Resume Chapter 3 Dan 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN CHAPTER 3 DAN 4 INFORMATION SYSTEMS, ORGANIZATIONS, STRATEGY AND ETHICAL & ISSUE IN INFORMATION SYSTEMS



Nama Kelompok : Priangga Sukma Jaya



(041711333008)



Rieznanda Latifa Putri



(041711333131)



Balqis Nagita FZ



(041711333133)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2019



RESUME CHAPTER 3 DAN 4 INFORMATION SYSTEMS, ORGANIZATIONS, STRATEGY AND ETHICAL & ISSUE IN INFORMATION SYSTEMS 3.1



Organisasi dan Sistem Informasi Organisasi adalah struktur sosial formal dan stabil yang mengambil sumber daya dari



lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan keluaran (output). Definisi teknis ini berfokus pada tiga elemen organisasi. Modal dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama yang disediakan oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan) mengubah input ini menjadi produk dan layanan dalam fungsi produksi. Produk dan layanan dikonsumsi oleh lingkungan dengan imbalan input pasokan. Definisi organisasi ini kuat dan sederhana, tetapi tidak terlalu deskriptif atau bahkan prediksi organisasi dunia nyata. Definisi perilaku yang lebih realistis dari suatu organisasi adalah kumpulan hak, hak istimewa, kewajiban, dan tanggung jawab yang secara seimbang seimbang selama periode waktu tertentu melalui konflik dan resolusi konflik. Pandangan teknis organisasi mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input digabungkan untuk menciptakan output ketika perubahan teknologi diperkenalkan ke perusahaan. Perusahaan itu dipandang sebagai sangat fleksibel, dengan modal dan tenaga kerja saling menggantikan dengan cukup mudah. Tetapi definisi perilaku yang lebih realistis dari suatu organisasi menunjukkan bahwa membangun sistem informasi baru, atau membangun kembali yang lama, melibatkan jauh lebih banyak daripada penataan ulang teknis mesin atau pekerja, bahwa beberapa sistem informasi mengubah keseimbangan organisasi hak, hak istimewa, kewajiban, tanggung jawab, dan perasaan yang telah terbentuk selama periode waktu yang lama. Definisi teknis dan perilaku organisasi tidak bertentangan. Mereka saling melengkapi: Definisi teknis memberi tahu kita bagaimana ribuan perusahaan di pasar kompetitif menggabungkan modal, tenaga kerja, dan teknologi informasi, sedangkan model perilaku membawa kita ke dalam perusahaan individual untuk melihat bagaimana teknologi itu memengaruhi pekerjaan dalam organisasi. Ciri-ciri organisasi diantaranya yakni, routines and business process, organizational politic, organizational culture, organizational environment, organizational structure dan juga other organizational others.



3.2



Dampak Sistem Informasi terhadap Organisasi dan Firma Perusahaan Sistem informasi telah menjadi alat integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat



dalam operasi menit-ke-menit dan pengambilan keputusan organisasi besar. Dampak sistem informasi terhadap organisasi dan firma perusahaan diantaranya :



3.3







Economic Impact







Organizational and Behavioral Impacts







The Internet and Organizations







Implications for the Design and Understanding of Information Systems



Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif terjadi bila suatu perusahaan memiliki kinerja yang lebih unggul



dari pesaingnya dan memiliki akses ke sumber-sumber khusus yang tidak dimiliki pesaingnya serta mampu menggunakan sumber tersebut lebih efisien daripada yang lainnya.  Model Daya Kompetitif Michael Porter



a. Pesaing Tradisional Setiap perusahana bersaing satu sama lain, berlomba-lomba merancang proses produksi, distribusi dan layanan yang lebih efisien dan menarik minat konsumen. b. Pendatang baru di pasar Sistem ekonomi bebas membuat perusahaan bisa masuk ke dalam pasar. c. Produk/Jasa Substitusi d. Pelanggan Perusahaan harus bisa menarik minat konsumen, memelihara loyalitas pelanggan dan masih banyak lagi. e. Pemasok



Semakin beragam pemasok, maka semakin besar kendalinya terhadap harga, kualitas dan jadwal pengiriman dari pemasok.  Strategi Sistem Informasi terkait Daya Kompetitif a. Low-Cost leadership Menggunakan system informasi untuk mencapai harga dan biaya operasional serendah-rendahnya. b. Product Differentiation Menciptakan produk atau layanan baru yang bermacam-macam. c. Focus on Market Niche Focus pada pangsa pasar yang spesifik berdasarkan data yang berasal dari system informasi. d. Strengthen Customer and Supplier Intimacy Memperkuat hubungan dengan pemasok dan pelanggan dimana system informasi disediakan bagi mereka sehingga mereka bisa mengakses informasi perusahaan tanpa kesulitan yang berarti. Dalam buku James O Brien, competitive strategy terdiri atas kepemimpinan harga, diferensiasi, inovasi, pertumbuhan dan aliansi.  Dampak Internet bagi Keunggulan Kompetitif



 Model Rantai Nilai Organisasi Bisnis



Model rantai nilai menekankan aktivitas spesifik pada organisasi bisnis dimana strategi kompetitif diaplikasikan dan system informasi sebaiknya ditempatkan untuk menimbulkan dampak strategis. Aktivitasnya terdiri atas aktivitas utama (berkaitan dengan proses produksi, distribusi yang menciptakan nilai bagi pelanggan, kegiatan logistic, operasional, penjualan, pemasaran serta pelayanan) dan aktivitas pendukung (terdiri atas manajemen, administrasi, SDM, teknologi, dan penyediaan bahan baku).



Value web adalah sekumpulan perusahaan yang menggunakan IT untuk mengkoordinasikan rantai nilainya dalam proses produksi. Value web adaptif dan fleksibel terhadap permintaan dan persediaan bergantung pada perubahan kondisi pasar.  Sinergi, Kompetensi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan Sinergi adalah hasil yang diberikan suatu unit bisnis menjadi input bagi unit bisnis lainnya atau 2 organisasi yang saling berbagi pasar dan keahlian serta hubungan ini bertujuan untuk efisiensi biaya dan maksimalisasi keuntungan. Sistem informasi bermanfaat menjadikan suatu kegiatan operasional yang terpisah menjadi satu-kesatuan. Kompetensi Inti adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan yang membuatnya menjadi leader berkelas dunia. Kompetensi ini bergantung pada pengetahuan, praktik pengalaman dan teknologi. Strategi adalah cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan. a. Network Economics Situs internet dapat dimanfaatkan untuk membangun komunitas pengguna, meningkatkan loyalitas dan kenyamanan pelanggan serta membangun ikatan dengan pelanggan. b. Virtual Company Model Dengan memanfaatkan jaringan virtual yang berhubungan dengan orang-orang, asset, serta ide-ide untuk menciptakan dan mendistribusikan barang maupun jasa tanpa dibatasi oleh lokasi fisik maupun batas-batas tradisional organisasi. c. Business Ecosystem and Platforms Jaringan intraindependen yang dilengkapi secara leluasa oleh pemasok, distributor, perusahaan alih daya, perusahaan layanan transportasi dan pabrikan teknologi. Ekosistem bisnis dapat dikarakteristikkan sebagai salah satu atau beberapa perusahaan penting yang mendominasi ekosisten dan menciptakan platform yang digunakan oleh perusahaan kecil. 3.4



Menggunakan Sistem untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif: Permasalahan Manajemen Manajemen harus mengkoordinasikan teknologi, informasi dan manajemen untuk



mencapai keunggulan kompetitif. Hal ini dikarenakan suatu system bisa saja mengubah organisasi berikut produk, layanan dan SOPnya atau mengubah ke perilaku organisasi yang baru. Keunggulan kompetitif tidak selalu bisa dipertahankan karena pesaing bisa meniru atau perubahan di sekitar kita yang cepat dan tidak dapat diprediksi. Menurut Luftman, semakin sukses perusahaan mengaplikasikan IT dalam operasional perusahaan, maka



semakin besar keuntungan yang diperoleh. Analisis system strategis harus dilakukan manajemen untuk mengetahui bagaimana struktur industry, bagiaman keselarasan IT dengan strategy bisnis dan masih banyak lagi. Transisi strategis adalah adopsi suatu system mensyaratkan perubahan dalam tujuan bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, serta proses bisnis.



CHAPTER 4 ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI 4.1



Memahami Masalah Etika dan Sosial yang Berkaitan dengan Sistem Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa yang dilakukan seorang



individu sebagai makhluk moral yang bebas untuk membimbing perilakunya dalam kehidupan. Etika IT adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan teknologi informasi. Tujuan IT adalah mempermudah menyelesaikan masalah dan menghasilkan kreatifitas sehingga dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi. Masalah etika yang ditekankan terkait sistem informasi adalah membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menentukan standar untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi keamanan inidividu dan masyarakat, serta mempertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas hidup di dalam masyarakat yang informatis.



Dimensi moral di era informasi meliputi hak dan kewajiban informasi, hak dan kewajiban terkait kepemilikan, akuntabilitas dan pengendalian, kualitas sistem, dan kualitas hidup. Kemajuan dalam teknik analisis data bagi penggabungan data berkapasitas besar adalah tren dari teknolgi lainnya yang memicu perhatian di bidang etika karena perusahaan dan lembaga pemerintah dapat dengan mudah menemukan informasi seseorang secara detail. Teknologi analisis data baru disebut nonobvious relationship awareness (NORA) telah meningkatkan kemampuan organisasi swasta dalam melakukan profiling untuk memperoleh informasi mengenai seseorang dari beebrgai sumber yang berbeda. 4.2



Etika dalam Sebuah Masyarakat Informasi Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang bertanggung



jawab terhadap konsekuensi tindakannya. Pertama, tanggung jawab adalah kemungkinan



biaya yang timbul, tugas, dan kewajiban atas keputusan yang dibuat. Kedua, akuntabilitas adalah mekanisme yang sesuai untuk memnentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Ketiga, liabilitas merupakan perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke bidang hukum. Lima langkah dalam melakukan analisis etika meliputi identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas, definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang terlibat, identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan, identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa diambil, dan identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mubgkin terjadi dari pilihan yang diambil. Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru yang salah satunya berupa rangkaian kepentingan yang saling berseteru satu sama lain. 10 Etika Komputer menurut Computer Ethics Institute: 1. Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain 2. Tidak boleh mengintervensi pekerjaan komputer orang lain 3. Tidak boleh memata-matai file orang lain 4. Tidak boleh menggunakan komputer untuk mencuri 5. Tidak boleh menyebarkan berita bohong 6. Tidak boleh membajak/mengcopy software berbayar 7. Tidak boleh mengakses/menggunakan komputer orang lain tanpa ijin yang bersangkutan 8. Tidak boleh melanggar hak cipta atau hak milik untuk karya dan pemikiran orang lain 9. Tidak boleh lepas tanggung jawab tentang dampak yang ditimbulkan oleh program 10. Menggunakan komputer dengan tetap menghargai orang lain 4.3



Dimensi Moral dalam Sistem Informasi 



Hak informasi: privasi dan kebebasan di era internet Privasi adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari pengawasan maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hukum privacy di Amerika dan Eropa kebanyakan berdasarkan pada FIP (Fair Information Practices) yang pertama kali dicanangkan dalam sebuah laporan tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal (Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika, 1973). FIP adalah serangkaian prinsip yang berpengaruh pada pengumpulan dan penggunaan informasi tentang individu. Isi Konten FIP: 1. Informasi harus bukan dari sistem catatan personal yang merupakan rahasia.



2. Individu memiliki hak atas akses, pengawasan, peninjauan dan merubah pada sistem yang memuat informasi tentang mereka. 3. Tidak ada penggunaan informasi personal untuk tujuan tertentu kecuali dengan ijin sebelumnya. 4. Manajer sistem bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi karena sistem untuk reliabilitas dan keamanan. 5. Pemerintah memiliki hak untuk campur tangan dalam hubungan informasi antara pihak swasta.  Hak kekayaan: kekayaan intelektual Kekayaan intelektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh seseorang maupun organisasi. Pertama, rahasia dagang adalah sebuah formula, perangkat, [o;a, atau kompilasi data yang digunakan untuk tujuan bisnis. Keterbatasan perlindungan terhadap rahasia dagang adalah sangat sulit untuk mencegah agar ide dalam pengerjaan produk tidak jatuh ke masyarakat umum. Kedua, hak cipta adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan apapun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun setelah kematiannya. Kekurangannya adalah ide/pemikiran yang terkandung dalam karya tersebut tidak dilindungi, hanya manifestasi pekerjaan saja. Ketiga, paten mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide dibalik penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun. Konsep utama dari undang-undang hak paten adalah orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kekuatan perlindangan hak paten adalah memberi hak monopoli terhadap ide dan konsep yang terkandung dalam perangkat lunak, tetapi kesulitannya adalah selain melewati keriteria ketat yang kurang jelas, orisinalitas, dan kebaruan, termasuk waktu tunggu bertahuntahun untuk memperoleh perlindungan hak paten tersebut.  Akuntabilitas, liabilitas dan pengendalian Perangkat lunak mungkin memiliki harapan tentang sebuah perangkat lunak yang sempurna tanpa cacat; perangkat lunak lebih mudah ditelaah. Penilaian perangkat lunak umumnya berdasarkan kemampuannya dalam mengerjakan tugas/perintah.  Kualitas sistem: kuantitas data dan kesalahan sistem Tiga sumber pokok dari kinerja sistem yang bobrok adalah (1) celah/kelemahan dan kesalahan pada sistem, (2) kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya



yang disebabkan oleh alam maupun penyebab lainnya, dan (3) kualitas input data yang buruk.  Kualitas hidup: keadilan, akses, dan batasan Biaya sosial yang negatif dari menhadirkan teknologi dan sistem informasi yang baru mulai meningkat bersama dengan semakin majunya teknologi. 1. Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat versus Tepian Suatu ketakutan di awali era komputer adalah bahwa mainframe komputer yang terpusat dan raksasa akan memusatkan kekuatan di kantor – kantor pusat perusahaan dan di ibu kota negara. 2. Kecepatan Perubahan: Berkurang Waktu Respons terhadap Kompetisi Sistem informasi telah membantu menciptakan efisiensi di pasar nasional dan internasional. Kita menghadapi risiko mengembangkan sebuah “masyarakat just-in-time” (tepat waktu) dengan “pekerjaan just-in-time” dan tempat kerja, keluarga, dan liburan yang “just-in-time”. 3. Menjaga Batasan: Keluarga, Pekerjaan, dan Waktu Luang Bahaya dari komputasi menyeluruh, telecommuniting, komputasi nomaden, dan lingkungan komputasi yang “melakukan segala sesuatunya di mana saja” mungkin akan menjadi kenyataan. 4. Ketergantungan dan Kerentanan Saat ini banyak perusahaan, pemerintah, sekolah dan asosiasi swasta, seperti gereja, sangat bergantung pasa sistem informasi dan, oleh karena itu, menjadi rentan jika sistem ini tidak berfungsi. 5. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer Kejahatan komputer adalah tindakan melanggar hukum melalui penggunaan komputer atau tindakan menyerang suatu sistem komputer. Penyalahgunaan komputer adalah tindakan menggunakan komputer yang mungkin legal tetapi dianggap tidak beretika. Spam adalah e-mail sampah yang dikirim oleh organisasi atau individu ke para pengguna Internet yang jelas – jelas tidak tertarik dengan produk atau layanan yang dipasarkan. 6. Pekerjaan: Teknologi Trickle-Down dan Merekayasa Ulangan Hilangnya Lapangan Kerja Merekayasa ulang pekerjaa adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem informasi sebagai sebuah keunggulan utama dari teknologi informasi



baru. Para ekonom lainnya lebih optimis mengenai kemungkinan hilangnya pekerjaan orang- orang ini. 7. Ekuitas dan Akses: Jurang Ras dan Kelas Sosial yang Semakin Melebar Jurang digital yang sserupa juga terjadi di sekolah – sekolah di Amerika Serikat, dengan sekolah yang terletak di wilayah dengan tinkat kemiskinan tinggi lebiih kecil peluangnya memiliki komputer, program teknologi pendidikan berkualitas tinggi, atau akses Internet bagi siswa. 8. Risiko Kesehatan: RSI, CVS, dan Technostress Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang paling penting saat ini adalah cedera stress yang berulang (repetitive stress injury- RSI). Penyebab RSI yang terbesar adalah keyboard komputer. Jenis RSI yang terkait dengan komputer yang paling umum adalah sindrom carpal tunnel (carpal tunnel syndrome – CTS) yaitu adanya tekanan pada saraftengah yang melewati struktur tulang pergelangan tangan yang disebut juga carpal tunnel, yang menimbulkan rasa nyeri. Sindrom penglihatan komputer (computer vision syndrome – CVS) adalah kondisi mata yang tegang karena melihat layar monitor komputer untuk waktu yang lama. Dan penyakit terbsru yang berhubungan dengan komputer adalah technostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer.



ANALYSIS CASE PT.



Semen



Indonesia



merupakan



market leader dalam industry semen yang juga bergerak di bidang bahan bangunan dan jasa. Perumusan strategi bersaing perusahaan di industri semen adalah diferensiasi fokus (focused differentiation) pada segmen yang ditargetkan kompetitif



dengan



strategi



Product



pemasaran Leadership



dikombinasikan dengan Customer Intimacy. Strategi diferensiasi produk terlihat dari produk-produk yang ditawarkan perusahaan seperti diversifikasi jenis semen, bahan bangunan, jasa kontruksi, jasa IT, dan masih banyak lagi. Selain itu, perusahaan mengombinasikan strategi diferensiasi dengan product leadership dimana perusahaan masih menetapkan harga pasaran yang masih terjangkau oleh konsumen. Harga tersebut dipengaruhi strategi packing plant, dan pelabuhan khusus (sea port) yang semakin mengefisiensi biaya distribusi. Perusahaan juga fokus membangun hubungan yang baik dengan konsumen melalui strategi pemasaran baik periklanan, cetak, elektronik, promosi penjualan, pelayanan siaga 24 jam bebas pulsa, dan sponsorship event. Pada umumnya segmen dari PT. Semen Indonesia mencakup domestik, namun seiring berjalnnya waktu dengan ekspansi perusahaan yang terjadi di berbagai Negara baik dengan melakukan akuisisi maupun pembangunan pabrik baru, membuat segmen PT. Semen Indonesia meluas pula. Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan departemen Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan. Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar.



Daftar Pustaka: Laudon, Kenneth C dan Laudon, Jane P. 2018. “Management Information System: Managing The Digital Firm 15th Edition”. Pearson Education Limited 2018. O’Brien, James dan Marakas, George. 2006. “Management Information System 7 th Edition”. McGraw-Hill/Irwin. McLeod, Raymond dan P.Schell, George. 2009. “Sistem Informasi Manajemen Edisi 10”. Jakarta: Salemba Empat. Almazan, Tovar, dan Quentero. 2017. “Influence of Information Systems on Organizational Results”. Universidad Autónomade Tamaulipas, Mexico. Widajanti, Erni. 2008. “PERAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF”. Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Kamel, Aichi; Lakhder, Delmi; dan Ammar, Zitouni. 2012. “The Organizational Impacts of Information Systems: Analysis and Proposal of a Methodological Framework”. British Journal of Arts and Social Sciences, Vol.9 No II. Munir, A., Saddozai, A. K., Khattak, B., Hashim, S. 2011. “Porter Five Forces Analysis of Pakistan Communication Limited (Mobilink): A Critical Approach. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business. Pantjhadarma, Jennifer Y. 2015. “Formulasi Strategi Berdasarkan Analisa SWOT dan Portofolio: Studi Kasus Pada PT Semen Indonesia Tbk”. Agora Vol 3 No 1. KV



Channel. 2016. Etika Penggunaan https://www.youtube.com/watch?v=QjNOkYr7Nfs



Teknologi



Informasi.



Deni Ranoptri. 2017. Bijak Memanfaatkan Teknologi. https://www.youtube.com/watch? v=pU63yL93in8