RMK MTD 1,2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE PENELITIAN AKUNTANSI PENELITIAN ILMIAH



OLEH :



PUTU SWANDEWI



(1607532113)



NI MADE LENY PEBRIYANINGRUM



(1607532117)



NI LUH YUNI PRATIWI



(1607532119)



PROGRAM NON REGULER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2018/2019 1



ILMU PENGETAHUAN DAN PENDEKATAN ILMIAH (DEDUKTIF, INDUKTIF) a. Ilmu Pengetahuan Pengetahuan merupakan persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya. Fungsi ilmu pengetahuan adalah menetapkan hukum-hukum umum yang meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan dan dengan demikian memungkinkan kita saling mengaitkan pengetahuan kita tentang kejadian-kejadian yang kita ketahui secara terpisah-pisah dan membuat ramalan tentang kejadian yang belum dikenal. b. Pendekatan Ilmiah Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh pemikiran dan telaah reflektif. Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja: Adanya kebutuhan objektif, Perumusan masalah, Pengumpulan teori, Perumusan hipotesis, Pengumpulan data/ informasi/ fakta, Analisis data, Penarikan kesimpulan Sifat pendekatan ilmiah: 1. Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu) 2. Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja) 3. Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan) Pola pikir pendekatan ilmiah: 1. Induktif, pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum 2. Deduktif, pengambilan kesimpulan dari yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus.



PENDEKATAN NON ILMIAH 2



Pendekatan non ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran Cara melakukan pendekatan non ilmiah itu adalah: 1. Akal sehat (common Sense) 2. Prasangka 3. Otoritas ilmiah dan kewibawaan 4. Penemuan kebetulan 5. Pendekatan intuitif (dorongan hati)



CARA BERFIKIR ILMIAH Bagaimanapun juga berpikir ilmiah tetap menggunakan atau memakai proses berpikir ilmiah sebagai salah satu syarat untuk dikatakan bahwa apa yang dipikirkan termasuk dalam kerangka berpikir ilmiah. Adapun proses berpikir ilmiah menurut Sudjana menempuh langkahlangkah tertentu yang disanggah oleh tiga unsur pokok, yakni pengajuan masalah, perumusan hipotesis, dan verifikasi data. Berikut penjelasan langkah-langkah berpikir ilmiah dari dengan didukung pendapat para ahli. i. Langkah pertama dalam kerangka berpikir ilmiah adalah perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan langkah yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah. ii. Langkah berikutnya perumusan hipotesis. “Hypo” artinya dibawah dan “thesa” artinya kebenaran. Dalam bahasa Indonesia dituliskan hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan. Setelah perumusan hipotesis langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Setiap hipotesis dapat diuji kebenarannya tentu saja dengan menggunakan bukti-bukti empiris serta teknik analisis yang secermat mungkin, karena dengan demikian halnya, maka suatu hipotesis akan menentukan arah dan fokus upaya pengumpulan dan penganalisaan data. 3



iii. Langkah terakhir dalam kerangka berpikir ilmiah adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan merupakan salah satu faktor yang penting dalam sebuah proses penelitian, kenapa demikian, karena dengan kesimpulan yang ada dalam suatu penelitian akan menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian. Kesimpulan itu berupa natijah hasil dari penafsiran dan pembahasan data yang diperoleh dalam penelitian, sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah.



ARTI/DEFINISI RISET Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Dan berikut beberapa pendapat mengenai definisi riset : 



Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) Riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.







Keputusan SA-ITB no.032/sk/k01-SA/2002 Penelitian (Riset) adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru yang dilakukan menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk memperoleh informasi, teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan (discovery & invention)







Hopkins WG (2002) Riset adalah mengirimkan sebuah isu atau pertanyaan serta menjawab sebuah pertanyaan atau memecahkan masalah. Hopkins didalam definisi diatas memberikan key word mengenai apa yang dimaksud dengan Riset atau penelitian. Ada dua kunci penting dalam sebuah riset yaitu memunculkan sebuah pertanyaan (addressing issue) dan bagaimana menjawab dan memecahkan masalah tersebut (solving problem).



Kesimpulannya secara umum suatu riset dilakukan untuk menjawab pertanyaan , dengan memberlakukan kriteria sebagai berikut : 4



1. Dilakukan dengan sebuah kerangka kerja Kerangka kerja berkaitan dengan disiplin akademik dari pelaku riset dapat dinyatakan dalam dua kategori paradigma – positivism dan naturalism. Setiap bidang ilmu memiliki kerangka acuan sendiri dalam melakukan kegiatan riset. Kerangka kerja dan panduan tahapan itu akan menyediakan para periset, apa yang akan melibatkan periset dalam risetnya, dari bagaimana riset itu dilaksanakan, dan tipe macam apa gangguan yang akan mempengaruhi data yang dikumpulkan. 2.



Menggunakan prosedur, metoda dan tehnik yang telah teruji dalam hal validitas dan reabilitas Konsep validitas dapat di aplikasikan pada setiap aspek dari proses penelitian. Hal tersebut untuk meyakinkan bahwa di dalam riset prosedur yang benar (correct) telah digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan sebagai titik tolak riset yang dilakukan. Reliability merujuk pada kualitas dari prosedur pengukuran atau pengambilan data. Unbiased dan objective memberikan pengertian bahwa setiap langkah yang diambil serta setiap konklusi yang diambil / ditarik mencerminkan kemampuan terbaik dari periset tanpa mengikutsertakan tujuan pribadi / golongan (vested interest) dari peneliti.



3.



Dirancang agar tidak kabur (bias) dan objektif Sedangkan subjectivity adalah bagian integral dari cara berfikir peneliti, yang terkondisi oleh latar belakang pendidikannya, disiplin ilmunya, filosofinya, pengalaman serta ketrampilannya, jadi diperlukan keterkaitannya dengan disiplin ilmu periset terhadap masalah apa yang diriset.



PENTINGNYA METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian seorang peneliti perlu menjawab tiga pertanyaan pokok, sebagai berikut: 1. Urutan kerja apakah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ? 2. Alat-alat apa yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data ? 3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut ? 5



Berdasarkan ketiga pertanyaan tersebut dapat dicermati : perbedaan antara prosedur penelitian, teknik penelitian, dan metode penelitian. Prosedur penelitian memberikan kepada peneliti urutanurutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengarahkan alat-alat yang diperlukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengarahkan alat-alat yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Teknik penelitian mengarahkan alat-alat yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Metode penelitian memandu peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan.



PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF Penelitian kuantitatif (quantitative research) yaitu jenis penelitian yang didasarkan pada data kuantitatif atau temuan-temuannya dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi, sedangkan penelitian kualitatif (qualitative research) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic. Beberapa perbedan mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dilihat dari bagaimana melalui penelitian, variabel (ubahan), pengamatan, pengumpulan data, pendekatan yang digunakan, dan penekanan hasil penelitian. Berikut perbedaan-perbedaan tersebut : Penelitian Kuantitatif 



Penelitian Kualitatif



Peneliti mulai dengan konsep-konsep







umum



untuk uji hipotesis







Variabel merupakan hasil







Pengamatan



dilakukan



secara







Variabel merupakan alat







Pengamatan pada serangkaian variabel



mendalam 



Peneliti mulai dengan variabel-variabel



Dalam pengumpulan data, peneliti adalah instrument



yang ditetapkan. 



Daftar



pertanyaan



adalah



alat



pengumpul data yang utama.



6







Menggunakan analitik



pendekatan



dalam



induksi







pengambilan



Cenderung menggunakan pendekatan deduksi atau induksi enumerative



kesimpulan 



Hasil penelitian menekankan pada makna







Hasil penelitian menekankan pada generalisasi



Kedua jenis metode tersebut (kuantitatif dan kualitatif) dapat digunakan secara efektif dalam membuat rancangan penelitian yang sama. Seseorang dapat menggunakan data kualitatif untuk mengilustrasikan atau menjelaskan secara kuantitatif atas penemuan-penemuan yang diperolehnya, atau sebaliknya seorang peneliti dapat menggunakan beberapa bentuk data kuantitatif untuk mengesahkan analisis kualitatif dari peneliti tersebut.



ETIKA DALAM PENELITIAN Pengumpulan data dalam penelitian, apakah melalui wawancara, eksperimen, pengamatan atau survei, perlu memikirkan perlindungan terhadap responden. Ada tiga pedoman yang dapat diikuti dalam memberi perlindungan terhadap respoinden yaitu : 1. Memberi penjelasan kepada responden mengenai manfaat-manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian, tanpa melebih-lebihkan. 2. Memberi penjelasan kepada responden bahwa hak-hak dan kesejahteraannya dilindungi secukupnya dan jelaskan bagaimana hal itu akan dilakukan. 3. Pastikan bahwa pewawancara mendapat persetujuan dari responden, termasuk metode wawancara yang akan dilakukan pada etika terhadap klien menyangkut aspek kerahasiaan (dapat menyangkut identitas klien dan atau tujuan penelitian), ha katas penelitian yang bermutu, dan etika klien untuk tidak membuka identitas responden. Peneliti dan asisten peneliti bertugas menjaga kerahasiaan, baik klien ataupun responden. Peneliti juga bertanggung jawab atas keamanan responden, petugas survei, petugas eksperimen, atau opetugas pengamat. Peneliti dapat menuntut para asisten untuk melaksanakan rencana 7



penarikan sampel, mewawancarai dan mencatat dengan cermat semua data yang diperlukan. Perilaku para asisten berada dibawah pengamatan langsung peneliti yang artinya apabila ada sistem berperilaku tidak etis seperti mengisi lembar wawancara tanpa wawancara adalah tanggung jawab peneliti. Dengan demikian sangat penting memberi pelatihan dan supervisi yang baik terhadap asisten lapangan. JENIS-JENIS PENELITIAN Berbagai jenis penelitian yang dapat digunakan untuk penelitian dalam bidang bisnis, baik penelitian yang bersifat akademik (mahasiswa), professional (pengembangan ilmu) dan institusional (penelitian untuk perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan). Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplansi, dan analisis & jenis data. JENIS-JENIS PENELITIAN MENURUT METODE, TINGKAT EKSPLANASI DAN JENIS DATA TUJUAN METODE



TINGKAT



ANALISIS &



JENIS



EKSPLANASI DATA A. Survey B. Ex Post



Murni



C. Eksperimen



Deskriptif



Kuantitatif



D. Naturalistik



Komparatif



Kualitatif



Asosiatif



Gabungan



E. Terapan



Policy



Reserch F.



Action



Reserch G. Evaluasi H. Sejarah



1. Penelitian Menurut Tujuan 8



Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau penelitian murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994) menyatakan bahwa, bila penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian terapan, tetapi bila penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah secara mendalam dalam organisasi secara mendalam maka hal itu dinamakan penelitian dasar. Hasil penelitian yang diperoleh akan berguna untuk pengembangan ilmu manajemen.



2. Penelitian Menurut Metode a. Penelitian Survey Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan – hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. b. Penelitian Ex Post Facto Penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independen. Contoh misalnya : penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu. Penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas penjualan. c. Penelitian Eksperimen Penelitian dengan pendekatan eksperimen, adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lasin dalam kondisi yang terkontrol 9



secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen yaitu pre experiental, true eksperimental factorial, dan quasi experimental. (Tuckman 1982:128 – 156). Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada laboratorium. Contoh misalnya : pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan; pengaruh jenis bahan tertentu terhadap keawetan warna kain, dsb. d. Penelitian Naturalistic Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai lawannya adalh eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Hubungan antara pelaku bisnis yang punya “pesugihan” dengan jumlah penjualan, dsb. e. Policy Research (Penelitian Policy) Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan. Contoh : penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem penggajian karyawan. Penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yang perlu diproduksi besar-besaran, dsb. f. Action Reseach (penelitian tindakan) Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapt meningkat. Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersamasama tentang kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling efisien. Metode kerja baru tersebut selajutnya dicobakan, dievaluasi secara terus-menerus dalam pelaksanaanya, sehingga sampai ditemukan metode yang



10



paling efisien untuk dilaksankan. Contoh : penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi masal. Tujuan utama penelitianini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata. g. Penelitian Evaluasi Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian bararti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Terdapat du jenis dalam penelitian evaluasi yaitu : penelitian evalusi formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk (Kidder 1981 : 84). Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses, sehingga dapat digunakan untiuk meningkatkan program atau produk. Evaluasi sumatif menekankan pada efektivitas pencapaian program yang berupa produk tertentu. Contoh : penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak. h. Penelitian Sejarah Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yanglogis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Jadi penelitian tidak mungkin lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian sumber datanya bisa primer, yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah menurut Isaac (1981) adalah untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Namun demikian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih hipotesis. Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelaku-pelakunya, dan bagaimana prosesnya. 11



Contoh : penelitian untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1600 s/d 1945.



3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi Tingkat Eksplanasi (level of explanation) adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: a. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. b. Penelitian Komparatif Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: adalah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan perusahaan Swasta.adalah perbedaan nilai penjualan antara tahun 1997 dan 1999 adalah waktu yang berbeda. c. Penelitian Asosiatif/Hubungan Penelitian asosiatif, merupakan penelitian yang bertujaun untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkat yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatf. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk hubungan antara variabel ada tiga yaitu: a. Simetris Hubungan simetris adalah suatu bentuk hubungan karena munculnya bersama-sama, misalnya ada hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu. b. Kausal 12



Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y. Contoh: bila gaji pegawai negri maupun swasta naik, maka daya beli masyarakat akan naik. Jadi, yang menyebabkan daya beli naik adalah adanya kenaikkan gaji. c. Interaktif/Resiprocal. Hubungan interaktif atau resiprocal atau timbal balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Bila pengeluaran untuk iklan naik, maka nilai penjualan juga akan naik, dan bila nilai penjualan naik, maka biaya untuk iklan akan naik juga. Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi digunakan sebagai dasar untuk merumuskan judul penelitian. 4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis Jenis data dan analisis dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Pada suatu proses penelitian sering hanya terdapat satu jenis data yaitu kuntitatif atau kualitatif, tetapi mungkin juga gabungan kedianya. Dalam analisis data juga terdapat dua macam, yaitu analisis data kuantitatif dengan statistik dan kualitatif (tidak mengutamakan statistik). Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambaran. Data kualitatif adalah data yang benbentuk angka atau data kualitatif yang daingkakan.



Macam-Macam Data Penelitian Macam data ada dua yaitu: a. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat , dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali=4, baik=3.kurang baik=2,tidak baik=1). b. Data kuantitatif dibagi menjadi dua , yaitu : 



Data diskrit atau nominal adalah data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. 13







Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkat dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menajadi tiga, yaitu: o Data ordinal adalah data yang berbentuk ranking atau peringkat. o Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak memiliki nilai no (0) absolut/mutlak) o Data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak.data ini dapat dirubah ke dalam interval dan ordinal.



Penelitian dan Pengambilan Keputusan Penelitian kuantitatif didasarkan pada paradigma positivisme yang bersifat logico-hypothecoverifikatif dengan berlandaskan dengan asumsi mengenai objek empiris (Juju Suriasumantri 1978). Asumsi pertama bahwa obyek/fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya. Berdasarkan asumsi ini maka peneliti dapat memfokuskan penelitiannya pada sebagian dari konteks bisnis yang berupa variabel tertentu dari suati ibyek penelitian yang menjadi masalah . Asumsi kedua adalah determinisme (hubungan sebab akibat). Asumsi ini menyatakan bahwa setiap gejala ada yang menyebabkan. Asumsi ilmu ketiga adalah bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu tertentu. Jika gejala yang diteliti berubah terus maka akan sulit dipelajari. Berdasarkan asumsi tersebut dan berdasarkan pada metode ilmiah yang bersifat ogicohypotheco-verifikatif maka proses penelitian kuantitatif akan bersifat linier. Penelitian itu adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik , maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab maka dengan baik masalah tersebut dirumuskan secara spesifik dan pada umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang bersifat sementara (brhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teori yang relevan dengan masalah dan berfikir. Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih meotde / strategi/ pedekatan/ desain penelitian yang sesuai. Setelah ,etode 14



penelitian dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Penggunaan konsep dan teori yang relevan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis emrupakan aspek logika (logico-hypotelico), sedangkan pemilihan metode penelitian, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan analisisnya adalah merupakan aspek metodologi untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan.



15



DAFTAR PUSTAKA



Sugiyono. 2000. Metodologi Penelitian Bisnis. CV Alfabeta: Bandung Rahyuda, I Ketut, dkk. 2004. Metodologi Penelitian. Universitas Udayana: Denpasar Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Bisinis. Bandung : ALFABETA http://media154.wordpress.com/artikel-internet-desain-dan-web/ilmu-pengetahuan-danpendekatan-ilmiah/ http://hepimakassar.wordpress.com/tag/berpikir-ilmiah/ http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2166092-pendekatan-ilmiah-dan-nonilmiah/#ixzz3CiXWCoa4ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-penelitian http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/ omdermanus.wordpress.com/2011/05/09/riset-definisi-ruang-lingkup-karateristiknya/



16