Resume Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Edisi Terbaru  [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Andri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGANTAR EKONOMI MAKRO Pengantar Ilmu Ekonomi Makro (Teori & Soal) Edisi Terbaru Erni Umi Hasanah, SE., M.Si, Danang Sunyoto Penerbit,CAPS Tahun 2013



Nama Dosen : Supratman MS, SE.,M.E.



ibuat oleh : Nama



: Neneng Sapitri



NPM : 1510075602029



STIE MUHAMMADIYAH TAHUN 2016/2016



BAB III VARIABEL-VARIABEL PENENTU PENDAPATAN NASIONAL Penghitungan



pendapatan



nasional



dengan



pendekatan



pengeluaran (expenditure approach) akan menghasilkan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Cross National Product (GNP). Jenis pengeluaran sektor ekonomi antara lain pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba (consumption) yang dinotasikan dengan



C,



expenditure)



pengeluaran G;



konsumsi



pembentukan



pemerintah



modal



letap



(government



domestik



bruto



(investment) I; Total ekspor (exports) X dan total impor (imports) M. Namun,



dengan



penghitungan



mengaplikasikan



pendapatan



nasional



tiga yang



pendekatan antara



lain



dalam dengan



pendekatan produksi menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB), pendekatan pengeluaran menghasilkan Produk Nasional Bruto (PNB) serta pendekatan pendapatan menghasilkan Pendapatan Nasional (PN). Intinya bahwa ketiga pendekatan tersebut menghasilkan penda patan nasional yang meliputi GDP yang dalam analisis makro ekonomi diidotikkan dengan pendapatan nasional dengan notasi (Y). Pendekatan



pengeluaran



dalam



penghitungan



pendapatan



nasional yang menghasilkan PNB dan secara matematis dapat dinotasi-kan Y= C + I + G + (X-M). KONSUMSI Pengeluaran konsumsi rumah tangga (consumption) yang dinotasikan dengan C, sering ada pertanyaan mendasar dalam kehidupiin sohari-hari kita, yaitu "seberapa banyak masing-masing rumah Umgg.i moriontukan jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi sadt ini dan berapa sisa pendapatan akan ditabung untuk ke-porlu.m



incrckd di



masa



mendatang?"



meskipun



ini



merupakan kcpiiliisaii individu rurnah tangga dalam ranah keputusan mikro eko-nomi akcin tetapi jawaban dan aksi individu rumah tangga



akan ber-(Jampak pada ranah makro ekonomi di mana keputusan rumah tangga rnelakukan konsumsi tersebut memengaruhi perilaku dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam analisis makro. Pengaruh perilaku konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek karena kontribu-sinya dalam penentuan GNP sedangkan dalam jangka panjang perilaku rumah tangga dalam berkonsumsi akan berdampak pada per-tumbuhan ekonomi (economic growth). Hampir di semua negara bahwa tingkat konsumsi merupakan bagian terbesar dari konstruksi GNP di atas lima puluh persen. Pendekatan sederhana tingkat konsumsi rumah tangga akan terkait dengan tinggi rendahnya pendapatan atau jika dinyatakan dengan sebuah fungsi adalah C= f (Y) atau jika pendapatan itu bersifat disposibel (pendapatan siap pakai) maka fungsinya menjadi C= f (Y-Tax).



INVESTASI Fungsi sederhana investasi dipengaruh'i oleh tingkat suku bunga riil dan dapat digambarkan sebagai 1 = f ( r). Dalam fungsi tersebut dinyatakan bahwa jika tingkat suku bunga naik akan menurunkan hasrat individu untuk berinvestasr dan sebaliknya. Menurut Mankiw (2000) ada tiga jenis investasi, yaitu pertama investasi tetap bisnis (business fixed investment) meliputi peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi. Kedua, Investasi residensial (residential investment) mencakup investasi pada pe-rumahan baru yang dibeli individu untuk ditinggali dan yang dibeli investor untuk disewakan. Jenis investasi ketiga adalah investasi persediaan (inventory investment) mencakup barang-barang yang dibeli perusahaan untuk stok produksi termasuk bahan-bahan, perlengkap-an, barang setengah jadi dan barang jadi.



PENGELUARAN PEMERINTAH



Komponen ketiga dalam struktur PNB adalah pengeluaran atau pembelian pemerintah. Tentunya dalam sebuah pemerintahan maka pemerintah akan melakukan pengeluaran atau pembelian agar operasional dairroda perekonomian tetap berjalan. Pemerintah akan membayar gaji pegawai dan para pensiunan, membeli perlengkapan untuk keperluan para diplomat di luar negeri, membeli mobil dinas, mobil pemadam kebakaran. Di samping itu pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah membangun fasilitas publik gratis (public service) untuk memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat seperti membangun taman kota, ruang terbuka hijau (RTH) di kota, jalan tol, jembatan penghubung antardaerah atau pulau dan lain sebagainya.



AKTIVITAS DAN IMPOR Dalam konteks makro ekonomi maka notasi dari aktivitas ekspor adalah X dan impor M sehingga sering ditulis (X- M) atau dise-but dengan ekspor neto yang merupakan selisih ekspor total suatu negara dikurangi total impornya. Secara definitif ekspor adalah aktivitas penjualan baik berupa barang maupun jasa dari suatu negara ke negara lain atau ke pasar dunia, sebaliknya aktivitas impor adalah membeli atau memasukkan barang/jasa dari negara lain atau luar negeri ke dalam suatu negara. Komponen ekspor di Indonesia tahun 2009 memberi kontribusi yang besar dalam struktur GNP, yaitu se 48,3 persen sedangkan jika sudah dikurangi dengan total impor Indonesia (ekspor neto) kontribusinya adalah sebesar 10,8 persen.



Diagram aliran melingkar di atas menggambarkan hubungan antara perusahaan dan rumah tangga dalam sebuah perekonomian yang memproduksi satu jenis output dengan satu jenis input saja. Dimisalkan



output



tersebut



adalah



"X"



diproduksi



dengan



menggunakan hanya satu input, yaitu "Y". Aliran hubungan di bawah dalam



diagram



aliran



melingkar



antara



rumah



tangga



dan



perusahaan dalam memproduksi barang "X" adalah rumah tangga menjual satu jenis input '"Y" ke perusahaan, dan perusahaan menjual output "X" yang iliproduksi ke rumah tangga. Sedangkan aliran hubungan di atas memperlihatkan arus pendapatan atau uang, yaitu dari rumah tangga yang membayar untuk output yang dibeli dan



sebaliknya



perusahaan



membayar



kepada



rumah



tangga



atas



penggunaan input yang digunakan memproduksi output. BAB VIII KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DALAM MODEL IL-LM Dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional pada bab-bab sebelumnya sudah dibahas. Bagaimana variabel-variabel kon-sumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan aktivitas ekspor dan impor memengaruhi keseimbangan perekonomian. Namun pemba-hasan pada bab-bab terdahulu belum membahas bagaimana pengaruh tingkat



bunga



dan



tingkat



harga



ke



atas



keseimbangan



perekonomian. Dalam bab ini akan dianalisis bagaimana pengaruh dua varia-bel tersebut (tingkat bunga dan tingkat harga) dalam memengaruhi



tingkat



keseimbangan



dalam



pendekatan



keseimbangan model IS-LM.



Model IS-LM (Investment-Saving = Liquidity-Money Supply) menjelaskan interaksi antara dua pasar, yaitu pasar barang dan pasar uang. Di kedua pasar ini peranan tingkat suku bunga sangat penting karena akan memengaruhi komponen terutama variabel konsumsi dan investasi. Perubahan-perubahan indikator makro di kedua pasar yang terbentuk akan memengaruhi komposisi pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Asumsi Model IS-LM: Perekonomian dilihat melalui 2 sudut pandang terdiri dari: 1) Sektor riil (sektor produksi): dianalisis melalui kurva IS 2) Sektor keuangan: dianalisis melalui kurva LM



PASAR BARANG AMenganalisis pasar barang maka akan dijelaskan bagaimana mekanisme tarik-menarik antara permintaan dan penawaran barang



dan jasa. Menurut Klasik sisi permintaan di pasar barang merupakan penjumlahan terhadap konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor neto. Keseluruhan permintaan yang terdiri dari C, I, G, dan NX merupakan sisi perubahan permintaan agregat terhadap barang dan jasa. Masih menurut Klasik permintaan barang konsumsi dan investasi keduanya diasumsikan sebagai fungsi terbalik dari ting-kat suku bunga. Jika suku bunga mengalami kenaikan maka return dari tabungan akan naik pula sehingga mendorong masyarakat untuk mengurangi proporsi pengeluaran kosumsinya. Permintaan barang investasi semakin tinggi jika tingkat suku bunga rendah sehingga menyebabkan nilai return semakin rendah (Kelana, 1996). Sisi penawaran merupakan penjumlahan produksi barang dan jasa yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu dan biasanya disebut dengan GDP. Keseimbangan antara penawaran agregat dan permintaan agregat di pasar barang dapat diformuiasikan sebagai berikut: Y - C + I + G + X-M..................................................(8.1)



DERIVASI KURVA IS AMembentuk atau menurunkan kurva IS ada dua pendekatan, yaitu dengan dua kuadran atau pendekatan melalui empat kuadran. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara membentuk kurva IS melalui dua kuadran. Keterangan-keterangan yang menyertai adalah sebagai berikut:  Di pasar barang (sektor riil) titik berat analisis adalah pada variabel investasi (I) merupakan roda penggerak sektor riil?  Pada analisis sebelumnya, diasumsikan bahwa investasi diperlukan sebagai variabel eksogen l= lo/l  Dengan menggunakan model IS-LM ini, investasi diperlaku-kan sebagai variabel eksogen, yaitu investasi dipengaruhi oleh tingkat sektor bunga (i).



Keterangan: Menurut Dornbuch (1995) untuk mendapatkan kurva IS maka permintaan agregat yang terdiri dari permintaan untuk konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah atas barang dan jasa, akan tetapi pengeluaran investasi tidak lagi bersifat otonom atau tetap tetapi tergan-tung pada tingkat suku bunga. Persamaan di bawah ini akan meng-gambarkan kondisi di atas. AD = C + I + G



.................................................... (8.2)



= Co + cTRo +c(1-t) + lo-bi + Go .................. (8.3) = Ao - co Y - bi ................................................ (8.4) Ao = Co + cTRo + I + Go ........................................ (8.5) Sehingga dari gambar 8.1 dapat dideskripsikan lebih lanjut, yaitu:-. •



Pada saat keseimbangan ADi ditunjukkan oleh titik B (kurva IS)



terjadi pada saat suku bunga sebesar ii.







jika tingkat suku bunga turun io maka akan menaikkan investasi



sebesar ia dan menaikkan pendapatan nasional sebesar Ya tingkat keseimbangan ADa. •



Sebaliknya kalau tingkat suku bunga naik menjadi h akan



menurunkan tingkat investasi menjadi h dan menurunkan pendapatan nasional keseimbangan menjadi Yo pada titik keseimbangan Ado. Selanjutnya: •



Bagaimana hubungan investasi dengan tingkat suku bunga?







Hubungan investasi dan tingkat suku bunga adalah bersifat



negatif. •



Jika i itu tinggi maka tingkat investasi akan rendah.



• Jika i itu rendah maka tingkat investasi akan tinggi. «



Bagaimana



hubungan investasi dengan pendapatan nasional (Y)?



PASAR UANG Definisi uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah. Segala sesuatu tersebut akan dianggap sah bila memenuhi kriteria sebagai berikut:  Dapat dipakai sebagai fungsi satuan pengukur nilai atau satuan hitung  Sebagai alat tukar menukar  Alat untuk menyimpan kekayaan. Uang terdiri dari: a.



Uang Chartal Uang kertas Dikeluarkan Bl Uang logam



b.



Uang Giral Pasar uang



Diciptakan oleh sektor perbankan -



Cek Giro dan sebagainya



Definisi pasar, yaitu apabila terjadi interaksi dan transaksi permintaan penavvaran (Supply Money; Demand Money). Pokok pembahasan dalam pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang dan penawaran uang di pasar uang. Permintaan uang paradigma Klasik dikenal dengan teori Kuantitas (the quantity of money). Teori ini hanya berhubungan dengan tingkat harga absolut yang ditentukan oleh penawaran



uang nominal.



Dua persamaan



alternatif dari Klasik adalah: MD



= k p y (Persamaan Cambridge)................................. (9.6)



MD



= py (Persamaan Fisher)........... ..............................(9. 10)



Bab ini kita menggunakan teori dari Keynes untuk mendiskripsikan permintaan uang oleh masyarakat. Demand of money Kebutuhan/permintaan masyarakat akan uang tu-nai dipengaruhi oleh: 1) Tingkat pendapatan 2) Tingkat suku bunga 3) Alasan orang memegang uang tunai (oleh J.M. Keyes) a)



Transaction Motive



Orang memegang uang tunai untuk keperluan meng-adakan transaksi TM = f (Y) b) Precountionary Motive Orang



memegang



uang



tunai



untuk



keperluan



(kebutuhan tak terduga) Safety Stock Pre. M = f (Y) c) Speculative Motive



ber-jaga-jaga



Permintaan keuntungan.



uang



tunai



yang



bertujuan



untuk



mem-peroleh