Resume KB 1-Dikompresi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul)



A. Judul Modul



: Evaluasi Pembelajaran



B. Kegiatan Belajar : Konsep Dasar Pengukuran, Penilaian, Evaluasi dan Penerapannya Dalam Pembelajaran (KB 1) C. Refleksi PETA KONSEP



PEMBELAJARAN



PENGUKURAN



PENILAIAN



Definisi Pengukuran



Definisi Penilaian



EVALUASI



Pendekatan Penilaian



Skala Pengukuran



TINDAK LANJUT Acuan Penilaian



Tes



REMIDIAL



Definisi Evaluasai Prinsip-prinsip Evaluasai



Tujuan Evaluasai



Fungsi Evaluasai



Obyek Evaluasai Hasil Belajar



PENGAYAAN



NO



BUTIR REFLEKSI



RESPON/JAWABAN A. Pengukuran  Definisi pengukuran Pengukuran atau dalam bahasa Inggris disebut measurement berarti sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu, atau dengan kata lain membandingkan sesuatu dengan kriteria/ukuran tertentu atau proses pemasangan fakta-fakta suatu obyek ukur dengan satuan-satuan ukuran tertentu. Pengukuran dalam proses Pembelajaran adalah kegiatan pengukuran yang diarahkan untuk melihat potensi atau kemampuan siswa, baik kemampuan dasar maupun kemampuan hasil dari proses belajar (achievement). Hakikat pengukuran adalah proses pensekoran. Pensekoran adalah suatu proses mengubah jawaban dari instrumen mejadi angka-angka yang merupakan data kuantitatif dari suatu jawaban terhadap item (butir) dalam instrumen. Dengan demikian pengukuran adalah pemberian angka pada objek pengukuran atau objek ukur. Sebagai contoh, siswa bernama Andri dari 100 soal multiple choice pada mata pelajaran Al-Quran Hadis, ia dapat menjawab betul 40 soal, maka skor yang diperoleh Andri adalah 40.



1



Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi



 Skala Pengukuran Skala pengukuran adalah seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantifikasi (memberi simbol angka) data pengukuran. Skala Pengukuran dibagi menjadi empat macam, jika dilihat dari bentuk data yang diperoleh melalui pengukuran, yaitu: 



Skala Nominal Adalah skala yang digunakan untuk hal yang bersifat pengkategorian dan jenis datanya hanya untuk menunjukkan perbedaan antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Contoh : jenis kelamin laki-laki diberi label 1 dan jenis kelamin perempuan diberi label 2. Hal ini berarti dalam operasi hitung tidak dapat dilakukan dalam arti 1+2 tidak sama dengan 3, dan tidak dapat dikatakan pula bahwa 1 lebih baik dari 2 atau 2 lebih besar dari 1.







Skala Ordinal Adalah skala pengelompokan data dalam bentuk urutan atau jenjang, dengan jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama. Contoh: mengurutkan hasil tes peserta didik dalam sistem Ranking.







Skala Interval Adalah skala yang mempunyai jarak yang sama antara



satu data dengan data yang lain. Ini adalah kebalikan dari skala Ordinal. Contoh: hitungan jarak pada satuan meter. 



Skala Rasio Adalah, sebagaimana skala ordinal yang menunjukan adanya tingkatan variabel dan sebagaimana skala interval yang mempunyai jarak yang sama antara satu angka dengan angka yang lainnya, hanya untuk skala rasio memiliki harga 0 mutlak. Contoh: pengukuran panjang benda, berat badan dan lainnya.



 Tes adalah alat ukur yang disusun secara sistematis, digunakan untuk kegiatan pengukuran karakteristik orang atau obyek tertentu, dengan prosedur yang sudah ditentukan. Tes terdiri dari unsur pertanyaan dan serangkaian tugas yang harus dijawab/dikerjakan. Tes bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data-data dari subjek yang diukur dan dinilai, sehingga hasil tes tersebut diberi sekor dan nilai. Dilihat dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dibagi menjadi: 



Tes Tertulis, adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta tes dalam bentuk tulisan. Tes tertulis memiliki dua bentuk, yaitu:  Uraian (essay), adalah tes yang membutuhkan jawaban uraian kata-kata dan pembahasan. Tes Uraian memiliki dua bentuk, tes uraian terbatas, dan tes uraian bebas.  Objektif, adalah tes yang jawabanya dipilih degan salah satu (atau lebih) diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes Objektif dibedakan menjadi: Tes Benar Salah (true false), Tes Pilihan Ganda (Multiplechoice), Tes Menjodohkan (Matching), Tes Melengkapi (Completion), dan Tes Jawaban Singkat.







Tes Lisan, adalah tes yang digunakan untuk menguji peserta didik, baik individu maupun secara kelompok dengan melihat kemampuan komunikasi (Communication Skill).







Tes Perbuatan, biasa disebut dengan Praktek. Adalah sebuah tes yang menuntut respon atau jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Tes perbuatan mengarah pada penilaian penampilan (Performance Assesment), proyek yang dikerjakan (Project Asessment), dan produk yang dihasilkan



(Product Assessment). B. Penilaian  Definisi Penilaian Dalam bahasa Inggris Penilaian disebut dengan assessment yang berarti menilai sesuatu atau proses menentukan nilai suatu objek. Dalam pembelajaran, penilaian berati memberikan atau menentukan nilai pada peserta didik dengan berdasarkan suatu kriteria tertentu.  Pendekatan Penilaian Penilaian dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu: 



Assessment Of Learning, yaitu penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.







Assessment For Learning, adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar dan sebagai umpan balik..







Assessment As Learning, adalah penilaian yang berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pendekatan penilaian ini hampir sama dengan Assessment For Learning. Perbedaannya adalah, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut.



 Acuan penilaian Adalah proses mengubah skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan acuan. Acuan penilaian mempunyai dua bentuk, yaitu: 



Penilaian Acuan Norma (Norm Reference Test) Adalah penentuan nilai hasil tes, dengan cara skor mentah hasil tes peserta didik dibandingkan dengan sekor mentah yang dicapai oleh peserta didik lainnya dalam satu kelompok. Sehingga dalam penentuan nilai seakan menggunakan standar relatif.







Penilaian Acuan Reference Test)



Kriteria/Patokan



(Criterion



Adalah penilaian dengan acuan menggunakan standar mutlak atau standar absolut atau mengacu pada kriterium atau patokan. Tujuan penilaian acuan patokan ini adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. Hal ini berbeda dengan penilaian acuan norma.



Rumus dalam penilaian acuan adalah: Skor mentah Skor Max Ideal



X 100



C. Evaluasi Pembelajaran  Definisi Evaluasi Pembelajaran Evaluasi dalam bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang berakhir dengan mengambil suatu keputusan, atau evaluasi terhadap data yang dikumpulkan dari hasil penilaian (assessment). Dalam pembelajaran, evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan sampai sejauh mana kegiatan pembelajaran telah dicapai pada tujuan yang telah ditetapkan, sehingga perlu mengambil sebuah keputusan.  Tujuan Evaluasi Pembelajaran Adapun tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah: 



Untuk mengumpulkan bukti perkembangan atau kemajuan yang dialami siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam waktu tertentu.







Untuk mengetahui efektifitas metode pembelajaran yang telah digunakan dalam proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.







Memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasinya.







Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan peserta didik.



memperbaiki



dan



 Fungsi Evaluasi Pembelajaran Fungsi evaluasi pembelajaran adalah: 



Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu bagi peserta didik hasil evaluasi dapat menjadi pedoman untuk mengetahui kapasitas dan status dirinya ditengah kelompoknya. sedangkan bagi pendidik hasil evaluasi sebagai bahan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam pembelajaran, juga sebagai perbaikan untuk perencanaan pembelajaran berikutnya.







Memenuhi kebutuhan didaktik, yaitu hasil evaluasi dapat melihat hasil usaha yang dilakukan peserta didiknya dan mengetahui posisi peserta didiknya ditengah kelompoknya, serta menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memerlukannya.







Memenuhi kebutuhan administratif, yaitu sebagai bahan laporan mengenai perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam bentuk rapor yang disampaikan kepada orang tua/wali murid.



 Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran Prinsip evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut: 



Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.  Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan  Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.  Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.  Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.  Valid, berarti penilaian harus mampu mengukur kompetensi hasil belajar sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan sehingga penilaian tersebut tepat sasaran  Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.  Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.  Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.  Obyek Evaluasi Hasil Belajar Adapun obyek hasil belajar adalah meliputi ranah : kognitif, afektif dan psikomotorik. 



Kognitif, yaitu ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) dan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak, yang berupa pengetahuan / hafalan / ingatan (knowledge).







Afektif, yaitu Internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila peserta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku.







Psikomotorik, yaitu ranah yang mencakup Persepsi (perception), Kesiapan (set), Gerakan terbiasa (mechanical response), Gerakan kompleks (complex response), Penyesuaian polagerakan (adjusment), dan Kreativitas (creativity).



2



Daftar materi bidang studi yang sulit 1. Memahami praktik Acuan Penilaian dipahami pada modul



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran



1. Tidak ada