Refleksi Kasus Mata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ______________________________________________________________________________ Nama Dokter Muda



: Agil Tedo Sulistyono



Stase



: Ilmu Kesehatan Mata



NIM



: 09711237/12712345



Identitas Pasien Nama / Inisial



: Tn. R



No RM



: 20 36 46



Umur



: 23 Tahun



Jenis kelamin : Perempuan



Diagnosis/ kasus



: Trauma mekanik tumpul dengan ruptur kornea



Pengambilan kasus pada minggu ke : III Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. b. c. d. e.



Ke-Islaman* Etika/ moral Medikolegal Sosial Ekonomi Aspek lain



Form uraian 1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ). Tn. R datang ke poliklinik Mata RSUD Dr. Sayidiman dengan keluhan utama mata kanan tampak kemerahan sejak 2 minggu yang lalu. Mata kanan terasa perih. Keluhan disertai mata sering berair dan terasa silau jika melihat cahaya. Mata juga sering di kucek oleh pasien. Riwayat daerah mata kanan mengalami trauma 2 minggu yang lalu. Daerah mata kanan terbentur lantai/benda keras. Pasien memiliki riwayat sakit jiwa sejak 15 tahun yang lalu. Pasien rutin kontrol dan berobat ke dokter spesialis jiwa. Saat ini pasien sedang menjalani terapi gangguan jiwa di sebuah pondok pesantren di daerah Ngawi. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa visus mata kanan adalah1/300 dan visus mata kiri 5/20. Dari pemeriksaan segmen anterior mata kanan didapatkan adanya hematom pada daerah periorbita. Ditemukan adanya edema palpebra. Pada konjungtiva terlihat hiperemis, perikorneal injeksi, dan injeksi konjungtiva. Dari Page 1



pemeriksaan kornea didapatkan permukaan tidak rata, infiltrat, terlihat adanya protrusi atau tonjolan kornea. KoA tidak dapat dinilai, iris tidak dapat dinilai, pupil mengalami protrusi. Lensa tidak dapat dinilai. Untuk pemeriksaan pada mata kiri dalam batas normal. Mata kanan pasien kemudian didiagnosis menderita trauma mekanik tumpul dengan ruptur kornea dengan DD endoftalmitis. Pasien kemudian diberi pengobatan tetes mata levofloksasin, dan timolol maleat. Obat oral pasien diberikan tablet Na Diklofenak, Glaukon, dan Cefadroxil. Pada pasien ini kemudian diberikan prognosis ad visam dubia ad malam, dan jika nanti terjadi panoftalmitis, maka akan dipertimbangkan untuk dilakukan operasi eviserasi, agar tidak terjadi oftalmia simnpatika.



2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus Ruptur kornea diakibatkan oleh trauma yang bersifat tumpul. Luka terjadi akibat peningkatan tiba-tiba TIO melalui mekanisme inside out dalam ke luar sebagai mekanisme cedera. Ruptur kornea merupakan trauma pada kornea baik parsial maupun full thickness. Pada pasien ini, didapatkankan data dari alloanamnesis bahwa pasien adalah seorang yang menderita gangguan jiwa sejak 15 tahun yang lalu. Dengan adanya trauma tumpul yang menyebabkan rupture pada kornea, hal ini kemungkinan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan pada mata kanan. Perlu dipertimbangkan tindakan eviserasi apabila nanti terjadi kondisi yang memburuk agar mencegah terjadinya oftalmia simpatika. 3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai * *pilihan minimal satu Terdapat 4 kaidah dasar bioetik kedokteran dalam aspek medikolegal yaitu beneficence, non-maleficence, justice dan otonom. Kasus ini akan ditinjau dari keempat aspek tersebut. a. Beneficence Beneficence adalah tindakan berbuat baik yang nantinya akan memberikan manfaat kepada pasien. Dari aspek ini dokter harus selalu mengupayakan yang terbaik bagi kondisi pasien. Dari kasus ini diperlihatkan bahwa dari segi medis, tindakan yang perlu dipertimbangkan bagi pasien adalah eviserasi bulbi untuk menghindari infeksi yang meluas. Jika terapi yang diberikan sebelumnya tidak memberikan Page 2



perbaikan dan keadaan menjadi lebih buruk, maka eviserasi perlu dipertimbangkan. b. Non-Maleficence Non-Maeficence berarti tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan pasien. Dalam hal ini dokter hendaknya melakukan tindakan yang sebisa mungkin tidak memberikan dampak buruk bagi pasien, dan tindakan yang dilakukan harus berdasarkan indikasi medis. c. Justice Justice berarti adil dan tidak membeda bedakan. Hal ini berarti bahwa dokter tidak perlu membeda-bedakan pasien berdasarkan perbedaan status sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, dan faham kepercayaan. Pada pasien ini dimana status mentalnya terganggu juga tidak boleh menjadikan sikap dan tindakan seorang dokter menjadi berbeda dalam memperlakukan pasien tersebut jika dibandingkan dengan pasien yang normal status mentalnya. Dokter harus berlaku adil tanpa perlu memandang berbagai aspek tersebut secara proporsional. d. Otonom Otonom berarti setiap pasien harus diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi yaitu memiliki hak untuk menentukan nasib diri sendiri. Pada pasien ini pasien berhak menentukan atau menolak tindakan yang akan dilakukan dokter, bahkan pasien berhak memilih dokternya sendiri. 4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai Dari segi keislaman akan dibahas mengenai pandangan Islam tentang panca indra. Ketika manusia lahir ke dunia, maka Allah SWT menganugerahkan tiga alat untuk manusia yang akan digunakan untuk mencari ilmu. Sebab pada dasarnya ketika manusia dilahirkan, maka manusia tidak mengetahui apa-apa. Di dalam QS. An-Nahl ayat 78, Allah SWT berfirman yang artinya “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut Ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberikanmu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” Dari ayat diatas diketahui bahwa untuk dapat menuntut ilmu, manusia dibekali dengan kemampuan pendengaran, penglihatan, dan hati. Sehingga ketiga hal ini merupakan hal yang sangat berharga bagi seorang manusia. Dalam pandangan Islam, Orang yang kehilangan penglihatannya akan diberikan ganjaran berupa Syurga apabila dia tetap bersabar. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW. Dari Anas bin Malik ra beliau berkata, aku telah mendengar Nabi SAW bersabda “ Page 3



“Sesungguhnya Allah telah berfirman : Apabila aku menguji seorang hambaku dengan dua perkara yang menjadi kesayangannya kemudian ia bersabar, aku akan gantikan kepadanya dengan pembalasan syurga” ia maksudkan dengan dua perkara yang menjadi kesayangannya ialah kedua bola matanya”. Hadist Riwayat Bukhari. Dalam hadist diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa seseorang yang mengalami kebutaan dan tetap bersabar dengan keadaan tersebut, maka Allah SWT akan mengganti kedua bola mata tersebut dengan syurga. “Dalam hadits di atas abi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan dengan kedua mata karena mata sangatlah dicintai. Lihatlah jika seseorang kondisinya seperti itu dan ia mau bersabar, balasannya adalah surga. Kenikmatan dunia tentu kalah jauhnya dengan kenikmatan akhirat yang kelak. Allah menguji hamba-Nya pada penglihatannya bukan karena kurangnya ilmu Allah, namun Allah ingin menampakkan bagaimanakah kesabaran hamba tersebut. Pahala tentu saja tergantung pada besarnya kesulitan yang diderita.” (Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhis Sholihin, hal. 36) Perlu diketahui juga bahwa jika penglihatan seseorang itu hilang, maka Allah akan memberikan ia keistimewaan lainnya. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Umumnya, Allah mengganti anggota badannya dengan keistimewaan lainnya yang membuat ia merasa ringan dengan penglihatannya yang hilang.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 1: 234). Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menasehatkan, “Mata itu adalah anggota tubuh yang amat dicintai. Jika Allah mengambilnya dan seseorang itu mau bersabar dan mengharap ganjaran, maka ia akan mendapat ganti surga. Surga itu sudah sama nilainya dengan seluruh kenikmatan dunia. Bahkan kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‫ضكع هسيومط أههحمد ك يم ممهن ايلهجنمة هخيرر ممهن الدينهيا هوهما هعلهيهها‬ ‫هوهميو م‬ “Satu bagian dari surga yang diperoleh oleh kalian di surga itu lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (HR. Bukhari no. 2892). Kenikmatan akhirat tentu saja lebih kekal. Sedangkan kenikmatan dunia akan fana dan sirna. Oleh karenanya sedikit bagian saja di surga masih lebih baik dari dunia dan seisinya.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 1: 234)



Page 4



Orang yang buta terlihat lebih bersyukur dari yang lain. Kita dapat melihat kisah tiga orang Bani Israel, ada yang kepalanya botak, ada yang punya penyakit kulit dan ada yang buta. Setelah ketiganya diuji dengan penyakitnya itu disembuhkan dan diberikan nikmat harta berupa hewan ternak, ternyata yang mau bersyukur adalah yang dulunya buta. Dalam hadits disebutkan tentangnya, ‫ هوأههت ى يا ه‬:‫هقاهل‬ ‫لهغ ملييهي ايلهييييوهم إم ن‬ ‫ل هب ه‬ ‫هف ه‬،‫ي‬،‫ هركجرل مميسمكيرن هوايبكن هسمبيلل هقمد اينهقهطهعيت مبهي ايلمحهبامل مفي هسهفمر‬:‫هفهقاهل‬،‫صيوهرمتمه‬ ‫ل‬ ‫ليعهم ى مفي ك‬ ‫ هفهخييهذ همييا‬،‫ي‬،‫صييمر‬ ‫ هقيد ك ينكت أهيعهم ى هفهرند الكيي إمهلييني هب ه‬:‫هفهقاهل‬،‫ي‬،‫صهرهك هشاة أههتهبلنكغ مبهها مفي هسهفمر‬ ‫ي هرند هعلهيهك هب ه‬،‫أهيسهألكهك مبالنمذ‬،‫مبالم كثنم مبهك‬ ‫ل أهيجههكدهك ايلهييوهم مبهشييلء أههخيذهتكه ك‬ ‫هفهوالم ه‬،‫ هوهديع هما مشيئهت‬،‫مشيئهت‬ ‫ضهي الك هعينييهك هوهسييهخكط‬ ‫هفهقيد هر م‬،‫ هفمإنهما ايبكتمليكتيم‬،‫ أهيممسيك هماهلهك‬:‫هفهقاهل‬،‫ل‬ ‫صامحهبيهك‬ ‫هعهل ى ه‬ “Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu (di saat ia masih buta), dan berkata kepadanya, “Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan Anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan Anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku.” Maka orang itu menjawab, “Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang Anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak Anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit Anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah Anda ambil karena Allah.” Maka malaikat tadi berkata, “Peganglah kekayaan Anda, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepada Anda, dan murka kepada kedua teman Anda.” (HR. Bukhari no. 3464 dan Muslim no. 2964).



Allah Subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kita untuk saling memberi nasehat sebagaimana firman Allah dalam kitab-Nya : “Demi masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan kerugian yang nyata kecuali orangorang yang beriman dan beramal shalih dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran ( QS Al-asr1-3) Page 5



Dan Allah berfirman : ” Dan aku adalah penasehat yang amanah bagi kalian :” (QS AlA’raf : 68). Demikian pula dalam banyak hadist Rasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam menganjurkan kepada kaum muslimin untuk saling memberi nasehat. Beliau bersabda : ” Agama itu nasehat ! kami bertanya :” untuk siapa ? Jawab Nabi : Untuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Kitab-Nya, Rasul-Nya, imam-imam kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin ” (HR Muslim No. 55, lihat Fathul Bari I/138) Salah satu hak sesama muslim adalah apabila ia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat kepadanya. Kemudian salah satu bentuk nasehat tersebut adalah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah manusia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjadikannya sebagai salah satu ciri dan keistimewaan



orang



beriman.



Allah



Subhanahu



Wa



Ta’ala



berfirman



:”



” Kalian adalah sebaik-baik u mat yang dilahirkan ketengah-tengah manusia, menganjurkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah ” (QS 3 : 10) Dalam ayat lain Allah berfirman : ” Orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi yang lainnya karena menganjurkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang munkar …..( QS At-Taubah : 71) Rasulullah Shalallahu A’laihi wasalam telah bersabda dalam haditsnya yang berbunyi : ” Tiada seorang nabipun yang diutus sebelumku kecuali mempunyai sahabat-sahabat yang setia mengikuti sunnahnya dengan sebenar-benarnya, kemudian akan datang setelah mereka generasi yang hanya di perintahkan. Maka siapa yang melawan mereka dengan kekuatan tangannya maka ia adalah mukmin dan siapa yang membenci mereka dengan hatinya maka ia adalah mukmin selain itu tidak ada lagi iman walau seberat biji sawi ” (HR.Muslim No. 50) Page 6



Dalam hadits lain Rasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam bersabda: ” Perumpamaan orang yang tengah menjalakan hukum Allah Shubhanahu Wa Ta’ala dan orang yang terjerumus didalamnya bagaikan suatu kaum yang mengundi tempat di atas perahu. Sebagian mendapatkan tempat diatasnya dan sebagian lainnya dibawah. Yang di bawah apabila membutuhkan air harus naik keatas, maka berkatalah orang-orang yang diatas :” Kami tidak akan membiarkan kalian naik kemari karena mengganggu kami”. Maka orang yang di bawahpun berkata :” Lebih baik, kita lubangi saja tempat kita ini supaya tidak mengganggu orang-orang diatas !”. Apabila tindakan mereka dibiarkan oleh orang-orang yang diatas pasti binasalah semua penumpang perahu itu, tetapi jika tindakan itu dicegah maka selamatlah semua penumpang perahu itu ” (HR Bukhari NO. 2493 dan Ahmad IV/1269 dan 270 dengan sanad Shahih.) Tentu saja nasehat amar ma’ruf nahi munkar ini jangan disalah artikan dengan hujatan dan caci makian. Sebab, seorang mu’min bukanlah seorang tukang cela, tukang laknat dan suka berkata keji sebagaimana yang tersebut didalam hadits Nabi : ” Bukanlah orang mu’min itu tukang cela, tukang laknat, pandir dan berkata kotor “ (HR Tirmidzi no. 1984, Ahmad I/405 Thabrani dalam Mu’majul Kabir 10/225 no. 1048, Al Hakin dalam Al-Mustadrak No. 30. dishahihkan oleh Al-Bani dalam Ash-Sahihah no. 320 dan Shahih Adabul Murfad no. 312) Dan juga ini berlawanan dengan maksud nasehat itu sendiri, yaitu agar kembali kepada kebenaran dan memperbaiki kesalahan dan kekeliruan yang ada. Seorang muslim yang ikhlas tentu ia akan mencari kebenaran dimana saja di temukan kebenaran baginya. Ibarat barang yang hilang yang selalu dicarinya 1). Jangan sekali kali ia anggap nasehat saudaranya seagama sebagai satu yang negatif dan di pandang sinis seperti yang mengatakan : Mengapa harus mencerai beraikan barisan muslimin? Atau jangan hembuskan perbedaan dan permusuhan ditengah-tengah umat !! atau yang berkata : “Jangan melempar debu dari luar atau jangan membuar lemah barisan kaum muslimin”. Dan masih banyak lagi seruan yang lain.



Page 7



Seruan-seruan seperti itu justru akan melemahkan kaum muslimin yaitu dengan runtuhya benteng nasehat yang dimili umat ini dan justru membuat gembira musuh-musuh Islam. Bukankah dengan nasehat yang penuh kasih sayang, kesabaran dan diatas kebenaran ummat ini akan tetap terpelihara diatas kebenaran?. Siapakah yang menjamin dirinya bebas



dari



kesalahan



?.



Maka janganlah dada kita sesak untuk menerima nasehat tersebut. Biasakan diri saat bertemu mengucapkan salam, bersyukur kepada Allah (Alhamdulillah) dan sama-sama mohon ampun kepada Allah bila ada kekhilafan (Astaghfirullah) dan saling memaafkan.



Umpan balik dari pembimbing



……………………………., …………………... TTD Dokter Pembimbing



TTD Dokter Muda



-----------------------------------



--------------------------------



Page 8