Role Play Tak PK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Role Play TAK STIMULASI PERSEPSI: PERILAKU KEKERASAN



Sesi 5 : Mencegah perilaku kekerasan dengan patuh mengkonsumsi obat Tujuan 1.



Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat



2.



Klien dapat menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat



3.



Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat



Peserta: 1. Leader



: Handarini Putri



2. Co leader +Observator



: Titis Septianti



3. Fasilitator+Operator



: Nur Angen M.



4. Klien



: 1. Almaulana Muza S. 2. Wiwin Ardianti



Setting tempat:



1 2



4.2



4.1



Alat 1. Papan tulis/ flipchart/whiteboard dan alat tulis (Leader) 2. Buku catatan dan pulpen (Obervator) 3. Jadwal kegiatan klien dan pulpen (Klien) 4. Beberapa contoh obat (Fasilitator untuk Leader)



3



Teks ROLE PLAY



Para peserta TAK bertemu dan sepakat melaksakan kegiatan yang telah di sepakati: Leader



: “Assalamualaikum mas, mbak, sesuai dengan janji saya kemarin, hari ini kita ketemu lagi”



Leader



: “Bagaimana mas dan mbak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal, bicara yang baik serta sholat?”



Kedua Klien :(Mengangguk) Leader



: “ apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”



Klien 1



: “Puas!”



Klien 2



: (Diam)



Fasilitator



: (pada Klien 2) Mbak, apa yang dirasakan?”



Klien 2



: “Lega!”



Leader



: “Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?”



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



Leader



:“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat kemarin?”



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



“Berapa lama mas dan mbak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit” Klien 1 & 2



: “Ya”



Para peserta berkumpul dengan duduk membentuk lingkaran dan membawa alat yang di butuhkan. Leader



:“Mas Sakti dan Mbak Wiwin sudah dapat obat dari dokter?”



Klien 1&2



: “Sudah”



Leader



: “Berapa macam obat yang minum?”



Klien 1



:”tiga!”



Klien 2



: (Menunjukkan 3 jari)



Leader



: ” Warnanya apa saja?”



Klien 2



:”Oranye, Putih, sama........(lupa)”



Klien 1



: “Pink!”



Leader



: “Bagus!, Jam berapa obatnya minum?”



Klien 1



: “Pagi jam 7, siang jam 1, malam jam 9”



Klien 2



:”Salah, kalau malam jam 7!”



Klien 1



:”Ya, itu maksudnya!”



para peserta tersenyum Leader



:”Bagus!”



Leader (Menunjukkan flipchart dan pulpen kemudian menulis jenis obat, setelah itu menjelaskan sambil menulis di flipchart) “Obatnya ada tiga macam ya, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar pikiran tenang”(Menunjuk ke Fasilitator) Fasilitator



:(Menunjukkan obat yang warna oranye)



Leader



:” yang putih namanya THP, agar rileks dan tegang” (menunjuk ke fasilitator)



Fasilitator



:(Menunjukkan obat warna putih)



Leader



: “dan yang pink itu namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang” (Menunjuk pada fasilitator).



Leader



:”Semuanya itu harus mbak dan mas minum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 sian g, dan jam 7 malam”.



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



Leader



:“Bila nanti setelah minum obat mulut Mbak dan Mas terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa mengisap-isap es batu”.



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



Leader



: “Bila terasa mata berkunang-kunang, sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu”



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



Leader



:“Nanti sebelum minum obat tersebut, lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama mbak dan nama mas tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar? Di sini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar obatnya!”



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



Leader



:“Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya mas...mbak...., karena dapat terjadi kekambuhan.”



Klien 1 & 2



: (Mengangguk)



“Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya.” Klien menulis jadwal minum obat di jadwalnya, klien 1 di bantu Observer, klien 2 dibantu fasilitator. Observer dan fasilitator



: (pada Leader)”Sudah”



Leader



: “Bagaimana perasaan Mas Sakti dan Mbak Wiwin setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum obat yang benar?”



Klien 1



:”Lega, tau obat-obat itu namanya apa!”



Fasililitator



: “Kalau mbak Wiwin?”



Klien 2



:”saya lebih mengerti fungsi obat-obat itu untuk apa!”(sambil menunjuk obat-obat yang ada didepan fasilitator)



Leader



:“Coba sekarang mas Sakti sebutkan lagijenis obat yang mas Sakti minum!”



Klien 1



: (menjawab sambil menunjuk obat di depan fasilitator) “CPZ yang warnanya oranye biar pikiran tenang. Putih itu T..H...P...biar rileks, trus yang pink itu.....HLP, biar marahnya berkurang!”



Leader



:”Bagus! Sekarang mbak Wiwin, bagaimana cara minum obat yang benar?”



Klien 2



:”Harus ada nama saya di kotak obat, dosisnya harus jelas, jamnya harus sesuai, trus, nama obat harus benar!”



Leader



:”Bagus”



Leader



:“Nah, berapa cara mengontrol perasaan marah yang sudah kita pelajari?”.



Klien 1&2



: “Empat!”



Leader



:”Apa saja?”



Klien 2



:“Tarik nafas dalam, Pukul kasur atau bantal”



Klien 1



:“Bicara yang baik dan sholat!”



Leader



: “Iya benar, sudah mengerti semuanya, bagus!”



Leader



:”Tadi kita sudah tambahkan jadwal kegiatan mas dan mbak dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya”.



Klien 2



:”Ya!”



Klien 1



:”Oke!”



Leader



:“Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauhma ana bapak melaksanakan kegiatan dan sejauhmana dapat mencegah rasa marah”.



Klien 1 & 2



: “Ya!”



Leader



:” Sampai jumpa, besok!”



Kegiatan selesai !!!!!!!!