RMK 2 Teori & Riset Akuntansi Fix [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nova
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL INTERNATIONAL JOURNAL REVIEW ACCOUNTING INFORMATION IN FINANCIAL CONTRACTING : THE INCOMPLETE CONTRACT THEORY PERSPECTIVE Mata Kuliah : Teori Akuntansi Keuangan



OLEH: Kelompok 5:



Comera Arihatsu



(1881611062)



Ni Kadek Indah Sanjiwani Dewi



(1881611069)



Lestari Suryaningsih Stepanus



(1881611070)



Ni Wayan Nova Apsari



(1881611072)



PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2018



CRITICAL INTERNATIONAL JOURNAL REVIEW ACCOUNTING INFORMATION IN FINANCIAL CONTRACTING: THE INCOMPLETE CONTRACT THEORY PERSPECTIVE Oleh Hans B. Christensen Valeri V. Nikolaev Regina Wittenberg-Moerman



A.



Area of Interest Penelitian ini mengkaji mengenai karya teoritis dan empiris tentang kontrak



keuangan yang relevan dengan penelitian bidang akuntansi. Dalam teori Akuntansi positif disebutkan bahwa penggunaan informasi akuntansi meningkatkan efisiensi kontrak dengan meminimalkan biaya kontrak. Teori akuntansi positif menekankan biaya agensi yang diperkenalkan dalam Jensen dan Meckling (1976), dimana teori agensi dibangun untuk menganalisis kontrak keuangan dan menjelaskan pilihan struktur modal. Dari sudut pandang teori Jensen dan Meckling [1976], peran informasi akuntansi adalah untuk mengurangi biaya agensi yang terkait dengan pembiayaan di luar, yaitu biaya agensi ekuitas dan utang. Dalam konteks pembiayaan utang, biaya agensi muncul karena manajer perusahaan yang bertindak atas separuh pemegang saham dapat mengambil tindakan tidak efisien yang mengambil alih kekayaan dari kreditor perusahaan Perspektif agensi menyiratkan bahwa peran efisiensi kontrak informasi akuntansi didorong oleh kemampuannya untuk membatasi atau memberikan insentif terhadap perilaku oportunistik oleh peminjam. Namun perspektif teori agensi tidak secara langsung membahas beberapa hal penting misal, peran hak keputusan dalam kontrak, alasan kontrak utang menampilkan paket perjanjian yang tampak sederhana dan hanya mengandalkan sedikit rasio akuntansi, hal yang mendasari perjanjian kredit mengharuskan pemeliharaan rasio kinerja, sebagai lawan untuk secara lebih eksplisit menangani ruang lingkup untuk berbagai tindakan oportunistik dan lain sebagainya. Untuk itu perlu juga dibahas mengenai teori kontrak yang tidak lengkap untuk memperluas perspektif mengenai peran informasi akuntansi dalam kontrak utang dan pada mekanisme dimana keuntungan efisiensi terjadi. Teori kontrak yang tidak lengkap berakar pada kerja paksa Coase [1937] pada teori perusahaan, tetapi telah memperoleh



daya tarik baru-baru ini, dengan kontribusi kunci dari Klein, Crawford, dan Alchian [1978], Grossman dan Hart [1986], dan Aghion dan Bolton [1992]. Prinsip utama dari teori ini adalah bahwa kontrak pada dasarnya tidak lengkap karena pihak-pihak yang berkontrak tidak dapat mengantisipasi atau secara eksplisit menggambarkan semua negara masa depan dunia. Hal ini mengarah pada peluang paskontraktir dan masalah penahanan yang berdampak buruk terhadap insentif pihakpihak yang berkontrak untuk menandatangani kontrak. Karena kontrak tidak dapat menentukan semua negara bagian atau tindakan di masa depan, akan ada negosiasi ulang kontrak di mana salah satu pihak dapat berperilaku oportunistik. Informasi akuntansi memainkan peran penting dalam teori kontrak yang tidak lengkap karena alokasi optimal dari hak kontrol adalah kontinyu pada sinyal kontraktual yang mencerminkan ekonomi yang mendasari peminjam (Aghion dan Bolton [1992], Zender [1991], dan Hart dan Moore [1988]). Karena sistem akuntansi menghasilkan langkah-langkah ringkasan kinerja perusahaan, sinyal akuntansi menjadi kandidat utama untuk mengatur alokasi hak kontrol negara-kontingen. Dari perspektif kontrak yang tidak lengkap, informasi akuntansi meningkatkan efisiensi kontrak dengan meningkatkan alokasi hak kontrol negara-kontingen. Agensi dan perspektif kontrak tidak lengkap pada peran informasi akuntansi tidak saling eksklusif dan harus dilihat sebagai pelengkap. Kedua teori mengatasi konflik kepentingan antara pihak yang berkontrak dan ruang lingkup untuk perilaku oportunistik. Namun, ada perbedaan penting dalam fokus mereka dan mekanisme kontrak yang melaluinya mereka mengatasi konflik kepentingan. Perspektif agensi tidak melihat perjanjian berbasis akuntansi sebagai alat untuk mengalokasikan kekuatan keputusan dalam hubungan kontrak. Sebaliknya, kekuatan keputusan selalu bersandar pada manajemen dalam batas yang ditentukan oleh kontrak. Sebaliknya, anggapan bahwa pihak-pihak yang berbeda dapat membuat keputusan yang berbeda merupakan inti dari teori kontrak yang tidak lengkap. Teori ini dapat menjelaskan mengapa pemberi pinjaman memainkan peran aktif dalam tata kelola perusahaan dan mengapa peran tersebut bergantung pada penggunaan kovenan berbasis akuntansi. Ini berbeda dari peran perjanjian dalam penyelarasan insentif dan ikatan yang ditekankan di bawah perspektif agensi. Kami menyarankan bahwa teori kontrak yang tidak lengkap memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman kita tentang mekanisme melalui mana informasi akuntansi meningkatkan efisiensi kontrak utang.



B.



Phenomenon 1. Peran Informasi Akuntansi dalam Memfasilitasi transaksi antara pemilik modal dan Perusahaan. 2. peran informasi akuntansi untuk mengurangi biaya agensi yang terkait dengan pembiayaan di luar, yaitu biaya agensi ekuitas dan utang. 3. agensi dan teori kontrak yang tidak lengkap secara lebih rinci, serta implikasinya terhadap penelitian akuntansi 4. konsep teoritis utama yang berkaitan dengan peran efisiensi informasi akuntansi dalam kontrak utang.



C.



Tujuan Penelitian 1. memanfaatkan teori yang ada dan pekerjaan empiris untuk memajukan pemahaman kita tentang peran efisiensi informasi akuntansi dalam kontrak utang. 2. meninjau literatur tentang teori kontrak yang tidak lengkap, tetapi fokus pada masalah keuangan perusahaan.



D.



Theoritical Foundation Penelitian ini meninjau teori mengenai peran efisiensi informasi akuntansi dalam



kontrak keuangan. Efisiensi kontrak dalam hal nilai total atau surplus bersama antara pihak yang membuat kontrak. Penelitian ini membahas tentang perspektif teori agensi dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang teori kontak yang tidak lengkap serta perbedaan dari kedua teori tersebut. 1. Agency Theory and the Role of Accounting Information Peran efisiensi informasi akuntansi dalam kontrak berasal dari adanya biaya kontrak, secara luas didefinisikan untuk memasukkan masalah agensi dan informasi (Watts dan Zimmerman 1986, Watts dan Zimmerman 1990). Teori agensi di Jensen dan Meckling [ 1976] berfungsi sebagai landasan untuk teori akuntansi positif, yang berpendapat bahwa peran informasi akuntansi adalah untuk mengurangi "biaya agensi" (misalnya, Watts [1977], Watts dan Zimmerman [1978], Holthausen [1981], Leftwich [1983] , Watts dan Zimmerman [1986], Holthausen dan Leftwich [1983]). Dalam literatur akuntansi, sebagian besar makalah empiris tentang kontrak keuangan bergantung pada teori agensi untuk membentuk prediksi dan menafsirkan bukti.



Jensen dan Meckling [1976] menggambar teori hubungan agensi yang dikembangkan dalam ekonomi (misalnya, Ross [1973]; lihat juga Holmstrom [1979]) untuk mengajukan teori struktur keuangan perusahaan. Dengan asumsi bahwa ekuitas dan utang adalah klaim yang dapat digunakan untuk membiayai perusahaan, mereka mengkarakterisasi kombinasi optimal dari ekuitas luar dan utang yang dipilih untuk menyeimbangkan "biaya agensi" yang diperkenalkan oleh penggunaan sekuritas ini. Implikasi penting dari teori agensi adalah bahwa pengusaha menanggung biaya agensi yang terkait dengan ekuitas dan utang luar karena investor rasionil mengantisipasi dan, karenanya, melindungi harga terhadap biaya-biaya ini (Jensen dan Meckling [1976], Myers [1977]). 2 Akibatnya, pengusaha menunjukkan minat dalam membangun mekanisme kontrak yang meningkatkan insentifnya dan membatasi kegiatan yang merugikan investor luar, yaitu, dengan mengalihkan dirinya ke pemantauan atau ikatan terhadap pengambilan tindakan tertentu. Untuk mencapai hal ini, pemilik-pengelola dapat mengeluarkan utang dengan serangkaian perjanjian yang komprehensif. Perjanjian memberlakukan batasan pada berbagai tindakan manajerial dan sering bergantung pada informasi akuntansi, misalnya, ukuran kekayaan bersih atau hutang (Leftwich [1983]) . Secara umum, di bawah perspektif agensi, peran informasi akuntansi dalam kontrak adalah untuk memfasilitasi aktivitas ikatan dan pemantauan.5 Untuk tujuan ini, perjanjian berbasis akuntansi membatasi aktivitas yang tidak efisien dan karenanya mengurangi biaya agensi yang terkait dengan penggunaan utang atau pembiayaan outside lebih umum. Wawasan ini mungkin dirangkum dalam Watts dan Zimmerman [1986, hal. 199]: "Peran kontrak akuntansi memungkinkan prosedur akuntansi untuk memiliki arus kas dan efek penilaian. Jika pengaruh kontrak pada biaya agensi bervariasi dengan prosedur untuk menghitung nomor akuntansi yang digunakan dalam perjanjian kontrak, arus kas perusahaan dan / atau pengelola bervariasi dengan prosedur akuntansi. ” 2. Incomplete contract theory and the role of accounting information Menurut coase (1937) incomplete contract theory bergantung pada mekanisme pasar, seperti harga dan kontrak untuk kegiatan ekonomi tertentu. Kontrak jangka panjang hanya dapat menentukan batasan dari pihak yang membuat kontrak dimasa yang akan datang, sehingga terkait dengan rincian konrak akan dibuat dikemudian hari.



Gagasan utama dari teori ini adalah terdapat manfaat ekonomi dari menjual atau memanfaatkan hak milik, karena terdapat banyak kemungkinan dimasa yang akan datang sehingga kontrak bisa direvisi dan dinegosiasikan kembali. Beberapa kelemahan dari teori ini antara lain: -



Biaya yang timbul akan jauh lebih tinggi



-



Kondisi masa yang akan datang dimana tidak dapat di prediksi



-



Kemungkinan tidak dapat terealisasi karena isi kontrak tidak dapat diverifikasi oleh pihak ketiga.



-



Untuk itu kontrak perlu mempertimbangkan mengenai hak control untuk pengambilan keputusan dimsa yang akan datang. Dalam menerapkan teori ini perlu pemahaman tentang kontrak keuangan dan peran efisiensi dari informasi akuntansi dalam kontrak utang. covenan berdasarkan akuntansi dapat dilihat sebagai hak kontrol kontingen negara yang dijual oleh peminjam dan diterima oleh pemberi pinjaman. Convenan ini terbagi menjadi sub bagian sebagai berikut;



2.1



Efficiency



Rationale



for



Accounting-Based



Covenants



Within



Incomplete Contract Theory Menurut Aghion dan Bolton [1992], Zender [1991], dan Dewa- tripont dan Tirole [1994], merupakan kontribusi kunci untuk literatur tentang desain keamanan yang optimal di bawah ketidaklengkapan kontraktual. Studi-studi ini menekankan pentingnya alokasi kontrol negara-kontingen ketika pengusaha harus mengakses pembiayaan dari luar. Aghion dan Bolton [1992] menganggap seorang pengusaha dengan kekayaan terbatas yang mencari pendanaan dari seorang investor kaya. Proyek ini membutuhkan pelaku usaha untuk mengambil tindakan yang tergantung pada keadaan alam di masa depan. Tindakan dan status alam dapat diamati tetapi tidak kontraktual



karena



kurangnya



pemastian



(misalnya,



investor



tidak



dapat



membuktikan di pengadilan bahwa suatu negara terjadi atau tindakan tertentu telah diambil). Tujuan dari pengusaha dan investor tidak kongruen: investor hanya peduli tentang arus kas masa depan, sedangkan pengusaha memperoleh utilitas baik dari pengembalian keuangan dan dari "manfaat pribadi" non-moneter. Manfaat pribadi dapat dianggap sebagai utilitas dari mengelola perusahaan, reputasi, atau modal manusia yang akan berguna bagi wirausahawan dalam mengembangkan ide di masa depan, atau hanya dalam hal disutilitas dari mengambil tindakan. Dengan adanya keuntungan pribadi ini, investor dan wirausahawan mungkin tidak setuju



tentang tindakan optimal yang akan diambil di masa depan. Solusi terbaik (yang paling efisien) pertama untuk masalah ini akan tercapai jika pengusaha sepenuhnya mengesampingkan biaya dan manfaat dari tindakannya. 2.2



Accounting-Based Covenants and the Strategic Role of Renegotiations. Dalam Aghion dan Bolton [1992] dan Zender [1991], kontrol (idealnya)



dialokasikan kepada pihak yang memiliki insentif untuk mengambil tindakan yang lebih efisien. Dalam model-model ini, desain kontrak tidak berperan dalam merangsang usaha mantan manajer atau pengusaha. Namun, pengalihan hak kontrol yang bergantung pada sinyal informasi berbasis akuntansi juga dapat mempengaruhi efisiensi kontrak melalui efeknya pada perilaku manajer (Dewatripont dan Tirole [1994]). Karena penggunaan perjanjian dapat membentuk insiden dan hasil negosiasi ulang di masa depan, itu juga dapat mengubah insentif mantan manajer. Teori yang dikembangkan dalam studi ini menunjukkan peran strategis untuk perjanjian berbasis akuntansi dalam renegosiasi masa depan yang tidak dipahami secara empiris. Perjanjian dapat diatur secara ketat untuk merealokasikan hak kontrol kepada pemberi pinjaman meskipun kurangnya insentif dan / atau kemampuan pemberi pinjaman, ketika diberikan kontrol, untuk mengambil tindakan yang memaksimalkan nilai (misalnya, mereka mungkin lebih memilih untuk melikuidasi



proyek



karena



kurangnya



keahlian



saat



melanjutkan,



pada



kenyataannya, optimal). Transfer kontrol seperti itu menciptakan ruang untuk negosiasi ulang yang akhirnya menetapkan kembali kontrol kembali kepada peminjam. Namun, dalam prosesnya, pemberi pinjaman dapat melindungi kepentingan mereka dan menggunakan kekuatan tawar-menawar untuk mengambil bagian dari surplus renegosiasi dari peminjam. Ini, pada gilirannya, dapat memiliki efek menguntungkan pada efisiensi kontrak. Secara efektif, renegosiasi berfungsi sebagai ancaman yang memberi manajer insentif untuk mengerahkan upaya dan dengan demikian mengubah perilaku mantan manajer. Kunci yang diambil dari teori kontrak yang tidak lengkap adalah bahwa kontrak ditulis dalam bentuk sinyal informasi yang muncul secara endogen sebagai elemen penting dari masalah desain keamanan yang optimal. Kovenan berbasis akuntansi berfungsi sebagai mekanisme untuk mengalokasikan hak kontrol antara peminjam dan pemberi pinjaman secara efisien, yaitu, dengan cara yang meminimalkan perilaku oportunistik. Hal lain yang penting dari kerangka kerja



kontrak yang belum selesai adalah bahwa perjanjian itu berharga karena mereka dapat dinegosiasikan kembali. Ini memberi arti strategis bagi penggunaan perjanjian karena dapat digunakan untuk memberikan insentif dan mengurangi masalah informasi, menjadikannya bagian integral dari tata kelola perusahaan peminjam. Secara keseluruhan, perspektif kontrak yang tidak lengkap meningkatkan pemahaman kita tentang pentingnya perjanjian berbasis akuntansi dalam proses kontrak. 3. Empirical Evidence: The Agency and Incomplete Contracting Perspectives Di bawah agensi dan perspektif kontrak yang tidak lengkap, covenants berbasis akuntansi meningkatkan efisiensi kontrak melalui mekanisme yang berbeda secara konseptual. Di bawah perspektif agensi, peran perjanjian adalah untuk mempengaruhi keputusan manajerial melalui peningkatan insentif atau pembatasan langsung pada tindakan manajerial setelah utang dikeluarkan. Di bawah perspektif kontrak yang tidak lengkap, perjanjian mengalokasikan hak kontrol kepada pihak yang memiliki insentif untuk membuat keputusan yang lebih baik (mengambil tindakan yang efisien di negaranegara tertentu) tanpa secara eksplisit menentukan tindakan apa yang harus diambil. Baik agensi maupun perspektif kontrak yang tidak lengkap menggambarkan beberapa praktik kontrak yang diamati secara empiris. Sehubungan dengan sifat-sifat angka akuntansi yang meningkatkan efisiensi kontrak, perbedaan konsepnya halus dan dua perspektif sering menyebabkan prediksi empiris yang sama. Namun, teori kontrak yang tidak lengkap menawarkan peran efisiensi yang lebih persuasif untuk perjanjian keuangan dalam kontrak utang swasta dan juga memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pentingnya negosiasi ulang dan peran yang dimainkan pemberi pinjaman dalam mengatur peminjam. E.



Methodology Penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif, suatu metode dalam



meneliti suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek teoritis dari pengungkapan sukarela dalam syarat-syarat aturan ekonomi. Penelitian ini mencoba mencari keterkaitan



antara



teori-teori



yang



mampu



pengungkapan sukarela melalui literatur-literatur.



menjelaskan



penentu



terjadinya



F.



Data and Method Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang



dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain adalah dengan melakukan dokumentasi atau kepustakaan. Informasi perusahaan dapat direpresentasikan di berbagai sumber komunikasi yang tersedia termasuk majalah, koran, laporan pers, saran pemegang saham, surat kepada pemegang saham, prakiraan manajemen, analis, laporan karyawan, laporan interim, dan laporan tahunan. Namun, banyak pengguna di negaranegara maju dan berkembang menganggap laporan tahunan sebagai yang paling penting, sering dan sumber informasi utama antara semua sumber-sumber lainnya. G.



Conclusions Penelitian ini berhasil menemukan bahwa : 1. Informasi Akuntansi berperan dalam memfasilitasi transaksi antara pemilik modal dan Perusahaan. 2. Dalam Perspektif agensi, peran informasi akuntansi dalam kontrak keuangan adalah untuk memfasilitasi aktivitas ikatan dan pemantauan berbasis akuntansi yang membatasi aktivitas tidak efisien dan karenanya mengurangi biaya agensi yang terkait dengan penggunaan utang atau pembiayaan. 3. Perspektif teori kontrak tidak lengkap dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya perjanjian berbasis akuntansi dalam proses kontrak. 4. Teori kontrak yang tidak lengkap menawarkan peran efisiensi yang lebih persuasif untuk perjanjian keuangan dalam kontrak utang swasta dan juga memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pentingnya negosiasi ulang dan peran yang dimainkan pemberi pinjaman dalam mengatur peminjam.



H.



Review Secara Umum, jurnal ini telah memenuhi standar penulisan, ditunjang dengan



teori-teori yang cukup lengkap serta pembahasan yang terperinci. Namun, ada beberapa hal yang menjadi critical review antara lain penulis tidak menuliskan secara ekspisit kerangka



berpikir



yang



digunakan.



Meskipun



tidak



ada



keharusan



untuk



mencantumkannya secara eksplisit, namun akan lebih baik bila dicantumkan juga sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal/penelitian. Untuk mengetahui lebih jauh tentang peran Informasi akuntansi dalam kontrak keuangan maka penulis sebaiknya melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode deskriptif selain mengumpulkan documenter atau kepustakaan, seperti menggunakan metode survey, analisis pekerjaan dan aktivitas atau metode lain yang



akan sesuai dengan topik yang di bahas. Selanjutnya, penelitian ini masih terpaku hanya pada 1 variabel perspektif teori akuntansi yaitu teori kontrak tidak lengkap. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat digunakan pendekatan dengan teori yang lain. I.



Referensi:



AGHION, P., AND P. BOLTON. “An Incomplete Contracts Approach to Financial Contracting.” Review of Economic Studies 59 (1992): 473–94. AGHION, P.; M. DEWATRIPONT; AND P. REY. “On Renegotiation Design.” European Economic Review 34 (1990): 322–29. AGHION, P.; M. DEWATRIPONT; AND P. REY. “Renegotiation Design with Unverifiable Information.” Econometrica 62 (1994): 257–82. AHMED, A. S.; B.K. BILLINGS; R. M. MORTON; AND M. STANFORD-HARRIS. “The Role of Accounting Conservatism inMitigating Bondholder-Shareholder Conflicts over Dividend Policy and in Reducing Debt Costs.” Accounting Review 77 (2002): 867–90. AIER, J. K; L. CHEN; AND M. PEVZNER. “Debtholders’ Demand for Conservatism: Evidence from Changes in Directors’ Fiduciary Duties.” Journal of Accounting Research 52 (2014): 993–1027. ARMSTRONG, C. S.;W. R. GUAY; AND J. P. WEBER. “The Role of Information and Financial Reporting in Corporate Governance and Debt Contracting.” Journal of Accounting and Economics 50 (2010): 179–234. ASQUITH, P.; A. BEATTY; AND J. WEBER. “Performance Pricing in Bank Debt Contracts.” Journal of Accounting and Economics 40 (2005): 101–28. BAIRD, D. G., AND R. K. RASMUSSEN. “Private Debt and the Missing Lever of Corporate Governance.” University of Pennsylvania Law Review 154 (2006): 1209–51. BALL, R. “Infrastructure Requirements for an Economically Efficient System of Public Financial Reporting and Disclosure.” in Brookings-Wharton Papers on Financial Services, edited by R. Litan and R. Herring, Washington, DC: Brookings Institution Press (2001): 127–69. BALL, R.; R. M. BUSHMAN; AND F. P. VASVARI. “The Debt-Contracting Value of Accounting Information and Loan Syndicate Structure.” Journal of Accounting Research 46 (2008): 247–87. BALL, R.; S. P. KOTHARI; AND A. ROBIN. “The Effect of International Institutional Factors on Properties of Accounting Earnings.” Journal of Accounting and Economics 29 (2000): 1–51. BALL, R.; A. ROBIN; AND G. SADKA. “Is Financial Reporting Shaped by Equity Markets or by Debt Markets? An International Study of Timeliness and Conservatism.” Review of Accounting Studies 13 (2008): 168–205. BALL, R.; A. ROBIN; AND J. S. WU. “Incentives Versus Standards: Properties of Accounting Income in Four East Asian Countries.” Journal of Accounting and Economics 36 (2003): 235–70. BALL, R., AND L. SHIVAKUMAR. “Earnings Quality in UK Private Firms: Comparative Loss Recognition Timeliness.” Journal of Accounting and Economics 39 (2005): 83–128. BEATTY, A.; L. CHENG; AND T. ZACH. “Non-Recurring Items in Debt Contracts.” Working paper, The Ohio State University, 2011. BEATTY, A.; K. RAMESH; AND J. WEBER. “The Importance of Accounting Changes in Debt Contrats: The Cost of Flexibility in Covenant Calculations.” Journal of Accounting and Economics 33 (2002): 205–27.



BEATTY, A.; J. WEBER; AND J. J. YU. “Conservatism and Debt.” Journal of Accounting and Economics 45 (2008): 154–74. BERLIN, M., AND L. J. MESTER. “Debt Covenants and Renegotiation.” Journal of Financial Intermediation 2 (1992): 95–133. BHARATH, S. T.; J. SUNDER; AND S. V. SUNDER. “Accounting Quality and Debt Contracting.” Accounting Review 83 (2008): 1–28. BRADLEY, M., AND M. R. ROBERTS. “The Structure and Pricing of Corporate Debt Covenants,” Working paper, Duke University, 2004. BROWN, A. “International DebtMarkets: Hold-Up Problems and the IFRS Experiment.”Working paper, Idaho State University, 2015. BUSHMAN, R.; A. SMITH; AND R.WITTENBERG-MOERMAN. “Price Discovery and Dissemination of Private Information by Loan Syndicate Participants.” Journal of Accounting Research 48 (2010): 921–72. CASKEY, J., AND J. S. HUGHES. “Assessing the Impact of Alternative Fair Value Measures on the Efficiency of Project Selection and Continuation.” Accounting Review 87 (2012): 483–512. CHAVA, S., AND M. R. ROBERTS. “How Does Financing Impact Investment? The Role of Debt Covenants.” Journal of Finance 63 (2008): 2085–121. CHEN, Q.; T. HEMMER; AND Y. ZHANG. “On the Relation Between Conservatism in Accounting Standards and Incentives for Earnings Management.” Journal of Accounting Research 45 (2007): 541–65. CHRISTENSEN, H. B., AND V. V. NIKOLAEV. “Capital Versus Performance Covenants in Debt Contracts.” Journal of Accounting Research 75 (2012): 75–116. CHRISTENSEN, H. B., AND V. V. NIKOLAEV. “Debt Contracts and the Need for Mandatory Accounting Changes.” Working paper, University of Chicago, 2014. COASE, R. H. “The Nature of the Firm.” Economica 4 (1937): 386–405. COASE, R. H. “The Problem of Social Cost.” Journal of Law and Economics 3 (1960): 1–44. COSTELLO, A. “Mitigating Incentive Conflicts in Inter-Firm Relationships: Evidence from Long-Term Supply Contracts.” Journal of Accounting and Economics 56 (2013): 19–39. COSTELLO, A. M., AND R. WITTENBERG-MOERMAN. “The Impact of Financial Reporting Quality on Debt Contracting: Evidence from Internal ControlWeakness Reports.” Journal of Accounting Research 49 (2011): 97–136. DEFOND, M. L. “Debt Covenant Violation and Manipulation of Accruals.” Journal of Accounting and Economics 17 (1994): 145–76. DEMERJIAN, P. “Accounting Standards and Debt Covenants: Has the Balance Sheet Approach Led to a Decline in the Use of Balance Sheet Covenants?” Journal of Accounting and Economics 2–3 (2011): 178–202. DEMERJIAN, P. R.; J. DONOVAN; AND C. R. LARSON. “Fair Value Accounting and Debt Contracting: Evidence from Adoption of SFAS 159.” Working paper, University of Houston and University of Washington, 2015. DEMERJIAN, P. R., AND E. L. OWENS. “Measuring Financial Covenant Strictness in Private Debt Contracts.” Working paper, Emory University and University of Washington, 2015. DENIS, D. J., AND J. WANG. “Debt Covenant Renegotiations and Creditor Control Rights.” Journal of Financial Economics 113 (2014): 348–67. DESSEIN, W. “Information and Control in Ventures and Alliances.” Journal of Finance 60 (2005): 2513–49. DEWATRIPONT, M., AND E. MASKIN. “Credit and Efficiency in Centralized and Decentralized Economies.” Review of Economic Studies 62 (1995): 541–55.



DEWATRIPONT, M., AND J. TIROLE. “A Theory of Debt and Equity: Diversity of Securities and Manager-Shareholder Congruence.” Quarterly Journal of Economics 109 (1994): 1027–54. DICHEV, I. D., AND D. J. SKINNER. “Large-Sample Evidence on the Debt Covenant Hypothesis.” Journal of Accounting Research 40 (2002): 1091–123. DOU, Y. “The Debt-Contracting Value of Accounting Numbers, Renegotiation, and Investment Efficiency.” Working paper, Stern School of Business, New York University, 2014. DYRENG, S.; R. VASHISHTHA; AND J. WEBER. “Direct Evidence on the Informational Properties of Earnings in Loan Contracts.” Working paper, Duke University and MIT, 2014. FRANCIS, J.; R. LAFOND; P. OLSSON; AND K. SCHIPPER. “The Market Pricing of Accruals Quality.”Journal of Accounting and Economics 39 (2005): 295–327. FRANKEL, R.;C. SEETHAMRAJU; AND T. ZACH. “GAAP Goodwill and Debt Contracting Efficiency: Evidence from Net-Worth Covenants.” Review of Accounting Studies 13 (2008): 87–118. FUDENBERG, D., AND J. TIROLE. “Moral Hazard and Renegotiation in Agency Contracts.” Econometrica 48 (1990): 1279–319. GAO, P. “A Measurement Approach to Conservatism and Earnings Management.” Journal of Accounting and Economics 55 (2013): 251–68. GARLEANU, N., AND J. ZWIEBEL. “Design and Renegotiation of Debt Covenants.” Review of Financial Studies 22 (2009): 749–81. GIGLER, F.; C. KANODIA; H. SAPRA; AND R. VENUGOPALAN. “Accounting Conservatism and the Efficiency of Debt Contracts.” Journal of Accounting Research 47 (2009): 767–97. GORTON, G., AND J. KAHN. “The Design of Bank Loan Contracts.” Review of Financial Studies 13 (2000): 331–64. GROSSMAN, S. J., AND O. D. HART. “The Costs and Benefits of Ownership: A Theory of Vertical and Lateral Integration.” Journal of Political Economy 94 (1986): 691– 719. HALONEN-AKATWIJUKA, M., AND O. HART. “More or Less: Why Parties May Deliberately Write Incomplete Contracts.” Working paper, University of Bristol and Harvard University, 2013. HART, O. Firms, Contracts and Financial Structure. New York: Oxford University Press, 1995. HART, O. “Financial Contracting.” Journal of Economic Literature 34 (2001): 1079–100. HART, O. “Hold-Up, Asset Ownership, and Reference Points.” Quarterly Journal of Economics 124 (2009): 267–300. HART, O., AND J. MOORE. “Incomplete Contracts and Renegotiation.” Econometrica 56 (1988): 755–85. HART, O., AND J. MOORE. “Property Rights and the Nature of the Firm.” Journal of Political Economy 98 (1990): 1119–58. HART, O., AND J. MOORE. “Contracts as Reference Points.” Quarterly Journal of Economics 123 (2008): 1–48. HAUSWALD, R., AND R. MARQUEZ. “Information Technology and Financial Services Competition.” Review of Financial Studies 16 (2003): 921–48. HAUSWALD, R., AND R. MARQUEZ. “Competition and Strategic Information Acquisition in Credit Markets.” Review of Financial Studies 19 (2006): 967–1000. HEALY, P. M., AND K. G. PALEPU. “Effectiveness of Accounting-Based Dividend Covenants.” Journal of Accounting and Economics 12 (1990): 97–123. HOLLANDER, S., AND A. VERRIEST. “Bridging the Gap: The Design of Bank Loan Contracts and Distance.” Working paper, Tilburg University and EDHEC Business School, 2015.



HOLMSTROM, B. “Moral Hazard and Observability.” Bell Journal of Economics 10 (1979): 74–91. HOLTHAUSEN, R. W. “Evidence on the Effect of Bond Covenants and Management Compensation Contracts on the Choice of Accounting Techniques: The Case of the Depreciation Switch-Back.” Journal of Accounting and Economics 3 (1981): 73–109. HOLTHAUSEN, R. W., AND R. W. LEFTWICH. “The Economic Consequences of Accounting Choice Implications of Costly Contracting and Monitoring.” Journal of Accounting and Economics 5 (1983): 77–117. HONG, H. A.; M. HUNG; AND J. ZHANG. “The Use of Debt Covenants Worldwide: Institutional Determinants and Implications on Financial Reporting.” Contemporary Accounting Research (2015): Forthcoming, doi: 10.1111/19113846.12169. HONIGSBERG, C.; S. KATZ; S. MUTLU; AND G. SADKA. “State Contract Law and the Use of Accounting Information in Debt Contracts.” Working paper, Columbia Business School, Kennesaw State University, and University of Texas at Dallas, 2015. HONIGSBERG, C.; S. KATZ; AND G. SADKA. “State Contract Law and Debt Contracts.” Journal of Law and Economics 57 (2014): 1031–61. HUBERMAN, G., AND C. KAHN. “Limited Contract Enforcement and Strategic Renegotiation.” American Economic Review 78 (1988): 471–84. HUBERMAN, G., AND C. KAHN. “Default, Foreclosure, and Strategic Renegotiation.” Law and Contemporary Problems 52 (1989): 49–61. IVASHINA, V., AND Z. SUN. “Institutional Stock Trading on Loan Market Information.” Journal of Financial Economics 100 (2011): 284–303. JENSEN, M. C., AND W. H. MECKLING. “Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure.” Journal of Financial Economics 3 (1976): 305–60. JOHN, K., AND A. Kalay “Costly Contracting and Optimal Payout Constraints.” The Journal of Finance 37 (1982) 457–70. KAPLAN, S., AND P. STR ¨OMBERG. “Venture Capitalists As Principals: Contracting, Screening, and Monitoring.” American Economic Review 91 (2001): 426–30. KLEIN, B.; R. G. CRAWFORD; AND A. A. ALCHIAN. “Vertical Integration, Appropriable Rents, and the Competitive Contracting Process.” Journal of Law and Economics 21 (1978): 297–326. KOTHARI, S. P.; K. RAMANNA; AND D. SKINNER. “Implications for GAAP from an Analysis of Positive Research in Accounting.” Journal of Accounting and Economics 50 (2010): 246–86. KRAFT, P. “Rating Agency Adjustments to GAAP Financial Statements and Their Effect on Ratings and Credit Spreads.” Accounting Review 90 (2015): 641–74. LA PORTA, R.; F. LOPEZ-DE-SILANES; A. SHLEIFER; AND R. VISHNY. “Legal Determinants of External Finance.” Journal of Finance 52 (1997): 1131–50. LA PORTA, R.; F. LOPEZ-DE-SILANES; A. SHLEIFER; AND R. VISHNY. “Law and Finance.” Journal of Political Economy 106 (1998): 1113–55. LEFTWICH, R. “Accounting Information in Private Markets: Evidence from Private Lending Agreements.” Accounting Review 58 (1983): 23–42. LEUZ, C. “The Role of Accrual Accounting in Restricting Dividends to Shareholders.” European Accounting Review 7 (1998): 579–604. LEUZ, C. “Comment on Infrastructure Requirements for an Economically Efficient System of Public Financial Reporting and Disclosure,” in Brookings-Wharton Papers on Financial Services, edited by R. Litan and R. Herring, Washington: Brookings Institution Press, 2001: 170–77.



LEUZ, C.; D. DELLER; AND M. STUBENRATH. “An International Comparison of Accounting Based Payout Restrictions in the United States, United Kingdom and Germany.” Accounting and Business Research 28 (1998): 111–29. LI, N. “Negotiated Measurement Rules in Debt Contracts.” Journal of Accounting Research 48 (2010): 1103–44. LI, N. “Performance Measures in Earnings-Based Financial Covenants in Debt Contracts.” Working paper, University of Texas at Dallas, 2014. LI, N.; F. P. VASVARI; AND R. WITTENBERG-MOERMAN. “Dynamic Threshold Values in Earnings-Based Covenants.” Journal of Accounting and Economics (2015): Forthcoming, doi: 10.1016/j.jacceco.2015.07.004. LU, T.; H. SAPRA; AND R. VENUGOPALAN. “Debt and Conservatism: Asset Substitution and Investment Efficiency.” Working paper, University of Houston, 2012. MASKIN, E., AND J. MOORE. “Implementation and Renegotiation.” Review of Economic Studies 66 (1999): 39–56. MASSOUD, N.; D. NANDY; A. SAUNDERS; AND K. SONG. “Do Hedge Funds Trade on Private Information? Evidence from Syndicated Lending and Short-Selling.” Journal of Financial Economics 99 (2011): 477–99. MATVOS, G. “Estimating the Benefits of Contractual Completeness.” Review of Financial Studies 26 (2013): 2798–844. MERTON, R. C. “An Intertemporal Capital Asset Pricing Model.” Econometrica 41 (1973): 867– 87. MILLER, D. P., AND N. REISEL. “Do Country-Level Investor Protections Impact Securities-Level Contract Design? Evidence from Foreign Bond Covenants.” Review of Financial Studies 25 (2012): 408–38. MINNIS, M. “The Value of Financial Statement Verification in Debt Financing: Evidence from Private US Firms.” Journal of Accounting Research 49 (2011): 457–506. MINNIS, M., AND A. G. SUTHERLAND. “Financial Statements as Monitoring Mechanisms: Evidence from Small Commercial Loans.” Working paper, University of Chicago and MIT, 2011. MODIGLIANI, F., AND M. H. MILLER. “The Cost of Capital, Corporation Finance and the Theory of Investment.” American Economic Review 48 (1958): 261–97. MYERS, S. C. “Determinants of Corporate Borrowing.” Journal of Financial Economics 5 (1977): 147–75. NIKOLAEV, V. V. “Debt Covenants and Accounting Conservatism.” Journal of Accounting Research 48 (2010): 51–89. NIKOLAEV, V. V. “Scope for Renegotiation in Private Debt Contracts.” Working paper, University of Chicago, 2015. NINI, G. “What Is Special About Bank Loans.” Working paper, Wharton, 2012. NINI, G.; D. C. SMITH; AND A. SUFI. “Creditor Control Rights, Corporate Governance, and Firm Value.” Review of Financial Studies 25 (2012): 1713–61. PATON, W. A., AND R. A. STEVENSON. Principles of Accounting. New York: MacMillan Company, 1917. QIAN, J., AND P. STRAHAN. “How Laws and Institutions Shape Financial Contracts: The Case of Bank Loans.” Journal of Finance 62 (2007): 2803–34. RAJAN, R. G. “Insiders and Outsiders: The Choice Between Informed and Arm’s-Length Debt.” Journal of Finance 47 (1992): 1367–400. ROBERTS, M. R. “The Role of Dynamic Renegotiation and Asymmetric Information in Financial Contracting.” Journal of Financial Economics 116 (2015): 61–81. ROBERTS, M. R., AND A. SUFI. “Control Rights and Capital Structure: An Empirical Investigation.” Journal of Finance 64 (2009a): 1657–95.



ROBERTS, M. R., AND A. SUFI. “Financial Contracting: A Survey of Empirical Research and Future Directions.” Annual Review of Financial Economics 1 (2009b): 207– 26. ROBERTS, M. R., AND A. SUFI. “Renegotiation of Financial Contracts: Evidence from Private Credit Agreements.” Journal of Financial Economics 93 (2009c): 159–84. ROSS, A. R. “The Economic Theory of Agency: The Principal’s Problem.” American Economic Review 63 (1973): 134–39. SHARPE, S. A. “Asymmetric Information, Bank Lending, and Implicit Contracts: A Stylized Model of Customer Relationships.” Journal of Finance 45 (1990): 1069– 87. SKINNER, D. “The Investment Opportunity Set and Accounting Procedure Choice.” Journal of Accounting and Economics 16 (1993): 407–45. SKINNER, D. “Discussion of Accounting Standards and Debt Covenants: Has the ‘Balance Sheet Approach’ Led to a Decline in the Use of Balance Sheet Covenants?’ Journal of Accounting and Economics 52 (2011): 203–208. SMITH, JR., C. W. “A Perspective on Accounting-Based Debt Covenant Violations.” Accounting Review 68 (1993): 289–303. SMITH, JR., C. W., AND J. B. WARNER. “On Financial Contracting: An Analysis of Bond Covenants.” Journal of Financial Economics 7 (1979): 117–61. SRIDHAR, S. S., AND R. P. MAGEE. “Financial Contracts, Opportunism, and Disclosure Management.” Review of Accounting Studies 1 (1996): 225–58. SUFI, A. “Bank Lines of Credit in Corporate Finance: An Empirical Analysis.” Review of Financial Studies 22 (2009): 1057–88. SWEENEY, A. P. “Debt-Covenant Violations and Managers’ Accounting Responses.” Journal of Accounting and Economics 17 (1994): 281–308. WATTS, R. L. “Corporate Financial Statements, A Product of the Market and Political Processes.” Australian Journal of Management 2 (1977): 53–75. WATTS, R. L. “Conservatism in Accounting, Part I: Explanations and Implications.” Accounting Horizons 17 (2003): 207–21. WATTS, R. L., AND J. L. ZIMMERMAN. “Towards a Positive Theory of the Determination of Accounting Standards.” Accounting Review 53 (1978): 112–34. WATTS, R. L., AND J. L. ZIMMERMAN. “Agency Problems, Auditing, and the Theory of the Firm: Some Evidence.” Journal of Law and Economics 26 (1983): 613–33. WATTS, R. L., AND J. L. ZIMMERMAN. Positive Accounting Theory. Edgewood Cliffs, NJ: Prentice Hall, 1986. WATTS, R. L., AND J. L. ZIMMERMAN. “Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective.” The Accounting Review 65 (1990): 131–56. WILLAMSON, O. E. Markets and Hierarchies: Analysis and Antitrust Implications. New York, NY: Free Press, 1975. WILLAMSON, O. E. “Transaction Cost Economics: The Governance of Contractual Relations.” Journal of Law and Economics 22 (1979): 233–61. WITTENBERG-MOERMAN, R. “The Role of Information Asymmetry and Financial Reporting Quality in Debt Trading: Evidence from the Secondary Loan Market.” Journal of Accounting and Economics 46 (2008): 240–60. ZENDER, J. F. “Optimal Financial Instruments.” Journal of Finance 46 (1991): 1645–63. ZHANG, J. “The Contracting Benefits of Accounting Conservatism to Lenders and Borrowers.”Journal of Accounting and Economics 45 (2008): 27–54.