Resensi Buku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESENSI BUKU



MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Penulis : Ir. Hendrawati Hamid,M.Si (Dosen IPDN kampus SULSEL)



MUSTAIN IBAD 28.0806G G-13



INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI 2020



MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT



Identitas Buku



Penulis



: Ir. Hendrawati Hamid, M.Si



Penerbit



: Dicetak Mandiri



Tahun terbit



: 2016



Kota terbit



: Gowa, Sulawesi Selatan



Jumlah halaman buku : 279 Halaman



Ringkasan Buku Manajemen dan pemberdayaan masyarakat Manajemen erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya yang ada secara lebih optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemberdayaan merupakan kegiatan memberdayakan yang kaitannya dengan ketidakberdayaan yang disebabkan oleh kemiskinan salah satunya. Manajemen dan pemberdayaan masyarakat tidak dapat dipisahkan,suatu pemberdayaan masyarakat tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya manajemen yang baik pula. Manajemen memiliki tujuan dan fungsi yang dapat dijabarkan melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengevaluasian. Pemberdayaan masyarakat juga mempunyai tujuan berupa perbaukan pendidikan, aksebilitas, tindakan, kelembagaan, usaha, pendapatan, lingkungan, kehidupan dan masyarakat.



Kemiskinan Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah utama suatu Negara. Dua hal ini salaing berkaitan dan mempunyai hubungan sebab akibat. Kemiskinan dapat dibagi menjadi kemiskinan absolut, relative dan subjektif menurut Sunyoto.



Perspektif kemiskinan juga mempunyai tiga tingkat, yaitu kemiskinan individu, kemiskinan keluarga dan kemiskinan masyarakat. Faktor penyebab kemiskinan terdiri dari kualitas tenaga kerja yang rendah, jumlah modal yang tidak memadai, SDA yang kurang, keahlian yang kurang dan kondisi jasmani yang rendah.



Pembangunan berwawasan manusia Pembangunan merupakan kegiatan yang berkelanjutan dan dinamis. Menurut Todaro dan Smith ada 3 nilai inti yang harus dicapai dalam pembangunan manusia, yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, menjadi manusia seutuhnya (Harga diri) dan kemampuan untuk memilih. Paradigma pembangunan manusia mempunyai dua sisi yaitu formasi kapabilitas manusia seperti perbaikan taraf kesehatan, pendidikan dan keterampilan. Yang kedua yaitu pemanfaatan kapabilitas utnuk kegiatan yang sifatnya produktif, kultural, sosial dan politik.



Perencanaan partisipatif dalam pemberdayaan masyarakat Perencanaan partisipatif dibutuhkan karena partisipasi masyarakat merupakan alat untuk mendapatkan informasi, masyarakat akan lebih mudah mempercayai kegiatan pembangunan jika merasa terlibat langsung, tibulnya anggapan hak Demokrasi dalam masyarakat. Proses pembuatan perencanaan yang melibatkan masyarakat adalah hal yang paling penting dalam pemberdayaan masyarakat karena dapat menentukan keberhasilan dalam penerapannya. Kemudian hasil perencanaan harus ditulis untuk mengikat dan menjadi pedoman dasar dalam pelaksanaan. Menurut Pesson ada 5 faktor penting untuk selalu menjadi perhatian dalam perencanaan program, yaitu : 1. Identifikasi sistem sosial yang bersangkutan 2. Identifikasi mengenai “key individual” atau pentolan dalam struktur kekuasaan dari masyarakat penerima manfaat 3. Penerimaan tujuan program oleh “key individual” 4. Peran serta “key individual” dan individu dalam masyarakat 5. Dorongan aktif dari setiap individu yang bersangkutan



Mekanisme dan strategi pemberdayaan masyarakat Sosialisasi dalam program yang telah direncanakan merupaka hal yang krusial dalam pemberdayaan masyarakat. Untuk meningkatkan partisipasi dan memberikan informasi mengenai program yang akan dilaksanakan. Dalam penetapan materi pemberdayaan masyarakat hendaknya memperhatikan 4 hal utama menurut Mardikanto dan Soebianto, yaitu: 1. Bina manusia berkaitan dengan peningkatan kemampuan masyarakat dan penigkatan posisi tawar menawar masyarakat 2. Bina usaha yaitu peningkatan elemen-elemen yang menjadi faktor keberhasilan usaha 3. Bina lingkungan yaitu pembangunan yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan 4. Bina kelembagaan yaitu berkaitan dengan efektif dan efisiennya lembaga yang ada dalam pelaksanaan fungsinya Menurut MArdikanto dan Poerwonto ada 3 arah strategi pemberdayaan masyarakat, yaitu pemihakan dan pemberdayaan masyarakat, pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang serta modernisasi malalui partisipasi masyarakat.



Motivasi Dorongan yang dimiliki manusia untuk selalu berbuat positif dalam hidupnya merupakan konsep dari motivasi. Motimasi dapat diartikan menggerakkan yang mewakili proses psikologi sehingga secara sukarela mau melakukan sesuatu. Teknik motivasi teridiri dari berfikir positif, menciptakan perubahan yahng kuat, membangun harga diri, memantapkan pelaksanaan, membangkitkan orang lemah menjadi kuat,dan membasmi sikap suka menunda-nunda (Usaman) Motivasi mempengaruhi prilaku manusia, dengan motivasi yang tinggi maka prilaku manusia juga ikut positif dan selalu ingin membuat kemajuan-kemajuan yang berdampak pada peningkatan keberdayaan masyarakat itu sendiri.



Makna partisipasi dalam pemberdayaan masyarakat Partisipasi mengandung beberapa unsur, yaitu adanya keterlibatan mental dan emosional, adanya dorongan motivasi untuk mau memberi sumbangan, dan kesediaan untuk tanggung jawab terhadap apa yang telah diikutinya.



Bentuk partisipasi masyarakat menurut ndraha dan Suratmi yaitu : 1. Pertisipasi dalam menerima dan memberi infoermasi 2. Partisipasi dalam pemberian tanggung jawab dan sara terhadapa informasi yang diterima 3. Partisipasi dalam merencanakan pembangunan 4. Partisispasi dalam pelaksanaan oprasional pembangunan 5. Partisipasi dalam menerima kembali hasil pembangunan 6. Partisipasi dalam menerima pembangunan Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat diperlukan adanya kesadaran dalam diri masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan yang diadakan, kesadaran tersebut dapat dibentuk dengan adanya pembentukan pola piker masyarakat sehingga merasa kegiatan yang diadakan sangat penting untuk dilakukan.



Pendekatan kelompok dalam pemberdayaan masyarakat Manusia diciptakan untuk saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, di dalam hubungan interaksi tersebut akan muncul persamaan-persamaan yang membuat adanya pengelompokan-pengelompokan tertentu berdasarkan persamaan tersebut. Dalam pemberdayaan, pendekatan kelompok merupakan hala yang dapat mempermudah pemberdayaan, adanya kelompok yang dinamis yang dapat mempengaruhi masyarakat penerima manfaat dapat menunjang pemberdayaan yang efektif. Pemberdayaan masyarakat juga ada yang dapat lebih efektif jika dilakukan perkelompok, seperti pemberdayaan masyarakat sector pertanian yang dapat lebih efektif dengan menggunaka pendekatan kelompok tani. Dasar-dasar daya tari antar manusia menurut Thoha, yaitu adanya kesempatan untuk berinteraksi, status, kesamaan latar belakang dan kesamaa sikap yang semuanya itu mempengaruhi sistem sosial yang terbentuk di dalam masyarakat.



Monitoring dan evaluasi dalam pemberdayaan masyarakat Salah satu untur manajemen yang berpengaruh adalah monitoring. Monitorning erat kaitannya dengan controlling, dengan melakukan pengawasan terhadap kinerja yang dilakukan oleh organisasi, dengan cara turun langsung kepalangan ataupun cara dan strategi lain yang dilakukan, dapat mempengaruhi tercapainya tujuan. Apabila ada hal yang tidak sesuai, maka akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu proses evaluasi. Evaluasi merupakan proses terakhir untuk menilai apa yang telah dilakukan dari proses



planning sampai monitoring. Evaluasi merupakan akibat dari dilakukannya monitoring yang orientasinya adalah untuk membuat kemajuan-kemajuan di masa mendatang. Monitoring dan evaluasi dalam proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan oleh seorang pimpinan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Sehingga hasil dari evaluasi yang dilakukan dapat diambil jalan keluarnya untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa mendatang.



Studi kasus tentang pemberdayaan masyarakat 1. Pelaksanaan pinjaman bergulir dari PNPM Mandiri perkotaan sejak tahun 2009 di kelurahan Bantaeng. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa program itu telah baik dalam pelaksanaanya, terbukti dari 100% dana yang tersedia, sudah 80% dana berjalan dengan lancer di masyarakat, hanya 20% dana yang tersendat karena tidak mampunya masyarakat untuk menyelesaikan utangnya tersebut. Selain itu jumlah dana yang tersedia tidak cukup untuk memfasilitasi semua warga miskin yang ada. 2. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang fisik di desa Kampili kecamatan Palangga kabupaten Goa sudah menunjukkan hasil yang nyata. Dari penelitian yang dilakukan penulis, penulis menemukan sudah adanya pembangunan yang mencapai hasil walaupun masih belum 100%, seperti renovasi 2 masjid dan pembangunan jalan usaha tani. Hasil yang dicapai adalah 80% dari partisipasi masyarakat dan hanya 20% anggaran dari pemerintah.



Kelebihan Buku 1. Buku ini memiliki penjabaran yang sangat lengkap ditambah pendapat dari para ahli yang cukup banyak sehingga sangat menunjang dalam segi teori. 2. Buku ini memiliki studi kasus yang mempunyai uraian yang banyak sehingga dapat dijadikan bahan ajar bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian.



Kekurangan Buku 1. Buku ini mempunyai keterbatasan dalam pemasaran, hanya dipublikasikan di lingkungan IPDN dan beberapa lembaga saja. 2. Bentuk buku yang cukup besar sehingga tidak efisien untuk dibawa keman-mana.