Resume Take-Up & Let-Off Tenun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RESUME TEKNOLOGI PERTENUNAN I Penguluran Benang Lusi Dan Penggulungan Kain



Disusun Oleh



: Dewi Mutiara Andhani 17010024 :M.Rizki Hikmatipali 18010020 :Muhammad Rizal 18010027 :Nabila Putri Ariefiana 18010030 :O.K. Muhammad Rauf Syah 18010032



Kelas/Group



: 2T2



Dosen



: Irwan, S.Teks, MT



POLITEKNIK STTT BANDUNG 2020



Penguluran Benang Lusi



Tujuan Penguluran Benang Lusi Tujuan dari penguluran benang lusi untuk mempertahankan panjang lusi dalam batas yang ditentukan dan untuk mengendalikan tegangan lusi dengan cara mengulur lusi pada tingkat yang benar ke daerah Penguluran benang lusi dapad dikaterogikan menjadi 2 macam,yaitu Penguluran Negatif Mekanisme penguluran benang lusi negative dapat dilihat di gambar Gambar 9.6. Dalam hal ini, lusi ditarik dari beam lusi dan tegangan lusi diatur oleh gesekan antara rantai dan balok ruffle.



Figure 9.6: Penguluran benang lusi Negatif Rantai membelit pada ruffle. Sisi kendur dikaitkan frame mesin dan sisi kencang dikaitkan pada tuas beban Tuasnya tertumpu pada ujung mesin. Dan tuas lainnya mengangkat beban. Keterangan: R = jari-jari benang pada beam lusi r = jari-jari ruffle Tt = tegangan pada sisi kencang (tertumpu pada beban) Ts = tegangan pada sisi kendur (tertumpu pada mesin)        W= beban x = jarak antara titik tumpu dengan rantai pada sisi kencang y = jarak antara titik tumpu dengan beban (variabel)



T = tegangan pada lembar lusi (variabel) F = friksi pada beam ruffle Pada momen ini didapatkan: TR=Fr Nilai Friksi F =Tt - Ts



where μ= koefisien antara rantai dan beam ruffle and θ = sudut pada radian.



Sekarang, momen titik tumpu pada H:



Persamaan 5 Menunjukan untuk menjaga tegangan benang lusi maka rasio harus konstan apabila R berkurang, jarak y harus dikurangi dengan memindahkan titik tumpu H dalam sela yang aman untuk menyeimbangkan tegangan benang lusi. Untuk contoh, apabila diameter beam berkurang 25%, harus dikurangi sebanyak 25% untuk mempertahankan tegangan yang konstan seperti yang ditunjukkan Gambar 9.7



Figure 9.7: Ketegangan Lusi (biru) vs. Diameter Beam (merah) Penguluran Lusi Positif Penguluran benang lusi digambarkan pada Gambar 9.8. Ada dua pully terpisah yang terbuat dari V-pulley. Gerakan dari poros engkol memindahkan katrol terpisah atas melalui roda gigi cacing. Katrol atas pada gilirannya mendorong katrol bawah melalui sabuk. Ketika tegangan pada lusi meningkat, sandaran turun dan tuas tipe-L menurunkan diameter katrol bawah dan pada dasarnya meningkatkan diameter katrol atas melalui hubungan yang diperlukan. Sekarang katrol bawah bergerak pada kecepatan yang lebih cepat daripada sebelumnya dan roda gigi cacing penghubung ke penggerak balok bergerak lebih banyak untuk menghasilkan pakan..



Figure 9.8: Penguluran benang lusi Positif



Penggulungan Kain Tujuan Penggulungan Kain Untuk menggulung kain tenun yang sudah jadi dalam jangka waktu yang terus menerus. Penggulungan Negatif Seperti yang terlihat seperti di gambar Gambar 9.1, gerakan poros goyang menggerakkan sistem tuas dan mekanisme ratchet-pawl, dibantu oleh gravitasi gerakan bobot mati yang pada porosnya, mentransmisikan gerakan rotasi untuk mengambil rol melalui roda gigi cacing. Dengan control yang minim , system in lebih cocok untuk kain kasar seperti kain selimut.



Gambar 9.1: Penggulungan kain Negatif Penggulungan kain Positif Dalam penggulungna kain Positif , kain digulung dengan system yang terpaut pada gearing. Jenis-jenis dari system ini akan dibahas dibawah : Penggulungan Kain Lima Roda Gerakan ini dijelaskan pada Gambar 9.2. Jumlah kain yang diambil untuk setiap pick yang sesuai dengan spacing pick dapat dihitung sebagai berikut : Pick spacing = 1/50×CW/120 ×15/75 ×15 = CW/2000 inch. Picks/inch or PPI = 2000/CW. Contohnya, untuk mencapai 80 PPI jumlah gigi adalah dengan rasio CW = 2000/80 = 25.



Gambar 9.2: Penggulungan Kain Lima Roda Penggulungan 7 Roda Penggulungan kain 7 roda dijelaskan pada Gambar 9.3. Ini adalah salahsatu gerakan pneggulungan kain positif. Gearing diagramnya terliat pada Gambar 9.3a. Jumlah kain yang diambil untuk setiap pick yang sesuai dengan spacing pick dapat dihitung sebagai berikut. Pick spacing = 1/24× 36/CW×24/89 ×16/90 ×15.05 = 1.015/CW inch. Picks/inch atau PPI = CW/1.015 atau, CW= 1.015 PPI Oleh karena itu, jumlah gigi di roda ganti adalah 1,5% lebih tinggi dari PPI dalam kain dalam keadaan tenun. Kelebihan 1,5% ini diberikan untuk kontraksi kain yang panjang,. Roda roda gigi yang salah atau eksentrisitas pada roda gigi di gearing dapat mengarah pada variasi cacat kain yang dikenal sebagai weft bar. Jika panjang gelombang (λ) dari periodisitas ini berkisar antara 1/8 hingga 10 inci, efeknya mudah terlihat pada kain. Oleh karena itu, sistem take-up dirancang sedemikian rupa sehingga kejadian berkala semacam itu dapat dihindari. Perhitungan λ untuk berbagai kasus dibahas di bawah ini.



(a)



(B) Figure 9.3: Take Up 7 Roda (a) Skema (b) Pada Mesin Kasus I: Salahsatu gigi dari Sebuah Roda rusak Tabel 9.1 and 9.2 Rangkuman dari panjang gelombang and lebar of dari cacat dari satu gigi yang rusak Tabel 9.1: Panjang Gelombang cacat dari Satu gigi yang rusak



G F E D CW A or B



15.05 inch (sama dengan satu putaran G) 2.5 inch (sama dengan satu putaran F ) 2.5 inch (sama dengan satu putaran E) 0.68 inch (sama dengan satu putaran D) 0.68 inch (sama dengan satu putaran dari change wheel) 24.34 inch Tabel 9.2: Lebar cacat dari satu gigi yang rusak Gigi Rusak Perhitungan Lebar Cacat F or G 15.05/90 0.167 inch D or E (15/89) × (15.05/90) 0.028 inch B or C (24/CW) × 0.028 0.672/CW inch A (36/24.) × (0.672/CW) 1.008/CW inch



. Penggulungan Shirley Penggulungan yang kontinyu seperti pada Gambar 9.5. Roda A digerakkan terus-menerus oleh rantai dan sproket pada seperempat kecepatan alat tenun. A menggerakkan roda ganti (CW) melalui roda karier B. Cacing tunggal (D) pada poros yang sama dengan CW menggerakkan roda cacing E pada poros rol pengambil. Penggunaan roda gigi cacing menyebabkan pengurangan drastis dalam kecepatan rotasi dalam satu langkah yang membuat sistem penggulungan Shirley berbeda dari sistem penggulungan roda lima dan tujuh. Lingkar rol penggulungan adalah 10 inci.



Figure 9.5: Shirley take-up motion Jumlah kain yang diambil untuk masing-masing pick sesuai dengan jarak pick dapat dihitung sebagai:



Dengan demikian jumlah gigi pada roda ganti sama dengan pick per inch. Perhitungan λ untuk pengambilan Kasuss untuk Shirley berbeda ditunjukkan di bawah ini:



Tabel 9.3 Rangkuman beberapa kerusakan. Tabel 9.3: Panjang Gelombang dari Cacat Shirley Cacat karena Gigi Eksentrik Take-up roller atau worm wheel 10 inch Worm D atau CW (1/150) × 10 inch 0.067 inch A (60/CW) × 0.067 inch 4/CW inch Cacat karena Gigi Rusak Worm D atau worm wheel E (1/150) × 10 inch 0.067 inch CW , A atau B (1/CW) × 0.067 inch 0.067/CW inch Dari perhitungan di atas jelas bahwa tidak ada cacat λ antara 1/8 hingga 10 inci, sehingga risiko berbahaya dihilangkan dalam gerakan penggulungan Shirley.



CONTOH SOAL   1. Penguluran Lusi berbasis tuas berat terpasang di setiap ujung balok warper. dengan bobot 400 N di setiap sisi. (rasio y / x) adalah 5: 1. Jari-jari balok penuh adalah 50 cm dan jari-jari ruffle adalah 10 cm. Jika tali diberi 1,5 lungsin di sekitar ruffles dan koefisien gesekan adalah 0,20, tentukan tegangan pada titik selip. Solution: We know that



Karena ada 2 sisi maka = 399.2 × 2 = 678.4 N   2. Sebanyak 75 Stockport reed (jumlah/ 2 inch) dengan lebar 1.4 m sedang digunakan di mesin tenunnya is 2 ends dalam satu dent. Jika crimp pakan 6% hitung end per cm dalam penggulung kain Jawaban:



Jadi, End per sm adalah 31,3     3.Tentukan hubungan antara PPI dan jumlah gigi pada roda ganti (CW) untuk sistem pengambilan (Picanol) yang ditunjukkan pada Gambar 9.17. Hitung panjang gelombang kesalahan periodik yang akan dihasilkan dari kerusakan mekanis sistem



Gambar 9.18: Penggulungan Picanol



Jawaban:



Roda bergerak 1kali setiap pick.



Jadi, picks/cm = CW. Kalkulasi cacat dapat dilihat di Tabel 9.2 and 9.3. Tabel 9.2: Panjang Gelombang Elemen Eksentrik



Tabel 9.2 Panjang Gelombang Gir rusak (semua gigi rontok)



4. Sebuah alat tenun berjalan dengan gerakan negatif. Diameter penuh dan kosong balok penenun adalah 60 cm dan 20 cm masing-masing. Penenun tidak ingin variasi tegangan melebihi 20% selama menenun. Berapa kali berat harus digeser selama menenun? Solution



Berikut beam isi= R1 = 60 cm dan beam kosong diameter R2 = 20 cm. Tegangan akhir benang lusi dan tegangan awal T1. Tegangan benang lusi berbanding terbalik dengan diameter beam



Permissible increase in tension is 20%.



Diamaeter dimana benang harus digereser untuk menurunkan T1 sebagai berikut.



Jadi, berat digeser sebanyak 6 kali, yang selanjutnya tidak usah karena beam kosong (20 cm).