Revisi Nur Hidayah (1) - 1810505023 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UJI KEBOCORAN TABUNG PESAWAT SINAR-X MOBILE DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah



Disusun Oleh: NUR HIDAYAH 1810505023



PROGRAM STUDI JENJANG DIPLOMA 3 RADIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA JANUARI 2021



HALAMAN PERSETUJUAN



UJI KEBOCORAN TABUNG PESAWAT SINAR-X MOBILE DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA



PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH



Disusun Oleh: Nur Hidayah 1810505023



Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Seminar Proposal Karya Tulis Ilmiah Program Studi Jenjang Diploma 3 Radiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta



Oleh : Pembimbing Tanggal



Tanda tangan



: M. Fakhrurreza, S.T., M.Sc. : 11 Januari 2021



:



i



HALAMAN PENGESAHAN



UJI KEBOCORAN TABUNG PESAWAT SINAR-X MOBILE DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH



Disusun Oleh: Nur Hidayah 1810505023



Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Melanjutkan Karya Tulis Ilmiah Program Studi Jenjang Diploma 3 Radiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta



Oleh : Penguji I



Penguji II



M. Fakhrurreza, S.T., M.Sc.



Tanggal



Fisnandya Meita, S. Tr.Kes.



:



20 Februari 2021



ii



iii



BIODATA PENULIS



A. Data Pribadi Nama Lengkap Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Kewarganegaraan Alamat Asal Srumbung Magelang Telpon/Hp Email



: Nur Hidayah : Magelang, 08 April 2000 : Perempuan : Islam : Indonesia : Lempong RT 01 RW 07 Tegalrandu : 081225161170 : [email protected]



B. Riwayat Pendidikan Formal  TK PGRI Tegalrandu 2004-2006  SD Negeri Tegalrandu 2006-2012  MTs Muhammadiyah Srumbung 2012-2015  SMA Negeri 1 Dukun 2015-2018  Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jurusan Diploma III Radiologi 2018-2021 C. Data Orangtua/Wali Nama Orangtua : 1. Juwahir 2. Pariyah Pekerjaan : Petani Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia Alamat Asal : Lempong RT 01 RW 07 Tegalrandu Srumbung Magelang HALAMAN MOTO



iv



“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya.” (QS. Ath-Thalaq : 2-3) “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”.( QS. Al Insyirah : 5)



KATA PENGANTAR v



Alhamdulillah, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan kepada penulis sehingga dengan nikmat kesehatan dan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh maka penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Uji Kebocoran Tabung Pesawat Sinar-X Mobile di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, bantuan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis, khususnya kepada : 1. Ibu Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2. Bapak Moh Ali Imron, S.Sos., M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 3. Ibu Asih Puji Utami, S.KM., M.Kes selaku Ketua Program Studi D3 Radiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta 4. Bapak M. Fakhrurreza, S.T., M.Sc, selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan selama penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini 5. Seluruh dosen pengampu program studi Diploma 3 Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah membimbing penulis selama menjalankan pendidikan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta 6. Untuk Kedua Orangtua, atas cinta dan kasih sayangnya yang tak pernah putus untuk selalu mensupport sehingga penulis dapat menyelesaikan amanah ini dengan sebaik-baiknya. 7. Kepada kakak-kakak yang selalu mensupport dan memberikan segala keperluan untuk mengerjakan proposal karya tulis ilmiah ini 8. Kepada orang-orang yang selalu mendo’akan dalam diam untuk kesuksesan penulis 9. Kepada Rini Novianti teman seperjuangan, atas segalanya 10.Sahabat angkatan 2018 Prodi Radiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang telah menjadi keluarga terbaik untuk mencari pengalaman terbaik selama di Yogyakarta. 11.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Proposal karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dalam tata bahasa atau cara penyajiannya, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan Proposal ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan pengarahan, bimbingan dan kritik dalam penyelesaian Proposal karya tulis ilmiah, dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan Proposal karya tulis ilmiah ini. Semoga Allah SWT membalas semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Proposal karya vi



tulis ilmiah ini. Berharap Proposal karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.



Yogyakarta,



Penulis



vii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................i KEASLIAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.............................ii BIODATA PENULIS..........................................................................................iii HALAMAN MOTO............................................................................................iv KATA PENGANTAR.........................................................................................v DAFTAR ISI........................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F.



Latar Belakang...........................................................................................1 Rumusan Masalah.....................................................................................3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4 Ruang Lingkup..........................................................................................4 Keaslian Penelitian....................................................................................5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori................................................................................................11 B. Kerangka Alur Pikir Penelitian.................................................................20 BAB III METODE PENELITIAN A. B. C. D. E. F. G.



Jenis Penelitian..........................................................................................21 Tempat Dan Waktu Penelitian...................................................................21 Populasi Dan Sampel.................................................................................21 Alat Dan Bahan.........................................................................................21 Metode Pengumpulan Data.......................................................................22 Pengolahan Dan Analisis Data..................................................................22 Alur Penelitian...........................................................................................23



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25 LAMPIRAN



vii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Radiologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan penggunaan sinar-x atau peralatan radiasi lainnya dalam rangka memperoleh informasi visual sebagai bagian dari pencitraan atau imaging kedokteran (medical imaging). Radiologi dibagi menjadi dua yaitu pelayanan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, dan pengobatan penyakit serta pemulihan kesehatan. Pemanfaatan pesawat sinar-X untuk diagnostik secara tepat meliputi desain ruangan, pemasangan, dan pengoperasian sesuai dengan norma keselamatan radiasi. Dalam hal ini setiap pesawat Sinar-X harus sesuai dengan spesifikasi keselamatan alat, perlengkapan proteksi radiasi, keselamatan operasional, proteksi pasien, dan uji kepatuhan/ uji kesesuaian (compliance test). Uji kesesuaian dimaksudkan untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam prosedur radiologi diagnostik berfungsi dengan benar sehingga pasien tidak mendapat paparan yang tidak diperlukan, dan menerapkan program jaminan mutu untuk radiologi diagnostik (Puji Hastuti et al., 2012). QA (Quality Assurance) merupakan cakupan keseluruhan dari program



managemen



(pengelolaan)



yang



diselenggarakan



untuk



memastikan keunggulan dalam perawatan medis dan menjamin pelayanan kesehatan radiologi. Sedangkan Quality Control (QC) merupakan bagian



1



dari program QA. Program yang perlu dilakukan dalam mendukung QA dan QC yaitu tes penerimaan (acceptance testing), evaluasi rutin (routine performance monitoring) dan evaluasi tes perbaikan (error corection test). QA dan QC dilakukan untuk mendeteksi gangguan secara dini, mengurangi tingkat pengulangan foto dan mengurangi jumlah radiasi yang diterima pasien (Papp, 2011). Mengingat radiasi pengion mempunyai potensi merugikan terhadap kesehatan, maka dalam penggunaan radiasi tersebut diperlukan langkah proteksi radiasi yaitu justifikasi, limitasi dan optimasi. Tujuan proteksi radiasi



yaitu untuk



mengurangi Dalam



mencegah



terjadinya



efek



islam,



tuntutan



terjadinya



stokastik untuk



efek



deterministik



dan



serendah mungkin. menghindari



bahaya



harus



didahulukan. Seperti halnya hukum fiqh islam, yang berbunyi ; “ Menghindari bahaya (mudharat) harus di dahulukan atas mencari / menarik maslahat atau kebaikan “ Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap pemanfaatan Radiasi Pengion perlu adanya pengukuran paparan radiasi



pesawat sinar-X untuk proteksi



radiasi, karena sangat penting bagi keperluan proteksi radiasi bagi petugas, pasien dan masyarakat. Kegiatan proteksi radiasi terhadap sumber eksternal merupakan upaya proteksi atau perlindungan yang dilakukan untuk melindungi tubuh terhadap segala macam sumber radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia. Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa cara yaitu membatasi waktu paparan, menambah



2



jarak dari sumber radiasi, maupun menggunakan alat bantu penahan radiasi (Hiswara, 2015). Berdasarkan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011 Rumah sakit yang menyediakan pemeriksaan menggunakan pesawat sinarX harus memperhitungkan denah ruangan yang meliputi ukuran, bahan, dan ketebalan dinding ruangan (Bapeten, 2011). Agar dosis yang diterima tidak melebihi setengah NBD (nilai batas dosis) dari pekerja radiasi sebesar 10 mSv/ th atau 0,2 mSv/ minggu dan masyarakat sebesar 0,5 mSv/ th atau 0,01 mSv/minggu (BAPETEN, 2014). Perka BAPETEN No 15 tahun 2014 pasal 47 menyatakan bahwa batas nilai kebocoran radiasi pada ruang radiologi sebesar 1 mGy /jam pada jarak 1m dari posisi fokus dengan kondisi kuat arus dan kVp (Kilo Volt Peak) maksimum. Hal ini tidak berlaku untuk pesawat sinar-X Mamografi dengan nilai kebocoran radiasi 0,02 mGy / jam pada jarak 5 cm dari permukaan tabung dan pesawat sinar-X intra oral sebesar 0,25 mGy / jam pada jarak 1 m dari posisi fokus dengan kondisi kuat arus dan kVp maksimum. Program proteksi dan keselamatan radiasi memang menjadi salah satu prasarat yang diberikan BAPETEN dalam dokumen perijinan. Pada Undang- undang Nomor 10 Tahun 1997 pasal 17 menyatakan bahwa setiap pemanfaatan tenaga nuklir wajib memiliki izin produksi. Menurut BAPETEN No 15 Tahun 2014 Pasal 9 izin produksi pembangkit radiasi pengion berlaku 2 tahun sejak tanggal diterbitkan izin. Universitas



3



‘Aisyiyah Yogyakarta memiliki 2 ruang radiologi yang terdiri dari 1 ruang radiologi berisi pesawat sinar –X mobile dan 1 ruang radiologi berisi pesawat sinar –X Digital Radiography (DR) (BAPETEN, 2014). Pesawat sinar-X baru yang ditempatkan di Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yaitu pesawat sinar- X Mobile dan pesawat tersebut belum melakukan uji kesesuaian. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ UJI KEBOCORAN



TABUNG



PESAWAT



SINAR–X



MOBILE



DI



UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu Apakah terdapat kebocoran pada tabung pesawat sinar-X mobile di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kebocoran pada tabung pesawat sinar-X mobile di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis



:



Memperdalam



pengetahuan



penulis



tentang



kebocoran tabung sinar-X dan tentang proses pengujian pesawat sinarX di Laboratorium Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2. Bagi Akademik : Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu masukkan bagi Laboratorium Universitas ‘Aisyiyah



4



Yogyakarta terhadap pentingnya dilakukan uji kebocoran tabung sinarX untuk meningkatkan keselamatan bagi instruktur, mahasiswa dan lingkungan sekitar. E. Ruang Lingkup 1. Ruang lingkup materi



: Lingkup materi dari penelitian ini ialah



seputar standar nilai kebocoran tabung menurut BAPETEN, proteksi radiasi, Uji kesesuaian pesawat sinar -x 2. Ruang Lingkup Waktu



: Waktu penyusunan penelitian yaitu pada



bulan Oktober 2020 hingga bulan Mei 2021 3. Ruang Lingkup Tempat



:Tempat



penelitian



dilakukan



Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta



5



di



F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Penelitian dan Jurnal Terkait “ Uji Kebocoran Tabung Sinar-X “ No 1.



Peneliti dan Tahun Ujang Wiharja, 2019 Universitas Krisnadwipayana



Judul Penelitian



Tujuan dan Metode Penelitian



Analisa Uji Kesesuaian Pesawat Untuk melakukan pemenuhan Sinar- X Radiografi terhadap persyaratan standar yang sesuai bagi paparan medik. Pengujian kebocoran tabung dilakukan sebanyak lima sisi yaitu kiri , kanan , depan , belakang dan atas



6



Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa Akurasi tegangan tabung pesawat sinarX tersebut memiliki penyimpangan terbesar pada titik 70 kV sebesar 2,47 % sedangkan nilai lolos uji yaitu



2.



Rika Susanti, 2017 Universitas Andalas



Uji Kesesuaian Pesawat Fluoroskopi Intervensional merek Philips Allura FC menggunakan Detektor Unfors Raysafe X2 di Rumah Sakit Universitas Andalas



7



Untuk memastikan bahwa pesawat tersebut memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan memberikan informasi diagnosik yang tepat dan akurat. Metode pengujian yang dilakukan diantaranya uji kualitas citra, uji kolimasi, uji akurasi tegangan, uji kualitas berkas sinar-X, uji laju dosis tipikal pasien, uji kebocoran tabung sinar-X dan uji laju dosis input image intensifier



2,1 mmAl pada tegangan 80 kV memiliki nilai sebesar 3,068 mmAl sedangkan nilai lolos uji yaitu > 2,3 mmAl. Hal ini menandakan bahwa pesawat sinarX tersebut memiliki kualitas yang baik. Hasil yang didapatkan yaitu untuk uji kualitas citra ≥ 1,6 lp/mm; uji kolimasi : (1) uji kesesuaian selisih lapangan kolimasi dengan berkas sinarX sebesar 0,077% dan 0,25%, (2) uji kesesuaian lapangan berkas sinar-X dengan image intensifier sebesar 0,797% dan 0,503%, (3) uji kesesuaian titik pusat image intensifier dengan



3.



Gando Sari, 2017 Uji Efisiensi Celah (Shutter) Politeknik Kemenkes Kolimasi Tabung Sinar-X Di Jakarta II Laboratorium Jur Tro Poltekkes Jakarta II Dan Dua Instalasi Radiologi Lahan Pkl Di Jakarta



8



untuk mengetahui efisiensi shutter kolimator dengan ada tidaknya kebocoran dari celah kolimator peralatan sinar x. Jenis penelitian yang digunakkan adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif cross sectional, melakukan pengujian celah



monitor sebesar 0,173%; uji akurasi tegangan dengan % error sebesar 4,02%; uji kualitas berkas sinar-X sebesar 5,14 mmAl pada tegangan 80 kVp; uji dosis tipikal pasien sebesar 6,81 mGy/menit dan 11,87 mGy/menit; uji kebocoran tabung sinar-X sebesar 0,159 mG/jam dan uji laju dosis input image intensifier sebesar 69,54 µGy/menit dan 45,84 µGy/menit. Hasil diperoleh adanya kebocoran shutter kolimasi dengan ditandai adanya penghitaman pada film rontgen, pada 8 (delapan) peralatan sinar-x, ada yang kebocorannya menyeluruh (sangat



4.



Untung Purnomo, 2015 Uji Kesesuaian Pesawat SinarPoltekkes Kemenkes X Mobile Unit Radiologia Di Jakarta Laboratorium Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Poltekkes Jakarta II Pada Tahun 2015



9



(shutter) kolimator terhadap peralatan sinar-x yang terdapat di laboratorium dan dua instalasi Radiologi lahan PKL mahasiswa Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi PoltekkesKemenkesJakarta II. Untuk mengukur bahwa setiap parameter pada pesawat teruji akurasi fungsinya sesuai dengan spesifikasi alat, dan bila terjadi penyimpangan harus berada dalam batas toleransi yang ditentukan. Penelitan ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.



signifikan), dan ada yang kebocorannya cukup besar, serta ada yang kebocorannya sedikit..



Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang masih dalam batas toleransi adalah pada uji iluminensi yaitu ≥ 100 lux, pada uji keakurasian kolimator yaitu ≤ 2% FFD,pada uji kebocoran tabung yaitu ≤1mGy/jam, pada uji tegangan tabung yaitu ±6% dari pengaturan di kontrol panel, pada uji waktu eksposi yaitu± 10% dari pengaturan dikontrol panel, pada uji keluaran output



5.



M. Irwan Katili, 2014 Uji Kesesuaian Pesawat SinarPoltekkes Kemenkes X Merk GE Type XR 6000 di Semarang Laboratorium Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang



10



untuk melakukan pengujian dan menganalisis hasil ujinya. Metode yang digunakan adalah pengukuran secara kuantitatif terhadap beberapa komponen yang meliputi, Kolimator, Tabung sinar-X dan Generator. Alat yang digunakan untuk pengukuran berupa meteran, Piranha test tool, TOR ABC serta water pass.



radiasi yaitu nilai koefisien liniearitas ≤ 0.1,pada uji reproduksibilitas yaitu nilai CV ≤ 0.05,pada uji Half Value Layer yaitu≥ 2.3mmAl pada penggunaan 80 kV. Sedangkan hasil penelitian yang sudah melewati batas toleransi adalah pada uji efisiensi celah (shutter) yaitu adanya penghitaman. Hasil pengukuran untuk cahaya lampu adalah 281,67 lux, untuk kolimator berupa penyimpangan ? X + ? Y sebesar 1,8% dan deviasi sebesar 1,5 derajat, untuk pengukuran kebocoran tabung masih di bawah nilai kebocoran sebesar 1



6.



mGy/jam. hasil pengukuran akurasi tabung diperoleh semuanya kurang dari 5 % (kVp diff), keluaran untuk arus tabung masih sesuai dengan pengaturannya, Hasil koefisien linearitas pada pengujian mAs linearity kurang dari 0,1, nilai CV yang diterima lebih kecil sama dengan 0,05 untuk reproduksibilitas. sedangkan nilai HVL terukur sudah lebih besar dari 2,3 mmAl pada 80 kVp. Nur Hidayah, 2020 Uji Kebocoran Tabung Pesawat Tujuan penelitian ini adalah Sedang dalam proses Universitas ‘Aisyiyah Sinar-X Mobile di Universitas Untuk mengetahui adanya penelitian Yogyakarta ‘Aisyiyah Yogyakarta kebocoran tabung pesawat sinar- X di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan



11



metode kuantitatif untuk menguji kebocoran tabung sinar-x di ruang radiologi universitas ‘aisyiyah yogyakarta.



12



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Dasar Teori 1. Sinar – X a. Pengertian sinar- X Bushberg et al.,( 2002, dalam Yunitasari, 2014) menyatakan bahwa Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik dengan energi yang sangat tinggi. Sinar-X dihasilkan di dalam tabung sinar-X. Di dalam tabung, sinar-X dihasilkan oleh elektron bebas yang di percepat dengan beda potensial yang sangat tinggi, lalu di tembakkan ke suatu target. Pada proses perlambatan elektron berkecepatan tinggi oleh medan inti atom target akan dihasilkan sinar-X kontinyu dan sinar-X karakteristik sesuai dengan bahan target yang digunakan. Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus benda - benda. Sinar-X di temukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu Wilhem Conrad Rontgen tahun 1895. Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi sekitar 200 eV sampai 1 MeV. Spektrum sinar-X memiliki panjang gelombang 10-510-12 nm, berfrekuensi 1017- 1020 Hz dan memiliki energi 103- 106 eV(Rahmat et al., 2014). Sinar-X dapat terbentuk melalui proses perpindahan elektron



13



atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju tingkat energi yang lebih rendah(Helmy, 2011). b. Sifat – sifat sinar- X Sinar –X juga memiliki sifat-sifat. Beberapa sifat-sifat yang dimiliki oleh sinar- X antara lain yaitu (Malueka, 2007:2-3) : 1) Memiliki daya tembus Sinar- X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar dan digunakan dalam radiografi. Daya tembusnya dipengaruhi oleh tegangan listrik filament serta oleh jenis bahan yang disinari. Semakin tinggi tegangan tabung yang digunakan, semakin besar daya tembusnya. Semakin rendah kepadatan suatu benda, semakin besar daya tembusnya. 2) Hamburan Sinar- X yang melalui suatu bahan akan bertabrakan kesegala arah, hal tersebut menimbulkan radiasi hambur pada bahan yang dilalui. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan film akan tampak penghamburan kelabu secara menyeluruh. 3) Absorbsi Sinar- X dalam radiografi diserap oleh bahan sesuai dengan kepadatan bahan tersebut. Semakin tinggi kepadatannya, semakin besar penyerapannya. 4) Efek fotografik



14



Efek fotografik ini, sinar-X menghitamkan emulsi film (emulsi perak bromida) setelah diproses secara kimiawi. 5) Menimbulkan efek biologis Sinar-X dapat menimbulkan kelainan



somatik yang



merupakan akibat langsung dari radiasi sinar- X terhadap tubuh, misalnya tumor. Sinar- X juga dapat menyebabkan kelainan genetis, yang merupakan akibat tidak langsung, misalnya mutasi genetik. Efek biologis ini digunakan dalam radioterapi. 6) Fluorosensi Sinar-X kalsium-



menyebabkan



tungstat



atau



bahan-bahan



zink-sulfid



tertentu



seperti



memendarkan



cahaya



(luminisensi), bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar- X. 7) Ionisasi Efek primer sinar- X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut. 2. Pesawat x- ray Mobile



15



Gambar 2.1 Unit x- ray mobile (Sujatno, 2013)



Mobile x-ray unit adalah jenis pesawat rontgen yang mampu bergerak dan mudah dipindahkan kemanapun karena memiliki roda dan tiang tabung yang bisa dilipat sehingga sangat mungkin bisa dimasukkan ke dalam lift untuk dipindahkan. Yang harus diutamakan dalam penggunaan pesawat rontgen mobile adalah pelindung radiasi. Prinsip dasar x-ray mobile terdiri dari cart beroda yang membawa x- ray generator, x- ray tube, tubestand, collmator, dan penyimpanan film cassete. Ada juga battery untuk mengecharge tenaga pada x- ray mobile. Dialat ini ada 2 prinsip kerja bisa dari supply tegangan 220v ac langsung atau battery, alur kerja dari sumber 220 v yaitu masuk ke step up trafo lalu ke rectifier yang kemudian ke x- ray tube. Dimana diantara x rectifier dan x- ray tube terdapat battery dan kapasitor. Jika battery terisi maka dia akan menyalurkan tegangannya ke kapasitor. Setelah penuh kapasitor akan mendischarge ke x- ray tube dan menghasilkan sinar- X (Nur Mukminah,et al.,



16



2013). Komponen yang terdapat dalam pesawat sinar- X mobile yaitu



Gambar 2.2 Kolimator (Roes Rusmanto,2012 )



a. Kolimator : kolimator berfungsi untuk menentukan luas area yang akan di ekspose dengan bantuan cahaya dan dapat di atur horisontal dan vertikal saja



Gambar 2.3 X- ray tube (Rolf, 2018)



17



Gga b. X- ray Tube : X- ray tube berfungsi sebagai tempat terjadinnya proses kerja sinar-x c. HTT (high tension travo) : berfungsi sebagai penghasil tegangan tinggi pada pesawat rontgen



Gambar 2.4. Control table (Raturhyani,2015)



d. Control table : control table berfungsi sebagai pengontrol pesawat rontgen yang terdiri dari pengaturan kV, mA, dan tombol power e. Arm : Arm berfungsi sebagai penyangga x- ray tube dan collimator dan sebagai pengatur posisi x- ray tube dan collimator f. Roda : berfungsi sebagai penggerak pesawat ronsen mobile



18



Gambar 2.5. Cassette box (Raturhyani,2015)



g. Cassette box : berfungsi sebagai tempat penyimpanan kaset. 3. Prinsip Proteksi Radiasi Proteksi radiasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar dosis radiasi pengion yang mengenai manusia dan makhluk hidup disekitarnya tidak melampaui nilai batas yang telah ditentukan(Martin et al., 2019).Menurut Peraturan Kepala BAPETEN No. 15 tahun 2014 mengenai keselamatan radiasi dalam produksi pesawat sinar-X konvensional dan intervensional, pekerja radiasi wajib menerapkan asas -asas proteksi radiasi yaitu : a) Justifikasi Asas justifikasi merupakan asas pembenaran akan tindakan radiologi



yang



mempertimbangkan



hubungan



antara



besar



keuntungan dengan resiko. Dalam asas ini di jelaskan bahwa suatu tindakan radiasi hanya diizinkan bila manfaat yang akan didapat oleh pasien lebih besar dibandingkan dengan resiko yang akan



19



dihadapi (ICRP, 2007). b) Limitasi Asas limitasi yang dimaksud adalah agar dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi maupun masyarakat sekitar tidak melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan oleh Perka Bapeten. Nilai Batas Dosis (NBD) merupakan dosis terbesar yang diizinkan yang dapat diterima baik itu oleh pekerja radiasi maupun masyarakat dalam jangka waktu yang telah ditentukan (Hiswara, 2015). c) Optimasi Asas optimasi dapat disebut juga dengan As Low As Reasonably and Archievable (ALARA), yaitu asas optimasi dapat terpenuhi apabila paparan radiasi dapat ditekan serendah mungkin dengan pertimbangan diberbagai faktor seperti faktor ekonomi yaitu nilai biaya yang dapat dipertanggung jawabkan dan faktor sosial yaitu dengan penggunaan dosis yang optimal (Homles et al., 2014). Kegiatan



proteksi



radiasi



terhadap



sumber



eksternal



merupakan upaya proteksi atau perlindungan yang dilakukan untuk melindungi tubuh terhadap segala macam sumber radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia. Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa cara berikut, yaitu dengan membatasi waktu paparan, menambah jarak dari sumber radiasi, maupun dengan



20



menggunakan alat bantu penahan radiasi (Hiswara, 2015). 1) Jarak Maksimalkan jarak dari sumber radiasi. Dosis radiasi pekerja dapat berkurang dengan bertambahnya jarak pekerja dari sumber radiasi. Untuk sinar gamma dan sinar- X, intensitas dosis radiasi akan berbanding terbalik dengan jarak yang dikuadratkan atau yang biasa disebut hukum kuadrat terbalik atau Invers Square Law (Martin et al., 2019). 2) Waktu Minimalkan waktu yang dihabiskan di area radiasi. Meminimalkan waktu pemaparan dapat mengurangi dosis yang diterima petugas medis dari sumber radiasi. Tingkat dosis radiasi yang diterima oleh seseorang sebanding dengan waktu paparan. Dengan demikian dosis radiasi dapat ditekan dengan membatasi waktu yang dihabiskan di area tersebut (Homles et al., 2014). 3) Shielding Penggunaan shielding atau penahan radiasi ditujukan untuk mengurangi paparan radiasi. Shielding diperlukan untuk menyerap radiasi sehingga dapat mengurangi intensitas radiasi yang dipancarkan dan mengurangi penerimaan dosis radiasi oleh tubuh manusia. Apabila radiasi masuk ke dalam bahan perisai radiasi, maka sebagian dari radiasi tersebut akan diserap oleh bahan. Semakin besar efektivitas perisai radiasi suatu ruangan maka



21



perisai radiasi ruangan tersebut semakin baik dalam menyerap radiasi (Fauber & Rt, 2017). 4. Kebocoran Tabung sinar- X Kebocoran tabung sinar-X dapat diketahui setidaknya dengan melakukan dua macam uji yakni: uji kebocoran rumah tabung dan uji efisiensi shutter pada kolimator yang terhubung dengan rumah tabung sinar-X. Tujuannya untuk menentukan area-area kebocoran radiasi yang terjadi pada rumah tabung sinar-X dan untuk mengukur nilai kebocoran yang terjadi. Perhitungan kebocoran : Leakage (L) = X . (



kVmax 2 mAcont 1 mGy ) . . kVset mAset 1000 jam



Dimana : X



= laju dosis terukur (μGy/jam)



kVmax



= kVp maximum mesin (kV)



kVset



= kVp saat eksposi dilakukan (kV)



mAcont



=Arus kontinu alat (mA)



mAset



= pengaturan mA saat eksposi dilakukan (mA)



nilai lolos uji : L < 1 mGy/jam(Ujang Wiharja, 2019).



22



B. Kerangka Alur Pikir Penelitian



Sinar- X



Portabel Stationery



Pesawat sinar- X



Mobile



Proteksi Radiasi



Jarak



Waktu



Shielding



23



Primer



Sekunder



Kebocoran tabung pesawat (Beiser, 1999 ; 59), (BATAN, 2005), (BAPETEN No 15 tahun 2014), (Hiswara, 2015), (Homles et al., 2014), (Malueka, 2007:2-3), (Helmy, 2011), (Martin et al., 2019), (Fauber & Rt, 2017



BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan eksperimental tentang uji kebocoran tabung pesawat mobile di Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Data-data diperoleh melalui pengukuran praktek langsung di tempat tersebut. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang akan dilaksanakan mulai bulan Oktober 2020 dan selesai direncanakan pada bulan Mei 2021. C. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini yaitu pesawat sinar-X yang dimiliki



24



oleh Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, sedangkan sampel yang dipakai yaitu pesawat sinar-X mobile unit merk BMI. D. Alat dan Bahan Dalam penelitian ini, untuk mengumpulkan data digunakan : 1. Alat a. Survei meter b. Alat tulis c. Kalkulator d. Alat pengukur jarak (meteran, penggaris ) e. Triport (alat stan untuk membantu meletakkan surveimeter) 2. Bahan a. Pesawat mobile unit E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi dan Pengukuran langsung uji kebocoran tabung sinar-X di Laboratorium Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. a. Observasi Pengamatan



atau



observasi



dilakukan



langsung



ke



Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Prosedur uji kebocoran tabung sinar-X menjadi pokok utama yang diamati. Hal yang diamati mulai dari persiapan alat dan bahan sampai hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh survei



25



meter. b. Pengukuran langsung dilakukan dengan : 1.



Menyiapkan alat dan bahan



2.



Hidupkan pesawat mobile unit dengan menekan tombol on dan pastikan pesawatnya menyala



3.



Tutup shutter kolimasi hingga rapat



4.



Letakkan survei meter pada jarak 1 meter di sisi kanan tabung



5.



Mengatur faktor eksposi maksimum yang biasa digunakan



6.



Lakukan eksposi. Lalu, catat hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh survei meter



7.



Ulangi kembali pengambilan data di sisi kiri, sisi depan, sisi belakang, sisi atas dan sisi bawah tabung



F. Pengolahan dan Analisis Data Data-data yang diperoleh melalui pengukuran langsung kebocoran tabung pesawat sinar-X Mobile Unit merk BMI yang dilakukan di Laboratorium Radiologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dicatat dan diolah menggunakan persamaan : Leakage (L) = X . (



kVmax 2 mAcont 1 mGy ) . . kVset mAset 1000 jam



L adalah laju kebocoran tabung sinar-X, X adalah laju dosis terukur, kVp(max) adalah tegangan maximum pada panel kendali, kVp(set) adalah tegangan pada saat penyinaran dilakukan, mA(set)



26



adalah arus pada saat penyinaran dilakukan, dan mA(cont) adalah arus kontinu pada panel kendali. Data-data yang diperoleh dari persamaan lalu dibandingkan dengan nilai lolos uji yang dikeluarkan oleh BAPETEN yaitu < 1 mGy/jam dan di deskripsikan dengan tabel tentang hasil uji kebocoran tabung pesawat sinar-X mobile unit merk BMI. Jika hasil pengujian kebocoran tabung >1 mGy/jam maka kondisi tabung tidak aman sehingga perlu dilakukan perbaikan, apabila hasilnya < 1 mGy/jam maka kondisi tabung dikatakan aman.



G. Alur Penelitian MULAI



Persiapkan Alat & Bahan Hidupkan Pesawat Mobile Unit Letakkan survei meter pada jarak 1 meter di sisi kanan tabung Atur faktor eksposi maksimum yang biasa digunakan Lakukan eksposi. catat hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh survei meter



Ulangi kembali pengambilan data di sisi kiri, sisi depan, sisi belakang, sisi atas dan bawah tabung Tidak Handal 27



PERBAIKAN



Pengolahan dan Analisis Data Handal



SELESAI Daftar Pustaka BAPETEN. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Keselamatan Dalam Penggunaan Pesawat Sinar- X Radiologi Diagnostik Dan Intervensional. Jakarta: Badan Pengawas Tenaga Nuklir. BAPETEN. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Keselamatan Radiasi Dalam Produksi Pesawat SinarX Radiologi Diagnostik Dan Intervensional. Behling, Rolf. 2018. XRay Tubes Development. (https://www.researchgate.net/publication/325342963) diakses pada 20 Januari 2021 Bushberg J.T., Seibert J.A., Edwin M., Leidholdt, J.R., Boone J.M., 2002. The Essential physic of Medical Imaging. Second Editition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia USA. Dianasari T, Herry Koesyanto. 2017. Penerapan Mnajemen Keselamatan Radiasi Di Instalansi Radiologi Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang Vol. 6 (3). Fauber, T., & Rt, E. 2017. Radiographic Imaging and Exposure(5th ed.). Elsevier Inc. Hastuti Puji, Intanung Syafitri, Wawan Susanto. 2012. Uji Kesesuaian Sebagai Aspek Penting Dalam Pengawasan Penggunaan Pesawat Sinar-X Di Fasilitas Radiologi Diagnostik. Jakarta: Diglib BATAN. Helmy. 2011. Sinar-X dan Sinar Gamma. Dapat diakses di helmy11.wordpress.com/2011/05/08/sinar-x-sinar-gamma/ (diakses pada tanggal 23 November 2020). Hiswara, E. 2015. Buku Pintar Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit(Z. Benny (ed); 1st ed.). BATAN Press. Homles, K., Elkington, M, & Harris, P. 2014. CLARK ‘S ESSENTIAL PHYSICS IN IMAGING FOR RADIOGRAPHERS. CRC Press. ICRP. 2007. The 2007 Recommendations of the International Commission on Radiological Protection(J. Valentin(ed.)). Elsevier. Jeffreg, Papp. 2011. Quality Management in the Imaging Sciences Third Edition. Mosby Elsevier, Inc : Missouri. Malueka, Rusdy G. 2007. Radiologi Diagnostik. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press.



28



Martin A, Habirson S, Karen B, & Cole P. 2019. An Introduction to Radiation Protection (Seventh Ed). CRC Press. Mukminah Nur R, Iswandi, Ihsan. 2013. Analisis Linearitas Keluaran Radiasi Pada X- ray Mobile Dengan Menggunakan Piranha. UIN Alaudin Makassar. Rahmat (2014). Perencanaan Konsul untuk Operator Pada Perekayasaan Pesawat Sinar-X Mammografi. Vol 11, No 1, (http://jurnal.batan.go.id/index.php/prima/article/view/3834, diakses 20 Januari 2021). Raturhyani, 2015. Komponen- komponen utama pesawat x system charger. (http://raturhyni.blogspot.com/2015/) diakses pada tanggal 12 November 2020. Sujatno dkk. 2013. Pembuatan Sistem Pengendali Parameter Tegangan, Arus dan Pewaktu Pesawat Sinar-X Mobile Type IX 7-02 menggunakan Personal Computer. Buku II hal. 368, (https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/46/131/461317 23.pdf?, diakses 20 Januari 2021). Wiharja, Ujang, Abdul Kodir Al Bahar. 2019. Analisa Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiografi. Jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek (diakses pada tanggal 19 November 2020). http://roes-rusmanto.blogspot.com/2012/06/kolimator-pesawat-sinar-x-dan.html (diakses pada tanggal 12 November 2020). Zuhdi Masjfuk. 1997. Musail Fiqhiyah : Gunung Agung. Hlm 39.



LAMPIRAN 1. Lampiran Gambar



29



3



2 1



Gambar 1.1 Tabung sinar-X tampak dari depan 4



7



5



6



Gambar 1.2 tabung sinar-X tampak dari samping



30



8



9



10



11



Gambar 1.3 tabung sinar-X tampak dari belakang



Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)



:



: Sisi depan tabung : Sisi kiri tabung : Sisi Kanan tabung : Sisi atas tabung : Sisi depan tabung : Sisi kanan tabung : Sisi Belakang tabung : Sisi Atas tabung : Sisi kiri tabung : Sisi belakang tabung : Sisi kanan tabung



31



JADWAL TENTATIF KEGIATAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH TAHUN AJARAN 2020/2021 No . A.   B.         C.        



Kegiatan Pra Proposal 1. Pengumpulan judul kti Proposal 1. Penyusunan proposal 2. Pengumpulan proposal 3. Ujian seminar proposal 4. Revisi dan Pengumpulan proposal Penelitian atau Penyusunan KTI 1. Pengumpulan dan pengolahan data penelitian data 2. Pengumpulan KTI 3. Revisi dan Pengumpulan revisi KTI



OKT 2020



NOV 2020



DES 2020



Bulan dan Tahun FEB MAR APR 2021 2021 2021



JAN 2021



MEI 2021



JUN 2021



JUL 2021



           



           



           



           



           



           



           



           



           



           



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



     



     



     



     



     



     



     



     



     



     



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



32