RPP 4 Pembelahan Sel [PDF]

  • Author / Uploaded
  • winda
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Materi : Alokasi Waktu :



SMA Negeri 5 Surakarta BIOLOGI XII/1 Pembelahan Sel 6 JP (3 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)



A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar. 3.4. Menganalisis proses pembelahan sel 4.4. Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel. C. Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan 1 3.4.1. Menjelaskan siklus sel melalui studi literatur. 3.4.3. Mengidentifikasi urutan tahapan meiosis melalui studi literatur. 3.4.5. Mengidentifikasi ciri-ciri dari tahapan pada meiosis melalui pengamatan gambar. 3.4.6. Membedakan proses, tahapan, tempat terjadinya, fungsi pembelahan mitosis dan meiosis melalui studi literatur. Pertemuan 2 3.4.7. Menjelaskan gametogenesis pada hewan (spermatogenesis dan oogenesis ) melalui pengamatan gambar 3.4.8. Menjelaskan gametogenesis pada tumbuhan (megasporogenesis dan mikrosporogenensis) melalui pengamatan gambar Pertemuan 3 3.4.2. Mengidentifikasi ciri-ciri dari tahapan pada mitosis melalui pengamatan mikroskopis 4.4.1. Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel melalui laporan tertulis. 4.4.2. Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan studi literature tentang gametogenesis dalam bentuk presentasi.



39



D. Materi Pelajaran Setiap sel mengalami pembelahan sel terus menerus sampai waktu tertentu. Pembelahan sel bertujuan untuk menghasilkan sel-sel baru yang setiap sel nya membawa informasi genetik di dalam DNA. Pembelahan sel ada beberapa cara diantaranya adalah; 1. Pembelahan amitosis Pembelahan amitosis merupakan tipe pembelahan yang tidak melalui tahapan-tahapan tertentu. Pembelahan ini dinamakan juga dengan pembelahan biner. Pembelahan amitosis paling banyak di jumpai pada hewan uniseluler seperti Amoeba, Paramaecium, Euglena (kelompok protista) dan berbagai jenis hewan prokariotik seperti bakteri. Hasil pembelahannya akan menghasilkan individu baru yang utuh.



Pembelahan amitosis pada Amoeba sp 2. Pembelahan mitosis



Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Pembelahan mitosis ini memiliki beberapa tahapan seperti profase, metaphase, anaphase, dan telophase. Pembelahan mitosis ini banyak terjadi di sel-sel eukariotik pada sel-sel tubuh/sel somatik. 3. Pembelahan meiosis Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. pembelahan meiosis ini banyak terjadi di sel-sel eukariotik pada sel-sel kelamin. Siklus sel Sel juga mengalami siklus untuk menyempurnakan sel tersebut. Siklus sel dibagi menjadi dua yaitu fase interfase dan fase mitosis. Fase interfase memiliki waktu yang lama dibanding fase mitosis. Fase interfase memiliki waktu ± 12-24 jam untuk menyelesaikan fase ini. Lama 12-24 jam tersebut tergantung dari jenis makhluk hidupnya. Fase interfase dibedakan menjadi 3 subfase yaitu G1, S, dan G2. Sub fase ini merupakan sub fase dimana sel mengalami pertumbuhan. Sub fase G1 mengalami pertumbuhan sel ditandai dengan bertambahnya ukuran sel. Sub fase S terjadi duplikasi dan sintesis DNA, sedangkan sub fase G2 merupakan subfase untuk persiapan menuju fase mitosis.



Gambar 4.1. Siklus Sel Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang sama dengan induknya yang terjadi di dalam inti sel. Pembelahan mitosis sangat penting untuk pertumbuhan, perbaikan, dan penggantian sel yang mengalami kerusakan. Pembelahan mitosis memiliki beberapa tahapan yaitu profase, metaphase, anaphase, telofase. 1. Profase Profase merupakan tahap awal dari pembelahan mitosis. Profase ditandai dengan benangbenang kromatin yang ada di dalam nukleus menebal dan memendek yang kemudian berubah menjadi kromosom yang diikuti oleh hilangnya nucleolus (anak inti). 40



Setiap kromosom terduplikasi sehingga tampak 2 buah kromatid/anak kromosom yang dihubungkan oleh sentromer. Benang spindle/ gelondong mitotic mulai terbentuk yang terdiri dari sentrosom dan mikrotubulus kemudian sentrosom membelah menjadi dua dan menuju kutub yang berlawanan.  Prometafase Pada tahap ini membran nukleus mulai menghilang kemudian diikuti mikrotubulus/benang spindle melekat pada bagian sentromer tepatnya dibagian yang dinamakan kinetokor. Keberadaan benang benang spindle yang berikatan dengan kromosom akan menyebabkan hubungan tarik menarik antar benang-benang spindle 2. Metafase Metafase memiliki durasi sekitar 20 menit. Metaphase ditandai dengan kromosom berada di bidang ekuator/tengah-tengah sel 3. Anafase Anafase ditandai dengan dengan kromosom terbelah menjadi dua bagian yang menyebabkan masing-masing kromatid bergerak menuju ke arah kutub yang berlawanan karena ditarik oleh benang-benang spindle, sehingga pada akhir tahap anafase kromatid sudah berada pada kutub yang berlawanan 4. Telofase Telofase diawali dengan pembentukan dua buah nucleolus/anak inti di dalam sel. Kemudian diikuti oleh menghilangnya benang-benang spindle. Kromatid kemudian berubah menjadi kromosom dan kemudian menjadi kromatin. Setelah benang-benang spindle menghilang maka membran nukleus akan terbentuk kembali.  SITOKINESIS Setelah semua komponen sel terbentuk maka akan terjadi proses yang dinamakan dengan sitokinesis yaitu tahapan dimana sel mengalami invaginasi/pelekukan ke dalam dibidang ekuator yang mengakibatkan sel terbelah menjadi dua dan membentuk dua buah sel baru yang jumlah kromosomnya sama dengan induknya.



Gambar 4.2. Tahap Pembelahan Mitosis Sumber: http://greatneck.k12.ny.us/GNPS/SHS/dept/science/krauz/bio_h/images Pembelahan Meiosis Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel eukariotik yang melakukan reproduksi seksual. Pembelahan meiosis terjadi di sel-sel kelamin pada makhluk hidup. Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anak yang masing-masing membawa setengah kromosom dari kromosom induknya dimana sel anak yang dihasilkan tidak sama persis dengan sel induknya. Pembelahan meiosis terdiri dari dua tahapan yaitu meiosis I dan meiosis II. Berikut penjabarannya Meiosis I Pada tahapan meiosis I dibagi lagi menjadi profase I, metaphase I, anafase I, telofase I 1. Profase I Pada tahap awal Kromosom mulai berkondensasi dan kemudian berduplikasi dan menggulung sehingga terlihat lebih pendek. kromosom terlihat memiliki kromatid 4 karena terdiri dari 2 buah kromosom yang saling menempel pada titik tertentu sehingga memungkinkan terjadi pindah silang antar kromatid yang menempel, tempat yang dijadikan pindah silang dinamakan dengan kiasmata. Dengan adanya pindah silang antar kromosom homolog maka terjadi pertukaran informasi genetik di setiap lengan kromosom yang melakukan pindah silang. Nukleolus menghilang , kemudian sentrosom melakukan pergerakan kearah kutub yang berlawan yang menyebabkan



41



membran nukleus menghilang. Pada akhir profase I akan terlihat 2 buah kromosom homolog yang berdekatan satu sama lainnya dengan kondisi di beberapa titik masih terjadi kiasma 2. Metafase I Tahap metafase kromosom akan terlihat diikat oleh benang spindle pada bagian sentromer tepatnya adalah dibagian kinetokor dimana kromosom homolog berada pada bidang ekuator dan kromosom homolog terlihat bertumpuk. 3. Anafase I Pergerakan benang spindle menarik kromosom homolog berlawanan arah sehingga pada tahap akhir pada anafase I kromosom homolog berada di kutub yang berlawanan. 4. Telofase I Tahapan ini di masing-masing kutub memiliki satu set kromosom lengkap yang masih memiliki kromatid kemudian akan tejadi pembentukan membran nukleus serta benang spindle mulai menghilang. Pada tahap akhir telofae I akan terjadi sitokinesis sehingga akan terbentuk dua sel anak dari hasil proses meiosis I Meiosis II Meiosis II merupakan tahapan lanjutan dari meiosis I, setelah terbentuk dua sel anak pada tahapan akhir meiosis I maka akan dilanjutkan ke tahapan meiosis II. 1. Profase II Berbeda dengan meiosis I yang mengalami replikasi DNA, pada tahap meiosis II tidak terjadi replikasi DNA. Tahap profase II dimulai ketika terbentuk sentrosom yang membelah menjadi dua sentriol yang bergerak kearah kutub yang berlawanan, yang juga diikuti pembentukan benang spindle. Selanjutnya membran nukleus menghilang. 2. Metafase II Pada tahap ini terjadi pengikatan kromosom oleh benang spindle dibagian kinetokor, sehinnga kromosom berada pada bidang ekuator dalam keadaan sejajar 3. Anafase II Benang spindle menarik kromosom kearah yang berlawanan sehingga menyebabkan kromatid pada kromosom terpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. 4. Telofase II Kromatid sudah sampai pada kutub yang berlawanan, mulai terbentuk nukleolus dan kromatid berubah menjadi kromatin. Benang spindle mulai menghilang dan diikuti oleh terbentuknya membran nukleus. Pada tahap akhir telofase II akan terjadi sitokinesis sehingga sel yang tadi terbentuk pada tahap telofase I akan membelah masing-masing menjadi dua sel. Sehingga pada tahap akhir ini akan terbentuk 4 sel anak.



Gambar 4.4. Tahap Pembelahan Meiosis Sumber: http://www.biologi-sel.com/2012/11/siklus-dan-pembelahan-sel-part2.html Perbedaan Pembelahan Mitosis dengan Meiosis: Pembanding Replikasi



Mitosis Terjadi saat interfase sebelum mitosis dimulai



Meiosis Terjadi saat interfase sebelum meiosis l dimulai



Jumlah pembelahan



Satu kali mencakup profase,metafase, anafase dan telofase



Dua kali, masing-masing mencakup profase, metafase, anafase dan telofase



42



Sinapsis homolog



dan



kromosom



Jumlah sel anakan komposisi genetik



Peran dalam tubuh hewan



dan



Tidak terjadi



Dua, masing-masing diploid (2n) dan identik secara genetik dengan sel induk Memungkinkan dewasa multiselular bertumbuhkembang dari zigot, menghasilkan sel-sel untuk pertumbuhan, perbaikan dan pada beberapa spesies, reproduksi aseksual



Terjadi saat profase l bersama pindah silang antara kromatid nonsaudara, kiasmata yang dihasilkan menjaga pasangan kromosom tetap bersama akibat kohesi kromatid saudara Empat, masing-masing haploid (n), mengandung separuh jumlah kromosom sel induk, berbeda secara genetik dari sel induk dan dari satu sama lain Menghasilkan gamet, mengurangi jumlah kromosom menjadi separuh dan menyebabkan variabilitas genetik di anatara gamet



GAMETOGENESIS Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet). Pembentukan gamet ini terjadi secara meiosis di dalam alat reproduksi. Gamet ini dibentuk pada individu yang telah dewasa. 1. Gametogenesis pada Hewan dan Manusia Pada individu jantan dewasa, peristiwa pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut spermatogenesis. Pada individu betina dewasa, pembentukan gamet betina (sel telur) disebut oogenesis. Tahapan Spermatogenesis 1. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap (diploid). 2. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus. 3. Spermatosit primer melakukan meiosis 1 untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid) yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom seks Y atau X. 4. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan meiosis 2 untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom. 5. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari. Tahapan Oogenesis 1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium. 2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis 1, yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama. 3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer. 4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi. 5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis 2. begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali. 6. Selama pembelahan meiosis 2, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi 1 ovum yang matang.



43



Gambar 4.5. Spermatogenesis dan Oogenesis Sumber: https://sebelasipasatoe.files.wordpress.com/2010/05/oogenesis_1.jpg 2. Pembentukan Gamet pada Tumbuhan Pembentukan gamet (gametogenesis) pada tumbuhan berlangsung pada jaringan khusus yang terletak pada alat reproduksi gamet jantan dibentuk pada serbuk sari, sedangkan gamet betina pada bakal biji (ovul). Pembelahan gamet pada tumbuhan terdiri dari 2, yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis. MEGASPOROGENESIS Megasporogenesis merupakan proses pembentukan ovum dalam ruang bakal biji. Prosesnya dimulai dari megasporosit bermeiosis dua kali menjadi megaspora. Megaspora ini terdiri dari IKL (inti kandung lembaga) Primer dan 3 sel kutub yang nantinya akan mati. IKL Primer nantinya akan membelah secara mitosis 3 kali dan menghasilkan 3 antipoda, 2 IKL Sekunder, 2 sinergid, dan 1 ovum. MIKROSPOROGENESIS Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) dalam kepala sari (anthera). Proses mikrosporogenesis dimulai dengan meiosis I dan meiosis II dari mikrosporosit (sel induk serbuk sari) menjadi 4 mikrospora yang haploid yang disebut tetrad. Mikrospora kemudian melakukan pembelahan kariokinesis menjadi nukleus generatif dan nukleus saluran serbuk sari (inti generative dan vegetatif). Inti generatif kemudian membelah menjadi 2 sperma. Inti vegetative pada masa pembuahan hanya menuntun sperma ke ovum dan spermaakan membuahi ovum menjadi zigot dan IKL Sekunder menjadi endosperma.



Gambar 4.6. Megasporogenesis dan Mikrosporogenesis E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Langkah Sintak Model Pembelajaran Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan



Deskripsi a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru. b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru.



Alokasi Waktu 10 menit



44



Kegiatan Inti (Model PjBL)



Fase 1. Penentuan pertanyaan mendasar



Fase 2. Mendesain Perencanaan Proyek



Fase 3. Menyusun Jadwal



Fase 4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek Fase 5. Menguji Hasil,



Fase 6. Mengevaluasi Pengalaman



d. Guru memberi apersepsi tentang regenerasi selsel yang rusak. Hasil sel anakan memiliki sifat sama dengan induk. e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.  Guru membimbing peserta didik dalam menemukan masalah yang terkait dengan pembelahan sel.  Pertanyaan yang diharapkan ;  mengapa sel perlu membelah?  bagaimana cara sel membelah?  apakah sama antara sel tubuh dan sel kelamin?  mengapa pada pembentukan sel kelamin dihasilkan sel anak yang mengandung separuh dari sel induk?  Guru membimbing peserta didik untuk mengerjakan proyek untuk menghasilkan gambar pembelahan sel. Peserta didik diminta merencanakan proyek membuat gambar tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis dengan menggunakan kertas yang telah disediakan. Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Peserta membuat aturan penyelesaian proyek. 1. Dilakukan secara berkelompok 2. Waktu kegiatan 3. Sistematika laporan. Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Waktu Rencana Kegiatan 5 menit Persiapan bahan 10 menit Menggali informasi 5 menit pembagian tugas 15 menit Diskusi menentukan gambar 10 menit Menggambar pembelahan sel 5 menit Persiapan presentasi Guru menggunakan rubrik memonitor aktivitas yang penting dari peserta didik selama menyelesaikan proyek.



10 Menit



10 menit



15 menit



15 menit



Guru menilai laporan rancangan tugas pembuatan 10 menit gambar, laporan proses pembuatan gambar sesuai rancangan, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelahan mitosis dan meiosis. Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan.  Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta 10 menit didik melakukan refleksi terhadap aktivitas selama melakukan tugas proyek.  Perwakilan peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek.  Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk 45



menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10 menit untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan. b. Guru memilah hasil evaluasi. c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten. d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya yaitu menggali informasi tentang gametogenesis.



Kegiatan Penutup



Pertemuan 2 Langkah Sintak Model Pembelajaran Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan



Kegiatan Inti (Model DL)



Fase 1. Stimulating/ Pemberian rangsangan.



Fase 2. Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah) Fase 3. Data collection (pengumpulan data)



Fase 4. Data processing (pengolahan data) Fase 5. Verification (pembuktian) Fase 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi) Kegiatan Penutup



Deskripsi



Alokasi Waktu 10 menit



a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru. b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa fertilisasi dan penyerbukan. e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai.  Guru merangsang keingintahuan peserta didik melalui gambar/bagan spermatogenesis, oogenesis, 10 Menit mikrosporogenesis, megasporogenesis, pembuahan ganda kepada setiap siswa (siswa yang duduknya berdekatan mendapat gambar yang berbeda).  Guru membimbing peserta didik untuk mengamati dan menemukan masalah yang dilihat dari gambar. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik 10 menit untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan. Peserta didik menyampaikan pertanyaan-pertanyaan terkait gambar yang diterimanya. Peserta didik berkumpul sesuai gambar yang 15 menit diterimanya. Dalam kelompok, peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan studi pustaka. Peserta didik mendiskusikan hasil pencarian 15 menit informasi dan menjawab materi diskusi dalam LK.



Peserta didik mendiskusikan hasil pencarian 10 menit informasi dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan 10 menit menyimpulkan tentang gametogenesis pada hewan/manusia dan tumbuhan.



a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang



10 menit 46



diberikan. b. Guru memilah hasil evaluasi. c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten. d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya yaitu membawa bawang merah/kecambah segar untuk percobaan melihat pembelahan sel di bagian meristem akar bawang merah/kecambah segar. Pertemuan 3 (tidak menggunakan model, tetapi menggunakan metode eksperimen) Langkah Deskripsi Alokasi Pembelajaran Waktu Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari Pendahuluan guru. 10 menit b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang tahap-tahap mitosis, lokasi dan sifat sel anak. e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan indikator pencapaian kompetensi. Kegiatan Inti  Peserta didik duduk sesuai kelompoknya masing-masing. 70 menit  Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan untuk praktikum mitosis pada akar bawang merah/kecambah.  Dalam kelompok, peserta didik membuat rancangan percobaan.  Peserta didik melaksanakan percobaan.  Peserta didik mengolah data hasil percobaan dengan panduan LK. yang sudah disiapkan guru)  Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan data.  Peserta didik mendengarkan dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi  Kelompok yang presentasi berdiskusi dan peserta lain juga mendiskusikan pertanyaan yang muncul.  Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain.  Presentasi selesai, diganti dengan kelompok yang berbeda. Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk dijawab 10 menit secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan. b. Guru memilah hasil evaluasi. c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten. d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya; latihan soal guna ulangan KD Pembelahan Sel. F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.Teknik penilaian No Aspek Teknik 1 Sikap Observasi kegiatan diskusi Penilaian antar teman Observasi sikap 2 Pengetahuan Tes tertulis



3



Keterampilan



Observasi kegiatan diskusi Penilaian presentasi & Laporan



Bentuk Instrumen Lembar observasi Format penilaian Jurnal guru Soal Pilihan Ganda dan uraian Lembar observasi Format penilaian



47



2. Instrumen penilaian 1). Penilaian sikap; a). Lembar observasi kegiatan diskusi No Nama Berani Santun Rasa Ingin tahu 1



A



2



B



3



C



4



D



5



E



Komunikatif



Modus sikap



Predikat



Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:. Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang b). Format penilaian antar peserta didik Daftar Penilaian Antar Peserta Didik Topik/Sub. Topik : Pertumbuhan dan Perkembangan Tanggal Penilaian : …………………… Nama peserta didik yang dinilai : …………………... Nama Penilai : …………………..



Petunjuk; - Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi! - Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatanmu! - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!



No



No



Perilaku / sikap



Muncul/ dilakukan Ya Tidak



1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat 2 Memotong pembicaraan teman lain 3 Menyampaikan pendapat dengan jelas 4 Mau menerima pendapat teman 5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya 6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan 7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah 8 Menerima kesepakatan hasil diskusi Catatan a. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8) dan ada yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang positif: Ya = 2, Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya yaitu Tidak = 2, dan Ya = 1. b. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai perilaku/sikap dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik menggunakan format berikut; Skor perilaku/sikap nomor Juml Skor Kode skor sikap nilai Nama Pengamat 1 2 3 4 5 6 7 8



1



......



2



......



3



.......



Dst 48



Keterangan: 1. Jumlah skor maksimal = 16 2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan x2)/8. Skor sikap ditulis dengan dua desimal. Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00. 3. Kode nilai: 4.00 = A (Sangat baik), 3.25 – 3.75 = B (Baik), 2.25 – 3.75 = C (Cukup), 2.00 – 2.75 = D (Kurang) c). Format Jurnal Jurnal Nama Peserta didik : ......... Kelas : ........ Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi No Hari/Tanggal Kejadian Tindak lanjut



2). Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan uraian a). Soal Tes Tertulis Pilihan Ganda Petunjuk; Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E dengan benar! 1. Pernyataan-pernyataan berikut berhubungan dengan pembelahan sel. (1) Memperbanyak sel pada proses pertumbuhan. (2) Mengurangi jumlah kromosom. (3) Terjadi pada sel tubuh. (4) Terjadi pada proses gametogenesis. (5) Sifat sel anak sama dengan sel induk. (6) Sifat sel anak tidak identik dengan sel induk. (7) Pembelahan berlangsung dua kali. Ciri khas mitosis ditunjukkan oleh pernyataan nomor .... A. (1), (3), dan (5) D. (2), (4), dan (6) B. (1), (4), dan (6) E. (2), (4), dan (7) C. (2), (3), dan (5) 2. Perhatikan Siklus sel berikut ini



Replikasi DNA terjadi pada ... A.M D.S B.G1 E.G1 DAN G2 C.G2 3. Gambar berikut adalah sel saat melakukan pembelahan:



Proses yang tepat sesuai gambar tersebut adalah .... 49



A. kromosom mengalami duplikasi B. dinding inti dan nukleolus larut C. sel tersebut bersifat haploid D. sel melakukan pengumpulan energi E. benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom . 4.



Perhatikan gambar sel yang sedang membelah berikut ini! Sel tersebut berada pada fase pembelahan … . A. Profase B. Profase 1 C. Metafase D. Metafase 1 E. Anafase



5. Amati gambar pembelahan mitosis berikut!



Fase metaphase dan anaphase ditunjukkan oleh nomor … A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 4 dan 1 E. 4 dan 2 6. Perhatikan gambar tahap- tahap pembelahan mitosis berikut::



Profase, metafase, anafase dan telofase secara berurutan adalah ....... A. 1 – 2 – 3 dan 4 B. 2 – 3 – 4 dan 5 C. 3 – 2 – 1 dan 4 D. 4 – 5 – 2 dan 1 E. 5 – 4 – 2 dan 3 7. Perhatikan gambar pembelahan sel.



Gambar X dan Y secara berurutan menunjukkan fase pembelahan sel …. A. Profase dan Metafase B. Metafase 1 dan Anafase 1 C. Anafase 1 dan Metafase 1 D. Metafase dan Anafase E. Metafase 2 dan Anafase 2 8. Perhatikan tahapan mitosis pada gambar berikut!



50



Tahapan selanjutnya sesuai gambar tersebut dan perubahan yang terjadi adalah …. A. metafase, sentromer terikat spindel dan bergerak menuju kutub pembelahan B. anafase, benang spindel menarik kromosom menuju kutub berlawanan C. telofase, terbentuk inti sel kembali dan sitokinesis di ekuator sel D. profase, sentriol membentuk spindel untuk mengikat kromosom di sentromer E. diakinesis, kromosom memendek dan mengganda membentuk kromatid 9. Berikut ini adalah ciri beberapa tahapan pada pembelahan sel secara meiosis : 1) Kromosom berjajar pada bidang ekuator 2) Setiap kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan 3) Kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom 4) Kromosom homolog saling mendekat 5) Terjadi reduksi jumlah kromosom 6) Terjadi pindah silang Ciri yang terjadi pada profase I adalah... . A. 1 – 2 – 3 B. 1 – 3 – 4 C. 2 – 3 – 4 D. 3 – 4 – 5 E. 3 – 4 – 6 10. Pada pembelahan meiosis terjadi peristiwa berikut: Pemisahan kromatid yang membentuk kromosom, gerakan kromatid ke kutub-kutub yang letaknya berlawanan. Peristiwa tersebut terjadi pada tahap ... . A. metafase I D. anafase II B. telofase I E. metafase II C. anafase I 11. Pada tahapan-tahapan pembelahan meiosis I berikut, yang menunjukkan terjadinya reduksi kromosom sel anak adalah … .



12. Hasil meiosis II dalam gametogenesis manusia adalah ... A. Spermatid dan ootid haploid B. Spermatosit dan oosit sekunder C. Spermatosit dan polosit primer D. Spermatozoa dan ovum diploid E. Spermatosit sekunder dan ootid 13. Berikut adalah perbedaan mitosis dan meiosis, kecuali .... A. mitosis berlangsung di somatik B. meiosis terjadi dua kali fase pembelahan C. pada meiosis terjadi mitosis D. meiosis terjadi pengurangan jumlah kromosom E. mitosis terjadi pada pembentukan gamet dalam testis dan ovarium 14. Perhatikan gambar oogenesis berikut! Bagian yang bernomor 1, 2 dan 3 secara berurutan adalah ... A. oosit, polosit primer, dan ootid B. oosit, polosit sekunder, dan ootid C. oogonium, polosit primer, dan ootid D. oogonium, polosit sekunde r, dan ootid E. oosit, polosit sekunder, dan oogonium 51



15. Perhatikan gambar berikut !



Bagian yang mengandung kromosom haploid (n) ditunjukkan oleh nomor …. A. 1 dan 2 B.1 dan 4 C.2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 16. Sel pada gambar disamping berada pada fase…….



A. Metafase I meiosis I B. Metafase mitosis C. Metafase II meiosis II D. Profase II meiosis II E. Anafase II meiosis II 17. Pernyataan yang tepat mengenai meiosis I dan II ditunjukkan oleh… . Meiosis I Meiosis II A B



C



D E



Pada metaphase, seperti pada mitosis Akhir telofase, terjadi 2 sel anakan yang memisah, bersifat haploid Telofase, kromosom diploid sel anak berjumlah 2 Buah Anaphase sentromer membelah menjadi 2 Profase, kromosom mengalami pindah silang



Pada metaphase, kromosom berpisah Akhir telofase, sel anakan berjumlah 4 dan bersifat haploid Telofase, sel anak berjumlah 4 dan kromosom tetap seperti induk Profase, terjadi replikasi kromosom Profase, terjadi replikasi kromosom



18. Dalam proses gametogenesis pembelahan meiosis II berlangsung untuk membentuk .... A. spermatozoa dan ovum B. spermatid dan ootid C. spermatosit dan oosit D. spermatogonia dan polosit E. spermatosit primer dan polosit 19. Perhatikan skema spermatogenesis pada manusia berikut ini !



52



Keterangan yang benar untuk nomor 1, 2, 3, dan 4 secara berurutan adalah… . A. Spermatogonium – spermatosit primer – spermatid – spermatozoa B. Spermatogonium – spermatosit primer – spermatosit sekunder – spermatozoa C. Spermatogonium – spermatosit primer – spermatosit sekunder – spermatid D. Testis – spermatogonium – spermatosit primer – spermatozoa E. Testis – spermatogonium – spermatosit primer – spermatid 20. Dari pernyataan berikut ini, yang paling benar mengenai gametogenesis pada manusia adalah… . A. Dari satu sel induk oogonium menghasilkan 3 sel yang fungsional dan 1 ovum B. Sel gamet yang dihasilkan merupakan sel-sel diploid C. Pada proses Oogenesis dihasilkan 4 sel telur yang fungsional D. Pada Oogenesis dihasilkan 1 buah sel telur yang fungsional E. Spermatogenesis berlangsung seiring dengan proses pertumbuhan laki-laki b). Soal Tes Tertulis Uraian Petunjuk; Jawablah dengan singkat dan tepat! 1. Sebutkan tahapan pembelahan mitosis dan jelaskan ciri-ciri masing-masing tahapan tersebut! 2. Mengapa pada pembelahan meiosis hasilnya terjadi pengurangan jumlah kromosom? 3. Jelaskan perbedaan antara pembelahan mitosis dengan meiosis! 4. Hasil dari satu kali pembelahan spermatogonia/sel induk sperma adalah empat sperma fungsional sedangkan pada proses oogenesis hanya satu sel telur/ovum. Jelaskan mengapa demikian! 5. Apa yang membedakan antara mikrosporogenesis dan megasporogenesis? Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda 1. A 6. E 2. D 7. D 3. E 8. B 4. C 9. E 5. C 10. D



11. 12. 13. 14. 15.



D B C D E



16. 17. 18. 19. 20.



A B C C D



Kunci Jawaban Soal Uraian 1. Tahapan pembelahan mitosis (pada jawaban kegiatan siswa 1) 2. Pada pembelahan meiosis hasilnya terjadi pengurangan jumlah kromosom karena pada tahap meiosis I pasangan kromosom membelah. 3. Perbedaan antara pembelahan mitosis dengan meiosis: (pada jawaban kegiatan siswa 3) 4. Hasil dari satu kali pembelahan spermatogonia/sel induk sperma adalah empat sperma fungsional sedangkan pada proses oogenesis hanya satu sel telur/ovum karena pada proses oogenesis sel telur hanya 1 dan yang 3 adalah badan kutub sekunder yang kemudian berdegenerasi/ menghilang. 5. Yang membedakan adalah pembelahan kariokinesis pada megasporosit sampai 3 kali sehingga menghasilkan 8 inti, tetapi pada mikrospora kariokinesis hanya 2 kali hanya pada inti generative hingga menghasilkan 3 inti sperma. Pedoman penilaian; I. Pilihan ganda skor maksimal 30 II Soal Uraian skor maksimal 50 Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1 c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi Pernyataan Pengungkapa Kebenaran No Nama n gagasan Konsep orisinil Ya Tidak Ya Tidak 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ ) Pedoman penilaian; Skor jawaban ya = 2, tidak = 1 Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1



Ketepatan menggunakan istilah Ya Tidak



Skor yang dicapai



53



3). Penilaian keterampilan; format penilaian a). Format penilaian presentasi Kelompok Nama Siswa Materi presentasi



Rubrik penilaian; Aspek yang dinilai Materi presentasi



Penggunaan Media



Keterampilandalam mengemukakan pendapat



Aspek yang dinilai Penggunaan Keterampilan Media dalam mengemukakan pendapat



Jumlah skor



Rubrik Materi sangat lengkap = 4 Materi cukup lengkap = 3 Materi kurang lengkap = 2 Materi tidak lengkap = 1 Penggunaan media sangat beragam = 4 Penggunaan media beragam =3 Penggunaan media kurang beragam = 2 Penggunaan media tidak beragam = 1 Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4 Terampil mengemukaan pendapat =3 Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2 Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1



Pedoman penilaian; Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1 b). Format Penilaian Laporan/Tugas No Nama Ketepatan Waktu Ketepatan pengumpulan materi tugas



Ketepatan sistematika



Skor yg Nilai dicapai



Rubrik penilaian; Aspek yang dinilai Rubrik Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4 pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3 Pengumpulan terlambat 2 hari = 2 Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1 Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4 Materi yang disusun tepat =3 Materi yang disusun kurang tepat =2 Materi yang disusun tidak tepat =1 Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat = 4 Format laporan tepat =3 Format laporan kurang tepat = 2 Format laporan tidak tepat =1 Pedoman penilaian; Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1 3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Peserta didik yang nilai ulangan harian kurang dari 2,67 segera tutorial sebaya (dengan siswa yang nilainya lebih dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, jam 14.00 remedial pembelajaran dan remedial tes di ruang Laboratorium Biologi.



40



b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada siswa yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas pengayaan di ruang laboratorium Biologi. 4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian) G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/Alat : Bagan glikolisis, DO, Daur krebs, Transpor elektron, reaksi terang, reaksi gelap, keterkaitan metabolisme protein, lemak dan karbohidrat, komputer/laptop, LCD 2. Bahan : LKS 3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta. Erlangga., Sulistyowati Endah. 2015. Biologi XII. Klaten: Intan Pariwara, Irnaningtyas, 2013. Biologi XII, Jakarta: Erlangga.



Lampiran-lampiran Lembar Kerja ; Pembelahan Mitosis a. Tujuan  Mengamati tahapan yang terlihat pada pembelahan mitosis sel akar bawang merah (Allium cepa)  Mengidentifikasi ciri-ciri dari setiap fase yang terlihat terlihat pada pembelahan mitosis sel akar bawang bombay (Allium cepa). b. Alat dan Bahan



c. Langkah percobaan No 1



Gambar



Langkah



2



3



41



4



5



6



7



8



9



Berdasarkan rancangan percobaan yang telah kamu buat, lakukan pengamatan pembelahan mitosis pada bawang Bombay (Allium cepa)! Jangan lupa menyusun laporan.



Kepala Sekolah SMA ………….. ………………………………. NIP.



Surakarta, 1 Juli 2015 Guru Mata Pelajaran Biologi



………………………………. NIP.



42