Resum Materi Lutfiatul Khasanah (21801071013) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama Kelas Matkul



: Lutfiatul Khasana : PBSI 4A : Teori Drama Teater Rangkuman Materi Teori Drama Teater



1. Pengertian drama adalah naskah lakon, yang melukiskan konflik manusia dalam bentuk dialog, yang dipresentasikan melalui tontonan dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton atau dipentaskan. Terdapat tiga pengelompokan arti drama, yakni: (1) drama adalah kualitas komuniksi, situasi, aksi yang menimbulkan perhatian, kehebatan dan ketegangan pada penonton. (2) drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak drama adalah konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama, drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan aksi, drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia. (3) Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan aksi di hadapan penonton. 2. Tiga aspek drama, yakni situasi bahasa, penyajian dan alur. a. Situasi Bahasa  Dialog, dalam sebuah drama dialog merupakan situasi bahasa utama.karena cerita terbentuk oleh bangunan dialog yang dilakukan para aktor.  Unsur fiksionalitas dalam drama dapat terlihat dalam prolog yang berupa kata perkenalan, nyanyian renungan, seorang bijak atau resi juga seorang pengamen dapat mengadakan selingan yang fungsinya menyoroti unsur fiksionalitas.  Teks samping di antaranya petunjuk-petunjuk untuk pementasan biasanya lebih berguna bagi penonton sehingga mereka dapat menikmati drama tersebut. b. Penyajian  Peristiwa-peristiwa: konsentrasi dan motivasi. Adegan-adegan memperlihatkan suatu konsentrasi atau pemadatan penampilan yang diucapkan dan dilakukan.  Penggarapan waktu: bercerita diungkapkan oleh seorang utusan atau duta, acuan di dalam alur berupa kenangan-kenangan akan masa lampau, impian mengenai hari depan, rencana-rencana, sebuah nubuat merupakan acuan pengembangan alur, irama merupakan gambaran cepat lamanya drama yag ditentukan oleh penyajian di atas panggung.  Tokoh-tokoh: pelukisan watak secara eksplisit yang dilukiskan oleh komentator seorang pelaku lain, pelukisan watak secara implisit lewat perbuatan dan ucapan dan sebetulnya lebih penting daripada pelukisan secara eksplisit, teks samping.  Dekor dan rekvisit, memperluas ruang. 3. Aliran drama a. Zaman Yunani, Pada zaman Yunani dikenal drama tragedi dan komedi. b. Zaman Pertengahan, Drama pada zaman pertengahan banyak dipengaruhi Gereja Katolik karena dalam pementasan ada nyanyian yang dilakukan para padri.



c. Comedia dell’ Arte, Comedia dell’ Arte muncul di Italia bersumber dari banyolan Romawi dengan ciri improvisatoris, tanpa naskah. Cerita berdasarkan dongeng dan fantasi dan tidak berusaha mendekati kenyataan. d. Klasik, Aliran klasik merupakan aliran yang lahir di Perancis untuk menentang aliran Elizabeth dan mengarah kepada cerit duka Yunani dan Romawi. e. Romantik, Drama romantik bertentangan dengan klasik, tidak mematuhi hukum drama yang tetap. f. Realisme Sosial dan Psikologis, Realisme adalah aliran seni yang berusaha mencapai ilusi atas penggambaran kenyataan dengan berfantasi. g. Ekspresionisme, Ekspresionisme adalah “seni menyatakan”. Lahir pada masa sesudah Perang Dunia I banyak dipengaruhi realisme, namun bersifat agak ekstrem, mementaskan khaos dan kekosongan, hanya sedikit naskah yang tinggal. 4. Sejarah teater di indonesia sebelum abad ke-20 tak ada naskah dan pentas, tetapi naskah-naskah cerita rakyat dan kisah-kisah yang turun temurun disampaikan secara lisan biasanya dram-dram rakyat,istana, keagamaan, di arena, di bawah atap atau lapangan terbuka. Permulaan abad ke-20 dipengaruhi drama Barat timbul bentukbentuk drama baru: komedi stambul/istana/bangswan, tonil, opera, wayang orang,ketoprak, ludruk, dan lain-lain. Zaman kini menggunakan bahasa Indonesia. Adapun dari segi ideologi dapat dikatakan bahwa drama merupakan alat propaganda agama, susunan pemerintahan, pandangan hidup dan lain-lain. Drama kini yang terdapat di Indonesia lebih diwarnai dengan budaya populer yang memiliki ciri untuk menarik minat penonton sebaganyak-banyak dan tidak ada kesetiaan terhadap kehidupan drama. Hal tersebut dapat dilihat dari segi naskha, pemain, tempat, dan penoton. 5. Analisis naskah drama dengan mengunakan metode struktural adalah menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan instrisik yang terdapat dalam naskah drama tersebut. Adapun unsur-unsur instrisik dalam karya sastra drama yakni sebagai berikut (Azis,2017). a. Judul, Babag dan Adegan. b. Wawancara dan Kramagung. c. Tema. d. Penokohan dan Perwatakan. e. Alur f. Konflik g. Latar h. Teknik Drama i. Tipe Dialog j. Gaya bahasa