16 0 146 KB
RESUME 2
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) Nama Mahasiswa : Atrasina Azyyati Tanggal
: 30 Maret 2021
Inisial Pasien
: Sdr. P
Usia
: 20 Tahun
Diagnosa Medis
: Sindrom Nefrotik
A. Pengkajian Primer Deskripsi Kasus
:
Pasien datang ke IGD dengan keluhan mual dan muntah kuning atau putih setiap bangun tidur ± 1 minggu, tidak demam dan diare, edema di kedua kaki, nyeri perut dan kencing keluar sedikit. Keadaan umum pasien compos mentis, dan tidak ada cedera. Terdapat nyeri tekan dan distensi pada abdomen pasien. Pasien terpasang Venflon untuk terapi medikasi Airway : Jalan nafas bersih dan paten, tidak terdapat benda asing yang berpotensi menghalangi saluran pernapasan dan tidak terdapat penumpukan sekret atau darah. Breathing : Irama pernapasan normal. Pasien tidak mengalami sesak dan tidak terpasang oksigen. Hasil auskultasi suara paru vesikuler dan tidak terdengar suara abnormal. Taktil fremitus kanan dan kiri sama. SPO2: 91%, Respirasi: 20x/menit. Circulation : Sirkulasi baik, warna kulit normal dan tidak pucat. Tidak terdapat sianosis di kuku, kulit, dan bibir. Tekanan darah: 128/81. Nadi: 107x/menit. SPO 2: 91%. CRT: < 2 detik. Suara S1 dan S2 jantung normal (lub dup). Pasien tidak terpasang monitor jantung
Disability :
RESUME 2
Kesadaran compos mentis. E: 4. M: 6 V: 5. Refleks pupil baik dan pasien merespon perawat dengan baik dan mampu menggerakkan anggota tubuh sesuai perintah. Exposure : Kulit pasien bersih, tidak terdapat bekas luka jahit atau bekas operasi. Terdapat ruam kemerahan di area telapak tangan dan selangkangan. Turgor kulit lembab, akral hangat. Suhu tubuh: 36,5˚C Folley Catheter : Pasien terpasang kateter Gastric Tube : Tidak terpasang NGT Heart Monitor : Tidak terpasang EKG
B. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan 1. Menganjurkan pasien untuk bed-rest 2. Menganamnesa pasien 3. Mengobservasi tanda vital
Tekanan Darah: 122/81
Nadi: 107x/menit
RR: 20x/menit
SPO2: 91%
T: 36,8˚C
4. Mengkaji asupan dan haluaran urin pasien 5. Mengajarkan pasien teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri C. Evaluasi Hasil Tindakan 1. Subjektif :
Pasien mengatakan nyeri yang dialami berkurang
Pasien mengatakan perutnya sudah tidak terlalu terasa penuh
2. Objektif :
RESUME 2
Pasien dalam posisi supinasi Pasien terpasang Venflon dan kateter urin. Distensi abdomen berkurang Urin yang dikeluarkan 300cc dalam 24 jam Terdapat edema derajat I di kedua ekstremitas 3. Analisa
:
Masalah retensi urin belum teratasi 4. Planning :
Lanjutkan kolaborasi terapi diuretik
Sediakan ruangan rawat inap untuk pasien
Lanjutkan monitor asupan dan haluaran urin
Anjurkan pasien untuk membatasi asupan cairan.
D. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (sindrom nefrotik) 2. Retensi urin berhubungan dengan sindrom nefrotik E. Pengkajian Sekunder 1. Riwayat Penyakit a. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit seperti penyakit jantung, diabetes melitus dan lainnya. Pasien mengatakan ia hanya ada masalah pada ginjal b. Riwayat Keluarga
: Pasien mengatakan bahwa pada keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti asma, hipertensi, diabetes mellitus, jantung, dan lainnya
c. Riwayat Hospitalisasi
: Pasien mengatakan ia sudah biasa dibawa berobat ke rumah sakit berkali-kali
d. Riwayat Obat
: Pasien mengatakan ia rutin mengonsumsi obat-
RESUME 2
obatan yang diresepkan oleh dokter 2. Alergi
: Pasien mengatakan ia memiliki alergi terhadap obat radang metilprednisolon.
3. Medikasi
: Ibu pasien mengatakan pasien menjalani terapi obat ginjal.
4. Post Illness
: Pasien mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit selain penyakit yang dialaminya sekarang
5. Last Meal
: Pasien mengatakan pasien tidak ada pantangan atau masalah terhadap makanannya.
6. Event/Environtment
: Pasien dalam posisi berbaring, pasien dibawa ke rumah sakit akibat muntah dan mual setiap bangun tidur
7. Pemeriksaan Fisik Head to Toe a. Kepala :
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat pembesaran atau massa di kepala. Tidak teraba nyeri tekan di kepala
b. Wajah :
Bentuk wajah simetris. Tidak terdapat pembesaran pada wajah. Tidak teraba nyeri tekan.
c. Mata
:
Mata simetris, reaksi pupil baik dan isokor. Konjungtiva tidak pucat dan skelra tidak ikterik.
d. Hidung :
Bentuk hidung simetris, posisi tepat berada di tengah, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada sumbatan benda asing lainnya. Tidak teraba nyeri tekan.
e. Mulut
:
Bentuk mulut simetris. Bibir tidak sianosis dan tidak pucat. Mukosa bibir lembab. Gigi dan lidah bersih.
f. Telinga :
Bentuk telinga simetris, ukuran telinga simetris antara telinga kanan dan kiri. Tidak teraba nyeri tekan di tragus dan pinna telinga.
g. Leher
:
Tidak terdapat distensi vena jugularis dan tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid. Tidak terdapat nyeri menelan. Saat dipalpasi tidak teraba pembesaran dan tidak teraba nyeri tekan.
h. Dada
:
Bentuk dada normal, tidak terdapat bekas luka operasi. Suara S1
RESUME 2
dan S2 terdengar normal. Irama napas reguler, RR: 20x/menit. Auskultasi paru terdengar bunyi vesikuler. Vokal fremitus kanan dan kiri terdengar sama. i. Abdomen: Perut terlihat kembung dan terdapat distensi atau pembesaran abdomen. Tidak terdengar hiperaktif bising usus. Tidak terdapat bekas luka operasi. Saat dipalpasi, terdapat nyeri tekan di sekujur abdomen. J.Ekstremitas: Ekstremitas
lengkap,
tidak
terdapat
luka
atau
fraktur
ekstremitas. Pasien mampu menggerakkan ekstremitas dengan baik. Kekuatan otot pasien baik 5555 5555
5555 5555
k. Genetalia : Pasien tidak ada keluhan BAB. Pasien terpasang selang kateter. Urin berwarna kuning jernih dengan jumlah 300 cc. l. Integumen: Warna kulit kuning langsat, akral teraba hangat, turgor kulit baik. Terdapat edema derajat I di kedua kaki. CRT < 3 detik. Suhu klien : 36,5 0C. F. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium K+ Na+ ClCa Albumin G. Pengobatan/ Terapi
Furosemid injeksi 1 ampule
Ondansentron 3 x 1 IV
Ranitidine 2 x 1 IV
Ceftriaxone 2 x 1 gr IV
H. Monitor Klien
Monitor tanda vital pasien
2,88 134,73 104,58 1,25 1,9 g/dL
RESUME 2
Monitor asupan dan haluaran urin
Monitor efek samping obat diuretik dan gejala hipovolemik
I. Evaluasi Diri
Dapat bekerjasama dengan teman satu profesi dengan baik
Dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan klien dan keluarganya
Dapat menerapkan penggunaan APD secara tepat sesuai kebutuhan.
Dapat mengetahui masalah keperawatan klien yaitu nyeri akut dan retensi urin
Dapat memberikan tindakan keperawatan kepada klien sesuai dengan masalah keperawatan yang ada secara tepat, yaitu monitor asupan dan haluaran urin dan manajemen nyeri
J.
Analisa Data No. Analisa Data 1. Data Subjektif : Pasien mengatakan ia merasa perutnya sakit dan penuh Pasien mengatakan kencingnya keluar sedikit saat BAK P: retensi cairan Q: nyeri terasa penuh R: abdomen S: 5 T: terus menerus Data Objektif :
Pasien dalam posisi berbaring
Perut pasien kembung dan teraba nyeri
Pasien meringis ketika perut ditekan
Terdapat edema derajat I di kedua ekstremitas
TD: 122/81 N: 107x/menit RR: 20x/menit S: 36,5˚C
Etiologi Sindrom Nefrotik
Masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
Perubahan permeabilitas glomerulus
Retensi cairan di abdomen
Nyeri akut
fisiologis (sindrom nefrotik)
RESUME 2
SPO2: 91%
2.
Data Subjektif :
Pasien mengatakan perutnya terasa
Sindrom nefrotik
Retensi urin berhubungan
penuh
dengan
Pasien mengatakan kencingnya keluar
sindrom
sedikit saat BAK Data Objektif:
Pasien terpasang Venflon
Kaki pasien terlihat edema dan bengkak
TD: 122/81 N: 107x/menit
Perubahan permeabilitas glomerulus
nefrotik
↓ tekanan osmotik plasma
RR: 20x/menit S: 36,5 C
Retensi urin
Perut pasien terlihat kembung dan teraba nyeri
Pasien terpasang kateter dengan jumlah urin 300 cc dalam 24 jam
Terdapat edema derajat I di kedua ekstremitas
G. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (sindrom nefrotik) 2. Retensi urin berhubungan dengan sindrom nefrotik
RESUME 2
H. Intervensi Keperawatan No. 1.
Diagnosa Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (sindrom nefrotik)
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi selama 1 x 6 jam diharapkan tingkat 1. Observasi tanda-tanda vital nyeri menurun dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi lokasi, skala, kualitas, dan intensitas Keluhan nyeri menurun nyeri Data Subjektif : Meringis menurun Pasien mengatakan ia merasa Gelisah menurun 3. Identifikasi riwayat alergi obat Mual dan muntah menurun perutnya sakit dan penuh 4. Monitor efek dari terapi yang diberikan Pasien mengatakan Fungsi berkemih membaik 5. Monitor tanda vital sebelum dan sesudah pemberian kencingnya keluar sedikit saat BAK analgesik P: retensi cairan 6. Monitor respons pasien sebelum dan sesudah Q: nyeri terasa penuh diberikan terapi R: abdomen S: 5 Terapeutik T: terus menerus 1. Berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi Data Objektif : rasa nyeri Pasien dalam posisi berbaring 2. Fasilitasi istirahat dan tidur Perut pasien kembung dan Edukasi teraba nyeri 1. Ajarkan teknik nonfarmakologis secara mandiri Pasien meringis ketika perut 2. Jelaskan efek samping dari penggunaan analgesik ditekan Kolaborasi Terdapat edema derajat I di 1. Kolaborasi pemberian analgetik kedua ekstremitas
TD: 122/81
RESUME 2
N: 107x/menit RR: 20x/menit S: 36,5˚C 2.
SPO2: 91% Retensi urin berhubungan dengan
Setelah
sindrom nefrotik
keperawatan
dilakukan
tindakan
selama 1 x 6 jam
diharapkan eliminasi urin membaik Data Subjektif :
dengan kriteria hasil :
Pasien mengatakan perutnya
Haluaran urin meningkat
terasa penuh
Edema menurun
Pasien kencingnya
mengatakan keluar
sedikit
saat BAK Data Objektif:
Pasien terpasang Venflon
Kaki pasien terlihat edema
Turgor kulit membaik Berat badan membaik
1. Monitor tanda-tanda vital 2. Monitor intake dan output cairan dan efek samping diuretik Terapeutik : 1. Kaji edema dan turgor kulit 2. Batasi asupan cairan dan garaam 3. Tinggikan kepala tempat tidur 30 – 40˚ Edukasi : 1. Anjurkan melapor apabila haluaran urin < 0,5mL/kg/jam dalam 6 jam
dan bengkak
2. Ajarkan cara membatasi cairan
TD: 122/81
Kolaborasi :
N: 107x/menit
1. Kolaborasi pemberian diuretik
RR: 20x/menit
2. Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat
S: 36,5 C
Asites menurun
Observasi :
Perut pasien terlihat kembung dan teraba nyeri
diuretik
RESUME 2
Pasien
terpasang
kateter
dengan jumlah urin 300 cc dalam 24 jam
Terdapat edema derajat I di kedua ekstremitas
I. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO 1.
DIAGNOSA Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (sindrom nefrotik) Data Subjektif : Pasien mengatakan ia merasa perutnya sakit dan penuh Pasien mengatakan kencingnya keluar sedikit saat BAK P: retensi cairan Q: nyeri terasa penuh
TANGGAL Selasa,
WAKTU 15.10
30/03/2021
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 1. Menganamnesa pasien
EVALUASI KEPERAWATAN S:
R/: Pasien kooperatif 15.12
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
lebih tenang
R/:
15.20
Pasien
TD: 104/64
perutnya
N: 124x/menit
penuh
RR: 20x/menit
berkurang
SPO2: 91% 15.15
Pasien mengatakan merasa
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk
mengatakan masih
terasa
namun
nyeri
P: retensi cairan Q: nyeri terasa penuh
pasien
R: abdomen
R/: Pasien beritirahat dengan posisi semi-
S: 3
fowler
T: terus menerus
4. Menganjurkan pasien untuk mengusap
O:
perut dengan minyak kayu putih agar lebih
Pasien terlihat lebih tenang
tenang dan nyeri berkurang
Pasien terpasang Venflon
Paraf
RESUME 2
Pasien
R/: Pasien terlihat lebih tenang
R: abdomen S: 5 T: terus menerus Data Objektif :
kembung
Perut
TD: 104/64 N: 124x/menit
pasien
kembung
RR: 20x/menit
dan
SPO2: 91%
teraba nyeri
Pasien
meringis
ketika
perut
A: Masalah nyeri akut belum teratasi P:
ditekan
Terdapat
edema
Lanjutkan karakteristik,
derajat I di kedua
monitor skala,
dan
frekuensi nyeri
ekstremitas
Terdapat edema di kedua kaki
dalam
posisi berbaring
Abdomen pasien terlihat
TD: 122/81
Lanjutkan
terapi
manajemen nyeri
N: 107x/menit
RR: 20x/menit
Sediakan ruang rawat inap untuk pasien
S: 36,5˚C SPO2: 91% 2.
Retensi berhubungan
urin dengan
Selasa, 30/03/2021
15.10
1. Mengobservasi tanda-tanda vital R/:
S:
Pasien
mengatakan
RESUME 2
sindrom nefrotik
TD: 104/64
abdomen
N: 124x/menit
penuh
Data Subjektif :
RR: 20x/menit
SPO2: 91%
Pasien mengatakan perutnya
15.15 terasa 15.17
mengatakan
BAK
15.20
Data Objektif: Pasien terpasang
SPO2: 91%
Pasien terpasang Venflon dan kateter urin
4. Mengkaji edema, turgor kulit pasien, dan abdomen pasien
Urin pasien ± 300 cc
Masih terlihat edema di
R:/ Edema di kedua ekstremitas bawah (+),
kedua ekstremitas bawah dan distensi abdomen
Kaki
pasien
A: Masalah retensi urin belum
terlihat
edema
teratasi
dan bengkak
TD: 104/64 RR: 20x/menit
3. Menganjurkan pasien untuk membatasi
distensi abdomen (+), turgor kulit lembab.
Venflon
TD: 122/81
P:
N: 107x/menit RR: 20x/menit S: 36,5 C
ia
N: 124x/menit
R/: Pasien mengerti dan kooperatif
keluar sedikit saat
aupan cairan dan garam
kencingnya
mengatakan
O:
pasien hanya minum sedikit
Pasien
Pasien
terasa
hanya minum sedikit
R/: Urin pasien sebanyak ± 300 cc dan
penuh
2. Mengkaji asupan dan haluaran urin pasien
masih
Lanjutkan monitor asupan cairan dan haluaran urin
Anjurkan batasi aupan cairan dan garam
RESUME 2
Perut
pasien
Lanjutkan monitor derajat
terlihat kembung
edema dan distensi
dan teraba nyeri
abdomen
Pasien terpasang kateter
dengan
jumlah urin 300 cc dalam 24 jam
Terdapat
edema
derajat I di kedua ekstremitas
RESUME 2
Pontianak, 30 Maret 2021 Mahasiswa
Atrasina Azyyati I4051201012
Pembimbing Klinik
Ns. Susi Lestari, S. Kep