Resensi G 30S PKI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Rizky Amalia Putri NIM ; 7311420162 Tugas : MKU Kewarganegaraan



Resensi Film G 30 S PKI



IDENTITAS FILM



Judul Film



: G30S_PKI



Produser



: G. Dwipayana



Sutradara



: Arifin C.Noer Nugroho Notosusanto



Penyunting



: Supandi



Sinematografi : Hasan Basri Durasi



: 271 menit



Genre Film



: Drama, Sejarah



Tanggal Rilis : 1984 (Indonesia) 09 Januari 2014 (rilis ulang) Bahasa Pemeran



: Indonesia : Bram Adrianto Syubah Asa Ade Irwan Amoroso Katamsi Umar Kayam Didi Sadikin Kies Slamet Sofia WD Wawan Wanisar



SUBSTANSI FILM A.Pemberontakan Film Pengkhianatan G 30 S/PKI adalah film paling kontroversial yang pernah ada di perfilman tanah air. Di Sutradarai oleh Arifin C.Noer dan film ini dibuat berdasarkan kejadian/peristiwa yang pernah terjadi di indonesia pada tahun 1965 yaitu pemberontaka PKI,pemberontakan ini dianggap sebagai sebuah propaganda dari pihak pemerintah kepada masyarakat berkaitan dengan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI pada 30 September 1965.Adapun beberapa aktor yang membintangi film ini adalah Bram Adrianto,Syubah Asa,Ade Irwan,Amoroso Katamsi,Umar Kayam,Didi Sadikin,Kies Slamet ,Sofia WD,Wawan Wanisar,dll. Gerakan 30 September ( G 30 S PKI, G-30S/PKI) adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 september 1965 sampai di awal 1 oktober 1965 di saat tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.



sebagai sebuah peristiwa yang merusak keutuhan Pancasila dimana terjadi penculikan dan



pembunuhan terhadap 7 orang jenderal. yaitu Jendral TNI Ahmad Yani, Letjen TNI MT Haryono, Letjen TNI S Parman, Letjen TNI Suprapto, Mayjen TNI Sutoyo, Mayjen TNI DI Panjaitan dan Jenderal AH Nasution yang berhasil lolos sehingga ajudannya Letnan Pierre Tandean yang diculik oleh gerombolan PKI. Selang hanya satu hari yaitu pada 1 Oktober 1965 para pelaku pemberontakan itu berhasil diringkus dan ke 7 korban penculikan dan pembunuhan berhasil ditemukan di kawasan Lubang Buaya, Halim, Jakarta Timur. B.Penculikan Pada tanggal 30 September 1965 meletuslah pemberontakan PKI. Pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari menjelang subuh, PKI mengadakan penculikan terhadap perwira-perwira Angkatan Darat dan mengumumkan adanya Dewan Revolusi. Penculikan-penculikan itu dilakukan oleh beberapa anggota pasukan Cakrabirawa (Barisan Pengawal Presiden) di bawah pimpinan Kolonel Untung. Mereka menculik dan menyiksa para perwira Angkatan Darat tanpa mengenal perikemanusiaan.Setelah itu jasad para perwira tadi dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta. Adapun beberapa perwira TNI Angkatan Darat yang diculik tersebut adalah: 1. Letnan Jenderal Achmad Yani 2. Mayor Jenderal Suprapto 3. Mayor Jenderal M.T. Haryono 4. Mayor Jenderal S. Parman 5. Brigadir Jenderal Panjaitan 6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomihardjo 7. Jenderal AH Nasution



Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tandean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut. Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban: •



AIP Karel Satsuit Tubun







Brigjen Katamso Darmokusumo







Kolonel Sugiono



D.



Proses Penculikan Para Jendral Penculikan terhadap achmad yani



Pasukan dibagi menjadi 3 group,yang pertama menjaga belakang rumah, yang kedua menjaga didepan rumah, dan group ketiga dibawah pimpinan Letnan Satu Mukijan dan Sersan Dua Raswad, memasuki perkarangan rumah dan menghampiri rumah.Mereka berdua menyapa pasukan penjaga bahwa mereka menyampaikan pesan penting dari Presiden Sukarno.Melihat seragam Tjakrabirawa mereka tidak menaruh curiga sama sekali, kemudian diikuti oleh group penyerang dengan cepatnya melucuti senjata mereka.Menjawab ketukan dipintu, pembatu rumah tangga membuka pintu, dan secepatnya didorong kesamping. Setelah mereka masuk kedalam rumah, group yang dipimpin oleh Sersan Raswad menjumpai anak laki berumur 7 tahun : Eddy putra Jenderal Yani yang sedang mencari Ibunya. Eddy diminta membangunkan Jenderal Yani, kemudian keluar mengenakan pakaian pajama, Raswad mohon agar Jenderal Yani menemui Presiden sekarang juga. Jenderal Yani meminta tunggu untuk mandi, akan tetapi Raswad katakan tidak perlu mandi, dan tidak perlu tukar pakaian. Karena sadar apa yang terjadi kemudian Jenderal Yani memukul salah satu prajurid, dan masuk kedalam kamarnya secepatnya untuk mengambil senjata, dan menutup pintu berjendela gelas dibelakangnya.Raswad kemudian perintahkan Sersan Gijadi untuk lepaskan tembakan. Sejumlah 7 peluru menembus pintu dan menewaskan Jenderal Yani saat itu juga.Sebagian dari group, yang terdiri dari Raswad dan Gijadi, juga Korporal Djamari, Prajurid Kepala Dokrin, dan Prajurid Satu Sudijono, menyeret jenasahnya keluar dan melemparkan kedalam salah satu bus yang sedang menunggu.Kemudian mereka semua kembali melalui Jatinegara menuju Lubang Buaya, disana Mukidjan melaporkan hasil tugasnya kepada Doel Arief. Penculikan terhadap Jenderal Soeprapto: Karena rumah Jenderal Soeprapto tidak dijaga, maka hanya diperlukan pasukan dalam jumlah kecil. Dengan menggunakan pasukan yang dimuati dalam satu Toyota Truk dibawah pimpinan Sersan Dua Sulaiman dan Sukiman. Jumlah mereka sebanyak 19 orang, dipersenjatai dengan Sten guns, Garrand, dan Senapan Chung.Walaupun Letnan Doel Arief sudah membawa Sersan Sulaiman malam sebelumnya dimana lokasi rumah ini, namun menyasar 2 kali kealamat yang salah di Jalan Besuki. Regu kecil ditempatkan dikiri dan kanan rumah, sementara regu utama memasuki halaman rumah. Kemudian pecah menjadi 3 kelompok, yang pertama dan kedua menjaga pintu masuk utama, dan garasi. Lalu yang ketiga memasuki rumah dipimpin oleh Sulaiman.Malam itu Jenderal Soeprapto tidak dapat tidur, dan diganggu oleh suara anjingnya, lalu Soeprapto berjalan keluar dengan T-Shirt, sarung, dan sandal



jepit. Korporal Dua Suparman menjawab sapaan Jenderal Soeprapto, dengan memberikan salut dan katakan Presiden ingin temui dirinya. Tanpa memberi kesempatan untuk berpakaian, menutup pintu secepatnya Suparman menyeret Jenderal Soeprapto ke Toyota Truk. Istri dari Jenderal Soeprapto yang menyaksikan kejadian itu melalui jendela sangat kaget dan kecewa, dan percaya bahwa suaminya ditahan. Kemudian mencoba menghampiri suaminya namun dihalangi oleh pasukan pimpinan Sersan Dua Sulaiman, yang membawa Soeprapto ke Lubang Buaya. Penculikan terhadap Jenderal Parman: Pagi itu kira-kira jam 4:00 pagi, ketika satu group dengan jumlah 20 tentara muncul diluar rumah Parman dijalan Serang. Mendengar suara diluar, Jenderal Parman dan istri yang sedang bergadang keluar kehalaman kebun mereka, mengira ada maling dirumah tetangga. Kemudian melihat group dari Tjakrabirawa didalam halamannya, lalu bertanya; ada apa?Mereka katakan diperintahkan untuk menjemput untuk menemui Presiden. Tanpa curiga dan tanpa berikan tanda kecurigaan, Parman masuk kedalam rumah diikuti oleh sebagian Tjakrabirawa dan berhasil ganti pakaian dinas Walaupun sebagai istri sangat tersinggung dan merasa mereka sangat kurang sopan, namum Parman diberikan kesempatan untuk ganti pakaian dinas, sebelum jalan membisikan istrinya untuk hubungi Jenderal Yani secepatnya. Jenderal Parman berpikir dirinya ditahan atas perintah Presiden Soekarno. Tapi begitu mereka akan pergi salah satu anggota Tjakrabirawa mencabut dan membawa telephone rumahnya.Walaupun Jenderal Parman sadar apa yang terjadi namum tidak melakukan perlawanan dalam perjalanan ke Lubang Buaya. Lima belas menit kemudian Ibu Harjono datang menangis mengatakan suaminya telah ditembak mati, menyadarkan apa yang telah terjadi. Namum, istri dari Jenderal Parman terganggu oleh anggota Tjakrabirawa yang sering kali menjemput suaminya pada waktu diluar jam kerja, yang menjabat sebagai Kepala Angkatan Darat Intelijen atas perintah Presiden tidak sadar apa yang terjadi saat itu. Penculikan terhadap Jenderal Sutoyo Siswomiharjo: Pasukan penyerang dipimpin oleh Sersan Mayor Surono yang menerima perintah langsung dari Doel Arief secara pribadi. Kelompok ini memulai dengan menutup jalan Sumenep dimana korban tinggal. Ketika itu kebenaran ada Hansip yang sedang patrol, senjata mereka dilucuti satu persatu. Kemudian seperti halnya dengan modus operandi terhadap penculikan Jenderal lainnya, group ini dibagi tiga squads, yang pertama menempatkan diri didepan, yang kedua dibelakang rumah dan yang ketiga melakukan penculikan. Dengan membujuk Jenderal Sutoyo membuka pintu kamarnya dengan alas an akan memberikan surat dari Presiden. Kemudian mengikat tangannya dibelakang kepala dan menutup kedua matanya lalu mendorong kedalam truk yang sedang menunggu, kemudian mereka mencapai Lubang Buaya secepatnya. Penculikan terhadap Jenderal Pandjaitan: Tidak seperti para Jenderal lainnya, Pandjaitan tinggal di Kebayoran Baru, didaerah Blok M, dijalan Hasanudin. Rumahnya seperti typical model Kebayoran, mempunyai 2 lantai, tidak seperti rumah yang model klasik di Menteng. Kamar keluarga Pandjaitan semuanya berada dilantai 2. Disebelah rumah tapi dalam satu komplek, terdapat ruangan kecil dimana ada 3 saudara laki-laki yang tinggal. Dua truk penuh dengan tentara muncul dijalan Hasanuddin, dan yang satu memarkir didepan dan yang kedua dibelakang.Setelah melewati pagar besi disekitar rumah, pasukan penculik memasuki ruangan dibawah tangga, membanguni pembantu rumah tangga yang sudah tua. Sangat



ketakutan mengatakan majikan tidur diatas. Keributan didalam rumah telah membuat seluruh keluarga bangun, mengira rumahnya sedang dikunjungi oleh pencuri lalu merampas pistol dari para penculik. Mereka segera ditembak oleh pasukan penculik. Salah satunya Albert Silalahi, kemudian tewas di rumah sakit dari luka tembakan. Sementara itu dilantai dua istri Jenderal Pandjaitan dalam kepanikannya bertanya apakah hal ini semacam latihan? Tapi mengatakan hal ini bukan latihan sama sekali.Melihat seragam Tjakarabirawa dilantai satu, dirinya mengira pasti ada pesan dari Istana, tetapi ancaman yang berlangsung meyakinkan bahwa telah terjadi suatu hal yang sangat janggal. Prajurid dibawah sangat nervous untuk tidak naik kelantai dua, lalu berteriak dan memerintahkan Jenderal Pandjaitan untuk turun kebawah, tapi ditolaknya. Pertama Jenderal Pandjaitan mencoba menghubungi Polisi, tetangga, kemudian Kolonel Samosir, tapi gagal. Karena telephone line sudah dipotong. Lalu mencoba menggunakan Stengun untuk menghalau penyerang, tapi senjatanya macet melihat adegan putri D.I Panjaitan membasuhkan darah sang ayah ke wajah turun hingga ke dada. KEKUATAN & KELEMAHAN FILM 1.Kekuatan Film Film ini memiliki kekuatan yang dapat membuat saya penasaran dengan setiap adegan yang ada di film ini, dan film ini benar-benar mengajarkan saya untuk menghargai para pahlawan yang gugur demi negara Indonesia ini,serta menumbuhkan kecintaan kita terhadap para pahlwan yang ada di Indonesia.dan mengingatkan kepada kita sebagai warga Indonesia untuk mengenang tragedi 30S_PKI. 2.Kelemahan Film Tetapi sayang, film ini pun masih banyak kekurangan dalam pengambilan gambar dan suara terlihat dan terdengar kurang jelas, mungkin efek dari tahun pembuatannya dan dalam film tersebut pun masih berwarna hitam putih sehingga saya sebagai penonton merasa kesulitan melihat dengan jelas. ARGUMEN PRIBADI Menurut saya Gerakan G 30 S PKI ialah gerakan yang dilakukan PKI atau pemberontak dimana dia berpaham komunis dan berusaha mengganti paham Pancasila dengan Komunis, tindakan yang terjadi pada malam 30 september merupakan tindakan yang mengerikan dimana para Jenderal tidak bersalah dibunuh mayatnya dan dikubur dalam lubang buaya itulah pembunuhan paling mengerikan sepanjang sejarah Bangsa Indonesia. PKI merupakan musuh nyata pada zaman itu, akan tetaapi mengapa hingga saat ini masih terdapat stereotip bahwa keturunan PKI patut diwaspadai dan di anggap pemberontak padahal yang bersalah bukan keturunanya melainkan paham komunis itu sendiri yang dianut para buyut PKI saat itu. DAFTAR PUSTAKA Penayangan Film G 30 S PKI di TVOne https://id.wikipedia.org/wiki/Penumpasan_Pengkhianatan_G_30_S_PKI



Pendapat Pribadi