Review Jurnal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REVIEW JURNAL Judul Jurnal Download Volume & Halaman Tahun Penulis Reviewer Abstrak



Pendahuluan



PEMUPUKAN NPK DAN SISTEM TANAM UBIKAYU PADA TANAH ULTISOL LAMPUNG PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/wargiono.pdf Vol. 2 No. 22 2003 J. Wargiono Arina Ulfa Mawaddah Hasibuan / 180301116 / AET3 Jurnal yang berjudul ” Pemupukan NPK dan Sistem Tanam Ubikayu pada Tanah Ultisol Lampung” ini berisi tentang pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap tanaman ubi kayu yang ditanam dengan system tanam ang berbeda, yaitu system tanam ubi kayu secara monokultur dan secara tumpang sari dengan padi gogo. Percobaan memakai rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Anak petak terdiri atas 12 kombinasi pemupukan NPK (0, 45, 90, 180 kg/ha N dan K2O dan 0, 25, 50, 100 P2O5/ha). Pupuk untuk ubikayu diberikan dua kali, yaitu semua P + 1/3 NK sebagai pupuk dasar, 1/3 N dan 1/2 N masingmasing pada umur 30 hari dan fase primordia. Contoh tanah diambil tiap plot sebelum percobaan dan setelah panen ubikayu pada tahun ketiga. Panen dilakukan pada umur 110 hari untuk padi dan 270 hari untuk ubikayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara tanah, hasil ubi, gabah, nilai hasil dan kalori dipengaruhi oleh sistem tanam dan pemupukan NPK. Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan dua Bahasa yaitu Bahasa inggris (Bahasa Internasional) dan Bahasa Indonesia. Trend produksi dan luas panen tahunan ubikayu yang fluktuatif secara pararel dan produktivitasnya cenderung konstan (BPS 2001), mengindikasikan bahwa produksi merupakan fungsi dari luas panen. Sentra produksi ubikayu tersebar pada tanah Alfisol, Ultisols, Inceptisols, dan Vertisols yang umumnya tergolong marjinal, dengan tingkat kesuburan yang rendah, peka erosi, masam atau alkalin, dan beriklim kering (Howeler 2001). Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ubikayu adalah melalui pemupukan NPK setiap musim tanam dengan takaran setara dengan hara yang diekstrak oleh tanaman dalam jumlah cukup tinggi (Wichmann 1992, Hershey 2000). Cekaman kekeringan pada tahap awal pembungaan menyebabkan berkurangnya hasil panen sampai 10 %. Pada tahap awal pembungaan dan awal pengisian polong akan terjadi kerontokan pada polong bagian bawah. Sistem tumpangsari dapat meningkatkan produktivitas lahan (Snaydon 1996, Wargiono 1995). Penerapan sistem tumpangsari ubikayu + padi dengan pemupukan NPK yang takarannya proporsional dapat menekan biaya produksi dan kerusakan



Metode Penelitian



Pembahasan



Simpulan



lingkungan. Salah satu cara untuk mencapai sasaran tersebut adalah pemilihan lokasi pengembangan. Lampung merupakan sentra produksi ubikayu terbesar ketiga di Indonesia dan mewakili tanah Ultisol yang luasnya mencapai 45,8 juta ha. Penelitian dilakukan pada tanah Ultisols di Sukadana, Lampung Timur, secara terus menerus selama tiga musim tanam (19992001). Percobaan menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama adalah sistem tanam, yaitu ubikayu monokultur dan tumpangsari ubikayu dengan padi gogo. Terdapat 12 kombinasi pemupukan NPK yang berbeda pada masing-masing petak. Pemupukan dilakukan tiap musim (I, II, dan III). Contoh tanah pada tahun pertama diambil saat pembuatan petakan, sedangkan pada tahun ketiga diambil tiap petak secara komposit setelah ubikayu dipanen. Panen padi dilakukan pada umur 110 hari, sedangkan ubikayu pada umur 270 hari. Hasil ubi dan gabah serta nilai hasil dihitung dari tanaman tengah tiap perlakuan, sedangkan kalori dihitung berdasarkan konversi Neraca Bahan Makanan (BPS 2002). Peubah yang diamati sebagai bahan analisis adalah hasil ubi segar, gabah kering, nilai hasil, kalori, dan status hara tanah. Pada bagian pembahasan, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi tiga bagian, yaitu : Status Hara Tanah Secara umum status hara tanah sebelum penelitian termasuk sedang untuk P dan Mg, rendah untuk Ca, sangat rendah untuk K. Kandungan bahan organik 5%, Al 1,35 me/100 g, dan kemasaman tanah (pH) termasuk sedang. Status hara tanah pada tahun ketiga dipengaruhi oleh pola tanam dan jenis hara yang ditambahkan melalui pemupukan. status hara tanah dalam sistem tumpangsari lebih tinggi dibandingkan dengan monokultur. Hasil Ubi dan Gabah Pemupukan N, P, dan K dengan takaran meningkatkan hasil ubi dan gabah dengan nyata. Peningkatan hasil ubi dan gabah tiap kg pupuk masing-masing adalah 21,9 kg ubi segar dan 6,2 kg gabah. Peningkatan hasil dengan efisiensi tinggi tersebut merefleksikan bahwa peran spesifik hara NPK di dalam jaringan tanaman yang tidak optimal disebabkan oleh kadar hara tanah N, P dan K yang rendah yang dapat diperbaiki melalui pemupukan NPK dengan takaran berimbang. Kalori dan Pendapatan Hasil rata-rata kalori dalam sistem tumpangsari ubikayu + padi gogo adalah 5% lebih tinggi dibandingkan dengan ubikayu monokultur. Pemupukan berimbang merupakan komponen teknologi yang penting dalam usahatani berbasis ubikayu pada lahan kering Ultisol. Lahan kering Ultisol dengan kadar P, bahan organik, Mg, dan pH sedang, Al dan Ca rendah, serta K sangat rendah (mencapai level kritis untuk ubikayu) dapat ditingkatkan produktivitasnya melalui sistem tumpang- sari dan pemupukan NPK dengan takaran



Kelebihan Kelemahan



berimbang yang pemberiannya dilakukan setiap musim tanam. Sistem tumpangsari cenderung dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, menekan kehilangan hara tanah, nilai hasil, dan kalori lebih tinggi dibandingkan dengan ubikayu monokultur. Kompetisi dalam memperoleh sinar surya dan hara dapat diminimalkan dengan penggunaan varietas ubikayu tidak bercabang, padi berumur genjah, dan pemupukan NPK dengan takaran berimbang. 1.  Analisisnya rinci dan data yang disajikan lengkap tiap masing masing variable yang diamati. 1. Tanggal terbit tidak tertera di jurnal. Bahasa yang digunakan sangat berbelit-belit dan sulit untuk dipahami.