7 0 2 MB
Rhodophyta ( Alga Merah ) Pisca Hana Marsenda
Rhodophyta • Dikenal dengan sebutan alga merah • Memiliki kandungan fikoeritrin lebih dominan sehingga warnanya merah
Ciri- Ciri Rhodophyta Mengandung fikoeritrin , klorofil a dan d ,karotenoid, xantofil, dan fikosianin Kebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek Hidup di laut sebagai bentos, melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pelekat atau cakram pelekat.
Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa)
Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir (sebelah luar ) Memiliki talus yang uniseluler dan multiseluler dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi hanya berupa plektenkim Spora atau gamet tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.
Divisi Rhodophyta
Kelas Rhodophyceae Anak Kelas Bangidae ( Protoflorida )
Anak Kelas Floridae
Ordo Bangidales
Ordo Ceramiales
Ordo Porphyridales
Ordo Gelidales
Ordo Gigartinales
Ordo Nemaliales Ordo Cryptonemiales
Ciri-ciri Anak Kelas Bangidae (Protofloridae) • Talus berbentuk benang, cakram atau pita dengan tidak ada percabangan yang beraturan • Pembiakan vegetatif dengan monospora yang dapat memperlihatkan gerakan amoeboid. • Anteridium menghasilkangamet jantan yang disebut spermatium
Ciri-Ciri Anak kelas Floridae • Talus ada yang masih sederhana tetapi umumnya hampir selalu bercabang-cabang dengan beraturan • Talus beraneka ragam bentuk, seperti benang, lembaran-lembaran • Percabangan talus menyirip atau menggarpu.
Ciri-Ciri Anak kelas Floridae • Tiap anteridium menghasilkan satu gamet betina yang oleh karena tidak dapat bergerak tidak dinamakan spermatozoid tetapi spermatium. • Gametangium betina dinamakan karpogonium, terdapat pada ujung-ujung cabang lain daripada cabang talus yang mempunyai anteridium • Suatu karpogonium terdiri atas satu sel panjang, bagian bawahnya membesar seperti botol, bagia atasnya berbentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen. • Zigot tidak mengalami waktu istirahat, melainkan dari bidang sampingnya lalu membentuk sel-sel yang merupakan benangbenang sporogen. • Dalam sel-sel ujung benang itu terbentuk satu spora, masingmasing dengan satu inti dan satu plastida dan dinamakan karpospora.
Ciri-Ciri Anak kelas Floridae • Karpospora itu mula-mula berkecambah menjadi suatu protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru dengan alat-alat generatif. Peristiwa di atas terdapat antara lain pada Batrachospermum moniliforme Pada warga Floridaea lainnya terdapat pergiliran antar 3 keturunan dalam daur hidupnya yaitu : • Gametofit yang haploid, yang mempunyai anteridium dan karpogonium. • Karposporofit yang diploid, mengeluarkan karpospora diploid. • Tetrasporofit yang habitusnya menyerupai gametofit (keturunan pertama), tetapi tidak mempunyai alat-alat seksual, melainkan mempunyai sporangium yang masing-masing mengeluarkan 4 spora (tetraspora) • Daur hidup yang memperlihatkan 3 keturunan itu antara lain terdapat pada Callithamnion corymbosum. Gametofit dan tetrasporofit dapat isomorf, tetapi ada pula yang tidak, misalnya Bonnemaisonia hamifera.
Ordo Bangidales
Sel Bangia artropurpurea
Ordo Porphyridales
Sel Porphyridium cruentum
Ordo Ceramiales
Familia Ceramiaceae
Ptilota serrata
Ordo Ceramiales Familia Delesseriaceae
Acrosorium ciliolatum
Acrosorium venulosum
Ordo Ceramiales
Familia Rhodomelaceae
Laurencia sp.
Laurencia brongniartii
Laurencia nidifica
Ordo Nemaliales
Familia Galaxauraceae
Galaxaura tenera
Ordo Cryptonemiales Familia Kallymeniaceae
Callophyllis laciniata
Callophyllis sp.
Ordo Cryptonemiales Familia Corallinoideae
Carolina officinalis
Familia Gigartinaceae
Iredaea sp.
Ordo Gigartinales
Iredaea
Familia Hypneaceae
Ordo Gigartinales
Hypnea spinella
Hypnea pannosa
Hypnea nidulans
Ordo Gigartinales
Familia Gracilariaceae
Gracilaria corticata
Gracilaria textorii
Ordo Gelidiales
Familia Plocamiaceae
Gelidium spinosum
Gelidium pulchellum
Reproduksi Rhodophyta
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif dengan fragmentasi dengan membentuk bermacam-macam spora yaitu : Karpospora (spora seksual) Spora netral Monospora Tetraspora Bispora Polispora Pergantian keturunan, pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe yaitu bifasik dan trifasik
Pergiliran Keturunan Tipe Bifasik
Tipe Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis hingga menghasilkan karposporofit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit.
Pergiliran Keturunan Tipe Trifasik
Tipe Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik
Siklus Hidup Rhodophyta
Siklus Hidup Pugetia
Siklus Hidup Gracilaria
Peranan Rhodophyta • Sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. • Sebagai sumber makanan • Alga koral menghasilkan kalsium karbonat didinding selnya dalam mengatasi terjangan ombak dan berperan dalam pembentukan terumbu karang. • Sebagai bahan makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. • Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut • Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.
Eucheuma spinosum
Chondrus crispus
Agardhiella