Revisi Askep Keluarga Baru Menikah Kel 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH



Dosen Pembimbing :Fitri Firnanda N, S.Kep., Ns, M.Kep Disusun Oleh : Kelompok 1 Anggota: 1. Alfin Ika Sholawati



(192102002)



2. Amelia Novi Ramadhani



(192102003)



3. Bela Capita Syafitri Yulianar



(192102007)



4. Dara Ayu Sri Sintawati



(192102008)



5. Dian Ayu Safitri



(192102009)



6. Fanni Nindiya Endika Pratama



(192102010)



7. Firda Surya Ajjannah



(192102012)



8. Ika Safira Handayani



(192102013)



9. Kurnia Septika Tri Handayani



(192102016)



10. Meizelyne Gerysita Megawati



(192102017)



11. M Adib Misbahuddin



(192102018)



12. M Prabu Azwinar Y.B



(192102019)



DIII KEPERAWATAN STIKES PEMKAB JOMBANG



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Asuhan keperawatan keluarga yang baru menikah”. Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperwatan Keluarga II” guna untuk mengetahui dan lebih memahami tentang materi ” Tentang Asuhan keperawatan keluarga yang baru menikah”. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan untuk menyempurnaan makalah ini.



Jombang, 27 Maret 2021



Penyusun



2



DAFTAR ISI COVER ................................................................................................................................................. 1 KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4 1.1. Latar belakang .......................................................................................................................... 4 1.2. Rumusan masalah ..................................................................................................................... 4 1.3. Tujuan ....................................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 6 2.1    Konsep dasar keluarga pada pasangan baru menikah.............................................................. 6 2.2   Tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga pasangan baru menikah ......................................................................................................................................................... 10 2.3    Asuhan keperawatan teori pada keluarga baru menikah ........................................................ 11 2.4 Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga baru menikah ........................................ 14 2.5 Masalah keperawatan kesehatan keluarga ............................................................................... 14 BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 15 3.1. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 15 3.2. SARAN ................................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16 FORMAT PENGKAJIAN .................................................................................................................. 17



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Asuhan keperawatan keluarga  yaitu suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga  digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga  dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian keluarga  dalam melakukan fungsinya. Memerlukan pemahaman setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga  dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangannya. Pasangan baru (keluarga  baru menikah) ialah ketika masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masingmasing. Mempersiapkan keluarga  yang baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi perpisahan dengan keluarga  sendiri dan orang tuanya, mulai membina hubunganungan baru dengan keluarga  dan kelompok social lainnya. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang “asuhan keperawatan keluarga pemula”. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana konsep keluarga dan keluarga baru menikah (keluarga pemula)? 2. Apa saja tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga pemula (baru menikah)? 3. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga pemula (baru menikah)? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pemula(baru menikah) 2. Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang terjadi pada keluarga pemula (baru menikah) 4



3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga pemula (baru menikah)



5



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Konsep keluarga dan keluarga pemula (baru menikah) Keluarga  adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992). keluarga  adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (Friedman 1998). Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga  sebagai unit yang perlu



dirawat,



ia



mendefinisikan



keluarga



 sebagai



kelompok



yang



mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga . Hariyanto,2005. keluarga  menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga . Dapat disimpulkan bahwa keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu



rumah



tangga,



berinteraksi,



punya



peran



masing-masing



dan



mempertahankan suatu budaya. Keluarga baru adalah saat masing-masing individu laki-laki (suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing (Setiadi, 2008). Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya. Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya (Leny, 2010). Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga istri hamil. Fase ini merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan juga harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya, 6



misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kepada orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar. Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah Ciri-ciri struktur keluarga  : -



Terorganisasi, bergantung satu sama lain



-



Ada keterbatasan,



-



Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing. A. Tujuan Dasar Keluarga Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan individu-individu yang dapat menentukan keberhasilan kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi sebagai buffer atau sebagai perantara antara masyarakat dan individu, yakni mewujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran anggotanya menerima peran di masyarakat(supriadi, 1999) Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar baik yang menyangkut kebutuhan fisik, psikologis maupun social. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagai anggota masyarakat(supriadi,1999). B. Struktur Keluarga 1. Patrilineal, keluarga  sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah. 2. Matrilineal, keluarga  sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu. 3. Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga  sedarah istri. 4. Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga  sedarah suami. 5. Keluarga  kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga  dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri. C. Tipe Keluarga Menurut Sudiharto (2012),beberapa bentuk keluarga yaitu : 1. Keluarga inti (nuclear family) 7



Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istridan anak-anak, baik karena kelahiran (natural) maupun adopsi. 2. Keluarga asal (family of origin) Keluarga asal (family of origin) merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan. 3. Keluarga besar (extended family) Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena hubungan darah) misalnya kakek, nenek,bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, sert keluarga pasangan sejenis(guy /lesbian families). 4. Keluarga berantai (social family) Keluarga berantai (social family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti. 5. Keluarga duda atau janda Keluarga duda atau janda adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian dan kematian pasangan yang dicintai. 6. Keluarga komposit (composite family) Keluarga komposit (compositefamily) adalah keluarga dari perkawinan poligami atau perkawinan poliandri dan hidup bersama. 7. Keluarga kobilitasi (cohabitation) Keluarga kobilitasi (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Bentuk keluarga ini tidak lazim dan bertentangan dengan budaya orang timur. Namun, lambat laun keluarga kohabilitasi ini mulai dapatditerima. 8. Keluarga inses (incest family) Keluarga inses (incest family) adalah bentuk keluarga yang tidak lazim,



misalnya



anak



perempuan



menikah



dengan



ayah



kandungnya,ibu menikah dengan anak kandung laki-laki paman menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. 8



9. Keluarga tradisional dan nontradisional Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga non tradisional tidak diikat oleh perkawinan. D. Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif dan koping keluarga  memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress. 2. Fungsi



sosialisasi



keluarga



 sebagai



guru,



menanamkan



kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah. 3. Fungsi



reproduksi



keluarga



 melahirkan



anak,



menumbuh-



kembangkan anak dan meneruskan keturunan. 4. Fungsi ekonomi keluarga  memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan kepentingan di masyarakat. 5. Fungsi fisik, keluarga  memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit. E. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi (Suprajitno, 2004): 1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua atau keluarga. 2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan



siapa



di



antara



keluarga



yang



mempunyai



kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. 3. Merawat



keluarga



yang



mengalami



gangguan



kesehatan.Memodifikasi lingkungan kelarga untuk menjamin kesehatan keluarga. 4. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.  9



2.2 Tugas Perkembangan dan Masalah-masalah yang Terjadi Pada Keluarga Pasangan Baru Menikah A. Tugas Perkembangan Pada Keluarga Pasangan Baru Menikah Menurut Doengoes (2010) pembentukan pasangan menandakan permulaan suatu keluarga barudengan pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim yang baru. Tahap ini juga disebut tahap pernikahan. Pasangan yang baru menikah saat ini membuat porsi rumah tangga menjadi lebih kecil daripada beberapa dekade sebelumnya.Tugas perkembangan keluarga pasangan baru : a)



Membentuk pernikahan yang memuaskan bagi satu sama lain.



b)



Berhubungan secara harmonis dengan jaringan kekerabatan.



c)



Perhatian kesehatan.



d)



Membina hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok sosial.



e)



Merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak.



Sedangkan tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula adalah: a) Membina hubungan intim yang memuaskan. Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru, Sumber- sumber dari dua orang yang digabungkan. Peran berubah. Fungsi baru diterima. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang mendasar. Saling menyesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan minat pasangan. b) Menghubungkan



jaringan



persaudaraan



secara



harmonis.



Pasangan



menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya. c) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB. Masalah kesehatan yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan. Perawat Perawat dalam Keluarga berencana B. Masalah-masalah yang Terjadi Pada Keluarga Pasangan Baru Menikah Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional, kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi. Dan biasanya juga terjadi perselisihan/keributan 10



dalam keluarga karena kedua pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru, dengan peran dan fungsi yang berbeda.   2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga Teori pada Keluarga Baru Menikah A. Pengkajian 1. Riwayat dan Tahap Perkembangan  keluarga -



Tahap perkembangan keluarga  saat ini



-



Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi



-



Riwayat keluarga  inti meliputi, keturunan, riwayat kesehatan masingmasing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan



2. Pengkajian Lingkungan -



Karakteristik rumah meliputi: melihat luas rumah, type rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan.



-



Sistem pendukung keluarga, meliputi adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga  untuk menunjang kesehatan.



3. Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga -



Kebiasaan makan meliputi jenis makanan yang dikosumsi oleh keluarga .



-



Pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan



4. Struktur keluarga -



Pola komunikasi



-



Struktur peran anggota keluarga  menerima dan konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga  puas atau tidak ada konflik dalam peran



5. Fungsi keluarga -



Meliputi fungsi afektif, fungsi sosial, fungsi ekonomi



6. Stress dan koping keluarga Kemampuan keluarga  berespon terhadap situasi/stressor dan strategi koping yang digunakan keluarga  bila menghadapi permasalahan. 7. Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga . Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik. 11



8. Fokus Pengkajian Data Keluarga Baru Menikah Menurut Suprajitno (2003) fokus pengkajian data pada pasangan baru menikah adalah sebagai berikut: -



Kapan pertemuan pasangan?



-



Bagaimana hubungan pasangan sebelum menikah?



-



Bagaimana pasangan memutuskan untuk menikah?



-



Adakah halangan terhadap perkawinan mereka?



-



Bagaimana respon anggota keluarga terhadap pernikahan mereka?



-



Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal termasuk orientasi keluarga dari kedua pasangan?



-



Siapa orang lain yang tinggal serumah dengan pasangan setelah menikah?



-



Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?



-



Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungannya dengan orang tua setelah perkawinan?



-



Bagaimana tentang rencana mempunyai anak?



-



Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?



-



Bagaimana rutinitas pasangan secara individu setelah menikah?



-



Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?



B. Diagnosa Keperawatan 1. Diagnosa keperawatan aktual Kurang pengetahuan berhubungan dengan perubahan peran 2. Diagnosa keperawatan risiko Ketidakefektifan pola seksualitas berhubungan dengan masalah pasangan (ketidaktahuan) 3. Diagnosa keperawatan promosi kesehatan Kesiapan untuk meningkatkan proses keluarga/ Kesiapan untuk meningkatkan hubungan (Carpenito, 2013) C. Intervensi Keperawatan 1. Pra-nikah -



Konseling pra-nikah Konseling pranikah merupakan prosedur pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan yang menyediakan informasi mengenai



pernikahan



yang



dapat



bermanfaat



untuk



mempertahankan dan meningkatkan hubungan pasangan yang akan menikah setelah mereka menikah (Damayanti, 2012). 12



Tujuan konseling pranikah adalah meningkatkan hubungan sebelum pernikahan sehingga dapat berkembang menjadi hubungan pernikahan yang stabil dan memuaskan. Konseling pranikah akan membekali pasangan dengan kesadaran akan masalah potensial yang dapat terjadi setelah menikah, dan informasi serta sumber daya untuk secara efektif mencegah atau mengatasi masalah-masalah pernikahan hingga pada akhirnya dapat menurunkan tingkat ketidakbahagiaan dalam pernikahan dan perceraian. Materi yang diberikan saat konsultasi pra-nikah (Damayanti, 2012) 



Informasi mengenai kehidupan pernikahan kepada pasangan







Cara meningkatkan kemampuan komunikasi pasangan







Cara mengembangkan keterampilan menyelesaikan konflik







Memberi kesempatan pada pasangan untuk mendiskusikan mengenai topik tertentu yang sensitif, seperti mengenai peran dan tanggung jawab suami-istri, seks, keuangan, dan hubungan dengan mertua.



- Pemberian imunisasi TT Pada calon pengantin sebaiknya menjalani imunisasi TT untuk mencegah tetanus neonatorum, setiap pernikahan pasti bertujuan untuk menghasilkan keturunan sehingga persiapan kehamilan dapat dilakukan semenjak wanita tersebut akan menikah. Hal ini dikarenakan wanita hamil dengan persalinan berisiko tinggi paling tidak mendapatkan 2 kali dosis vaksin TT. Dosis TT kedua sebaiknya diberikan paling tidak 4 minggu setelah pemberian dosis pertama, dan dosis kedua sebaiknya diberikan paling tidak 2 minggu sebelum persalinan. Untuk ibu hamil yang sebelumnya pernah menerima TT 2x pada waktu calon pengantin atau pada kehamilan sebelumnya, maka dapat diberikan booster TT 1x saja (Cahyono, 2010). 2. Pasca-nikah - Konseling prekonsepsi Konseling prekonsepsi muncul setelah adanya konsepsi prenatal dimana konseling prekonsepsi ini merupakan konseling pra kehamilan yang betujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak terencana. Sebelum kehamilan itu terjadi, prenatal care 13



sudah mulai diterapkan dengan adanya asuhan prekonsepsi (preconceptional care) pada saat merencanakan kehamilan. Secara menyeluruh, program ini dilanjutkan dengan penegakan diagnosis kehamilan yang tepat, evaluasi awal prenatal dan melakukan follow up atau pemantauan melalui kunjungan prenatal. Tujuan lain dari pelaksanaan preconceptional care antara lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan, memperbaiki perilaku dan kebiasaan baik dari pihak suami maupun istri terkait dengan kesehatan prekonsepsi. Juga, untuk memastikan bahwa seorang wanita berada dalam kondisi kesehatan yang optimal untuk menjalani masa kehamilan. Apabila sebelumnya pernah terjadi suatu komplikasi kehamilan, diharapkan dengan adanya asuhan prekonsepsi ini, kemungkinan terjadinya komplikasi tersebut dapat di minimalisir. 2.4 Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga Pemula Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional, kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan.Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi. Dan biasanya juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru, dengan peran dan fungsi yang berbeda. 2.5 Masalah keperawatan kesehatan keluarga 1. Komunikasi keluarga  disfungsional 2. Potensial peningkatan menjadi orangtua, perubahan(krisis) menjadi orangtua, konflik peran orangtua. 3. Perubahan penampilan peran. 4. Gangguan citra tubuh. 5. Koping keluarga  tidak efektif (menurun, ketidakmampuan), potensial peningkatan koping keluarga. 6. Risiko terhadap tindak kekerasan. 7. Perilaku mencari bantuan kesehatan. 8. Gangguan tumbuh kembang. 9. Risiko penularan penyakit, 14



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Keluarga  adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih, memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan suatu budaya. Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing–masing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah. Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina hubungan dengan keluarga  lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan penambahan anggota baru (mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak 3.2



Saran Materi asuhan keperawatan keluarga baru atau pemula sebaiknya dipelajari oleh seluruh mahasiswa sebagai bekal praktik lapangan di keperawatan komunitas, sehingga sebagai perawat kita dapat memaksimalkan peran promotif dan preventif terhadap kejadian permasalahan pada keluarga baru menikah.



15



DAFTAR PUSTAKA Ditelusuri pada tanggal 27 Maret 2021 https://id.scribd.com/doc/93883678/Askep-Keluarga-Baru-Menikah-Kelompok-1 https://id.scribd.com/doc/282662064/Askep-Keluarga-Baru-Menikah .



16



FORMAT PENGKAJIAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA NamaPuskesmas



Puskesmass wwwww -



No. Register



-



Nama Perawat



Ns. Indah



Tanggal Pengkajian



25 maret 2021



A. DATA KELUARGA Nama Kepala Keluarga



Tn.D



Bahasa sehari-hari



Jawa



Alamat Rumah & Telp



Jln. Kol. H. Ismail No. 3



Yankesterdekat, Jarak



50 meter dariPuskesmas



Pekerjaan



Belum bekerja



Alat transportasi



Sepeda motor



Agama & Suku



Islam, , jawa



Status KelasSosial



Keluarga Sejahtera 1 (KS I)



DATA ANGGOTA KELUARGA No



Nama



Hub dgn KK



1.



Tn. D



Sua mi



2.



Ny. J



Istri



Umur



JK



Suku



31 tahun L



Jawa



24 tahun P



Jawa



Pendidika n Terakhir



Pekerjaan Saat Ini



Status Gizi (TB, BB, BMI)



SLTA



Belum Mempunyai Pekerjaan



BB;55 kg TB:165 cm,



SMA



IRT



TB= 158 cm BB=34 kg



TTV (TD, N, S, P) TD:120/80 mmHg, RR:18x/mnt N:70x/mnt S: 36ºC TD=110/70 mmHg N=60 x/mnt S= 36,5 C RR=20 /mn



Status Imunisasi Dasar



lengkap



Lengkap



LANJUTAN No



Nama



Status Kesehatan Saat ini



Alat Bantu/ Protesa



Riwayat Penyakit/ Alergi



AnalisisMasalahKesehatanINDIVIDU : ________________________________________ B.



C.



TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA : tahap keluarga pasangan baru menikah yang belum Tahap Perkembangan Klg Saat Ini memiliki anak Tugas Perkembangan Keluarga



:



Bila Tdk dijalankan, sebutkan



:



V



Dapat dijalankan



Tdk Dpt Dijalankan



... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..



STRUKTUR KELUARGA Baik



Pola Komunikasi



: V



Keluarga Tn.D mempunyai pola komunikasi yang cukup baik,terbuka,Bila timbul masalah kelurga berusaha mendiskusikan bersama-sama dan memberikan umpan balik yang tepat.Dan tidak ada pola komunikasi fungsional yang ditemukan keluarga.



Disfungsional



17



V



Nilai/Norma KLg



: V



Tdk ada konflik nilai Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik maka mereka tidak akan melakukan hal itu.



Ada Konflik



Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pengambilan keputusan berada di Tn.D tetapi tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny.J untuk memberikan masukan.



Genogram



31 th



24 th



18



D.



FUNGSI KELUARGA



Fungsi Afektif



: V



Fungsi Sosial



: V



Fungsi Ekonomi E.



Berfungsi Tn.D dan Ny.J selalu berusahha saling memperlihatkan kasih sayang baik anatar mereka berdua, maupun orang tua dari ny.Jeni. mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi yang terbuka dalam segala hal,sehingga sampai saat ini jarang terjadi masalah. Berfungsi Ny.J mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling menyesuaikan diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru yang mereka terima, termasuk peran suami istri.



:



Baik



:



Efektif Keluarga mengatakan nanti akan menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka pada saat membutuhkan pertolongan dikemudian hari.



Tdk Berfungsi



Tdk Berfungsi Kurang Baik Saat ini keluarga Tn.Dedi belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan seharihari kedua pasangan ini, masih bergantung kepada orang tua. Sehingga mereka memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.J



POLA KOPING KELUARGA



Mekanisme koping



V



Tidak Efektif



:Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka Stressor yg dihadapi keluarga



belum mempunyai pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan masa depan jika terus-terusan bergantung kepada mertua/orangtua.



DATA PENUNJANG KELUARGA Rumah dan Sanitasi Lingkungan Kondisi Rumah Type rumah : permanen/semi permanen* Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. Kepemilikan rumah : sendiri (Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.J menurut Ny.J rumah yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian belakang) / sewa*



Ventilasi : Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* Kondisi ventilasi dirumah baik dan cukup karena setiap kamar ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang masuk cukup dan pertukaran udara sangat cukup.



Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak*



PHBS Di Rumah Tangga Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Ya/ Tidak* ............................................................................ Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*



jika ada balita, Menimbang balita tiap bln : Ya/ Tidak* ..............................................................................



Menggunakan air bersih untuk makan & minum: Ya/ Tidak* Menggunakan air dari sumur bersih, jernih, dan tidak berbau



19



Air yang digunakan berasal dari air Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri: Ya/ Tidak* Sebelum dan sesudah melakukan aktivitas selalu mandi 2x sehari menggunakan air bersih Mencuci tangan dengan air bersih & sabun : Ya/ Tidak* Keluarga selalu mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun setiap hari Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya : Ya/ Tidak* Selalu membuang sampah pada tempat yang tersedia Menjaga lingkungan rumah tampak bersih ya/tidak



Setiap pagi selalu dibuka



PencahayaanRumah : Baik/ Tidak* Baik siang hari tampak terang Saluran Buang Limbah : Tertutup/terbuka* Sampah ditampung ditempat sampah samping rumah Air Bersih : Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*, sebutkan..... Kualitas air: air bersih bening tidak berbau



namun kondisi rumah masih terlihat berantakan karena baru seminggu yang lalu pasca pernikahan 1. Tidak berbau 2. Tidak ada hewan disekitar 3. Jarak jamban dari tempat penampung 12 meter dari sumber air



Jamban Memenuhi Syarat : Kepemilikan jamban : ya/tidak* Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Jarak septic tank dengan sumber air : 15m



.............................................. ........................................



Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari : Ya/ Tidak* Menggunakan jamban sehat : Ya/ Tidak*



Tempat Sampah: Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Jenis : Tertutup/Terbuka * ………………………………………………… Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah 2



120 m²



Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup) Setiap satu minggu sekali klien selalu menguras bak mandi 2x Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*



Ya, setiap orang



Anggota Keluarga (8m /orang) Ya/Tidak * 8m2 …………………………………………………



Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/ Tidak* Tidak merokok di dalam rumah : Ya/ Tidak* Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak



KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA 1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: AdaTidak karena Ada karena dukungan keluarga sangat perlu 2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : YaTidak 3)



Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya: YaTidak



20



4)



Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : YaTidak , karena keluarga tidak merasa ada tanda-tanda didalam keluarganya ada yang sakit



5)



Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat : Ya Tidak Namun jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit berusaha membawa berobat ke Puskesmas terdekat



6)



Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Keluarga Tetangga , Kader



7)



Kepada tenaga kesahatan seperti dokter dan perawat



Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota Perlu berobat ke fasilitas yankes



8)



Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),



9)



YaTidak,jelaskan : Keluarga melakukan upaya tindakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat dan mealkukan cek kesehatan secara rutin setiap 1 bulan sekali Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya : Ya Tidak , Ya keluarga mengetahuinya jika ada anggota keluarga yang sakit selalu diberikan dukungan penuh agar dapat sembuh



10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: Ya dengan membantu untuk menjalani gaya hidup sehat



Ya



Tidak, jelaskan



11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: Ya Tidak, jelaskan : Dengan cara membawa ke puskesmas terdekat 12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : YaTidak, jelaskan : keluarga belum mampu memelihara kebersihan dalam rumah karena sibuk dengan acara resepsi pernikahan



11) Apakah keluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya: Ya Tidak, jelaskan :, Ya keluarga mempunyai cara tersendiri dalam menggali masalah kesehata anggota caranya denagna



cara mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat KEMANDIRIAN KELUARGA Kriteria : 1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2 2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5 3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6 4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif Kategori : Kemandirian I Kemandirian III



Kemandirian II



V



Kemandirian IV



PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGAI BERIKUT : AnggotaKeluarga Nyeri spesifik: Lokasi



1



2



3



4



5



Tipe Durasi



21



Intensitas Status mental:



Gangg.Keseimb 1



2



3



4



5



Bingung



Sistem pencernaan:



V



Nyeri perut



Depresi



Muntah darah



Menarik diri



Flatus 1



2



3



4



5



4



5



1



2



3



4



5



1



2



3



4



5



Distensi abdomen



Cianosis



Colostomy



Akral Dingin



Diare



Diaporesis



Konstipasi



Jaundice



Bising usus



Luka



Terpasang Sonde



Mukosa mulut kering



Sistem persyarafan:



Kapiler refil time lebih 2 detik Sistem Pernafasan



Nyeri kepala 1



2



3



4



5



Pusing Tremor



Stridor



Reflek pupil anisokor



Wheezing



Paralisis : Lengan



Ronchi



kiri/ Lengan kanan/



Akumulasi sputum 1



2



3



4



5



Disuria



Kaki kiri/ Kaki kanan Anestesi daerah



Hematuria



perifer



Frekuensi



Riwayat pengobatan Alergi Obat



Retensi Inkontinensia Sistem Musculoskeletal Tonus otot kurang



3



Mual/muntah



Disorientasi



Sistem perkemihan:



2



Intake cairan kurang



Cemas



Sistem integumen:



1



1



2



3



4



5



Jenis obat yang dikonsumsi



Paralisis Hemiparesis



PEMERIKSAAN PENUNJA



ROM kurang Pemeriksaan Laboratorium GDP/2JPP/acak



1



2



3



4



5



Asam Urat Cholesterol Hb



22



21



23



ANALISA DATA NO. 1



DATA DS : -



-



Tn. D mengatakan belum memiliki pekerjaan Tn. D mengatakan susah mendapatkan pekerjaan dan saat ini terus mencari lowongan pekerjaan Tn. D mengatakan ada persaan khwatir terhadap masa depan keluarga.



PROBLEM Gangguan proses keluarga pada Tn.D



ETOLOGI Perubahan finansial keluarga pada Tn.D



Manajeman kesehatan tidak efektif padaNy.J



Tuntutan berlebih karena adanya pernikahan



DO : -



2



DS: -



-



DO: -



-



Keluarga Tn.D tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/ emosional/ spiritual anggota keluarga Menurut Ny. J pekerjaan persiapan pernikahan terlalu banyak sehingga sering lupa makan Ny. J mengatakan sekarang ini mudah lelah Ny. J mengatakan terjadi penurunan BB sebanyak 4 kg dari 40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan (selama persiapan pernikahan)



Ativitashidupsehariharitidakefektifuntukmemenuhit ujuankesehatan Ny. J tampak kurus Badan tidak idealis



24



SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA: Perubahan finansial keluarga Kriteria SKOR Bobot Pembenaran SIFAT MASALAH Wellness



Aktual



3



1



Cemas menjadikan Tn.D berkecil hati,tidak percaya diri dan khawatir terhadap masa depan.



2



Sumberdaya di keluarga cukup kuat 1. Mertua saling menghargaidan dapat mengerti 2. Sistem dukungan sosial keluarga kuat 3. Pola komunikasi keluarga baik.



1



Jarak rumah dengan kota terjangkau ( agak dekat). Keluarga belum memanfaatkan lapangan pekerjaan yang ada.



1



Keluarga merasakan adanya masalah, tapi cemas dianggap hal biasa



Resiko Potensial KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH Mudah



Sebagian



1



Tidak dapat POTENSIAL MASALAH YANG DAPAT DICEGAH Tinggi



Cukup



2



Rendah MENONJOLNYA MASALAH Segera



2



Tak perlu Tak dirasakan



25



Dilakukan di setiap diagnose keperawatan (Skore/angka tertinggi)xbobot SKORING MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA: Manajeman kesehatan tidak efektif Kriteria SKOR Bobot Pembenaran SIFAT MASALAH Wellness



Aktual



1



Masalah penurunan berat badan telah terjadi pada Ny.Jdikarenakan terlalu banyak pekerjaan dalam mempersiapkan penikahan dan setelah pernikahan dan akhirnya terjadi mudah lelah.



2



Keluarga memiliki sumberdaya yang cukup kuat untuk mengatasi masalah yaitu: 1. Karena tidak memiliki pekerjaan, jadi lebih banyak istirahat dan makan yang teratur. 2. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga



2



1



Masalah sudah berlangsung belum terlalu lama, sekitar kurang lebih 2 minggu terakhir ini.



2



1



3



Resiko Potensial KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH Mudah



Sebagian



1



Tidak dapat POTENSIAL MASALAH YANG DAPAT DICEGAH Tinggi



Cukup Rendah MENONJOLNYA MASALAH Segera Tak perlu Tak dirasakan



Masalah ada tapi di anggap hal



26



yang biasa oleh keluarga



Dilakukan di setiap diagnose keperawatan (Skore/angka tertinggi)xbobot



27



INTERVENSI KEPERAWATAN N Diagnosa o Keperawatan 1 Gangguan proses . keluargapadaTn.D berhubungan dengan perubahan finansial keluarga ditandai dengan DS: - Tn. D mengatakan belum memiliki pekerjaan - Tn. D mengatakan susah mendapatkan pekerjaan dan saat ini terus mencari lowongan pekerjaan - Tn. D mengatakan ada persaan khwatir terhadap masa depan keluarga.



Luaran Keperawatan (SLKI) Outcome Indikator Setelah dilakukan 1) kemampuan keluarga memenuhi tindakan keperawatan kebutuhan fisik anggota keluarga meningkat 2) kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan emosional anggota keluarga meningkat 3) ketepatan peran keluarga pada tahap perkembangan meningkat 4) kemampuan keluarga pulih dari kondidi sulit meningkat



dalam waktu 1 x 24 jam masalah gangguan proses keluargapadaTn.D sebagian teratasi



Intervensi Keperawatan (SIKI) Intervensi Aktivitas Dukungan koping Observasi 1. Identifikasi respon emosional thd kondisi saat ini 2. Identifikasi kesesuaian harapan Antara pasien, keluarga dan tenkes Terapeutik 3. Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga 4. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga/antar anggota keluarga 5. Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik 6. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis, tempat tinggal, makanan, pakaian) 7. Hargai dan dukung mekanisme



28



DO : -



koping adaptif yang digunakan Edukasi 8. Informasikan kemajuan pasien 9. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia



Keluarga Tn.D tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/ emosional/ spiritual anggota keluarga



Dukungan 2 .



Pengambilan Setelah dilakukan Manajeman kesehatan tidak efektif pada Ny.J berhubungan dengan Tuntutan berlebih karena adanya pernikahan ditandai dengan DS: - Menurut Ny. J pekerjaan persiapan pernikahan terlalu banyak sehingga sering lupa makan



1) Melakukan tindakan untuk mengurangi faktor resiko meningkat 2) Menerapkan program perawatan meningkat Aktivitas hidup sehari-hari efektif memenuhi tujuan kesehatan meningkat



tindakan keperawatan dalam waktu 1 x 24 jam masalah Manajeman kesehatan tidak efektif pada Ny.J teratasi sebagian



Keputusan



Observasi 1. Identifikasi persepsi mengenal masalah dan informasi yang memicu konflik Terapeutik 2. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan 3. Diskusikan kelebihan dan Kekurangan dari setiap solusi 4. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapakan 5. Fasilitasi pengambilan



29



-



-



DO: -



-



Ny. J mengatakan sekarang ini mudah lelah Ny. J mengatakan terjadi penurunan BB sebanyak 4 kg dari 40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan (selama persiapan pernikahan)



Ativitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan Ny. J tampak kurus Badan tidak idealis



keputusan secara kolaboratif 6. Hormati hak pasien untuk menerima dan menolak informasi 7. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenakes lainnya Edukasi 8. Informasikan alternatif solusi secara jelas 9. Berikan informasi yang diminta pasien Kolaborasi 10. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dlm memfasilitasi pengambilan keputusan



30



-



31



IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN N o



DX KEP



1 Gangguan proses . keluarga pada Tn.D berhubungan dengan perubahan finansial keluarga ditandai dengan DS: -



-



Tn. D mengatakan susah mendapatkan pekerjaan dan saat ini terus mencari lowongan pekerjaan Tn. D mengatakan ada persaan khwatir terhadap masa depan keluarga



DO : -



WAKTU



08.00 08.15



08.30



08.35



08.50



08.55



09.00 Keluarga Tn.D tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/ emosional/ spiritual anggota keluarga



2 Manajeman kesehatan . tidak efektif pada Ny.J



09.15



09.20



IMPLEMENTASI



1. Mengidentifikasi respon emosional thd kondisi saat ini 2. Mengidentifikasi kesesuaian harapan antara pasien, keluarga dan tenkes 3. Mendengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga 4. Memfasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga/antar anggota keluarga 5. Memfasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik 6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis, tempat tinggal, makanan, pakaian) 7. Menghargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan 8. Menginformasikan kemajuan pasien



1. Mengidentifikasi respon emosional thd



EVALUA TTD SI/RESPO N KLIEN Responsif Fanni Responsif Firda Responsif



Responsif



Dian



Responsif



Fanni



Responsif



Firda



Responsif



Dian



Responsif



Fanni



Responsif



Firda



32



berhubungan dengan Tuntutan berlebih karena adanya pernikahan ditandai dengan DS: - Menurut Ny. J pekerjaan persiapan pernikahan terlalu banyak sehingga sering lupa makan - Ny. J mengatakan sekarang ini mudah lelah - Ny. J mengatakan terjadi penurunan BB sebanyak 4 kg dari 40 kg menjadi 36 kg dalam 1 bulan (selama persiapan pernikahan)



09.30



2.



09.45



3.



09.55 4.



10.15 5. 10.25



6. 11.00



11.20 DO: -



-



Ativitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi tujuan kesehatan Ny. J tampak kurus Badan tidak idealis



7.



8.



kondisi saat ini Mengidentifikasi kesesuaian harapan antara pasien, keluarga dan tenkes Mendengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan keluarga Memfasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga/antar anggota keluarga Memfasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis, tempat tinggal, makanan, pakaian) Menghargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan Menginformasikan kemajuan pasien



Responsif



Dian



Responsif



Fanni



Responsif



Firda



Responsif



Dian



Responsif



Fanni



Responsif



Firda



Responsif



Fanni



Nila



Nila



33



34