Resistivity Correction [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESISTIVITY CORRECTION LAPORAN IV



Oleh MUH FACHRUL ZULFIKAR MAHANGGI 071001800079 LABORATORIUM PENILAIAN FORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2022



LEMBAR PENGESAHAN NAMA



:MUH FACHRUL ZULFIKAR MAHANGGI



NIM



:071001800079



KELOMPOK



:C3



PARTNER



:1.PATRICK FREDRIK 2.CLIFF MONONUTU



TGL. PRAKTIKUM: 31 MARET 2022 TGL. PENERIMAAN: ASISTEN: 1.DEWI LATIFATUL AINI 2.FIRMANSYAH ACHMAD



NILAI:



TANDA TANGAN TANGAN



(…………………..) ASISTEN



TANDA



(MUH FACHRUL Z MAHANGGI) PRAKTIKAN



DAFTAR ISI Halaman COVER……………………………………………………………………. I DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. ii DAFTAR TABEL……………………………………………………………………... ii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………….iii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….……..1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..…. 1 1.2 Tujuan Percobaan……………………………………………………..… 2 BAB II TEORI DASAR………………………………………………………… 3 BAB III HASIL PENGAMATAN………………………………..………… 5 BAB IV ANALISIS DAN HASIL PERHITUNGAN…………….... 6 BAB V PEMBAHASAN…………………………………………………… 10 4.1 Pembahasan Percobaan………………………………………… 10 4.2 Tugas Internet………………………………………………….. 12 BAB VI KESIMPULAN…………………………………………………… 14 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….... 15 LAMPIRAN A TUGAS INTERNET……………………………………… 16 LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN…………………………………. 21



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran



Halaman



A. TUGAS INTERNET…………………………………………………………………………………. 16 B. HASIL PENGAMATAN……………………………………………………………………………. 21



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Resistiviti logging Adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca: minyak, gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter. Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakekatnya batuan, terlihat adanya ‘irisan’ nilai resistivitas antara jenis batuan sedimen. Hal ini mengakibatkan interpretasi batuan berdasarkan nilai log resistivitas merupakan pekerjaan yang sangat sulit. \Akan tetapi, nilai resistivitas air garam dapat dibedakan dengan baik dari minyak dan gas. Karena air garam memiliki nilai resistivitas yang sangat rendah, sedangkan hidrokarbon (minyak-gas) memiliki nilai resistivitas yang sangat tinggi. Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis ‘penetrasi’ resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Sebagaimana yang kita ketahui untuk mengantisipasi pressure (e.g. pore pressure), saat pengeboran biasanya dipompa oil based mud atau water based mud. Sebagai contoh, jika kita menggunakan water based mud (resistivity rendah) sebagai lumpur pemboran, kemudian lumpur tersebut meng-invasi reservoir yang mengandung minyak, maka kita akan mendapatkan profil deep penetration resistivity lebih tinggi daripada shallow-medium penetration resistivity. Jika medium penetration dan deep penetration mirip (tidak ada efek invasi), maka situasi ini mengindikasikan minyak didalam reservoir tersebut sangat susah untuk mobile (hal ini kurang bagus dalam production). Gambar di bawah menunjukkan perbedaan zona borehole (lumpur), invaded dan virgin zone. Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi air (Watater Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah.



1.2 Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut; a. Untuk mengetahui nilai HMC b. Untuk mengetahui nilai Logs Reading (MSFL dan ILD) c. Untuk mengetahui nilai Borehole Core (rmsfl corr/rmsf dan stand off) d. Untuk mengetahui nilai Bed Tickness (HS dan C.ILD) e. Untuk mengetahui nilai C.ILD Corr, R.ILD Corr, Rxo dan Rt f. Untuk mengetauhui cara pembacaat pada charts Rxo 3 dan Carts Rcorr 4A.



BAB II TEORI DASAR Resistivity suatu unsur adalah ukuran besarnya tahanan. Well logging dengan mengukur tahanan batuan reservoir/formasi dan zat di dalam atau di sekitar lubang bor terhadap arus listrik dinyatakan dalam hukum Ohm. Air sebagai konduktor sedangkan butir batuan dan hydrocarbon sebagai isolator. Perubahan resistivity di formasi berarti perubahan jenis lapisan batuan yang memberi indikasi adanya kandungan air atau minyak. Sebagian besar materi batuan adalah non-konduktif ketika dalam keadaan kering. Kandungan air bersama dengan unsur lain di dalamnya akan menentukan besarnya resistivity formasi. Dari resistivity ini dapat ditentukan property formasi yang lain seperti porosity, permeability, dan saturasi, serta membantu untuk menentukan komposisi dari formasi tersebut. Resistivity juga dipengaruhi oleh kenaikan temperatur dan salinitas lumpur pemboran. Jika temperatur dan salinitas meningkat, maka resistivity akan turun. Resisitivity log terdiri dari beberapa jenis yang sesuai dengan kegunaannya masing– masing. Beberapa log untuk mengukur resistivity: Hostile Dual Induction Log(HDIL) adalah wire line tool untuk open hole. Alat ini termasuk jenis electric log yang digunakan untuk mengukur induksi formasi pada sumur yang bertemperatur dan bertekanan tinggi. Induction log adalah suatu metoda pengukur formation conductivity yaitu lawan dari formation resistivity. Conductivity log menggunakan medan electromagnetic yang bergerak ke seluruh arah yang hasilnya akan berinteraksi dengan formasi. Alat ini mampu melakukan tiga jenis pengukuran induction: Short normal; untuk menghitung flushed zone induction, Medium induction; cocok untuk menghitung kombinasi flushed zone resistivity dan invaded zone resistivity, Deep induction; untuk menghitung resistivity formasi yang benar. Induction Electrical Survey Log (IESL) Fungsinya untuk menentukan tahanan formasi yang menggunakan transmitter coil berfrekwensi tinggi diteruskan ke receiver coil sehingga terjadi medan magnet dan arus induksi di dalam formasi. Arus induksi akan sebanding dengan koduktifitas formasi karena yang diukur adalah resistivity dan conductivity dari formasi. Alat ini akan lebih efektif apabila digunakan di dalam lumpur pemboran yang tidak mengandung garam seperti water base mud.



Dual Lateral Log (DLL) Fungsinya untuk menentukan tahanan formasi di daerah yang berisi mud filtrate. Prinsip kerjanya sama dengan IESL, perbedaannya hanya pada pemantauan dari peralatan yang digunakan. Hasil log dianggap teliti apabila tahanan air formasi terhadap arus listrik jauh lebih kecil dari pada tahanan mud filtrate. Micro Resistivity Log Fungsinya untuk menentukan tahanan formasi di daerah yang terisi mud filtrate. Prinsip kerjanya sama dengan IESL, tapi lebih sensitif. Cased Hole Formation Resistivity (CHFR) digunakan untuk pembacaan resistivity formasi pada cased hole jika resistivity log pada open hole tidak tersedia. CHFR tidak terpengaruh oleh low porosity. Range resistivity cement antara 1 sampai 10 ohm. Ketebalan cement dapat diambil dari open hole log dan mutu cement dari USIT atau CBL-VDL. Dari test lapangan, logging pada sumur yang lama dan yang baru, tidak banyak perubahan yang penting, kecuali ketika logging pada 0.5 ohm resisitivity layer. CHFR direkomendasikan untuk digunakan pada sumur shut-in. Sebelum CHFR dimasukkan, casing harus di scrap. Kontak yang baik antara casing dengan injection electrode sangat mempengaruhi kinerjanya. CHFR mempunyai garis tengah 3-3/8 inch. Batasan minimum ukuran casing adalah 4.5", maksimum 9-5/8 inch 40 lbs/feet, dengan suhu maksimum 300 0F. Resistivity range minimum 1 ohm dan maksimum tergantung pada banyaknya siklus penggunaan dan kedalaman. Pembacaan resistivity akan dipengaruhi oleh kondisi casing seperti corrosion, scaling, dan casing collar.



BAB III HASIL PENGAMATAN



1. Hmc = (Diameter Bit-Caliper)/2  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc =(9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc =(9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc =(9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in  Hmc = (9-8,5)/2 = 0,25 in 2. StandOff = (Caliper-Diameter Alat)/2  StandOff = (9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff=(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125  StandOff =(9,625-9)/2 = 0,3125 3. CILD = 1000/ILD  CILD =1000/ 2 = 500  CILD =1000/ 2 = 500



 CILD =1000/ 5 = 200  CILD =1000/ 7 = 142.857  CILD =1000/ 10 = 100  CILD =1000/ 800 = 1.25  CILD =1000/ 400 = 2.5  CILD =1000/ 10 = 100  CILD =1000/ 9 = 111.111  CILD =1000/ 5,5 = 181.818 4. CILDcorr = CILD – Hs  CILDcorr = 500 – 3 = 497  CILDcorr = 500 – 3 = 497  CILDcorr = 200 – 3 = 197  CILDcorr = 142.857 – 3 = 139.857  CILDcorr = 100 – 3 = 97  CILDcorr = 1.25 – 3 = -1.75  CILDcorr = 2.5 – 3 = -0.5  CILDcorr = 100 – 3 = 97  CILDcorr = 111.111 – 3 = 108,111  CILDcorr = 181.818 – 3 = 178.818 5. RILDcorr = 1000/CILDcorr  RILDcorr = 1000/ 497 = 2.012  RILDcorr =1000/ 497 = 2.012  RILDcorr =1000/ 139.857 = 5.076



 RILDcorr =1000/ -0.5 = -2000  RILDcorr =1000/ 97 = 10.309  RILDcorr =1000/ 108.111 = 9.249  RILDcorr =1000/ 97 = 10.309  RILDcorr =1000/ -1.75 = -571.428



BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan Percobaan Pada percobaan yang ke-empat kali ini praktikan mempelajari mengenai Resistivity Correction. Resistivity Logging Adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca: minyak, gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter. Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakekatnya batuan, fluida dan hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu. Pada percoban Resistivy Correction, praktikan diajakrkan untuk melihat nilai logging pada track dua, dimana pada track dua terdapat nilai resistivity. Percobaan ini menggunakan kedalaman dari 1331 hingga 1335 dan terbagi atas sepuluh zona kedalaman. Setalah mendapatkan zona yang paling memungkinkan maka menghitung nilai caliper pada track satu, sehingga mendapatkan nilai calipernya sebesar Sembilan feet. Setelah itu prakitakan menghitung nilai ketebalan kerak lumpur (HMC) dengan riumus bit size dikurang nilai caliper dari masing-masing zona lalu dibagi dengan dua, dengan mendapatkan nilai HMC dari zona satu hingga ke zona sepuluh sebesar 0.25 In. Setelah mendapatkan nilai dari HMC praktikan menghitung nilai logs reading dari MSFL(Micro Spherical Focused Log) dan ILD. Pada Logs Reading praktikan melihat nilai baca garis pada track dua, dimana garis ILD itu melihat pada garis yang bersambung sedangkan nilai dari MSFL itu melihat pada garis putus – putus yang sedang. Nilai dari MSFL mulai dari zona satu hingga zona ke sepuluh ialah 4, 4, 3, 100, 6, 30, 100, 60, dan 6 serta 9. Sedangkan nilai untuk ILD pada zona pertama hingga zona ke sepuluh ialah 2, 2, 5, 7, 10, 800, 400, 10, dan 9 serta 5.5. Setalah itu menghitung nilai dari resistivity micro spherical focused log(rmsfl) per resistivity kerak lumpur dengan mengambil nilai dari parameter dari msfl dibagi dengan nilai rmc pada lampiran mud properties sesuai dengan zona masing – masing.



Adapun nilai rmsfl/rmc padda zona pertama hingga zona yang ke sepuluh ialah 4.153826144, 4.153826144, 3.115369608, 103.8456536, 6.230739216, 31.15369608, 103.8456536, 62.30739216, 6.230739216 dan 9.346108823. Setelah itu praktikan menghitung nilai borehole correction dimana pada borehole correction terbagi atas nilai rmsfl correction dan stand off. Pada rmsfl correction mendapatkan nilai pada charts RXO-3 dengan cara melihat nilai dari rmfl/rmc dan diplotkankan pada garis lalu ditarik kekiri, adapun nilai yang didapatkan pada rsmfl/rmc yaitu 0.9, 0.9, 0.87, 3, 0.98, 3, 3, 3, 0,98 dan 1,22. Sedangkan nilai pada stand off didapatkan dari cara mengurangkan nilai caliper dengan diameter alat lalu dibagi dua . Adapun nilai stand off yang didapatkan pada zona pertama hingga zona kesepuluh yaitu 0.3125. Setelah itu praktikan mengitung nilai bed ticknes yang dibagi atas dua nilai yaitu HS dengan menggunakan diagram charts rcor 4A dengan membaca hole diameter (caliper) setelah itu tarik ke garis stand off lalu melihat nilai disebelah kekanan, lalu membaca nilai resitivitynya. Adapun nilai HS yang didapatkan yaitu tiga(3), sedangkan nilai yang kedua yaitu correction ILD dengan menggunakan 1000 dibagi nilai ILD pada tiap zona pertama hingga ke sepuluh. Adapun nilai C.ILD dari zona pertama hingga kesepuluh 500, 500, 200, 142.8571429, 100, 1.25, 2.5, 100, dan 111.11111, serta 181.8181818. Setelah mengitung nilai bedticknes praktikan menghitung nilai correction dari C.ILD dengan menggunakan parameter CILD dikurangin dengan nilai HS dari zona pertama hingga zona kesepuluh dengan menndapatkan nilai 497, 497, 197, 139.857143, 97, -1.75, -0.5, 97, 108.11, dan 178.81812. Lalu setelah itu menghitung nilai R.ILD Correction dengan menggunakan parameter 1000 dibagi dengan nilai C.ILD corr. Setelah itu menghitung nilai RXO dengan mengalikan nilai rmsflcorr /rmsf dengan msfl dan terakhir menghitung rt dengan melihat nilai C.ILD Corecction



5.2 Tugas Internet



BAB V KESIMPULAN Adapun beberapa yang dapat disimpulkan dari percobaan yang pertama tentang pengenalan alat yaitu sebagai berikut; 1. Nilai caliper pada kedalaman 1331 hingga 1335 yaitu 9 2. Nilai Hmc pada kedalaman 1331 hingga 1335 yaitu 0.25 3. Nilai borehole pada stand off yaitu 0.3125 4. Nilai bed thicknes pada HS yaitu 3 5. Nilai rsmfl/rmc yaitu 0.9, 0.9, 0.87, 3, 0.98, 3, 3, 3, 0,98 dan 1,2



DAFTAR PUSTAKA Nugrahanti, Asri. 2011. Penilain Formasi. Bogor : Cetakan Mediautama Sitaresmi, Ratnayu. 2016. Diktat Petunjuk Praktikum Penilain Formasi. Jakarta: Universitas Trisakti Eisenmann, P., Gounot, M.-T., Juchereau, B. et al. 1994. Improved Rxo MeasurementsThrough Semi-Active Focusing. Presented at the SPE Annual Technical Conference and Exhibition, New Orleans, Louisiana, 25-28 September 1994. SPE-28437-MS. http://dx.doi.org/10.2118/28437-MS. http://geologeek.blogspot.com/2011/12/log-resistivitas-resistivity-log.html https://naldopetroleum.blogspot.com/2016/10/resistivity-log.html http://repositori.kemdikbud.go.id/6145/1/Modul%20Teknik%20Pemboran%20Grade %20D %20%28%20Novrianti%29.pdf



LAMPIRAN A TUGAS INTERNET



LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN