Resume Modul 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Sesi 5



MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD RESUME MODUL 6



Mahasiswa



GESMA GAMA, S.Pd NIM : 859 395 974



UNIVERSITAS TERBUKA 2021



RESUME MODUL 6 LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Kegiatan Belajar 1: PRINSIP – PRINSIP BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR A. PENGERTIAN BIMBINGAN Bimbingan dalam pembahasan ini dipahami sebagai suatu konsep yang menelaskan bagaimana seharusnya membantu siswa secara tepat dalam keseluruhan upaya Pendidikan di Indonesia. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli maka Bimbingan di Sekolah Dasar disimpulkan sebagai proses membantu individu siswa untuk dapat memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya, sehingga dapat di harapkan dapat mencapai perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang demokratis. B. TUJUAN BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR Tujuan bimbingan adalah memberi kemudahan belajar pada siswa SD. Mereka belajar dengan percaya diri, menyadari kekurangan dan kelebihannnya serta mampu berinteraksi secara baik dengan lingkungannya. C. FUNGSI BIMBINGAN DI SEKOLAH Ada 6 fungsi bimbingan yang bisa pendidik pilih dan gunakan dalam menangani permasalahan siswa di sekolah. 1. Fungsi pengungkapan 2. Fungsi penyaluran 3. Fungsi penyesuaian 4. Fungsi pencegahan 5. Fungsi perkembangan 6. Fungsi perbaikan D. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DI SD Ada delapan (8) prinsip dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah yang dikemukan oleh Agus Taufik (2005), yaitu : 1. Bimbingan untuk semua 2. Bimbingan di SD dilaksanakan oleh semua guru kelas 3. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan kognitif dan afektif 4. Bimbingan diberikan secara incidental dan informal 5. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dalam kebermaknaan belajar 6. Bimbingan di fokuskan pada aset 7. Bimbingan terhadap proses pendewasaan 8. Program bimbingan dilaksanakan secara bersama E. PERAN GURU DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses bimbingan di sekolah, karena guru mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan siswa sehingga siswa lebih terbuka terhadap guru. Bimbingan di SD di laksanakan oleh guru kelas bersamaaan dengan kegiatan pembelajaran.



Kegiatan Belajaran 2 : BERBAGAI LAYANAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR A. LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT 1. Pengertian Anak Berbakat Dalam UUSPN No.2 Tahun 1989, bahwa anak berbakat adalah warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Kecerdasan berhubungan dengan perkembangan kemampuan intelektual, sedangkan kemampuan luar biasa tidak hanya terbatas pada kemampuan intelektual saja. Jenis-jenis kemampuan dan kecerdasan luar biasa yang dimaksud meliputi : a. Kemampuan intelektual umum dan akademik khusus, b. Berpikir kreatif-produktif, c. Psikososial/ kepemimpinan, d. Seni/kinestetik, e. Psikomotor. 2. Layanan Pendidikan anak berbakat di sekolah dasar Dalam sebuah kelas tentunya terdapat beragam tingkat kemampuan intelektual anak. Anak yang berbakat biasanya menunjukkan kelebihan di atas rata-rata. Sehingga untuk membangun potensi yang dimilikinya, maka perlu diberikan layanan Pendidikan secara khusus atau berbeda dari anak normal. Namun mereka juga tetap diberikan kebebasan dalam bergaul dengan siapa pun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan Pendidikan bagi anak berbakat yaitu dimulai dari mengidentifikasi anak memberikan layanan sesuai kebutuhan anak, adaptasi program, strategi pembelajaran layanan, layanan perkembangan kreatifitas, stimulasi imajinasi dan proses inkubasi, desain pembelajaran dan evaluasi. B. LAYANAN PENYANDANG KELAINAN FISIK 1. Pengertian Kelainan disebut juga sebagai keadaan yang luar biasa atau keluarbiasaan. Menurut Mulyono Abdulrachman keluarbiasaan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang menunjukkan perbedaan dengan anak normal pada umumnya. Jenis kelainan fisik dapat dikelompokkan sebagai berikut : Tunanetra, Tunarungu dan Tunadaksa. 2. Layanan Bimbingan terhadap Penyandang Kelainan Fisik Berikut akan diuraikan cara memberikan bimbingan atau bantuan terhadap penyandang cacat yang akan dapat memberikan arahan bagi yang memiliki kelainan : a. Layanan terhadap anak Tunanetra Layanan yang diberikan meliputi layanan akademik, latihan dan bimbingan. Layanan bimbingan terhadap anak tunanetra terutama diperlukan dalam mengatasi dampak kelainan terhadap aspek psikologisnya, serta pengembangan sosialisasi siswa. b. Layanan terhadap anak Tunarungu Harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik/tingkat ketunarunguannya. Untuk anak tunarungu pada tingkat ringan mungkin masih dapat dilayani dengan baik, namun untuk tingkat yang lebih tinggi diperlukan bantuan tenaga pembimbing khsus.



c. Layanan terhadap anak Tunadaksa Semua jenis layanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pihak yang akan kita layani, tak terkecuali layanan terhadap anak tunadaksa. Karakteristik anak tunadaksa dapat dilihat dari segi akademis,social/emosional dan fisik/kesehatan. C. LAYANAN TERHADAP ANAK DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS 1. Pengertian, Klasifikasi dan Karakteristik Anak Tunalaras Dalam Peraturan Pemerintah No.72 tahun 1991 disebutkan bahwa : tunalaras adalah gangguan atau hambatan atau kelainan tingkah laku, sehingga kurang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Rosembera, anak tunalaras dapat dikelompokkan atas tingkah laku yang beresiko tinggi dan rendah. Yang beresiko tinggi yaitu hiperaktif, agresif, pembangkang, delinkuensi dan anak yang menarik diri dari pergaulan social, sedangkan yang beresiko rendah yaitu autism dan skizofrenia. Dari segi social dan emosional, anak tunalaras akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut : (a) perilakunya tidak dapat diterima oleh masyarakat dan biasanya melanggar norma budaya, aturan keluarga dan sekolah. (b) sering mengganggu, bersikap membangkang atau menentang dan tidak dapat bekerja sama. 2. Jenis Perilaku Menyimpang di Sekolah Biasa Penyimpangan-penyimpangan perilaku tersebut seperti anak suka jail, iri hati, mencela, rewel, agresif, suka protes dan malas belajar. 3. Gejala-gejala Perilaku Menyimpang a. Anak yang suka jahil b. Anak yang suka iri hati c. Anak yang suka menyela d. Anak yang suka agresif 4. Penyebab Perilaku Menyimpang Perbuatan menyimpang terjadi karena merasa dirinya : tidak mendapat perhatian, disepelekan, kehadirannya dianggap tidak ada, tidak mendapat peran apapun, sebagai pelengkap penderita dan takut kehilangan peran dalam lingkungannya. 5. Memahami Anak berperilaku Menyimpang Untuk mengatasi permasalahan anak berperilaku menyimpang, perlu ada kerjasama antara staf dan semua guru di sekolah. Penyimpangan anak tidak semata-mata dilakukan di dalam kelas saja, tapi terjadi juga di luar kelas pada saat jam istirahat. 6. Perlunya Saling Dukung Antar Guru Jika terdapat seorang siswa yang secara signifikan menunjukkan perilaku menyimpang, antar staf sekolah perlu saling memberikan informasi agar ditetapkan langkah-langkah untuk melakukan tindakan bersama dalam mengatasi masalah tersebut.



7. Berbagai Hal yang perlu diperhatikan dalam Pelayanan Anak a. Penyimpangan sebagai akibat. b. Perilaku destruktif c. Perilaku mengajar d. Cara mengatasi anak yang berperilaku menyimpang 8. Penutup Menghadapi anak di sekolah dengan karakteristik yang heterogen diperlukan kesabaran yang cukup tinggi bagi para guru, terutama guru Sekolah Dasar. Guru harus dapat berperan sebagai orang tua yang dapat memperlakukan anak penuh kasih sayang D. LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER 1. Pengertian Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai keadaan dan kebutuhan sekolah. 2. Tujuan Kegiatan Ekstra Kurikuler Siswa diharapkan akan mampu mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. 3.



Jenis Kegiatan Ekstra Kurikuler Jenis kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan di sekolah antara lain : pramuka, UKS, olahraga, palang merah remaja, kesenian dan kegiatan lainnya.



4.



Manfaat Kegiatan Ekstra Kurikuler Melalui kegiatan ekstra kurikuler siswa akan memperoleh secara maksimal pengembangan fisik, mental, emosional, kognitif dan sosial.



5.



Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler biasanya dilakukan oleh para guru yang menguasai bidangnya, karena pengalaman atau latar belakang pendidikan yang diperolehnya. Petugas ekstra kurikuler dapat juga diambil dari luar sekolah, dengan menggunakan tenaga ahli yang tersedia di masyarakat atau lembagalembaga tertentu di sekitar sekolah.