Resensi Studi Agama Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESENSI BUKU STUDI AGAMA ISLAM Judul Penulis Editor Penerbit Tahun terbit Tebal buku ISBN Kategori Harga



: STUDI AGAMA ISLAM : DR. H. Ali Anwar Yusuf, M.Si., : Drs. Maman Abd. Djaliel. : CV PUSTAKA SETIA. BANDUNG : 2003 : 268 halaman : 979-730-272-5 : Ilmu Pengetahuan : Rp. 30.000,00



Sinopsis Buku Studi Agama Islam Buku ini terdiri dari 6 bab utama. Berikut adalah pembahasan dari masing-masing bab terseubt. Pada bab Pertama Pendahuluan Pada bab pendahuluan ini bagaimana manusia khususnya nabi yang mencari kebenaran atas apa yang disembahnya yaitu Allah SWT. Pencarian ini tidak akan pernah berujung hingga pada akhirnya Nabi Muhammad SAW meyakini bahwa Islam merupakan agama yang benar dan harus di Imani tanpa mengalami perubahan sampai kapapun. Agama Islam merupakan agama yang dapat mempersatukan seluruh umat meskipun terdapat banyak perbedaan pandangan mengenai Islam itu sendiri.



Bagian ke Dua membahas mengenai Agama. Banyak definisi mengenai Agama yang diungkapkan oleh berbagai ilmuan meskipun demikian secara estimologis dalam Bahasa sansekerta Agama berarti abadi dan diwariskan secara terus menerus (Harun Nasution ,1985:9). Secara garis besar Agama dapat diklasifikasikan kedalam dua bentuk yaitu agama samawi (wahyu) dan kedua agama ardhi (kebudayaan). Keduanya bentuk agama tersebut mengalami distorsi-distorsi karena mengalami penysuaian sesuai dengan perkembangan zaman. Asal usul Agama menurut para ahli terbagi kedalam lima teori yaitu Teori Jiwa (Kesadaran akan adanya roh atau jiwa), Teori Batas Akal (Pemecahan persoalan hidup dengan menggunakan ilmu gaib), Teori Kekuatan Luar Biasa (Pristiwa dianggap manusia mempunyai kekuatan melebihi kemampuannya), Teori Sentimen Kemasyarakatan (Emosi akibat pengaruh rasa sebagai warga masyarakat), Teori Revelasi (Kelakuan ekagamaan karena ada wahyu dari tuhan).



1



Manusia memerlukan Agama dalam kebutuan hidupnya karena manusia berbeda dengan hewan yang memiliki naluri yang dinamis sedangkan hewan tidak dapapat berubah, sehingga perbedaan yang fundamental terletak pada norma, etika, moral atau yang di sebut dengan kode etik. Selain itu Yusuf Al-Qardhawi juga menjelaskan faktor-faktor kebutuan agama dan peranannya dalam keidupan manusia di antaranya adala kebutuan akal terhadap engetahuan hakikat terbesar dan tunggal, Kebutuhan Fitrah Manusia, Kebutuhan akan Keseatan dan Kekuatan Jiwa, dan Kebutuhan Moral.



Bab berikutnya membahas mengenai Dinul Islam. Dinul islam (din al-Islam) terdiri dari dua kata yaitu “ad-din” dan “al-Islam”. Sehingga dapat di definisikan ole para ulama bahwa islam sebagai agama kaidah hidup yang diurunkan kepada manusia sejauh manusia diturunkan ke muka bumi dalam bentuk yang terakhir dan sempurna dalam Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai satu kaidah hidup yang memuat tuntutan mengenai aspek hidup manusia Islam merupakan agama yang di ridhai oleh Allah seperti yang dielaskan pada AlQuran pada surat Ali Imran ayat 19 yang berbunyi “Sesungguhnya agama pada sisi Allah adalah Islam”. Ajaran agama islam memiliki karakteristik yang sangat bersifat sangat sesuai dengan fitrah manusia. Dari sekian banyak karakteristik tersebut Islam sudah termasuk kajian keilmuan sebagai objek penelitian ilmiah. Kajian ini bertujuan untuk meneliti dan mengkaji masalah yang spesifik dari berbagai masalah keislaman dengan metode secara Filosofis, Historis, Teologi,



Bagian selanjutnya membahas Kajian Sumber Ajaran Islam Ajaran Agama Islam terdiri dari beberapa sumber yang paling utama adalah Al-Quran sebagai wahyu Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Keberadaan teks Al-Quran tersusun dari 114 surat dengan 6236 ayat, 74437 kalimat dan 325345 huruf semenjak diturunkannya hingga akhir zaman nanti tidak akan mengalami perubahan sedikitpun dan masih terjaga keasliannya. Seperti yang dijanjikan oleh Allah dalam surat Al-Hijr ayat 9 yang berbunyi “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya. Al-Quran sebagai sumber ajaran agama Islam selain sebaai wahyu yang diberikan oleh Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya. Al-Quran juga di berikan untuk menyempurnakan



2



akhlak manusia. Oleh karena itu Al-Quran adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil’alamiin) dan petunjuk (hidayah). Sumber yang kedua adalah Sunnah dan Hadis. Sunnah sendiri berarti tata cara, tradisi, atau perjalanan, sedangkan “Hadis” berarti berita, ucapan atau pernyataan atau sesuatu yang baru. Sebagai manusia yang sempurna akhlaknya Nabi Muhammad SAW selain menyampaikan Al-Quran dan juga menerangkan makna dan maksudnya yang masih tersirat, menjelaskan hokum-hukum dan memberikan contoh penerapannya. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat An-Najm ayat 3-4 “Dan tidaklah apa yang diucapkan (oleh Muhammad) menurut kemauan hawa nafsunya, melainkan hanyalah wahyu yang diwahyukan kepada-nya.” Di tinjau dari segi kualitas hadis atau mutunya maka hadis terbagi kepada 3 yaitu: Hadis Sahih yaitu hadis yang tidak mempunyai cacat dan tidak bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat. Hadis Hasan, yaitu hadis yang diriwayatkan hampir sama dengan Hadis Sahih akan tetapi kekuatan hafalan dan ketelitian perawinya kurang baik. Kualitas hadis yang terakhir adalah Hadis Dha’if yaitu hadis yang lemah karena perawinya tidak baik dan tidak adil, terputus sandanya, punya cacat, bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat atau karena cacat lainnya. Sumber ajaran agama Islam yang terakhir adalah Ijtihad, dengan seiringnya perkembangan zaman yang semakin pesat banyak masalah baru menculan yang tidak terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah. Persoalan tersebut tentunya harus di selesaikan. Sehingga pemecahan masalah tersebut perlu di selesaikan oleh para ulama. Upaya ini yang disebut dengan Ijtihad yaitu upaya untuk menerangkan dan menentukan hokum terhadap berbagai persoalan yang terjadi pada masa kini yang tidak terdapat secara konkret di dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul.



Bab Kelima membahas Kajian Ruang Lingkup Ajaran Islam Klasifikasi norma-norma atau aturan lingkup ajaran Islam terdiri dari tiga hal pokok yaitu Akidah, Syariah, dan Akhlak. Akidah memiliki pengertian ikatan atau keterkaitan atau bias pula janji. Secara terminologis akidah merupakan keyakinan untuk menjalankan syariah atau yang lebih kita kenal sebagai Rukun Imanan. Rukun Iman terdiri dari 6 yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab-kitab Allah, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari akhir, dan Iman kepada Qadha dan Qadar. Ibadah dan Syariah, kata ibadah dalam Bahasa Arab berarti pengabdian, penyembahan, ketaatan, merendakan diri atau doa. Semua manusia harusmengabdikan diri kepada Alla SWT sesuai dengan ayat Al-Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi “Tidak Aku ciptakan 3



jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” Syariah merupakan hukum atau perundang-undangan yang harus dipatuhi dan kata syariah terdapat dalam Al-Quran pada surat Al-Jatsiyah ayat 18 yang berbunyi “Kemudian Kami jadikan engkau (Muammad) menjalani syariah (hukum) dalam setiap urusan, maka turutilah ketentuan itu, dan janganlah engkau turuti keinginan orang-orang yang tidak mengetahui (bodoh)”. Kajian ruang lingkup agama Islam yang terakhir adalah Akhlak. Akhlak sendiri berarti kelakuan atau watak dasar (tabiat), akhlak ini tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi kepribadiannya dan perbutan akhlak ini dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran. Akhlak ini terbagi kedalam beberapa luang lingkup seperti akhlak kepada sang Khalik Allah SWT, dan Akhlak terhadap Lingkungan.



Bab Keenam membahas Kajian Sejarah Perkembangan Islam Dari masa pemerintahan pada periode klasik yaitu masa dari pemerintahan Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang diawali oleh Nabi Muhammad SAW sampai dengan tahun 1000M. Setelah Rasul wafat, pemerintahan dipimpin oleh Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan Periode Khilafah Rasyidah. Kemudian pada Khilafah Bani Umayyah Pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiredetis. Kekuasaan bani umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Dan dinamakan Khilafah Bani Abbas karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan al-Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Pada periode pertengahan masa kemunduran diawali oleh jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 Dinasti-dinasti yang memerdekaan diri dari Baghdad, perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan, perang Salib, dan sebab-sebab Kemunduran Bani Pemerintahan Abbas. Setelah khalifah Abassiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara mongol, kekuatan politik islam mengalami kemunduran secara drastis. Malapetaka yang tidak kalah dahsyatnya datang kembali yaitu serangan dari Timur Lenk. Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan setelah berkembangnya tiga keraaan besar yang terdiri atas Keraaan Utsmani di Turki Kerajaan Mughal di India, dan Kerajaan Safawi di Persia.



Bab terakhir membahas mengenai Kajian Islam tentang Sosial-Budaya Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari segi penciptaannya, semenjak diciptakannya Nabi Adam yang berpasangan dengan Hawa menandakan bahwa manusia ialah makhluk sosial dalam istilah disebut Bani Adam dalam Surat Al-A’raf 731. Dalam Al-Quran pula disebutkan pada surat Ali Imran ayat 134 yang berbunyi “(yaitu) orang4



orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” Agama juga tidak terlepas dari kebudayaan, dari sudut pandangnya hubungan agama dengan budaya adalah agama bagian dari budaya atau budaya tersebut mencakup agama. Pada pandangan kedua Budaya merupakan bagian dari agama atau agama mencakup kebudayaan. Perbedaan pemikiran ini mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan agama. Terlebih agama Islam tidak terlepas dari hakikat tujuan utama manusia.



Kelebihan dan Kekurangan Buku Kelebihan : 



Buku ini telah sangat mendetail membahas mengenai seluk beluk ilmu pengetahuan mengenai dasar-dasar agama Islam dari mulai penjelasan apa agama itu sendiri hingga kepada persoalan Sosial dan Budaya.







Secara singkat dan padat buku ini menjelaskan hukum dasar islam secara mendetail.







Terdapat ringkasan berupa gambaran keseluruhan pembahasan pada akhir halaman.







Penjelasan-penjelasan dalam setiap bab didukung dengan ayat-ayat Al-Quran



Kekurangan : 



Belum adanya pembahasan secara langsung mengenai Ajaran Islam yang dikaitkan dengan isu perkembangan teknologi atau ilmu pengetahuan.







Masih terdapat penjelasan yang repetitif



5