Laporan Tugas Akhir Mata Kuliah Penyusunan Skala Psikologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TUGAS AKHIR PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGI SKALA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Dosen Pengampu: Dellawaty Supraba, S.Psi., M.Si.



Oleh Kelompok II: 1. Qoryza Evlyn



(18090000093)



2. Rosda Intan Fachriya



(18090000103)



3. Shofi Royani



(18090000109)



4. Nurfitri



(18090000116)



5. Cornelia Indira Prasetyaningayu



(18090000118)



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERDEKA MALANG Juli 2020



KATA PENGANTAR



Segala Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kemurahanNya kami dapat menyelesaikan setiap rinci dari penyelesaian tugas bahkan sampai laporan ini dapat selesai dengan tepat waktu. Laporan ini merupakan hasil pertanggung-jawaban kami terhadap tugas akhir dari mata kuliah Penyusunan Skala Psikologi yang mengukur “Kecemasan dalam menghadapi pandemi Covid-19”, Kami berharap agar laporan ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Penulis mengucapkan banyak terima sebesar-besarnya kepada Ibu Dellawaty Supraba, S.Psi., M.Si selaku dosen mata kuliah ini dan mencakup sebagai pembimbing, dan juga Ibu Husnul Khotimah, S.Psi., M.A sebagai Expert Judgement yang telah membantu dan mengarahkan kami dalam penyusunan skala ini. Kami sadar bahwa penelitan sampai laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan tugas akhir ini.



Malang, 4 Juli 2020



Kelompok II



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.........................................................................................ii DAFTAR ISI ....................................................................................................iii ABSTRAKSI....................................................................................................iv BAB 1 : PENDAHULUAN A.



Latar Belakang....................................................................................1



B.



Rumusan Masalah ..............................................................................1



C. Tujuan Penulisan ................................................................................2 BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka..................................................................................3 BAB 3 : METODE A. Populasi dan Sampel............................................................................5 B. Alat Ukur...............................................................................................5 C. Konsep Pelaksanaan............................................................................6 BAB 4 : HASIL A. Hasil Uji Validitas................................................................................10 B. Sebaran Aitem....................................................................................11 C. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................12 D. Hasil Kategorisasi Subjek...................................................................12 E. Pembahasan.......................................................................................13 BAB 5 : KESIMPULAN A. Kesimpulan.........................................................................................15 B. Saran..................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iii



Abstraksi Kecemasan merupakan hal yang wajar yang dapat menimpa setiap orang, namun adanya penyebaran virus corona yang semakin meluas menjadikan kecemasan tersebut semakin bertambah terutama pada mereka yang sebelumnya sudah memiliki gangguan cemas. Dengan adanya peningkatan angka jumlah yang terkonfirmasi terkena virus, angka kematian disetiap harinya, bahkan lingkungan yang masuk dalam zona merah membuat beberapa orang sampai melakukan perilaku yang tidak wajar. Sehingga penelitian ini kami lakukan guna mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan seseorang dalam menghadapi pandemi covid-19. Kata Kunci : Alat Ukur (skala), Kecemasan, Virus Corona (Covid-19).



iv



BAB 1 : PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Penyusunan Skala Psikologi merupakan salah satu jenis alat pengukur yang digunakan mengukur atribut



afektif psikologi. Disini mata kuliah



Penyusunan Skala Psikologi menjadi wadah bagi mahasiswa belajar melalui proses latihan bimbingan dari dosen pengampu serta menggunakan tahapan yang benar sesuai dengan kaidah yang ada. Dalam beberapa bulan terakhir, seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, digemparkan oleh penyebaran virus corona, yang mematikan hanya dengan sentuhan fisik dan juga cairan tubuh, yang membuat pemerintah di setiap negara mengeluarkan suatu kebijakan untuk setiap orang menjaga jarak bahkan mengeluarkan aturan untuk tidak melakukan aktivitas diluar rumah yang biasa disebut dengan lockdown. Virus corona yang terus menyebar membuat setiap orang mengalami kecemasan , terutama pada mereka yang sebelumnya sudah memiliki gangguan cemas. Kecemasan merupakan hal yang wajar yang dapat menimpa setiap orang, terutama pada masa ditengah pandemi. Namun dengan peningkatan angka jumlah yang terkonfirmasi terkena virus, angka kematian disetiap harinya, bahkan lingkungan yang masuk dalam zona merah membuat kecemasan tersebut semakin bertambah dan membuat beberapa orang sampai melakukan perilaku yang tidak wajar. Untuk itu, peneliti ingin mengukur tingkat kecemasan setiap orang dalam menghadapi pandemi Virus Corona, dalam hal ini kami melakukan uji coba terhadap 30 responden untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. B.



Rumusan Masalah 1) Seberapa tinggi tingkat kecemasan seseorang dalam menghadapi pandemi covid-19? 2) Bagaimana perilaku seseorang saat menghadapi pandemi covid-19? 3) Apakah kecemasan mempengaruhi perilaku seseorang dalam beraktivitas sehari-hari?



1



C.



Tujuan Penulisan 1) Untuk mengetahui seberapa besar kecemasan seseorang 2) Untuk mengetahui bagaimana perilaku seseorang dalam menghadapi pandemi covid-19 3) Untuk mengetahui apakah kecemasan berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam beraktivitas sehari-hari.



2



BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA



2. A.



Tinjauan Pustaka Dalam penelitian yang kami lakukan dibutuhkan dukungan dan hasil penelitian yang telah kami cari sebelumnya yang berkaitan dengan kecemasan. Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara personal. Cemas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi tersebut dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Cemas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap



sesuatu



yang



berbahaya. Kapasitas



untuk



menjadi



cemas



diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat cemas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan. Rentang respon kecemasan menggambarkan suatu derajat perjalanan cemas yang dialami individu (dapat dilihat dalam gambar) :



Tingkat Kecemasan adalah suatu rentang respon yang membagi individu apakah termasuk cemas ringan/rendah, sedang, ataupun berat/tinggi. Berikut beberapa kategori kecemasan menurut Stuart (2007) : 1) Kecemasan ringan/rendah ; Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan



yang



menyebabkan



individu



menjadi



waspada



dan



meningkatkan lapang persepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.



3



2) Kecemasan sedang ; Kecemasan ini memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Kecemasan sedang



ini mempersempit



lapang



persepsi



individu.



Dengan demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk melakukannya. 3) Kecemasan berat/tinggi ; Pada tingkat kecemasan ini sangat mengurangi lapang persepsi individu. Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rincidan spesifik serta tidak berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain. Maraknya



penyebaran



virus



Covid-19



yang



semakin



meluas,



seiring



bertambahnya korban yang berjatuhan, membuat masyarakat merasa cemas dalam beraktivitas. Tidak hanya itu, ruang gerak mereka pun terbatas, kebijakan pemerintah dalam melakukan new normal saat ini juga tidak lepas dari adanya pro dan kontra. Ada sebagian individu yang dapat beraktivitas seperti biasa layaknya tidak ada covid-19, ada juga sebagian orang yang masih ragu untuk beraktivitas seperti sediakala. Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini kami akan membahas teantang kecemasan dalam menghadapi pandemi covid-19.



4



BAB 3 : METODE



A.



Populasi dan Sampel Menurut Arikunto (2006 : 130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Penelitian hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Populasi dalam penelitian ini adalah rekan-rekan kami yang sedang mengahadapi pandemi covid-19, yang tidak terhingga jumlahnya sehingga kami menggunakan 30 orang responden untuk dijadikan sampel. Menurut Sugiono (2008 : 118) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.



B.



Alat Ukur Pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel sepanjang suatu kontinum. Dalam ranah ilmu Psikologi, kegiatan pengukuran dilakukan dengan media tes psikologi. Tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu. Salah satu bentuk tes psikologis adalah Skala Likert. Skala likert paling banyak digunakana untuk mengukur perilaku individu atau kelompok. Skala likert dipakai apabila ingin menggambarkan secara kasar posisi individu dalam kelompoknya (posisi relatif) ,ingin membandingkan skor subyek dengan kelompok normatif, ingin menyusun skala pengukuran yang sederhana dan mudah dibuat. Penskalaan model Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 2005). Untuk melakukan penskalaan dengan metode skala ini, sejumlah pernyataan sikap telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan menurut Edwards, melewati hasil pe-rater-an dari 30 orang subyek yang telah ditunjuk oleh peneliti, serta didasarkan pada rancangan skala yang telah ditetapkan. Kemudian yang menjadi sasaran utama adalah respon yang diberikan kepada kelompok uji coba. Responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan dalam empat macam kategori jawaban, yaitu “sangat tidak setuju” (STS), “tidak setuju (TS),“setuju” (S), dan “sangat setuju” (SS).



5



Pendekatan ini tidak diperlukan judge karena nilai skala sikap setiap pernyataan tidak akan ditentukan oleh derajat favorable dan unfavorable, tetapi ditentukan oleh distribusi respon sesuai atau tidak sesuai dari sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji coba (pilot study) (Azwar, 2002). Kelompok uji coba penskalaan Likert adalah masyarakat di sekitar kami, baik perempuan maupun laki-laki yang sedang menghadapi pandemi covid-19. Penskalaan respon merupakan prosedur penempatan beberapa alternatif jawaban pada suatu kontinum kuantitatif sehingga titik angka pada pilihan jawaban tersebut menjadi nilai atau skor yang diberikan bagi masing-masing jawaban. (Azwar, 2007 : 48). C.



Konsep Pelaksanaan Adapun langkah-langkah dalam penyusunan skala kecemasan pada penelitian ini, antara lain sebagai berikut : a) Menetapkan Tujuan Tahapan awal dalam penyusunan alat ukur psikologi adalah dengan menetapkan tujuan. Adapun tujuan kami dalam menyusun skala kecemasan adalah guna mendapatkan hasil ukur yang dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk melihat seberapa besar tingkat kecemasan seseorang dalam menghadapi pandemi covid-19. b) Mendefinisikan Konstrak Konstrak yang kami gunakan dalam alat ukur ini adalah kecemasan. Setelah mengetahui kontrak yang akan kami ukur, lalu kami membuat spesifikasi alat ukur kami yaitu dengan membuat blueprint. c) Membuat blueprint sebagai panduan dalam penyusunan alat ukur Pembuatan blueprint ditujukan untuk membantu dan mempermudah dalam proses penyusunan alat ukur. Didalam blueprint mencakup aspek, indikator, nomor aitem (F & UF), total aitem, dan bobot. Tabel 1. Blueprint Skala Kecemasan



Aspek



Aitem



Indikator



F



6



UF



Total



Bobot (%)



Perilaku



Kognitif



Afektif



1



2



2



Berbicara cepat



3



4



2







Badan gemetar



5, 7



6, 8



4







Banyak berkeringat



9



10



2







Kelelahan



11, 13



12, 14



4







Konsentrasi buruk



15, 17



16, 18



4







Mudah lupa



19



20



2







Kreativitas menurun



21



22



2







Produktivitas menurun



23



24



2







Bingung



25, 27



26, 28



4







Mengalami mimpi buruk



29



30



2







Gugup atau panik



31, 33



32, 34



4







Khawatir



35, 37



36, 38



4







Takut



39, 41



40, 42



4







Malu



43, 45



44, 46



4







Gelisah



47, 49



48, 50



4



25



25



50







Jantung berdebar keras







Total



28%



32%



40%



100%



d) Pembuatan Item Setelah menetapkan ketiga tahapan diatas, maka penyusunan item dapat mulai



dilakukan



berdasarkan



pada



indikator-indikator



yang



telah



ditentukan. Pembuatan aitem harus sesuai dengan kaidah yang berlaku. e) Review Aitem oleh Expert Judgement Langkah selanjutnya, kami memberikan aitem-aitem yang telah kami susun kepada Expert Judgement. Tujuan dari langkah ini yaitu untuk mengetahui pendapat/ komentar dari EJ, apakah aitem kami layak untuk disebarluaskan ataukah perlu revisi, atau bahkan tidak layak untuk disebarluaskan. f)



Membuat google form



7



Aitem-aitem yang sudah melewati proses monitoring oleh EJ dan sudah mewakili semua indikator lalu dijadikan satu menjadi kuesioner. Dalam hal ini kami menggunakan google form sebagai media untuk menyebarkan aitem kami kepada responden. Hal tersebut kami lakukan, guna mempermudah akses dalam menyebarkannya, dan juga karena terhalang oleh keadaan yang mengharuskan untuk beraktivitas dari rumah. Selain itu, kami juga menyetorkan link google form aitem kami kepada dosen pengampu mata kuliah terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner, dengan tujuan untuk mendapatkan persetujuan dari dosen pengampu untuk menyebarluaskan aitem kepada responden. g) Pilot Study Sesudah mendapatkan persetujuan dari EJ dan juga dosen pengampu, kami pun melanjutkan ke tahap pilot study. Tahapan pilot study adalah tahap dimana aitem-aitem tersebut disebarluaskan kepada subjek sasaran (responden). Melakukan skoring Nilai skala pada setiap pernyataan ditentukan oleh distribusi respons yang bergerak dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), hingga sangat tidak setuju (STS) dari sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji coba. Peneliti menetapkan empat alternatif jawaban (menghilangkan respon netral). Hal ini sengaja dihilangkan oleh peneliti untuk menghindari tendensi (kecenderungan) individu memilih respon netral. Favorable



SS



S



TS



STS



Penilaian / Skoring



3



2



1



0



Unfavorable



SS



S



TS



STS



Penilaian / Skoring



0



1



2



3



Tabel 2. Acuan dalam skoring aitem



8



h) Menganalisa aitem Setelah melihat skor dari masing-masing subjek, langkah berikutnya yakni menganalisa aitem. Kami melakukan analisa dengan menguji validitas aitem menggunakan uji validitas product moment pearson dan sig. (2tailed), sedangkan uji reliabilitas menggunakan uji reliabilitas alpha cronbach. Kemudian mengelompokkan individu berdasarkan tingkat kecemasan.



9



BAB 4 : HASIL



A.



Hasil Uji Validitas Dalam menguji validitas aitem, penulis menggunakan uji validitas product moment pearson melalui SPSS.



Dari 50 aitem yang diuji, diperoleh hasil



bahwasannya terdapat 34 aitem yang valid, sedangkan 16 lainnya tidak valid, sehingga dinyatakan gugur. Berikut tabel datanya : Tabel 3. Data Hasil Uji Validitas Skala Kecemasan NO. AITEM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38



R HITUNG



R TABEL



KETERANGAN



.609 0.214 .520 .543 .706 .540 .473 0.276 .654 0.204 .552 .483 .538 0.173 .613 .519 .664 0.198 .460 0.339 0.175 0.346 .453 0.338 .694 .662 .634 -0.145 .559 .695 .415 -0.019 .554 0.176 .552 0.009 .594 .500



0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361



VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID



10



39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50



.752 0.300 .700 .386 .370 0.190 0.294 .529 .714 .494 .681 .516



0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361



VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID



Dalam menentukan valid tidaknya aitem, penulis menggunakan 2 metode acuan, yaitu: 1) Perbandingan nilai r hitung dengan r tabel, dimana ; 



Jika nilai r hitung > r tabel = Valid







Jika nilai r hitung < r tabel = Tidak Valid



R tabel dengan N = 30 signifikansi 5% pada distribusi nilai r tabel statistik sebesar 0,361. 2) Melihat nilai signifikansi



B.







Jika nilai signifikansi < 0,05 = Valid







Jika nilai signifikansi > 0,05 = Tidak Valid



Sebaran Aitem Terdapat 50 aitem tersusun yang digunakan untuk memperoleh data seberapa tinggi kecemasan seseorang dalam menghadapi pandemi covid-19. Setelah dilakukan uji validitas pearson product moment, terdapat 16 aitem yang memiliki nilai r hitung < 0,361 dan nilai signifikansi > 0,05, sehingga aitem tersebut dinyatakan gugur. Adapun aitem yang gugur tersebut, adalah aitem nomor : 2, 8, 10, 14, 18, 20, 21, 22, 24, 28, 32, 34, 36, 40, 44, dan 45.



Tabel 4. Sebaran Aitem Valid dan Aitem Gugur Skala Kecemasan Aspek Perilaku



Sebaran Aitem



Indikator







Jantung berdebar keras



11



F



UF



1



2*



Total 1







Kognitif



Afektif



             



Berbicara cepat Badan gemetar Banyak berkeringat Kelelahan Konsentrasi buruk Mudah lupa Kreativitas menurun Produktivitas menurun Bingung Mengalami mimpi buruk Gugup atau panik Khawatir Takut Malu Gelisah Total



3



4



2



5, 7 9 11, 13 15, 17 19 21* 23 25, 27 29 31, 33 35, 37 39, 41 43, 45* 47, 49 23



6, 8* 10* 12, 14* 16, 18* 20* 22* 24* 26, 28* 30 32*, 34* 36*, 38 40*, 42 44*, 46 48, 50 11



3 1 3 3 1 0 1 3 2 2 3 3 2 4 34



Ket : tanda (*) adalah aitem yang gugur. C.



Hasil Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas skala kecemasan pada penelitian ini menggunakan pengujian internal konsistensi dengan melihat koefisien alpha cronbach. dasar pengambilan uji reliabilitas pada aitem penelitian ini jika nilai koefisien alpha cronbach > 0,60. Berikut ini hasil dari uji reliabilitas alpha cronbach : Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0.906



D.



N of Items 50



Hasil Kategorisasi Subjek Skala kecemasan menggambarkan persepsi masyarakat terhadap kecemasan dalam diri mereka terkait adanya pandemi covid-19 baik itu kecemasan pada diri sendiri maupun terhadap orang lain dan lingkungan, artinya bahwa responden diminta untuk menilai sejauh mana tingkat kecemasan mereka. Dalam menentukan tinggi rendahnya kecemasan, maka digunakan tiga kategori yakni : tinggi, sedang, dan rendah. Jumlah aitem yang digunakan dalam variabel ini adalah 34 aitem valid. Tabel 6. Kategori Tingkat Kecemasan



12



Kategori_Kecemasan   Valid



  RENDAH



Frequenc y 2



Percent 6.7



Valid Percent 6.7



Cumulative Percent 6.7



 



SEDANG



25



83.3



83.3



90.0



 



TINGGI



3



10.0



10.0



100.0



 



Total



30



100.0



100.0



E.



Pembahasan



 



Mengacu pada hasil analisis data yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan antar individu berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel 30 responden, yang terdiri dari 22 responden Perempuan, dan 8 responden Laki-Laki. Masing-masing responden diharuskan untuk menjawab kuesioner yang terdiri dari 50 aitem. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan 2 metode. Yang pertama menggunakan uji validitas product moment pearson, dimana R tabel N = 30 dengan signifikansi 5% pada distribusi nilai r tabel statistik yang sebesar 0,361. Sehingga, jika nilai r hitung < 0,361 maka aitem tersebut dinyatakan tidak valid, begitu sebaliknya. Sedangkan metode yang kedua, yakni sig. (2-tailed) dimana jika nilai signifikansi > 0,05 maka aitem dinyatakan tidak valid, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, dalam uji reliabilitas pada penelitian ini, kami menggunakan uji reliabilitas alpha cronbach, yang dalam hal ini aitem dikatakan valid, jika nilai alpha cronbach > 0,60. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, mendapatkan hasil bahwasannya sebanyak 16 aitem yang tidak valid serta 34 lainnya dinyatakan valid. Adapun 16 aitem yang gugur tersebut antara lain aitem nomor ; 2, 8, 10, 14, 18, 20, 21, 22, 24, 28, 32, 34, 36, 40, 44, dan 45.



13



Pasca uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya kami melakukan pengkategorian untuk mengelompokkan individu yang mengalami kecemasan rendah, sedang, dan tinggi. Dari hasil pengelompokan tersebut, diketahui bahwasannya terdapat 3 orang responden yang memiliki kecemasan tingkat tinggi, 2 orang responden dengan tingkat kecemasan rendah, serta 25 orang responden dengan tingkat kecemasan sedang.



14



BAB 5 : KESIMPULAN A.



Kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas, dapat kami simpulkan bahwasannya pandemi covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap diri individu, salah satunya dapat menimbulkan rasa cemas. Terbukti pada peelitian ini, dari 30 orang responden yang menjawab kuesioner kami, terdapat 3 diantaranya mengalami kecemasan yang tinggi, 2 orang mengalami kecemasan yang rendah, serta 25 orang lainnya mengalami kecemasan yang sedang. Dari 50 aitem yang kami terbitkan, terdapat 34 aitem yang valid, sedangkan 16 lainnya gugur, karena tidak valid.



B.



Saran Penelitian ini perlu ditingkatkan guna membuktikan keefektifan skala kecemasan terkait respon individu dalam menghadapi pandemi covid-19 yang sedang berlangsung saat ini. Semoga dengan ini, masyarakat akan lebih peduli lagi dengan kondisi, dapat memanajemen kecemasan yang ada dalam dirinya. Sehingga mereka mampu untuk beraktivitas dengan sedikit lebih tenang tanpa adanya rasa khawatir maupun cemas terhadap covid-19.



15



DAFTAR PUSTAKA



Azwar, S. (2015). Penyususnan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Kompas.com. (2020). Tingkat Kecemasan akibat Wabah Virus Corona Meningkat. Diambil kembali dari https://lifestyle.kompas.com/ Stuart, W. G. (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Alih Bahasa : Ramona P. Kapoh & Egi Komara Yudha. Jakarta: EGC. Wahyuni, N. (2014). Uji Validitas dan Reliabilitas. Diambil kembali dari QMC-binus University: http://qmc.binus.ac.id



16



LAMPIRAN



HASIL EJ SKALA LAMPIRAN AITEM KECEMASAN KELOMPOK 2.docx Penyusunan Skala Psikologi Kelas C Kelompok 2-converted.docx



AITEM PRA EJ.docx



AITEM PASCA EJ.docx



17



PERHITUNGAN DATA SKALA KECEMASAN KELOMPOK 2.xlsx