Laporan Penyusunan Skala Psikologi Regulasi Diri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI REGULASI DIRI MATA KULIAH PSIKOLOGI PENGUKURAN Dosen Pengampu : Dr. Novi Qonitati, S.Psi., M. A.



Disusun Oleh : Mawar Widuri Cantikasari 15000118130111 Kelompok 8



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga Laporan Penyusunan Skala Psikologi Regulasi Diri ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada dosen pengampu, Dr. Novi Qonitati, S.Psi., M. A. atas bimbingan serta saran yang diberikan dalam penyusunan laporan ini. Semoga Laporan Penyusunan Skala Psikologi Regulasi Diri ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Dalam laporan ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.



Semarang, 18 September 2019 Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I LANDASAN TEORITIK............................................................................................... 1 A. Definisi Teoritis........................................................................................................... 1 B. Aspek – Aspek ............................................................................................................ 1 C. Nomological Network ................................................................................................. 1 BAB II DEFINISI OPERASIONAL DAN BLUEPRINT......................................................... 2 A. Definisi Operasional .................................................................................................... 2 B. Blueprint Awal ............................................................................................................ 2 C. Model Skala, Skoring .................................................................................................. 5



BAB 1 LANDASAN TEORITIK



A. Definisi Teoritis



Menurut Taylor (2009), regulasi diri (self-regulation) atau pengaturan diri merupakan caraorang mengontrol dan mengarahkan tindakan sendiri. Menurut Hergenhann (dalam Triwulandari, 2007) regulasi diri adalah kemampuan mengatur dan mengendalikan perilaku manusia. Sedangkan Menurut Bandura (dalam Singgih, 2006) menyatakan bahwa regulasi diri merupakan kemampuan individu untuk mempertahankan komitmennya terhadap suatu tujuan selama periode waktu tertentu, khususnya pada saat tidak adanya insentif yang berasal dari luar diri. Brandstatter dan Frank mengatakan regulasi diri adalah usaha sadar dan aktif mengintervensi untuk mengontrol pemikiran, perilaku, dan reaksi seseorang (Taylor, Peplau & Sears, 2012). Barry Zimmerman (2002), menyebutkan regulasi diri sebagai proses yang digunakan untuk mengaktifkan dan mengatur pikiran, perilaku, dan emosi dalam mencapai suatu tujuan. B. Aspek – Aspek 1. Menurut Zimmerman Zimmerman (Ormrod, 2008) mengyatakan bahwa pemikiran dan tindakan berada di bawah kontrol pribadi, bukan orang lain dan kondisi sekitar. Individu yang memiliki kemampuan regulasi diri yaitu individu yang memiliki aspek regulasi diri berupa : a. Standar dan Tujuan yang Ditetapkan Sendiri Sebagaimana manusia yang mengatur diri, kita cenderung memiliki standarstandar yang umum bagi perilaku kita, standar yang menjadi kriteria untuk mengevaluasi performa kita dalam situasi–situasi spesifik. Kita juga membuat tujuan – tujuan tertentu yang kita anggap bernilai dan yang menjadi arah dan sasaran perilaku kita. Memenuhi standar - standar dan tujuan tujuan kita memberi



kita kepuasan (selfsatisfaction), meningkatkan self-efficacy kita, memacu untuk meraih yang lebih besar lagi (Ormrod (2008: 30).



b. Memonitor Diri (Self-monitoring) Memonitor diri adalah mengamati diri sendiri saat sedang melakukan sesuatu. Agar membuat kemajuan kearah tujuan – tujuan yang penting, kita harus sadar tentang seberapa baik yang sedang kita lakukan. Dan ketika kita melihat diri kita sendiri membuat kemajuan ke arah tujuan – tujuan kita, maka kita mungkin melanjutkan usaha- usaha kita (Schunk & Zimmerman, dalam Ormord, 2008:34). Sejalan dengan itu, Mace et.al (Schunk, 2012: 547) mengatakan bahwa pemantauan diri (selfmonitoring) mengacu pada penekanan perhatian pada beberapa aspek perilaku seseorang dan sering dipadukan dengan pencatatan frekuensi atau intensitasnya.



c. Evaluasi Diri Evaluasi diri adalah penilaian terhadap performa atau perilaku sendiri. Evaluasi diri terdiri dari penilaian diri atas kinerja terkini dengan membandingkan tujuan



seseorang



dan



reaksi



diri



pada



penilaian



tersebut



dengan



mempertimbangkan kinerja yang tercatat. Evaluasi diri yang positif membuat siswa merasa yakin untuk belajar dan memotivasi mereka untuk terus bekerja dengan rajin karena mereka percaya mereka mampu membuat kemajuan lebih jauh (Schunk, 2012: 561).



d. Konsekuensi yang Ditetapkan Sendiri atas Kesuksesan atau Kegagalan Konsekuensi disini artinya adalah individu bisa memberikan penguatan ataupun hukuman atas perilaku yang mereka lakukan. Individu bisa memberikan penguatan pada diri mereka ketika berhasil menyelesaikan tujuan – tujuan mereka. Dan mereka juga bisa membuat konsekuensi hukuman pada diri mereka sendiri, ketika mereka melakukan sesuatu yang tidak memenuhi stnadar performa mereka sendiri



.



C. Nomological Network



BAB II DEFINISI OPERASIONAL DAN BLUEPRINT



A. Definisi Operasional



Dari beberapa pengertian menurut tokoh dan sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa regulasi diri adalah suatu kemampuan yang dimiliki tiap individu untuk mengatur dan mengendalikan pikiran, emosi, perilaku, dan reaksi dalam mencapai suatu tujuan tertentu.



B. Blueprint Awal



Tabel 2.1 Blue Print Skala Regulasi Diri No.



1.



Aspek



Standar dan



Indikator Perilaku



Aitem F



UF



2



2



Total



Presentase



8



25%



8



25%



a. Mampu



Tujuan yang



menetapkan



Ditetapkan



standar untuk



Sendiri



menilai perilaku dalam situasi spesifik b. Membuat tujuan tertentu sebagai



2



2



2



2



arah perilaku 2.



Memonitor Diri (Self Monitoring)



a. Mampu mengamati diri sendiri saat melakukan sesuatu b. Mampu memusatkan perhatian pada perilaku diri sendiri untuk mencapai tujuan



2



2



3.



Evaluasi Diri



a. Mampu menilai sejauh mana individu mencapai



2



2



tujuan b. Mampu memotivasi diri



8



25%



8



25%



32



100%



sendiri untuk terus melakukan sesuatu



2



2



2



2



dan membuat kemajuan lebih jauh 4.



Konsekuensi yang



a. Pemberian reward



Ditetapkan



kepada diri sendiri



Sendiri atas



ketika berhasil



Kesuksesan atau



mencapai standar



Kegagalan



yang telah ditetapkan b. Pemberian punishment kepada diri sendiri karena gagal memenuhi



2



2



16



16



standar yang ditentukan sendiri Total



32



C. Model Skala, Skoring Pada penyusunan skala psikologi regulasi diri ini, model skala yang digunakan untuk menyatakan tanggapan responden terhadap setiap pertanyaan yang diberikan yaitu dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2017), skala likert merupakan salah satu skala pengukuran psikologi yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.



Aitem dalam pengukuran skala regulasi diri ini berbentuk pertanyaan yang dibedakan menjadi dua aitem yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Aitem favorable merupakan konsep perilaku yang sesuai atau mendukung aspek dari variabel yang akan diukur, sedangkan aitem unfavorable adalah aitem yang tidak mendukung atau tidak menggambarkan aspek variabel yang diukur. Pada umumnya, skala likert menyediakan lima kategori jawaban pada tiap pertanyaan yang terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak memutuskan (netral), tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam pengukuran skala regulasi diri ini kategori jawaban yang digunakan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian untuk kedua jenis aitem adalah sebagai berikut :



Tabel 2.2 Penilaian Aitem Skala Regulasi Diri Favorable Penilaian/Skoring Unfavorable Penilaian/Skoring



SS



S



TS



STS



4



3



2



1



SS



S



TS



STS



1



2



3



4