Ringkasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAGIAN I APA YANG DIMAKSUD DENGAN KETABAHAN DAN MENGAPA KETABAHAN ITU PRNTING



Bab 1. Kehadiran



Pengukuran ketabahan yang diambil beberapa bulan sebelum perlombaan akhir memprediksi seberapa baik prestasi lomba . Seseorang yang lebih tabah akan lebih berhasil dari pada yang tidak . Dalam kehidupan ini ada beberapa hal yang paling susah dikerjakan, salah satunya "sabar". Sabar kebanyakan orang menganggap hal yang paling susah untuk dilakukan. Apalagi bersabar dalam jangka waktu yang lama, pasti akan timbul rasa jenuh dan bosan. Lain halnya dengan anak- anak di akademi militer , anak- anak yang selalu sabar berhasil melaju kebabak berikutnya , dengan belajr lebih lama dan lebih sering mereka dapat melaju ke babak selanjutnya di dalam sebuah perlombaan. Di dalam sebuah perlombaan bakat yang di miliki tidak ada hubungannya dengan IQ yang kita miliki karena dengan kegigihan dan usaha kita , kita akan dapat melaju melewati dalam perlombaan tersebut . Dengan kata lain Potensi kita adalah satu hal . apa yang kita lakukan dengan potensi kita adalah hal lain .



Dalam studi longitudinal selama satu tahun ini, ketabahan muncul sebagai alat pemrediksi pencapaian tujuan yang lebih bisa diandalkan dibandingkan kekuatan kepribadian lainnya yang diukur. Sama halnya, kolega saya, Phil Tetlock dan Barbara Mellers, di studi longitudinal mereka menemukan bahwa orang yang memprediksi kejadian di masa depan dengan ketepatan yang menganggumkan jauh lebih tabah dibandingkan orang lain: “ Alat pemrediksi terkuat yang berpotensi naik ke jenjang pemrediksi super adalah perpetual beta, derajat ketika seseorang berkomitmen pada memperbaruhi keyakinan dan pengembangan diri. 1



Ini merupakan alat pemrediksi yang kira-kira tiga kali lebih kuat daripada viral terdekatnya, kecerdasan.” Tampaknya, sangatlah penting dan sama sekali tidak mudah untuk terus berusaha setelah mengalami kegagalan: “Beberapa orang menjadi hebat saat segala sesuatu berjalan dengan baik, tapi ambruk saat segala sesuatu tidak berjalan dengan baik.” Orang-orang berprestasi tinggi yang digambarkan dalam wawancara ini benar-benar kukuh bertahan: “Orang yang satu ini, awalnya, bukan penulis terbaik. Maksud saya, kami sering membaca ceritanya dan tertawa karena karena tulisannya, yah, sangat janggal dan melodramatis. Namun, ia menjadi semakin mahir dan tahun lalu memenangkan Guggenheim.”Dan mereka secara terusmenerus terdorong untuk memperbaiki diri. “Ia tidak pernah puas. Anda pikir ia akan puas saat ini, tapi ia adalah pengkritik diri yang paling keras. “Orang-orang berprestasi tinggi adalah teladan untuk kegigihan Bab 2. Teralihkan oleh bakat



Bakat bukanlah satu- satunya faktor yang mentukan keberhasilan kita dalam meraih prestasi



Karena survei nasional menyatakan bahwa kemungkinan



besar semua orang akan lebih memilih upaya dalam mencapai keberhailan .



Kesimpulan lain adalah bahwa fokus pada bakat mengalihkan perhatan kita dari sesuatu yang setidaknya sama pentingnya yaitu dengan upaya .



Para kenalan saya berasumsi saya menukar pekerjaan delapan puluh jam per minggu dengan pekerjaan yang lebih santai, tapi tentunya, siapa pun yang pernah



2



menjadi guru tahu bahwa tidak ada pekerjaan yang lebih sulit di dunia. Jadi, mengapa pergi? Dalam hal tertentu, pekerjaan di bidang konsultasilah yang merupakan perubahan haluan bagi saya, bukan pekerjaan mengajar. Sepanjang kuliah, saya mengajar dan menjadi mentor bagi anak-anak di sekolah negeri. Bab 3. Upaya dua kali lebih penting



Setiap kali ada orang yang berhasil m encapai prestasi besar selalu kita sebutkan sebagai orang yang luar biasa "berbakat"dan juga orang yang G enius



Faktanya , prestasi m anusia yang paling m em esona adalah keseluruhan elem en individu yang tak terhitung jum lahnya, yang m asing-m asingnya Adalah HA L YAN G BIASA



Tidak ada hal yang luar biasa pada beberapa keteram pilan , sem uanya dipelajari secara cerm at m enjadi sebuah kebiasaan lalu dicocokan m enjadi kesatuan utuh



Bakat , menurut pengamatanya mungkin adalah penjelasan awam paling umum yang kita miliki untuk menjelaskan kesuksesan . Seolah - olah bakat adalah semacam " Zat tak terlihat di balik yang terbaik . Berbakat alami adalah keunggulan yang sangat jelas melampaui norma (Pengalaman dan latihan ) Bakat adalah penjelasan lengkap untuk kinerja yang



memesona



Bakat adalah sesuatu yang diperlukan untuk meraih kesuksesan Bakat adalah penjelasan lengkap untuk kinerja yang memesona



Bakat adalah sesuatu keunggulan anatomis tertentu yang dapat dilatih



Keterampilan



Bakat



Upaya



3



Keterampila n



Upaya



Prestasi



Bakat adalah secepat apa keterampilan Anda menjadi semakin baik bila Anda menginvestasikan upaya . Upaya adalah faktor yang dimasukan untuk membangun keterampilan . Dan dengan waktu bersamaan upaya membuat keterampilan menjadi produktif. Prestasi adalah apa yang terjadi bila Anda membawa keterampilan yang Anda peroleh dan menggunakannya. Pemisahan bakat dan keterampilan adalah salah satu konsep yang paling disalahpahami oleh orang –orang yang berusaha berprestasi baik. Tanpa upaya , bakat Anda tidak lebih dari potensi yang tidak dipenuhi . Tanpa upaya , keterampilan Anda tidak lebih dari apayang bisa Anda lakukan tapi tidak Anda lakukan.Dengan upaya, bakat berubah menjadi keterampilan dan pada waktunya sama membuat keterampilan berubah menjadi produktif . Ketabahan ternyata merupakan alat pemrediksi yang sangat bisa diandalkan untuk mengetahui siapa yang lulus dan siapa yang tidak. Setahun kemudian, saya kembali ke West Point untuk melakukan studi yang sama. Kali ini, ada 62 kadet yang mengundurkan diri dari Beast, dan sekali lagi, ketabahan memprediksi siapa yang bertahan. Sebaliknya, kadet yang bertahan dan yang pergi memiliki Skor Menyeluruh Kandidat yang tidak berbeda. Saya melihat dengan lebih teliti komponen individu yang menghasilkan skornya. Sekali lagi, tidak ada perbedaan. Jadi, apa yang diperlukan untuk bisa lulus Beast?



4



Bukan skor SAT anda, bukan peringkat Anda saat SMA, bukan pengalaman kepemimpinan Anda, bukan kemampuan atletis Anda. Bukan Skor Menyeluruh Kandidat Anda. Yang diperlukan adalah ketabahan. Inilah yang saya temukan: pengukuran ketabahan yang diambil beberapa bulan sebelum perlombaan akhir memprediksi seberapa baik prestasi akhir peserta lomba. Sederhananya, anak-anak yang lebih sering mengikuti lomba mengeja. Bagaimana dengan bakat? Kecerdasan lisan juga memprediksi kemampuan melaju ke babak berikutnya. Namun, tidak ada kaitan sama sekali antara IQ lisan dengan ketabahan. Selain itu, peserta lomba yang berbakat dalam lisan tidak belajar lebih lama daripada peserta yang berkemampuan kurang dan mereka juga tidak memiliki rekam jejak. Pemisahan ketabahan dari bakat muncul kembali dalam penelitian terpisah yang saya lakukan terhadap mahasiswa Ivy League. Di sana, skor SAT dan ketabahan bahkan berkorelasi secara terbalik. Para mahasiswa dalam sampel pilihan ini yang memiliki skor SAT lebih tinggi rata-rata sedikit kurang tabah dibandingkan rekan-rekan mereka. Setelah menggabungkan temuan ini dengan data lain yang saya kumpulkan, saya tiba pada sebuah wawasan fundamental yang memandu pekerjaan saya selanjutnya: Potensi kita adalah satu hal. Apa yang kita lakukan dengan potensi kita adalah hal lain. Respons normal terhadap kebingungan tentang sesuatu adalah mengatakan, “Saya akan memikirkannya nanti,” lalu melupakannya. Dengan Darwin, kita merasa bahwa ia dengan sengaja tidak melibatkan diri dengan jenis lupa yang setengah di sengaja ini. Ia menyimpan semua pertanyaan di benaknya, yang siap ia ambil bila memperoleh data tertentu. Bab 4. Setabah apakah anda?



5



Pengertian Ketabahan



ketabahan adalah lebih tentang daya tahan dari pada intensitas



Ketabahan adalah dua komponen yaitu hasrat dan kegigihan



Ketabahan adalah tentang mempertahankan cita- cita level puncak yang sama selama jangka waktu yang sangat panjang . Selain itu falsafah hidup yang diungkapkan oleh “ Pete carroll” mengatur banyak kegiatan yang Anda lakukan saat terjaga yang menurut pembacasangat menarik . Bahwa pemikiran bahwa setiap saat terjaga dalam hidup kita harus dipandu oleh satu cita-cita level puncak adaah ekstrem ideal yang mungkin tidak diidamkan orang yang paling tabah sekalipun . Tetap saja saya berpendapat bahwa kita meeringkas daftar panjang cita-cita seseorang pekerjaan level menengah dan level rendah menurut manfaatnya dalam mewujudkan cita-cita yang sangat penting . Dan saya pikir, satu cita-cita profesional level puncak, dan bukan jumlah yang lain, adalah ideal. Ketiga langkah untuk mencapai cita-cita :



6



1. Pertama, buat daftar mengenai 25 cita-cita kariernya.



2. Kedua, lakukan introspeksi diri dan lingkari lima cita-cita prioritas tertinggi. Hanya lima.2



Ketiga, perhatikan baik-baik kedua puluh cita-cita yang tidak Anda lingkari. Hindari cita-cita ini dengan cara apapun. Kedua puluh cita-cita ini mengalihkan perhatian Anda; menghabiskan waktu dan energi Anda, mengalihkan perhatian Anda dari cita-cita yang lebih penting.



Seseorang harus menilai setiap cita-cita berdasarkan skala 1 hingga 10, dari yang paling tidak menarik hingga yang paling menarik , lalu sekali lagi dari yang paling tidak menarik hingga yang paling menarik . Saya mengalihkan angka-angka ini untuk mendapatkan angka dari 1 hingga 100. Tak satu pun cita-cita saya memiliki peringkat “menarik x penting’’ setinggi 100, tapi tak satu pun serendah 1. Nasihat Buffett dan melingkari beberapa cita-cita yang paling menarik dan penting saja, memindah-kan sisanya ke katagori hindari dengan segala cara. Warren Buffett- saya menyadari bahwa banyak cita-cita saya , nyatanya, saling berkaitan. Malah, sebagian besar adalah cara mencapai tujuan yang mempersiapkan saya untuk membuat kemajuan dalam mencapai satu cita-cita tertinggi : membantu anak-anak mencapai cita-cita dan berhasil. Hanya ada beberapa cita-cita profesional yang tidak berlaku untuk ini. Dengan enggan, saya memutuskan untuk menaruhnya ke daftar hindari dengan segala cara.



7



Langkah menggapai cita-cita : Bertanyalah kepada diri Anda sendiri , sampai sejauh mana cita-cita ini mengarah ke tujuan bersama? Semakin kuat cita-cita ini menjadi bagian dari hierarki cita-cita yang sama penting karena cita-cita ini melayani kepedulian yang sama semakin terfokuslah hasrat Anda. Bila Anda melihat cita-cita Anda diatur dalam sebuah hierarki, Anda menyadari bahwa ketabahan sama sekali bukan tentang bersikeras mengejar dengan segala cara setiap cita-cita level rendah dalam daftar Anda. Malah, Anda boleh berharap untuk meninggalkan beberapa hal yang sedang Anda upayakan dengan keras saat ini. Tidak semuanya akan memberi hasil. Moto Green Berets adalah: “Improvisasi, adaptasi, atasi.” Banyak dari kita saat kanak-kanak diberitahu, Bila mulanya kau tidak berhasil, coba dan coba lagi,” Nasihat bijak, tapi saat mereka mengatakan “coba dan coba lagi,” cobalah sesuatu yang berbeda. Pada hierarki cita-cita level rendah, persis itulah yang dibutuhkan. Sungguh, berhenti menekuni cita-cita level rendah tidak saja merupakan hal yang bisa dimanfaatkan, terkadang hal ini malah diperlukan. Anda harus berhenti bila satu cita-cita level rendah bisa ditukar dengan cita-cita lain yang lebih layak. Masuk akal daripada rencana awal Anda. Sebelum seseorang melakukan wawancara pertama yang mengarahkan saya untuk mempelajari ketabahan, seseorang psikolog Stanford bernama Catharine Cox sudah membuat katalog tentang karakteristik orang-orang berprestasi tinggi. Cox tentang IQ adalah betapa kecilnya peran IQ dalam membedakan orang-orang dengan prestasi terbesar dan terkecil. Rata-rata IQ orang-orang genius terkemuka, di masa kanak-kanak mereka, yang dijuluki Sepuluh Tertinggi oleh Cox, adalah 146. Rata-rata IQ orang genius yang tidak terkemuka yang dijuluki Sepuluh Terbawah, adalah 143. Selisihnya tak seberapa. Dengan kata lain, hubungan antara kecerdasan dan keunggulan dalam sampel Cox sangatlah tidak signifikan.



8



Sepuluh Tertinggi Cox (Orang Genius Yang Paling Terkemuka) 



Sir Francis Bacon







Napoleon Bonaparte







Edmund Burke







Johann Wolfgang Von Goethe







Martin Luther







John Milton







Isaac Newton







William Pitt







Voltaire







George Washington



Sepuluh Terbawah Cox (Orang Genius Yang Paling Tak Terkemuka) 



Christian K.J.von Bunsen







Thomas Chalmers







Thomas Chatterton







Richard Cobden







Samuel Taylor Coleridge







Georges J.Danton







Joseph Haydn







Hugues-Felicite-Robert De Lamennais







Giuseppe Mazzini







Joachim Murat



Bila bakat intelektual bukan hal yang menentukan apakah seseorang naik ke Sepuluh Terbawa, hal apakah yang menentukan? Saat meneliti ribuan halaman data biografis, Cox dan asistennya juga mengevaluasi 67 ciri kepribadian untuk kelompok kecil seratus orang genius. Cox dengan sengaja memilih ciri yang bervariasi malah, ia meliputi cukupan penuh dari apa yang dianggap penting oleh psikolog modern untuk mempertimbangkan perlunya melakukan eksplorasi penuh 9



terhadap perbedaan yang memisahkan orang-orang menonjol dari orang-orang biasa, dan lebih jauh, memisahkan Sepuluh Tertinggi dari Sepuluh Terbawah. Untuk sebagian besar dari ke-67 indikator, Cox hanya menemukan perbedaan kecil antara populasi unggulan dan populasi umum. Misalnya, keunggulan yang tidak ada sangkut pahutnya dengan sikap peduli lingkungan, keceriaan, atau rasa humor. Dan tidak semua orang berprestasi tinggi mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Sebaliknya, yang memisahkan orang-orang unggulan dari orang biasa adalah empat indikator. Hal ini terutama juga membedakan Sepuluh Tertinggi dan Sepuluh Terbawa_ orang unggulan luar biasa dari orang unggulan biasa. Cox mengelompokkannya bersama dan menamakannya “kegigihan motif”. Dua indikator dapat dengan mudah dijelaskan sebagai parameter hasrat untuk Skala Ketabahan . Sejauh apa ia bekerja dengan mempertimbangkan tujuan jauh (bertolak ke belakang dengan hidup pas-pasan). Persiapan aktif untuk hidup di kemudian hari. Bekerja untuk mencapai cita-cita yang pasti. Kecenderungan untuk tidak meninggalkan tugas demi perubahan semata. Tidak mencari sesuatu yang segar karena sesuatu yang baru. Tidak “mencari perubahan”. Dan dua yang lain dapat dengan mudah dijelaskan sebagai parameter kegigihan untuk Skala Ketabahan. Tingkat kekuatan kehendak atau kegigihan. Tekad bulat untuk mengikuti suatu jalur begitu sudah diputuskan. Kecenderungan untuk tidak meninggalkan tugas saat menghadapi rintangan. Kegigihan, keuletan, tekad kuat. Dalam komentar pada rangkumannya, Cox menyimpulkan bahwa “kecerdasan tinggi tapi bukan yang tertinggi, dikombinasikan dengan tingkat kegigihan



10



tertingi, akan mencapai keunggulan yang lebih besar daripada tingkat kecerdasan tertinggi dengan kegigihan yang kurang”. Berapa pun skor Anda pada Skala Ketabahan, saya harap ini membuat Anda berintrospeksi. Ini kemajuan yang memperjelas cita-cita Anda, dan sejauh apa cita-cita Anda selaras dengan sebuah hasrat yang sangat penting. Hal ini juga merupakan kemajuan untuk memahami dengan lebih baik seberapa baik Anda saat ini mampu bertahan menghadapi slip penolakan hidup. Ini adalah permualaan. Mari kita lanjutkan, di bab berikut, untuk melihat bagaimana ketabahan bisa dan akan berubah. Lalu, di bagian lain buku ini, mari kita belajar cara mempercepat pertumbuhan itu. Bab 5. Ketabahan Tumbuh



Ilmu pengetahuan membawa kemajuan besar dalam mencaritahu bagaimana gen, pengalaman, dan interaksinya membuat kita menjadi diri kita sendiri. Dari yang saya ketahui, kerumitan hakiki dari fakta ilmiah ini menyebabkan, sayangnya, fakta-fakta ini tidak dipahami dengan benar. Angela Duckwort menyatakan bahwa setiap sifat manusia dipengaruhi oleh keduanya, yaitu gen dan pengalaman. Bakat, dalam berbagai variasi, juga dipengaruhi oleh gen. Beberapa dari kita terlahir dengan gen yang mempermudah kita untuk belajar menyanyi dengan benar, memasukkan bola basket ke keranjang, atau memecahkan persamaan kuadrat. Namun, bertentangan dengan intuisi, bakat tidak sepenuhnya genetis: pada tingkat apa kita mengembangkan keterampilan apapun merupakan fungsi dari pengalaman. Contohnya, sosiologi Dan Chambliss turut serta dalam lomba renang di sekolahnya, tapi ia berhenti ketika jelas baginya bahwa ia tidak akan pernah berhasil menjadi perenang peringkat nasional.



11



Saya segera menambahkan bahwa gen yang menjelaskan faktor keturunan ketabahan tidak hanya satu. Sebaliknya, banyak studi penelitian menunjukkan bahwa hampir semua sifat manusia adalah poligenik, yang berarti sifat itu dipengaruhi oleh lebih dari satu gen. Bahkan banyak gen. Tinggi badan, contohnya, dipengaruhi oleh setidaknnya 697 gen berbeda. Dan beberapa gen yang mempengaruhi tinggi badan juga memengaruhi sifat lain. Secara keseluruhan, genom manusia mengandung 25 ribu gen yang berbeda dan gen-gen ini cenderung berinteraksi satu sama lain dan dengan pengaruh lingkungan secara rumit dan belum dipahami. Yang perlu kita pelajari bahwa, Pertama : ketabahan,bakat, dan semua sifat psikologis lain yang relevan dengan kesuksesan dalam hidup dipengaruhi oleh gen dan juga pengalaman. Kedua: tidak ada gen tunggal untuk ketabahan atau sifat psikologis lainnya. Saya ingin menegaskan satu hal lagi. Perkiraan faktor keturunan menjelaskan mengapa manusia berbeda dari angka rata-rata, tapi faktor keturunan tidak menjelaskan apa-apa tentang angka rata-ratanya sendiri . Flynn menamakan siklus peningkatan keterampilan ini efek penganda sosial dan ia menggunakan logika yang sama untuk menjelaskan perubahan dalam penalaran abstrak sesuai generasi. Selama seabad lalu, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari kita semakin menuntut kita untuk berpikir secara analitis dan logis. Jam sekolah semakin panjang dan disekolah, kita diminta semakin banyak menggunakan nalar daripada mengandalkan daya ingat untuk menghafal. Perbedaan lingkungan yang kecil, atau perbedaan genetik, bisa memicu lingkaran kebajikan . apapun itu, terjadi penggandaan efek sosial, melalui kultur, karena masing-masing kita memperkaya lingkungan kita semua. Berikut grafik yang menunjukkan skor Skala Ketabahan menurut usia. Ini adalah data dari sampel besar orang dewasa asal Amerika, dan Anda bisa melihat



12



dari sumbu datar bahwa orang dewasa yang paling tabah dalam sampel ini berusia akhir enam puluhan atau lebih tua; yang paling tidak tabah berusia dua puluhan. Salah satu penjelasan untuk data ini adalah bahwa ada semacam “efek Flynn yang terbalik” untuk ketabahan. Pengalaman saya sendiri dan kisah dari teladan ketabahan seperti Jeff Gettleman dan Bob Mankoff menyiratkan bahwa ketabahan memang tumbuh saat kita mencari falsafah hidup kita, belajar untuk bangkit kembali setelah mengalami penolakan dan kekecewaan, dan belajar membedakan antara cita-cita level rendah, yang harus ditinggalkan, dan cita-cita level tinggi, yang menuntut keuletan. Cerita pengamatannya adalah bahwa kita mengembangkan kapasitas hasrat jangka panjang dan kegigihan kita seiring pertambahan usia. Skala ketabahan adalah alat ukur yang belum terlalu lama ada, saya tidak bisa memainkan untuk Anda film selang waktu tentang ketabahan seseorang sepanjang massa hidup orang tersebut. Saya menginginkan sebuah film, tapi yang saya miliki adalah sebuah potret. Novel, John Irving, bahwa “ untuk melakukan apapun dengan sangat baik, Anda harus berusaha keras,” untuk memahami bahwa ,“bila kita melakukan sesuatu berulang kali, sesuatu yang bukan kemampuan alami kita akan menjadi sesuatu yang dapat kita lakukan secara alami,” dan akhirnya bahwa kapasitas untuk melakukan pekerjaan dengan begitu rajinnya “tidak bisa dibentuk dalam semalam”. Hal utama tentang prinsip kematangan, menurut saya, adalah sebagai berikut. Setelah bebeerapa waktu, kita memetik pelajaran hidup yang tidak akan kita lupakan dan kita beradaptasi sebagai respons terhadap tuntutan keadaan kita. Akhirnya, cara baru dalam berpikir dan bertindak menjadi sebuah kebiasaan. Akan tiba hari ketika kita nyaris tidak ingat pada masa ketika kita belum dewasa. Kita sudah beradaptasi, adaptasi tersebut bertahan lama, dan akhirnya identitas kita menjadi orang seperti apa kita berkembang. Kita menjadi dewasa.



13



Kisah tentang ketabahan ini adalah sejenis data, dan kisa ini melengkapi studi yang lebih sistematis dan kuantitatif yang saya lakukan di tempat seperti West Point dan National Spelling Bee. Secara bersama, penelitian ini mengungkapkan aset psikologis yang merupakan kesamaan yang dimiliki teladan ketabahan yang dewasa, yaitu empat hal. Keempatnya menyanggah masingmasing kalimat perusak suasana yang ada di halaman sebelumnya dan keempat aset ini cenderung berkembang, selama beberapa tahun, dan urutan tertentu. Yang pertama adalah minat Yang kedua adalah kapasitas untuk berlatih. Satu bentuk kegigihan adalah kedisiplinan harian untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik daripada kemarin. Yang ketiga adalah tujuan. Yang mematangkan hasrat adalah keyakinan bahwa pekerjaan Anda penting. Bagi sebagian besar orang, minat tampa tujuan hampir tidak mungkin dipertahankan sepanjang hidup. Karena itu, sangat penting bagi Anda sebagai sesuatu yang menarik secara pribadi, dan pada waktu yang sama juga terhubung secara integral dengan kesejahtraan orang lain. Yang keempat, Harapan. Harapan adalah kegigihan untuk bangkit. Di buku ini, saya membahasnya setelah minat, latihan, dan tujuan, tapi harapan tidak mendefinisikan tahap terakhir dari ketabahan. Harapan mendefinisikan setiap tahap. Dari permulaan hingga paling akhir, sangat penting untuk belajar terus melangkah meskipun menghadapi kesulitan,meskipun kita dilanda keraguan. Pada berbagai titik, dengan cara besar dan kecil, kita jauh terpukul . bila kita tidak bangkit, ketabahan kalah. Bila kita bangkit, ketabahan menang.



14



BAGIAN II MENUMBUHKAN KETABAHAN DARI DALAM KE LUAR



Bab 6 . Minat Para ilmuwan yang meneliti minat telah tiba pada jawaban yang definitif. Pertama,penelitian menunjukkan bahwa oang-orang jauh lebih puas dengan pekerjaan bila mereka melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat pribadi mereka. Kedua, orang berkinerja lebih baik ditempat kerja bila apa yang mereka lakukan menarik bagi mereka. Sebagian besar teladan ketabahan yang pernah saya wawancarai mengatakan kepada saya bahwa mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun menjajaki beberapa minat berbeda, dan minat yang akhirnya terus mereka pikirkan tidak menjadi takdir hidup mereka saat kali pertama. Di dalam situs web Reddit berjudul “Minat Sekejap pada Segala Hal, Tampa Arahan Karier”. Perkenankan saya menjelaskan Hasrat Dalam Minat Pertama, masa kanak-kanak umumnya terlalu dini untuk mengetahui apa cita-cita kita saat dewasa. Studi jamgka panjang yang membuntuti ribuan orang dalam waktu panjang menunjukkan bahwa kebanyakan orang mulai tertarik pada minat kejuruan tertentu,dan menjauhi minat lain, pada sekitar masa sekolah menengah. Ini pastinya pola yang saya lihat dalam penelitian wawancara saya, dan ini jugalah yang ditemukan oleh wartawan, Hester Lacey, dalam wawancaranya dengan “orang-orang yang sukses luar biasa”. Namun, camkan bahwa seorang siswa kelas tujuh bahkan calon teladan ketabahan masa 15



depan kecil kemungkinannya memiliki hasrat yang jelas pada usia itu. Seorang siswa kelas tujuh baru mulai memikirkan apa yang umumnya ia sukai dan tidak sukai. Kedua, minat tidak ditemukan lewat intropeksi. Sebaliknya, minat dipacu oleh interaksi dengan dunia luar. Proses penemuan minat bisa berlangsung kacau, kebetulan, dan tidak efisien. Ini karena Anda tidak bisa benar-benar memprediksi dengan pasti apa yang akan menangkap perhatian Anda dan apa yang tidak. Anda juga tidak bisa menghendaki diri Anda sendiri menyukai sesuatu. Sebagaimana pengamatan Jeff Bezos, “salah satu kesalahan besar yang dibuat orang adalah mereka berusaha memaksakan suatu minat kepada diri mereka sendiri.” Tanpa bereksperimen, Anda tidak bisa tahu minat mana yang akan bertahan dan mana yang tidak akan bertahan. Paradoksnya, awal ditemukannya sebuah minat sering kali tidak terperhatikan oleh penemunya. Dengan kata lain, ketika baru mulai berminat pada sesuatu, Anda bahkan mungkin tidak menyadari bahwa itu sedang terjadi. Emosi bosan selalu berdasarkan kesadaran diri Anda mengetahuinya ketika Anda merasakannya tapi bila perhatian Anda tertuju pada kegiatan atau pengalaman baru, Anda mungkin tidak terlalu menghargai hal-hal yang terjadi kepada Anda. Ini berarti bahwa saat baru memulai usaha baru, Anda bertanya kepada diri sendiri setiap beberapa hari apakah Anda sudah menemukan hasrat Anda adalah sikap prematur. Ketiga, kelanjutan dari penemuan awal suatu minat adalah periode pengembangan minat yang jauh lebih panjang dan kian proaktif. Hal terpenting adalah awal dari terpicunya minat baru harus diikuti dengan pertemuan selanjutnya yang memicu kembali perhatian Anda berulang kali. Apakah bisa disebut sebagai “hambatan” bahwa hasrat tidak datang ke kita sekaligus, sebagai pencerahan, tampa perlu mengembangkannya secara aktif? Mungkin. Namun, realitasnya adalah bahwa minat awal kita rapuh,



16



terdefinisi secara samar, dan membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan bertahun-tahun. Terkadang, kita bicara dengan orangtua yang gelisah, saya mendapat kesan bahwa mereka salah paham tentang apa yang saya maksud dengan ketabahan. Saya katakan kepada mereka bahwa separuh dari ketabahan adalah kegigihan sebagai respons, mereka mengangguk setuju tapi saya juga mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada orang yang tekun mengerjakan sesuatu yang menurut mereka tidak menarik. Di sini, biasanya mereka berhenti mengangguk dan sebaliknya, menelengkan kepala. “Anda tidak akan menjadi hebat hanya karena Anda mencintai sesuatu.” Dalam mengembangkan minat Anda, ada yang harus dikerjakan, berlatih meneliti, belajar. Tetap saja, poin saya adalah bahwa kebanyakan orang lebih payah dalam hal-hal yang tidak mereka cintai. Para orangtua, calon orangtua, dan yang bukan orangtua pada semua usia, saya berpesan kepada Anda: permainan mendahului kerja keras. Sebelum orang-orang yang belum menetapkan hasrat mereka siap menghabiskan waktu berjam-jam sehari untuk bergiat mengasah keterampilan, mereka harus berlehaleha untuk memicu dan memicu ulang minat. Tentunya mengembangkan minat butuh waktu dan energi, serta disiplin dan pengorbanan. Namun, pada tahap paling awal ini, seorang pemula tidak terobsesi untuk menjadi lebih mahir. Mereka tidak berpikir bertahun-tahun ke depan. Mereka tidak tahu apa cita-cita level puncak mereka. Dan yang paling penting, mereka senang. Kesimpulan dari psikolog Benjamin Bloom, yang mewawancarai 120 orang yang berhasil mencapai keterampilan kelas dunia dalam olahraga, seni, atau sains termasuk orangtua, pelatih dan guru mereka. Pengembangan keterampilan mengalami kemajuan melalui tiga tahap berbeda yang masing-masing berlangsung selama beberapa tahun. Minat



17



ditemukan dan berkembang dalam apa yang oleh Bloom dinamakan “tahuntahun awal”. Hampir semua teladan ketabahan yang pernah saya temui, mengatakan hal yang sama. Dan saat menyelidiki studi skala besar satu per satu, saya menemukan bahwa semakin tabah seseorang, semakin kecil kemungkinannya untuk berganti karier. Minat harus dipicu berulang kali. Cari cara untuk mewujudkannya. Bersabarlah. Dibutuhkan waktu untuk mengembangkan minat. Teruslah mengajukan pertanyaan dan biarkan jawaban terhadap pertanyaan itu menuntun Anda ke lebih banyak pertanyaan. Teruslah menggali. Cari orang lain yang memiliki minat yang sama. Datangi mentor yang suka memberi dorongan. Berapa pun usia Anda, setelah beberapa waktu peran Anda sebagai pemelajar akan menjadi peran yang lebih aktif dan terinformasi. Bab 7 . Latihan Grafik yang merangkum apa yang dipelajari Ericsson. Bila memantau perkembangan orang-orang terkenal yang berprestasi internasional, Anda akan selalu menemukan bahwa keterampilan mereka menjadi semakin baik dalam beberapa tahun secara bertahap. Semakin perlahan laju peningkatan mereka. Ini ternyata berlaku untuk kita semua. Semakin banyak Anda mengetahui bidang Anda, semakin kecil peningkatan Anda dari satu hari ke hari berikutnya. Penelitian asli Ericsson, Anda tahu bahwa latihan puluhan ribu jam dalam rentang waktu sepuluh tahun hanyalah perkiraan rata-rata. Wawasan yang benar-benar penting dari penelitan Ericsson bukanlah bahwa para pakar menghabiskan lebih banyak jam untuk berlatih. Namun, para pakar berlatih secara berbeda. Kita, para pakar menghabiskan waktu ribuan jam melakukan apa yang oleh Ericsson dinamakan latihan terencana.



18



Ericsson dapat memberikan jawaban menyangkut mengapa, bila latihan sangatlah penting, pengalaman tak selalu berujung pada keunggulan. Jadi, saya memutuskan bertanya kepadanya tentang hal itu, menggunakan diri saya sendiri sebagai contoh utama.



Kemampuan manusia yang paling rumit dan kreatif pun dapat diuraikan ke dalam keterampilan komponennya, yang masing-masingnya dapat dilatih, diatih, dan dilatih Beginilah cara pakar berlatih :



Pertama, mereka menetapkan tujuan yang terentang, membidik satu aspek sempit dari keseluruhan performa mereka. Bukannya berfokus pada apa yang sudah mereka lakukan dengan baik, para pakar berusaha memperbaiki kelemahan tertentu. Mereka dengan sengaja mencari tantangan yang belum dapat mereka hadapi.



Kedua, dengan perhatian penuh dan upaya besar, para pakar berusaha mencapai tujuan terentang mereka. Menariknya, banyak diantara mereka memilih melakukannya saat tidak ada orang yag melihat.



Pengejah tabah mengakumulasikan banyak latihan dan berprestasi lebih baik daripada pesaing mereka yang kurang tabah. Mendorong peningkatan keterampilan ini, dan apakah yang memungkinkan para pengeja ini melakukan lebih banyak hal adalah ketabahan. Ada tiga jenis kegiatan yang dianjurkan pengeja berpengalaman, orangtua mereka, dan pelatih :



19



Pertama, membaca santai dan memainkan permainan kata seperti Scrabble.



Kedua, diuji oleh orang lain atau program komputer.



Ketiga, latihan mengeja yang dilakukan sendiri dan tidak dibantu orang lain, termasuk menghafal katakata baru dari kamus, meninjau kata-kata di buku catatan mengeja, serta berkomitmen menghafal kata-kata Latin, Yunani, dan asal kata yang lain.



Yang memenuhi kriteria untuk latihan terencana hanya kategori kegiatan yang ketiga. Jenis latihannya sangatlah penting. Latihan terencana lebih tepat dalam memprediksi keberhasilan untuk maju ke babak final berikutnya daripada jenis persiapan lain. Kerry Close, seorang pemenang, belakangan mengatakan kepada saya bahwa ia menggunakan ujian untuk mendiagnosis kelemahannya untuk mendiagnosis kata-kata tertentu atau jenis kata-kata yang selalu ia eja agar ia dapat memfokuskan upayanya untuk menguasai. Dalam pengertian tertentu, ujian mungkin pendahuluan yang diperlukan sebelum melakukan latihan terencana yang lebih ditargetkan dan efisien. Rata-rata



pengeja



menilai



latihan



terencana



sebagai



hal



yang



membutuhkan upaya lebih secara signifikan, dan kurang menyenangkan secara signifikan, daripada hal lain yang mereka lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisis.



20



Menurut Csikszentmihalyi, pengalaman khas dari pakar adalah aliran, keadaan konsentrasi penuh “yang berujung pada perasaan spontanitas”. Aliran adalah melaksanaan sesuatu dengan tingkat tantangan yang tinggi tapi merasa “tanpa beban”, seperti “Anda tidak memikirkannya, Anda hanya melakukannya”. Karena latihan terencana membutuhkan kerja ketika tantangan melampaui keterampilan, sementara aliran paling umum terasa ketika terjadi keseimbangan antara tantangan dan keterampilan. Dan, yang paling penting, karena latihan terencana adalah hal yang membutuhkan upaya luarbiasa, sementara aliran tidak membutuhkan upaya. Csikszentmihalyi mengeluarkan pendapat yang bertolak belakang: “peneliti yang mempelajari pengembangan bakat menyimpulkan bahwa untuk mempelajari keterampilan rumit apapun dibutuhkan latihan selama sekitar 10.000 jam.... Dan latihan itu bisa sangat membosankan dan tidak menyenangkan. Meskipun keadaan ini sering kali nyata, konsekuensinya tidak jelas.” Csikszentmihalyi melanjutkan dengan berbagi kisah pribadi yang membantu menjelaskan perspektifnya. Di Hongaria, tempat tumbuh dewasa, pada pintu gerbang tinggi yang merupakan jalan masuk ke sekolah dasar lokal tergantung papan tanda yang bertuliskan : Akar dari pengetahuan terasa pahit, tapi buahnya manis. Orang-orang yang tabah melakukan lebih banyak latihan terencana dan merasakan lebih banyak aliran. Pertama, latihan karena terencana adalah suatu perilaku, sementara aliran adalah suatu pengalaman. Kedua, Anda belum tentu melakukan latihan terencana dan merasakan aliran pada waktu yang sama. Dan, saya rasa, bagi sebagian besar pakar, keduanya jarang terjadi bersamaan. Lebih banyak latihan. Lebih banyak perbaikan.



21



Banyak diantara mereka sependapat dengan Martha Graham yang berprofesi sebagai seorang penari bahwa upaya untuk melakukan apa yang tidak Anda bisa lakukan menimbulkan rasa frustasi, ketidaknyamanan, dan bahkan kepedihan. Akan tetapi, beberapa orang mengatakan bahwa, nyatanya, pengalaman latihan terencana bisa sangat positif , tak hanya dalam jangka panjang tapi juga pada saat itu.



Menyenangkan bukan kata yang tepat untuk menggambarkan



latihan terencana, tapi begitu juga pedih. Dan, para pelaku unggulan juga mengungkapkan bahwa alternatif terhadap latihan terencana “sekadar berlatih karena harus” tanpa perbaikan adalah bentuk penderitaan tersendiri. Bahwa anak-anak yang lebih tabah menghabiskan lebih banyak waktu melakukan latihan terencana, dan bahwa, setelah beberapa tahun, mereka menyukai kerja keras karena merasakan imbalan dari kerja keras mereka. Ini adalah cerita “belajar mencintai kepedihan”. Kemungkinan lain, anak-anak yang lebih tabah lebih menikmati kerja keras, dan itu membuat mereka lebih sering bekerja keras. Ini adalah cerita “beberapa orang menikmati tantangan”. Dalam memperoleh hasil maksimal dari latihan terencana dan karena Anda layak mendapatkannya, merasakan lebih banyak aliran? Pertama, kenali ilmunya. Setiap persyaratan dasar untuk latihan terencana tidaklah luar biasa : Cita-cita terentang yang dijabarkan dengan jelas Konsentrasi dan upaya penuh Umpan balik yang bersifat segera dan informatif Pengulangan dengan perenungan dan perbaikan Bahwa sebaik apa pun bakat awal mereka, pemain hebat di bidang apa pun akan semakin mahir bila melakukan latihan terencana. Kedua tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari latihan terencana: jadikan ini kebiasaan.



22



Yang saya maksud, caritahu kapan dan di mana Anda merasa paling nyaman melakukan latihan terencana. Begitu Anda sudah membuat pilihan, lakukan latihan terencana di sana dan setiap hari. Mengapa? Karena rutinitas akan menjadi berkah bila berkenaan dengan melakukan sesuatu yang sulit. Bab 8. Tujuan Minat adalah satu sumber hasrat. Tujuan- niat untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain- adalah sumber lain. Hasrat matang dari orang-orang tabah tergantung pada kedua hal ini. Tujuan adalah yang pertama . Ini adalah satusatunya cara saya bisa memahami seorang teladan ketabahan. Para teladan ketabahan, dan mereka mengatakan bahwa apa yang hendak mereka capai memiliki tujuan, yang mereka maksud adalah sesuatu yang lebih mendalam daripada niat semata. Semua teladan ketabahan adalah orang suci, melainkn bahwa kebanyakan orang tabah melihat tujuan akhir mereka sebagai hal yang terhubung secara mendalam dengan dunia di luar diri mereka sendiri. Kebanyakan orang, tujuannya adalah sumber motivasi yang sangat dahsyat. Mungkin ada pengecualian, tapi langkah pengecualian ini membuktikan kebenaran peraturannya. Profesi (“Saya menggangap pekerjaan saya hanya sebagai kebutuhan hidup,sama seperti bernafas atau tidur”), Karier (“Saya menganggap pekerjaan saya sebagai batu loncatan ke pekerjaan lain”), atau Panggilan (“pekerjaan saya adalah salah satu hal terpenting dalam hidup saya”). Orang-orang beruntung



yang memandang pekerjaan mereka sebagai



panggilan dan bukan sebagai profesi atau karier mengatakan bahwa “pekerjaan saya membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik”. Dan orang-orang inilah yang tampaknya paling puas dengan pekerjaan dan hidup mereka secara keseluruhan.



23



Terkel menemukan



bahwa hanya sebagian kecil pekerja yang



mengidentifikasi pekerjaan mereka sebagai panggilan. Tapi, ini bukan karena tidak adanya keinginan. Kita semua, ujar Terkel, mencari “makna sehari-hari selain roti sehari-hari. . . . mencari sejenis kehidupan dan bukan sejenis kematian dari Senin hingga Jumat.” Amy menyimpulkan bahwa masalahnya bukanlah karena beberapa pekerjaan adalah profesi dan yang lain adalah karier serta panggilan. Sebaliknya yang penting adalah apakah orang yang melakukan pekerjaan itu percaya bahwa meletakkan batu bata berikutnya adalah sesuatu yang sekadar harus dilakukan, atau sesuatu yang akan berujung pada kesuksesan pribadi lebih jauh, atau pekerjaan yang akan menghubungkan individu dengan sesuatu yang jauh lebih besar daripada diri individu itu. Michael menemukan bahwa ia bisa membuat hal yang sama terjadi semata terjadi semata dengan menaruh perhatian pada pikirannya sendiri. “Saya menjadi terobsesi”, ujarnya kepada saya “Saya tidak tahu harus menamakannya apa, tapi saya akan melakukan setiap saat,” Penelitian Adam menunjukkan bahwa pemimpin dan karyawan yang selalu memikirkan minat pribadi dan prososial berprestasi lebih baik dalam jangka panjang daripada mereka yang 100% memikirkan diri sendiri. Amy Wrzesniewski merekomendasikan untuk berpikir tentang bagaimana, dengan cara yang kecil tapi bermakna, Anda bisa mengubah pekerjaan Anda saat ini untuk meningkatkan hubungannya dengan nilai inti Anda. Amy menamakan gagasan ini “penciptaan pekerjaan” dan ini adalah intervensi yang ia pelajari bersama sesama psikolog, yaitu Jane Dutton, Justin Berg, dan Adam Grant. Ini bukanlah gagasan bahwa setiap pekerjaan bisa menjadi nirwana. Ini sekadar gagasan bahwa apa pun profesi Anda, Anda bisa bersiasat dalam deskripsi pekerjaan Anda menabahkan, mendelegasikan, dan menyesuaikan apa yang Anda lakukan untuk mencocokkannya dengan minat dan nilai Anda.



24



Bab 9. Harapan Pepatah Jepang: Jatuh tujuh, bangkit delapan. Bila suatu hari menato kulit saya, keempat kata inilah pilihan saya. Salah satu jenis harapan adalah ekspektasi bahwa hari esok akan lebih baik daripada hari ini. Ini adalah jenis harapan yang membuat kita mendambakan cuaca yang lebih cerah atau jalan yang lebih lancar ke depannya. Hal ini datang tanpa beban tanggung jawab. Semesta bertanggung jawab untuk membuat segala sesuatu semakin baik. Ketabahan bertanggung pada jenis harapan yang berbeda. Harapan bertumpu pada ekspektasi bahwa upaya kita dapat memperbaiki masa depan kita. Saya merasa besok akan lebih baik berbeda dari Saya bertekad membuat hari esok menjadi lebih baik. Harapan yang dimiliki orang-orang tabah tidak ada hubungannya dengan nasib baik dan sangat berhubungan dengan tekad untuk bangkit kembali. Tes yang dikembangkan oleh Martty dan mahasiswanya untuk membedakan orang yang optimistis dengan orang yang pesimistis: Bayangkan: Anda tidak bisa menyelesaikan semua pekerjaan yang diharapkan orang lain dari Anda. Sekarang bayangkan satu penyebab utama atas peristiwa ini. Apa yang tebersit dalam pikiran? Setelah Anda membaca skenario hipotetis ini, tulis respons Anda, lalu, setelah ditawari lebih banyak skenario, respons Anda dinilai berdasarkan apakah respons tersebut bersifat sementara (versus permanen) dan seberapa khusus (versus menjalar). Bila anda seorang pesimis, mungkin Anda berkata, saya mengacaukan segalanya. Atau: saya seorang pecundang. Semua penjelasan ini bersifat permanen; tidak banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengubahnya. Penjelasan ini juga menjalar; yang kemungkinan memengaruhi banyak situasi hidup, bukan saja performa kerja Anda. Penjelasan yang permanen dan menjalar terhadap kesulitan akan mengubah komplikasi kecil menjadi melapetaka besar.



25



Penjelasan ini menyebabkan keputusan untuk menyerah tampak logis. Bila di lain pihak Anda seorang optimis, Anda mungkin berkata, saya sedang mengelola waktu saya. Atau: Saya tidak bekerja secara efisien karena pikiran saya teralih. Semua penjelasan ini bersifat sementara dan khusus; Anda termotivasi untuk mulai menyingkirkan penjelasan yang bermasalah ini karena dapat diperbaiki. Persis seperti yang kami perkirakan, guru yang optimistis lebih tabah dan bahagia. Ketabahan dan kebahagiaan pada gilirannya menjelaskan mengapa guruguru ajaran. Temuan Carol selalu tertarik mengamati bahwa orang-orang tertentu mampu bertahan sementara orang lain, yang berada dalam keadaan yang sama, menyerah. Carol menemukan bahwa anak-anak yang berada dalam program sukses saja setelah menghadapi soal yang sangat sulit, menyerah dengan sama mudahnya sebagaimana sebelum mereka mengikuti pelatihan. Sebaliknya, anak-anak yang berada dalam program pelatihan ulang karakter mencoba lebih keras setelah menghadapi kesulitan. Kecerdasan Anda adalah hal yang sangat mendasar mengenai diri Anda sehinga Anda tidak bisa banyak berubah. Anda bisa mempelajari hal-hal baru, tapi Anda tidak bisa benar-benar mengubah kecerdasan Anda. Secerdas apa pun Anda, Anda bisa selalu mengubahnya sedikit. Anda bisa selalu mengubah seberapa cerdas Anda.



Bila Anda mengangguk setuju pada dua pernyataan pertama, tapi menggeleng karena tidak setuju pada dua pernyataan terakhir, Carol akan mengatakan bahwa Anda



memiliki pola pikir yang tetap. Bila reaksi Anda



sebaliknya, Carol akan mengatakan bahwa Anda cenderung memiliki pola pikir pertumbuhan.



26



Saya membayangkan pola pikir pertumbuhan seperti ini: Beberapa orang percaya, di dalam hati, bahwa orang bisa benar-benar berubah. Orang-orang yang berorientasi pada pertumbuhan berasumsi bahwa mungkin saja, misalnya, kita bertambah cerdas bila diberi kesempatan dan dukungan yang tepat, bila kita cukup keras mencoba, serta bila kita percaya dapat melakukannya. Carol dan saya meminta kepada lebih dari dua ribu orang siswa sekolah menengah atas untuk mengisi kuesioner pola pikir pertumbuhan. Menemukan bahwa siswa yang memiliki pola pikir pertumbuhan lebih tabah secara signifikan daripada siswa yang memiliki pola pikir tetap. Selain itu, siswa yang lebih tabah memiliki nilai rapor yang lebih tinggi dan, setelah lulus, lebih besar kemungkinannya untuk mendaftarkan diri dan bertahan di universitas. Sejak saat itu, saya mengukur pola pikir pertumbuhan dan ketabahan pada anak-anak kecil dan orang dewasa, dan dalam setiap sampel, saya menemukan bahwa pola pertumbuhan dan ketabahan adalah hal yang berpadu. Melemahkan Pola Pikir Pertumbuhan Dan Ketabahan



Mempromosikan Pola Pikir Pertumbuhan Dan Ketabahan



“Anda mempunyai bakat alami!



“Anda seorang pemelajar!



Saya suka itu.”



Saya suka itu.”



“Yah, setidaknya Anda



“Itu tidak memberi hasil. Mari



Mencoba!”



kita bicara tentang pendekatan Anda terhadapnya dan apa yang berikan hasil yang lebih baik.”



“Kerja bagus! Anda sangat



“Kerja bagus! Apa satu hal yang



Berbakat!”



bahkan bisa lebih baik?”



27



“Ini sulit. Jangan merasa kesal



“Ini sulit. Jangan merasa



bila Anda tidak bisa melakukannya.”



Kesal bila Anda belum bisa melakukannya.”



“Mungkin ini bukan kekuatan Anda.



“Saya memiliki standar tinggi.



Jangan khawatir ada hal lain



Saya menerapkan standar ini



yang dapat Anda sumbangkan.”



Kepada Anda karena saya tahu kita berdua bisa



mencapainya.”



Penulis dan pegiat James Baldwin pernah mengemukakannya seperti ini:”Anak-anak tidak pernah mematuhi orangtua mereka dengan baik, tetapi mereka tidak pernah gagal meniru orangtua mereka.” Ini adalah salah satu kutipan favorit Dave Lenin, dan saya sering melihatnya memulai lokakarya pelatihan KIPP dengan kutipan ini. Namun, kita adalah manusia. Jadi, di luar kehendak kita, kita sering menjadi



frustasi.



Kita



memperlihatkan



ketidaksabaran.



Dalam



menilai



kemampuan orang lain, kita membiarkan keraguan sekejap mengalihkan perhatian kita dari tugas yang lebih penting, yaitu apa yang dapat mereka lakukan selanjutnya untuk bertambah baik. Bill pelajarannya adalah bahwa, bila Anda mengalami kemunduran dan kegagalan, Anda tidak boleh memberi reaksi berlebihan. Anda perlu melangkah mundur, menganalisisnya, dan belajar darinya. Namun, Anda juga harus tetap optimistis. Bagaimana pelajaran itu membantu Bil di kemudian hari? “Ada saatnya dalam karier ketika saya berkecil hati. Saya menyaksikan orang lain dipromosikan



28



sebelum saya. Saya ingin segala sesuatu berjalan kearah tertentu, tapi segala sesuatu malah berjalan ke arah sebaliknya. Pada titik itu, saya akan berkata kepada diri saya sendiri, “Teruslah bekerja keras dan belajar, maka segalanya akan berakhir sesuai harapan.” Saya sudah melihat banyak orang berprestasi tinggi yang sebenarnya rentan tersandung saat masih muda dan berjuang untuk bangkit kembali. Saya menamakan merek kesempurnaan yang rapuh. Terkadang saya bertemu dengan orang seperti ini di kantor saya setelah ujian tengah masa atau ujian akhir. Saya segera melihat bahwa orang-orang hebat yang sangat cerdas ini tahu cara untuk meraih kesuksesan tapi tidak tahu cara untuk gagal. Secara kolektif, bukti yang saya ajukan menceritakan kisah berikut: Pola pikir tetap tentang kemampuan berujung pada penjelasan pesimistis menyangkut kemalangan, dan hal ini, pada gilirannya berujung pada menyerahnya kita pada tantangan dan menghindarinya. Sebaliknya, pola pikir pertumbuhan berujung pada cara-cara optimistis untuk menjelaskan kemalangan, dan hal ini, pada gilirannya berujung pada kegigihan dan mencari tantangan baru yang akhirnya akan membuat Anda lebih kuat. Pola pikir pertumbuhan



Perkataan pada diri yang optimistis



Kegigihan di atas



kemalangan Rekomendasi saya untuk mengajarkan harapan kepada diri Anda sendiri adalah dengan mengambil setiap langkah sesuai urutan di atas dan bertanya, Apa yang dapat saya lakukan untuk meningkatkan yang satu ini? Saran saya yang pertama terkait hal ini adalah memperbaruhi keyakinan Anda tentang kecerdasan dan bakat. Menurut saya seharusnya tertulis ‘Kemunduran tidak mematahkan semangat saya dalam waktu lama. Saya akan bangkit kembali.”



29



Rhonda berpikir meminta bantuan adalah cara yang baik untuk berpegang pada harapan. “Orang berasumsi, Rhonda dan saya selalu mengatakan, ‘Anda sebenarnya mengembangkan kemampuan untuk mengerjakan untuk mengerjakan matematika. Jangan menyerah!” “Dalam karier, sering kali saya ingin berhenti saja, ketika saya ingin menyerah dan melakukan hal yang lebih mudah”. Tapi, selalu ada saja orang yang, dengan cara tertentu, mengatakan kepada saya untuk maju terus. Saya rasa semua orang membutuhkan seseorang seperti itu. Bukankah begitu?”



30



BAGIAN III . MENUMBUHKAN KETABAHAN DARI LUAR KE DALAM



Bab 10. Pengasuhan untuk Ketabahan Beberapa orang percaya bahwa ketabahan terbentuk setelah seseorang tertimpa kemalangan. Orang lain langsung mengutip kata-kata Nietzsche: “Apa yang tidak membunuhmu membuatmu lebih kuat.” Perspektif ini berasumsi bahwa memberi dukungan penuh cinta dan menuntut standar tinggi adalah dua ujung rangkaian, dengan para orangtua otoriter berada di bagian kanan. Berikut adalah nasihat Watson: “Jangan pernah memeluk dan mencium mereka. Jangan pernah memangku mereka. Bila harus, cium kening mereka sekali ketika mereka hendak tidur. Jabat tangan mereka pada pagi hari. Belai kepala mereka bila mereka berhasil mengerjakan. Watson



selanjutnya



menyarankan



untuk



membiarkan



anak-anak



menangani masalah mereka sendiri “sejak saat mereka lahir”, merotasi pengasuh berbeda untuk mencegah rasa keterikatan pada satu orang dewasa, dan menghindari rasa manja yang mencegah seorang anak “menaklukkan dunia”. Mereka yakin bahwa kegigihan, terutama hasrat, berkembang ketika anakanak mendapatkan kelimpahan kasih sayang dan dukungan yang tak bersyarat. Pelajaran bahwa kegigihan itu akhirnya akan memberikan imbalan adalah pelajaran yang diandalkan Steve selama empat tahun ia duduk di bangku bersama San Fransisco 49ers.



31



Grit. “Ketabahan”. “Yang ia pikirkan hanyalah kerja keras dan bersikap tangguh dan tidak mengeluh,” ujar saudara kandung Steve, Mike, tentang ayahnya. “Namun itu benar-benar cocok untuknya.” “Sebagian besar dari tindakan bertahan pada sesuatu adalah kepercayaan bahwa Anda mampu melakukannya. Dan ini berasal dari bagimana orang lain memengaruhi perasaan kita dalam hidup.” Alex, seorang penulis, berbicara tentang etika kerja yang ia contohkan kepada anak-anaknya: “Untuk menyelesaikan sesuatu, Anda harus bekerja. Ketika saya masih muda, saya bertemu dengan banyak orang yang menulis sesuatu. Tina adalah seorang guru, “Kami mengajari anak-anak kami untuk menjalani hidup dengan prinsip dan pedoman moral yang jelas”.



Mendukung PENGASUHAN



PENGASUHAN



PERMISIF



BIJAKSANA



Tidak Menuntut



Menuntut



PENGASUHAN



PENGASUHAN



LALAI



OTORITER



Tidak Mendukung



32



Saya bisa mengandalkan orangtua untuk membantu bila saya punya masalah.  Orangtua menghabiskan waktu hanya untuk berbicara dengan saya.  Orangtua dan saya melakukan hal-hal menyenangkan bersama.  Orang tua sebenarnya tidak suka bila saya menceritakan masalah saya kepada mereka.  Orangtua hampir tidak pernah memuji bila saya melakukan sesuatu dengan baik.  Orangtua Mendukung : Respek  Orangtua percaya saya berhak memiliki sudut pandang sendiri.  Orangtua mengatakan kepada saya bahwa gagasan mereka benar dan saya tidak boleh mempertanyakannya.  Orangtua menghormati privasi saya.  Orangtua memberi saya banyak kebebasan.  Orangtua mengambil sebagian besar keputusan terkait apa yang boleh saya lakukan.  Orangtua benar-benar mengharapkan saya mematuhi aturan keluarga.  Orangtua membiarkan saya menghindari tanggungjawab.  Orangtua menunjukkan cara melakukan sesuatu dengan lebih baik.  Bila saya melakukan sesuatu dengan salah, orangtua tidak menghukum.  Orangtua mengharapkan saya melakukan yang terbaik, meskipun sulit. Bila Anda ingin anak Anda menjadi tabah, tanyakan terlebih dulu seberapa kuat hasrat dan kegigihan Anda untuk mencapai cita-cita hidup Anda sendiri. Lalu tanyakan kepada diri Anda sendiri seberapa besar kemungkinannya pendekatan Anda pada pengasuhan anak mendorong anak Anda untuk meniru Anda. Bila jawaban terhadap pertanyaan pertama adalah “sangat besar”, dan jawaban Anda terhadap pertanyaan kedua adalah “sangat mungkin”, Anda sudah mengasuh anak Anda agar menjadi tabah. Faktanya, penelitian terkini atas bidang pengjaran menyiratkan adanya kemiripan yang janggal dengan pengasuhan anak. Tampaknya para guru yang



33



bijak secara psikologis bisa membawa perbedaan besar dalam kehidupan siswa mereka. Kenyataannya adalah bahwa Cody telah menyentuh hidup saya lebih daripada saya menyentuh hidupnya. Ia mengajarkan kepada saya bahwa tidak ada hal yang mustahil dan tidak ada cita-cita yang tidak bisa tercapai. Kata-kata semangat yang disampaikan Cody, “Tetaplah positif” ,“Abaikan keyakinan negatif mengenai apa yang mungkin dan yang tidak mungkin, dan cobalah.” “Anda tidak perlu menjadi orangtua untuk membuat perbedaan dalam hidup seseorang. Kepada mereka dan tahu apa yang terjadi dalam hidup mereka, Anda bisa memberikan dampak. Coba pahami apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka dan bantu mereka melewatinya. Ini adalah sesuatu yang pernah saya alami sendiri. Itulah yang membuat perbedaan



Bab 11 . Lapangan Bermain untuk Ketabahan Kegiatan khusus yang diikuti mahasiswa selama SMA tidaklah penting apakah itu tenis, organisasi mahasiswa, atau tim debat. Kuncinya adalah bahwa mahasiswa mendaftarkan diri untuk suatu kegiatan, mendaftarkan diri lagi setahun kemudian, dan selama masa itu mengalami semacam kemajuan. Kami menemukan bahwa para mahasiswa yang mendapat skor Tabel ketabahan lebih tinggi menilai diri mereka lebih tinggi dalam skala ketabahan, dan begitu pula guru mereka. Pendapat Angela Duckworth adalah bahwa menindaklanjuti komitmen saat kita tumbuh dewasa membutuhkan ketabahan, dan pada waktu yang sama, mengembangkannya. Mengapa demikian, karena secara umum, situasi yang menarik orang cenderung meningkatkan karakteristik yang membawa kita ke situasi tersebut 34



sejak semula. Teori tentang pengembangan kepribadian ini dijuluki prinsip saling responsif oleh Brent Robert, pakar terkemuka tentang apa yang menyebabkan peerubahaan pada cara orang berpikir, merasa, dan bertindak dalam situasi berbeda. Bagaimana bila anak perempuan itu dibujuk dengan lembut untuk meencoba dan mencoba lagi dan, dalam situasi latihan, merasakan kepuasan karena



berhasil



melakukan



dobrakan?



Apakah



kemenangan



itu



akan



mendorongnya untuk berlatih hal-hal sulit lainnya? Apakah dia akan belajar untuk menyambut tantangan? Ilmuwan telah melakukan eksperimen jangka pendek yang menguji apakah melakukan hal-hal yang sulit mengajari seseorang cara melakukan hal-hal yang sulit. Psikolog Robert Eisenberger di University of Houstan adalah pakar terkemuka dalam topik ini. Ia sudah melakukan lusinan studi di mana tikus ditugasi secara acak untuk melakukan sesuatu yang sulit seperti menekan tuas dua puluh kali untuk mendapatkan makanan tikus atau sesuatu yang mudah, seperti menekan tuas itu dua kali untuk mendapatkan imbalan yang sama. Eksperimen Bob adalah eksperimennya yang paling cerdas. Bab 12. Budaya Ketabahan Ketika Anda mengadopsi sebuah budaya, Anda menyatakan kesetiaan penuh pada kelompok dalam itu. Hal pokok pada budaya dan ketabahan adalah : Bila anda ingin lebih tabah, cari budaya tabah dan bergabunglah dengan budaya itu. Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda ingin agar orang-orang dalam organisasi Anda menjadi lebih tabah, ciptakan budaya tabah. Dalam jangka panjan, budaya memiliki kekuatan untuk membentuk identitas kita. Setelah beberapa waktu dan dalam keadaan yang tepat, norma dan nilai-nilai kelompok yang kita ikuti menjadi norma dan nilai-nilai kita sendiri. 35



Kita menganutny. Kita membawahnya bersama kita. Cara kita melakukan segala sesuatu di sini dan mengapa akhirnya menjadi Cara saya melakukan segala sesuatu dan mengapa. Bangsa Finlandia mempunyai sesuatu yang mereka namakan sisu. Ini adalah gabungan antara unjuk kegagahan dan keberanian, kegarangan dan keuletan, kemampuan untuk terus bertempur saat kebanyakan orang akan menyerah,



bertempur



dengan



tekad



untuk



menang.



Orang



Finlandia



menerjemahkan sisu sebagai “semangat Finlandia”, tapi kata ini mengandung arti yang lebih berani. Sebagai seorang ilmuwan, saya tidak memandang dengan serius anggapan bahwa bangsa Finlandia, atau bangsa mana pun, memiliki cadangan energi yang tersembunyi dalam usus mereka, yang siap dilepaskan pada saat kritis. Tetap saja, ada dua pelajaran dahsyat yang dapat kita ambil dari sisu. Pertama, menganggap diri Anda sebagai seseorang yang mampu mengatasi kesulitan besar kerap menyebabkan Anda memiliki perilaku yang mengukuhkan kebenaran konsepsi diri tersebut. Bila Anda orang Finlandia yang memiliki “semangat sisu”, Anda akan bangkit kembali, apa pun yang terjadi. Begitu pula, bila Anda seorang Seattle Seahawk, Anda seorang petarung. Anda memiliki hal yang dibutuhkan untuk sukses. Anda tidak membiarkan kemunduran menahan Anda. Ketabahan adalah jiwa Anda. Kedua, meskipun gagasan tentang sumber energi batin tidaklah masuk akal, perumpamaan ini sangat tepat. Terkadang rasanya kita tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan, tetapi, pada saat gelap dan susah itu, kita menemukan bahwa bila kita terus menaruh satu kaki di depan kaki yang lain, ada cara untuk mencapai hal-hal yang tampaknya tidak masuk akal. Gagasan sisu adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Finlandia selama berabad-abad. Namun, budaya dapat diciptakan dalam kerangka waktu yang jauh lebih pendek. Dalam upaya saya untuk memahami apa yang membangkitkan



36



ketabahan, saya menjumpai beberapa organisasi dengan pemimpin yang sangat tabah di tampuk pimpinan yang, menurut saya, berhasil membentuk budaya ketabahan. George Bernard Shaw: “Kegembiraan sejati dalam hidup seharusnya menjadi kekuatan yang membawa nasib baik, bukan gumpalan penyakit dan kekecewaan yang mengeluh bahwa dunia tidak mencurahkan diri untuk membuat Anda bahagia.” Bersainglah selalu. Anda entah bersaing atau tidak bersaing. Bersainglah dalam segala hal yang Anda lakukan. Setiap saat Anda adalah seorang Seahawks. Selesaikanlah dengan kuat. Bicaralah pada diri sendiri dengan positif. Utamakanlah tim. “Bersaing,” saya diberitahu, tidaklah sebagaimana yang saya pikirkan. Bersaing bukanlah tentang mengalahkan orang lain, gagasan yang selama ini membuat saya merasa tidak nyaman Bersaing berarti keunggulan. “Bersaing berasal dari bahasa Latin, “ujar Mike Gervais, atlet selancar yang menjadi psikolog olahraga dan merupakan salah satu mitra Pete dalam membangun budaya. “Secara harfiah, artinya berjuang bersama. Kata ini tidak mengandung makna tentang kalahnya orang lain.” Seahawks, Bersainglah selalu artinya Jadilah segala sesuatu yang Anda bisa, apapun itu artinya untuk Anda. Jangkaulah prestasi terbaik Anda.” Seahawks Berseru, dengan irama sempurna: Tidak boleh meratap. Tidak boleh mengeluh. Tidak ada alasan . rasanya seperti berada dalam paduan suara dengan seluruhnya suara bariton. Sebelumnya mereka bernyanyi: Selalu lindungi tim. Setelah itu: Jadilah lebih awal.



37



Bab13. Kesimpulan Buku ini membahas kekuatan ketabahan untuk memmbantu mencapai potensi Anda. Saya menulis buku ini karena apa yang kita capai dalam maraton kehidupan sangat tergantung pada ketabahan kita hasrat dan kegigihan kita untuk mencapai cita-cita jangka panjang. Obsesi pada bakat mengalihkan perhatian kita dari kenyataan sederhana ini. Ketabahan bukanlah segalanya. Ada banyak hal lain yang dibutuhkan seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Karakter itu jamak. Salah satu cara untuk berpikir tentang ketabahan adalah dengan memahami hubungannya dengan aspek karakter yang lain. Dalam menilai ketabahan serta kebajikan lainnya, saya menemukan tiga gugus yang dapat diandalkan. Saya menyebutnya dimensi antar-diri, antar-orang, dan intelektual dari karakter. Anda bisa juga menyebutnya sebagai kekuatan kehendak, hati, dan pikiran. Karakter antara diri mencakup ketabahan. Gugus kebajikan ini juga mencakup kendala diri,terutama karena berhubungan dengan kemampuan untuk menahan godaan seperti mengirim SMS dan bermain vidio game. Artinya, orangorang tabah cenderung mampu mengendalikan diri



dan sebaliknya. Secara



kolektif, kebajikan yang memungkinkan tercapainya cita-cita bernilai pribadi juga dinamakan “karakter performa” atau “keterampilan manajemen diri”. Karakter intelektual mencakup kebajikan seperti rasa ingin tahu dan animo. Ini mendorong keterlibatan aktif dan terbuka terhadap dunia gagasan. Untuk prestasi akademis, termasuk nilai rapor yang luarbiasa bagus, gugus yang mencakup ketabahan adalah yang paling bisa memberikan prediksi. Namun, untuk fungsi sosial positif, termasuk berapa banyak teman Anda, karakter antar orang adalah lebih penting. Dan untuk sikap mandiri, serta positif terhadap pemelajaran, kebajikan mengalahkan yang lain. 38



Untuk menjadi tabah, kita harus menaruh satu kaki di depan kaki yang lain. Menjadi tabah berarti kita harus berpegang kuat pada cita-cita yang menarik dan bertujuan. Menjadi tabah berarti kita berinvestasi, hari demi minggu demi tahun, pada latihan yang menantang. Menjadi tabah berarti bila kita jatuh tujuh kali, kita harus bangkit delapan kali. “Kegagalan mungkin adalah faktor terpenting pada seluruh pekerjaan saya. Menulis adalah kegagalan. Berulang kali.” Lalu ia menjelaskan bahwa saat masih kecil, rasa ingin tahunya tak pernah terpuaskan. Ia tumbuh dewasa di Baltimore, dan khususnya terobsesi dengan gagasan keselamatan fisik dan tiadanya keselamatan itu, lalu sejak itu obsesinya terus berlanjut. Jurnalisme, ujarnya, memungkinkannya untuk terus mengajukan pertanyaan yang ia minati. Tantangan menulis Adalah melihat keburukanmu di halaman. Melihat kengerianmu Lalu pergi tidur. Dan terbangun keesokan harinya, Dan mengambil keburukann dan kengerian itu, Dan memperbaikinya, Dan membuatnya menjadi tidak mengerikan dan tidak buruk. Lalu pergi tidur lagi. Dan kembali keesokan harinya, Dan memperbaikinya sedikit lagi, Dan membuatnya tidak terlalu buruk. Lalu pergi tidur sampai keesokan harinya. Dan melakukannya lagi, Dan mungkin membuatnya menjadi rata-rata.



39



Lalu sekali lagi, Bila Anda beruntung, Mungkin Anda menjadi baik. Dan bila Anda sudah melakukannya, Itu adalah kesuksesan.



40



PENUTUP Setelah Grit terbit, yang terjadi adalah banyaknya pembicaraan, wawancara, dan penandatanganan. Selain itu, ada banyak resensi buku dan, dari para cendekiawan, sejumlah pemikiran sebagian mengagumi, sebagian lainnya mengkritik. Meskipun banyak yang mengibarkan bendera ketabahan, beberapa lainya ingin membakarnya. Satu-satunya suara yang bulat adalah bahwa “grit” atau “ketabahan” adalah kata kunci baru dalam dunia bisnis dan pendidikan. Yang lebih berarti bagi saya daripada pujian atau kritik adalah ratusan kisah pribadi dan pertanyaan yang saya terima dari pembaca. Beberapa pertanyaan muncul berulang kali. Inilah pertanyaan tersebut serta jawaban saya. Apakah ketabahan bisa hilang? Saya pernah bersemangat tentang sesuatu, tetapi untuk beberapa alasan, saya merasa tidak merasakannya lagi dalam diri saya. Bahwa memberikan nasihat dapat memuaskan motivasi terdalam manusia, yaitu menjadi berguna. Dengan kata lain, jika perasaan “kejenuhan” berasal dari pemikiran “Saya tidak membantu meskipun sudah mencoba sekeras mungkin”. Mungkin memberi nasihat kepada seseorang dalam situasi yang sama sulitnya menunjukkan kepada kita bahwa, pada kenyataannya, apa yang kita lakukan sungguh membuat perbedaan. Terkadang, kita tidak mau melakukan “investasi emosional” pada anakanak kita di rumah atau anak didik di sekolah, karena untuk melakukannya, kita harus menjadi agak penuntut dan kritis. Hal ini menyebabkan momen konflik yang menegangkan, dan itulah harga yang harus kita bayar. Bahkan di rumah saya sendiri,saya dapat melihat apa yang terjadi saat saya dan istri pulang dari hari panjang yang melelahkan. Donovan, putra saya yang berumur empat setengah tahun, baru saja makan di depan televisi, lalu memutuskan untuk meninggalkan piringnya dan pergi bermain di kamar.



41



Tantangan yang menuntut secara tepat dan kombinasi dukungan hangat dan respek yang konsisten. Bahwa dalam hubungan, komitmen terhadap tujuan jangka panjang sama pentingnya seperti dalam kesuksesan profesional. Seperti yang diamati oleh Pamela Druckerman: “Belahan jiwa bukanlah kondisi yang sudah ada. Itu adalah gelar yang diperoleh. Hal itu tercipta seiring waktu.”



42



ANALISIS BUKU



1. Kepengaranganan Judul



: Grit = Kekuatan Passion +Kegigihan



Pengarang



: Angela Duckworth



Tahun terbit



: 2016



Jumah



: 416



Jenis buku



: Non Fiksi (Terjemahan)



Penerbit



: PT. Gramedia Pustaka Utama



Penerjemah



: Fairano Ilyas



Perwajahan sampul : Suprianto Perwajahan isi Edisi



: Nurwulan : Cetakan Pertama ( Februari 2018) Cetakan Kedua



( Mei 2018)



Cetakan Ketiga



( Desember 2018)



Cetakan Keempat ( Maret 2019 ) Cetakan Kelima



( September 2019)



Cetakan Keenam (Maret 2020 ) Cetakan Ketujuh ( September 2020) ANGELA DUCKWORTH adalah profesor psikologi di University of Pennsylvania dan penerima beasiswa MacArthur 2013. Ia mempelajari ketabahan dan atribut lain yang memprediksi kesuksesan dalam hidup Angela, yang adalah seorang mantan guru sekolah menengah dan tinggi, belum lama ini turut mendirikan Character Lab, lembaga nirlaba yang memiliki misi memajukan ilmu dan praktik pengembembangan karakter pada anak.



43



2. Prestasi a. Literary Awards : Nominasi goodreads choice Award untuk kategori Non Fiksi (2016) b. Buku ini terus masuk dalam daftar buku terlaris The New York Times selama lebih dari 20 minggu.  c. Buku Grit mendapatkan rating 4.5 di situs Amazon dan 4.1 di Goodreads. 3. Isi Resensi Buku Mengapa orang yang punya bakat alami sering gagal mencapai potensi mereka sementara orang lain yang tidak terlalu berbakat bisa menggapai hal-hal yang menakjubkan? Dalam buku yang harus dibaca oleh siapa saja yang ingin sukses ini, Angela Duckworth—seorang psikolog perintis— menunjukkan bahwa rahasia untuk pencapaian yang luar biasa bukanlah bakat, tetapi perpaduan istimewa antara hasrat (passion) dan kegigihan (perseverance) yang ia sebut "ketabahan" (grit). Berdasarkan penelitian, wawancara dengan orang-orang yang berprestasi tinggi, serta pengalamannya sendiri, Duckworth menunjukkan bahwa kecenderungan kita untuk terpaku pada bakat alami itu salah: dari segi pencapaian, yang lebih penting adalah usaha yang kita lakukan dan reaksi kita terhadap hambatan. Kemudian, ia menjelaskan bahwa ketabahan bisa dipelajari sekaligus menawarkan rumusan baru kesuksesan individu maupun kesuksesan kolektif. Grit = Kekuatan Passion +Kegigihan adalah buku terjemahan yang di karang oleh Angela Duckworth . Buku ini menjelaskan bahwa bakat bukanlah kunci seseorang untuk menjadi sukses . Angela Duckwort menjelaskan dalam bukunya bahwa untuk menjadi orang sukses tidaklah mudah , dengan melihat orang yang telah sukses itu menimbulkan pemikiran bahwa sukses itu tercipta dikarenakan adanya bakat alami



44



namun jika dilihat dari berbagai sudut pandang, untuk menjadi sukses dibutuhkan kegigihan, kekuatan dan kerja keras serta ketabahan . Buku ini menjelaskan tentang tokoh utama yaitu saya ( Angela Duckworth ) yang dianggap ayahnya dan kakanya tidak genius dan tidak pernah memperdulikan apa yang dilkakukan Angela. Angela terus berjuang hingga dia mendapatkan penghargaan , namun Ayahnya tetap menganggap dia sebagai anak yang tidak Genius. Dengan perjalanan hidup yang dilalui Angela , munculah sebuah gagasan bahwa seseorang berhasil karna genius ,{] melainkan terdapat hal lain yaitu Passion dan kegigihan . Buku ini terdapt beberapa penelitian yang dilakukan Angela di berbagai tempat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu kesuksesan . Bakat dan kecerdasan bukanlah kunci untuk mencapai kesuksesan , namun bakat dan kecerdasan merupakan salah satu elemen untuk mencapai kesuksesan . 4. kelebihan dan kelamahan buku Kelebihan a. Cerita



dapat



diterima



akal karena



penulis



menceritakan



penemuannya sendiri . b. Isi buku berupa fakta pengalaman pribadi penulis c. Penjelasan Isi buku terstruktur atau sistematis d. Bukunya bagus yaitu mempersuasif si pembaca dan menarik . e. Penelitian dalam cerita dilakukan diberbagai tempat dan bervariasi sehingga menarik bagi sipembaca . f. Memberikan banyak pandangan positif bagi pembaca . g. Bagian-bagian dalam buku yang mengubah sudut pandang pembacanya atas suatu kondisi tertentu



45



Kekurangan a. Kata-kata yang digunakan rancu sehingga Pembaca harus berulang-ulang membaca agar bisa dipahami.    b. Tidak ada penjabaran berupa gambar 5. Refleksi isi buku Grit sendiri adalah istilah yang digunakan Angelas Duckworth untuk semangat dan ketekunan yang dimiliki oleh seseorang ketika tengah melakukan sesuatu. Menurut hipotesa Angela Duckworth, orang yang bersemangat dan tekun cenderung lebih sukses dibanding orang lain yang mempunyai potensi alami (jenius) namun tidak mengiringinya dengan ketekunan. Untuk membuktikan hipotesa tersebut, Angela Duckworth pun melakukan penelitian terhadap para tentara yang mampu bertahan dalam kamp pelatihan West Point, peserta kompetisi mengeja National Spelling Bee, para kartunis The New Yorker, hingga tim american football Seattle Seahawks. Ia bahkan membuat sebuah alat uji khusus yang disebut Grit Scale. Hasilnya, orang-orang dengan Grit Scale yang tinggi cenderung lebih sukses dibanding rekan mereka, terlepas dari tingkat kesejahteraan keluarga mereka, hingga berapa IQ yang mereka miliki. Menurut Duckworth, ketekunan untuk berlatih keras dalam bidang apapun, merupakan wujud nyata dari Grit. Seorang atlet dengan ketekunan tinggi tentu akan menghabiskan waktu yang lebih lama untuk berlatih. Seorang kartunis yang mempunyai semangat tentu tidak akan menyerah meski telah banyak karya mereka yang ditolak penerbit. 46



Hal ini pun membuat saya berpikir, apakah saya merupakan seseorang dengan Grit yang rendah? Jujur, saya termasuk orang yang kesulitan untuk menjaga fokus ketika melakukan sesuatu. Ketika itu terjadi, saya cenderung untuk beralih ke pekerjaan yang lain. Saya Trisnawati Daraita Gultom adalah seseorang guru di SMA Katolik Cinta Kasih , Keseharian saya bekerja sebagai pengajar. Saya masih berumur 30 tahun dan berstatus ibu tunggal (single parent) . Dengan status ini , mengharuskan saya harus lebih giat bekerja . Kehilangan orang tercinta, membuat saya mengalami kesepian dan dilanda kebingungan yang amat kuat. Bahkan, tidak jarang membuat saya merasa menjadi depresi. Dengan status saya ini , mengharuskan saya harus lebih banyak bekerja . Dengan upah / gaji yang saya terima setiap bulannya dari yayasan tidak bisa menutupi biaya keseharian saya dan anak saya yang masih berumur dua tahun, dengan itu saya harus banyak bekarja. Sepulang sekolah saya menjual buah orang tua saya dan mengantarkannya kepada pembeli. Upah yang saya dapat hanya sedikit yaitu mengambil keuntungan dari perkilonya buah yang saya jual dan ongkos kirimnya. Beginilah setiap hari pekerjaan yang saya lakukan sepulang sekolah. Itupun tidak cukup untuk



menutup



biaya



keseharian



kami.



Suatu hari saya berfikir untuk mencoba usaha yang lain , yaitu menjual pakaian secara online . Karena cara ini sangat familiar di masyarakat sekarang. Selalu ada saja kendala yang saya hadapi, ternyata jualan online tersebut harus membutuhkan banyak modal . Dengan memberanikan diri dan tekat yang kuat, saya akhirnya memutuskan untuk menggadekan semua harta benda saya dan meminjam uang dari koperasi sekolah . Uang itu saya pakai untuk modal dan membeli barang jualan baju saya. Setelah barang yang dijual sudah ada , saya mencoba untuk mulai berjualan , dan ternyata berjualan online itu tidaklah mudah . setiap hari saya mencoba –coba terus berjualan online secara live di facebook .Penonton pun tidak naik-naik (istilah live ). Saya tidak pantang menyerah, lalu saya belajar untuk bagaimana agar barang jualan di online saya laku



47



terjual, saya banyak membaca google, melihat cara orang-orang yang berjualan di facebook, mencari barang yang murah agar bisa dijual kembali, membuat trik-trik berjualan dan banyak hal lagi. Dengan kegigihan saya , kekuatan saya dan kemauan saya akhirnya jualan online saya mulai maju dan dikenal banyak orang dan penghasilannya bisa mencukupi kebutuhan saya dan anak saya . Sekarang saya sedang menekuni 2 pekerjaan ini , pagi saya mengajar dan sore saya berjualan online. Pekerjaan ini membuat saya bahagia karena saya juga bisa memantau perkembangan anak saya dirumah . “Gunakan kegagalan dan masalah sebagai kesempatan untuk menjadi lebih baik, bukan alasan untuk menyerah.” Seperti cerita saya di atas karena situasi dan kondisi yang mengharuskan saya seperti itu, saya sama sekali tidak memiliki bakat untuk berjualan online. Tetapi, dengan kegigihan dan kekuatan yang saya miliki memberanikan itu semua dan sekarang saya menerima hasilnya. 6. Pandangan terhadap masalah yang relevan terhadap dunia pendidikan Angela Duckworth adalah anak perempuan dari seorang ilmuwan yang kerap mencatat kurangnya “kejeniusan" yang dimiliki anak perempuannya. Tapi kini putrinya itu adalah peneliti dan profesor yang terkenal. Pengalaman masa kecilnya itulah yang membuka mata Angela Duckworth dalam bidang mengajar, konsultasi bisnis, dan ilmu saraf yang mendasari hipotesisnya tentang apa yang benar-benar mendorong kesuksesan seseorang: ternyata bukan jenius atau tidaknya, tetapi kombinasi unik dari passion dan ketekunan jangka panjanglah yang paling berperan.



48



Buku ini saya rekomendasikan pada pembaca yang mencari buku non fiksi tentang rahasia kesuksesan yang membahas topik grit, effort, interest, passion, IQ, dan talent. Buku ini padat dengan fakta, data ilmiah, hasil penelitian, dan survey. Hal terpenting untuk sukses dan bahagia bukanlah bakat.  bakat adalah kemampuan yang ada di dalam diri seseorang sejak lahir dimana kemampuan tersebut dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan dengan hasil yang baik. Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda dan bentuknya sangat beragam. Saat seseorang telah mencapai sesuatu yang berharga, maka banyak masyarakat yang memberikan label bahwa hal tersebut bisa terjadi karena adanya bakat di dalam diri mereka. Mereka berpikir bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang dimiliki berasal dari kemampuan yang dibawa dari lahir dan membuat orang tersebut berbeda. Bukti Bahwa Kerja Keras dan Pantang Menyerah Bisa Melebihi Bakat – Saat seseorang telah mencapai sesuatu yang berharga, maka banyak masyarakat yang memberikan label bahwa hal tersebut bisa terjadi karena adanya bakat di dalam diri mereka. Mereka berpikir bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang dimiliki berasal dari kemampuan yang dibawa dari lahir dan membuat orang tersebut berbeda.Faktanya adalah kerja keras dan sikap pantang menyerah bisa mengalahkan bakat. Ada banyak sekali orang sukses dan hebat yang mengandalkan sikap kerja keras untuk meraih apa yang mereka dapatkan saat ini. Setelah saya membaca buku ini, kita sebagai seorang guru harus lebih memperhatikan anak –anak didik kita yang tidak memiliki IQ yang tinggi dan bakat, tetapi dia memiliki kegigihan dan kekuatan, karena kita tidak tahu kalau suatu saat anak yang kita remehkan menjadi anak yang



49



berhasil. Dan bagi anak didik yang sudah mengetahui bakat yang dimiliki, kita harusnya bersyukur kepada Tuhan dan harus lebih berlatih dan mengembangkan bakat kita sehinggah kita bisa jadi anak yang berhasil . Yang perlu kita garis bawahi setelah membaca buku ini adalah Angela Duckworth, Seorang psikolog perintis menunjukkan bahwa rahasia untuk pencapaian yang luar biasa bukanlah bakat , tetapi perpaduan istimewah antara hasrat (passion) dan kegigihan yang disebut ketabahan



.



50