Representasi Grafis Dari CVP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1) REPRESENTASI GRAFIS DARI CVP a. Grafik Laba Volume Grafik laba volume (profit-volume graph) menggambarkan hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik laba volume merupakan grafik dari persamaan laba operasi : Laba operasi = (Harga x Unit) - (Biaya Variabel per Unit x Unit) – (Biaya Tetap).



Dalam grafik ini laba operasi merupakan variabel terikat yang diukur pada sumbu horizontal dan unit merupakan variabel bebas yang diukur pada sumbu vertikal.



b. Grafik Biaya Volume Laba Grafik biaya volume laba (cost volume-profit graph) menggambarkan hubungan antara biaya, volume, dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih terperinci, perlu



dibuat grafik dengan dua garis terpisah yaitugaris total pendapatan dan garis total biaya yang disajikan dalam dua persamaan berikut : Pendapatan = Harga x Unit Total Biaya = (Biaya Variabel per Unit x Unit) + Biaya Tetap



c. Asumsi – asumsi pada Analisis Biaya Volume Laba Grafik laba volume dan biaya volume laba mengandalkan beberapa asumsi penting yaitu: 1. Fungsi Linier Analisis mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya berbentuk linier. Jika kuantitas yg dijual meningkat pendapatan juga meningkat, begitu juga dengan biaya, jika kuantitas produk yang dihasilkan meningkat, maka biaya juga meningkat. 2. Rentang yang Relevan Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang yang relevan. Rentang yang relevan yaitu rentang operasi berjalan yang menggambarkan hubungan biaya dan pendapatan linier yang berlaku. 3. Produksi Sama dengan Penjualan Analisis mengasumsikan apa yg diproduksi dapat dijual. Tidak ada perubahan persediaan selama periode tersebut. 4. Bauran Penjualan yang Konstan



Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui. Analisis impas multiproduk mensyaratkan suatu bauran penjualan yang konstan. 5. Harga dan Biaya diketahui dengan Pasti Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti. Pada kenyataanya perusahaan jarang mengetahui harga, biaya variabel, dan biaya tetap secara pasti. Suatu perubahan pada satu variabel biasanya mempengaruhi nilai variable lainnya. 2) PERUBAHAN DALAM VARIABEL CVP Karena perusahaan beroperasi dalam dunia yang dinamis, mereka harus memperhatikan perubahan – perubahan yang terjadi dalam harga, biaya variabel, dan biaya tetap. Perusahaan juga harus memperhitungkan pengaruh risiko dan ketikpastian.



a. Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian Asumsi penting dari analisis CVP adalah harga dan biaya diketahui dengan pasti. Namun, hal tersebut jarang terjadi. Secara formal, risiko berbeda dengan ketidakpastian. Distribusi probabilitas variabel risiko dapat diketahui, sedangkan distribusi probabilitas variabel ketidakpastian tidak dapat diketahui. Cara manajer menghadapi risiko dan ketidakpastian, pertama, pihak manajemen harus menyadari sikap ketidakpastian dari harga, biata dan kuantitas di masa depan. Selanjutnya, para manajer bergerak dari pertimbangan titik impas ke pertimbangan yang disebut “kisaran titik impas”. Selain itu, para manajer dapat menggunakan analisis sensitifitas atau analisis bagaimana-jika (whatif). Dua konsep yangbermanfaat bagi manajemen adalah margin pengaman dan pengungkit operasi. Margin pengaman (margin of safety)adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkanyang melebihi volume impas. Meningkatkan margin pengaman akan mengurangi risiko kerugian bagi perusahaan. Pengungkit operasi (operating leverage) adalah penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjualan berubah. Tingkat pengungkit operasi untuk tingkat penjualan tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba. Tingkat pengungkit operasi = Margin Kontribusi / Laba



Manfaat konsep inii diiliustrasikan sebagai berikut : Sebuah perusahaan berencana menambah sebuah lini produk baru. Untuk itu perusahaan dapat memilih lebih mengandalkan otomatisasi atau tenaga kerja. Data penjualan sebesar 10.000 unit adalah sebagai berikut :



Penjualan (10.000 unit) Biaya Variabel Margin Kontribusi Biaya Tetap Laba Operasi Harga Jual per Unit



Sistem Otomatis



Sistem Manual



$ 1000.000



$ 1.000.000



500.000



800.000



$ 500.000



$



375.000 $ 125.000



200.000 100.000



$



100.000



100



100



Beban Variabel per Unit



50



80



Margin Kontribusi per Unit



50



20



Berdasarkan data diatas dapat dihitung tingkat pengungkit operasi : Tingkat pengungkit operasi sistem otomatis = $ 500.000 / $ 125.000 = 4,0 Tingkat pengungkit operasi sistem otomatis = $ 200.000 / $ 100.000 = 2,0



Jika penjualan dinaikkan sebesar 40%, maka laba ruginya menjadi sebagai berikut :



Penjualan (10.000 unit) Biaya Variabel



Sistem Otomatis



Sistem Manual



$ 1400.000



$ 1.400.000



700.000



Margin Kontribusi



$ 700.000



Biaya Tetap



375.000



Laba Operasi



$ 325.000



1.120.000 $



280.000 100.000



$



180.000



Laba operasi sistem otomatis meningkat $200.000 sedangkan laba operasi sistem manual hanya meningkat $80.000. Sistem otomtis memiliki persentase kenaikan yang lebih besar karena tingkat pengungkit operasinya lebih tinggi.



b. Analisis Sensitifitas dan CVP Analisis sensitifitas adalah tekhnik “bagaimana-jika” yang menguji dampak dari perubahan asumsi-asumsi yang mendasarinya terhadap suatu jawaban. Analisis dilakukan dengan memasukan data mengenai harga, biaya variabel, buaya tetap, dan bauran penjualan, serta dengan menggunakan rumus untuk menghitung titik impas dan laba yang diharapkan pada spreadsheet. Selanjutnya data dapat diubah-ubah sebagaimana diinginkan untuk mengetahui dampak perubahan-perubahan terhadap data-data yang diharapkan. Hasil spreadsheet hanya sebagus data-data yang digunakan, menghasilkan data adalah pekerjaan yang paling sulit dalam analisis CVP. Pekerjaan ini adalah menentukan data yang dimasukkan sejak awal. Akuntan harus memahami distribusi biaya dan harga diperusahaan, serta dampak dari perubahan kondisi ekonomi terhadap variabel – variabel tersebut. Kenyataannya bahwa variabel sering sulit diketahui secara pasti. Analisis sensitifitas melatih intuisi manajer untuk mengetahui sejauh mana sebuah variabel yang diramalkan secara buruk akan mempengaruhi hasil analisis.