4 0 287 KB
REGISTER RISIKO PELAYANAN UKP PUSKESMAS SIDOMULYO RAWAT INAP
No
Pelayanan/ Unit Kerja
Risiko yang mungkin terjadi
Tingkat risiko (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah)
Penyebab terjadinya
Akibat
Pencegahan risiko
Upaya penanganan jika terkena risiko
Penanggungjawab (PIC)
1 Sarana Prasarana Bangunan lantai 2 Puskesma s
Bagi petugas: Petugas kelelahan mengantar dan menjemput status pasien
rendah
Petugas harus turun naik tangga untuk membawa rekam Rekam medis (karena sifatnya rahasia,tidak boleh dibawa sendiri oleh pasien)jumlah pasien banyak
Petugas kelelahan,
Poli umum dengan jumlah pasien paling banyak dipindahkan kebawah
Petugas bergantian mengantar status ke atas,
Penanggung jawab PMKP
Pelaporan jika terjadi paparan
Bagi pasien :Pasien terjatuh atau terpeleset ditangga Pasien jantung sesak saat naik tangga
Sedang samppai tinggi
Pasien sesak setelah naik tangga
Akses masuk Puskesma s yang
Terpeleset ketika akan keluar dan masuk Puskesmas , Pasien terjatuh dari
sedang
Pasien naik beradu dengan pasien turun, anak2 lepas dari pengawasan orang tua
Luka,mema r
Pada tangga diberi tanda, naik dan turun di lajur sebelah kiri
Jika pasien terpeleset petugas segera membantu dan diperiksa di poliklinik umum
Kondisi organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik (paru-paru pada pasien TB,jantung pada pasien penyakit jantung)
Sesak
Poli jantung dipindahkan kebawah,poli TB dipindahkan ke bawah,laborato rium dipindahkan ke bawah,tindakan sementara bila belum pindah buat pengumuman bagi pasien yang tidak kuat naik tangga harap menghubungi petugas
Jika pasien sesak petugas segera membantu,bila berat bawa pasien ke igd untuk ditangani
Ketinggisn selokan dan halaman depan puskesmas tidak rata
Jatuh; memar, cedera berat,lebih
disiapkan petugas untuk membantu,dire ncanakan
Jika ada kasus terjatuh segera lakukan pemeriksaan di
Kejadi an terpel eset,s esak dilapo rkan paling lamba t2x 24 jam kepad a kepala puske smas untuk ditind aklanj uti
dilapo rkan paling lamba
tidak rata
brankar atau kursi roda
ruang tunggu dan pemeriks aan untuk pasien kasus penyakit menular dan tidak menular
Penularan penyakit
Tinggi
Tercampurnya pasien infeksius dengan pasien non infeksius
beresiko untuk lansia, ibu hamil dan disabilitas ,Brankar,pe maki kursi roda sulit untuk melewati
renovasi sesuai standar
poliklinik.
Peningkata n kasus penyakit menular
Memisahkan pasien kasus penyakit menular dengan Pasien penyakit tidak menular,pasien kasus penyakit menular yang datang untuk Kontrol
Penanganan penyakit sesuai hasil diagnosa sesuai dengan PPK
Kepala Puskesmas
t2x 24 jam kepad a kepala puske smas untuk ditind aklanj uti. Jika kasus terma suk emerg ensi lakuka n pelap oran segera dilapo rkan kepad a kepala puske smas untuk ditind aklanj uti.
Penumpu kan pasien di ruang tunggu Pendaftar an
Kelelahan pasien, resiko infeksi, keterlambatan penanganan
Sedang
Pasien datang pada satu waktu yang sama
Tidak tertampung di ruang tunggu, Pelayanan dokter tidak maksimal
(TB,Kusta)langs ung menuju poli tujuan tanpa menunggu diruang tunggu pendaftaran, untuk pasien batuk yang belum terdiagnosis TB dibuat papan penyuluhan etiket batuk, Penjadwalan peneriamaan pasien,Pasien yang berobat ke poli spesialis dibedakan jam nya, Edukasi masyarakat terkait jadwal pelayanan puskesmas, Penambahan kursi atau ruangan tunggu, Penambahan petugas pendaftaran, pemilahan prioritas pasien sesuai
Penangananan sesuai dengan kondisi
Pelap oran kepad a kepala puske smas
Kamar mandi
Instalasi Listrik
kegawatan dan usia Lakukan Monitoring pembersihan kamar mandi secara rutin, pemberian pegangan, pemilihan jenis lantai yang tidak licin, pengecekan rutin kunci kamar mandi
Terpeleset,terkunci
Sedang
Lantai kamar mandi licin, tidak terdapat pegangan
Memar karena terjatuh, Terlambatn ya penangana n pasien.
Jika terpeleset, lakukan pemeriksaan sesuai dengan kondisi pasien, jika terkunci, bongkar kunci untuk membuka pintu (tidak didobrak) dan lakuan pengecekan pasien segera
Korsleting listrik
Tinggi
Listrik tidak di monitorring dengan baik
Kebakaran
Membuat monitoring instalasi listrik, mengadakan pelatihan APAR,membuat jalur evakuasi bila terjadi kebakaran,mens osialisasikan nomor pemadam kebakaaran agar diketahui oleh semua petugas
Perbaiki instalasi lisrik segera bila rusak,hubungi Damkar bila terjadi kebakaran
Penanggung jawab keamanan lingkungan
Daya listrik tidak
Sedang
Belum disetujuinya
Penggunaa
Membuat
Hemat
Penanggung
cukup
Instalasi gas
Oksigen tiba2 habis saat diperlukan,tabung oksigen menimpa petugas atau pasien
Sedang
penambahan daya oleh dinkes
n alat alat medis maupun non medis yang mengguna kan listrik jadi tidak optimal
Tidak ada monitoring ketersediaan gas di dalam tabung
Pasien tidak mendapat terapi oksigen yang dibutuhkan
2 Kegiatan fogging
-Polusi udara
Sangat tinggi
Pelaksanaan tidak sesuai SOP
Pasien atau petugas cedera akibat tertimpa tabung Kesling Keracunan isektisida
usulan penambahan daya ke dinas kesehatan Membuat monitoring suhu kulkas dan ruangan sebagai bahan pertimbangan menaikkan daya Membuat monitoring ketersediaan oksigen di ruangan
Tabung oksigen di cat putih agar jelas terlihat
-Pemakaian APD bagi petugas - foging area diisolasi Memperhatikan arah
pemakaian listrik,rujuk pasien bila tidak mampu ditangani
jawab PMKP
Rujuk pasien bila kondisi berat
Penanggung jawab PMKP
Pelap oran inside n
Sanitarian Puskesmas
Puske smas
Tatalaksana sesuai jenis cedera
Penatalaksanaan keracunan
angin pada waktu penyemprotan Pembuan gan limbah
Petugas : petugas cleaning service tertusuk jarum suntik atau terpapar limbah medis
Sangat tinggi
Petugas tidak bertugas sesuai SOP,Petugas tidak mengerti bahaya limbah medis
Petugas clleaning cervis tertular penyakit
Pemakaian APD oleh petugas, Dilakukan in house training terhadap semua petugas cleaning service di puskesmas mengenai cara penanganan limbah medis oleh sanitarian
.pencemaran lingkungan
sedang
Pembuangan limbah tidak sesuai SOP karena Incenarator tidak berfungsi dengan baik akibat kurangnya daya listrik sehingga pembakaran limbah tidak maksimal, untuk limbah cair IPAL tidak bisa digunakan karena belum ada izin dari Badan lingkungan hidup,Septik tank belum dipisahkan
Pencemara n lingkungan, Penularan penyakit pada warga disekitar lingkungan puskesmas
Membuat usulan menaikkan daya listrik ke kepala puskesmas,agar incinerator berfungsi dengan baik,mengurus izin IPAL ke dinkes untuk diteruskan ke Badan lingkungan hidup, Membuat perencanaan
Penatalaksanaan sesuai penyakit
Sanitarian Puskesmas
Puske smas
tinggi
khusus untuk limbah medis Petugas cleaning cervis tidak mengerti bahaya limbah medis dan tidak tahu tentang cara pengambilan limbah yang baik
Pembakar an limbah, padat
-Kebakaran
Sedang
Pelaksanaan tidak sesuai SOP
Pemeriks aan laboratori um
Hasil pemeriksaan tidak akurat
tinggi
Kompetensi petugas kurang Kualitas reagen kurang Kualitas alat kurang
3
pemisahan Septik tank khusus limbah medis untuk perencanaan renovasi puskesmas,kerj asama dengan pihak ke tiga untuk pembuangan limbah medis
Kerusakan lingkungan
Laboratorium Bagi petugas :petugas menghadap i tuntutan hukum dari pasien Bagi pasien: salah
Tatalaksana sesuai penyakit
Sanitarian puskesmas
Pelatuhan APAR bagi prtugas,Memfu ngsikan incenerator kembali
Segera hubungan damkar
Sanitarian Puskesmas
Kalibrasi alat,lakukan PME dan PMI,mengikuti pelatihan,lakuk an pemantauan suhu kulkas untuk menyimpan reagen,beri
Bila hasil pemeriksaan tidak sesuai klinis rujuk ke labor luar atau ke RS
Analis Puskesmas
Meng hubun gi Damk ar
didiagnosis dan salah tatalaksana
2
Pemeriks an BTA
Bagi petugas: Tertular penyakit
Sangattingg i
Pemeriks aan VCT
Petugas tertusuk jarum bekas pengambilan darah pasien HIV +
Sangat tinggi
Tidak menggunakan APD,Membuangan pot sputum tidak pada tempatnya tempat khusus Bekerja tidak sesuai SOP
infeksius
Petugas tertular penyakit
pelabelan reagen agar tidak terpakai yang kadaluarsa, Membuat permintaan alat pemeriksaan spektrofotomet er Monitoring pennggunaan APD,Menyediak an Tempat Pembuangan Khusus Bekerja sesuai SOP,monitoring rutin oleh tim audit internal
Pengobatan TB
Analis Puskesmas
Puske smas
Membuat prosedur penanganan yang komperhensif bekerjasama dengan unit VCT RS Arifin Ahmad,dimana setiap petugas yang tertusuk jarum yang beresiko tinggi tertular HIV harus mendapatkan profilax pasca pajanan sebaiknya
Penanggung jawab laboratorium
dilapo rkan paling lamba t2x 24 jam kepad a kepala puske smas untuk ditind aklanj uti.
Pemeriks aan darah rutin
Pasien tidak bisa diperiksa darah rutinnya bila ada indikasi pemeriksaan darah rutin karena tidak tersedia reagen dan alat untuk pemeriksaan darah rutin
tunggi
Pemeriksaan darah rutin belum tersedia
Pasien salah diagnosis
Pemerika saan Spesimen
Specimen tertukar
tinggi
Petugas kurang konsentrasi,analis memeriksa beberapa pasien bersamaan Jumlah tenaga yang kurang bila salah satu petugas turun ke lapangan
Hasil laboratorial pasien tidak akurat,pasi en salah diagnosis dan terapi
Bagi Pasien: Ketidaknyaman karena waktu tunggu lama
sedang
Petugas lambat, jumlah petugas, pasien banyak, SOP belum ada atau belum dilaksanakan
4
Pendaftaran Stres, mudah marah
Membuat permintaan pengadaan reagen untuk darah rutin secara manual,memas ukkan usulan pengadaan alat pemeriksaan darah rutin secara otomatis ke dinas kesehatan Posyandu lansia dan posbindu dimulai pukul 10 pagi
Prioritaskan pasien lansia,bila pasien gawat darurat
sebelum 4 jam paling lambat setelah 72 jam Rujuk pasien ke rumah sakit atau ke laboratporiujm swasta bila ada indikasi pemeriksaan darah
Dokter penanggung jawab layanan
Melacak pasien yang tertukar hasil labor,menghubu ngi dokter yang meminta pemeriksaan labor agar diperbaiki diagnosis dan terapi segera
Analis
Pelap oran inside n
Memberdayakan petugas yang tidak sibuk, pada saat pasien menumpuk.
Koordinator unit pendafatarn dan RM
Call center (peng aduan ),
Salah identifikasi pasien
Tinggi
Petugas tidak meminta kartu identitas, petugas tidak mendengar, pasien tidak memberi infromasi yang jelas , kebijakan pengisian RM tidak standar
Kesalahan penangana n pasien
langsung arahkan ke IGD,Bedakan jam buka pelayanan untuk poli tertentu,sosilali sasikan jam layan berbeda,sosialis asikan jadwal kunjungan pengobatan diwilayah tempat tinggal masyarakat(jad wal posyandu lansia,UKK,posy andu) Buat SOP, langkahlangkah SOP lebih operable
Membuat usulan penggunaan mikrophone di ruang tunggu pendaftaran
Segera hubungi petugas RM,Petugas RM segera mengganti dengan RM yang benar,hub ungi tim mutu untuk pelaporan insiden
kotak saran atau kotak penga duan, Lapor kan langsu ng ke Ka PKM
Tim mutu
Langs ung meng hubun gi petug as penda ftaran, gunak an form pelap oran investi
Bagi petugas: Kejenuhan, kelelahan, terpapar borne infection,stress
sedang
Beban kerja tinggi, masker jarang tersedia
5
Kurang konsentrasi , stress, terpapar infeksi menular
ketersediaan masker
Pemeriksaan dan pengobatan petugas yang terpapar
Tim Mutu
Membuat cara identifikasi pasien di rawat inap,IGD dan Poned (gelang identitas) Mengadakan in haouse training bagi petugas oleh dokter spesialis jantung
Ditatalaksana sesuai kondisi
Penanggung jawab rawat inap
Bila tidak memungkinkan ditangani rujuk segera
Dokter penanggung jawab rawat inap
gasi inside n pasien . Melap orkan dan investi gasi denga n meng gunak an Form pelap oran K3
IGD,Poned,Unit Rawat Bagi Pasien Pasien salah identitas
tinggi
Belum ada metode identifikasi pasien
Pasien bias salah terapi
Pasien jantung lambat ditangani
Sangat tinggi
Kurangnya kompetensi petugas,obat emergensi tidak tersedia saat dibutuhkan
Pasien mengalami sakit berat sampai meninggal
Pelap oran inside n
Pasien emergensi obstetric lambat ditangani
Sangat tinggi
Kurangnya kompetensi petugas, obat emergensi tidak tersedia saat dibutuhkan
Pasien mengalami sakit berat sampai meninggal
Pasien emergensi neonates lambat ditangani
Sangat tinggi
Kurangnya kompetensi [petugas, obat emergensi tidak tersedia saat dibutuhkan
Mengalami sakit berat sampai meninggal
Tinggi
Tidak patuh terhadap SOP2 PPI, Tidak ada APD, fasilitas tidak lengkap,
Tertular infeksi
Bagi Petugas Risiko tertular infeksi
puskesmas Sidomulyi RI, membuat sistem monitoring obat emergensi di IGD,Poned, rawat inap Mengadakan in house training bagi petugas oleh dokter spesialis kebidanan puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Mengadakan in house training bagi petugas oleh dokter spesialis anak puskesmas Sidomulyo Rawat Inap
Monitoring kepatuhan petugas dalam PPI, menyediakan dan melengkapi sarana
Bila tidak mungkin ditangani segera rujuk
Dokter penanggung jawab rawat inap
Bila tidak mungkin ditangani segera rujuk
Dokter penanggung jawab rawat inap
pemeriksaan status imunisasi dan pemberian imunisasi (Hepatitis)
Ketua Tim Mutu, PMKP
Melap orkan dan investi gasi denga n
PPI,mengusulka n kenaikan daya listrik agar autoklaf dapat di gunakan
6
Rawat jalan Bagi pasien
meng gunak an Form pelap oran inside n
Resiko pasien atau keluarga pasien marah,mengamuk
Tinggi
Kurangnya komunikasi dengan pasien,bersikap seolah-olah mengabaikan pasien
Petugas di amuk pasien atau keluarga,pe tugas mendapat tuntutan hukum
Ciptakan komunikasi efektif dengan pasien Pihak keamanan harus stanbay sehingga siap sewaktu dibutuhkan Usulan penambahan tenaga keamnan
Lapor pada keamanan puskesmas,tenan gkan pasien,beri penjelasan
Pasien salah dosis obat
Rendah sampai tinggi
Kompetensi dokter yang kurang,tidak ada krosschek dosis obat oleh apoteker
Pasien tidak mendapat pengobata n yang adekuat,pa sien dapat efek samping rendah
Revew paparan dosis obat oleh apoteker, krosschek dosis obat oleh apoteker, no. MR harus tertera di kertas resep
Hubungi pasien, lapor ke dokter penanggung jawab layanan,tangani bila ada efek samping,beri pengobatan kembali dengan dosis yang sesuai
Kepala layanan rawat inap
Bagi Petugas
sampai berat Diagnosis pasien salah
Kesalahan mengukur vital sign pasien
Rendah sampai tinggi
Alat tidak dikalibrasi
Tertular penyakit dari pasien
Rendah sampai tinggi
Tidak patuh pada pemakaian APD
Petugas tertular penyakit
Resiko pasien mengamuk ke petugas
sedang
Kurangnya komunikasi efektif dokter pasien
Petugas mengalami kekerasan psikis,keker asan fisik,tuntut an hukum
Ukur dengan dua alat yang berbeda bila meragukan Monitoring kepatuhan penggunaan APD Ciptakan komunikasi efektif,petugas keamanan harus stanbay untuk melindungi,beri kan perlindungan hukum ke petugas,dokum en untuk keabsahan petugas bekerja harus tersedia (SIP,SIK,SIB,STR)
Hubungi pasien , perbaiki terapi
Obati sesuai penyakit
Beri penjelasan yang komunikatif dan persuasive,hubun gi petugas keamanan,bila berlanjut ke jalur hukum beri pendampingan