang bertujuan untuk mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9 bulan. 4. Memberitahu ibu tentang efek samping dari imunisasi campak ,efek samping yaitu bisa terjadi demam,bekas suntikan bisa ruam kemerahan,kebiruan dan bengkak. 5. Melakukan Penyuntikan 6. memberikan pada ibu Parasetamol syrup 120 ml 2 x 1 sendok teh untuk mengatasi demam pada anak. 7. Memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai dan kembali lagi untuk imunisasi lanjutan umur 18 bulan. 8. menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya. 9. Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan. 10. Melakukan pendokumentasian secara SOAP Kebidanan.



10



Jakarta, 2021 Mengetahui, Pembimbing Stase BBL



Mahasiswa



Dr Vivi Silawati,SST,SKM,MKM



Lenny Cresna Djami Hau.



BAB IV PEMBAHASAN Pada pengkajian ini, akan membandingkan antara hasil studi kasus dengan teori. Teori yang disajikan dapat mendukung atau bertentangan dengan kasus di lahan. Dari hal tersebut penulis dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan atau kesenjangan yang ada menggunakan langkah - langkah asuhan kebidanan secara SOAP. Pengkajian yang merupakan tahap awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian data subyektif dan data penunjang (Nursalam, 2014). Pada data obyektif diperoleh dengan pemeriksaan fisik untuk mengetahui keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak. Data subyektif pada bayi An. M dengan imunisasi campak bahwa ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya dan ibu mengatakan anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada bayi An. M dengan imunisasi campak terlihat sehat dan gerakannya aktif serta tanda-tanda vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. M dengan imunasasi Campak Tidak ada kesenjangan antara terori dengan praktik di lahan. Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada Bayi M dengan riwayat imunisasi campak merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan asuhan menyeluruh 11



(Varney, 2004). Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat dan adanya dukungan dari keluarga.Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh.



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Didapatkan kesimpulan dari hasil pengumpulan data Subjektif, objektif , Sehingga asuhan kebidanan Bayi M 9 bulan dengan imunisasi campak di Puskesmas Seba NTT Tahun 2021 ,Asuhan ini di lakukan untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan bayi sertamendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin akan terjadi sehingga dapat dihindari. Penanganan yang dilakukan telah memenuhi standar asuhan. 5.2.Saran Pada kasus Asuhan Kebidanan Bayi M 9 bulan hari podengan imunisasi campak , terdapat beberapa saran yaitu : 1. Bagi tenaga Kesehatan Diharapkan bidan tetap melaksanakan setiap pelayanan kebidanan dengan baik dan selalu berpegang pada standar asuhan kebidanan agar tercipta ibu yang sehat untuk generasi yang sehat juga. 2. Bagi mahasiswa Diharapkan semua mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan yang Profesional,dengan baik dan benar, mahasiswa lebih memahami ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang up to date



12



DAFTAR PUSTAKA Achmadi, Umar Farmi. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Ariyanti. 2007. Tumbuh Kembang Anak. (Online). Available: http://bayibalita.com/2010/08/aspek-utama-tumbuh-kembang-anak/. Diakses tanggal 13 Oktober 2012. Bekhman, R. E. 2009. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC. CPDDI. 2008. Jenis atau Macam Vaksin Imunisasi untuk Anak. Informasi Imunisasi Lengkap Wajib Penangkal Penyakit: Continuing Profesional Development Dokter Indonesia. Depkes RI, 2005. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Bina Pustaka. Depkes RI. 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta: Depkes RI. Ferry. 2007. Pengertian Balita. http://www.google.co.id/pengertian-balita.html. Diakses tanggal 22 Oktober 2012. Hellen, F. 2007. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Hidayat, A. Alimul. 2008. Buku Saku Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. IDAI. 2010. Imunisasi Investasi Kesehatan Masa Depan. (Online). Available: http://www.idai.or.id/kegiatanidai.html. 28 Oktober 2012.



13



Matondang, dkk. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi kedua. Jakarta: CV. Sagung Seto. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. Nursalam. 2003. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan. Edisi I. Jakarta: Salemba Medika. Permenkes, 2010. Peraturan Menteri tentang Pelayanan Kesehatan Anak. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1464/ MENKES/ PER/ X/ 2010, Pasal 11. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.



14