Regulasi Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGENALAN DIRI



Tujuan mengenal diri sendiri  Memeroleh insight dari pengalamannya sendiri mengenai



kekuatan dan kelemahan-kelemahannya untuk mengikuti pendidikan dan menjalani profesi kedokteran nantinya  Memeroleh pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya



berdasarkan persepsi orang lain



Teknik Pengenalan Diri Kondisi diri dapat dilihat dari 3 sudut pandang: 1. Keadaan diri yang sesungguhnya (objektif) 2. Keadaan diri menurut pendapatnya sendiri 3. Keadaan diri menurut pendapat orang lain



Konsep diri yang baik  1=2 Namun 1 sulit untuk diketahui karena kita cenderung sulit objektif terhadap diri sendiri, sehingga dapat diketahui dengan membandingkan 2 dan 3



Johari Window



Orang lain



Saya Tahu Tidak tahu Tahu 1 2 Terbuka Buta Tidak tahu 3 4 Pribadi Misteri



Umpan Balik  Keempat jendela tidak sama besarnya, berbeda pada masing-



masing individu  Untuk mendapatkan pemahaman diri yang objektif caranya



dengan mempersempit daerah buta yaitu melalui umpan balik  Umpan balik  informasi yang diterima seseorang yang



memberitahukan pendapat orang lain tentang dirinya dan kesan yang ia timbulkan pada orang lain dengan penampilannya



Kriteria umpan balik yang dapat menunjang pengenalan diri yang objektif:  Diberikan secara jujur, apa adanya  Bersifat spesifik, contoh: cara menghitung anda kurang



cermat (spesifik), bukan cara kerja anda kurang baik (umum)  Umpan balik positif sebaiknya disampaikan di depan umum



karena dapat meningkatkan harga diri orang tersebut dan bersifat evaluatif  Umpan balik negatif jangan di depan umum karena akan



menurunkan harga diri



 Menyangkut hal-hal yang dapat diubah oleh yang



bersangkutan, misalnya Anda sebaiknya datang tepat waktu  Sesuai dengan kebutuhan si penerima umpan balik  Diberikan sesegera mungkin, namun tetap memerhatikan



situasi dan kondisi  Lebih baik jika si penerima diberikan kesempatan untuk



bertanya dan diberikan saran perbaikannya



Kiat bagi penerima agar umpan balik yang diterima bermanfaat besar:  Jangan terlalu cepat bereaksi, tidak bersifat defensif  Parafrase mengulang kembali yang kita dengar dengan kata-



kata kita sendiri  untuk memastikan pemahaman sesuai dengan yang dimaksud  Memberi respon untuk memastikan ketepatan persepsi untuk meyakinkan pemahaman aspek non verbal dan isyarat di pemberi umpan balik. Contoh: Dahi Anda berkerut, adakah yang tidak Anda setujui dari uraian saya tadi?



 Setelah memastikan pemahaman kita tepat, salnjutnya



pertimbangkanlah apakah umpan balik tersebut benar atau tidak  Jika merasa tidak benar, berikanlah penjelasan (self disclosure) untuk mengurangi terjadinya salah pengertian  Jika merasa benar dan objektif, putuskanlah akan melakukan perubahan atau tidak, apakah hal tersebut merupakan hal yang esensial untuk diubah atau tidak.



DISKUSI Di dalam kelompok kecil (@ 3 orang) lakukanlah hal berikut ini: 



Tunjuk urutan anggota kelompok 1,2,3 kemudian orang pertama diminta keluar dari ruang kelas







Orang 2 dan 3 berdiskusi tentang kelebihan dan kekurangan (min 3) dari orang 1, yang nantinya akan mereka sampaikan pada orang 1. Pada diskusi ini orang 2 bertugas mencatat hasil diskusi dan menyimpannya. Proses ini berlangsung selama 7 menit







Setelah selesai, orang 2 keluar memanggil orang 1 untuk kembali ke kelompok dan bergantian orang 2 menunggu diluar kelas.







Ulangi proses no 3 dengan urutan orang selanjutnya. Pada diskusi yang kedua ini orang 3 yang bertugas mencatat hasil diskusi







Teruskan proses ini sampai seluruh anggota kelompok selesai mendapat giliran







Setelah semua anggota kelompok berkumpul, sampaikanlah hasil diskusi sesuai dengan urutan di awal (orang 1-2-3). Pada proses ini diharapkan dapat terjadi diskusi dan tanya jawab tentang umpan balik yang diberikan sehingga tidak terjadi salah paham. Proses ini dilakukan selama 10 menit



 Buatlah tulisan tentang diri Anda berdasarkan hasil diskusi



yang diperoleh. Tulisan berisi tentang:  Pandangan teman Anda tentang diri Anda  Pandangan Anda tentang kelebihan dan kekurangan Anda



setelah mendapatkan umpan balik dari teman Anda  Rencana perbaikan yang akan Anda lakukan terhadap diri Anda.  Tulisan dikumpulkan pada 26 September 2014



Regulasi Diri



Apa yang dimaksud dengan Regulasi Diri?



Definisi Regulasi Diri Kemampuan untuk meregulasi atau mengontrol impuls-impuls dari diri, perilaku, dan atau emosi sampai pada waktu yang tepat, tempat yang tepat atau objek yang tersedia untuk mengekspresikannya (Berns, 2010)



Definisi Regulasi Diri Definisi Regulasi diri adalah kapasitas individu untuk dapat mengubah perilaku mereka. Regulasi diri dapat meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi dari perilaku manusia, memungkinkan seseorang untuk dapat menyesuaikan tindakan mereka dengan tuntutan sosial. (Baumeister & Vohs, 2007)



Fase Regulasi Diri Goal Setting



Performance or volitional control process Self Reflection Process



Fase Regulasi Diri (1) 1.Goal Setting Dapat menentukan motivasi, persistensi, pilihan kegiatan dan strategi yang akan digunakan, dan dalam melakukan pencatatan kemajuan dari seorang individu (King, Harner & Brown, 2000; Schunk, 2001 dalam Kang, 2010)



Goal Setting Dengan memiliki tujuan:



Membantu mengarahkan atensi pada tugas yang relevan



Mengarahkan memilih prosedur yang lebih baik dalam memecahkan masalah



Meningkatkan usaha Memperluas persistensi (Locke &Latham, 1990)



Effective Goal 1. Bersifat personal Target sebaiknya sesuai dengan nilai, keinginan/minat pribadi dan hasilnya bisa langsung dirasakan secara pribadi .



2. SMART (Specific, Measurable, Action related, Realistic,



dan Time-bound).  Specific  Measurable catatan progress  Action-related  ditentukan sejumlah langkah yang berurutan



yang semakin dekat dengan pencapaian sasaran  Realistic  Time-bound, mengatur waktu dengan ‘menghitung mundur’ dari batas waktu penyampaian tugas sampai saat pertama tugas diterima. Deadline tugas perlu dimajukan untuk mengurangi kepanikan diri, kemudian kegiatan dipecah dalam beberapa langkah.



 Memvisualisasikannya.



Visualisasi sasaran yang ingin dicapai akan lebih memotivasi seserang untuk tetap fokus dan berupaya keras  Membangun support group.  Apresiasi diri atas keberhasilan yang kecil (reward small wins)



Ketika kita mencapai kemajuan kecil untuk mencapai tujuan, berikanlah apresiasi {reward} untuk diri kita. Hal ini untuk membantu menjaga komitmen dan motivasi  Mengevaluasi dan membuat penyesuaian secara kontinu



Goal setting merupakan suatu proses berkelanjutan dan perubahan arah dierbolehkan jika tepat untuk dilakukan



Fase Regulasi Diri (2) 2. Performance or volitional control process Proses yang terjadi selama menampilkan tugas termasuk di dalamnya penyesuaian atensi dan perilaku.



Inti  self monitoring



Performance/ volitional control process  Self-monitoring memberikan informasi mengenai kemajuan



yang telah diperoleh dalam proses belajarnya.  Dalam proses ini dibutuhkan kendali diri  kemampuan



individu untuk melakukan kontrol atas pemikiran, emosi, impuls, dan pengaturan performa dalam rangka meraih tujuan, dan juga melibatkan penghentian kebiasaan yang tidak diharapkan.



 Strategi kontrol diri



Menurut Skinner (dalam Alwisol, 2004), ada empat strategi kontrol diri, yaitu:  Removing/avoiding  menghindar dari suatu pengaruh atau



menjauhkan situasi pengaruh sehingga tidak lagi diterima sebagai stimulus.  Satiation  membuat diri jenuh dengan suatu tingkah laku, sehingga tidak lagi melakukannya.  Aversive Stimuli  menciptakan stimulus yang tidak menyenangkan timbul bersamaan dengan stimulus yang ingin dikontrol.  Reinforce oneself memberikan reinforcement kepada dirinya sendiri terhadap “prestasi” dirinya. Dapat juga dilakukan memberikan hukuman terhadap dirinya apabila gagal melakukan tujuannya.



Fase Regulasi Diri (3) 3. Self Reflection Process



• •



Proses yang terjadi setelah performa yaitu mencakup individu melakukan evaluasi dan menilai performa Terdiri dari dua proses : self judgement dan self reaction



Self-reflection terdiri dari 2 proses, yaitu  Self-judgement  individu membandingkan performanya saat



ini dengan tujuan yang mereka miliki dalam mengerjakan suatu tugas. Individu dengan self-judgement yang rendah cenderung tidak membandingkan performa mereka dengan tujuan yang mereka miliki, dan akan membandingkan performanya pada individu lain dan gagal melakukan penilaian yang sesuai dengan performanya.  Self-reaction  individu melakukan suatu hal atau prosedur



berdasarkan penilaian yang mereka miliki dari hasil observasi.



Karakteristik Individu dengan Regulasi Diri yang Baik • • • • • •



Mengetahui cara menggunakan strategi kognitif (rehearsal, elaboration, organization) yang dapat membantu untuk mendapat informasi Mengetahui cara merencanakan, mengontrol, dan mengarahkan proses mental mereka pada pencapaian tujuan personal Menunjukkan motivasi yang kuat dan mampu mengatur emosi yang berkaitan dengan tugas-tugas Merencanakan dan mengontrol waktu serta usaha yang digunakan untuk menyelesaikan tugas dan mereka mengetahui bagaimana membuat lingkungan yang mendukung pencapaian tujuan Menunjukkan usaha yang lebih besar untuk terlibat dalam mengontrol dan mengatur tugas-tugas Menjalankan rencana dan menghindari distraksi, baik internal maupun eksternal



Perbedaan individu dengan regulasi diri baik dan buruk •



Perbedaan terletak pada strategi belajar dan pelaksanaannya Individu dengan regulasi diri buruk:  Tidak menyadari strategi apa yang mempengaruhi hasil belajarnya  Atribusi terhadap performa bersifat eksternal  Cenderung mengalami kesulitan dalam memahami hubungan sebab akibat antara tingkah laku dan hasil yang diperoleh







Persepsi mengenai self-efficacy mengenai kemampuan dan performa Mereka dengan regulasi diri yang kurang akan memandang dirinya kurang mampu dalam melakukan suatu tugas sehingga akan mempengaruhi komitmennya terhadap tujuan akademiknya



Faktor yang mempengaruhi Regulasi Diri  Biologis  tempramen



Tempramen adalah karakteristik genetis yang menentukan sensitivitas individu pada berbagai pengalaman dan pola respon individu dalam interaksi sosial.  Faktor kontekstual pola asuh



Pola asuh mempengaruhi motif bagi anak untuk menginternalisasi standar dari orang dewasa. Melalui instruksi, observasi, partisipasi, umpan balik dan interpretasi yang kontinu, berbagai tingkat kontrol diri terbentuk Anak yang mendapat perlakuan yang salah dari orang tua (maltreated by parents) dan terpapar pada kekerasan rumah tangga akan cenderung kurang membentuk kontrol diri dan kemampuan meregulasi diri



Manajemen Waktu



Apa itu Manajemen Waktu??



Definisi Manajemen Waktu • Kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya



untuk mencapai sasaran (De Janasz, dkk, 2009)



• Pengaturan waktu dengan menitikberatkan pada pencapaian



dan penyelesaian hal yang harus dan paling penting untuk dikerjakan yang ditentukan sesuai tujuan dan berorientasi pada hasil (Adair, dalam Astrid, 2011)



Aspek Manajemen Waktu 1.



Penentun Tujuan & Prioritas



2.



Perencanaan & Penjadwalan



3.



Mengorganisasi diri



4.



Kontrol terhadap waktu (delegasi tugas, disiplin diri)



Aspek Manajemen Waktu  Pengaturan Prioritas dan Perumusan Tujuan Jangka



Pendek dan Jangka Panjang. 



Termasuk juga aktivitas yang harus dilakukan, dan hal-hal yang menjadi prioritas utama.  Penentuan prioritas diperlukan untuk membantu agar lebih fokus dan lebih mengarahkan pada pencapaian tujuan {Canfield, 1987}.



 Perencanaan dan Penjadwalan  Pembuatan jadwal harian  Pengaturan apa yang harus dikerjakan  Pencatatan agenda atau hal-hal yang telah atau akan dilakukan untuk mengembangkan kepekaan terhadap waktu, dan perencanaan kegiatan untuk selanjutnya  Mengorganisasi Diri  Pengaturan pekerjaan agar selalu rapi  Pengaturan diri agar tidak meninggalkan pekerjaan yang belum selesai atau tidak memulainya dengan setengah-setengah  Memiliki metode yang sistematis dalam bekerja



 Kontrol terhadap waktu  Perkiraan akan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan  Berkaitan dengan perasaan untuk dapat memegang kendali terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi penggunaan waktu, misal berani berkata tidak. tidak bersosialisasi secara berlebihan, berpikir sebelum bertindak, menghindari penundaan (procrastination}, meminimalkan waktu yang terbuang, menjaga kesehatan (istirahat cukup),dapat rnendelegasikan tugas yang kurang penting agar tujuan bisa dicapai dengan efektif, dan tetap mengacu pada tujuan  Berkaitan dengan kontrol terhadap waktu, Canfield {1987} menjelaskannya dalam dua hal, yaitu:



 Melakukan delegasi  Mengembangkan sikap disiplin diri



Kuadran Prioritas Waktu Penting



Tidak Penting



Kuadran 1



Kuadran 2



Kuadran 3



Kuadran 4



Mendesak



Tidak Mendesak



Karakteristik Manajemen Waktu yang Baik 1.



Mengetahui dan menilai kemampuan diri



2.



Mengetahui prioritas



3.



Mengidentifikasi sasaran



4.



Menentukan deadline tugas



5.



Menggunakan agenda kerja yang efektif



6.



Menolak secara asertif suatu tugas



yang diluar batas kemampuan



Karakteristik Manajemen Waktu yang Buruk 1.



Perencanaan kerja terlalu padat



2.



Tidak mendelegasikan tugas



3.



Tidak mampu menolak permintaan orang lain



4.



Membuang-buang waktu



5.



Menyelesaikan pekerjaan secara berlebihan



Manfaat Manajemen Waktu  Pengaturan waktu lebih efektif



 Mengurangi tingkat stress  Waktu menikmati aktifitas penting lebih banyak  Bisa menikmati berbagai variasi kehidupan  Lebih mudah mencapai kesuksesan