RESUME KEL.3 Modul 5 PDGK5405 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME MODUL 5 KELOMPOK 3 MATA KULIAH PEMBARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD PDGK4505 Tutor : Bpk. Sahyana MS.S.Pd.MM



Di susun oleh : -



Muhammad Gojali Nuramelia Zikrine Desi Mirda NurFalah Endang Purnama



( 836400955 ) ( 836400425 ) ( 836400457 ) ( 836400385 ) ( 836400314 ) ( 857319053 )



PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KELOMPOK BELAJAR LEUWILIANG UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BOGOR 2020



MODUL 5 PEMBELAJARAN BERWAWASAN DEMOKRASI DAN HAK ASASI MANUSIA KB.1 Paradigma Pendidikan Demokrasi dan HAM Secara konstitusional dan kurikuler sesungguhnya pendidikan demokrasi dan HAM sudah ada sejak tahun 1995 yang ditujukan untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” sebagaimana tersurat dalam pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan dalam tatanan pendidikan nasional.  Posisi Pendidikan Demokrasi Secara instrumental, Pendidikan demokrasi di indonesia sudah digariskan dalam berbagai peraturan perundangan. Misalnya, dalam usaha BP KNIP tanggal 29 Desember 1945 dikemukakan bahwa Pendidikan dan pengajaran harus membimbing murid-murid menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab, kemudian oleh Kementerian PDK dirumuskan dalam tujuan pendidikan: .....untuk mendidik warga negara yang sejati yang bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara dan masyarakat dengan ciri-cirina sebagai berikut : Perasaan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa; Perasaan cinta kepada negara; Perasaan cinta kepada bangsa dan kebudayaan; Perasaan berhak dan wajib ikut memajukan negaranya menurut pembawaan dan kekuatannya; Keyakinan bahwa orang menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga dan masyarakat; Keyakinan bahwa orang yang hidup bermasyrakat harus tunduk pada tata tertib; Keyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu sama derajatnya sehingga sesama anggota masyrakat harus saling menghormati, berdasarkan rasa keadilan dengan berpegang teguh pada diri; dan Keyakinan bahwa negara memerlukan warga negara yang rajin bekerja, mengetahui kewajiban, dan jujur dalam pikiran dan tindakan” (Djojonegoro, 1996:75-76).  Adapun faktor yang mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya demokrasi dalam suatu negara; Bahmuller (1996:216-221) mengidentifikasi sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan demokrasi suatu negara, yaitu ... the degree of economic development; ... a sense of national identify; ..... historical experience and elements of civic culture. maksudnya bahwa tingkat perkembangan ekonomi, kesadaran akan identitas nasional, dan pengalaman sejarah serta budaya kewarganegaraan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan demokrasi suatu negara. Salah satu unsur dari kewrganegaraan yang mencakup keterlibatan aktif warga negara, hubungan



kesejajaran/aglitter, saling percaya dan toleran, kehidupan yang kooperatif, solidaritas sosial dan semangat kemasyarakatan. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari pendidikan kewarganegaraan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan individu menjadi warga negara yang cerdas dan baik ( smart and good citizens )  Menurut (Gandal dan Finn:1992; Bahmuller : 1996; Winataputra: 1999) Apabila ditampilkan dalam wujud program pendidikan, paradigma baru ini menuntut hal-hal sebagai berikut : 1. Memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang sungguh-sungguh pada perkembangan pengertian tentang the root and branches of democratic ideas, yakni hakikat dan karakteristik aneka ragam demokrasi, bukan hanya yang berkembang di indonesia. 2. Mengembangkan kurikulum atau paket pendidikan yang sengaja dirancang untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengeksplorasi “...how the ideas of democracy have been translated into indtitutions and practices around the world and through teh ages” , yakni bagaimana cita-cita demokrasi telah diterjemahkan ke dalam kelembagaan dan Praktik di berbagai belahan bumi dan dalam berbagai kurun waktu. 3. Tersedianya sumber belajar yang memungkinkan siswa mampu mengeksplorasi sejarah demokrasi di negaranya untuk dapat menjawab persoalan apakah kekuatan dan kelemahan demokrasi yang diterapkan di negaranya itu secara jernih. 4. Tersedianya sumber belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk memahami penerapan demokrasi di negara lain sehingga mereka memiliki wawasan yang luas tentang ragam ide dan sistem demokrasi dalam berbagai konteks. 5. Dikembangkannya kealas sebagai democratic laboratory, lingkungan sekolah/kampus sebagai micro cosmos of democracy, dan masyarakat luad sebagai open global classroom yang memungkinkan siswa dapat belajar demokrasi dalam situasi demokrasi, da untuk tujuan melatih diri sebagai warga negara yang demokratis atau learning democracy, in democracy and for democracy.  Dari fakta dan data tentang perkembangan gerakan pendidikan demokrasi di dunia saat ini, kiranya dapat ditangkap suatu makna adanya kecenderungan terjadinya globalisasi demokrasi, yang tetap memperhatikan pengembangan muatan nasinal dan lokal. Hal-hal yang perlu dijadikan muatan-muatan nasional adalah pilar-pilar demokrasi knstitusional Indonesia, yakni cita-cita, nilai, dan prinsip demokrasi indonesia yang: berlandasan Ketuhanan yang maha esa, memberikan jaminan hak asasi manusia, berdasarkan keadulatan rakyat, bertujuan mencerdaskan bangsa, menerapkan prinsip pembagian kekuasaan negara, mengembangkan otonomi daerah, menegakkan rule of law, mengembangkan sistem peradilan yang bebas dan tidak memihak, mengutamakan kesejahteraan rakyat dan melaksanakan prinsip keadilan sosial.



Guna mencapai semua itu pendidikan demokrasi dan HAM seyoginya mengorganisasikan pengalaman belajar yang beragam untuk berbagai jalur, jenism jenjang dan situasi pendidikan, dan dengan cara melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan dalam masyarakat. Oleh karena itu, disarankan agar dalam pendidikan demokrasi dan HAM dikembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah sosial yang secara bertujuan memfasilitasi siswa untuk menjadi warga negara yang dewasa.



KB.2 Pendidikan Demokrasi dan HAM melalui Proses Pembelajaran yang Demokratis  Profil dasar model pembelajaran demokrasi dan HAM. Model pembelajaran yang “Praktik-Belajar Kewarganegaraan .... Kami Bangsa Indonesia” (PKKBI) yang memiliki karakteristik substantif dan psikopedagogis sebagai berikut. 1. Bergerak dalam konteks substantif dan sosial kultural kebijakan publik sebagai salah satu koridor demokrasi 2. Menerapkan model portfolio-based learning



atau “model belajar yang berbasis



pengalaman utuh peserta didik” 3. Kerangka operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi langkah strategi pemecahan masalah Fokus perhatian dalam model ini adalah pengembangan civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), civic dispositions (kebajikan kewarganegaraan), civic skills (keterampilan kewarganegaraan), civic commitment (komitmen kewarganegaraan) dll. Strategi instruksional yang digunakan dalam model ini, pada dasarnya bertolak dri startegi “inquiry ;earning, discovery learning, problem solving learning, research-oriented learning (belajar melalui penelitian, penyingkapan, pemecahan masalah)” yang dikemas dalam model project ala John Dewey.



 Profil mo del PKKBI 1. Maksud dan Tujuan PKKBI Masyarakat memiliki hak untuk berpatisipasi dalam pemerintahan Hak terseut, antara lain meliputi pertisipasi dalam melindungi hak-hak mereka dan pertisipasi dlam meningkatakan kesejahteraan umum. Adapun tujuan yang akan dicapai yaitu untuk mengembangkan komitmen peserta didik terhadap ewarganegaraan dan pemerintahan dengan cara : a) Memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan agar dapat berpatisipasi secara efektif dan bermakna; b) Memberikan pengalaman praktis yag dirancang untuk mengembangkan kompetensi kewarganegaraan yang demokratis; c) Mengembangkan pemahaman tentang pentingnya pertisipasi warga negara secara demokratis. 2. Persiapan kelas a) Memahami arti kebijakan publik b) Proses pembuatan kebijakan publik c) Warga negara dan proses pembuatan keputusan d) Memberikan gambaran program pembelajaran dan kompetensi portofolio e) Memanfaatkan narasumber sukarela f) Membatasi bantuan seukarelawan g) Menyelenggarakan sebuah kompetisi h) Menilai portofolio atau menilai suatu kompetisi 3. Catatan tentang portofolio Portofolio tersebut haruslah berisi bahan-bahan yang mencerminkan usaha keras para siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah ditetapkan, serta merupakan pemikiran terbaik mereka dalam mempertimbangkan bahan-bahan mana yang paling penting untuk dimasukkan dala portofolio kelas.



4. Spesifikasi portofolio a. Bagian tayangan (harus terdiri dari empat panel papan poster atau papan busa atau yang sejenis) b. Bagian dokumentasi ( harus memiliki bahan yang terdkumentasi paling baik dan atau yang dapat membuktikan penelitian mereka.