Resume Modul 3 (PTK) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul 3 MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Kegiatan Belajar 1 LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) A. Langkah-langkah untuk Menemukan dan Merumuskan Masalah Menemukan masalah merupakan hal yang gampang-gampang susah. Ada orang yang sangat tanggap terhadap masalah yang dihadapinya, namun tidak sedikit yang tidak sadar bahwa ia sedang menghadapi masalah. Masalah merupakan titik berangkat dalam melaksanakan PTK. Oleh karena itu, dalam merencanakan PTK, langkah awal yang harus ditempuh adalah mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran sehari-hari. 1. Identifikasi Masalah Masalah yang dipilih harus benar-benar masalah yang pembelajaran dapat diatasi melalui PTK. Identifikasi dapat dilakukan dengan mengkaji hasil belajar siswa, mengingat kembali proses pembelajaran, melihat catatan harian yang dibuat pada akhir pelajaran, atau bahkan bertanya kepada siswa atau kepada teman sejawat. Jika perlu, dapat berkolaborasi atau bekerja sama dengan teman sejawat, baik dari sekolah yang sama maupun dari sekolah berbeda, bahkan dapat berkolaborasi



dengan



dosen



dari



Lembaga



Pendidikan



Tenaga



Pendidikan (LPTK). Dalam mengidentifikasi masalah guru harus memfokuskan masalah tersebut pada aspek tertentu. Untuk mengidentifikasi masalah, guru perlu melakukan diagnosis secara umum tentang proses pembelajaran yang dikelola. Diagnosis dilakukan secara kontinu, dari proses ke proses. Jika masalah sudah ditemukan, gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah tersebut layak untuk diatasi melalui PTK (Abimanyu, Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999). a. Jangan memilih masalah yang tidak dikuasai. b. Ambilah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas.



c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi guru dan siswa. d. Usahakan dapat dikerjakan secara kolaboratif. e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah. Contoh masalah: Ketika guru menjelaskan sifat-sifat benda dalam pelajaran IPA di kelas III SD, siswa banyak yang mengantuk dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru. Kemudian, ketika guru bertanya apakah siswa sudah mengerti, tidak seorang pun siswa menjawab. Keadaan seperti ini jika terjadi berulang kali, hampir pada setiap pelajaran IPA. Akibatnya, pada setiap ulangan, skor yang diperoleh siswa selalu rendah. 2. Menganalisis masalah Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran tentu harus segera diatasi agar tidak berlarut-larut. Namun, sebelum memikirkan cara mengatasinya, terelebih dulu harus tahu apa yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Tanpa menemukan akar penyebab yang benar, tidak mungkin dapat diatasi dengan benar. Untuk melakukan analisis, ada berbagai cara yang dapat dilakukan. Pertama, merenungkan kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab sendiri. Renungan dengan tujuan untuk instropeksi. Adapun beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antara lain: a) Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan bahasa yang cukup jelas? b) Apakah saya menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti c) d) e) f) g) h)



siswa? Apakah dalam menjelaskan, saya menggunakan contoh yang cukup? Apakah saat menjelaskan, saya menggunakan alat bantu? Apakah saya memberitahukan waktu ulangan kepada siswa? Apakah siswa mendapat kesempatan untuk bertanya? Apakah ada siswa yang meminta penjelasan ulang? Apakah saya memeberikan latihan penerapan konsep setelah penjelasan selesai? Apakah saya selalu memeriksa pekerjaan/latihan siswa dan memberi balikan/masukan untuk perbaikan? Kedua, guru dapat bertanya kepada siswa, apa yang terjadi



sehingga nilai ulangan/ujian mereka selalu rendah, atau mengapa mereka



tidak tertarik kepada pelajaran tersebut? Guru dapat bertanya langsung siswa, baik dengan wawancara maupun dengan menggunakan kuesioner. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat diajukan adalah seperti berikut. a) Mengapa nilai ulanganmu kurang bagus? b) Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru? c) Apa yang sukar ditangkap dari penjelasan guru? d) Apakah guru menjelaskan kurang menarik? e) Apakah kamu memiliki buku sumber? f) Apakah kamu mencatat penjelasan guru? g) Mengapa kamu tidak bertanya, ketika diberi kesempatan bertanya? h) Apakah soalnya sulit? i) Apakah materi yang diujikan pernah dijelaskan oleh guru? j) Apakah kamu merasa tidak nyaman ketika guru menjelaskan? Ketiga, guru dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antara lain. a) Apakah PR yang saya berikan kepada siswa dipersiapkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa? b) Apakah PR yang saya berikan merupakan tindak lanjut dari konsep yang



sedang



dikaji,



atau



bermanfaat



untuk



memantapkan



pemahaman siswa? c) Apakah saya selalu memeriksa ulangan atau PR yang saya berikan? d) Apakah saya memberikan balikan atau saran-saran kepada siswa tentang PR tersebut? e) Apakah ulangan atau PR selalu saya kembalikan? f) Apakah tugas atau soal yang saya berikan sesuai dengan kemampuan siswa? Dengan menggunakan cara-cara di atas mari kita coba untuk mencari akar penyebab masalah pada masalah contoh di atas. Hasil refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukkan bahwa siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena: 1) Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi 2) 3) 4) 5)



tidak menarik, Selama menjelaskan guru tidak pernah bertanya, Penjelasan guru terlampau abstrak dan cepat, Bahasa yang digunakan guru terlampau sukar, serta Siswa sukar menangkap penjelasan guru.



Akar atau penyebab masalah merupakan titik tolak dari tindakan perbaikan yang dilakukan oleh guru. Jika penyebab ini tidak ditemukan secara tepat, maka tindakan perbaikan pun tidak akan berhasil. 3. Merumuskan Masalah Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, langkah selanjutnya adalah merumuskan masalah pembelajaran yang dihadapi, dalam bentuk masalah penelitian. Dalam hal ini perlu dicermati bahwa masalah yang akan dirumuskan tersebut adalah masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, rumusan masalah haruslah memandu guru untuk melakukan tindakan perbaikan. Dengan perkataan lain, rumusan masalah sudah menyiratkan apa yang akan dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah tersebut. Sehubungan dengan itu, rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk kalimat tanya serta mengandung aspek yang akan diperbaiki dan upaya memperbaikinya. Berdasarkan penyebab atau akar masalah yang ditemukan pada contoh masalah di atas, maka masalah yang menjadi fokus perbaikan adalah: “Bagaimana cara mengaktifkan siswa, menggunakan alat peraga, dan memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa kelas III dalam pelajaran IPA?” B. Mengembangkan Alternatif Tindakan Hipotesis tindakan atau alternatif tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan pembelajaran. Tindakan dilakukan dengan cara mengintervensi kegiatan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Artinya mengubah kegiatan atau tindakan yang biasa dilakukan dengan tindakan yang diduga dapat memperbaiki keadaan. Hipotesis/Alternatif tindakan contoh masalah di atas. Guru menerangkan dengan disertai dengan memberikan contohcontoh konkret, menggunakan alat peraga yang sesuai, tidak menggunakan kata-kata asing yang sulit dipahami siswa, serta memberi kesempatan



bertanya dan berdiskusi kepada siswa, memberikan balikan, maka pemahaman siswa akan meningkat. Alternatif lain untuk membuat penjelasan mudah dipahami dan meningkatkan keaktifan siswa adalah: mengaitkan topik yang baru dengan pengalaman



siswa,



meminta



siswa



mencari



contoh-contoh



dan



pengalamannya sendiri, dan meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan mencari alternatif pemecahannya. Dengan demikian hipotesis tindakan yang dirumuskan bukan hanya sekedar asal jadi, tetapi lebih melalui berbagai pertimbangan dan kajian. Selain itu, hipotesis harus terukur (measurable) dan dapat dilaksanakan (aplicable). Terukur mengandung pengertian bahwa adanya peningkatan dalam tindakan dan hasil harus dapat dilihat dan dibuktikan, sedangkan dapat dilaksanakan, artinya tindakan yang ditentukan harus dapat dilaksanakan oleh guru. Sebagaimana dikemukakan oleh Soedarsono (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999), kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji hipotesis adalah seperti berikut: 1. Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan oleh guru? 2. Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikologis, sosial, budaya dan etika mendukung? 3. Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung? 4. Apakah iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya tindakan yang dipilih? 5. Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah? Kegiatan Belajar 2 RENCANA DAN PROPOSAL PTK A. Rencana Perbaikan Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana perlu kita tuangkan dalam sebuah format, yang memungkinkan kita membuat perencanaan secara sistematis. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya sama dengan format rencana



pembelajaran sehari-hari, dengan tambahan komponen-komponen yang terkait dengan perbaikan. Berikut ini dicantumkan format RP dan format RPP yang sudah diisi dengan lengkap. RENCANA PEMBELAJARAN Mata Pelajaran



: IPA



Pokok Bahasan



: Tata Surya/Sistem Tata Surya



Subpokok Bahasan



: Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan benda langit lainnya



Kelas/Semester



: VI/II



Waktu



: 45 menit



I.



Tujuan A. Tujuan Umum: Siswa mampu memahami tentang sistem tata surya. B. Tujuan Khusus: 1. Menjelaskan pengertian tata surya. 2. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya. 3. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya. 4. Menjelaskan terjadinya siang dan malam. Materi, Media, dan Sumber Sistem tata surya, matahari dan 9 planet: gambar susunan tata surya Buku



II.



III.



IV.



IPA kelas VI Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal: (5 menit) 1. Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu. 2. Menyampaikan tujuan dan kegiatan. B. Kegiatan Inti: (25 menit) 1. Menjelaskan sistem tata surya dengan menggunakan gambar. 2. Menunjukan dengan gambar planet-planet yang mengitari matahari. 3. Tanya jawab. C. Kegiatan Penutup: (10 menit) 1. Merangkum. 2. Memberikan tes tertulis. Evaluasi Pada akhir pelajaran, dalam bentuk 5 butir tes objektif. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN



Mata Pelajaran



: IPA



Pokok Bahasan



: Tata Surya/Sistem Tata Surya



Subpokok Bahasan



: Matahari dikelilingi oleh 9 planet dan benda langit lainnya



Kelas/Semester



: VI/II



Waktu



: 45 menit



I.



II.



III.



Tujuan A. Tujuan Umum: Siswa mampu memahami tentang sistem tata surya. B. Tujuan Khusus: 5. Menjelaskan pengertian tata surya. 6. Menyebutkan nama-nama planet dalam tata surya. 7. Mengidentifikasi planet yang ada kehidupannya. 8. Menjelaskan terjadinya siang dan malam. C. Tujuan Perbaikan 1. Meningkatkan pemahaman siswa melalui peragaan dengan menggunakan globe dan lampu senter. 2. Menyebarkn pertanyaan minimal kepada 10 orang siswa. Materi, Media, dan Sumber Sistem tata surya, matahari dan 9 planet 1. Gambar susunan tata surya 2. Globe dan lampu senter 3. Buku IPA kelas VI 4. Gambar-gambar planet yang dibawa oleh anak-anak. Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal: (5 menit) 1. Memberi salam dan menayakan keadaan anak-anak. 2. Mengajukan pertanyaan berikut: a. Bagaimana cuaca tadi malam? b. Kalau cuaca terang, apa yang anak-anak lihat di langit? c. Berapa banyak bintang yang ada di langit? d. Kalau siang hari, apa yang terlihat di langit? 3. Menyampaikan tujuan, manfaat pelajaran, dan kegiatan, yaitu anak-anak akan bermain dengan globe dan lampu senter, serta berdiskusi dalam kelompok. B. Kegiatan Inti: (25 menit) 1. Guru menempelkan gambar tata surya di papan, meminta siswa membaca nama-nama planet, kemudian menunjukan apa yang disebut sebagai tata surya. 2. Nama-nama planet ditutup, kemudian siswa secara acak diminta menuliskan nama planet yang ditunjuk oleh temannya.



3. Guru memperagakan globe dan lampu senter. Beberapa siswa diberi kesempatan melakukan peragaan tersebut. 4. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dnegan perubahan belahan bumi yang mendapat sinar matahari selama terjadi rotasi bumi. 5. Berdasarkan hasil pengamatan dan tanya jawab, guru meminta siswa berdiskusi dengan teman di sebelahnya, mengapa terjadi siang dan malam. 6. Hasil diskusi dimantapkan. 7. Dengan didahului pertanyaan: apa yang diperlukan agar mahluk dapat hidup, guru menjelaskan tentang kehidupan yang ada di



IV.



bumi karena bumi punya atmosfer. C. Kegiatan Penutup: (10 menit) 1. Membimbing siswa merangkum pelajaran. 2. Memberikan tes tertulis. Evaluasi 1. Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab lisan, dan pada akhir pelajaran dengan tes tertulis. 2. Alat evaluasi: pertanyaan lisan dan tertulis sebagai berikut: a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tata surya. b. Sebutkan planet-planet yang mengelilingi matahari dari yang paling dekat sampai yang paling jauh dengan matahari. c. Jelaskan mengapa ada siang dan malam d. Di planet mana terdapat kehidupan? Mengapa? Kunci jawaban. a. Sistem tata surya adalah susunan matahari dan planet-planetnya. b. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. c. Karena adanya rotasi bumi, ada belahan bumi yang langsung menghadap matahari (siang), sedangkan belahan bumi sebaliknya tidak kena sinar matahari (malam). d. Di bumi, karena ada atmosfer, udara, dan air. Pada RPP ada tambahan tujuan perbaikan dan rinciannya lebih



lengkap. Dengan mencantumkan secara rinci dan lengkap setiap langkah dan hal-hal yang berkaitan dengan substansi, seperti acuan, pertanyaan, atau alat



peraga, maka ketika akan melaksanakan tindakan perbaikan, semuanya sudah siap. Langkah-langkah mengembangkan RPP yang akurat. 1. Skenario Pembelajaran Membuat skenario pembelajaran, yang terdiri dari langkahlangkah dalam pembelajaran yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.



Langkah-langkah



tersebut



menggambarkan



langkah



perbaikan yang akan dilakukan oleh guru, mulai dari membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran. 2. Mempersiapkan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sarana dan prasarana termasuk alat peraga, yang diperlukan dalam pembelajaran harus disiapkan dengan hati-hati, lebih-lebih jika dalam alternatif tindakan secara khusus dimasukkan penggunaan alat peraga tertentu. 3. Menyusun RPP Lengkap 4. Mensimulasikan Rencana Perbaikan Agar guru merasa lebih mantap dalam melaksanakan tindakan perbaikan, guru perlu mencobakan terlebih dahulu rencana yang telah disusun dalam bentuk simulasi. Guru dapat mengundang beberapa yang ikut tutorial berperan sebagai siswa. Hasil simulasi, baik yang berupa masukan dari para guru yang berperan sebagai siswa maupun yang berasal dari kesimpulan sendiri, dapat digunakan untuk memperbaiki RPP serta mempersiapkan sarana dan fasilitas belajar lebih baik. B. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul Data Pengumpul data utama dalam PTK adalah guru, sedangkan data yang dikumpulkan pada dasarnya adalah data kualitatif. Pada hal-hal tertentu, jika guru merasa terlalu sibuk untuk mengumpulkan data sendiri, ia dapat meminta bantuan teman sejawat untuk berperan sebagai pengamat. Contoh format instrumen lembar observasi No



Aspek yang diminati



1.



a. Guru menggunakan contoh b. Guru menggunakan alat peraga Bahasa yang digunakan guru jelas



Kemuncula n



2.



Komentar



3.



dan sederhana Guru memeriksa pemahaman siswa dengan



4. 5. 6.



7.



mengajukan



pertanyaan/



memberi tugas Guru memberi kesempatan bertanya a. Siswa menjawab b. Jawaban siswa logis a. Siswa bertanya b. Pertanyaan siswa: Ditanggapi oleh guru Ditanggapi oleh siswa lain Tidak ditanggapi Siswa berdiskusi



Kesan umum:



C. Proposal PTK 1. Hakikat Proposal PTK Dalam konteks pendidikan, proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi tentang suatu rencana kegiatan yang dirancang oleh para pengusulnya. Dokumen tersebut memaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan, siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang dihasilkan dari kegiatan itu, bagaimana dan kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran atau biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Terkait dengan Proposal PTK, hakikatnya tidak jauh berbeda dengan proposal dalam bidang pendidikan lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. 2. Format Proposal PTK Proposal PTK mempunyai ciri khas yang membedakannya dari proposal penelitian biasa. Meskipun demikian substansi proposal PTK tidak jauh berbeda dari substansi penelitian non PTK, hanya pengemasannya yang berbeda. Deskripsi singkat setiap komponen format proposal PTK (Dikti, 2004 dan 2005) a. Judul



Judul PTK haruslah singkat dan jelas namun mampu menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan perbaikan, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian. b. Bidang Kajian Bidang kajian berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus PTK yang diusulkan. c. Pendahuluan Pendahuluan mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran, proses identifikasi dan analisis masalah, penyebab/akar terjadinya masalah, serta alasan mengapa masalah penting untuk diatasi. d. Perumusan dan Pemecahan Masalah Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang merupakan masalah penelitian. e. Tujuan Penelitian Tujuan peneliatian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan perbaikan. Tujuan penelitian berbeda dengan tujuan perbaikan. Tujuan penelitian pada umumnya berkisar pada mendeskripsikan atau mengumpulkan informasi atau menguji hipotesis. Terkait dengan tujuan penelitian pada umumnya, maka PTK pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan. f. Manfaat Penelitian Jelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, dan institusi (sekolah/LPTK) g. Kajian Pustaka Dalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori, atau penelitian lain yang relevan dengan permasalahannya dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian. Kajian pustaka dapat berasal dari berbagai sumber. h. Rencana dan Prosedur Penelitian Bagian ini memuat: a. Subjek penelitian, waktu, dan lama tindakan. b. Prosedur/langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan, yang terdiri dari (1) perencanaan, (2) pelakasanaan tindakan, (3) observasi, evaluasi, refleksi, yang semuanya bersifat siklis (berulang sesuai dengan jumlah daur/siklus yang direncanakan).



Dalam prosedur juga tergambar peran tim dalam setiap tahap penelitian. i. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian memuat semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, sampai dengan penulisan laporan, lengkap dengan waktu pelaksanaan. Jadwal dibuat dalam bentuk tabel khusus yang disebut Grantt Chart. j. Biaya Penelitian Bagian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam penelitian ini. Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari sponsor. k. Personalis Penelitian Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian. l. Daftar Pustaka Memuat sumber belajar yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian. m. Lampiran Lampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor. Pada umumnya yang dilampirkan adalah: (1) instrumen penelitian, (2) riwayat hidup tim peneliti, dan (3) surat keterangan lain yang diperlukan.