RPP Dasar Perbankan SMK Kelas X [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Ganjil : Perbankan Dasar : Sejarah Perbankan di Indonesia : 4 x 45 Menit



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.1. Memahami sejarah perbankan di 3.1.1. Mengidentifikasi asal mula kegiatan perbankan di Indonesia Indonesia 3.1.2. Menjelaskan asal mula kegiatan perbankan di Indonesia 3.1.3. Mengidentifikasi pengertian Bank 3.1.4. Menjelaskan pengertian bank 3.1.5. Mengidentifikasi sejarah perbankan di Indonesia 3.1.6. Menjelaskan sejarah perbankan di Indonesia 3.1.7. Mengidentifikasi sejarah bank pemerintah 3.1.8.Menjelaskan sejarah bank pemerintah 3.1.9. Menjelakan kondisi perbankan di Indonesia sebelum deregulasi 3.1.10. Menjelakan kondisi perbankan di Indonesia sesudah deregulasi 3.1.11.Mengidentifikasi asal mula kegiatan perbankan syariah 3.1.12. Menjelaskan asal mula kegiatan perbankan s yariah 3.1.13. Mengidentifikasi sejarah bank syariah di Indonesia 3.1.14. Menjelaskan sejarah bank syariah di Indonesia 4.1. Melakukan identifikasi sejarah perbankan



4.1.1. Membuat laporan tentang sejarah perkembangan perbankan 4.1.2. Mempresentasikan hasil laporan tentang sejarah perkembangan perbankan



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.1.1.1. Peserta didik dapat mengidentifikasi asal mula kegiatan perbankan di Indonesia dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan asal mula kegiatan perbankan di Indonesia dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.3.3. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian Bank dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.4.4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bank dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.5.5. Peserta didik dapat mengidentifikasi sejarah perbankan di Indonesia dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.6.6. Peserta didik dapat menjelaskan sejarah perbankan di Indonesia dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.7.7. Peserta didik dapat mengidentifikasi sejarah bank pemerintah dengan benar melalui tayangan vidio pembelajaran. 3.1.8.8. Peserta didik dapat menjelaskan sejarah bank pemerintah dengan benar melalui telaah baca 4.1.1.1. Peserta didik dapat membuat laporan tentang sejarah perkembangan perbankan melalui berbagai media informasi Pertemuan II 3.1.9.9. Peserta didik dapat menjelaskan kondisi perbankan di Indonesia sebelum deregulasi dengan benar melalui telaah baca 3.1.10.10. Peserta didik dapat menjelaskan kondisi perbankan di Indonesia sesudah deregulasi dengan benar melalui telaah baca 3.1.11.11. Peserta didik dapat mengidentifikasi asal mula kegiatan perbankan syariah dengan benar melalui telaah baca 3.1.12.12. Peserta didik dapat menjelaskan asal mula kegiatan perbankan syariah dengan benar melalui telaah baca 3.1.13.13. Peserta didik dapat mengidentifikasi sejarah bank syariah di Indonesia dengan benar melalui telaah baca 3.1.14.14. Peserta didik dapat menjelaskan sejarah bank syariah di Indonesia dengan benar melalui telaah baca. 4.1.2.2. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil laporan tentang sejarah perkembangan perbankan melalui berbagai media informasi E. Materi Pembelajaran:(Regul ar (fakta, konsep,proseural,metakogni tif), pengayaan,remi dial) 1. Materi Fakta 1) Asal mula kegiatan perbankan Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa, yaitu zaman Babylonia, kira- kira tahun 2000 SM. Namun, kegiatannya terbatas pada kegiatan meminjamkan emas atau perak dengan tingkat bunga sekitar 20% per bulan. Lembaga tersebut dikenal dengan nama Temples of Babylon. Setelah zaman Babylon, pada sekitar tahun 560 SM, di Yunani juga berdiri lembaga semacam bank, yang disebut Greek Temple. Lembaga ini mempunyai kegiatan utama menerima simpanan dengan memungut biaya simpanan, kemudian meminjamkan kembali kepada masyarakat dengan memungut sejumlah biaya tertentu.Pada saat itu pula banyak bermunculan semacam banker swasta yang kegiatannya meliputi penukaran uang dan segala kegiatan lainnya di bidang keuangan. Hampir bersamaan waktunya dengan berkembangnya bermacam bank di Yunani, ternyata di Romawi juga ada semacam bank yang kegiatannya lebih luas lagi, yaitu melaksanakan kegiatan tukar menukar mata uang berbagai negara, penerimaan deposito, pemberian kredit, dan transfer dana / modal. Namun, kegiatan semacam ini akhirnya terhenti setelah jatuhnya Roma sekitar tahun 509 SM. Pada abad ke 5, ketika Romawi Timur dipimpin oleh Kaisar Yunus Tinianus (527-565) dimana ia berhasil mengkodifikasikan hukum Romawi di Konstantinopel, kegiatan semacam bank hidup kembali. Kegiatan semacam bank ini dapat berkembang setelah terdapat hubungan perdagangan dengan Ethiopia, India, dan China. Pada saat tertentu, uang Konstantinopel dianggap sebagai mata uang internasional.



Dalam abad-abad selanjutnya dunia perdagangan semakin berkembang, meluas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada saat itu kota-kota Alexandria, Venesia, dan beberapa pelabuhan di Italia Selatan menjadi pusat perdagangan. Di Venesia, pemerintahan pada tahun 1171 mendirikan semacam bank yang disebut bank Venesia. Bank ini sebenarnya didirikan untuk menghimpun dana bagi pembiayaan perang. Selanjutnya, sekitar tahun 1320 berdiri beberapa bank, diantara yang paling terkenal adalah bank of Genoa dan bank of Barcelona. Pada sekitar abad ke 16, beberapa negara, seperti Inggris, Belanda, dan Belgia, dan banyak tukang emas (Gold Smith) mau menerima titipan uang logam emas dan perak. Sebagai tanda terima penyimpanan, tukang emas tersebut mengeluarkan Gold Smith Notes (nota tukang emas). Nota tersebut merupakan pengakuan penyimpanan atau pengakuan hutang dari tukang emas untuk sejumlah tertentu. Lama kelamaan tanda simpanan tersebut dapat diterima masyarakat sebagai alat pembayaran. Selanjutnya, karena para penyimpan mata uang logam jarang menukarkan kembali tanda simpanannya dengan uang logam, akhirnya para tukang emas berani mengeluarkan nota-nota (goldsmith notes), walaupun jaminan emas atau jaminan uang logamnya tidak ada. Dengan adanya keadaan seperti itu maka ada semacam peralihan tugas dari tugas tukang emas ke tukang perbankan. Di Inggris, bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya. Pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari. Namun karena Inggris yang begitu aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian dijajah, maka perkembangan perbankanpun ikut terbawa ke daerah jajahannya Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan.Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Jika kita telusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang.Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, maka peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di negara maju maupun negara berkembang. Bahkan dewasa ini perkembangan dunia perbankan semakin pesat dan modern, perbankan semakin mendominasi perkembangan ekonomi dan bisnis suatu negara. Bahkan aktivitas dan keberadaan perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara. 2) Sejarah perbankan di Indonesia Sebelumnya bank-bank di wilayah Nusantara (Hindia Belanda) didirikan oleh orang-orang Belanda untuk kepentingan perekonomian mereka. Selanjutnya, di samping bank-bank yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, berdiri pula bank-bank swasta yang dimodali oleh orang-orang Belanda, Inggris, Jepang, dan Cina, yang kenyataannya masih tetap hanya mendirikan fasilitas di antara golongan mereka sendiri. Keuntungan dari operasi banknya lebih banyak dibawa untuk kepentingan negara asal. Pada saat itu posisi bangsa Indonesia dalam dunia usaha masih sangat terbelakang. Mereka hanya terdiri atas petani kecil, buruh, produsen, dan pengusaha kecil. Bank-bank milik asing tidak mau memberikan pinjaman kepada bangsa Indonesia karena beranggapan pemberian kredit kecil tidak



membawa keuntungan, bahkan mengandung resiko besar. Sadar akan keadaan masyarakat dalam perekonomianyang terjepit, maka beberapa anggota masyarakat yang terdidik, kemudian berupaya mencari jalan keluar. Ada yang mendirikan koperasi, studi klub, lumbung desa, bank desa, dan bank perkreditan rakyat. Beberapa tujuan umum dari didirikannya bank oleh bangsa Indonesia saat itu sebagai berikut: a. Mendidik masyarakat Indonesia untuk menabung agar dapat membangun perumahan sendiri. b. Membantu para pengusaha untuk permodalan dengan memberikan kredit kecil. c. Membangun kekuatan ekonomi masyarakat dengan menyatukan modal dan menyalurkan kembali untuk kepentingan masyarakat. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain: 1. De Javasche NV 2. De Post Poar Bank 3. De Algemenevolks Crediet Bank 4. Nederland Handles Maatscappi (NHM) 5. Nationale Handles Bank (NHB) 6. De Escompto Bank NV Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang- orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain: 1. Bank Nasional Indonesia 2. Bank Abuan Saudagar 3. NV Bank Boemi 4. The Chartered Bank of India 5. The Yokohama Species Bank 6. The Matsui Bank 7. The Bank of China 8. Batavia Bank Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain: 1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI ‟46. 2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko. 3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo. 4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946. 5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan. 6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta 7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946. 8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik. 9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949 Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syari‟ah, dan juga BPR Syari‟ah (BPRS). Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya. 3) Sejarah Bank Pemerintah Seperti diketahui bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu Belanda.



Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:  Bank Sentral Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang dinasionalkan di tahun 1951.  Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian dilebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi: 1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No. 21 Tahun 1968. 2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.  Bank Negara Indonesia (BNI ‟46) Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia ‟46.  Bank Dagang Negara (BDN) BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasikan dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yang berada diluar Bank Negara Indonesia Unit.  Bank Bumi Daya (BBD) BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.  Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)  Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.  Bank Tabungan Negara (BTN) BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950.Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.  Bank Mandiri Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999. 4) Asal Mula kegiatan perbankan Syariah



A. PRAKTEK PERBANKAN DI ZAMAN NABI SAW DAN SAHABAT Perbankan adalah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak jaman Rasulullah saw. Praktek-praktek seperti menerima titipan harta, meninjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah. Dengan demikian, fungs i-fungsi utama perbankan modern yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam, bahkan sejak zaman Rasulullah. Rasulullah SAW yang dikenal dengan julukan al-Amin, dipercaya oleh masyarakat Mekah menerima simpanan harta, sehingga pada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah, beliau meminta Sayidina Ali ra untuk mengembalikan semua titipan itu kepada yang memilikinya. Dalam konsep ini, yang dititipi tidak dapat memanfaatkan harta titipan tersebut. Bank: Lembaga yang melaksanakan 3 fungsi utama: 1. menerima simpanan uang



2. 3.



meminjamkan uang memberikan jasa pengiriman uang Seorang sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam, memilih tidak menerima titipan harta. Beliau lebih suka menerimanya dalam bentuk pinjaman. Tindakan Zubair ini menimbulkan implikasi yang berbeda: pertama, dengan mengambil uang itu sebagai pinjaman, beliau mempunyai hak untuk memanfaatkannya; kedua, karena bentuknya pinjaman, maka ia berkewajiban mengambalikannya utuh. Sahabat lain, Ibnu Abbas tercatat melakukan pengiriman uang ke Kufah. Juga tercatat Abdullah bin Zubair di Mekah juga melakukan pengiriman uang ke adiknya Misab bin Zubair yang tinggal di Irak. Penggunaan cek juga telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan antara negeri Syam dengan Yaman, yang paling tidak berlangsung dua kali setahun. Bahkan di jaman Umar bin Khattab ra, beliau menggunakan cek untuk membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan cek ini kemudian mereka mengambil gandum di Baitul Mal yang ketika itu diimpor dari Mesir. Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti mudharabah, musyarakah, muzara’ah, musaqah, telah dikenal sejak awal diantara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Jelaslah bahwa ada individu-individu yang telah melaksanakan fungsi perbankan di zaman Rasulullah SAW, meskipun individu tersebut tidak melaksanakan seluruh fungsi perbankan. Ada sahabat yang melaksanakan fungsi menerima titipan harta, ada sahabat yang melaksanakan fungsi pinjam-meminjam uang, ada yang melaksanakan fungsi pengiriman uang, dan ada pula yang memberikan modal kerja.



B. PRAKTIK PERBANKAN DI ZAMAN BANI UMMAYAH DAN BANI ABBASYAH Pada zaman abbasyah ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu. Perbankan mulai berkembang pesat saat ketika beredar banyak jenis mata uang pada zaman itu sehingga perlu keahlian khusus untuk membedakan antara satu mat uang dengan mata uang lainnya. Ini diperlukan karena setiap mata uang mempunyai kandungan logam mulia yang berlainan sehingga mempunyai nilai yang berbeda pula. Orang yang mempunyai keahlian khusu ini disebut naqid, sarraf dan jihbiz. Hal ini merupakan cikal bakal penukaran uang. Peranan bankir pada zaman abbasyah mulai populer pada pemerintahan Muqtadir, saat itu hampir setiap wazir mempunyai bankir sendiri. Kemajuan perbankan pada zaman itu ditandai dengan beredarnya saq (cek) dengan luas sebagai media pembayaran. Bahkan peranan bankir telah meliputi tiga aspek yaitu menerima deposit, menyalurkannya dan mentransfer ua ng.



C. PERBANKAN SYARIAH MODERN Selanjutnya, karena bunga ini secara fikih dikategorikan sebagai riba (dan karenanya haram), maka mulai timbul usaha-usaha di sejumlah negara muslim untuk mendirikan lembaga alternatif terhadap bank yang ribawi ini. Hal ini terjadi terutama setelah bangsa-bangsa muslim mendapatkan kemerdekaannya dari penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Usaha modern pertama untuk mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada pertengahan tahun 40-an, namun usaha ini tidak sukses.9 Selanjutnya, eksperimen lainnya dilakukan di Pakistan pada akhir tahun 50-an, di mana suatu lembaga perkreditan tanpa bunga didirikan di pedesaan negara itu. Namun demikian, eksperimen pendirian bank syariah yang paling sukses dan inovatif di masa modern ini dilakukan di Mesir pada tahun 1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank. Bank ini mendapat sambutan yang cukup hangat di Mesir, terutama dari kalangan petani dan masyarakat pedesaan. Jumlah deposan bank ini meningkat luar biasa dari 17,560 di tahun pertama (1963/1964) menjadi 251,152 pada 1966/1967. Jumlah tabungan pun meningkat drastis dari LE40,944 di akhir tahun pertama (1963/1964) menjadi LE1,828,375 di akhir periode 1966/1967. Namun sayang, karena terjadi kekacauan politik di Mesir maka Mit Ghamr mulai mengalami kemunduran, sehingga operasionalnya diambil alih oleh National Bank of Egypt dan bank sentral Mesir pada 1967. Pengambilalihan ini menyebabkan prinsip nirbunga pada Mit Ghamr mulai ditinggalkan, sehingga bank ini kembali beroperasi berdasarkan bunga. Pada 1971 akhirnya konsep nir-bunga kembali dibangkitkan pada masa rezim Sadat melalui pendirian Nasser Social Bank. Tujuan bank ini adalah untuk menjalankan kembali bisnis yang berdasarkan konsep yang telah dipraktekkan oleh Mit Ghamr. Kesuksesan Mit Ghamr ini memberi inspirasi bagi umat muslim di seluruh dunia, sehingga timbullah kesadaran bahwa prinsip -prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasikan dalam bisnis modern. Ketika OKI akhirnya terbentuk, serangkaian konferensi internasional mulai dilangsungkan, di mana salah satu agenda ekonominya adalah pendirian bank Islam. Akhirnya terbentuklah Islamic Development Bank (IDB) pada bulan Oktober 1975 yang



beranggotakan 22 negara Islam pendiri. Bank ini menyediakan bantuan finansial untuk pembangunan negara-negara anggotanya, membantu mereka untuk mendirikan bank Islam di negaranya masing-masing, dan memainkan peranan penting dalam penelitian ilmu ekonomi, perbankan dan keuangan Islam. Kini, bank yang berpusat di Jeddah-Arab Saudi itu telah memiliki lebih dari 43 negara anggota. Pada perkembangan selanjutnya di era 70-an, usaha-usaha untuk mendirikan bank Islam mulai menyebar ke banyak negara. Beberapa negara seperti Pakistan, Iran dan Sudan, bahkan mengubah seluruh sistem keuangan di negara itu menjadi sistem nir-bunga, sehingga semua lembaga keuangan di negara tersebut beroperasi tanpa menggunakan bunga. Di negara Islam lainnya seperti Malaysia dan Indonesia, bank nir-bunga beroperasi berdampingan dengan bankbank konvensional. Kini, perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menyebar ke banyak negara, bahkan ke negaranegara Barat. The Islamic Bank International of Denmark tercatat sebagai bank syariah pertama yang beroperasi di Eropa, yakni pada tahun 1983 di Denmark. Kini, bank-bank besar dari negara-negara Barat seperti Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan Bank dan Jardine Fleming telah pula membuka Islamic window agar dapat memberikan jasa-jasa perbankan yang sesuai dengan syariat Islam di bawah ini memberikan peta singkat evolusi kegiatan perbankan yang dipraktekkan oleh masyarakat muslim sepanjang sejarah. Gambar 1 Evolusi kegiatan perbankan yang dipraktikkan masyarakat muslim 1. Individu (Na bi/sahabat) melakukan satu fungsi



2. Ji hbiz, s eorang i ndividu melakukan tiga fungsi



3. Ba nk Sebuah i nstitusi melakukan ti ga fungsi perbankan (di adobsi dari masyarakat Eropa abad pertengahan, na mun kegiatannya mulai dlakukan denan basis bunga)



4. Ba nk Syariah modern Ins titusi yang melakukan ketiga fungsi perbankan dengan berlandaskan syariah Islam



Jadi dari segi proses evolusi, embrio kegiatan perbankan dalam masyarakat Islam dilakukan oleh seorang individu untuk satu fungsi perbankan. Kemudian berkembang profesi jihbiz, yaitu seorang individu melakukan ketiga fungsi perbankan. Lalu kegiatan tersebut diadopsi oleh masyarakat Eropa abad pertengahan, dan pengelolaannya dilakukan oleh institusi, namun kegiatannya mulai dilakukan dengan basis bunga. Karena mundurnya peradaban umat muslim dan penjajahan bangsa-bangsa Barat terhadap negara-negara muslim, maka evolusi praktek perbankan yang sesuai syariah sempat terhenti beberapa abad. Baru pada abad 20 ketika bangsa muslim mulai merdeka, terbentuklah bank syariah modern di sejumlah negara dan insya Allah akan terus mengalami perkembangan. 5) Sejarah bank syariah di Indenesia Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan



syariah di Indonesia akan terus berkembang. Bila pada tahun 1992-1998 hanya ada satu unit bank syariah di Indonesia, maka pada 1999 jumlahnya bertambah menjadi tiga unit. Pada tahun 2000, bank syariah maupun bank konvensional yang membuka unit usaha syariah telah meningkat menjadi 6 unit. Sedangkan jumlah BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) sudah mencapai 86 unit dan masih akan bertambah. Di tahun-tahun mendatang, jumlah bank syariah ini akan terus meningkat seiring dengan masuknya pemain-pemain baru, bertambahnya jumlah kantor cabang bank syariah yang sudah ada, maupun dengan dibukanya Islamic window di bank-bank konvensional. Dari sebuah riset yang dilakukan oleh Karim Business Consulting, diproyeksikan bahwa total aset bank syariah di Indonesia akan tumbuh sebesar 2850% selama 8 tahun, atau rata-rata tumbuh 356.25 % tiap tahunnya. Sebuah pertumbuhan aset yang sangat mengesankan. Tumbuh kembangnya aset bank syariah ini dikarenakan adanya kepastian di sisi regulasi serta berkembangnya pemikiran masyarakat tentang keberadaan bank syariah. Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus didukung oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak sumber daya insani yang selama ini terlibat di institusi syariah tidak memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam Islamic Banking. Tentunya kondisi ini cukup signifikan mempengaruhi produktifitas dan profesionalisme perbankan syariah itu sendiri dan inilah memang yang harus mendapatkan perhatian dari kita semua, yakni mencetak sumber daya insani yang mampu mengamalkan ekonomi syariah di semua lini. Karena sistem yang baik tidak mungkin dapat berjalan bila tidak didukung oleh sumber daya insani yang baik pula. 2. Materi Konsep Pengertian Bank Masyarakat pada umumnya telah mengenal bank sebagai tempat menyimpan uang dan meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara. Tanpa bank, bisa kita bayangkan bagaimana sulitnya kita menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha, atau melakukan transaksi perdagangan internasional secara efektif dan aman. Ada beberapa pengertian bank yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi dan perbankan. Di bawah ini ada beberapa pengertian bank yang dikutip dari berbagai sumber, diantaranya yaitu: 1. Kata bank berasal dari bahasa Italiabanca berarti tempat penukaran uang. 2. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. 3. Bank adalah suatu badan atau lembaga yang bertugas menghimpun dana dari pihak ketiga, dan kemudian menyalurkannya kepada pihak- pihak yang memerlukannya. 4. Bank adalah suatu badan yang mempunyai tugas utama sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. 5. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri maupun dengan uang yang diperolehnya dari pihak lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral (Prof. G. M. Verryn Stuart). 6. Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan dan lain-lain (A. Abdurrachman). 7. Bank adalah Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan). 8. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk



simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menghimpun dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.Jadi, bank merupakan sarana yang memudahkan aktivitas masyarakat untuk menyimpan uang, dalam hal perniagaan, maupun untuk investasi masa depan. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang perekonomian suatu negara (khususnya di bidang pembiayaan perekonomian). Bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary) maksudnya adalah bank menjadi perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Kegiatan perbankan meliputi menghimpun dana, menyalurkan dana, memberikan jasa bank lainnya F. Pendekatan, Model dan Metode :  Pendekatan : Saintifik  Model : Discovery Learning  Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi G. Media Pembelajaran : a. Alat : Proyektor, ATK, Speaker b. Sumber Belajar : Al-Qur’an, Thamrin Abdullah dan Francis Tantri.Bank dan Lembaga Keuangan.2012.Jakarta:RajaGrafindo Persada. Hal 1-14, Modul dasar-dasar perbankan Jilid 1. Hal 8 – 19, Adiwarman Karim. 2004. Jakarta:RajaGrafindo Persada. Hal 17-26, Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik menyayikan lagu “menabung” (Bing beng bang yuk kita ke bank, bank bing bung yuk kita nabung, tang ting tung hey jangan dihitung tau tau kita nanti dapat untung) untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 3. Peserta didik diminta untuk menelaah Q.S. AlBaqarah: 238. Artinya: “Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain maka hendaknya yang kamu percayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah bertaqwa kepada Allah SWT” 70 Menit  Membagi kelas menjadi 2 kelompok besar  Persiapan penayangan vidio pembelajaran  Meminta peserta didik mencermati tayangan vidio pembelajaran mengenai sejarah perkembangan perbankan



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik tayangan vidio sejarah perkembangan perbankan  Bertanya kepada peserta didik mengenai perkembangan perbankan pada masa kini  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang sejarah perkembangan perbankan diantaranya asal mula perbankan, pengertian bank, sejarah perbankan di Indonesia dan sejarah Bank Pemerintah.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4.



Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai sejarah perkembangan perbankan diantaranya asal mula perbankan, pengertian bank, sejarah perbankan di Indonesia dan sejarah Bank Pemerintah.



5.



Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas buffalo  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6.



Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7.



III



Penutup



Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang sejarah perkembangan perbankan diantaranya asal mula perbankan, pengertian bank, sejarah perbankan di Indonesia dan sejarah Bank Pemerintah.  Guru memberi penguatan tentang hasil dis kusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut berupa pembuatan laporan mengenai sejarah perkembangan perbankan dan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya tentang sejarah perkembangan perbankan syariah. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1.



Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 3. Peserta didik diminta untuk menelaah Q.S. AlMaidah: 1-2 yang artinya: 1. “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” 2. “.....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Persiapan penayangan vidio pembelajaran



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik mencermati tayangan vidio pembelajaran mengenai awal mula perbankan syariah



3.



Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik tayangan vidio mengenai awal mula perbankan syariah  Bertanya kepada peserta didik mengenai awal mula perbankan syariah dan perkembangannya hingga saat ini.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang sejarah perkembangan perbankan syariah diantaranya asal mula perbankan syariah dan sejarah Bank syariah di Indonesia.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4.



Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai asal mula perbankan syariah dan perkembangan bank syariah di Indonesia.



5.



Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas buffalo



6.



7.



III



Pembuktian.



Menarik kesimpulan.



Penutup



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2.



Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



No



Waktu



 Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang awal mula perbankan syariah  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan.  Guru meminta Peserta didik untuk mempresentasikan tugas tindak lanjut berupa laporan mengenai perkembangan perbankan yang dikaitkan langsung dengan perbankan syariah, 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut dan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya tentang badan hukum untuk legalitas usaha perbankan. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Jurnal penilaian sikap sosial Butir Kejadian/Prilaku sikap Mengerjakan solat disiplin duha Membuang sampah Gotongsembarangan royong



Pos/ Neg + -



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



b.



Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif Pertemuan I No. Soal 1 Jelaskan kapan asal mula kegiatan perbankan di mulai?



2



3



Mengapa dalam sejarah perbankan arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang? Jelaskan pengertian bank menurut pendapat anda!



4



Sebutkan 5 bank yang ada di zaman awal kemerdekaan!



5



Jelaskan asal mula munculnya Bank Tabungan Negara Indonesia!



Pertemuan II No. Soal 1 Jelaskan bagimana praktik perbankan di zaman Nabi Muhammad SAW!



2



Bagaimana praktik perbankan di Zaman Bani Abbasiyah?



Jawaban Asal mula kegiatan perbankan di mulai pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa yaitu zaman babylonia tahun 2000 SM, kegiatannya sebatas meminjamkan emas dan perak dengan tingkat bunga 20% per bulan. Karena perbankan pada saat itu dimulai dari jasa penukaran uang yang saat ini dikenal dengan nama pedagang valuta asing.



Skor 20



Bank adalah lembaga keuangan yang tugasnya menghimpun dan menyalurkan dara dari masyarakat yang memliki kelebihan uang kepada masyarakat yang kekurangan uang serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayarannya. Bank-bank yang ada pada zaman awal kemerdekaan yaitu: 1. BNI didirikan tanggal 5 Juli 1946 2. BRI didirikan tanggal 22 Februari 1946 3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur tahun 1945 di Solo 4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946 5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950, selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara Indonesia dengan UU No 20 Tahun 1968. Jumlah



20



Jawaban Rasulullah SAW yang dikenal dengan julukan al-Amin, dipercaya oleh masyarakat Makkah menerima simpanan harta sehingga pada saat terakhir sebelum Rasul hijrah ke Madinah, beliau meminta sayidina Ali r.a. untuk mengembalikan semua titipan itu kepada yang memilikinya. Pada zaman Bani Abbasiyah tiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu, dalam sejarah Islam perbankan mulai berkembang pesat ketika beredar banyak jenis mata uang pada zaman itu sehingga perlu keahlian khusus untuk membedakannya karena setiap mata ang memiliki kandungan logam mulia yang yang berbeda sehingga memiliki nilai yang berbeda pula. Orang yang memiliki keahlian khusu tersebut disebut naqif, sarraf dan jihbiz. Peranan Bankir mulai populer pada pemerintahan Muqtadir, hampir setiap wazir mempunyai bankir sendiri. Kemajuan praktik perbankan pada zaman itu ditandai dengan beredarnya saq (cek)



20



20



20



100



Skor 30



40



3



Gambarkan evolusi kegiatan perbankan dalam masyarakat Islam!



dengan luas sebagai media pembarayan, bahkan peranan bankir telah meliputi tiga aspek yaitu menerima deposit, menyalurkan dan mentransfer uang. Evolusi kegiatan perbankan dalam masyarakat Islam



30



1. Individu (Na bi/sahabat) melakukan satu fungsi



2. Ji hbiz, s eorang i ndividu melakukan tiga fungsi



3. Ba nk Sebuah i nstitusi melakukan tiga fungsi perbankan (di adobsi dari masyarakat Eropa abad pertengahan, na mun kegiatannya mulai dlakukan denan basis bunga)



4. Ba nk Syariah modern Ins titusi yang melakukan ketiga fungsi perbankan dengan berlandaskan syariah Islam



Jumlah c.



100



Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : Buat laporan tentang perkembangan perbankan kovensional dan syariah yang minimal berisi pendahuluan, isi, penutup. Lembar Penilaian Portofolio Kelompok Kelas Tugas Tanggal No. 1 2 3 4 5



: : : : Aspek yang di nilai



Sistematika laporan Kelengkapan laporan Kejelasan dan keruntutan penulisan Kemampuan Peserta didik dalam menyusun laporan Presentasi laporan



Skor Maksimal 4 4 4 4 4



Rubrik Penilaian laporan tentang perkembangan perbankan kovensional dan syariah 1. Sistematika penulisan 4 = laporan dibuat sesuai sitematika penulisan, jelas dan benar 3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas 2 = laporan kurang benar dan kurang jelas 1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah



Skor yang diperoleh siswa



2.



3.



4.



5.



Kelengkapan laporan 4 = laporan dibuat secara lengap sesuai petunjuk pembuatan laporan 3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan 2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka 1 = laporan dibuat tidak lengkap Kejelasan penulisan 4 = laporan jelas, dapat dipahami ditulis secara runtut 3 = laporan kurang jelas tetapi penulisan kurang runtut 2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan 1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan Kemampuan peserta didik dalam menyusun laporan 4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh-sungguh, berusaha memperbaiki isi, tulisan rapi dan mudah dibaca 3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1 kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan 2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1 kecuali ada 2 aspek yang tidak dilakukan 1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan 4 = semua anggota aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar 3 = semua anggota aktif tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar 2 = beberapa anggota saja yang aktif saja namun ada usaha untuk menjawab pertayaan dengan benar 1 = beberapa anggota saja aktif namun kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Talang kelapa, Juli 2018 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Ganjil : Perbankan Dasar : Persyaratan dan pendirian bentuk badan hukum bank : 8 x 45 Menit (4 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.2. Menganalisis persyaratan dan 3.1.1. Mengidentifikasi persyaratan pendirian bank pendirian bentuk badan hukum 3.2.2. Menjelaskan persyaratan pendirian bank bank 3.2.3. Mengklasifikasikan persyaratan pendirian bank 3.2.4. Menguraikan persyaratan pendirian bank 3.2.5. Menyebutkan bentuk badan hukum bank 3.2.6. Menjelaskan bentuk badan hukum bank 3.2.7. Menyesuaikan bentuk badan hukum bank 3.2.8. Mengkorelasikan bentuk badan hukum bank 4.2. Melakukan identifikasi persyaratan dan pendirian bentuk badan hukum bank



4.2.1. Membuat ringkasan berupa persyaratan pendirian bank 4.2.2. Membuat daftar kelompok bentuk-bentuk badan hukum untuk legalitas usaha perbankan sesuai dengan jenis -jenis bank 4.2.2. Mempresentasikan hasil pengelompokkan bentuk badan hukum dengan jenis-jenis bank



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.2.1.1. Peserta didik dapat mengidentifikasi persyaratan pendirian bank dengan benar melalui telaah baca 3.2.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan persyaratan pendirian bank dengan benar melalui telaah baca 3.2.3.3. Peserta didik dapat mengklasifikasikan persyaratan pendirian bank dengan benar melalui telaah baca



Pertemuan II 3.2.4.4. Peserta didik dapat menguraikan persyaratan pendirian bank dengan benar melalui telaah baca 4.2.1.1. Pesera didik dapat membuat membuat ringkasan berupa persyaratan pendirian bank dengan benar melalui penugasan Pertemuan III 3.2.5.5. Peserta didik dapat menyebutkan bentuk badan hukum bank dengan benar melalui telaah baca 3.2.6.6. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk badan hukum bank dengan benar melalui telaah baca 3.2.7.7. Peserta didik dapat menyesuaikan bentuk badan hukum bank dengan benar melalui telaah baca 4.2.2.2. Peserta didik dapat membuat daftar kelompok bentuk-bentuk badan hukum untuk legalitas usaha perbankan sesuai dengan jenis-jenis bank dengan benar melalui penugasan Pertemuan IV 3.2.8.8. Peserta didik dapat mengkorelasikan bentuk badan hukum bank dengan benar melalui telaah baca 4.2.2.2. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pengelompokkan bentuk badan hukum dengan jenis -jenis bank dengan benar melalui penugasan E. Materi Pembelajaran:(Regul ar (fakta, konsep,proseural,metakogni tif), pengayaan,remi dial) 1. Materi Prinsip 1. Persyaratan Pendirian Bank Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 dan SK Direktur BI Nomor 32/33/KEP/DIR Tanggal 12 Mei 1999, menetapkan ketentuan bagi pendirian bank umum dan BPR bahwa untuk pendirian Bank Umum dan BPR meliputi persetujuan prinsip dan izin usaha. a. Izin Prinsip Izin prinsip adalah persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan pendirian bank. Untuk memperoleh persetujuan prinsip, calon pemilik mengajukan kepada BI yang memuat: 1) Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART, dengan memuat: a. Nama dan tempat keduduka b. Kegiatan usaha sebagai bank c. Permodalan d. Wewenang, tanggung jawab dan masa jabatan komisaris dan direksi 2) Daftar kepemilikan a. Daftar calon pemegang saham berikut rincian besaran kepemilikan saham (PT) b. Daftar calon anggota berikut simpanan pokok, wajib dan hibah (koperasi) 3) Rencana organisasi 4) Rencana kerja tahun pertama b. Analisis terhadap peluang pasar dan potensi ekonomi c. Rencana kegiatan usaha, penghimpunan dan penyaluran dana bank, serta langkah-langkahnya d. Rencana kebutuhan pengawai e. Proyeksi arus kas selama 12 bulan, neraca dan perhitungan laba rugi 5) Bukti setoran modal minimal 30% dari modal disetor dalam bentuk bilyet giro BI a. Modal disetor untuk Bank Umum sebesar 3 trilliun. b. Modal disetor untuk BPRS c. 2 M untuk wilayah Jabodetabek d. 1 M untuk Ibu kota Propinsi e. 500 Juta untuk kota dan kabupaten diluar keduanya. 6) Surat pernyataan dari calon pemilik, bahwa modal tsb; a. Tidak berasal dan pinjamanan atau fasilitas pembiayaan. b. Tidak berasal dan untuk pencucian uang 7) Persetujuaan selambat-lambatnya akan diberikan selama 60 hari setelah dokumen permohonan diterima. BI wajib melakukan a. Penelitian atas kelengkapan dan kebbenaran dokumen. b. Wawancara terhadap calon pemilik, komisasris dan direksi c. Ananlisis yang meliputi; d. Tingkat persaingan yangsehat antar bank e. Tingkat kejenuhan bank



f. Kondisi ekonomi/pemerataan g. Pernyataan pemilik 8) Persetujuan prinsip tersebut berlaku selama 360 hari b. Izin Usaha Izin usaha adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha bank, setelah persiapan pendirian bank selesai dilakukan. Izin usaha di ajukan kepada Bank Indonesia dengan melampirkan: 1) Akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART yang telah disahkan instansi berwenang 2) Data kepemilikan berupa daftar pemegang saham atau daftar anggota. 3) Daftar susunan komisaris dan direksi 4) Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk personalia 5) Bukti pelunasan modal disetor minimum 6) Bukti kesiapan operasional a. Daftar aktiva tetap dan inventaris b. Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor c. Foto gedung dan tata letak ruangan d. Contoh formulir atau warkat yang akan digunakan untuk operasional bank e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan 7) Surat pernyataan dari pemilik bank bahwa pelunasan modal disetor; a. Tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan b. Tidak berasal dan untk pencucian uang 8) Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi anggota komisaris 9) Surat pernyataan tidak merangkap jabatan bagi anggota direksi 10) Surat pernyataan dari anggota komisaris dan direksi bahwa yang bersangkutan tidak memiliki hubungan kekeluargaan 11) Surat pernyataan dari anggota direksi bahwa yang bersangkutan baik secara sendiri ataupun bersama sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari jumlah modal disetor pada suatu perusahaan lain. 12) Persetujuan atau penolakan izin usaha diberikan selambat -lambatnya 60 hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap 13) Bank yang telah mendapat izin usaha dari direksi BI wajib melaksanakan kegiatan usaha selambatlambatnya 60 hari terhitung sejak tanggal izin usaha dikeluarkan. 14) Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi bank kepada BI selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan operasional c. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi 1) Persyaratan Umum anggota dewan komisaris dan direksi a. Tidak termasuk daftar hitam BI b. Memiliki kemampuan melaksanakan tugas c. Memiliki integritas Akhlak dan moral Komitmen Disiplin Layak dan wajar 2) Bank yang sebagian sahamnya dimiliki asing boleh menempatkan WNA sebagai anggota komisaris dan anggota direksi. 3) Jumlah anggota komisaris sekurang -kurangnya dua orang dan wajib memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang perbankan 4) Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan a. Sebagai anggota komisaris sebanyak-banyaknya satu bank lain/BPR b. Sebagai anggota dewan komisasris, direksi atau eksekutif sebanyak- banyaknya dua perusahaan lain bukan bank/BPR 5) Mayoritas anggota komisasri dilarang memiliki hubungan keluarga 6) Direksi bank minimal berjumlah 3 orang dan memiliki pengalaman operasional bank minimal selama 5 tahun sebagai pejabat eksekutif bank 7) Anggota direksi dilarang rangkap jabatan pada perusahaan lain



8) 9)



Anggota direksi dilarang memiliki hubungan kekeluargaan Anggota direksi juga dilarang memiliki saham melebihi 25 % dari modal disetor pada perusahaan lain. 10) Direksi bank dilarang memberikan tugas kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas 11) Calon anggota direksi dan komisaris harus mendapat persetujuan BI. a. Permohonan diajukan ke BI b. BI melakukan proses selama maksimal 15 hari meliputi; Kelengkapan dan kebenaran dokumen Wawancara terhadap calon Laporan pengangkatan disampaikan kepada BI maksimal 10 hari setelah pengangkatan disahkan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) 2.



F.



Bentuk Badan Hukum Bank Disamping izin yang telah diajukan, maka permohonan dapat memilih bentuk badan hukum yang diinginkan dan yang telah ditentukan. Pemilihan bentuk badan hukum ini tergantung dari jenis bank yang dipilihnya. Masing -masing bentuk badan mempunyai kelebihan dan kekurangan nya. Ada beberapa bentuk hukum bank yang dapat dipilih jika ingin mendirikan bank sesuai dengan undangundang nomor 10 tahun 1998.. Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu dari alternative di bawah ini: Perseroan Terbatas Koperasi atau Perseroan daerah (PD) Sedangkan bentuk badan hukum Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan undang-undang nomor 7 tahun 1992 dapat berupa: Perusahaan Daerah (PD) Koperasi Perseroan Terbatas (PT) Atau bentuk lainnya yang ditetapkan pemerintah Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan : Saintifik  Model : Discovery Learning  Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



G. Media Pembelajaran : a. Alat : Proyektor, ATK, Speaker b. Sumber Belajar : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 2. Hal 7 – 16, Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No. I



Keg. Pemb. Pendahuluan



Sintak Model Discovery Learning



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang



II



Inti



1. Persiapan.



akan di capai pada proses pembelajaran.  Membagi kelas menjadi 4 kelompok  Persiapan buku pembelajaran peserta didik



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 2 halaman 7- 9



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik dari hasil kegiatan membacanya  Bertanya kepada peserta didik mengenai persyaratan pendirian bank serta mengklasifikasikannya.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang persyaratan pendirian bank serta mengklasifikasikannya.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4.



Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai persyaratan pendirian bank serta mengklasifikasikannya.



5.



Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran di dinding kelas



6.



Pembuktian.



7.



III



Penutup



Menarik kesimpulan.



70 Menit



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang persyaratan pendirian bank serta mengklasifikasikannya.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut berupa pembuatan laporan mengenai persyaratan pendirian bank 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan II No.



Sintak Model Discovery Learning



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



1. Persiapan.



 Meminta peserta didik untuk mengulangi materi pada pertemuan sebelumnya



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik dari hasil kegiatan membacanya  Bertanya kepada peserta didik mengenai persyaratan pendirian bank  Meminta peserta didik secara individu membuat uraian materi tentang persyaratan pendirian bank.



4.



Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara individu untuk menambah ringkasan uraian mengenai materi persyaratan pendirian bank dari berbagai sumber lainnya



5.



Pengolahan data.



 Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran di dinding kelas



6.



Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil individu yang tertempel di dinding



Penutup



Menarik kesimpulan.



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Persiapan buku pembelajaran peserta didik



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



7.



III



Uraian Kegiatan Pembelajaran



 Membuat kesimpulan dari hasil tugas individu tentang persyaratan pendirian bank  Guru memberi penguatan tentang hasil ringkasan peserta didik. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1.



Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Persiapan buku teks dasar-dasar perbankan jilid 2 halaman 10-16



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta untuk membaca buku teks mengenai bentuk badan hukum bank



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai bentuk badan hukum bank  Bertanya kepada peserta didik mengenai bentuk badan hukum bank.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang badan hukum bank  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4.



Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai bentuk badan hukum bank.



5.



Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran di dinding kelas



6.



Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7.



Menarik kesimpulan.



Waktu (menit)



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi badan hukum bank



III



 Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut berupa membuat daftar kelompok bentuk-bentuk badan hukum untuk legalitas usaha perbankan sesuai dengan jenis-jenis bank. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan IV No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1.



Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Persiapan buku teks dasar-dasar perbankan jilid 2 halaman 10-16



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta untuk membaca buku teks mengenai korelasi bentuk badan hukum bank dengan jenis-jenis bank.



3.



Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai korelasi bentuk badan hukum bank dengan jenis jenis bank.  Meminta peserta didik secara kelompok membuat daftar kelompok korelasi bentuk badan hukum bank dengan jenis -jenis bank.



4.



Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari daftar kelompok bentuk badan hukum bank yang dikorelasikan dengan jenis -jenis bank dari buku teks maupun sumber lain.



5.



Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6.



Pembuktian.



 Secara



individu



Peserta



Didik



diminta



memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding 7.



III



I.



Menarik kesimpulan.



Penutup



Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. a.



Instrumen Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



 Masing-msing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kelompoknya.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan.  Guru meminta Peserta didik untuk mempresentasikan tugas tindak lanjut berupa daftar kelompok bentuk-bentuk badan hukum untuk legalitas usaha perbankan sesuai dengan jenis-jenis bank. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut dan menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya tentang jenis lembaga keuangan. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Bentuk instrument Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial Jurnal penilaian sikap sosial



No



b.



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Kejadian/Prilaku Mengerjakan solat duha Membuang sampah sembarangan



Butir sikap disiplin



Pos/ Neg +



Gotongroyong



-



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal Jawaban 1 Mengapa suatu bank yang akan Dengan adanya izin dari instansi terkait yaitu berdiri memerlukan izin dari instansi bank Indonesia, sebuah bank dapat terkait? menjalankan kegiataannya dengan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan



Skor 20



2



3



4



5



c.



pemerintah Persyaratan yang harus dipenuhi oleh bank umum dan BPR yaitu: 1. Susunan organisasi dan kepengurusan 2. Permodalan 3. Kepemilikan 4. Keahlian dibidang perbankan 5. Kelayakan rencana kerja Apa yang dimaksud dengan izin Izin prinsip adalah persetujuan yang diberikan usaha dan izin prisnip serta untuk melakukan persiapan pendirian bank siapakah lembaga yang berwenang sedangkan izin usaha adalah izin yang diberikan mengeluarkan izin tersebut? untuk melakukan kegiatan usaha bank setelah persiapan pendirian bank selesai dilakukan. Instansi yang berwenang mengeluarkan izin tersebut adalah Bank Indonesia. Mengapa sebuah bank harus Bank yang memiliki badan hukum berarti bank memiliki badan hukum? memiliki pertanggung jawaban sendiri, dapat melakukan perbuatan hukum, menuntut dan dituntut dimuka pengadilan dan memiliki harta kekayaan sendiri terpisah dari hak dan kewajiban pengurus, anggota atau pendirinya. Sebutkan bentuk badan hukum Bentuk badan hukum bank antara lain: bank berdasarkan undang-undang 1. Perseroan Terbatas (PT) no 10 tahun 1998! 2. Koperasi 3. Perseroan Daerah (PD) Jumlah Untuk mendapatkan izin pendirian bank umum dan bank perkreditan rakyat harus memenuhi persyaratan. Apa sajakah persyaratan itu?



Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Carilah kliping atau berita tentang kasus sebuah bank 2. Identifikasi permasalahan atas kasus tersebut 3. Berikan solusi dengan menggunakan format yang telah tersedia



No.



Format Lembar Kerja peserta Didik Permasalahan Pemecahan



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Talang kelapa, Agustus 2018 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



20



20



20



20



100



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Ganjil : Perbankan Dasar : Jenis Lembaga Keuangan : 8 x 45 Menit (4 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.3. Menganalisis berbagai jenis lembaga 3.1.1. Menyebutkan jenis lembaga keuangan keuangan 3.3.2. Menjelaskan jenis lembaga keuangan 3.3.3. Menjelaskan fungsi lembaga keuangan 3.3.4. Menjelaskan peran lembaga keuangan 3.3.5 Mengklasifikasi jenis lembaga keuangan 4.2. Melakukan klasifikasi lembaga keuangan bank dan non bank 4.3.1. Membuat bagan pengelompokkan lembaga keuangan 4.3.2. Mempresentasikan bagan pengelompokkan lembaga keuangan D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.1.1.1. Peserta didik dapat menyebutkan jenis lembaga keuangan dengan benar melalui tayangan vidio. 3.3.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan jenis lembaga keuangan dengan benar melalui tayangan vidio. Pertemuan II 4.3.1.1. Peserta didik dapat membuat bagan pengelompokkan lembaga keuangan dengan benar melalui tugas mandiri 4.3.2.2. Peserta didik dapat mempresentasikan bagan pengelompokkan lembaga keuangan dengan benar melalui presentasi langsung



Pertemuan III 3.3.3.3. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi lembaga keuangan dengan benar melalui diskusi kelompok Pertemuan IV 3.3.4.4. Peserta didik dapat menjelaskan peran lembaga keuangan dengan benar melalui diskusi kelompok 3.3.5.5. Peserta didik dapat mengklasifikasi jenis lembaga keuangan dengan benar melalui diskusi kelompok. E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakognitif), pengayaan,remi di al) 1. Materi Fakta 1. Pengertian Lembaga Keuangan Dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan di berbagai forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya pembicaraan masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis. Perusahaan yang bergerak di dunia bisnis terdiri dari beragam perusahaan dan bergerak dalam berbagai bidang usaha, mulai dari usaha perdagangan, industri, pertanian, manufaktur, keuangan, dan sebagainya. Masing-masing bidang usaha memiliki karakteristik tersendiri. Masalah pokok yang paling sering dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal kerja atau investasi. Dana memang dibutuhkan baik untuk perusahaan yang baru berdiri atau yang sudah berjalan bertahun-tahun. Lembaga keuangan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan hadir menawarkan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana. Lembaga keuangan membiayai permodalan suatu bidang usaha di samping usaha lain seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya. Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris), Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa. Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah menjadi bagian utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama menyatakan bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep ekonomi Islam yang dikenal dengan perbankan syari‟ah, namun faktanya pemakai jasanya perbankan syari‟ah juga banyak dari kalangan non-Islam. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin dilakukan secara tunai. Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No.792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan didefinisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Sedangkan Lembaga Keuangan menurut Undang- Undang No.14/1967 Pasal 1 ialah semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan, lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang defisit dana baik itu sektor rumah tangga, swasta, maupun pemerintah. 2. Jenis Lembaga Keuangan Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990, lembaga keuangan diberikan batasan sebagai semua badan yang kegiatannya dalam



bidang keuangan, melakukan penghimpunan dana, dan penyaluran dana kepada masyarakat, terutama guna membiayai investasi perusahaan. Dalam peraturan tersebut, lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan, namun peraturan tersebut tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan hanya untuk investasi perusahaan.Dalam kenyatannya, kegiatan pembiayaan lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, serta kegiatan distribusi barang dan jasa. Lembaga keuangan (atau sering juga disebut lembaga intermediasi) dapat dikelompokkan berdasarkan kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung. Atas dasar tersebut lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan depositori (depository financial institution) dan lembaga keuangan non depositori (non depository financial institution). a. Lembaga Keuangan Bank (Depository financial institution) Lembaga keuangan depositori atau sering juga disebut depository intermediary. Lembaga keuangan ini menghimpun dan secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (deposits) misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka yang diterima dari penabung atau unit surplus. Unit surplus memiliki kelebihan pendapatan, setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan yang menawarkan jasa- jasa seperti ini adalah bank-bank. Berdasarkan fungsinya bank dapat dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bank.  Bank sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan memegang fungsi sebagai bank sirkulasi, bankers bank, dan lender of the last resort. Biasanya pelayanan yang diberikan oleh Bank Indonesia lebih banyak kepada pihak pemerintah dan dunia perbankan. Dengan kata lain nasabah dari Bank Indonesia adalah lebih banyak kepada lembaga perbankan. Tujuan utama Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut bank sentral memiliki tujuan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjada kelancaran sistem devisa serta mengatur dan mengawasi bank.  Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan nama bank komersil dan dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu bank umum devisa (melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing) dan bank umum non devisa (tidak melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing).  Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat awalnya berasal dari Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat. Jenis produk yang ditawarkan relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR, seperti pembukaan rekening giro dan ikut kliring. b. Lembaga Keuangan Non Bank (Non depository financial institution) Pengertian lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan berkembang sejak tahun 1972, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah. Lembaga keuangan non depositori atau sering juga disebut lembaga keuangan Non bank.Lembaga keuangan non bank terbagi menjadi tiga jenis, yaitu lembaga keuangan kontraktual, lembaga keuangan investasi, dan lembaga keuangan pembiayaan. Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual (contractual institutions) yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian misalnya polis asuransi, program pensiun. Kelompok lembaga keuangan kontraktual dapat disebut perusahaan asuransi dan dana pensiun. Lembaga keuangan investasi (investment institution) misalnya perusahaan efek, reksadana. Lembaga keuangan bukan bank lainnya yaitu perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan (finance company) yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen



dan kartu kredit. Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia saat ini antara lain : a. Pasar Modal Pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana(emiten) dengan para penanam modal (investor). Dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi dimana jika diukur dari waktunya modal yang diperjualbelikan merupakan modal jangka panjang. b. Pasar Uang Sama seperti halnya pasar modal, yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan di pasar uang adalah berjangka waktu pendek dan di pasar modal berjangka waktu panjang.Dalam pasar uang transaksi yang lebih banyak dilakukan dengan media elektronika sehingga nasabah tidak perlu datang langsung. c. Koperasi Simpan Pinjam Koperasi yang menghimpun dana dari para anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum, artinya para anggota koperasi dan masyarakat umum. Artinya para anggota koperasi simpan pinjam menyimpan uangnya sementara belum igunakan.Kemudian oleh pengurus koperasi uang tersebu dipinjamkan kembali para anggotanya yang membutuhkan, termasuk kepada masyarakat umum yang membutuhkan jika memungkinkan. d. Perusahaan Pegadaian Lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu.Jaminan nasabah tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan. Besarnya nilai jaminan akan mempengaruhi jumlah pinjaman Sementara ini usaha pegadaian secara masih dilakukan pemerintah. e. Perusahaan Sewa Guna (Leasing) Bidang usahanya lebih di tekankan kepada pembiayaan barang-barang modal yang di inginkan oleh nasabahnya. Sebagai contoh jika seseorang ingin memperoleh barang-barang modal secara kredit, maka kebutuhan ini pembayarannya dapat ditutup oleh perusahaan leasing. Pembayaran oleh nasabah diangsur sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Jadi dalam hal ini perusahaan leasing lebih banyak bergerak dalam bidang pembiayaan barang-barang kebutuhan modal. f. Perusahaan Asuransi Perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggunga. Setiap nasabah dikenakan polis asuransi akan menanggung kerugian dengan menggantikannya apabila nasabahnya terkena musibah atau terkena risiko seperti yang telah diperjanjikan. Artinya usaha asuransi merupakan kegiatan menanggung risiko yang dikaitkan dengan keuangan antara polis yang harus dibayar dan klaim yang diterimanya. Besarnya polis akan memengaruhi klaim yang akan diterima. g. Perusahaan Anjak Piutang (factoring) Merupakan perusahaan yang usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah perusahaan lain atau dapat pula mengelola penjualan kredit perusahaan yang membutuhkannya. Usaha ini memang relatif baru di Indonesia.Perusahaan ini kegiatan utamanya adalah membantu perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dalam melakukan penagihan atau pengelolaan utangnya.Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini merupakan fee yang telah disepakati bersama atau keuntungan dari harga jual dengan hasil penagihan yang dilakukannya. h. Perusahaan Modal Ventura Merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi. Perusahaan jenis ini relatif baru di indonesia. Usahanya lebih banyak memberikan pembiayaan dalam bentuk kredit tanpa jaminan yang umumnya tidak dilayani oleh lembaga keuangan lainnya. Selama ini kredit dengan jaminan sangat menyulitkan, memberatkan dan menghambat nasabah untuk memperoleh modal, walaupun dewasa ini pihak perbankan telah memperlunak persyaratan untuk memperoleh kredit. i. Dana Pensiun Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana pensiun melalui iuran yang dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana yang terkumpul oleh dana pensiun diusahakan lagi dengan menginvestasikannya ke berbagai sektor yang menguntungkan. Perusahaan yang mengelola dana pensiun dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan lainnya. j. Perusahaan kartu plastik Perusahaan ini menerbitkan kartu plastik/kartu kredit. Kartu plastik digunakan sebagai pengganti uang



tunai yang dipergunakan untuk berbagai keperluan lainnya. Pihak yang mengeluarkan kartu plastik ini dapat dilakukan oleh bank atau lembaga pembiayaan lainnya 2. Materi Konsep 1. Peran Lembaga Keuangan Menurut Ycager & Seitz lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan sebagai berikut: a. Pengalihan aset (assets transmutation) Lembaga keuangan memiliki asset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan peminjam. Dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan atau asset transmutation. b. Likuiditas (Liquidity) Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan. c. Alokasi pendapatan (Income allocation) Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang memadai dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan pension sehingga pendapatannya jelas akan berkurang. Untuk menghadapi masa yang akan datang tersebut mereka menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja membeli atau menyimpan barang misalnyatanah, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tahungan, deposito, program pensiun, polis asuransi atau saham-saham adalah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama. d. Transaksi (Transaction) Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya rekening giro, tabungan, deposito dan sebagainya, merupakan bagian dari sistem pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sehagai uang. Produk- produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa. Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari. Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang menyediakan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter. 2. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Secara umum, lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank dan non bank. Mengingat kegiatan utama dari lembaga keuangan adalah menghimpun dasn menyalurkan dana, maka perbedaan antara bank dan lembaga keuangan non bank dapat dilihat melalui kegiatan utama tersebut. Perbedaan kedua bentuk lembaga keuangan tersebut dapat digambarakan dalam tabel berikut ini. NO KEGIATAN BANK NON BANK 1



Penghimpunan Dana



Secara



langsung berupa simpanan dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito)



Secara tidak langsung dari masyarakat (surat berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)



Hanya secara tidak langsung dari masyarakat (terutama melalui kertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)



2



Penyaluran Dana



F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode



Untuk tujuan investasi konsumsi



modal dan



Terutama untuk tujuan investasi



Kepada badan usaha dan individu



Terutama usaha



kepada badan



Untuk tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang



Terutama untuk jangka menengah dan panjang



: Saintifik : Discovery Learning : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



G. Media Pembelajaran : a. Alat : Proyektor, ATK, Speaker b. Sumber Belajar : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 1. Hal 43 – 56, Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 2 kelompok besar  Persiapan penayangan vidio pembelajaran



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik mencermati tayangan vidio pembelajaran mengenai jenis lembaga keuangan



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik tayangan vidio jenis lembaga keuangan  Bertanya kepada peserta didik mengenai jenis lembaga keuangan  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang jenis lembaga keuangan  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data. Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai jenis lembaga keuangan 5. Pengolahan data.  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas buffalo  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas 6. Pembuktian.  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan 7. Menarik kesimpulan.



III



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang jenis lembaga keuangan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik mencermati Bagan pengelompokan lembaga keuangan



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai bagan pengelompokan lembaga keuangan  Bertanya kepada peserta didik mengenai pengelompokan lembaga keuangan  Meminta peserta didik secara kelompok untuk membuat bagan pengelompokan lembaga keuangan



4. Mengumpulkan data.  Mengumpulkan informasi yang didapat dari berbagai sumber mengenai lembaga keuangan 5. Pengolahan data.  Setiap kelompok membuat bagan pengelompokan jenis lembaga keuangan pada kertas bufallo



III



6. Pembuktian.



 Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi pengelompokan jenis lembaga keuangan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa fungsi lembaga keuangan 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 1 hal. 49



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai fungsi lembaga keuangan  Bertanya kepada peserta didik mengenai fungsi lembaga keuangan  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang fungsi lembaga keuangan



4. Mengumpulkan data.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama  Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai fungsi lembaga keuangan



III



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang fungsi lembaga keuangan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pmbelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa peran lembaga keuangan 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan IV No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 1 hal. 47



3. Identifikasi masalah  Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai peran lembaga keuangan  Bertanya kepada peserta didik mengenai peran lembaga keuangan  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang peran lembaga keuangan 4. Mengumpulkan data.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama  Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai peran lembaga keuangan 5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang peran lembaga keuangan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “sejarah uang”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Bentuk instrumen Sikap Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes tertulis Tes uraian Tes Ujuk Kerja Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik : Observasi Bentuk : Jurnal Format Penilaian : Sikap sosial



No



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Jelaskan dengan bahasamu sendiri apa yang anda ketahui tentang lembaga keuangan! 2 Menurut pendapat anda, mengapa di setiap negara perlu ada lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan bank maupun non bank! 3



Jelaskan peran lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatankegiatan di bidang keuangan!



4



Jelaskan perbedaan antara lembaga keuangan bank dan non bank!



Jurnal penilaian sikap sosial Butir Kejadian/Prilaku sikap Mengerjakan solat disiplin duha Membuang sampah Gotongsembarangan royong



Pos/ Neg + -



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Lembaga keuangan adalah suatu lembaga yang dalam operasi sehari-harinya menjalankan jasa di bidang keuangan, yaitu berupa perantara (intermediasi) dari pihak yang surplus dana kepada pihak yang defisit dana baik itu sektor rumah tangga, swasta, maupun pemerintah Karena di setiap negara pasti ada perusahaan. Masalah pokok yang paling sering dialami oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Lembaga keuangan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan hadir menawarkan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana. Lembaga keuangan membiayai permodalan suatu bidang usaha di samping usaha lain seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya. Peran lembaga keuangan diantaranya : a. Pengalihan aset (assets transmutation): Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau dapat diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan peminjam. b. Likuiditas (Liquidity): Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan. c. Alokasi pendapatan (Income allocation): menghadapi masa yang akan datang dengan menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang dengan pemilikan sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tahungan, deposito, program pensiun, polis asuransi atau saham-saham adalah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan alternatif pertama. d. Transaksi (Transaction): Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sehagai uang. Produk- produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa.



Skor 25



25



25



25



NO



KEGIATAN



BANK



1



Penghimpu nan Dana



Secara langsung berupa simpanan Dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito)



2



Penyaluran Dana



Secara tidak langsung dari masyarakat (surat berharga, penyertaan, Untuk tujuan pinjaman/kredit investasi lembaga lain) Kepada badan usaha dan individu Untuk tujuan jangka pendek,menengah , dan panjang



NON BANK Hanya secara tidak langsung masyarakat (terutama melaluikertas berharga, bisa juga dari penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain)



Terutama modal untuk tujuan dari Investasi dan konsumsi Terutama kepada badan usaha Terutama untuk jangka menengah dan panjang



Jumlah



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Carilah minimal 3 gambar jenis lembaga keuangan kemudian ditempel pada kertas hvs 2. Identifikasilah jenis lembaga keuangan tersebut beserta bentuk kegiatannya



No.



Format Lembar Kerja peserta Didik Gambar Jenis Lembaga Keuangan Identifikasi bentuk Kegiatan



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Talang kelapa, September 2018 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Ganjil : Perbankan Dasar : Jenis Uang : 4 x 45 Menit (2 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, d an solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.4. Menganalisis berbagai jenis uang 3.4.1. Mengidentifikasi sejarah uang 3.4.2. Menjelaskan pengertian uang 3.4.3. Menjelaskan kriteria uang 3.4.4. Menyebutkan jenis-jenis uang 3.4.5. Menjelaskan jenis-jenis uang 3.4.6. Mengklasifikasikan jenis-jenis uang 3.4.7. Mendeteksi jenis-jenis uang 4.4. Mengklasifikasikan berbagai jenis uang



4.4.1. Membuat album klasifikasi berbagai jenis uang



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.4.1.1. Peserta didik dapat mengidentifikasi sejarah uang dengan benar melalui tayangan vidio. 3.4.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian uang dengan benar melalui tayangan vidio 3.4.3.3. Peserta didik dapat menjelaskan kriteria uang dengan benar melalui tayangan vidio Pertemuan II 3.4.4.4. Peserta didik 3.4.5.5. Peserta didik 3.4.6.6. Peserta didik 3.4.7.7. Peserta didik



dapat menyebutkan jenis-jenis uang dengan benar melalui telaah baca. dapat menjelaskan jenis-jenis uang dengan benar melalui telaah baca. dapat mengklasifikasikan jenis-jenis uang dengan benar melalui telaah baca. dapat mendeteksi jenis-jenis uang dengan benar melalui telaah baca.



4.4.1.1. Peserta didik dapat membuat album klasifikasi berbagai jenis uang dengan benar melalui telaah baca. E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakognitif), pengayaan,remi di al) 1. Materi Fakta 1. Sejarah adanya uang Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperoleh itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia kepada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya timbul “barter”, yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini, di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya; dan kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted). Benda- benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang; penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan; serta timbulnya kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda- benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, menjual, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukarmenukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan) sehingga lahirlah uang kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan „kertas-bukti‟ tersebut sebagai alat tukar. 2. Sejarah Uang di Indonesia Indonesia memiliki cerita tersendiri tentang bagaimana uang sebagai alat tukar tercipta, mulai dari uang zaman penjajahan belanda sampai sejarah uang sampai menjadi rupiah. Semuanya membutuhkan proses yang begitu panjang. Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.



Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang.Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang. Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasioperasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional. Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah RI mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional. Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA.Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi ORI hanya diakui oleh pemerintah RI dan mata uang NICA hanya diakui oleh AFNEI.Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah RI dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI. Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia, pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI). Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi Bank Tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran. Pada awalnya di Indonesia, uang dalam hal ini uang kartalditerbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut.Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satusatunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal.Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi. 3. Jenis-jenis Uang Uang yang beredar terdiri atas beberapa jenis, sehingga untuk mengetahui masing-masing jenis perlu suatu pengamatan khusus melalui tinjauan tertentu. Jenis uang dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Berdasarkan nilai yang terkandung dalam bendanya Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money). Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00. b. Berdasarkan bahan yang digunakan Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu



memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai: 1. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang. 2. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp 100,00), at au lima ratus rupiah (Rp 500,00). 3. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso). Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uangperakdi nilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut. Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). c. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya uang dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (giro) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek. d. Berdasarkan wilayah berlakunya 1. Uang domestik, yaitu uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu saja. Contoh: rupiah, ringgit, peso, dan baht. 2. Uang regional, yaitu uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu, seperti euro berlaku bagi negara-negara kawasan Eropa. 3. Uang internasional, yaitu uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara di dunia (internasional). Misalnya, dolar, yen, dan poundsterling. 2. Materi Konsep 1. Pengertian Uang Uang diartikan sebagai sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran dan alat tukar-menukar yang sah. Pengertian uang yang diberikan para ahli ekonomi: 1. Robertson dalam buku Money (1922): "Money is something which is widely accepted in payment for goods". Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang. 2. R. S. Sayers dalam buku Modern Banking (1938): "Money is something that is widely accepted for the settlement of debt". Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar ulang, 3. A.C. Pigou dalam buku The Veil of Money: "Money are those things that are widely used as a media for exchange”. Uang adalah segala sesuatu yang umum digunakan sebagai alat tukar. 4. Albert Gailort Hart dalam buku Money, Debt, and Economic Activity: "Money is properly which the owner can pay off the debt with certainly and without delay". Uang adalah kekayaan sehingga pemilik dapat membayar utangnya dalam jumlah dan waktu tertentu. 5. Rollin G. Thomas dalam buku Our Modern Banking and Monetary System: "Money is something that is readily and generally accepted by the public in payment for the sale of goods, services, and other valuable assets, and for the payment of debt". Uang adalah segala sesuatu yang siap sedia dan diterima umum dalam pembayaran pembelian barang- barang, jasa-jasa, dan untuk pembayaran utang. (Nopirin, 1992) Selanjutnya bertolak dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi



pada wilayah tertentu, serta keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Kriteria Uang Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat diterima secara umum, yaitu: a. Acceptability dan cognizability Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterima secara umum (acceptability) dan diketahuinya secara umum (cognizability). Diterimanya sesuatu secara umum serta penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, dan lainnya tumbuh secara luas karena kegunaan dari uang untuk ditukarkan dengan barang maupun jasa. b. Stability of value Manfaat dari sesuatu yang menjadi uang memberikan adanya nilai uang.Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk menjaga agar nilai uang tetap stabil ataupun berfluktuasi secara kecil. Apabila tidak, uang tidak akan ditrerima secara umum karena masyarakat mencoba menyimpan kekayaannya dalma bentuk barang-barang yang nilainya stabil. Jika mata uang suatu negara berfluktuasi nilainya secara tajam, maka masyarakat negara tersebut akan mengurangi fungsi uang sebagai alat penukar dan satuan hitung. c. Elasticity of supply Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha (perekonomian). Ketidakmampuan penyediaan uang untuk mengimbangi kegiatan usaha akan mengakibatkan perdagangan macet dan pertukaran dilakukan seperti pada perekeonomian barter (barang ditukar dengan barang yang lain secara langsung). Oleh karena itu, bank sentral sebagai pencipta uang tunggal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya harus mampu menyediakan uang yang cukup bagi perkembangan perekonomian tersebut.Sebaliknya, bank sentral harus bertindakdengan cepat seandainya dirasa uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan kegiatan peekonomian, dalam hal ini bank sentral harus mengurangi jumlah uang yang beredar. Kemampuan bank sentral dan lembagalembaga keuangan yang lain dalam hal penyediaan uang harus dijamin tetap baik (bersifat elastis). d. Portability Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari.Bahkan, transaksi dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan uang dalam jumlah (fisik) yang kecil jika nilai nominalnya besar. e. Durability Dalam pemindahan uang dari tangan yang satu ke tangan yang lain mengharuskan uang tersebut dijaga nilai fisiknya. Apabila tidak, uang yang rusak ataupun robek akan menyebabkan penurunan nilainya dan merusak kegunaan moneter dari uang tersebut. f. Divisibility Uang digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah sehngga uang dari berbagai nominal (satuan/unit) harus dicetak untuk mencukupi/melancarkan transaksi jual beli. Untuk menjamin dapat ditukarkannya uang satu dengan uang yang lainnya, semua jenis yang harus dijaga agar tetap nilainya. 3. Fungsi Uang Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan. a. Fungsi Asli Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai. b. Alat tukar (medium of exchange) Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang. c. Satuan hitung (unit of account) Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman.Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga).Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar



pertukaran. d. Alat penyimpan nilai (value) Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (value) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang. Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Berikut adalah beberapa fungsi turunan dari uang. Sebagai alat pembayaran Untuk menentukan harga Sebagai alat pembayaran hutang Sebagai alat penimbun kekayaan Sebagai alat pemindahan kekayaan (modal) Sebagai alat untuk meningkatkan status sosial F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode



: Saintifik : Discovery Learning : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



G. Media Pembelajaran : a. Alat : Proyektor, ATK, Speaker b. Sumber Belajar : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 1. Hal 26 – 37. Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 4 kelompok  Persiapan penayangan vidio pembelajaran



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik mencermati tayangan vidio pembelajaran mengenai sejarah uang dan kriteria uang.



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik tayangan vidio sejarah uang dan kriteria uang.  Bertanya kepada peserta didik mengenai sejarah uang dan kriteria uang.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang sejarah uang , pengertian dan kriteria uang.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang



dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama 4. Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai sejarah uang , pengertian dan kriteria uang.



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas buffalo  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang sejarah uang, pengertian dan kriteria uang.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru memberikan tugas tindak lanjut berupa pembuatan album uang dari tahun 1945 sampai sekarang. 3. Guru meyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya berupa jenis -jenis uang. 4. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 5. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan II No. I



Keg. Pemb. Pendahuluan



Sintak Model Discovery Learning



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.



II



Inti



1. Persiapan.



 Peserta didik diminta untuk bergabung ke kelompoknya masing-masing.  Persiapan penayangan vidio pembelajaran



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik mencermati tayangan vidio pembelajaran mengenai jenis jenis uang



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik tayangan vidio jenis-jenis uang..  Bertanya kepada peserta didik mengenai jenisjenis uang dan klasifikasinya.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang jenis-jenis uang dan klasifikasinya.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai sejarah uang , pengertian dan kriteria uang.



5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



70 Menit



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang sejarah uang, pengertian dan kriteria uang.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas tidak lanjut pada pertemuan sebelumnya. 3. Guru meyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya berupa jenis bank di Indonesia. 4. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 5. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial Jurnal penilaian sikap sosial



No



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Kejadian/Prilaku Mengerjakan solat duha Membuang sampah sembarangan



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Ceritakan kembali latar belakang munculnya uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran pada zaman dahulu!



2



Jelaskan yang anda ketahui tentang pengertian uang!



3



Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu benda agar dapat dijadikan



Butir sikap disiplin



Pos/ Neg +



Gotongroyong



-



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitankesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah, sedangkan jumlah logam mulia (emas dan perak) terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar (sulit dalam pengangkutan dan penyimpanan) sehingga lahirlah uang kertas. Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi pada wilayah tertentu, serta keberadaan dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang dapat diterima secara umum, yaitu: Acceptability



Skor 20



20



20



sebagai uang! 4



5



dan cognizability, Stability of value, Elasticity of supply, Portability, Durability, dan Divisibility. Sebutkan dan jelaskan jenis- Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang jenis uang berdasarkan nilai penuh (full bodied money) dan uang tanda (token yang terkandung dalam money). Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh bendanya! apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Sebutkan dan jelaskan jenis- Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya uang jenis uang berdasarkan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal lembaga yang (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan mengeluarkannya! wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (giro) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Jumlah



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Secara berkelompok carilah gambar uang 2. Tempelkan gambar tersebut pada album kelas yang diberi judul album uang



No. 1 2



Kelompok I II



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Daftar Pembagian Tugas kelompok Tugas Gambar uang kertas dan logam periode tahun 1990 – 2000 Gambar uang kertas dan logam periode tahun 2001 - 2018



Talang kelapa, Oktober 2018 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



20



20



100



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Ganjil : Perbankan Dasar : Jenis Bank di Indonesia : 6 x 45 Menit (3 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu me laksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.5. Menganalisis berbagai jenis bank 3.5.1. Menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari fungsinya di Indonesia 3.5.2. Menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari kepemilikannya 3.5.3. Menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari statusnya 3.5.4. Menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari cara menentukan harga 3.5.5. Menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari fungsinya 3.5.6. Menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari kepemilikannya 3.5.7. Menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari statusnya 3.5.8. Menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari cara menentukan harga 3.5.9. Menyebutkan jenis-jenis kantor bank di Indonesia 3.5.10. Menjelaskan jenis-jenis kantor bank di Indonesia 4.5. Mengklasifikasi kan jenis-jenis bank dan kantor bank di Indonesia



4.5.1. Membuat daftar uraian gambar berbagai macam bank dari berbagai sumber 4.5.2. Mempresentasikan hasil uraian gambar berbagai macam bank



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.5.1.1. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari fungsinya dengan benar melalui telaah baca. 3.5.2.2. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari kepemilikannya dengan benar melalui telaah baca.



3.5.3.3. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari statusnya dengan benar melalui telaah baca. 3.5.4.4. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bank dilihat dari cara menentukan harga dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan II 3.5.5.5. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari fungsinya dengan benar melalui telaah baca. 3.5.6.6. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari kepemilikannya dengan benar melalui telaah baca. 3.5.7.7. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari statusnya dengan benar melalui telaah baca. 3.5.8.8. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bank dilihat dari cara menentukan harga dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan III 3.5.9.9. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis kantor bank di Indonesia dengan benar melalui telaah baca 3.5.10.10. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis kantor bank di Indonesia dengan benar melalui telaah baca 4.5.1.1. Peserta didik dapat membuat daftar uraian gambar berbagai macam bank dari berbagai sumber dengan benar melalui telaah baca 4.5.2.2. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil uraian gambar berbagai macam bank dengan benar melalui telaah baca E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakognitif), pengayaan,remi di al) 1. Materi Fakta 1. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya Menurut Undang-undang Pokok Perbankan No.14 Tahun 1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari : Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pegawai, dan Lain-lain. Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan No.7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya UU RI No. 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan dibagi menjadi Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat. a. Bank Sentral Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank Sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian. Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia berwenang menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi dan melakukan pengendalian moneter. 2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas menyelenggaraan jasa system pembayaran, serta mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya. 3) Mengatur dan mengawasi bank Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatanusaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.



Dalam struktur moneter, penerapan bank sentral adalah pengendali peredaran uang, pembina, dan pengawas bank-bank. Peranan bank sentral, antara lain: 1) Bank sirkulasi Bank sentral adalah pemegang hakl tunggal (hak oktroi) dalam pengedaran uang kertas atau uang logam sebagai alat pembayaran yang sah. 2) Banker`s bank Bank sentral adalah bankir dari bank-bank. Di sini bank sentral berkedudukan sebagai salah satu sumber dana bagi bank lainnya. Bank sentral dapat memberikan kredit likuiditas dan kredit likuiditas gadai ulang. 3) Lender of the last resort Bank sentral adalah memberi pinjaman pada tingkat terakhir.Artinya, bank sentral dapat memberikan pinjaman kepada bank dalam bentuk fasilitas kredit likuiditas darurat. 4) Pelaksana kebijakan moneter Sebagai pelaksana kebijakan moneter, bank sentral mengeluarkan kebijaksanaan beberapa instrumen moneter, seperti: a. cash ratio atau minimum reserve ratio requirement b. open market operation (operasi pasar terbuka) c. discount window (fasilitas diskonto) d. credit allocation/selective credit controle (pengawasan kredit selektif) e. foreign exchange rate (tingkat nilai tukar mata uasng asing) 5) Penjaga posisi likuiditas negara Dimana termasuk di dalamnya masalah pengaturan dan penatausahaan neraca pembayaran Indonesia. b. Bank Umum Pengertian Bank Umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial bank). Bank umum mempunyai banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama antara lain: 1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan; 2) memberikan kredit; 3) menerbitkan surat pengakuan utang; 4) memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri; 5) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga; 6) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan 7) melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. c. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu: 1) menerima simpanan berupa giro, 2) mengikuti kliring, 3) melakukan kegiatan valuta asing, 4) melakukan kegiatan perasuransian. Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini. 1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito. 2) Memberikan pinjaman kepada masyarakat. 3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.



2. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya Apabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing. a. Bank Milik Pemerintah Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia 46 (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh BPD DKI, BPD Jateng, dan sebagainya. b. Bank Milik Swasta Nasional Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain. c. Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Standard Chartered Bank. d. Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. Contohnya Inter Pacifik Bank, Mitsubishi Buana Bank, dan Bank Sakura Swadarma.. 3. Jenis Bank Berdasarkan Statusnya Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal, maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu. Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers cheque, pembukaan, dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia. b. Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. 4. Jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan Harga a. Bank Konvensional Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman. Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek. Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro, deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan



primer, cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR. b. Bank Syariah Sekarang ini banyak berkembang bank syariah. Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuanketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya.Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas. Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah. 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah). 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). 5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan hadis.Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.



5.



a.



b.



c.



Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim, akan tetapi juga masyarakat nonmuslim. Saat ini bank syariah sudah tersebar di berbagai negara-negara muslim dan nonmuslim, baik di Benua Amerika, Australia, dan Eropa. Bahkan banyak perusahaan dunia yang telah membuka cabang berdasarkan prinsip syariah.Contoh Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri. Jenis-Jenis Kantor Bank Yang dimaksud dengan jenis-jenis kantor bank dapat dilihat dari luasnya kegiatan jasa-jasa bank yang ditawarkan dalam suatu cabang bank. Luasnya kegiatan ini tergantung dari kebijaksanaan kantor pusat bank tersebut. Disamping itu, besar kecilnya kegiatan cabang bank tersebut tergantung pula dari wilayah operasinya. Jenis-jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai berikut : Kantor pusat Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat di kantor ini. Setiap bank memiliki satu kantor pusat dan kantor pusat tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana kantor bank lainnya, akan tetapi mengendalikan jalannya kebijaksanaan kantor pusat terhadap cabang-cabangnya. Dapat diartikan pula bahwa kegiatan kantor pusat tidak melayani jasa bank kepada masyarakat umum. Kantor cabang penuh Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain, semua kegiatan perbankan ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu. Kantor cabang pembantu Merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian saja. Perubahan status dari cabang pembantu ke cabang penuh dimungkinkan apabila memang cabang tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat.



d. Kantor kas Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain, kantor kas hanya melakukan sebagian kecil dari kegiatan perbankan dan berada dibawah cabang pembantu atau cabang penuh. Bahkan sekarang ini banyak kantor kas yang melakukan pelayanan dengan mobil dan sering disebut kas keliling. F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode G. Media Pembelajaran : a. Alat b. Sumber Belajar dengan materi



: Saintifik : Discovery Learning : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



: Proyektor, ATK, Speaker : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 1. Hal 72 - 81, Internet, Literatur lain yang sesuai



H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 4 kelompok



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasardasar perbankan jilid 1 hal 73-78



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik jenis-jenis bank.  Bertanya kepada peserta didik mengenai jenisjenis bank.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang jenis-jenis bank.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai jenis-jenis bank.



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs



 Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



III



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang jenis-jenis bank.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca kembali jenisjenis bank



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai tugas bank berdasarkan jenisnya.  Bertanya kepada peserta didik mengenai tugas bank berdasarkan jenisnya.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang tugas bank berdasarkan jenisnya.



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



III



5. Pengolahan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai jenis-jenis bank.  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang tugas bank berdasarkan jenisnya.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa jenis-jenis kantor bank. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 1 hal. 79-80



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai jenis-jenis kantor bank.  Bertanya kepada peserta didik mengenai jenisjenis kantor bank.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang jenis-jenis



kantor bank. 4. Mengumpulkan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



5. Pengolahan data.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama  Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai jenis-jenis kantor bank.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang jenis-jenis kantor bank.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pmbelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa kegiatan usaha bank umum 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial



Jurnal penilaian sikap sosial No



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Kejadian/Prilaku Mengerjakan solat duha Membuang sampah sembarangan



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya!



Butir sikap disiplin



Pos/ Neg +



Gotongroyong



-



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Berdasarkan fungsinya bank dibagi menjadi Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.



Skor 30



Bank Sentral: Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Bank Umum: Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.



2



Sebutkan jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikannya!



3



Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bank berdasarkan statusnya!



Bank Perkreditan Rakyat (BPR): BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Apabila ditinjau dari segi k epemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing. Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka bank umum dapat dibagi ke dalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut: Bank Devisa: Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang



10



20



4



Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bank berdasarkan cara menentukan harga!



5



Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kantor bank!



berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Bank Non Devisa: Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan Harga Bank Konvensional: bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. Bank Syariah: Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuanketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. Jenis-jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai berikut : Kantor pusat: Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan sampai kepada pengawasan terdapat di kantor ini.



20



20



Kantor cabang penuh: Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank paling lengkap. Dengan kata lain, semua kegiatan perbankan ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu. Kantor cabang pembantu: Merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian saja. Perubahan status dari cabang pembantu ke cabang penuh dimungkinkan apabila memang cabang tersebut sudah memenuhi kriteria sebagai cabang penuh dari kantor pusat. Kantor kas: Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi teller/kasir saja. Jumlah



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Carilah gambar berbagai macam bank dari berbagai sumber 2. Tempelkan gambar tersebut yang telah ditemukan pada kertas folio dan analisislah gambar tersebut sesuai dengan format yang telah tersedia



No.



Gambar



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Format Lembar Kerja peserta Didik Fungsi Kepemilikan Status



Cara Menentukan Harga



Talang kelapa, Oktober 2018 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Ganjil : Perbankan Dasar : Kegiatan usaha bank umum dan bank perkreditan rakyat : 6 x 45 Menit (3 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.6. Menganalisis kegiatan usaha bank 3.6.1. Mengidentifkasi kegiatan usaha bank umum umum dan bank perkreditan rakyat 3.6.2. Menguraikan kegiatan usaha bank umum 3.6.3. Mengklasifikasikan kegiatan usaha bank umum 3.6.4. Mengidentifkasi kegiatan usaha bank perkreditan rakyat 3.6.5. Mengidentifikasi kegiatan yang dilarang dilakukan BPR 3.6.6. Menguraikan kegiatan usaha bank perkreditan rakyat 3.6.7. Mengklasifikasikan kegiatan usaha bank perkreditan rakyat 3.6.8. Membedakan kegiatan usaha bank umum dan BPR 4.6. Mengklasifikasikan kegiatan usaha bank umum dan bank perkreditan rakyat



4.6.1. Membuat bagan klasifikasi kegiatan usaha bank umum dan BPR



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.6.1.1.Peserta didik dapat mengidentifkasi kegiatan usaha bank umum dengan benar melalui telaah baca. 3.6.2.2. Peserta didik dapat menguraikan kegiatan usaha bank umum dengan benar melalui telaah baca. 3.6.3.3. Peserta didik dapat mengklasifikasikan kegiatan usaha bank umum dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan II 3.6.4.4. Peserta didik dapat mengidentifkasi kegiatan usaha bank perkreditan rakyat dengan benar melalui telaah baca.



3.6.5.5. Peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan yang dilarang dilakukan bpr dengan benar melalui telaah baca. 3.6.6.6. Peserta didik dapat menguraikan kegiatan usaha bank perkreditan rakyat dengan benar melalui telaah baca. 3.6.7.7. Peserta didik dapat mengklasifikasikan kegiatan usaha bank perkreditan rakyat dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan III 3.6.8.8. Peserta didik dapat membedakan kegiatan usaha bank umum dan bpr dengan benar melalui pengamatan. 4.6.1.1. Peserta didik dapat membuat bagan klasifikasi kegiatan usaha bank umum dan BPR dengan benar melalui pengamatan E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakogniti f), pengayaan,remi dial) 1. Materi Konsep 1. Kegiatan Bank Umum Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum juga memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BPR, baik dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah operasinya.Artinya bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank yang bersangkutan. Menurut status bank umum dibagi kedalam dua jenis, yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa. Masing-masing status memberikan pelayanan yang berbeda. Bank umum devisa misalnya memiliki jumlah layanan jasa yang paling lengkap seperti dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan jasa luar negeri. Sedangkan bank umum non devisa sebaliknya tidak dapat melayani jasa yang berhubungan dengan luar negeri. Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Menghimpun Dana (Funding) Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah: a. Simpanan Giro (Demand Deposit), Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan.Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya. b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit), Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro. c. Simpanan Deposito (Time Deposit), Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut.Namun saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.jenis deposito pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call. b. Menyalurkan Dana (Lending) Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit



yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi : a. Kredit Investasi, Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1 (satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik atau membeh peralatan pabrik seperti mesin-mesin. b. Kedit Modal Kerja, Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya. c. Kredit Perdagangan, Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen. d. Kredit Produktif, Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai. e. Kredit Konsumtif, Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri. f. Kredit Profesi, Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara. c. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services) Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negative spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit). Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi: a. Kiriman Uang (Transfer) Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang bersangkutan (memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan.Kemudian juga jarak pengiriman antar bank tersebut. b. Kliring (Clearing) Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan. c. Inkaso (Collection) Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari



d.



e.



f.



g.



h.



i.



j.



k.



l.



m.



luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya. Safe Deposit Box Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barangbarang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran.Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan. Bank Card (Kartu kredit) Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik.Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis.Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan. Bank Notes Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing). Bank Garansi Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya. Bank Draft Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya. Letter of Credit (L/C) Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor- impor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya. Cek Wisata(Travellers Cheque) Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan.Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket.Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya. Menerima setoran-setoran. Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain : - Pembayaran pajak - Pembayaran telepon - Pembayaran air - Pembayaran listrik - Pembayaran uang kuliah Melayani pembayaran-pembayaran. Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain : - Membayar Gaji/Pensiun/honorarium - Pembayaran deviden /Pembayaran kupon - Pembayaran bonus/hadiah Bermain di dalam pasar modal. Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi : - Penjamin emisi (underwriter)



-



Penjamin (guarantor) Wali amanat (trustee) Perantara perdagangan efek (pialang/broker) Pedagang efek (dealer) Perusahaan pengelola dana (invesment company)



2. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum.Keterbatasan kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah sebagai berikut : a. Menghimpun dana (funding) hanya dalam bentuk : - Simpanan Tabungan (saving deposit) - Simpanan Deposito (time deposit) b. Menyalurkan dana (lending) dalam bentuk : - Kredit Investasi - Kredit Modal Kerja - Kredit Perdagangan Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut: - Menerima Simpanan Giro - Mengikuti kegiatan kliring - Melakukan kegiatan Valuta Asing - Melakukan kegiatan Perasuransian F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode



: Saintifik : Discovery Learning : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



G. Media Pembelajaran : a. Alat : Proyektor, ATK, Speaker b. Sumber Belajar : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 1. Hal 100-108, Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan. 2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 4 kelompok  Meminta peserta didik membaca buku dasardasar perbankan jilid 1 hal 100 - 106



III



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai kegiatan usaha bank umum  Bertanya kepada peserta didik mengenai kegiatan usaha bank umum  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang kegiatan usaha bank umum  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai kegiatan usaha bank umum.



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang tugas bank umum.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa kegiatan usaha bank perkreditan rakyat. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



Sintak Model Discovery Learning



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik.



II



Inti



1. Persiapan.



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasardasar perbankan jilid 1 hal 106



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai tugas bank perkreditan rakyat beserta kegiatan yang dilarang pada BPR.  Bertanya kepada peserta didik mengenai tugas bank perkreditan rakyat beserta kegiatan yang dilarang pada BPR.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang tugas bank perkreditan rakyat beserta kegiatan yang dilarang pada BPR.



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai tugas bank perkreditan rakyat beserta kegiatan yang dilarang pada BPR.  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang tugas bank perkreditan rakyat beserta kegiatan yang dilarang pada BPR.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa perbedaan tugas bank umum dan BPR 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan



mengucapkan salam Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



III



Inti



Penutup



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks mengenai tugas bank umum dan BPR



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai perbedaan tugas bank umum dan BPR  Meminta peserta didik secara individu membuat bagan perbedaan tugas bank umum dan BPR



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan informasi mengenai perbedaan tugas bank umum dan BPR



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan hasil tugsanya pada kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perbedaan tugas bank umum dan BPR.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



No



Waktu



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Jurnal penilaian sikap sosial Butir Kejadian/Prilaku sikap Mengerjakan solat disiplin duha Membuang sampah Gotongsembarangan royong



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Jawaban singkat No. Soal 1 Jenis-jenis simpanan yang ditawarkan oleh bank umum dewasa ini adalah 2 Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro disebut 3 Simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo) disebut 4 Kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal disebut 5 Kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya disebut 6 Penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota adalah salah satu jasa bank yang disebut 7 Jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha disebut 8 Cek Wisata (Travellers Cheque) adalah



9



10



Surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan disebut Di dalam pasar modal, bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi



Pos/ Neg + -



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Tabungan, giro, dan deposito. Giro



Skor 10 10



Deposito



10



Kredit investasi



10



Kredit perdagangan



10



Kliring



10



Bank garansi



10



Cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan Letter of Credit (L/C)



10



Penjamin emisi (underwriter), Penjamin (guarantor), Wali amanat (trustee), dan



10



10



Perantara perdagangan efek (pialang/broker), pedagang efek (dealer), dan Perusahaan pengelola dana (invesment company) Jumlah



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok 2. 2 kelompok pertama melakukan observasi dan wawancara ke petugas bank umum didaerah sekitar. 3. 2 kelompok kedua melakukan observasi dan wawancara ke petugas bank perkreditan rakyat sekitar 4. Amati kegiatan yang ada di bank tersebut dan carilah informasi kepada petugas bank mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di bank tersebut. 5. Susunlah laporan hasil observasi dan wawancara lalu presentasikan didepan kelas Lembar Penilaian Kelompok Kelas Tugas Tanggal No. 1 2 3 4 5



: : : : Aspek yang di nilai



Sistematika laporan Kelengkapan laporan Kejelasan dan keruntutan penulisan Kemampuan Peserta didik dalam menyusun laporan Presentasi laporan



Skor Maksimal 4 4 4 4 4



Skor yang diperoleh siswa



Rubrik Penilaian laporan tentang tugas bank umum dan BPR serta perbedaan keduanya 1. Sistematika penulisan 4 = laporan dibuat sesuai sitematika penulisan, jelas dan benar 3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas 2 = laporan kurang benar dan kurang jelas 1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah 2. Kelengkapan laporan 4 = laporan dibuat secara lengap sesuai petunjuk pembuatan laporan 3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan 2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka 1 = laporan dibuat tidak lengkap 3. Kejelasan penulisan 4 = laporan jelas, dapat dipahami ditulis secara runtut 3 = laporan kurang jelas tetapi penulisan kurang runtut 2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan 1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan 4. Kemampuan peserta didik dalam menyusun laporan 4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh -sungguh, berusaha memperbaiki isi, tulisan rapi dan mudah dibaca 3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1 kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan 2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1 kecuali ada 2 aspek yang tidak dilakukan 1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan 5. 4 = semua anggota aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar 3 = semua anggota aktif tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar



2 = beberapa anggota saja yang aktif saja namun ada usaha untuk menjawab pertayaan dengan benar 1 = beberapa anggota saja aktif namun kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Talang kelapa, Oktober 2018 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Genap : Perbankan Dasar : Simpanan Dana Giro : 8 x 45 Menit (4 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.7. Menganalisis simpanan dana giro 3.7.1. Mengidentifikasi pengertian simpanan giro 3.7.2. Menjelaskan sarana penarikan simpanan giro 3.7.3. Menghitung jasa simpanan giro 4.7. Menghitung simpanan dana giro



4.7.1. Menentukan jasa simpanan giro



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.7.1.1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian simpanan giro dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan II 3.7.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan sarana penarikan simpanan giro dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan III 3.7.3.3. Peserta didik dapat menghitung jasa simpanan giro dengan benar melalui latihan soal. Pertemuan IV 4.7.1.1. Peserta didik dapat menentukan jasa simpanan giro dengan benar melalui latihan soal.



E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakogniti f), pengayaan,remi dial) 1. Materi Konsep 1. Pengertian simpanan giro Dunia perdagangan yang semakin maju dan berkembang membutuhkan sarana pembayaran transaksi yang cepat dan aman, baik itu transaksi tunai maupun transaksi non tunai. Untuk itu lembaga keuangan dalam hal ini perbankan menyediakan salah satu sarana untuk itu yaitu simpanan giro. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Pengertian dapat ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang sudah disimpan di rekening giro dapat ditarik berkali-kali dalam sehari selama dana masih tercukupi, selain harus memenuhi syarat dari bank yang bersangku tan. Penarikan dapat berupa penarikan tunai atau non tunai. 2. Sarana Penarikan Simpanan Giro Penarikan uang di simpanan atau rekening giro dapat dilakukan dengan menggunakan sarana penarikan berupa cek dan bilyet giro. Apabila penarikan dilakukan secara tunai maka sarana penarikannya adalah dengan menggunakan cek, sedangkan bilyet giro digunakan untuk penarikan non tunai. a. Cek (Cheque) Salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang direkening giro adalah cek. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk melakukan pembayaran. Cek adalah surat perintah bayar tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayarkan kepada siapa saja (ada nama seseorang atau badan atau tidak ada sama sekali) yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai maupun pemindahbukuan Penguangan cek tersebut juga dapat dilakukan di bank yang bukan mengeluarkan cek tersebut. Hanya bedanya jika yang diuangkan bukan di bank penerbit cek tersebut, maka prosesnya tidak dapat diambil pada saat itu akan tetapi dipindahbukukan melalui proses kliring untuk dalam kota dan inkaso untuk cek yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Bank penerima akan menagihkan ke bank penerbit keesokan harinya. Untuk kliring memakan waktu 1 hari dan untuk inkaso 1 minggu sampai 1 bulan tergantung jarak dan sarana yang digunakan. Agar cek memenuhi persyaratan sebagai alat pembayaran diperlukan syarat - syarat hukum sehingga memenuhi syarat sebagai cek. Syarat hukum dan penggunaan cek terdapat pada KUH Dagang pasal 178. Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral : 1) terdapat perkataan “CEK” 2) harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu 3) nama bank yang harus membayar (tertarik) 4) penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan 5) tanda tangan penarik. Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh pihak bank, antara lain : 1) tersedianya dana 2) ada materai yang cukup 3) jika ada coretan harus di tandattangani oleh pemberi cek 4) jumlah uang tertulis di angka dan huruf harus sama 5) memperlihatkan masa kadaluarsa cek (70 hari) 6) tandatangan dan stempel perusahaan harus sama dengan contoh (specimen) 7) tidak diblokir pihak berwenang 8) resi cek sudah kembali 9) endorsment cek sempurna 10) rekening belum ditutup Disamping persyaratan diatas, penarikan dana dengan mempergunakan cek juga sangat tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh si pemberi cek. Jenis-jenis cek adalah: 1) Cek atas nama Adalah cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu . Contoh jika didalam cek tertulis



2)



3)



4)



5)



perintah bayarkan kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp. 3.000.000,-, maka cek inilah yang disebut dengan cek atasnama. Cek atas unjuk adalah cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu. Jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh sipembawa cek. Cek silang. adalah cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut berfungsi sebagai pemindabukuan, bukan tunai. Cek mundur Adalah cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang atau disebut juga cek yang belum jatuh tempo, contoh cek tanggal hari ini 6 Januari 2014 tapi tertulis tanggal 10 Januari 2014. Cek Kosong (blank cheque). Adalah cek yang dananya tidak tersedia dalam rekening giro



b. Bilyet Giro (BG) Bilyet giro merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank sama atau lain. Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain : 1) pada surat cek tertulis perkataan “Bilyet Giro” dan nomor seri 2) surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas beban rekening yang bersangkutan 3) nama bank yang harus membayar (tertarik) 4) nama penerima dana dan nomor rekening 5) nama bank penerima dana 6) jumlah dana dalam angka dan huruf 7) penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan 8) tanda tangan dan atau cap perusahaan. Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan seperti : 1) masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai tanggal penarikannya 2) bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal effektif 3) bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal efektif berlaku sebagai tanggal penarikan 4) dan persyaratn lainnya. 3. Menghitung Jasa Giro Setiap dana yang disimpan di rekening giro akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga. Besar kecilnya jumlah bunga atas jasa giro yang akan diterima dihitung dengan berbagai metode. Metode perhitungan yang paling umum digunakan adalah dengan menggunakan saldo terendah, artinya bunga dihitung dari saldo (sisa) terendah dalam bulan yang bersangkutan. Selain metode saldo terendah, ada pula bank yang menggunakan metode saldo rata- rata atau saldo harian. Contoh perhitungannya sebagai berikut: Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray selama bulan Mei 2013 Nama Nasabah : Tn. Ray Nomor Rekening : 10.04.2013.10 Tanggal 1 setor tunai Rp 10.000.000 Tanggal 7 tarik dengan cek Rp 2.000.000 Tanggal 10 setor tunai Rp 5.000.000 Tanggal 14 setor kliring Rp 12.000.000 Tanggal 16 tarik dengan BG Rp 5.000.000 Tanggal 18 transfer ke luar beban rek Rp 3.000.000 Tanggal 23 kliring masuk Rp 7.000.000 Tanggal 29 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000



Pertanyaan: Hitunglah berapa bunga bersih yang diterima Tn. Ray selama bulan Meijika bunga dihitung dari saldo terendah dan saldo rata-rata dengan suku bunga 17% pertahun. Nasabah juga dikenakan pajak 15%atas jasa giro. Buatlah laporan rekening koran secara lengkap. Jawab: a. Rekening koran Laporan Rekening Koran Tn. Ray Per 31 Mei 2013 (dalam Ribuan) Bunga 17% No Transaksi Debet Kredit Saldo 1



Setor tunai



7



Tarik dengan cek



-



10.000



2.000



10.000



-



8.000



10



Setor tunai



-



5.000



13.000



14



Setor kliring



-



12.000



25.000



16



Tarik dengan BG



5.000



-



20.000



18



Transfer keluar



3.000



-



17.000



23



Kliring masuk



7.000



-



10.000



29



Setor dengan cek



-



8.000



18.000



Keterangan: 1. Sisi debet untuk pengurangan dana dan sisi kredit untuk penambahan dana 2. Setor tunai, setor dengan cek atau bilyet giro akan menambah rekening nasabah (kredit). 3. Tarik tunai, tarik dengan cek atau bilyet giroakan mengurangi rekening nasabah (debet) 4. Setor kliring maksudnya menyetor uang dengan menggunakan cek atauBG dari bank lain (kredit) 5. Transfer masuk (debet) dan transfer keluar (Kredit) b. Menghitung bunga dengan menggunakan saldo terendah Saldo terendah pada bulan Mei adalah Rp 8.000.000 Maka perhitungan bunga pada bulan Mei adalah: 17% x Rp 8.000.000 Bunga Pajak Bunga bersih bulan Mei



= =



= = =



12 bulan 15% x Rp 133.333,-



Rp 113.333,Rp 16.999,Rp 96.334,=============



c. Menghitung bunga dengan menggunakan saldo rata-rata Saldo rata-rata untuk bulan Mei adalah Maka bunga saldo rata-rata adalah



= = Bunga = =



F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode



121.000.000 8 Rp 15.125.000 17% x 15.125.000 12 bulan 182.130



: Saintifik : Discovery Learning, Problem Solving : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



= 214.271



G. Media Pembelajaran : a. Alat b. Sumber Belajar dengan materi



: Proyektor, ATK, Speaker : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 2. Hal 29-33, Internet, Literatur lain yang sesuai



H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 4 kelompok besar



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasardasar perbankan jilid 2 hal 29



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai pengertian simpanan giro  Bertanya kepada peserta didik mengenai pengertian simpanan giro  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang simpanan giro  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu ses uai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai pengertian simpanan giro



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab



pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan 7. Menarik kesimpulan.



III



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang simpanan giro  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa sarana penarikan simpanan giro 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasar-dasr perbankan jilid 2 hal 29 - 31



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai sarana penarikan simpanan giro  Bertanya kepada peserta didik mengenai sarana penarikan simpanan giro  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang sarana penarikan simpanan giro



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



5. Pengolahan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai sarana penarikan simpanan giro  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs



 Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang sarana penarikan simpanan giro  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa menghitung jasa simpanan giro. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 2 hal 32-33



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai cara menghitung jasa giro  Bertanya kepada peserta didik mengenai perhitungan jasa giro  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang perhitungan jasa giro



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik



memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama  Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai perhitungan jasa giro



III



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perhitungan jasa giro  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Sintak Model Problem Solving



Uraian Kegiatan Waktu Pembelajaran (menit) Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



Penutup



Pertemuan IV No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



1)



1. Persiapan



2) 2. Merumuskan uraian masalah



3. Mencari data untuk memecahkan masalah



 Guru membagikan lembar kerja peserta didik berupa soal-soal mengenai perhitungan jasa giro untuk diselesaikan secara berkelompok  Guru memfasilitasi media pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan masalah  Peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugasnya dalam memecakan masalah



4. Menetapkan jawaban sementara 5. Menguji kebenaran jawaban sementara



Penutup



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



menuliskan



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain diminta untuk mencocokan jawabnya kelompoknya masing-masing.  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perhitungan jasa giro  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “simpanan dana tabungan”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



6. Menarik kesimpulan



III



 Peserta didik diminta untuk jawabannya pada selembar kertas .



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial Jurnal penilaian sikap sosial



No



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Kejadian/Prilaku Mengerjakan solat duha Membuang sampah sembarangan



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Uraikan pengertian simpanan giro



Butir sikap disiplin



Pos/ Neg +



Gotongroyong



-



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998.



Skor 25



dengan lengkap!



2



3



4



Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Jelaskan manfaat dan kerugian Manfaat menggunakan giro adalah dapat melakukan penarikan berkali-kali Kerugian mempergunakan rekening giro! menggunakan giro adalah bunga kecil Cek merupakan salah satu sarana Cek adalah surat perintah bayar tanpa syarat penarikan simpnanan giro. Apa dari nasabah kepada bank yang memelihara yang dimaksud dengan cek! rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Apa yang dimaksud dengan Bilyet giro merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang memelihara bilyet giro dan jelaskan rekening giro nasabah untuk memindahkan perbedaannya dengan cek? sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau lain. Bedanya dengan cek adalah cek adalah sarana penarikan simpanan giro secara tunai sedangkan bilyet giro adalah non tunainya. Jumlah



25



25



25



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Lakukan kunjngan ke bank terdekat sekolah 2. Tanyakan kepada pegawai atau karyawan bank apakah syarat -syarat untuk mendapatkan buku cek dan bilyet giro 3. Tulislah hasil wawancara tersebut pada form lembar kerja yang telah disediakan. 3. Bandingkan jawaban dengan kelompok lain



No.



Nama Bank



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Format Lembar Kerja peserta Didik Syarat Mendapatkan Buku Cek Syarat Mendapatkan Buku Bilyet Giro



Talang kelapa, Januari 2019 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Genap : Perbankan Dasar : Simpanan dana tabungan : 8 x 45 Menit (4 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu me laksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.8. Menganalisis simpanan dana tabungan 3.8.1. Menyebutkan pengertian simpanan dana tabungan 3.8.2. Menjelaskan sarana penarikan simpanan dana tabungan 3.8.3. Menghitung jasa simpanan dana tabungan 4.8.Menghitung simpanan dana tabungan



4.8.1. Menentukan jasa bunga simpanan dana tabungan



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.8.1.1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian simpanan dana tabungan dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan II 3.8.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan sarana penarikan simpanan dana tabungan dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan III 3.8.3.3. Peserta didik dapat menghitung jasa simpanan dana tabungan dengan benar melalui latihan soal. Pertemuan IV 4.8.1.1. Peserta didik dapat menentukan jasa bunga simpanan dana tabungan dengan benar melalui latihan soal.



E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakogniti f), pengayaan,remi dial) 1. Materi Konsep 1. Pengertian Simpanan Tabungan Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan masyarakat luas, dari cara yang sederhana yaitu menyimpan uang dibawa bantal sampai pada bentuk yang lebih modern, kegiatan menabung berpindah dari rumah ke lembaga keuangan seperti bank. Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyret giro dan alat analisis lainya yang dipersamakan itu. 2. Sarana penarikan Tabungan Ada bebertapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung pada persyaratan bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah : a. Buku tabungan. Adalah Buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan -catatan saldo tabungan, transaksi penarikan, transaksi penyetoran, dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi atau menambah saldo yang ada pada buku tabungan tersebut. b. Slip Penarikan Adalah Formulir untuk menarik sejumlah dana dari rekening tabungannya. Didalam formulir ini nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang, serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Formulir penarikan ini disebut juga slip penarikan dan bias anya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. c. Kuitansi Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan. d. Kartu yang Terbuat dari Plastik Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik di bank maupun di Automated Teller Machine (ATM). 3. Persyaratan bagi Penabung Untuk menabung di bank diperlukan berbagai persyaratan. Tujuannya adalah agar pelayanan yang diberikan kepada para nasabah menjadi sempurna. Disamping itu juga memberikan keamanan dan kemudahan serta keuntungan bagi bank maupun nasabah. Hal-hal yang berkaitan dengan tabungan dapat diatur oleh bank penyelenggara asal sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pengaturan sendiri oleh maing-masing bank agar tabungan dibuat semenarik mungkin sehingga, nasabah bank tertarik untuk menabu ng di bank yang mereka inginkan. a. Bank Penyelenggara Setiap bank dapat menyelenggarakan tabungan baik bank pemerintah maupun bank swasta dan semua bank umum serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR), kecuali bank asing. b. Persyaratan Penabung Untuk syarat-syarat menabung tergantung bank yang bersangkutan. Seperti prosedur yang harus dipenuhi, yaitu jumlah setoran/penarikan, umur penabung, alamat penabung, dan lain-lain c. Jumlah setoran Baik untuk setoran minimal waktu pertama kali menabung maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus tersedia di buku tabungan, juga terserah kepada bank penyelenggara. d. Pengambilan tabungan Merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak melebihi saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, apakah s etiap saat atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan. e. Bunga dan insentif Besarnya bunga tabungan dan cara perhitungan bunga didasarkan pada bunga harian, saldo rata-rata atau saldo terendah diserahkan kepada bank-bank penyelenggara. Begitu pula dengan insentif baik



berupa hadiah, cendramata dan lainnya dengan tujuan untuk menarik nasabah agar menabung. f. Penutupan tabungan Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank dengan alasan tertentu. 4. Menghitung Bunga Tabungan Setiap kegiatan menabung yang dilakukan oleh nasabah akan mendapatkan imbalan jasa yaitu berupa bunga. Perhitungan bunga yang diterima nasabah dapat dihitung dari saldo harian, saldo rata-rata atau saldo terendah. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini. Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Saiful selama bulan Oktober 2013: Tgl. 6 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000 Tgl 12 tarik tunai Rp 10.000.000 Tgl 17 transfer masuk Rp 7.000.000 Tgl 22 tarik tunai Rp 5.000.000 Tgl 31 setor tunai Rp 3.000.000 Untuk perhitungan saldo terendah dan saldo rata-rata suku bunga 18% pertahun (p.a), sedangkan untuk saldo harian diasumsikan dengan suku bunga sbb: Dari tgl 1 s/d 10 bunga = 18% Dari tgl 11 s/d 20 bunga = 15% Dari tgl 21 s/d 31 bunga = 17% Pertanyaan: a. Susunlah lapotan rekening tabungan nasabah Tn. Saiful b. Hitunglah berapa bunga bersih yang diterima Tn. Saiful dengan menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian. Bunga tabungan dikenakan pajak sebesar 15% Jawaban a. Laporan buku Tabungan Laporan Rekening Tabungan Tn.Saiful per 31 Oktober 2013 (dalam ribuan rupiah) Tgl



Transaksi



Debet



Kredit



Saldo



1



Setor tunai



-



5.000



5.000



6



Setor dengan cek BI



-



8.000



13.000



12



Tarik tunai



17



Transfer masuk



22



Tarik tunai



31



Setor tunai



b.



Perhitungan bunga tabungan



1)



10.000 -



7.000



5.000 -



10.000 -



3.000



18% x Rp 3.000.000 = =



12 bulan 15% x Rp 45.000,-



= = =



5.000 8.000



Saldo Terendah



Bunga Pajak Bunga bersih bulan



3.000



Rp 45.000,Rp 6.750,Rp 38.250.000,-



2)



Saldo Rata-rata



Saldo rata-rata bulan ini adalah:



Saldo rata-rata



=



Rp 44.000.000



= Rp 7.333.333,-



6 Jadi perhitungan bungan adalah:



Bunga



=



18% x Rp 7.333.333



= Rp 109.999,-



12 bulan Pajak 15% x Rp 109.999



= Rp 16.499,-



Bunga bersih



= Rp 93.500,-



3) Saldo Harian



Tanggal 1 s/d 5 Okt Bunga



=



18% x Rp 5.000.000 365 hari



x 5 hari = Rp 12.329,-



Print halaman 41 paket



F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode G. Media Pembelajaran : a. Alat b. Sumber Belajar



: Saintifik : Discovery Learning, Problem Solving : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



: Proyektor, ATK, Speaker : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 2. Hal 37-42, Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi



H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 4 kelompok besar



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasardasar perbankan jilid 2 hal 37



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai pengertian simpanan tabungan  Bertanya kepada peserta didik mengenai pengertian simpanan tabungan  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang simpanan tabungan  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



Waktu (menit)



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai pengertian simpanan tabungan  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta



memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan 7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang simpanan tabungan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa sarana penarikan simpanan tabungan 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasar-dasr perbankan jilid 2 hal 37- 39



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai sarana penarikan simpanan tabungan  Bertanya kepada peserta didik mengenai sarana penarikan simpanan tabungan  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang sarana penarikan simpanan tabungan



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



5. Pengolahan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber



lain mengenai sarana penarikan simpanan tabungan  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



III



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang sarana penarikan simpanan tabungan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa menghitung jasa simpanan tabungan. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 2 hal 39-41



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai cara menghitung jasa tabungan  Bertanya kepada peserta didik mengenai perhitungan jasa tabungan  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang perhitungan jasa tabungan



4. Mengumpulkan data.



5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



III



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama  Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai perhitungan jasa tabungan  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan



7. Menarik kesimpulan.



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perhitungan jasa tabungan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Sintak Model Problem Solving



Uraian Kegiatan Waktu Pembelajaran (menit) Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



Penutup



Pertemuan IV No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



3)



1. Persiapan



4) 2. Merumuskan uraian masalah



3. Mencari data untuk



 Guru membagikan lembar kerja peserta didik berupa soal-soal mengenai perhitungan jasa tabungan untuk diselesaikan secara berkelompok  Guru memfasilitasi media pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan masalah



 Peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugasnya dalam memecakan masalah



memecahkan masalah



 Peserta didik diminta untuk jawabannya pada selembar kertas. 4. Menetapkan jawaban sementara 5. Menguji kebenaran jawaban sementara



6. Menarik kesimpulan



III



Penutup



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



menuliskan



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain diminta untuk mencocokan jawabnya kelompoknya masing-masing.  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perhitungan jasa tabungan  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “simpanan dana deposito”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial Jurnal penilaian sikap sosial



No



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Kejadian/Prilaku Mengerjakan solat duha Membuang sampah sembarangan



Butir sikap disiplin



Pos/ Neg +



Gotongroyong



-



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Jelaskan secara ringkas tentang simpanan tabungan!



2



Jelaskan manfaat yang bisa diperoleh jika memiliki simpanan dalam bentuk tabungan di bank!



3



Jelaskan secara lengkap macammacam sarana penarikan dari tabungan!



Jawaban Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyret giro dan alat analisis lainya yang dipersamakan itu. Manfaat memiliki tabungan: - Bisa hidup hemat - Uang yang disimpan dibank aman dari kehilangan dan kerusakan - Dapat diambil kapan saja kita membutuhkan - Mendapatkan penghasilan dari bunga tabungan Sarana penarikan dari tabungan adalah: a. Buku tabungan Adalah Buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan -catatan saldo tabungan, transaksi penarikan, transaksi penyetoran, dan pembebananpembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi atau menambah saldo yang ada pada buku tabungan tersebut.



Skor 20



20



20



b. Slip Penarikan Adalah Formulir untuk menarik sejumlah dana dari rekening tabungannya. Didalam formulir ini nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang, serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Formulir penarikan ini disebut juga slip penarikan dan biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. c. Kuitansi Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlahuang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.



4



Apa yang kamu ketahui tentang ATM dan apa manfaatnya jika seseorang memiliki ATM!



5



Jelaskan metode perhitungan bunga untuk tabungan!



d. Kartu yang Terbuat dari Plastik Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik di bank maupun di Automated Teller Machine (ATM). ATM adalah sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya. Manfaat jika seseorang memiliki ATM adalah: - Tidak perlu membawa uang banyak - Dapat digunakan dimana saja dan kapan saja (24 jam) - Terhindar dari bahaya perampokan - Meningkatkan prestise seseorang Metode perhitungan bunga tabungan adalah: - Metode saldo terendah, bunga dihitung dari saldo terendah nasabah selama periode tertentu - Metode saldo rata-rata, nilai rata-rata diambil - Metode saldo harian, bunga dihitung dari saldo



20



d



harian tabungan nasabah dan berapa lamanya jumlah tersebut mengendap Jumlah



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Bukalah simpanan tabungan atas namamu disebuah bank yang ada didaerah sekitar anda 2. Tanyakan syarat-syarat untuk membuka tabungan dan jenis -jenis produk tabungan dari bank tersebut 3. Catatlah syarat-syarat dan prosedur ntuk mendapatkan buku tabungan 4. Bandingkan dengan teman pada kelompok lain



No.



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Format Lembar Kerja peserta Didik Nama Bank Persyaratan Buka Tabungan



Talang kelapa, Februari 2019 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Genap : Perbankan Dasar : Simpanan dana deposito : 8 x 45 Menit (4 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.9. Menganalisis simpanan dana deposito 3.9.1. Mengidentifikasi pengertian simpanan deposito 3.9.2. Menjelaskan jenis-jenis simpanan deposito 3.9.3. Menghitung bunga simpanan deposito 4.9. Menghitung simpanan dana tabungan



4.9.1. Menentukan bunga simpanan dana deposito



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.9.1.1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian simpanan deposito dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan II 3.9.2.2. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis simpanan deposito dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan III 3.9.3.3. Peserta didik dapat menghitung bunga simpanan deposito dengan benar melalui latihan soal. Pertemuan IV 4.9.1.1. Peserta didik dapat menentukan bunga simpanan dana deposito dengan benar melalui latihan soal.



E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakogniti f), pengayaan,remi dial) 1. Materi Fakta 1. Jenis-jenis Simpanan Deposito a. Deposito Berjangka Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18, sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga. Setiap deposan akan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan). Selain itu, setiap deposan dikenakan pajak terhadap pajakk yang diterimanya. Sedangkan penarikan deposito sebelum jatuh tempo untuk bank tertentu dikenakan penalty rate (denda). Jumlah nominal deposito berjangka yang diinginkan biasanya dalam bentuk bulat, misalnya Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah). Untuk menarik minat para deposan biasanya bank menyediakan berbagai “intensif” atau “bonus”. Intensif dapat berupa special rate (bunga lebih tinggi dari bunga yang berlaku umum) maupun intensif lainnya, seperti hadiah atau cendramata lainnya. Intensif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut. Disamping diterbitkan dalam mata uang rupiah deposito berjangka juga diterbitkan dalam mata uang asing. Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing (valas), biasanya diterbitkan oleh “bank devisa”. Perhitungan penerbitan, pencairan dan bun ga dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat seperti US Dollar, Yen Jepang, atau DM Jerman. Contoh 1. Ny. Nuryan Migami ingin menerbitkan deposito berjangka untuk jangka waktu 6 bulan. Nominal yang diinginkan adalah Rp 50.000.000,- dan pembayaran secara tunai. Bunga 18% Pa (per tahun) dan bunga di ambil setiap bulan tunai. Setelah jatuh tempo deposito tersebut dicairkan dan uangnya diambil tunai. Pertanyaan : Berapa jumlah bunga yang Ny. Nuryan Migami terima setiap bulan jika dikenakan pajak 15%. Jawab : 18% x Rp 50.000.000 Bunga = --------------------------------- X 1 12 bulan Pajak 15% X Rp 750.000,bersih per bulan



= Rp 750.000,= Rp 112.500,- Bunga = Rp 637.500,-



Contoh 2. Tn. Aris ingin menerbitkan deosito berjangka dengan nominal Rp 50.000.000 jangka waktu yang diinginkan adalah 9 bulan dan bunga dikenakan 16% p.a. Bunga diambil setelah jatuh tempo. Setelah jatuh tempo seluruh deposito dicairkan dan uangnya diambil tunai. Pertanyaan: Berapakah jumlah bunga yang diterima Tn. Aris setelah jatuh t empo dengan dikenakan pajak 15%?



b. Sertifikat Deposito Adalah deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, dan 12 bulan. Sertifikat



deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk “sertifikat”. Artinya di dalam sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu. Di samping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan pada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik “tunai” maupun “non tunai”. Dalam praktiknya kebanyakan deposan mengambil bunga di muka. Contoh 1. Tn. Ray Ibrahim ingin membeli 10 lembar sertifikat deposito (SD) nominal @ Rp 10.000.000,-. Bunga 16% Pa dan di ambil di muka. Jangka waktu adalah 12 bulan dan pembayaran secara tunai. Pajak dikenakan 15%. Pertanyaan : Berapakah jumlah yang harus Tn. Ray Ibrahim bayar kepada pihak bank, jika langsung dipotong bunga yang di ambil di muka. Jawab : Total nominal (SD) 10 X Rp 10.000.000,-



= Rp 100.000.000,-



16% X Rp 100.000.000 Bunga = -------------------------------- X 12



= Rp 16.000.000,-



12 bulan Pajak = 15% X Rp 16.000.000,-



= Rp 2.400.000,-



Bunga di muka yang harus di bayar



= Rp 13.600.000,- Jumlah = Rp 86.400.000,-



Contoh 2: Ny. Rinaingin membeli 10 lembar sertifikat deposito nominal @Rp 25.000.000,- untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dibebankan ke rekening tabungannya. Bunga 17% dan diambil dimuka tunai. Pertanyaan : Berapa jumlah bunga yang Ny. Rina terima jika dikenakan pajak sebesar 15%. Jawab: Total nominal sertifikat deposito 10 x Rp 25.000.000 = Rp 250.000.000



Bunga



17% x Rp 250.000.000 = --------------------------------------- x 3



Pajak



= 15% x 10.624.999



= Rp 10.624.999



12 = Rp 1.593.749 = Rp 9.031.250 c. Deposit on call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Contoh: Tn. Arby Kuris memiliki uang sejumlah Rp 300.000.000,- ingin menerbitkan deposit on call mulai hari ini tanggal 3 Mei 2002. Bunga yang telah dinegosiasi adalah 4% per bulan (Pm) dan di ambil pada saat pencairan. Pada tanggal 19 Mei 2002 Tn. Arby Kuris mencairkan deposit on callnya. Pertanyaan : Berapa jumlah bunga yang Tn. Arby Kuris terima pada saat pencairan jika dikenakan pajak



sebesar 15%. Jawab : Lama deposit on call 3 – 19 = 16 hari dengan catatan pada saat pencairan bunga tidak dihitung 4% X Rp 300.000,Bunga = ----------------------------------- X 16 hari 30 hari Pajak 15% X Rp 6.400.000,Jumlah yang diterima



= Rp 6.400.000,=Rp



960.000,-



=Rp 5.440.000,-



2. Materi Konsep 1. Pengertian Simpanan Deposito (Time Deposit) Simpanan deposito merupakan salah satu jenis simpanan bank yang bersumber dari masyarakat. Berbeda dengan simpanan giro dan simpanan tabungan, simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari. Selain itu, deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito di sebut “deposan”. Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank di anggap sebagai “dana mahal”. Pengertian deposito menurut UU no.10 th 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dan bank. Penarikan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu maksudnya adalah jika nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dap at dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut “tanggal jatuh tempo”. Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Sebagai contoh untuk deposito berjangka, penarikannya menggunakan “bilyet deposito”, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan “sertifikat deposito”. Saat ini jenis -jenis deposito yang ditawarkan oleh bank dan ada di masyarakat adalah deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call. F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode G. Media Pembelajaran : a. Alat b. Sumber Belajar dengan materi



: Saintifik : Discovery Learning, Problem Solving : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



: Proyektor, ATK, Speaker : Modul dasar-dasar perbankan Jilid 2. Hal 46 - 50, Internet, Literatur lain yang sesuai



H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No. I



Keg. Pemb. Pendahuluan



Sintak Model Discovery Learning



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang



II



Inti



1. Persiapan.



akan di capai pada proses pembelajaran.  Membagi kelas menjadi 4 kelompok besar



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasardasar perbankan jilid 2 hal 46



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai pengertian simpanan deposito.  Bertanya kepada peserta didik mengenai pengertian simpanan deposito.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang simpanan deposito.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



70 Menit



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai pengertian simpanan deposito.  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang simpanan deposito.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa jenis-jenis tabungan deposito. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



Sintak Model Discovery Learning



Uraian Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pra pembelajaran 1. Guru memberi salam.



Waktu (menit) 10 Menit



2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. II



Inti



1. Persiapan.



 Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku dasar-dasr perbankan jilid 2 hal 47-50



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai jenis-jenis simpanan deposito.  Bertanya kepada peserta didik mengenai jenisjenis simpanan deposito. Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang jenis-jenis simpanan deposito.



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



5. Pengolahan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai jenis-jenis simpanan deposito.  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang jenis-jenis simpanan deposito.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa menghitung bunga simpanan deposito. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama.



4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku teks dasar-dasar perbankan jilid 2 hal 47-50



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai cara menghitung bunga simpanan deposito.  Bertanya kepada peserta didik mengenai perhitungan bunga simpanan deposito.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang perhitungan bunga simpanan deposito.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama  Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai bunga simpanan deposito.



4. Mengumpulkan data.



5. Pengolahan data.



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



Waktu (menit)



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas  Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perhitungan bunga simpanan deposito.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi



III



yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan IV No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



5)



Sintak Model Problem Solving



1. Persiapan



6) 2. Merumuskan uraian masalah



3. Mencari data untuk memecahkan masalah



III



Penutup



Uraian Kegiatan Waktu Pembelajaran (menit) Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Guru membagikan lembar kerja peserta didik berupa soal-soal mengenai perhitungan bunga simpanan deposito untuk diselesaikan secara berkelompok  Guru memfasilitasi media pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan masalah  Peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugasnya dalam memecakan masalah



4. Menetapkan jawaban sementara



 Peserta didik diminta untuk jawabannya pada selembar kertas.



5. Menguji kebenaran jawaban sementara



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain diminta untuk mencocokan jawabnya kelompoknya masing-masing.



6. Menarik kesimpulan



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang bunga simpanan deposito.  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “kredit perbankan”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



menuliskan



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



No



Waktu



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Jurnal penilaian sikap sosial Butir Kejadian/Prilaku sikap Mengerjakan solat disiplin duha Membuang sampah Gotongsembarangan royong



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Deposito merupakan salah satu sumber dana penting bagi bank. Jelaskan apa yang dimaksud dengan deposito? 2



Menyimpan uang dalam bentuk deposito sama dengan melakukan investasi, jelaskan apa maksudnya?



3



Jelaskan jenis-jenis deposito beserta perbedaannya!



Pos/ Neg + -



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Deposito adalah simpanan masyarakat atau p ihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Setiap nasabah yang mempunyai simpanan dalam bentuk deposito akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Deposito secara umum terbagi atas deposito berjangka dan sertifikat deposito, keduanya pada prinsipnya sama yaitu simpanan dana pihak ketiga dan terikat oleh jangka waktu. Perbedaannya adalah - Deposito berjangka diterbitkan atas tunjuk (nama) sedangkan sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa) - Deposito berjangka tidak dapat diperdagangkan sedangkan sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapat izin dari bank Indonesia. - Bunga deposito berjangka dibayar pada saat jatuh tempo sedangkan bunga sertifikat



Skor 25



25



25



4



deposito diperhitungkan dan dibayar dimuka Deposito yang dapat dipindahtangankan adalah sertifikat deposito karena diterbitkan atas unjuk (pembawa), karena tidak ada nama si pemilik ini sehingga dapat diperjualbelikan. Jumlah



Diantara jenis-jenis deposito, manakah deposito yang dapat dipindahtangankan?



25



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Lakukan kunjungan ke bank yang terdekat 2. Tanyakan kepada karyawan bank tentang prosedur pembukaan deposito, serta bunga deposito yang berlaku saat ini serta jenis-jenis deposito yang ditawarkan. 3. Catatlah semua informasi yang diperoleh pada form yang telah disediakan.



No.



Nama Bank



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Format Lembar Kerja peserta Didik Prosedur Pembukaan Bunga deposito Deposito yang Berlaku



Jenis-jenis deposito yang Ditawarkan



Talang kelapa, Maret 2019 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Nurul Ilmi : X / Genap : Perbankan Dasar : Kredit Perbankan : 10 x 45 Menit (5 x pertemuan)



B. Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingku p Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksana kan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi: KD IPK 3.10. Mengevaluasi kredit perbankan 3.10.1. Mengidentifikasi pengertian kredit 3.10.2. Menyebutkan unsur-unsur kredit 3.10.3. Menjelaskan jenis-jenis kredit 3.10.4. Menjelaskan jaminan kredit 3.10.5. Mengidentifikasi jaminan kredit 3.10.6. Menjelaskan prnsip-prinsip pemberian kredit 3.10.7. Menganalisis prinsip-prinsip pemberian kredit 3.10.8. Menganalisis prosedur pemberian kredit 3.10.9. Menganalisis teknik penyelesaian kredit macet 3.10.10. Menjelaskan jenis pembebanan suku bunga kredit 3.10.11. Menghitung suku bunga kredit 3.10.12. Mengecek suku bunga kredit 4.10. Menyusun laporan kredit perbankan



4.10.1. Membuat laporan kredit perbankan berdasarkan pembebanan suku bunga kredit



D. Tujuan Pembelajaran: Pertemuan I 3.10.1.1.Peserta didik dapat mengidentifikasi pengertian kredit dengan benar melalui telaah baca. 3.10.2.2. Peserta didik dapat menyebutkan unsur-unsur kredit dengan benar melalui telaah baca. 3.10.3.3. Peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis kredit dengan benar melalui telaah baca.



Pertemuan II 3.10.4.4. Peserta didik 3.10.5.5. Peserta didik 3.10.6.6. Peserta didik 3.10.7.7. Peserta didik



dapat menjelaskan jaminan kredit dengan benar melalui telaah baca. dapat mengidentifikasi jaminan kredit dengan benar melalui pengamatan. dapat menjelaskan prnsip-prinsip pemberian kredit dengan benar melalui telaah baca. dapat menganalisis prinsip-prinsip pemberian kredit dengan benar melalui telaah baca.



Pertemuan III 3.10.8.8. Peserta didik dapat menganalisis prosedur pemberian kredit dengan benar melalui studi kasus 3.10.9.9. Peserta didik dapat menganalisis teknik penyelesaian kredit macet dengan benar melalui studi kasus 3.10.10.10. Peserta didik dapat menjelaskan jenis pembebanan suku bunga kredit dengan benar melalui telaah baca. Pertemuan IV 3.10.11.11. Peserta didik dapat menghitung suku bunga kredit dengan benar melalui latihan soal 3.10.12.12. Peserta didik dapat mengecek suku bunga kredit dengan benar melalui latihan soal Pertemuan V 4.10.1.1. Peserta didik dapat membuat laporan kredit perbankan berdasarkan pembebanan suku bunga kredit dengan benar melalui latihan soal E. Materi Pembelajaran:(Regular (fakta, konsep,proseural,metakogniti f), pengayaan,remi dial) 1. Materi Fakta 1. Macam-macam Kredit 1. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Kelembagaan  Kredit Perbankan, adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat oleh bank negara atau swasta untuk kegiatan usaha atau konsumsi  Kredit Likuiditas, ialah kredit yang diberikan kepada bank-bank beroperasi di Indonesia oleh bank-bank sentral yang difungsikan sebagai dana dalam membiayai kegiatan perkreditannya.  Kredit Langsung, yaitu kredit yang diberikan kepada lembaga pemerintah atau semi pemerintah (kredit program) oleh BI.  Kredit Pinjaman Antarbank, adalah kredit yang diberikan oleh bank yang kelebihan dana kepada bank yang kekurangan dana. 2. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jangka Waktu  Kredit Jangka Pendek (Short term loan), adalah kredit yang berjangka waktu maksmium satu tahun. Bentuknya berupa kredit direkening koran, kredit penjualan, kredit wesel, dan kredit pembeli serta kredit modal kerja.  Kredit Jangka Menengah (Medium term loan), ialah kredit yang jangka waktu antara satu tahun sampai dengan tiga tahun.  Kredit Jangka Panjang, adalah kredit yang memiliki waktu lebih dari tiga tahun. Umumnya berupa kredit investasi yang dedidikirawan dengan tujuan menambah modal perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan), dan pendirian proyek baru. 3. Macam-Macam Kredit Berdasarkan tujuan atau Penggunaannya  Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan dengan keluarganya, misalnya kredit mobil, dan rumah untuk dirinya dan keluarganya. Kredit ini sangat tidak produktif  Kredit Modal Kerja atau Kredit Perdagangan, ialah kredit yang digunakan untuk menambah modal usaha debitur. Kredit produktif  Kredit Investasi, adalah kredit yang digunakan untuk investasi produktif, tetapi baru menghasilkan jangka waktu yang relatif lama. Kredit yang biasanya diberikan grace period, seperti kredit perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya. 4. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Aktivitas Perputaran Usaha  Kredit Kecil, ialah kredit yang diberikan kepada penguasa kecil, misalnya KUK (Kredit usaha kecil).  Kredit Menengah, adalah kredit yang diberikan kepada penguasa dengan aset yang melebihi dari penguasa kecil.  Kredit Besar, adalah kredit yang pada dasarnya ditinjau dari segi jumlah kredit yang diteirma oleh debitur. 5. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jaminannya  Kredit Tanpa Jaminan atau kredit blanko (unsecured down), adalah pemberian kredit dengan tanpa jaminan materiil (agunan fisik), pemberian sangat selektif yang ditujukan untuk nasabah besar yang



telah teruji bonafiditas, kejujuran, dan ketaatannya, baik dalam traksaksi perba nkan mapun oleh kegiatan usaha yang dijalaninya.  Kredit Jaminan, ialah kredit untuk debitur yang didasarkan dari keyakinan atas kemampuan debitur dan adanya agunan atau jaminan berupa fisik (collateral) sebagai jaminan tambahan. 6. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Macamnya  Kredit Aksep, ialah kredit untuk bank yang berupa pinjaman uang, seperti plafond kredit (L3 atau BMPK)-nya  Kredit Penjual, adalah kredit untuk penjual dan pembeli, artinya barang yang telah dterima pembayaran kemudian. Misalnya Usanse L/C,  Kredit Pembeli, adalah pembayaran telah dilakukan penjual, namun barangnya diterima belakangan atau pembelian dengan uang muka, seperti red clause L/C. 7. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Sektor Perekonomiannya  Kredit Pertanian, adalah kredit untuk perkebunan, peternakan dan perikanan  Kredit Pertambangan, ialah kredit untuk beraneka macam pertambangan  Kredit Ekspor-Impor, yaitu kredit untuk eksportir dan importir macam-macam barang.  Kredit Koperasi, adalah kredit untuk jenis-jenis koperasi  Kredit Profesi, adalah kredit untuk macam-macam profesi, misalnya dokter dan guru.  Kredit Perindustrian, adalah kredit untuk macam-macam industri kecil, menengah dan besar. 8. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Penarikan dan Pelunasan  Kredit Rekening Koran, adalah kredit yang dapat ditarik dan dilunasi setiap saat, besarnya sesuai dengan kebutuhan yang penarikannya dengan cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan, pelunasan dengan melakukan setoran-setoran tersebut.  Kredit Berjangka, ialah kredit yang penarikannya sekaligus sebesar plafondnya. Pelunasan kredit dengan cara setelah jangka waktunya habis yang dapat dilakukan dengan mencicil atau perjanjian. 9. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Cara Pemakaiannya  Kredit Rekening Koran Bebas. adalah kredit yang dibitur menerima seluruh dari kreditnya dengan bentuk rekening koran kepadanya diberikan blangko cheque dan rekening korannya pinjamannya diisi berdasarkan besarnya kredit yang diberikan, debitur bebas melakukan penarikan selama kredit berjalan.  Kredit Rekening Koran Terbatas, ialah kredit dengan adanya pembatasan tertentu bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang rekeningnya. seperti pebmerian kredit dengan uang giral dan perubahannya menjadi uang cartal dilakungan berangsur-angsur.  Kredit Rekening Koran Aflopend, yaitu penarikan kredit yang dilakukan dengan arti maksimum kredit di waktu penarikan pertambah sepenungnya dengan digunakan oleh nasabah.  Revolving Kredi, adalah sistem penarikan kredit sama dengan cara rekening koran bebas dengan masa penggunaan satu tahun, akan tetapi cara pemakaiannya berbeda.  Term Loans, ialah sistem penggunaan dan pemakaian kredit yang fleksibel artinya nasabah dapat bebas menggunakan uang kredit untuk keperluan aap saja dan bank tdak mau tentang hal itu. 2. Materi Konsep 1. Pengertian Kredit Istilah Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya, artinya kepercayaan dari kreditor (pemberian pinjaman) bahwa debitornya (penerima pinjaman) akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dari perjanjian kedua belah pihak. Secara umum Pengertian Kredit adalah pemberian penggunaan suatu uang atau barang kepada orang lain di waktu tertentu dengan jaminan atau tanpa jaminan, dengan pemberian jasa atau bunga atau tanpa bunga. Menurut UU. No. 10 Tahun 1998, pengertian kredit adalah suatu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kepsekatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga." Berikut beberapa pendapat para ahli yang telah menyumpangkan pemikiran dalam mendefinisikan arti kredit antara lain sebagai berikut..  Brymont P.Kent: Pengertian kredit menurut pendapat Brymont P. Kent adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban melakukan pembayaran pada waktu diminta atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang pada waktu sekarang.  Rolling G. Thomas: Menurutnya, pengertian kredit adalah kepercayaan si peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.  Amir R. Batubara: Menurut Amir. R. Batubara, pengertian kredit adalah pemberian prestasi yang kontra prestasinya akan terjadi sejumlah uang di masa yang akan datang  Firdaus dan Ariyanti: Pengertian kredit menurut firdaus dan ariyanti yang mendefinisikan arti kredit adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang yang memungkinkan ia bisa memperoleh uang, barang -



barang atau tenaga kerja, dengan jalan menukarkan dengan suatu perjanjian untuk membayarnya disuatu waktu yang akan datang.  Melayu S.P. Hasibuan: Arti kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai perjanjian yang telah disepakati.  Anwar: Pengeritan kredit menurut Anwar adalah pemberian prestasi (jasa) oleh pihak yang satu ke pihak yang lain dan prestasinya dikembalikan dalam jangka waktu tertentu bersama uang sebagai kontraprestasinya (balas jasa).  Thomas Suyatno: Kredit adalah penyediaan uang yang disamakan tagihan -tagihannya yang sesuai dengan persetujuan antara peminjam dan meminjamkan.  Muljono: Menurut Muljono, pengertian kredit adalah kemampun untuk menjalankan pembelian atau melaksanakan suatu pinjaman dengan perjanjian untuk membayar di waktu yang telah ditent ukan.  Dr. Al-Amin Ahmad: Menurutnya, pengertian kredit adalah membayar hutang yang dilakukan secara berangsur-angsur pada tempi yang ditetapkan atau ditentukan. Fungsi KreditKredit di awal perkembangan fungsinya untuk merangsang kedua belah pihak untuk s aling menolong dengan tujuan pencapaian kebutuhan, baik itu dalam bidang usaha atau kebutuhan sehari-hari. Kredit dapat memenuhi fungsinya jika secara sosial ekonomis baik bagi debitur, kreditur, atau masyarakat membawa pengaruh yang lebih baik. 2. Unsur-Unsur Kredit Unsur-unsur yang terdapat dalam pemberian pada fasilitas kredit adalah sebagai berikut... 1. Kepercayaan, Keyakinan adalah suatu keyakinan terhadap pemberi kredit untuk diberikan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dalam jangka waktu kredit. Bank memberikan kepercayaan atas dasar melandasi mengapa suatu kredit dapat berani di kucurkan. 2. Kesepatakan, Kesepakatan dalam suatu perjanjian yang setiap pihak (si pemberi kredit kepada si penerima kredit) menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan berada dalam suatu akad kredit dan ditandatangani oleh kedua belah pihak sebelum kredit dikucurkan. 3. Jangka Waktu, Dari jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai dari pemberian kredit oleh pihak bank dan pelunasan kredit oleh pihak nasabah debitur. 4. Risiko, Dalam menghindari resiko buruk dalam perjanjian kredit, sebelumnya telah dilakukan perjanjian pengikatakan angunan atau jaminan yang dibebankan kepada pihak nasabah debitur atau peminjam. 5. Prestasi, Prestasi merupakan objek yang berupa bunga atua imbalan yang telah disepakati oleh bank dan nasabah debitur. 3. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit Prinsip-Prinsip/Syarat KreditDalam mendapatkan kredit, terdapat macam-macam prosedur yang harus dilewati yang ditentukan oleh bank atau lembaga keuangan agar berjalan dengan baik dan sehat terdapat sebutan 6 C yang merupakan prinsip-prinsip kredit antara lain sebagai berikut 1. Character (kepribadian/watak): Kepribadian adalah sifat atau watak pribadi dari debitur un tuk mendapatkan kredit, seperti kejujuran, sikap motivasi usaha, dan lain sebagainya. 2. Capacity (kemampuan): Kemampuan adalah kemampuan modal yang dimiliki untuk memenuhi kewajiba tepat pada waktunya, khususnya dalam likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan soliditasnya. 3. Capital (modal): Modal adalah kemampuan debitur dalam melaksanakan kegiatan usaha atau menggunakan kredit dan mengembalikannya. 4. Collateral (jaminan): Jaminan adalah jaminan yang harus disediakan untuk pertanggung jaaban jika debitur tidak dapat melunasi utangnya. 5. Condition of Economic (kondisi ekonomi): Kondisi ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara secara menyeluruh dan memberikan dampak kebijakan pemerintah di bidang moneter, terutama berhubungan dengan kredit perbankan 6. Constrain (batasan atau hambatan): Batasan atau hambatan adalah penilaian debitur yang dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan seseorang untuk usaha di suatu tempat. Walaupun terdapat prinsip-prinsip kredit yang dikenal dengan 6 C, terdapat juga prinsip-prinsip kredit yang dikenal dengan 4 P antara lain sebagai berikut 1. Personality: Personality adalah penilaian bank mengenai kepribadian peminjam, misalnya riwayat hidup, hobinya, keadaan keluarga (istri atau anak), social standing (pergaulan di masy arakat serta bagaimana masyarakat mengenai diri si peminjam dan sebagainya. 2. Purpose: Purpose adalah bank menilai peminjam mencari dana mengenai tujuan atau keperluan dalam penggunaan kredit, dan apakah tujuan dari penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit bak bersangkutan. 3. Payment: Payment adalah untuk mengetahui kemampuan dari debitur mengenai pengembalian pinjaman yang diperoleh dari prospek kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman dapat ditinjau waktu jumlahnya. 4. Prospect: Prospect adalah harapan usaha di maa yang akan datang dari calon debitur. 4. Manfaat Kredit Kredit memiliki beberapa manfaat dalam berbagai sektor antara lain sebagai berikut.



1. Debitur  Meningkatkan usahanya dengan pengadaan sejumlah sektor produksi  Kredit bank relatif mudah didapatkan jika usaha debitur diterima untuk dilayani  Memudahkan calon debitur untuk memilih bank yang dengan usahanya  Rahasia keuangan debitur terlindungi  Beraneka macam jenis kredit bisa disesuaikan dengan calon debitur 2. Pemerintah  Sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi secara umum  Sebagai pengendali kegiatan moneter  Untuk menciptakan lapangan usaha  Dapat meningkatkan pendapatan negara  Untuk menciptakan dan memperluas pasar 3. Bank  Pemberian kredit untuk mempertahankan dan mengenmbangkan usaha bank  Membantu memasarkan produk atau jasa perbankan lainnya  Memperoleh pendapatan bunga yang diterima dari debitur  Dapat rentabilitas bank membaik dan memperoleh laba meningkat  Untuk merebut pangsa pasar dalam industri perbankan 4. Masyarakat  Dapat mendorong pertumbuhan dan perluasan perekonomian  Mampu mengurangi tingkat pengangguran  Memberikan rasa aman kepada masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank  Dapat meningkatkan pendapatan dari masyarakat 5. Jaminan Kredit Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika nasabah mengalami suatu kemacetan, maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang disalurkan. Sebaliknya dengan jaminan kredit relatif lebih aman mengingat setiap kredit macet akan dapat ditutupi oleh jaminan tersebut. Adapun jaminan yang dijadikan jaminan kredit akan calon debitur adalah sebagai berikut : Dengan jaminan 1. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan sepert: tanah,bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin, barang dagangan, tanaman/kebun/sawah, dan lainnya. 2. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti : setifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, promes, wesel, dan surat tagihan lainnya. 3. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah yang akan menanggung risikonya. 3. Materi Prosedural 1. Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Adapun metode pembebanan suku bunga adalah sebagai berikut : 1. Flat rate Flat rate diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau konsumtif lainnya. Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, sehingga angsuran setiap bulan juga sama sampai kredit lunas. 2. Sliding rate Sliding rate diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud nasabah merasa tidak terbebani oleh pinjaman. Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turun nya pokok pinjaman. 3. Floating rate Floating rate menetapkan besar kecilnya bunga kredit dikaitkan dengan bunga yang berlaku di pasar uang, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruhterhadap angsuran setiap bulan, yaitu bisa tetap, naik atau turun. F. Pendekatan, Model dan Metode  Pendekatan  Model  Metode



: Saintifik : Discovery Learning, Problem Solving : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi



G. Media Pembelajaran : a. Alat : Proyektor, ATK, Speaker b. Sumber Belajar : Kasmir. Manajemen Perbankan.2000.Jakarta:RajaGrafindo Persada. Hal 71-104 Modul dasar-dasar perbankan Jilid 2. Hal, Internet, Literatur lain yang sesuai dengan materi H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran. 70 Menit  Membagi kelas menjadi 3 kelompok



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca buku manajemen perbankan hal 71-79



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai pengertian, unsur-unsur dan jenis-jenis kredit.  Bertanya kepada peserta didik mengenai pengertian, unsur-unsur dan jenis-jenis kredit.  Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang pengertian, unsur-unsur dan jenis-jenis kredit.  Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



4. Mengumpulkan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai pengertian, unsur-unsur dan jenisjenis kredit.



5. Pengolahan data.



 Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan



peserta didik di awal kegiatan 7. Menarik kesimpulan.  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang pengertian, unsur-unsur dan jenis-jenis kredit..  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. III



Penutup



1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya berupa jaminan kredit dan prinsip-prinsip pemberian kredit 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan II No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Discovery Learning



1. Persiapan.



Uraian Kegiatan Pembelajaran



Waktu (menit)



Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing



2. Stimulasi/pemberian rangsangan.



 Meminta peserta didik membaca manajemen perbankan hal 80,91-93.



3. Identifikasi masalah



 Mempertanyakan kepada peserta didik mengenai jaminan kredit dan prinsip-prinsip pemberian kredit.  Bertanya kepada peserta didik mengenai jaminan kredit dan prinsip-prinsip pemberian kredit.. Meminta peserta didik secara individu membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang jaminan kredit dan prinsip-prinsip pemberian kredit.



4. Mengumpulkan data.



 Mengumpulkan dan memeriksa pertanyaan yang dibuat secara individu sesuai dengan materi pembelajaran sehingga setiap peserta didik memiliki sejumlah pertanyaan dan materi yang sama



5. Pengolahan data.



 Peserta didik diminta secara kelompok kecil mencari jawaban dari buku teks maupun sumber lain mengenai jaminan kredit dan prinsip-prinsip pemberian kredit.  Setiap kelompok menuliskan jawabannya pada



buku



selembar kertas hvs  Setiap kelompok yang telah selesai diminta untuk menempelkan hasil pembelajaran didinding kelas



6. Pembuktian.



7. Menarik kesimpulan.



III



Penutup



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Setiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertayaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan peserta didik di awal kegiatan  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang jaminan kredit dan prinsip-prinsip pemberian kredit..  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “prosedur pemberian kredit dan penyelesaian kredit macet serta pembebanan suku bunga”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan III No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



7)



Sintak Model Problem Solving



1. Persiapan



8) 2. Merumuskan uraian masalah



3. Mencari data untuk memecahkan masalah



4. Menetapkan jawaban



Uraian Kegiatan Waktu Pembelajaran (menit) Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Guru membagikan studi kasus mengenai prosedur pemberian kredit,teknik peyelesaian kredit macet dan jenis pembebanan suku bunga kredit untuk diselesaikan secara berkelompok  Guru memfasilitasi media pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan masalah  Peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugasnya dalam memecakan masalah  Peserta didik diminta untuk jawabannya pada selembar kertas.



menuliskan



sementara 5. Menguji kebenaran jawaban sementara



6. Menarik kesimpulan



III



Penutup



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain diminta untuk mencocokan jawabnya kelompoknya masing-masing.  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang prosedur pemberian kredit,teknik peyelesaian kredit macet dan jenis pembebanan suku bunga kredit  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “perhitungan suku bunga kredit”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Pertemuan IV No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



9)



Sintak Model Problem Solving



1. Persiapan



10) 2. Merumuskan uraian masalah



3. Mencari data untuk memecahkan masalah



Uraian Kegiatan Waktu Pembelajaran (menit) Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Guru membagikan lembar kerja peserta didik berupa soal-soal mengenai perhitungan suku bunga kredit untuk diselesaikan secara berkelompok  Guru memfasilitasi media pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan masalah  Peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugasnya dalam memecakan masalah



4. Menetapkan jawaban sementara



 Peserta didik diminta untuk jawabannya pada selembar kertas.



5. Menguji kebenaran jawaban sementara



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok



menuliskan



yang tertempel di dinding  Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain diminta untuk mencocokan jawabnya kelompoknya masing-masing. 6. Menarik kesimpulan



III



 Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang perhitungan suku bunga kredit  Guru memberi penguatan tentang hasil diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya “membuat laporan kredit perbankan”. 3. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



Penutup



Pertemuan V No.



Keg. Pemb.



I



Pendahuluan



II



Inti



Sintak Model Problem Solving



11) 1. Persiapan



12) 2. Merumuskan uraian masalah



3. Mencari data untuk memecahkan masalah



Uraian Kegiatan Waktu Pembelajaran (menit) Kegiatan Pra pembelajaran 10 Menit 1. Guru memberi salam. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 3. Guru mengabsen kehadiran peserta didik. 4. Guru mengecek kebersihan kelas Kegiatan Awal 1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Peserta Didik. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai pada proses pembelajaran.  Meminta peserta didik untuk bergabung dengan 70 Menit kelompoknya masing-masing  Guru membagikan lembar kerja peserta didik untuk diselesaikan secara berkelompok berupa pembuatan laporan kredit perbankan berdasarkan pembebanan suku bunga kredit.  Guru memfasilitasi media pembelajaran yang digunakan untuk membuat laporan kredit perbankan.  Peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugasnya dalam memecakan masalah



4. Menetapkan jawaban sementara



 Peserta didik diminta untuk jawabannya pada selembar kertas.



5. Menguji kebenaran jawaban sementara



 Secara individu Peserta Didik diminta memberikan koreksi tentang hasil kelompok yang tertempel di dinding  Peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain diminta untuk mencocokan jawabnya



menuliskan



kelompoknya masing-masing.  Membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang laporan kredit berdasarkan pembebanan suku bunga.  Guru memberi penguatan tentang has il diskusi yang telah dilaksanakan. 1. Guru melakukan penilaian terhadap tugas yang 10 Menit telah diselesaikan oleh peserta didik. 2. Guru bersama peserta didik berdo’a bersama. 4. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam



6. Menarik kesimpulan



III



Penutup



I. Penilaian 1. Metode dan Bentuk Penilaian Metode Sikap Tes tertulis Tes Ujuk Kerja 2. Instrumen a. Penilaian Sikap Teknik Bentuk Format Penilaian



Bentuk instrumen Lembar pengamatan sikap /jurnal Tes uraian Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan



: Observasi : Jurnal : Sikap sosial Jurnal penilaian sikap sosial



No



Waktu



Nama



1.



07.00



Aldi



2.



10.00



Aldo



Kejadian/Prilaku Mengerjakan solat duha Membuang sampah sembarangan



b. Penilaian Pengetahuan Teknik : Tertulis Bentuk : Uraian Objektif No. Soal 1 Jelaskan perbedaan antara kredit yang diberikan kepada bank konensional dan bank syariah!



2



Jelaskan apa saja unsur-unsur dari kredit!



Butir sikap disiplin



Pos/ Neg +



Gotongroyong



-



Lanjut Tindak Diberi reward Diminta untuk mengambil sampah tersebut dan di nasehati untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah



Jawaban Perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan pemberian kredit antara bank yang berdasarkan prinsip konvensional dengan bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah pada keuntungan yang diharapkan. Bank konvensional mengharapkan keuntungan dari bunga, sedangkan bank yang bersdarakan prinsip syariah mengharapkan keuntungan dari imbalan atau bagi hasil. 1. Kepercayaan Keyakinan pihak bank selaku pemberi kredit terhadap prestasi yang diberikan kepada



Skor 20



25



3



Pemberian fasilitas kredit mengandung resiko kemacetan, untuk mengurangi resiko tersebut bank menetapkan suatu jaminan kredit kepada setiap pemohon kredit. Jelaskan apa saja yang dapat dijadikan jaminan kredit!



4



Dalam penilaian suatu permohonan kredit terdapat beberapa prinsip penilaian antara lain dengan 5C. Jelaskan prinsip 5C tersebut!



nasabah debitur untuk melunasi cicilan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. 2. Jangka Waktu Adanya jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai pemberian kredit oleh pihak bank dan pelunasan kredit oleh pihak nasabah debitur. 3. Prestasi Prestasi boleh dikatakan sebagai objek berupa bunga atau imbalan yang telah disepakati bank dan nasabah debitur. 4. Risiko Untuk menghindari risiko buruk dalam perjanjian kredit, diadakan pengikatan angunan atau jaminan yang dibebankan pada pihak nasabah debitur atau peminjam. 1. Jaminan benda berwujud, yaitu barangbarang yang dapat dijadikan jaminan seperti :tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesinmesin,barang dagangan, tanaman/kebun/sawah, dan lainnya. 2. Jaminan benda tidak berwujud yaitu bendabenda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti : setifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan yang dibekukan, promes, wesel, dan surat tagihan lainnya. 1. Character Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian nasabah. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara antara Customer Service kepada nasabah yang hendak mengajukan kredit, mengenai latar belakang, kebiasaan hidup, pola hidup nasabah, dan lainlain. Inti dari prinsip Character ini ialah menilai calon nasabah apakah bisa dipercaya dalam menjalani kerjasama dengan bank. 2. Capacity Prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam menjalankan keungan yang ada pada usaha yang dimilikinya. Apakah nasabah tersebut pernah mengalami sebuah permasalahan keuangan sebelumnya atau tidak, di mana prinsip ini menilai akan kemampuan membayar kredit nasabah terhadap bank. 3. Capital Yakni terkait akan kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki, khususnya nasabah yang mempunyai sebuah usaha. Capital dinilai dari laporan tahunan perusahaan yang dikelola oleh nasabah, sehingga dari penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak atau tidaknya nasabah tersebut mendapat pinjaman, lalu seberapa besar bantuan kredit yang akan diberikan. 4. Collateral Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para nasabah ketika mereka tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak bank. Jika hal demikian terjadi, maka sesuai dengan ketentuan yang ada, pihak bank bisa saja menyita aset yang telah dijanjikan



25



30



sebelumnya sebagai sebuah jaminan. 5. Condition Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun nasabah. Kondisi perekonomian suatu daerah atau Negara memang sangat berpengaruh kepada kedua belah pihak, di mana usaha yang dijalankan oleh nasabah sangat tergantung pada kondisi perekonomian baik mikro maupun makro, sedangkan pihak bank menghadapi permasalahan yang sama. Untuk memperlacar kerjasama dari kedua belah pihak, maka penting adanya untuk memperlancar komunikasi antara nasabah dengan bank. Jumlah



100



c. Penilaian Keterampilan Teknik : Portofolio Bentuk : Lembar laporan Instumen : 1. Berita dari koran mengenai kredit 2. Identifikasi permasalahan atas kasus tersebut 3. Berikan solusi dengan menggunakan format yang telah tersedia



No.



Format Lembar Kerja peserta Didik Permasalahan Pemecahan



Rubrik Penilaian laporan tentang kredit 1. Sistematika penulisan 4 = laporan dibuat sesuai sitematika penulisan, jelas dan benar 3 = laporan dibuat dengan benar tetapi kurang jelas 2 = laporan kurang benar dan kurang jelas 1 = laporan dibuat dengan sistematika yang salah 2. Kelengkapan laporan 4 = laporan dibuat secara lengap sesuai petunjuk pembuatan laporan 3 = laporan dibuat tanpa kesimpulan 2 = laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan, daftar pustaka 1 = laporan dibuat tidak lengkap 3. Kejelasan penulisan 4 = laporan jelas, dapat dipahami ditulis secara runtut 3 = laporan kurang jelas tetapi penulisan kurang runtut 2 = laporan kurang jelas, kurang sesuai dengan keruntutan penulisan 1 = laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan keruntutan penulisan 4. Kemampuan peserta didik dalam menyusun laporan 4 = berusaha melengkapi isi laporan dengan sungguh -sungguh, berusaha memperbaiki isi, tulisan rapi dan mudah dibaca 3 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1 kecuali ada 1 aspek yang tidak dilakukan 2 = sesuai aspek yang tercantum pada nomor 1 kecuali ada 2 aspek yang tidak dilakukan 1 = tidak berusaha melengkapi dan memperbaiki isi laporan 5. 4 = semua anggota aktif dan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar 3 = semua anggota aktif tetapi kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar



2 = beberapa anggota saja yang aktif saja namun ada usaha untuk menjawab pertayaan dengan benar 1 = beberapa anggota saja aktif namun kurang berusaha menjawab pertanyaan dengan benar



Mengetahui, Kepala Sekolah



Aryanti Feriyenci, S.T. NIY. 20158005



Talang kelapa, April 2019 Guru Perbankan Dasar



Siti Masitoh, S.E.I.