Resume API Tauhid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Ilham Faturachman NPM : 1406529771 Kelas : MPK Agama kelas A



Resume kegiatan Bedah Buku “Api Tauhid”



Novel Api Tauhid adalah novel roman dan sejarah. Novel roman yang bercerita seputar perjuangan anak muda asal Lumajang, Jawa Timur, yang bernama Fahmi. Ia dan beberapa rekannya seperti Ali, Hamza, dan Subki, menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah. Habiburrahman El-Shirazy (yang selanjutnya disebut Kang Abik) selaku penulis memulai diskusi dengan membahas BAB tiga dari novel Api Tauhid. BAB tiga dari novel itu berjudul ‘Kampungku adalah surgaku’. Beliau menggambarkan bahwa kampung adalah surga, karena disanalah semuanya berawal. Ketika seseorang berada di perantauan, tidak ada yang lebih indah selain dapat kembali ke kampung halaman. Memandang wajah orang tua, merasakan elusan lembut tangan kedua orang tua, mendengar suara kedua orang tua adalah surga tersendiri bagi diri sendiri. Dalam penulisan novelnya, Kang Abik seringkali memasukkan unsur unsur pengetahuan Islami yang dapat menambah khasanah pengetahuan pembaca. Sebagai contoh ketika Kang Abik menggambarkan suasana kampung Fahmi dimana banyak ditemukan kuda di sana, beliau menyebutkan berdasarkan Hadits Rasulullah SAW. bahwa kuda adalah binatang yang penuh barokah karena dalam sejarahnya, binatang itu sering membantu kaum muslimin dalam jihad fisabilillah. Kemudian disebutkan juga dalam paparannya tentang bagaimana cara menjadikan kampung sebagai surga. Cara untuk menjadikan kampung sebagai surga adalah dengan mulai meningkatkan kualitas diri sendiri. Jika kita telah meningkatkan kualitas diri kita sendiri, secara tidak langsung kita akan dapat meningkatkan kualitas orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian jika semua orang telah meningkatkan kualitas dirinya, kita akan merasa seperti ada di surga. Dengan kata lain, maksud dari kampungku adalah surgaku adalah suatu pernyataan yang bersifat syair tafaul (optimis) yang berharap agar kampung akhirat nanti adalah surga. Kemudian dalam paparan selanjutnya, Kang Abik melanjutkan dengan pemaparan sejarah-sejarah Islam yang mengilhami novel Api Tauhid ini. Sebagai contoh adalah kisah Yusuf Al Makosari yang merupakan tokoh pembawa ajaran Islam asal Nusantara, lebih tepatnya Makasar. Diceritakan bahwa Yusuf Al Makosari adalah pejuang Islam yang selalu berjuang membela agama Allah sekaligus membela tanah air dari penjajahan Belanda. Karena semangatnya yang sangat luar biasa, maka Yusuf Al Makosari dianggap sebagai ancaman oleh



para penjajah. Akibatnya beliau sering keluar masuk penjara, bahkan diasingkan ke tempattempat terpencil. Namun demikian, setiap tempat yang disinggahinya, beliau selalu menyerukan kepada warga setempat untuk berjuang di jalan Allah dan melawan segala bentuk penjajahan. Sampai pada suatu ketika ketika beliau harus diasingkan ke daerah yang benar-benar asing baginya, yakni Afrika Selatan. Walaupun demikian, karena semangat Api Tauhidnya yang luar biasa dalam memperjuangkan dan menyerukan agama Allah, warga Afrika Selatan yang berbeda budaya dan bahasa pun dapat masuk Islam karena jasa beliau. Maka dari itu, sejarah perkembangan Islam di Afrika Selatan tidak terlepas dari peranan Yusuf Al Makosari yang dengan kegigihannya menyerukan ajaran Islam ke setiap tempat yang didatanginya. Dari paparan beliau dapat disimpulkan bahwa umat Islam hanya dapat menang dari segala kesulitan apabila tetap berpegang teguh atau berorientasi kepada sumber ajaran Islam yakni Al Quran dan As Sunnah. Karena bagaimanapun juga sumber ajaran Islam itu adalah peninggalan Baginda Nabi Muhammad SAW. yang merupakan petunjuk bagi umat Islam menuju jalan kebenaran. Walaupun merupakan novel yang banyak mengadaptasi kisah-kisah sejarah Islam, namun dalam novel Api Tauhid ini, Kang Abik menggunakan karakter fiktif untuk mengemas sejarah agar lebih mudah dicerna oleh pembaca. Beliau mengungkapkan bahwa melalui sejarah, kita dapat belajar banyak hal. Dalam menyampaikan pernyataan tersebut beliau mengutip salah satu kata yang diungkapkan oleh Abu Hanifah yang berbunyi “Saya lebih senang belajar sejarah daripada belajar fiqih. Karena melalui sejarah saya dapat belajar banyak hal”. Dari kegiatan bedah buku novel Api Tauhid, dapat disimpulkan bahwa novel Api Tauhid ini merupakan bahan bacaan yang layak untuk dibaca oleh berbagai kalangan, baik bagi penggemar novel, penggemar dan pemerhati sejarah, pemerhati Timur Tengah, akademisi, mahasiswa, maupun peminat studi tentang Turki. Dalam novel yang sarat makna ini tidak haya menyajikan satu jenis cerita, melainkan dua jenis cerita, yakni kisah sejarah dan juga kisah roman yang menjadi pemanis dalam novel Api Tauhid ini.