Refleksi Kasus Ny. e (Persalinan Spontan) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIVERSITAS ABDURRAB FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN DAN PROFESI Jl. Riau Ujung No.73, Tampan, Air Hitam, Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau 28291



Nama



: Siti Nurbaiti



Nim



: 2015201033



Supervisor akademik



: Nurmaliza SST, M.Kes



Preceptor clinic



: Rahmawati Amd, Keb



ESSAY REFLEKSI DI RUANG KAMAR BERSALIN RSIA ZAINAB PEKANBARU Kasus : Ny. E usia 40 tahun G3P2A0H2 usia kehamilan 39 - 40 mg dengan persalinan spontan. Dan terdapat laserasi perineum derajat 2 Introduction Essay pada kasus ini menggunakan Gibss Reflection Cycle (1998). Melalui refleksi ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan diri dan pengetahuan saya kedepannya. Description Pengalaman kejadian ini saya alami ketika saya sedang melakukan praktek mata kuliah asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir, saat menjadi mahasiswa semester 5 program studi sarjana kebidanan di Universitas Abdurrab. Tanggal 2 februari 2023 saya praktik hari ke-8 di RSIA Zainab Pekanbaru di ruangan kamar bersalin. RSIA Zainab merupakan rumah sakit ibu dan anak swasta yang terletak di kota pekanbaru, Riau. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang kesehatan khusus ibu dan anak dan di dukung oleh layanan dokter spesialis serta ditunjang dengan fasilitas medis lainnya. Penatalaksanaan suatu kasus disini dilakukan secara komprehensif di sertai skrining kemungkinan yang ada. Hal yang menarik bagi saya pada saat itu adalah ada seorang ibu dalam masa persalinan kala 1 fase aktif, dimana ibu sudah pernah bersalin dua kali dan ini adalah persalinan yang ke 3. Ibu mengeluh cemas dan khawatir dengan kehamilannya karena usia nya yang sudah 40 tahun dan



khawatir kelelahan serta susah mengejan. Dengan kejadian seperti itu bidan memberikan support dan dukungan kepada ibu bersalin, dan kami anak magang di berikan kesempatan untuk berkontribusi dalam mengurangi rasa nyeri pada ibu tersebut. Lalu bidan membantu persalinan dengan professional. Setelah melewati kala I, II dan III di lakukan pengecekan dan ibu mengalami laserasi perineum derajat 2.



Personal emotions Sebagai seorang calon bidan yang nantinya akan melakukan pelayanan dan juga sebagai pendidik calon-calon bidan kedepannya, saya merasa termotivasi dan senang ketika menyaksikan bagaimana cara bidan berkomunikasi dan melakukan tindakan terhadap pasien sehingga menjadi contoh untuk saya dalam mengembangkan kemampuan komunikasi. Perasaan percaya diri saya muncul ketika saya di berikan izin untuk melakukan tindakan tindakan kecil kepada pasien yang di pantau oleh bidan di ruangan tersebut. Tidak bisa di pungkiri perasaan berdebar juga ada muncul di diri saya, namun saya harus tetap percaya diri melakukan tindakan sesuai prosedur yang ada dan menjaga kepercayaan yang sudah di berikan kepada saya. Saya akan berusaha belajar dan berlatih menjadi bidan yang professional. Evaluation Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir dan kemudian berakhir dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau bukaan jalan lahir, dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri (Annisa dkk, 2017). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin, plasenta, dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu sendiri (Indrayani & Maudy, 2016). Menurut World Health Organization (WHO) Persalinan normal adalah persalinan dengan presentasi janin belakang kepala yang berlansung secara spontan dengan lama persalinan dalam batas normal, beresiko rendah sejak awal persalinan hingga partus dengan massa gestasi 37-42 minggu. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (JNPK-KR, 2017). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi dari dalam uterus dengan usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) melalui jalan lahir dengan kekuatan ibu sendiri atau dengan bantuan dan tanpa adanya komplikasi dari ibu maupun janin. Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia kehamilan cukup bulan/setelah usia kehamilan



37 minggu atau lebih tanpa penyulit. Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan menghadapi kehidupan di luar Rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka dan menipis dan berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap Pengalaman persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi), maupun kedua atau lebih (multi). (Fauziah, 2015) Berdasarkan pada contoh kasus tersebut saya memahami nya bahwa kasus tersebut di katakan persalinan spontan / normal karena usia kehamilan ibu sudah 39 – 40 minggu, dan presentasi janin adalah kepala, yaitu di tandai dengan teraba ubun ubun kecil pada saat di lakukan pemeriksaan dalam, serta tidak ada penyulit yang di temukan. Apa yang di lakukan bidan tersebut sangat lah sesuai dengan prinsip komunikasi teraupetik serta prinsip hubungan antara bidan dengan pasien. Tindakan yang di lakukan bidan sudah sesuai dengan kewenangan bidan. Kewenangannya yaitu bidan membantu proses persalinan Ny. E. Karena kasus di atas merupakan persalinan fisiologis yang masih di dalam ranah bidan dalam membantu nya. Jadi disini bidan berhak dan wajib menolong persalinan tersebut dan sesuai dengan ketentuan serta prosedur yang telah di tetapkan. Dalam menangani kasus tersebut bidan sudah melakukan penanganan yang sesuai dengan kewenangan bidan yaitu penatalaksanaan hecting pada luka perineum ibu yaitu derajat 2, penjahitan di lakukan pada kala IV. Hal seperti itu merupakan bentuk gambaran asuhan sayang ibu dan baiknya pemahaman bidan tentang bagaimana menjalin hubungan interpersonal antara bidan dan pasien, pada saat komunikasi intervensi dan cara bagaimana melakukan komunikasi terhadap pasien. Sikap yang di gambarkan oleh bidan menggambarkan bahwa keprofesionalan seorang bidan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan. Analysis  Bidan melakukan analysis kasus dengan tepat karena usia kehamilan sudah 39-40 minggu, pasien merasakan kontraksi, nyeri perut di bagian bawah dan sudah terdapat pembukaan di jalan lahir. Setelah di lakukan pemeriksaan bidan tidak menemukan adanya penyulit, letak presentasi janin pun sudah tepat yaitu bagian terbawah janin adalah kepala yang di tandai dengan ubun ubun kecil maka bidan segera melakukan pertolongan persalinan spontan. Dalam kasus ini pasien merasa cemas dengan dirinya, di sebab kan usia yang sudah 40 tahun pasien khawatir dan cemas apabila tidak bisa mengejan. Lalu bidan memberikan support dan dukungan terhadap pasien. Pada saat proses persalinan bidan memimpin ibu untuk mengejan dengan baik dan pada saat waktu yang tepat. Hal ini akan berdampak positif terhadap aspek psikologis pasien yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan. Aspek yang tidak kalah penting adalah bercermin



dengan kejadian tersebut akan berdampak kepada mahasiswa yang nantinya akan banyak mewarisi apa apa yang di lakukan bidan yang di peroleh pada saat praktik.  Dalam melakukan tindakan persalinan bidan memiliki kewenangan yang di atur dalam permenkes RI Nomor 28 tahun 2017 tentang penyelenggaraan praktik bidan, dalam pasal 19 ayat (1) pelayanan kesehatan ibu sebagaimana di maksud dalam pasal 18 huruf a diberkan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan. Kemudian ayat (2) pelayanan kesehatan ibu sebagaimana di maksud pada ayat (1) yang meliputi persalinan normal. Pada ayat (3) dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana di maksud pada ayat (2), bidan berwenang dalam melakukan : episiotomi, pertolongan persalinan normal, penjahitan luka jalan lahir tingkat 1 dan 2, penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan, pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala III dan post partum dan lain lain. Conclusion and Action plan Dapat di simpulkan terhadap kejadian kasus tersebut bahwa komunikasi yang baik di perlukan dalam membina hubungan antara bidan dengan pasien. Tindakan yang dilakukan bidan sudah sesuai dengan wewenang bidan sehingga penanganan tepat dan efisien. Bidan menolong proses persalinan dari awal hingga selesai dengan baik, selain itu bidan juga memantau kondisi bayi, melakukan resusitasi, pemotongan tali pusat dan memberikan identitas bayi. Berdasarkan kejadian pada kasus tersebut di ambil kesimpulan bahwa kecemasan dalam persalinan pada usia 40 tahun merupakan respon terhadap situasi tertentu, seringkali kecemasan dapat di tandai dengan perasaan khawatir, cemas, gugup, kewaspadaan yang berlebihan dan perasaan yang tegang saat menghadapi persalinan. Kemudian pada kasus bayi yang besar bisa saja terdapat laserasi pada jalan lahir, di karenakan bayi yang sebelumnya tidak sebesar bayi pada kali ini. Follow up Apabila terjadi kasus serupa tentunya sebagai calon bidan perlu menekankan pemahaman dan kemampuan bagaimana melakukan komunikasi antara bidan dan pasien tentang sikap normanorma etik dan dalam melakukan tindakan asuhan kebidanan memperhatikan batasan batasan dan kewenangan bidan dan bisa memprediksi kejadian yang mungkin terjadi. Langkah langkah yang bisa diambil agar terlaksananya manajemen asuhan kebidanan yang tepat dan efektif. Selalu melaksanakan komunikasi teraupetik antara bidan ke pasien. Melakukan tindakan sesuai dengan SOP. Melakukan tindakan sesuai dengan wewenang bidan yang telah di atur dalam permenkes dan kepmenkes.



Daftar Pustaka Departemen Kesehatan Ri. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan Ri. Lockhart, Anita. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan Persalinan Fisiologis Dan Patologis. Tanggerang : Binarupa Aksara. Oxorn, Hary&William R.Forte (2010). Imu Kebidanan Patologi Dan Fisiologi Persalinan. Jakarta : Yayasan Esensial Media. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Pt Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta : EGC