Resensi Buku Mantappu Jiwa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Meresensi Buku Disusun untuk memenuhi tugas meresensi buku pada mata pelajaran Bahasa Indonesia



Ratna D.M.Pasaribu XI MIA 2 Guru Pembimbing : Mastora Pangaribuan S.Pd SMA N 1 Laguboti Laguboti 2021



Judul Resensi : Perjuangan Seorang Jerome Polin



Identitas Buku Judul Buku Penulis



: Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa : Jerome Polin Sijabat



Tahun Terbit



: Agustus 2019



Penerbit



: PT. Gramedia Pustaka Utama



Tebal Buku



: 224 Halaman



Ukuran Buku



: 13,5 x 20 cm



Harga Buku



: Rp 95.000



Pendahuluan Buku ini ditulis oleh seorang mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Jepang yaitu Jerome Polin Sijabat. Buku ini berisi tentang bagaimana perjuangan seorang Jerome polin agar bisa menempuh pendidikan di luar negeri yang merupakan impiannya sedari kecil. Jerome polin ingin kuliah di luar negeri karena ingin membawa keluarganya ke Disneyland memang terdengar klise namun semua perjuangannya dimulai dari mimpi itu. Bagi Jerome polin, kuliah di luar negeri adalah cara paling masuk akal yang bisa ia pikirkan supaya bisa dengan bebas kapan pun ke Disneyland.



Isi Resensi Sinopsis Awalnya Jerome Polin ingin berkuliah di NUS (National Uniersity Singapore) dan NTU ( Nanyang Technological University) Singapura. Sejak smp Jerome sudah mempersiapkan dirinya agar bisa masuk di kampus itu dan mendapat beasiswa penuh. Di kelas X SMA Jerome mulai mengikuti olimpiade untuk mengasah kemampuannya. Di kelas X, ia sudah menyelesaikan seluruh materi SMA. Tibalah tanggal 23 januari 2016, hari tes masuk National University of Singapore. Namun pada saat pengumuman Jerome tidak menerima email dari NUS yang berarti ia tidak lulus. Satu satunya harapan Jerome adalah NTU. dan Jerome diterima di NTU. Kemudian ia menunggu penawaran beasiswa namun pihak NTU meyatakan bahwa ia tidak mungkin mendapat beasiswa. Jerome pun merasa dikhianati oleh hasil setelah apa yang sudah ia perjuangkan dengan keras. Pada suatu titik Jerome mulai menerima bahwa memang ia tidak ditakdirkan untuk menjalani studi S1 di luar negeri. Tanggal 21 februari 2016, tepat satu minggu sebelum pendaftaran Mitsui Bussan Scholarship for Indonesia student ditutup, kakak Jerome yaitu Jehian mengirim informasi itu pada Jerome. Jerome membaca semua persyaratannya dan merasa bahwa ia bisa mendaftar dan mengikuti seleksi Mitsui Bussan Scholarship. Pada tanggal 21 Februari 2016, Jerome mendaftar Mitsui Bussan Scholarship for Indonesian Students.  Ada beberapa tes di sana, dan ia lulus bersama temannya. Temannya bernama Imam. Jerome memilih Tokyo University karena Universitas itu terkenal bagus. Untuk masuk ke sana, Jerome berjuang keras mengorbankan apapun yang ia punya.  Karena untuk mencapai sesuatu, kita harus rela berkorban. Sayangnya, walaupun ia telah mengikuti tes itu, nilai EJUnya  tidak memenuhi syarat untuk masuk ke Tokyo University. Meskipun demikian, nilainya itu memenuhi syarat untuk masuk Waseda University. Selain menyukai matematika, ia suka juga membuat video. Setelah berjuang dan akhirnya masuk waseda University, ia memutuskan untuk berhenti belajar beberapa bulan (istirahat). Dalam waktu istirahatnya, ia membuat video. Dari situlah akun youtube-nya mulai berdiri. Ia membuat videonya bersama Kevin selama beberapa bulan. Setelah itu berhenti, melanjutkan lagi bersama Tomo dan kawannya. Jerome sangat bersyukur karena videonya banyak yang suka dan didukung oleh banyak orang. Saat ini, Subscriber nya telah mencapai 1,6 juta. Dari akunnya itu, ia



senantiasa membuat konten yang bermanfaat bagi banyak orang. Karena usahanya itu, ia mampu pergi ke Disneyland bersama keluarganya. Ini barulah permulaan. Perjuangan masih panjang, masih banyak yang harus diselesaikan.  Banyak berbuat baik karena hidup hanya sekali, matipun hanya sekali.



Keunggulan Buku



: Buku ini memiliki banyak kelebihan.  Tidak hanya covernya, isinya pun menarik. Banyak motivasi yang bisa didapat dari sana .Jerome menggambarkan hampir dengan detail perjuangannya, di mana kita juga mudah mencerna dan seakan terlibat dalam ceritanya. Bahasa yang digunakan juga benar-benar santai, jadi seolah-olah kita sedang mendengar ceritanya secara langsung. Terakhir, dia selalu menyisipkan kutipan-kutipan yang sangat berkesan untuk memacu semangat. Dalam hal apa pun misal, dalam hal belajar, dalam hal berusaha menggapai mimpi.



Kekurangan Buku



: Jerome terkadang menuliskan kalimat yang merupakan slang dari suatu kurun waktu tertentu karena dia juga kaum milenial yang dekat dengan media sosial. Misalnya kalimat "Tidak semudah itu, Fergusso". Mungkin orang yang tidak aktif dalam sosial media atau orang yang lebih tua tidak akan mengerti artinya.



Penutup Buku ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang sedang berjuang menjadi Mahasiswa baru, sedang berjuang ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, atau yang masih kuliah dan sekolah. Kalian akan menemukan apa itu arti kerja keras, disiplin, tekun, dan keuletan yang membuahkan hasil baik. Jadi, kalimat "Usaha dan doa adalah kekuatan terbesar manusia." itu bukan isapan jempol. Jerome membuktikannya di buku ini. Selain itu, seperti yang disinggung sebelumnya, bahasa yang digunakan juga ringan, mudah dipahami. Kalian juga bisa menemukan kutipan-kutipan penyemangat yang bisa membangkitkan semangat untuk berjuang.