Rincian Teknis Limbah Cair Domestik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nomor Lampiran Perihal



: 007/P-PKPLH/VIII/2021 : 2 (dua berkas) : Permohonan Persetujuan Lingkungan Terkait Persetujuan Teknis Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi ke Tanah.



√ baru perubahan DATA PEMOHON 1. Nama usaha dan/atau kegiatan 2. 3.



4. 5. 6.



7.



Jenis usaha dan/atau kegiatan Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan a. Nama b. Jabatan NIB No.NPWP Alamat kantor a. Jalan b. Kecamatan c. Kabupaten/kota d. Provinsi e. Telp. f. Email Alamat Usaha dan/atau Kegiatan a. Jalan b. Kecamatan c. Kabupaten/kota d. Provinsi e. Telp f. Email



:



Pekanbaru, 20 Agustus 2021 Kepada Yth. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru Di- Pekanbaru



:



Pusat Bisnis dan Hunian “Sudirman Business Park” Ruko, Perumahan dan Fasum Taman



: : : :



Novianto Direktur 0271010111402 96.180.454.9-211.000



: : : : : :



IR.H.Juanda Senapelan Kota Pekanbaru Riau 08117607979 [email protected]



: : : : : :



Jendral Sudirman Rumbai Pekanbaru Riau 08117607979 [email protected]



PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua keterangan tertulis sebagaimana tercantum di atas adalah benar. Saya bersedia bertanggung jawab apabila keterangan yang tertulis tidak benar.



Timin Bingei Purba Siboro



STANDAR TEKNIS KEGIATAN PEMAN AIR LIMBAH UNTUK APLIKASI KE TANAH 1. STANDAR TEKNIS PEMENUHAN BAKU MUTU AIR LIMBAH a. Deskripsi Kegiatan 1. Jenis dan kapasitas usaha dan/atau kegiatan Usaha dan/ atau kegiatan yang akan dibangun adalah Pembangunan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya. Lokasi rencana pembangunan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kel. Meranti Pandak Kec. Rumbai Pesisir Pekanbaru tepatnya pada koordinat 0°32’41.19”LU dan



101°26’53.16” BT. Lahan yang dimiliki PT. Masinno



Berjaya Seraya adalah ± 12.283 m2 Gedung Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya direncanakan akan fasilitas utama dan pendukung untuk operasional. Jarak bangunan dan fasilitas yang dibangun 50 meter dari jalan dan batas tanah. Rencana kegiatan pembangunan Gedung Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya dapat dilihat pada tabel 1.1. Table 1. 1.Rencana Pembangunan No. Jenis Pembangunan (m2) Keterangan (Fasilitas) A. Fasilitas Utama Kawasan bisnis dan 1 6.985 22 unit ruko perdaganan 2 Kawasan Perumahan 3.961 19 unit rumah. 3 Pos jaga 25 Total 10.971 Fasilitas bangunan pendukung B 1 Taman dan KDH 1.286 2 TPS LB3 10 3 TPS limbah domestik 6 4 IPAL 10 Total 1.312 Total Luas Lahan 12.283 *, Disesuaikan dengan kebutuhan Sumber : Pemrakarsa, 2021



2. Jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan penolong Dalam kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya yang bahan baku merupakan objek yang memanfaatkan air bersih yang nantinya akan menghasilkan limbah cair, dalam hal ini para penghuni Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park. Adapun jumlah penghuni diperkirakan 5 orang untuk setiap rumah, 6 orang untuk setiap karwayan ruko. Dengan jumlah 22 unit ruko dan 19 unit rumah maka perkiraan total orang yang melakukan aktivitas di Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park secara terus menerus adalah 227 orang. 3. Proses Usaha dan/atau Kegiatan Proses utama penggunaan air bersih pada kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park berupa aktivitas rumah dan kantor secara umum seperti aktivitas toilet dan mencuci. Air yang digunakan bersumber dari setiap sumur bor di masing-masing bangunan yang kemudian di tamping pada bak untuk di gunakan sehari-hari.



Aktivitas toilet Penghuni Rumah/Ruko Aktivitas Mencuci Gambar 1. 1. Flow Chart kegiatan harian Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park



Untuk memenuhi kebutuhan air kegiatan operasional Gedung Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park, pasca pembangunan menggunakan air tanah (sumur bor) sebagai sumber air utama pada masing-masing unit bangunan. Kedalaman sumur bor ± 40 meter. Air tanah dipompa/ dihisap menggunakan 1 unit mesin pompa air (spesifikasi: 250 watt, daya hisap 30 m, daya dorong 30 m dan kapasitas 75 liter/menit). Air bersih akan digunakan untuk aktifitas toilet dan lain lain. Perkiraan penggunaan air bersih pasca pembangunan adalah sebagai berikut :



Table 1. 2. Perkiraan Kebutuhan Air No Penggunaan Air Kebutuhan Per Keterangan Hari 1 Rumah Kebutuhan air  Perkiraan jumlah orang per unit bersih Seluruh rumah = 5 orang unit rumah 600 x  Unit Rumah = 19 19 = 11.400  Kebutuhan air bersih per unit rumah liter/hari = 600 liter/hari  Kebutuhkan air per orang setiap hari 120 liter/orang/hari (SNI 03-70652005). 2 Ruko/pusat bisnis Kebutuhan air  Perkiraan jumlah karywan per unit bersih Seluruh ruko = 6 orang unit ruko 600 x 22  Unit Ruko = 22 = 13.200 liter/hari  Kebutuhan air bersih per unit Ruko = 600 liter/hari  Kebutuhkan air per orang setiap hari 100 liter/orang/hari (SNI 03-70652005). 3 Pengunjung pusat 220 x 25 = 5.500  Perkiraan jumlah pengunjung 220 bisnis liter/hari  25 liter/orang/hari (SNI 03-70652005) 3 Total 30.100 liter/hari (30 m /hari) Sumber : Analisa Tim Penyusun, 2021, SNI 03-7065-2005,



Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya berupa limbah cair dari kegiatan Toilet. Untuk keperluan domestik jumlah limbah sebesar 80-90% dari pemakaian air yang berpotensi menjadi limbah (Komala, 2012). Untuk grey water 75% dari total limbah cair dan black water 25% dari total limbah cair (Eriksson et,al 2002). Table 1. 3. Perkiraan limbah cair Pengguna Air Kebutuhan Limbah Cair Air/Hari Rumah 11.400 liter/hari 11.400 x 90% = 10.260 Liter/Hari



Ruko/pusat bisnis



13.200 liter/hari



13.200 x 90% = 11.880 Liter/Hari



Keterangan 10.260 x 25% = 2.565 Liter/Hari (Black Water) 10.260 x 75% = 7.695 Liter/Hari (Grey water) 11.880 x 25% = 2.970 Liter/Hari (Black Water) 11.880 x 75% = 8.910 Liter/Hari (Grey water)



25% black water dari Limbah Cair. (Eriksson et,al 2002) 75% Grey water dari Limbah Cair (Eriksson et,al 2002) 25% black water dari Limbah Cair. (Eriksson et,al 2002) 75% Grey water dari Limbah Cair (Eriksson et,al 2002)



Pengguna Air Pengunjung pusat bisnis



Kebutuhan Air/Hari 5.500 liter/hari



Total Black Water Total Grey Water Total Limbah Cair



Limbah Cair



Keterangan



5.500 x 90% = 4.950 Liter/Hari



25% black water dari Limbah Cair. (Eriksson et,al 2002)



4.950 x 25% = 1.237,5 Liter/Hari (Black Water) 4.950 x 75% = 3.712,5 Liter/Hari (Grey water) 6.772,5 Liter/Hari (6,77 m3/Hari) 20.317,5 Liter/Hari (20,34 m3/Hari) 27.090 Liter/Hari (27,09 m3/Hari)



75% Grey water dari Limbah Cair (Eriksson et,al 2002)



Poly tank



Sumber Air (Sumur Bor)



Sumber : PT. Masinno Berjaya Seraya, 2021; Eriksson et,al 2002,.2016; SNI 03-7065-2005



30 m



3



6,77 m3 (Black water)



Rumah, Ruko, Pengunjung



20,34 m3 (Grey water)



IPAL



Septick tank Ground tank



Di sedot pihak ke 3 secara berkala Penyiraman taman dan hidrant



Gambar 1. 2. Neraca Penggunaan Air



Kegiatan oprasional Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya dapat dilihat dari kegiatan harian para penghuni dan pengunjung yang berlangsung secara terus menerus. Untuk kegiatan bisnis Ruko mulai beraktivitas dari jam 08.00 – 17.00 WIB pada hari kerja. Dari keseluruhan kegiatan dapat diperkirakan jenis dan karakteristik air limbah domestik. Karakteristik air limbah domestik (Domestic wasted water), merupakan air limbah yang berasal dari pemukiman pada umumnya mempunyai komposisi yang terdiri atas (tinja dan urin), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, sebagian besar merupakan bahan organik.



Keterangan : Hidran Saluran IPAL



Area Hijau



Lokasi pemanfaatan air limbah



Gambar 1. 3. Denah Hidran dan IPAL



4. Efisiensi penggunaan Air Dengan adanya pemanfaatan Air Limbah untuk penyiraman taman dan hydrant maka air dapat digunakan secara efisien sebab, tidak ada lagi air limbah domestic yang di buang ke saluran umum. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air, pemrakarsa akan memasang instalasi sanitasi yang sesuai dengan SNI. b. Baku Mutu Air Limbah Kualitas air limbah domestic yang dihasilkan oleh kegiatan Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya akan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Kualitas air limbah domestic pada tahap operasional diperkirakan adalah sebagai berikut : Suhu 30˚C, TDS 100mg/L, Residu Tersuspensi 50mg/L, pH =7, BOD terdapat lamela > Terdapat Air Lift > terdapat weir Equipment: Media plastik, instalasi perpipaan air lift, weir 5. Unit Khlorinasi Fungsi: Membunuh mikroorganisme / bakteri patogen. Operasional: Air limbah mengalir dan terjadi kontak dengan senyawa chlor Desain: > chlorin dipompa dengan dosing pump secara otomatis berdasarkan pompa equalisasi Equipment: Tanki pelarut chlorin, dosing pump. Setelah melewati proses di atas maka diharapkan kadar BOD dan COD dapat memenuhi standar air buang yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga air buangan kita tidak mencemari lingkungan. Sedangkan proses pengolahan kembali akan membuat kita ikut menjaga kelestarian alam dengan melakukan penghematan air, dengan demikian akan ikut melestarikan lingkungan hidup. Lumpur merupakan produk samping dari pengolahan air limbah yang memiliki karakteristik berbahaya terhadap lingkungan karena mengandung mikroorganisme patogen serta konsentrasi polutannya yang sangat tinggi.



PT. Masinno Berjaya



Seraya nantinya akan bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan lumpur hasil endapan IPAL yang nantinya pihak tersebut akan menyedot lumpur secara berkala. Pemanfaatan Air Limbah untuk penyiraman Karakteristik air limbah domestik dapat dibagi menjadi karakteristik fisika, kimia dan biologi. Sumber Air Limbah yang akan dimanfaatkan



pada umumnya mempunyai



komposisi yang terdiri atas (tinja dan urin), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, sebagian besar merupakan bahan organic yang telah di olah pada IPAL dan out putnya di tampung pada groundtank dengan volume 50 m3 sebanyak 3 unit dengan total volume 150 m3 sebagai cadangan air untuk peyiraman taman dan hidran.



Gambar 2. 1. Contoh Groundtank



Lahan yang akan dimanfaatkan untuk penyiraman nantinya merupakan lahan yang memiliki luas 1.286 m2 (10,46 %) dari total luas lahan. Lahan tersebut akan di tanami dengan tanaman taman seperti pohon, bunga dan rumput. Dari jenis pohon yang memiliki karakteristik mudah menyerap air dan dapat tumbuh besar seperti mahoni dan terembesi, kemudian jenis rumput taman seperti rumput peking mirip dengan rumput Jepang, yaitu helaian daunnya kurus, runcing, dan rapi. Metode pemanfaatan Air Limbah pada tanah direncanakan dengan menggunakan metoda Sprinkler Sistem. Sistem ini mengunakan rangkaian jaringan pipa yang berfungsi untuk mengaliri/mendistribusikan limbah cair ke lahan yang akan diaplikasikan seperti pada areal yang landai dan areal yang rata. Keuntungan dari metode ini yakni kapasitas pengiriman limbah cukup tinggi, dapat mendistribusikan limbah cair pada areal yang luas, tidak dipengaruhi oleh kontur tanah dan tidak dipengaruhi oleh erosi tanah.



Layout pengelolaan Air Limbah



Gambar 1. 4. Layout Pengelolaan Air Limbah



Gambar 1. 5. Bagan Alir Alur Pemanfaatan Limbah Cair Domestik



Prosedur operasional standar pemanfaatan Air Limbah 1. Tata cara dan jadwal rotasi pengaliran Air Limbah ke tanah Tanaman pada area taman memerlukan air untuk penyiraman secara rutin. Menurut Widarto (1996:90), kebutuhan air siram untuk tanaman seluas 20 m 2 adalah 40 liter. Dengan total luas taman yang akan di sirami ±1.286 m2 maka kebutuhan air untuk penyiraman = 40 : 20 x 1.286 = ± 2.572 liter/hari. Standar operasional prosedur penyiraman dapat di jabarkan sebagai berikut : 1. penyiraman dilakukan dengan Frekuensi sebagai berikut :



a. Pohon: dilakukan 1-2 hari sekali tergantung kelembaban tanah dan sifat perakaran. Untuk pohon yang perakarannya dalam, lebih aman terhadap kekeringan. b. Semak dan penutup tanah: dilakukan satu kali setiap harinya. c. Rumput: dilakukan satu kali setiap harinya. Secara umum untuk mengetahui tanaman sudah membutuhkan penyiraman atau tidak dapat diketahui dengan melihat keadaan tanahnya. Jika tanahnya masih lembab, penyiraman tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, jika keadaan tanah sudah kering, penyiraman harus segera dilakukan. Dari informasi ini dapat disimpulkan bahwa setiap hari diperlukan sejumlah air untuk menyiram tanaman yang berada di halaman rumah kita dalam jumlah yang cukup.



Tabel.1. 4. Logbook Pemantauan Penyiraman Taman No. Tanggal Waktu Kendala a b c 1 .............................. .............................. ................. 2 .............................. .............................. ................. 3 .............................. .............................. ................. 4 .............................. .............................. .................



Keterangan d ................. ................. ................. .................



Contoh Logbok pemantauan, 2021



Tabel.1. 5. Swapantau Harian Air Limbah No



Inlet



Tanggal Debit air



pH



Outlet Suhu



Debit air



pH



Suhu



1 2 3 4 5 6 Contoh Swapantau harian Air Limbah, 2021



2.



Rencana Pemantauan Lingkungan Pemantauan Air Limbah Lokasi pemantauan air limbah domestic pada outlet ipal dengan koordinat 0°32'42.78"N 101°26'53.94"E. Untuk dosis dan debit penyiraman harian dilakukan 2 kali sehari dengan debit satu waktu penyiraman ± 2.572 liter/hari (0,029768 Liter/det). Untuk periode pemantauan dilakukan pencatatan 1 kali sehari. Pemantauan mutu air tanah



Untuk pemantauan mutu air tanah dilakukan pada air sumur bor pada koordinat 0°32'42.46"N 101°26'54.58". Parameter mutu air tanah mangacu pada Permen Kes No.32 tahun 2017 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum. Frekuensi pemantauan dilakukan setiap 6 bulan satu kali. Sistem penanggulangan keadaan darurat Pencemaran air terjadi karena kerusakan fasilitas, ledakan/kebakaran, dan faktor human error. Selain itu, di dalamnya terkandung zat-zat berbahaya atau substansi khusus seperti air yang mengandung minyak, air limbah yang di dalamnya dikhawatirkan tidak sesuai dengan standar air limbah, dimana hal tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia atau mengganggu lingkungan hidup. Hal yang bisa dilakukan setelah kecelakaan kualitas air terjadi sangat sedikit. Oleh karena itu sangat penting supaya kecelakaan kualitas air ini tidak terjadi, dan juga untuk mengetahui apakah persiapan yang direncanakan jika terjadi kecelakaan kualitas air. Jika pencemaran air ditemukan ataupun dilaporkan maka langkah yang diambil adalah : 1. Memahami kondisi pencemaran apakah disebabkan oleh tumpahan limbah cair, jumlah tumpahan dan kondisi tumapahan masih berlanjud atau tidak. 2. Melakukan pencegahan meluasnya kerusakan dan polusi ke area perairan umum seperti menutup sumber kebocoran atau tumpahan, menutup aliran dengan menggunakan karung berisi pasir, atau menutup secara darurat sumber air limbah. 3. Melaporkan dan berkomunikasi ke lembaga terkait mengenai garis besar kecelakaan, kondisi kerusakan dan sebagainya. Jika ada kekhawatiran akan menyebabkan gangguan kesehatan sesegera mungkin menghubungi warda dan pihak terkait. Tindakan preventif yang dapat dilakukan terhadap kecelakaan kualitas air adalah sebagai berikut: 1. Membuat struktur organisasi, supaya jika terjadi kecelakaan bisa melakukan tindakan yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian.



2. Untuk mengetahui secara sesifik asal tumpahan, diperlukan pemahaman yang baik terkait lokasi fasilitas, pipa-pipa yang ada, gutter, saluran air, valve, dan lain-lain. 3. Supaya siapapun bisa segera melakukan penanganan, maka siapkan panduan untuk pencegahan penyebaran, material dan bahan kimia yang akan dipakai dan disiaplan terlebih dahulu dengan melakukan latihan. Siapkan daftar kontak pihak terkait, letakkan ditempat yang mudah terlihat dan diketahui oleh siapa saya. Permasalahan ini diselesaikan bersama dengan semua pihak terkait.



Internalisasi Biaya Lingkungan PT. Masinno Berjaya Seraya akan memasukkan biaya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dalam perhitungan biaya produksi sebesar 5% dari modal perusahaan. Periode waktu uji coba Adapun periode pembangunan Instalasi air limbah domestic akan dilakukan lebih kurang 6 bulan dan masa uji coba 3 bulan.



2. STANDAR KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA Struktur Organisasi Direktur



Manager Pemasaran



Marketing



HRD



Backoffice



Manager Pengelolaan



Engginer



K3 lingkungan



Gambar 1. 6. Struktur Kepengurusan



Sumber daya Manusia Persyaratan yang harus dipenuhi penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan 1 (satu) tahun setelah diterbitkannya SLO, yaitu ketersediaan:



a. Penanggung jawab pengendalian Pencemaran Air; b. Penanggung jawab operasional pengolahan Air Limbah; dan/atau c. Kompetensi lainnya sesuai dengan kebutuhan. 3. SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Sistem manajemen lingkungan untuk Kegiatan operasional Pusat Bisnis dan Hunian Sudirman Business Park PT. Masinno Berjaya Seraya dilakukan melalui tahapan: 1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pemeriksaan; dan 4. Pindakan.



Rincian tahapan penyusunan sistem manajemen lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan a. Menentukan lingkup dan menerapkan sistem manajemen lingkungan terkait pengendalian Pencemaran Air; b. menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air; c. Memastikan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak terhadap pengendalian Pencemaran Air; d. Memastikan adanya struktur organisasi yang menangani pengendalian Pencemaran Air; e. Menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk peran yang sesuai; f. Menentukan aspek menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut dan dampaknya; g. identifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban penaatan menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air; h. Menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani; i.



Merencanakan untuk mengambil aksi menangani risiko dan peluang serta evaluasi efektifitas dari kegiatan tersebut; dan/atau



j.



Menetapkan sasaran menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air, menentukan indikator dan proses untuk mencapainya.



2. Pelaksanaan:



a. Menentukan pemeliharaan



sumber sistem



daya



yang



disyaratkan



manajemen



lingkungan



untuk



penerapan



terkait



dan



pengendalian



Pencemaran Air; b. Menentukan sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi kompetensi pengendalian Pencemaran Air; c. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses yang dibutuhkan untuk komunikasi internal dan eksternal; d. Memastikan kesesuaian metode untuk pembuatan dan pemutakhiran serta pengendalian informasi terdokumentasi; e. Menetapkan, menerapkan, dan mengendalikan proses pengendalian operasi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen lingkungan terkait pengendalian Pencemaran Air; dan f. Menentukan potensi situasi darurat dan respon yang diperlukan. 3. Pemeriksaan: a. Memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air; b. Mengevaluasi



pemenuhan



terhadap



kewajiban



penaatan



menetapkan



kebijakan pengendalian Pencemaran Air; c. Melakukan internal audit secara berkala; dan d. Mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan. 4. Tindakan: a. melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian; dan b. melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen lingkungan yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan kinerja pengendalian Pencemaran Air;